Dosen Pengampu:
Hamdan Hambali, M. Ag.
Disusun oleh:
Kelompok 4/Kelas 6A
Ahmad Madani Syauqillah 1152020012
Ahmad Sayyidi 1172020020
Anisa Fatir 1172020031
Anisa Sapitri 1172020033
Tujuan penyusun membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Masail Fiqhiyah yang di amanatkan oleh Hamdan Hambali, M. Ag. Makalah ini
kami buat berdasarkan hasil diskusi kelompok dan beberapa referensi yang kami
dapatkan sebagai bahan diskusi. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini banyak sekali kekurangan, baik dalam cara penulisan maupun dalam isi.
Oleh karena itu kami menerima pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk kemajuan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini
dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang membuat dan umumnya bagi yang
membaca makalah ini. Aamiin
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Rokok........................................................................................................................................3
a) Pengertian Rokok...............................................................................................................3
b) Sejarah Rokok.....................................................................................................................3
c) Hukum Rokok.....................................................................................................................4
B. Kopi.........................................................................................................................................14
a) Pengertian Kopi................................................................................................................14
b) Sejarah Kopi......................................................................................................................14
c) Hukum Kopi......................................................................................................................17
A. Kesimpulan...........................................................................................................................23
B. Saran.......................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai saat ini, rokok dan kopi telah menjadi konsumsi favorit bagi
kebanyakan orang. Terutama bagi kalangan laki-laki, seakan-akan rokok dan kopi
adalah kebutuhan pokok mereka yang tidak bisa digantikan lagi dengan sesuatu
yang lain. Bagi mereka yang kecanduan bisa menghabiskan rokok dan kopi
sampai beberapa bungkus perhari. Dan mereka akan terus ketergantungan, bahkan
bisa membuat suatu kesalahan dalam diri mereka jika tidak mengkonsumsinya.
Misalnya, ada seseorang yang dikenal, ketika dia berpikir maka dia harus sambil
mengkonsumsi rokok atau kopi. Baginya, jika tidak seperti itu maka ia tidak akan
bisa berpikir dengan baik. Banyak orang yang sudah menjadikan rokok dan kopi
sebagai salah satu alasan untuk melakukan sesuatu.
Namun tidak sedikit juga orang yang tidak menyukai rokok dan kopi, bahkan
mereka mengharamkan rokok dengan memakai beberapa dalil serta argument
yang kuat. Hal tersebut lebih banyak didukung oleh kaum perempuan, yang
kebanyakan sangat membenci rokok, dan tidak suka jika ada orang yang merokok
di dekatnya. Tidak seperti kopi, yang bahkan kaum perempuan pun sangat banyak
yang menyukainya. Dengan berbagai perbedaan pendapat di atas, pemakalah akan
mencoba mengulas masalah tersebut dengan judul “Rokok dan Kopi”
B. Rumusan Masalah
Secara umum, rumusan masalah yang didapat adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan rokok dan kopi?
2. Bagaimana asal mula rokok dan kopi?
3. Bagaimana hokum rokok dan kopi?
4. Apa manfaat sertabahaya rokok dan kopi?
1
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan rokok dan kopi
2. Untuk mengetahui sejarah rokok dan kopi
3. Untuk mengetahui hokum rokok dan kopi
4. Untuk mengetahui manfaat serta bahaya rokok dan kopi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. ROKOK
a) Pengerian Rokok
Menurut Wikipedia, Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara
70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10
mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada
salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung lainnya.
b) Sejarah Rokok
Budaya merokok termasuk gejala yang relatif baru di dunia Islam. Tak lama
setelah Chirstopher Columbus dan penjelajah-penjelajah Spanyol lainnya
mendapati kebiasaan bangsa Aztec (kebiasaan merokok) pada tahun 1500,
rokok kemudian tersebar dengan cepatnya ke semenanjung Siberia dan daerah
Mediterania.
