Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

ROKOK DAN KOPI


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur pada mata kuliah Masail
Fiqhiyah

Dosen Pengampu:
Hamdan Hambali, M. Ag.

Disusun oleh:
Kelompok 4/Kelas 6A
Ahmad Madani Syauqillah 1152020012
Ahmad Sayyidi 1172020020
Anisa Fatir 1172020031
Anisa Sapitri 1172020033

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUG DJATI
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat,
taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Rokok dan Kopi”. Dengan hadirnya makalah ini dapat
memberikan infomasi bagi para pembaca tentang kerja keras dalam menuntut ilmu.

Tujuan penyusun membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Masail Fiqhiyah yang di amanatkan oleh Hamdan Hambali, M. Ag. Makalah ini
kami buat berdasarkan hasil diskusi kelompok dan beberapa referensi yang kami
dapatkan sebagai bahan diskusi. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini banyak sekali kekurangan, baik dalam cara penulisan maupun dalam isi.
Oleh karena itu kami menerima pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk kemajuan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini
dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang membuat dan umumnya bagi yang
membaca makalah ini. Aamiin

Bandung, April 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................................1

C. Tujuan.......................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................3

A. Rokok........................................................................................................................................3

a) Pengertian Rokok...............................................................................................................3

b) Sejarah Rokok.....................................................................................................................3

c) Hukum Rokok.....................................................................................................................4

d) Manfaat dan Bahaya Rokok..........................................................................................10

B. Kopi.........................................................................................................................................14

a) Pengertian Kopi................................................................................................................14

b) Sejarah Kopi......................................................................................................................14

c) Hukum Kopi......................................................................................................................17

d) Manfaat dan Bahaya Kopi.............................................................................................20

BAB III PENUTUP......................................................................................................................23

A. Kesimpulan...........................................................................................................................23

B. Saran.......................................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................24

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai saat ini, rokok dan kopi telah menjadi konsumsi favorit bagi
kebanyakan orang. Terutama bagi kalangan laki-laki, seakan-akan rokok dan kopi
adalah kebutuhan pokok mereka yang tidak bisa digantikan lagi dengan sesuatu
yang lain. Bagi mereka yang kecanduan bisa menghabiskan rokok dan kopi
sampai beberapa bungkus perhari. Dan mereka akan terus ketergantungan, bahkan
bisa membuat suatu kesalahan dalam diri mereka jika tidak mengkonsumsinya.
Misalnya, ada seseorang yang dikenal, ketika dia berpikir maka dia harus sambil
mengkonsumsi rokok atau kopi. Baginya, jika tidak seperti itu maka ia tidak akan
bisa berpikir dengan baik. Banyak orang yang sudah menjadikan rokok dan kopi
sebagai salah satu alasan untuk melakukan sesuatu.

Namun tidak sedikit juga orang yang tidak menyukai rokok dan kopi, bahkan
mereka mengharamkan rokok dengan memakai beberapa dalil serta argument
yang kuat. Hal tersebut lebih banyak didukung oleh kaum perempuan, yang
kebanyakan sangat membenci rokok, dan tidak suka jika ada orang yang merokok
di dekatnya. Tidak seperti kopi, yang bahkan kaum perempuan pun sangat banyak
yang menyukainya. Dengan berbagai perbedaan pendapat di atas, pemakalah akan
mencoba mengulas masalah tersebut dengan judul “Rokok dan Kopi”

B. Rumusan Masalah
Secara umum, rumusan masalah yang didapat adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan rokok dan kopi?
2. Bagaimana asal mula rokok dan kopi?
3. Bagaimana hokum rokok dan kopi?
4. Apa manfaat sertabahaya rokok dan kopi?

1
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan rokok dan kopi
2. Untuk mengetahui sejarah rokok dan kopi
3. Untuk mengetahui hokum rokok dan kopi
4. Untuk mengetahui manfaat serta bahaya rokok dan kopi

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. ROKOK

a) Pengerian Rokok

Menurut Wikipedia, Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara
70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10
mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada
salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung lainnya.

