(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata kuliah Masail Fiqhiyah)
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 5 PAI 6A
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Transplantasi Organ
Tubuh .Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Hamdan Hambali, M.Ag
selaku dosen dari mata kuliah Masail Fiqhiyah yang telah membimbing penulis dalam
penyusunan makalah ini, serta rekan-rekan yang telah berpartisipasi dalam menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan
selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih dan semoga
makalah ini bemanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
ii | T r a n s p l a n t a s i O r g a n T u b u h
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................3
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................................... 10
3.2 SARAN................................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................... 11
iii | T r a n s p l a n t a s i O r g a n T u b u h
BAB I
PENDAHULUAN
Transplantasi ialah pemindahan organ tubuh yang masih mempunyai daya hidup sehat
untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak berfungsi lagi dengan baik. Pada
saat ini juga, ada upaya untuk memberikan organ tubuh kepada orang yang memerlukan ,
walaupun orang itu tidak menjalani pengobatan , yaitu untuk orang buta. Hal ini khusus
donor mata bagi orang buta.
Dalam pelaksanaan transplantasi organ tubuh ada tiga pihak terkait dengannya.
Pertama donor, yaitu orang yang menyumbangkan organ tubuhnya yang masih sehat untuk
dipasangkan pada orang lain yang organ tubuhnya menderita sakit, atau terjadi kelainan.
Kedua resepien, yaitu orang yang menerima organ tubuh dari donor yang karena satu dan lain
hal organ tubuh nya harus diganti. Ketiga, tim ahli yaitu para dokter yang menangani operasi
transplantasi dari pihak donor kepada pasien.
Transplantasi organ tubuh manusia merupakan masalah baru yang belum pernah
dikaji oleh para fuqoha klasik tentang hukum-hukumnya. Karena masalah ini adalah anak
kandung dari kemajuan ilmiah dalam bidang pencangkokan anggota tubuh, dimana para
dokter modern bisa mendatangkan hasil yang menakjubkan dalam memindahkan organ tubuh
dari orang yang masih hidup/sudah mati dan mencangkoknya kepada orang lain yang
kehilangan organ tubuhnya atau rusak karena sakit dan sebagainya yang dapat berfungsi
seperti anggota badan itu pada tempatnya sebelum diambil.
2|TransplantasiOrgan Tubuh
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum transplantasi organ tubuh manusia dalam Islam dengan syarat yang
berlaku, yaitu:
1 Nyoman Suwasti, Aspek Yuridis Transplantasi Organ Dalam Hubungannya dengan UU Kesehatan, Kertha
Patrika, Majalah Ilmiah Fakultas Hukum UNUD, Bali, 1994, hal. 258
2 Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, Kapita Selekta Hukum Islam, Jakarta: Haji Masagung, 1994, H. 86.
3 Qadim Zallum, Beberapa Problem Kontemporer dalam Pandangan Hukum Islam, judul asli Hukmu
asy Syar'i f al- Istinsakh, Naqlul A'adl, al-Ijhadi, Athfalul Anabib, Ajhizatul In'asy Ath ibbiyah, al-ayah wal
Maut, (Beirut: 1997), hal. 9.
4 Ahmad Zain An-Najah, Hukum Donor Anggota Tubuh Menurut Islam, (Bandung: Remaja Karya, 2008), hal.
46.
Dan dalam keadaan seperti ini apabila didapatinya bangkai maka menjadi halal
bangkai itu, yang dalam hukum aslinya bangkai merupakan salah satu makanan yang
diharamkan tetapi dalam hal ini diperbolehkan karena tidak ada pilihan lagi selain itu guna
mempertahankan hidup.