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa
Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada
abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para
penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian
membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul
3
di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang
merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk
kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan
saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam. Dunia Islam,
pada saat itu berada di bawah kekhilafahan Ustmaniyah yang berpusat di
1
Turki.
c) Hukum Rokok
Pada dasarnya tidak ada nash yang shorih (jelas) yang mengatakan bahwa
rokok itu haram. Dan dalam kaidah ushul fiqih Syafi’i bahwa segala sesuatu
pada asalnya adalah mubah, kecuali jika ada dalil yang mengharamkannya
dalam arti menetapkan sesuatu menurut keadaan sebelumnya. karena tidak
ditemukan dalil baik dari al-Qur’an maupun al-Hadits yang mengharamkan
rokok, maka pengambilan hukumnya dengan istishab (kembali ke hukum
asalnya) yaitu mubah. Jadi hukum rokok pada asalnya adalah mubah.
Walaupun ada sebagian imam yang dengan selektif telah menghukumi rokok
dengan hukum haram seperti Imam Ibnu Hazm, karena telah lebih dahulu
mengetahui bahaya yang terkandung di dalam rokok. Beliau mengibaratkan
dengan menetapkan haramnya memakan sesuatu yang menimbulkan mudharat
berdasarkan nash umum. Beliau mengatakan bahwa segala sesuatu yang
membahayakan adalah haram berdasarkan sabda Nabi SAW. “Sesungguhnya
Allah mewajibkan berbuat baik kepada segala sesuatu”. Maka menurutnya,
barangsiapa yang menimbulkan mudharat pada dirinya sendiri dan pada orang
lain berarti ia tidak berbuat baik, dan barang siapa yang tidak berbuat baik
1
http://rokok.komunikasi.org/artikel/index.ph
4
berarti menentang perintah Allah untuk berbuat baik kepada segala sesuatu
2
itu.”
Diantara para ulama yang mengharamkan dan memasang hukum makruh, akan
tetapi masih ada sebagian ulama yang membolehkan seperti Imam Abdul Ghani
an-Nabilisi, ulama dari mazhab maliki. Hal ini dapat dijumpai pada
3 Yunus BS, Muhammad Kitab Rokok Nikmat dan Mudharat yang Menghalalkan atau
Mengharamkan. Yogyakarta: Kutub, 2009.
5
pendapat beliau dalam kitab ash-Shulh Baina al-Ikhwan Fi Hukmi Ibahah
Syurbi ad-Dukhan. Beliau menyatakan bahwa:
4 Syafe’i, Rachmat,
Setia, 2007 6
Sebenarnya pro-kontra tentang haramnya rokok berporos pada debat tentang
kadar manfaat dan bahaya (madharat), baik secara personal maupun sosial. Di
sisi lain, dampak buruk rokok juga diakui, tetapi tidak bisa dipukul rata.
Sifatnya kasuistis dan relatif. Kadar bahayanya masih dalam dosis yang belum
bisa dikualifikasi “haram mutlak”. Manfaat rokok, bagi mereka, tidak bisa
disepelekan. Terutama manfaat sosial-ekonomi, seperti penyerapan tenaga
kerja, kelangsungan hidup petani tembakau, pasokan pendapatan negara, dan
kiprah sosial industri rokok.