Menurut undang-undang Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 Tentang


Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan, rokok adalah: Hasil olahan tembakau
terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman
nicotiana tabacum, nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang
mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.

b) Sejarah Rokok

Budaya merokok termasuk gejala yang relatif baru di dunia Islam. Tak lama
setelah Chirstopher Columbus dan penjelajah-penjelajah Spanyol lainnya
mendapati kebiasaan bangsa Aztec (kebiasaan merokok) pada tahun 1500,
rokok kemudian tersebar dengan cepatnya ke semenanjung Siberia dan daerah
Mediterania.

Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa
Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada
abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para
penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian
membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul
3
di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang
merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk
kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan
saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam. Dunia Islam,
pada saat itu berada di bawah kekhilafahan Ustmaniyah yang berpusat di
1
Turki.

c) Hukum Rokok

Pada dasarnya tidak ada nash yang shorih (jelas) yang mengatakan bahwa
rokok itu haram. Dan dalam kaidah ushul fiqih Syafi’i bahwa segala sesuatu
pada asalnya adalah mubah, kecuali jika ada dalil yang mengharamkannya
dalam arti menetapkan sesuatu menurut keadaan sebelumnya. karena tidak
ditemukan dalil baik dari al-Qur’an maupun al-Hadits yang mengharamkan
rokok, maka pengambilan hukumnya dengan istishab (kembali ke hukum
asalnya) yaitu mubah. Jadi hukum rokok pada asalnya adalah mubah.
Walaupun ada sebagian imam yang dengan selektif telah menghukumi rokok
dengan hukum haram seperti Imam Ibnu Hazm, karena telah lebih dahulu
mengetahui bahaya yang terkandung di dalam rokok. Beliau mengibaratkan
dengan menetapkan haramnya memakan sesuatu yang menimbulkan mudharat
berdasarkan nash umum. Beliau mengatakan bahwa segala sesuatu yang
membahayakan adalah haram berdasarkan sabda Nabi SAW. “Sesungguhnya
Allah mewajibkan berbuat baik kepada segala sesuatu”. Maka menurutnya,
barangsiapa yang menimbulkan mudharat pada dirinya sendiri dan pada orang
lain berarti ia tidak berbuat baik, dan barang siapa yang tidak berbuat baik

1
http://rokok.komunikasi.org/artikel/index.ph

4
berarti menentang perintah Allah untuk berbuat baik kepada segala sesuatu
2
itu.”

Merokok sebenarnya dapat dikategorikan perbuatan isyraf yang diharamkan


Islam, sebab menurut Imam Ibnu Hazm yang dimaksud isyraf itu adalah dapat
berupa: menafkahkan harta untuk sesuatu yang diharamkan Allah SWT. sedikit
maupun banyak, berbuat boros pada sesuatu yang tidak diperlukan yang
menghabiskan kekayaannya, menghambur-hamburkan harta secara sia-sia
meskipun dalam jumlah kecil. Allah berfirman, “dan janganlah kamu berlebih-
lebihan (isyraf). Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.” (QS. Al An’am:141)

Setelah berlalunya waktu dan berbagai riset kesehatan menemukan berbagai


dampak negatif tentang rokok, maka wajar setelah itu terjadi perbedaan-
pendapat dari berbagai mazhab fiqih tentang masalah ini, sebagian berpendapat
haram, sebagian berpendapat makruh, sebagian lagi mengatakan boleh (mubah)
dan terutama para ulama yang terlanjur mengkonsumsinya, dan sebagian lagi
tidak memberi hukum secara mutlak, tetapi menetapkan hukumnya secara rinci.
3
Bahkan sebagian lagi dari mereka berdiam diri, tidak mau membicarakannya.

