DI SUSUN OLEH :
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadiran Allah Yang Maha Esa, berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah dengan judul “Aspek
Legal/Hukum Manajemen/Penanggulangan Kegawatdarurtan Bencana”
dapat saya selesaikan dengan jadwal yang telah direncanakan. Terdorong oleh
rasa ingin tahu, kemauan, kerjasama dan kerja keras, saya serahkan seluruh upaya
demi mewujudkan keinginan ini.
Makalah ini saya buat untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan untuk
melengkapi dan menyempurnakan suatu mata kuliah.
Penulis menyadari pula, bahwa selesainya makalah ini tidak lepas dari
dukungan serta bantuan baik berupa moral maupun material dari semua pihak
terkait. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati saya mengucapkan terima
kasih banyak kepada Dosen pembimbing dan rekan mahasiswa yang memberikan
masukan dan petunjuk serta saran – saran baik.
Penyusun ,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Penulis...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Musibah, malapetaka, kecelakaan dan bencana dapat terjadi kapan saja
dan dimana saja, hal ini membuktikan pentingnya memberikan perlindungan
dan pertolongan agar orang orang yang tertimpa musibah terhindar dari
kematian dan kecacatan sehingga dapat selamat dan hidup normal
sebagaimana adanya.
Kesiapan IGD serta sistem pelayanan Gawat Darurat yang terpadu
antara Fasilitas kesehatan satu dengan lainnya, akan memberikan nilai tambah
dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan, tidak hanya terhadap
kasus Gawat Darurat sehari-hari, tetapi juga sekaligus kesiapan bila setiap saat
terjadi bencana di wilayah Indonesia.
Kecelakaan dan musibah serta bencana dapat menimpa siapa saja tidak
pandang bulu, orang kaya, miskin, pejabat, politisi, artis dan lain sebagainya,
oleh sebab itu kehadiran institusi pelayanan kesehatan seperti puskesmas,
rumah sakit sakit dan LSM yang peduli terhadap pelayanan kesehatan,
khususnya pelayanan kesehatan gawat darurat dan bencana mempunyai peran
yang penting dan strategis dalam menolong orang orang yang tertimpa
musibah, baik akibat kecelakaan maupun akibat bencana.
Kegawatan suatu yang menimpa seseorang yang dapat menimbulkan
proses mengancam jiwa, dalam arti pertolongan tepat, cermat dan cepat bila
tidak dapat menyebabkan seseorang meninggal atau cacat ( Seri PPGD/GELS,
Materi Tekhnis Medis Standar Depkes 2003).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi aspek legal dan etik keperawatan bencana ?
2. Apa aspek legal etik keperawatan bencana ?
3. Apa prinsip etik dan legal keperawatan gawat darurat ?
4. Apa hukum yang membahas tentang manajemen kegawatdaruratan
bencana ?
5. Apa saja peran perawat ?
6. Apa kompetensi perawat bencana ?
7. Apa saja dilema etis saat bencana ?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah proses pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat memahami
dan mengetahui aspek legal/hukum manajemen/penanggulangan
kegawatdarurtan bencana
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami tentang :
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
martabat kemanusiaan dan keunikan klien
b. Perawat bencana mempertahankan kompetensi dan tanggung jawab
dalam praktek keperawatan emergensi
c. Perawat bencana melindungi klien manakala mendapatkan pelayanan
kesehatan yang tidak cakap, tidak legal, sehingga keselamatannya
terancam (Nila I, 2001)
3. Aspek Legal
Aspek legal dalam konteks pelayanan keperawatan bencana
a. Membuat kontrak kerja (memahami hak dan kewajiban)
b. Praktek yang kompeten hanya dilakukan oleh seorang perawat yang
kompeten
c. Tambahan penyuluhan kesehatan dan konseling dalam pemberian
asuhan keperawatan
d. Melaksanakan tugas delegasi, sesuai dengan kemapuan perawat yang
akan diberikan delegasi.
4
C. Prinsip Etik Dan Legal Keperawatan Gawat Darurat
1. Autonomy
Berkaitan dengan hak seseorang untuk membuat keputusan bagi dirinya
misalnya seseorang pasien yang akan mengalami suatu tindakan seperti
pembedahan, keputusan harus diputuskan oleh pasien itu sendiri, tetapi
tenaga kesehatan berkewajiban memberikan informasi yang rinci
sehingga pasien membuat keputusan secara benar.
2. Beneficence (kemurahan hati/pemanfaatan)
Kewajiban melakukan yang terbaik meningkatkan mutu layanan
kesehatan
3. Non maleficence (tidak merugikan orang lain)
Kewajiban untuk tidak menimbulkan kerugian atau cedera bagi orang
lain apa lagi membunuh. Perawat akan bersikap hati-hati, teliti dan
cermat.