Di antara ulama yang secara tegas mengharamkan dan melarang merokok ialah
Syekhul Islam Ahmad as-Sanhuri al-Bahuti al-Hambali, dan dari kalangan
mazhab Maliki ialah Ibrahim al-Laqqani (keduanya dari Mesir); Abdul Ghats
al-Qasysy al-Maliki (dari Maroko); Najmuddin bin Badruddin bin Mufassiril
Qur’an; dan al-Arabi al-Ghazzi Al’Amiri As-Syafii (dari Damaskus); Ibrahim
bin Jam’an dan muridnya Abu Bakar bin al-Adhal (dari Yaman); Abdul Malik
al-Ishami dan muridnya Muhammad bin ‘Allamah, serta Sayyid Umar
Khawajah, Isa Asy Syahwai Al Hanafi, Makki bin Faruh Al Makki, dan Sayid
Sa’ad al- Balkhi al-Madani (dari Turki). Hal ini disebabkan bahwa secara
umum rokok dapat menimbulkan mudharat yang menyentuh wilayah dharuriyat
al-khamsah. Dalam menentukan haramnya rokok ini ada beberapa kaidah yang
menguatkan, di antaranya:
Berbagai masalah ini sudah lama menjadi kajian fiqih kontemporer yang
dibahas oleh para ulama kontemporer seperti Syekh Hasanain Makhluf, mufti
Mesir berpendapat bahwa hukum asal rokok adalah mubah tetapi keharaman
dan kemakruhannya timbul akibat faktor-faktor lain, seperti jika menimbulkan
mudharat (banyak ataupun sedikit) terhadap jiwa maupun harta ataupun pada
kedua-duanya. Atau karena mendatangkan mudharat dan mengabaikan hak
orang lain. Apabila terdapat unsur-unsur seperti ini maka hukumnya menjadi
makruh atau haram, sesuai dengan dampak yang ditimbulkannya dan bila
sebaliknya jika tidak terdapat dampak negatif seperti itu maka hukumnya halal.
Disamping itu ada yang berpendapat bahwa rokok adalah sesuatu yang
mengandung zat racun, sehingga mengkonsumsi rokok sama dengan
mengkonsumsi racun sehingga dihukumi haram.
9
tersebut sehingga dengan adanya penemuan medis ini rokok dapat
5
dikategorikan sebagai barang yang beracun.
o Manfaat Merokok:
5
http://taufiqur98.blogspot.com/2017/05/makalah-fiqih-hukum-rokok-menurut.html?
m=1
10
rendah bagi penderita alergi rhino conjuretivis, alergi asma, aksim artopik
6
dan alergi makanan
6 https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/axtea99/manfaat-rokok-
bagi-kesehatan-manusia_57372e84ae9273470575a7dd
11
ketika adanya penumpukan plak di pembuluh darah. Penumpukan plak ini
menghambat jalannya aliran darah sehingga dapat berakibat fatal.
Sementara itu, penyakit arteri perifer terjadi ketika pembuluh nadi di kaki
dan lengan menyempit, yang juga mengganggu aliran darah.
12
8. Menopause prematur bagi perempuan: Wanita yang merokok
cenderung mengalami menopause lebih cepat, dibandingkan dengan yang
tidak merokok. Selain itu, hot flashes (sensasi panas dalam tubuh) sebagai
gejala menopause juga meningkat jika Anda menghisap rokok.
9. Gangguan mata: Mata pun tak luput dari bahaya merokok bagi
kesehatan. Kebiasaan tak sehat ini dapat mengganggu kemampuan melihat
dan meningkatkan risiko berbagai penyakit mata. Penyakit mata tersebut
termasuk glaukoma, degenerasi makula, dan katarak.
12. Rasa cemas dan gelisah: Tak hanya masalah fisik, bahaya merokok
juga dapat berupa masalah psikologis, seperti rasa cemas dan gelisah. Efek
ini terjadi ketika Anda berusaha menarik diri dari nikotin, zat yang
terkandung pada rokok.
13. Jari menguning dan kulit keriput: Zat-zat yang terdapat pada rokok
dapat membuat kulit kering serta memicu penuaan dini. Terganggunya
aliran darah juga membuat kulit menjadi kekurangan nutrisi. Selain itu,
13
jika Anda perhatikan, jari perokok juga cenderung menguning. Hal tersebut
7
merupakan efek dari memegang rokok.
B. KOPI
a) Pengertian Kopi
Kopi dalam bahasa Arab disebut “qahwah” yang memiliki arti “kekuatan”.