o Dalil Yang Membolehkan

Diantara para ulama yang mengharamkan dan memasang hukum makruh, akan
tetapi masih ada sebagian ulama yang membolehkan seperti Imam Abdul Ghani
an-Nabilisi, ulama dari mazhab maliki. Hal ini dapat dijumpai pada

2 Abu Zahra, Muhammad. Ushul Fiqih . Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008.

3 Yunus BS, Muhammad Kitab Rokok Nikmat dan Mudharat yang Menghalalkan atau
Mengharamkan. Yogyakarta: Kutub, 2009.

5
pendapat beliau dalam kitab ash-Shulh Baina al-Ikhwan Fi Hukmi Ibahah
Syurbi ad-Dukhan. Beliau menyatakan bahwa:

“wahai Umat Muhammad yang berilmu dan mengamalkannya, lalu menyangka


bahwa rokok itu haram. Anda keliru menyangka salah pernyataanku. Sebab
pernyataanku ini tidak pernah bohong. Anda mengharamkan rokok tidak
pernah dilandasi ilmu dan tidak pula dilandasi dengan eksperimen yang benar.
Eksperimen adakalanya penuh dengan kebodohan dan kesalahan. Bukankan
dikatakan, bahwa rokok itu bisa menghangatkan badan meski juga bisa
membahayakan akal. Maka berfatwalah berdasar dua sifat yang dikandungnya
itu. Katakan bahwa merokok bisa menjadi suatu kejahatan disamping juga
ibadah. Mereka yang hanya menganggap jelek pada rokok dan
mengharamkannya adalah sebuah penipuan yang besar. Pada mulanya merokok
4
memang berbahaya, namun setelah dijemur ia boleh dikonsumsi”.

o Dalil Yang Memakruhkan

Meskipun sebagian ulama telah mendeskripsikan dalil keharaman rokok akan


tetapi hukum tersebut belum membuahkan kata sepakat, tidak dapat dipungkiri
bahwa masalah rokok ini memang khilafiyah dan sesuatu yang keharamannya
masih diperselisihkan perlakuan hukum dan kategori syariah terhadap perokok
tidaklah sampai pada tingkat sebagaimana keharamannya yang telah disepakati
secara ijma’ (konsensus ulama). Karena itulah sulit rasanya untuk
menggolongkan dan memberi predikat pelakunya sebagai orang yang fasik dan
dianggap gugur kesaksiannya, apalagi jika fenomena rokok ini sudah demikian
merata atau mayoritas penduduk di berbagai belahan bumi.

4 Syafe’i, Rachmat,

Ilmu Ushul Fiqih,


Bandung: Pustaka

Setia, 2007 6
Sebenarnya pro-kontra tentang haramnya rokok berporos pada debat tentang
kadar manfaat dan bahaya (madharat), baik secara personal maupun sosial. Di
sisi lain, dampak buruk rokok juga diakui, tetapi tidak bisa dipukul rata.
Sifatnya kasuistis dan relatif. Kadar bahayanya masih dalam dosis yang belum
bisa dikualifikasi “haram mutlak”. Manfaat rokok, bagi mereka, tidak bisa
disepelekan. Terutama manfaat sosial-ekonomi, seperti penyerapan tenaga
kerja, kelangsungan hidup petani tembakau, pasokan pendapatan negara, dan
kiprah sosial industri rokok.

Abdurrahman Nafis, pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur,


menyebutkan bahwa status rokok tergantung dua elemen. Apakah mengandung
sifat ”memabukkan” (muskir) atau ”membahayakan” (mudhir) saja, yang tidak
sampai memabukkan. Bila muskir, kata Abdurrahman, ulama sepakat,
hukumnya haram. Tapi, bila hanya mudhir, tidak bisa langsung disimpulkan
haram. Tergantung kadar bahayanya. Dianalogikan dengan kandungan formalin
dan zat kimia lainnya dalam makanan. Bila dalam dosis wajar dan tidak terlalu
berbahaya, statusnya halal. Tapi, bila melampaui standar sehingga sampai
mematikan, baru haram.