5
M. Sudarsono, Dasar-Dasar Transplantasi Organ dan Jaringan Tubuh Manusia, Edisi revisi, Interna
Publishing, 2010, hal. 112
6 Ibid Hal. 198
7 Soekidjo Notoatmojo, Etika dan Hukum Kesehatan, Rineka cipta: Jakarta, 2010, hal. 147
8 Ibid hal. 148
9 Nyoman Suwasti, Aspek Yuridis Transplantasi Organ Dalam Hubungannya dengan UU Kesehatan. Kertha
Patrika, Majalah Ilmiah Fakultas Hukum UNUD, Bali, 1994, hal. 259
10 Soekidjo Notoatmojo, OP. Cit. hal. 148
2) Menghindari prosedur dialisis, khususnya bagi pasien dengan ginjal yang sudah rusak
11 https://doktersehat.com/transplantasi-organ
Setiap perbuatan yang kita kerjakan pasti ada akibatnya, yang mudah kita sebut dengan
risiko. Begitu juga dengan transplantasi, ransplantasi juga mempunyai beberapa risiko yang
kemungkinan terjadi baik ketika operasi berjalan maupun pasca operasi.
1. Saat Transplantasi Berlangsung
Kemungkinan yang terjadi pada saat transplantasi berlangsung adalah pendarahan akibat
pembedahan.
2. Pasca Operasi
Kendala yang kemungkinan terjadi akibat dari proses transplantasi tersebut adalah
penolakan tubuh terhadap organ tubuh yang baru dan risiko yang terbesar yaitu komplikasi
yang berujung pada kematian. Walaupun resiko kematian sangatlah kecil, tapi
kemungkinan itu masih ada. Dr Lye Wai Choong seorang ahli transplantasi ginjal dari Mount
Elizabeth Medical Centre dan ParkwayHealth mengatakan komplikasi utama yang menjurus
pada risiko kematian akibat nephrectomy donor rasionya hanya sekitar satu dari 1000
pasien.
3.1 KESIMPULAN
Transplantasi adalah rangkaian tindakan kedokteran untuk pemindahan alat dan atau
jaringan organ tubuh manusia yang berasal dari tubuh sendiri atau tubuh orang lain dalam
rangka pengobatan untuk menggantikan alat atau jaringan organ tubuh yang tidak berfungsi
dengan baik.
Jumhur ulama Fiqh yang terdiri dari sebagian ulama Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi' dan
Hambali, berpendapat bahwa memanfaatkan organ tubuh manusia sebagai pengobatan
dibolehkan dalam keadaan darurat. Dan selaras juga dengan qaidah fiqhiyyah: Darurat akan
membolehkan yang diharamkan. Selanjutnya, dalam qaidah fiqhiyah yang lain disebutkan
Bahaya harus dihilangkan
3.2 SARAN
Pemakalah menyadari susunan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
bagi para mahasiswa, pembaca dan khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah
Masail Fiqhiyah, kami sangat mengharapkan kritik dan saran.
10 | T r a n s p l a n t a s i O r g a n T u b u h
DAFTAR PUSTAKA
Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, Kapita Selekta Hukum Islam, Jakarta: Haji Masagung,
1994, H. 86.
Qadim Zallum, Beberapa Problem Kontemporer dalam Pandangan Hukum Islam, judul asli
Hukmu asy Syar'i f al- Istinsakh, Naqlul A'adl, al-Ijhadi, Athfalul Anabib, Ajhizatul In'asy
Ath ibbiyah, al-ayah wal Maut, (Beirut: 1997), hal. 9.
Ahmad Zain An-Najah, Hukum Donor Anggota Tubuh Menurut Islam, (Bandung: Remaja
Karya, 2008), hal. 46.
M. Sudarsono, Dasar-Dasar Transplantasi Organ dan Jaringan Tubuh Manusia, Edisi revisi,
Interna Publishing, 2010, hal. 112
Soekidjo Notoatmojo, Etika dan Hukum Kesehatan, Rineka cipta: Jakarta, 2010, hal. 147
https://doktersehat.com/transplantasi=organ
11 | T r a n s p l a n t a s i O r g a n T u b u h