Kata qahwah ini kemudian berubah dalam berbagai bahasa menjadi “Qahveh”
(Turki), “koffie” (Belanda), “coffee” (Inggris) dan “kopi” (Indonesia). Dalam
istilah masyarakat Hadrami atau Arab Yaman disebut Qohwa, namun bila
dilisankan mereka senang menyebutnya dengan nama Gahwah. Kopi adalah
sebuah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan
menjadi bubuk.
b) Sejarah Kopi
Peradaban atau kebudayaan “ngupi” ternyata punya akar panjang dalam sejarah
Islam. Tidak seperti teh yang merupakan minuman-rumah atau minuman-
keluarga, kopi adalah minuman sosial. Sebelumnya minuman-sosial adalah
khamr, minuman beralkohol yang dibuat melalui fermentasi sehingga
memabukkan. Makkah dikenal sebagai kota produsen khamr terbaik bahkan
setelah larangan meminum khamr diterapkan. Sampai abad ke-10, Mekkah
tetap memproduksi khamr untuk ekspor.
Sejarah Kopi, dalam kebudayaan masyarakat Arab, khusus untuk orang Yaman
(Hadrami), kita akan menemukan catatan sejarah yang menarik. Konon,
walaupun biji kopi dikatakan ditemukan di Ethiopia (Abessyenia), namun
budidaya biji kopi dalam perkebunan luas ada di daerah Yaman, setidaknya
sejak abad ke-6 Masehi. Dalam tradisi lisan masyarakat Hadramaut, kopi konon
ditemukan oleh as-Syaikh Ali bin Umar Asy-Syazili
7 https://www.sehatq.com/artikel/bahaya-merokok-bagi-kesehatan-termasuk-kanker-hingga-keguguran/amp
14
atau yang lebih dikenal dengan Syekh Asy-Syazili saja, seorang wali yang
makamnya dianggap keramat di Mocha. Menurut as-Syaikh Najm al-Ghazy
yang mula-mula menjadikan biji kopi sebagai bahan campuran minuman
adalah asy-Syaikh Abu Bakr bin Abdillah as-Sadzily yang juga dikenal dengan
julukan al-Aydrus. Itulah sebabnya terkadang bila meminum kopi orang Arab
di Hadramaut senang mengenangnya, karena sang Syaikh dianggap orang yang
menemukan cita rasa kopi sebagai sebuah minuman.
Tak butuh waktu yang lama, kopi akhirnya menjadi semacam minuman
kesukaan orang Islam. Konon di mana ada agama Islam disebarkan baik di
wilayah Turki, negara-negara Balkan, Spanyol, maupun Afrika Utara dan Asia,
kopi juga ikut tersebar. Sehingga sempat timbul semacam pelabelan bahwa
kopi itu minumannya orang muslim.
15
selenggarakan di malam hari. Para pelancong dan pendatang asing yang datang
ke Yaman atau mampir di kota itu untuk perjalanan haji, tertarik dengan
kebiasaan itu. Mereka akhirnya ikut berpartisipasi untuk menyediakan jenis-
jenis kopi terbaik dari segala penjuru, dan memperkenalkan cara-cara baru
memasak kopi.
Terus saja, budaya minum kopi mengalami inovasi sehingga secara perlahan-
lahan menjadi alternatif terhadap kebiasaan minum khamr yang belum
sepenuhnya lenyap di kalangan masyarakat Arab. Inovasi-inovasi kegiatan
ngopi ini juga akhirnya menciptakan komunitas yang mengasyikkan, menjelang
shalat malam berjamaah.
Fatwa halal kopi membuat kota-kota Muslim pada tahun 1453, seperti untuk
pertama kali Turki dengan membuka kedai kopi bernama Qahveh dan
16
kedainya disebut Kiva Han. Kemudian menyusul Konstantinopel, Bagdhad,
dan beberapa kota di India dan Iran, menyediakan kafe-kafe publik perhelatan
kopi. Para Sultan juga mulai tergila-gila pada kopi sebagai minuman bergengsi.
Di istana-istana mereka dibuat tempat khusus untuk minum kopi.
Dalam literatur medis kaum muslim, ada beberapa ilmuwan Islam menulis
tentang minuman kopi ini. Sebut saja diantaranya Al-Razi di abad ke-9,
menjadi orang pertama yang menyebut kopi dalam tulisannya dengan
memasukkan kata bunn dan sebuah minuman bernama buncham, dalam
ensiklopedi tentang zat-zat yang dipercaya menyembuhkan penyakit.