Rokok dinilai tidak “memabukkan”, tapi sekadar “membahayakan”. Kadar


bahanya pun bersifat kasuistis. Sekretaris Komisi Fatwa MUI Jakarta, Cholil
Nafis, menambahkan variabel lain yang membuat barang konsumsi
dikategorikan haram. Selain memabukkan, juga najis. Rokok tidak sampai
memabukkan dan tidak najis. Maka, hukum rokok tidak sampai haram mutlak.

Haramnya rokok dipandang akan lebih menarik kemudharatan dengan melihat


nasib ribuan keluarga yang ekonominya bergantung pada industri rokok,
terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mengingat tidak ada dalil yang
eksplisit dan spesifik mengharamkan rokok, sebagian berpendapat bahwa
paling tinggi hukum rokok itu makruh.
7
o Dalil Yang Mengharamkan

Di antara ulama yang secara tegas mengharamkan dan melarang merokok ialah
Syekhul Islam Ahmad as-Sanhuri al-Bahuti al-Hambali, dan dari kalangan
mazhab Maliki ialah Ibrahim al-Laqqani (keduanya dari Mesir); Abdul Ghats
al-Qasysy al-Maliki (dari Maroko); Najmuddin bin Badruddin bin Mufassiril
Qur’an; dan al-Arabi al-Ghazzi Al’Amiri As-Syafii (dari Damaskus); Ibrahim
bin Jam’an dan muridnya Abu Bakar bin al-Adhal (dari Yaman); Abdul Malik
al-Ishami dan muridnya Muhammad bin ‘Allamah, serta Sayyid Umar
Khawajah, Isa Asy Syahwai Al Hanafi, Makki bin Faruh Al Makki, dan Sayid
Sa’ad al- Balkhi al-Madani (dari Turki). Hal ini disebabkan bahwa secara
umum rokok dapat menimbulkan mudharat yang menyentuh wilayah dharuriyat
al-khamsah. Dalam menentukan haramnya rokok ini ada beberapa kaidah yang
menguatkan, di antaranya:

1. (Sesuatu atau sarana yang membawa kepada keharaman, maka hukumnya


haram). Merusak diri sendiri dengan perbuatan yang bisa mengancam
kesehatan dan jiwa, jelas diharamkan dalam syariat, tanpa ragu lagi. Maka,
merokok atau perilaku apa saja yang bisa merusak diri dan mengancam jiwa,
baik cepat atau lambat, adalah haram, karena perilaku tersebut merupakan
sarananya.

2. (janganlah kalian membahayakan diri sendiri dan membahayakan diri orang


lain). Sebenarnya kaidah ini adalah bunyi hadits riwayat Imam Ahmad dan
Ibnu Majah. Merokok selain merusak diri sendiri, juga merusak kesehatan
orang lain di sekitarnya (perokok pasif). Keduanya (yakni merusak diri sendiri
dan merusak orang lain) sama-sama dilarang oleh syariat. Ada pun bagi
pelakunya ia mengalami dharar mali (kerusakan pada harta, karena ia menyia-
nyiakannya), dharar jasady (kerusakan tubuh, karena membahayakan kesehatan
bahkan jiwa), dharar nafsi (merusak kepribadian-citra diri). Jika
8
berbahaya bagi kesehatan saja sudah cukup untuk mengharamkan, apalagi jika
sudah termasuk menghamburkan uang dan menurunkan harga diri. Tentu lebih
kuat lagi pengharamannya.

3. (Menghindari kerusakan, harus didahulukan dibanding mengambil


manfaat). Kita tahu, para perokok –katanya- merasa tenang dan konsentrasi
ketika merokok. Baik, taruhlah itu manfaat yang ada, namun ternyata dan
terbukti bahwa mudharatnya sangat jauh lebih besar, maka menurut kaidah ini
walau rokok punya manfaat, ia tetap wajib ditinggalkan, dalam rangka
menghindari kerusakan yang ditimbulkannya.