4. Veracify (jujur)
Kewajiban menyampaikan atau menyatakan sesuatu dengan benar, tidak
berbohong apa lagi menipu. Perawat berbicara benar, terbuka sehingga
dapat dipercaya.
5. Justice (adil)
Kewajiban berlaku adil kepada semua orang. Perawat berlaku adil tidak
membeda-bedakan pasien yang dirawat baik aspek
social,agama,suku,dll.
6. Fedality (komitmen)
Kewajiban untuk setia atau loyal dengan kesepakatan atau tanggung
jawab secara bersungguh-sungguh terhadap tugas bebannya.
5
UU PENANGGULANGAN BENCANA UU NO 24 Tahun 2007
TINDAKAN SAAT TANGGAP BENCANA
UU KESEHATAN UU No. 36 Tahun 2009
(63) Pengobatan dan perawatan menggunakan ilmu kedokteran dan ilmu
keperawatan
Pasal 32 : Pada kondisi darurat pelayanan kesehatan, diberikan tanpa uang
muka
Pasal 53 (3) : Pelayanan kesehatan harus mendahulukan pertolongan
penyelamatan nyawa pasien dibandingkan kepentingan lainnya
Pasal 58 (3) : Tuntutan ganti rugi tidak berlaku jika untuk menyelamatkan
nyawa dalam keadaan darurat
Pasal 82; 83 : Pelayanan pada kondisi darurat dan bencana
6
UU No. 38 Tahun 2014
berdasarkan keilmuannya
PASAL 35:
E. Peran Perawat
Pra Bencana
Undang – undang No. 38 tahun 2014, Pasal 31:
1. Memberikan konseling penyuluhan
2. Melakukan pemberdayaan masyarakat
7
3. Menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan
4. Meningkatkan pengetahuannya
Saat Bencana
UU No. 38, Tahun 2014, Pasal 35
1. Dalam keadaan darurat perawat dapat melakukan tindakan medis dan
pemberian obat sesuai kompetensinya
2. Pertolongan pertama bertujuan untuk menyelamatkan nyawa klien
dan mencegah kecacatan lebih lanjut
Pasal 33, Ayat 4
Dalam melaksanakan tugas pada keadaan keterbatasan tertentu perawat
berwenang :
1. Melakukan pengobatan pada penyakit umum
2. Merujuk pasien
3. Melakukan pelayanan kefarmasian secara terbatas
UU No. 36 tahun 2009
Pasal 59
1. Tenaga kesehatan wajib memberikan pertolongan pertama pada
penerima pelayanan kesehatan dalam keadaan gawat/ darurat bencana
untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan
2. Tenaga kesehatan dilarang menolak pelayanan kesehatan dan
meminta uang muka terlebih dahulu
Pasal 63
Dalam keadaan tertentu tenaga kesehatan memberikan pelayanan
diluar kewenangannya
Pasca Bencana
PP No. 21 Tahun 2008 Pasal 56 :
1. Perawat harus mempunyai skiil keperawatan yang baik, memiliki
sikap dan jiwa kepedulian, dan memahami konsep siaga bencana
2. Perawatan korban bencana, obat –obatan, peralatan kesehatan,
rehabilitasi mental.
8
No. 36 Tahun 2009
Pasal 1 :
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/ ketrampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan
Pasal 9
Tenaga kesehatan harus memiliki kualifikikasi minimum D3 kecuali
tenaga medis
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aspek Etik dan Legal dalam konteks Keperawatan adalah merupakan
istilah yang digunakan untuk merefleksikan baaimana seharusnya manusia
berprilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain,
selain itu merupakan prinsip yang menyangkur benar atau salah, baik dan
buruknya dalam berhubungan dengan orang lain. Keperawatan telah
mengembangkan kode etik dengan menggambarkan kondisi ideal
professional. Kode etik mencerminkan prinsip etis yang secara luas dapat
diterima anggota profesi.
SAMARITAN LAW menolong karena kerelaan menolong yang
membutuhkan
UU Penanggulangan Bencana UU NO 24 Tahun 2007
UU Kesehatan UU No. 36 Tahun 2009
UU Rumah Sakit UU No. 44 Tahun 2009
Kompetensi Perawat Bencana
Triage gawat darurat/ bencana
1. Pelaksana penyelamatan kehidupan dasar
2. Pelaksanaan tindakan keperawatan Gadar
3. Pemenuhan kebutuhan klien Gadar
4. Monitoring
5. Dokumentasi
6. Penanganan kepanikan klien dan keluarga
7. Penanganan sukarelawan bencana
10
DAFTAR PUSTAKA
11