Sayangnya, karya ini telah musnah tak ditemukan lagi. Sementara pada abad
ke-11, Ibnu Sina mengatakan bunchum dapat “membentengi tubuh,
membersihkan kulit, dan mengeringkan kelembaban di bawahnya, serta
memberikan bau yang enak untuk tubuh”.
Berbeda dengan dunia muslim, bangsa Eropa baru merasakan harumnya kopi di
abad ke-17. Setidaknya seperti itulah yang disebutkan Claudia Rosen dalam
bukunya Coffee. Ia menceritakan bahwa baru pada 1615, saat para pedagang
Venesia membawanya ke Eropa, kopi segera menggebrak seisi benua tersebut.
Konon di Italia, pihak gereja sempat menghawatirkan beredarnya minuman
yang mereka sebut “temuan pahit setan” dan meminta Paus Clament VIII
melarang peredarannya. Tapi Paus bukannya melarang justru terkesan dengan
cita rasa kopi yang kuat. Baginya, kopi sayang sekali jika hanya menjadi
minuman ekslusif orang muslim saja, semua orang bolek menikmatinya. Sejak
itu kopi tak terbendung lagi di Eropa bahkan di belahan dunia manapun.
c) Hukum Kopi
Telah disinggung secara ringkas kontroversi meminum kopi, ada yang
membolehkan dan melarang dengan masing-masing memiliki dalil dan
argumentasi. As-Syaikh Ibn Hajar al-Haytami mengulas secara khusus perihal
17
silang pendapat ini dalam al-I’ab Syarh al-‘Ubbaab, dan beliau mengembalikan
hukumnya kepada qaidah fiqhiyyah Lil Wasail Hukmul Maqashid (Hukum
perantara sama dengan hukum tujuan).
Beberapa nama berikut ini adalah para ulama yang berpendapat bahwa minum
kopi itu halal:
Bahkan as-Syaikh as-Sayyid al-‘Arif Hatim al- Ahdal berkata, “Jika tidak ada kurma untuk
berbuka puasa, maka berbukalah dengan kopi”.
Tradisi Ritual Minum Kopi As-Syaikh Abdul Qadir menyebutkan dalam Risalah Shofwah
as-Shofwah fi Bayaani Hukm al-Qahwah, juga al-Habib Abdurrahman bin Muhammad
al-’Aydarus dalam Inaas as-Shofwah bahwa bagi mereka yang melaksanakan Majelis Kopi
8
agar membaca zikir khusus yang telah disusun para ulama, yaitu :
4. Ya Qawiy 116 x. Jika masih ada waktu tersisa hendaknya dilanjutkan dengan
mudzakarah (diskusi) tentang kebesaran Allah ataupun mudzakarah ilmu agama dan
kalam-kalam para ulama/wali.
8 file:///C:/Users/Lenovo/Documents/New%20folder/BAB_I.pdf
19
d) Manfaat dan Bahaya Kopi
Beberapa manfaat kopi, yaitu:
4. Mencegah batu empedu. Batu empedu tumbuh ketika lendir di dalam kantong
empedu memerangkap kristal- kristal kolesterol. Xanthine, yang ditemukan di dalam
kafein, akan mengurangi lendir dan risiko penyimpanannya. Dua cangkir kopi atau
lebih setiap hari akan membantu proses ini.
5. Melindungi kulit. Konsumsi 2-5 cangkir kopi setiap hari dapat membantu
menurunkan risiko kanker kulit nonmelanoma hingga 17 persen. Kafein dapat memacu
kulit untuk membunuh sel-sel prakanker, dan juga menghentikan pertumbuhan tumor.
20
6. Mencegah diabetes. Orang yang mengonsumsi 3-4 cangkir kopi reguler atau kopi
decaf (dengan kadar kafein yang dikurangi) akan menurunkan risiko mengembangkan
diabetes tipe II hingga 30 persen. Asam klorogenik dapat membantu mencegah
resistensi insulin, yang merupakan pertanda adanya penyakit ini.