Berbagai masalah ini sudah lama menjadi kajian fiqih kontemporer yang
dibahas oleh para ulama kontemporer seperti Syekh Hasanain Makhluf, mufti
Mesir berpendapat bahwa hukum asal rokok adalah mubah tetapi keharaman
dan kemakruhannya timbul akibat faktor-faktor lain, seperti jika menimbulkan
mudharat (banyak ataupun sedikit) terhadap jiwa maupun harta ataupun pada
kedua-duanya. Atau karena mendatangkan mudharat dan mengabaikan hak
orang lain. Apabila terdapat unsur-unsur seperti ini maka hukumnya menjadi
makruh atau haram, sesuai dengan dampak yang ditimbulkannya dan bila
sebaliknya jika tidak terdapat dampak negatif seperti itu maka hukumnya halal.

Disamping itu ada yang berpendapat bahwa rokok adalah sesuatu yang
mengandung zat racun, sehingga mengkonsumsi rokok sama dengan
mengkonsumsi racun sehingga dihukumi haram.

Dengan penemuan medis yang akurat, bahwa rokok memang mengandung


berbagai zat yang beracun. Dalam menentukan hukum tidak hanya melihat dari
satu aspek saja akan tetapi melibatkan para ahli dan pakar dalam kajian

9
tersebut sehingga dengan adanya penemuan medis ini rokok dapat
5
dikategorikan sebagai barang yang beracun.

d) Manfaat dan Bahaya Rokok

o Manfaat Merokok:

1. Mengurangi Parkinson: Penelitian ini menunjukkan hubungan


temporal antara kebiasaan merokok dan berkurangnya resiko penyakit
Parkinson. Temuan ini menyangkal pernyataan bahwa seorang perokok
memiliki penyakit Parkinson.

2. Perokok lebih cepat sembuh dari serangan jantung dan strokes:


Penelitian ini menunjukkan adanya manfaat penyempitan pembuluh darah
yang menyebabkan aliran darah menjadi terbatas, dimana perokok memiliki
kesempatan yang lebih baik untuk bertahan hidup dengan penyembuhan
yang lebih cepat. Penelitian lain menyebutkan karbon monoksida
merupakan produk sampingan dengan tingkat sangat rendah yang dapat
membantu para korban dari seragan jantung dan strokes.

3. Mengurangi resiko Susut gusi: Penelitian ini menunjukkkan bahwa


perokok beresiko lebih rendah terhadap penyakit gusi seperti susut gusi
(gingival recession).

4. Mencegah asma dan penyakit alergi: Penelitian ini menyebutkan


bahwa analisis multi variasi cenderung memiliki peluang yang lebih

5
http://taufiqur98.blogspot.com/2017/05/makalah-fiqih-hukum-rokok-menurut.html?
m=1

10
rendah bagi penderita alergi rhino conjuretivis, alergi asma, aksim artopik
6
dan alergi makanan

o Bahaya Merokok: Besarnya bahaya merokok sebenarnya bukan tidak


disadari oleh para perokok, karena pada setiap bungkus rokok kini terdapat
peringatan wajib dari pemerintah yang berbunyi: “MEROKOK
MEMBUNUHMU.” Tetapi, seringkali kuatnya ketergantungan terhadap
rokok membuat orang tidak mau berhenti mengisapnya. Menurut
penelitian, ternyata yang akan menerima efek negatif dari rokok tersebut
bukan hanya perokok aktif saja, akan tetapi perokok pasif pun akan
menerima akibat negatif dari rokok tersebut. Dan justru efek yang diterima
oleh perokok pasif akan jauh lebih berbahaya lagi ketimbang perokok
aktifnya. Berikut ini bahaya merokok bagi kesehatan yang sudah
sepatutnya untuk dipahami:
1. Kanker paru-paru: Merokok dapat meningkatkan risiko kanker paru-
paru secara signifikan. Bahkan, kanker paru-paru merupakan penyebab
kematian pertama sebagai bahaya merokok. Pria perokok mengalami
peningkatan risiko kanker paru-paru hingga 25 kali, dan wanita meningkat
hingga 25,7 kali. Paru-paru yang rusak, termasuk kanker, merupakan efek
yang sering diderita perokok. Tak hanya kanker paru-paru, perokok juga
berisiko mengalami peradangan pada saluran pernapasan, seperti bronkitis.