1. Detak jantung lebih cepat dari biasanya: Menurut dr. Jansen Ongko, MSc, RD,
seorang pakar kesehatan dan nutrisi, konsumsi kopi yang berlebihan bisa membuat
detak jantung lebih cepat dari biasanya. Ini terjadi pada orang-orang yang memiliki
masalah kesehatan jantung.
2. Insomnia: Hampir semua orang mengetahui bahkan mengalami hal ini. Kandungan
kafein dalam kopi menyebabkan gangguan tidur, seperti insomnia. Namun bagi kaum
millenials, tidak sedikit dari mereka yang bukannya menghindari masalah itu, tetapi
malah dimanfaatkan untuk produktivitas kerja mereka.
3. Sakit kepala: Konsumsi kopi yang terlalu banyak juga menimbulkan sakit kepala.
Jadi, bagi yang tidak terbiasa atau kondisi tubuhnya tidak mendukung, minumlah kopi
secukupnya saja.
5. Asam lambung meningkat: Senyawa kafein atau katekol yang terkandung pada kopi
bisa meningkatkan produksi asam lambung secara signifikan jika dikonsumsi secara
berlebihan. Hal ini perlu diperhatikan, terutama bagi orang yang memiliki masalah
lambung atau maag.
21
6. Pencernaan terganggu: Ternyata kafein juga mempengaruhi pencernaan. Minum
kopi yang terlalu banyak bisa menyebabkan sakit perut, apalagi jika perut masih dalam
keadaan kosong.
9 https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/health/fitness/amp/patricia-firscha/risiko-kebanyakan-minum-
kopi-yang-harus-diketahui-millennials
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang
dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica dan spesies lainnya atau
sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Hukum
Rokok. Pada dasarnya tidak ada nash yang shorih (jelas) yang mengatakan bahwa rokok itu
haram. karena tidak ditemukan dalil baik dari al-Qur’an maupun al-Hadits yang
mengharamkan rokok, maka pengambilan hukumnya dengan istishab (kembali ke hukum
asalnya) yaitu mubah. Walau demikia, di dalam rokok terdapat berbagai manfaat serta bahaya
yang didapat saat mengkonsumsinya. Kopi adalah sebuah minuman hasil seduhan biji kopi
yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Melalui perdebatan panjang yang
melibatkan pakar-pakar fiqh, hakim/qadi, para dokter, dan pemimpin-pemimpin politik di
seluruh dunia Muslim, minum kopi akhirnya bukan hanya dianggap halal tetapi justru
dianjurkan karena dinilai bermanfaat untuk pencerahan spiritual melalui jalan “markaha,”
yakni persekutuan deliberatif untuk berkumpul dan berbicara tentang kebaikan dalam
persaudaraan dan persahabatan.
B. Saran
Pemakalah sangat menyadari bahwa di dalam penyusunan ini terdapat beberapa
kekurangan, serta kesalahan yang tidak disengaja. Untuk itu, pemakalah sangat mengharapkan
kritik dan sarannya dari para pembaca yang budiman.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://rokok.komunikasi.org/artikel/index.ph
Yunus BS, Muhammad. 2009. Kitab Rokok Nikmat dan Mudharat yang Menghalalkan atau
Mengharamkan. Yogyakarta: Kutub.
http://taufiqur98.blogspot.com/2017/05/makalah-fiqih-hukum-rokok-menurut.html?m=1
file:///C:/Users/Lenovo/Documents/New%20folder/BAB_I.pdf
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/axtea99/manfaat-rokok-bagi-
kesehatan-manusia_57372e84ae9273470575a7dd
https://www.sehatq.com/artikel/bahaya-merokok-bagi-kesehatan-termasuk-kanker-hingga-
keguguran/amp
https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/health/fitness/amp/patricia-firscha/risiko-
kebanyakan-minum-kopi-yang-harus-diketahui-millennials
24