2. Penyakit jantung: Salah satu kebiasaan yang sangat berkontribusi


terhadap penyakit jantung adalah merokok. Masalah pada jantung tersebut
termasuk aterosklerosis dan penyakit arteri perifer. Aterosklerosis terjadi

6 https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/axtea99/manfaat-rokok-
bagi-kesehatan-manusia_57372e84ae9273470575a7dd

11
ketika adanya penumpukan plak di pembuluh darah. Penumpukan plak ini
menghambat jalannya aliran darah sehingga dapat berakibat fatal.
Sementara itu, penyakit arteri perifer terjadi ketika pembuluh nadi di kaki
dan lengan menyempit, yang juga mengganggu aliran darah.

3. Kolesterol tinggi: Merokok dapat menurunkan kadar kolesterol baik


(HDL) di tubuh. Sebaliknya, kadar kolesterol jahat (LDL) pun akan
meningkat. Merokok pun meningkatkan kadar kolesterol total dan
trigliserida, yang sama artinya dengan menimbun lemak di tubuh.

4. Komplikasi diabetes: Penderita diabetes tipe 2 yang merokok cenderung


mengalami komplikasi dari penyakit tersebut. Pasalnya, merokok
meningkatkan resistensi insulin. Selain itu, risiko masalah lain juga bisa
terjadi jika Anda masih merokok saat menderita diabetes, seperti gangguan
ginjal, masalah mata, dan serangan jantung.

5. Gigi menguning dan keropos: Bahaya merokok bagi kesehatan jangka


panjang lainnya adalah gigi yang menguning dan terlihat kecokelatan. Tak
hanya rusaknya warna gigi, bagian mulut ini juga rentan keropos.

6. Keguguran: Merokok selama hamil dapat meningkatkan risiko


keguguran. Sang bayi juga rentan mengalami asma, infeksi telinga,
gangguan pertumbuhan, kelainan fisik, dan sindrom kematian mendadak
pada bayi.

7. Berbagai jenis kanker: Tak hanya kanker paru-paru yang menjadi


bahaya merokok bagi kesehatan. Berbagai jenis kanker lain pun bisa terjadi
di sekujur tubuh, termasuk kanker serviks bagi perempuan, kanker
tenggorokan, kanker kandung kemih, kanker mulut, kanker darah, hingga
kanker ginjal.

12
8. Menopause prematur bagi perempuan: Wanita yang merokok
cenderung mengalami menopause lebih cepat, dibandingkan dengan yang
tidak merokok. Selain itu, hot flashes (sensasi panas dalam tubuh) sebagai
gejala menopause juga meningkat jika Anda menghisap rokok.

9. Gangguan mata: Mata pun tak luput dari bahaya merokok bagi
kesehatan. Kebiasaan tak sehat ini dapat mengganggu kemampuan melihat
dan meningkatkan risiko berbagai penyakit mata. Penyakit mata tersebut
termasuk glaukoma, degenerasi makula, dan katarak.

10. Masalah daya tahan tubuh: Menghisap rokok dapat menurunkan


kemampuan sistem imun tubuh untuk melawan infeksi. Selain itu, orang
yang merokok lebih berisiko untuk mengalami infeksi saluran pernapasan
daripada yang tidak merokok.

11. Gangguan ereksi dan kesuburan: Karena merokok dapat


menyempitkan pembuluh darah, pria perokok akan lebih sulit untuk
mengalami ereksi. Sebab, proses ereksi memerlukan aliran darah yang
lancar menuju penis. Bahaya merokok bagi kesehatan termasuk disfungsi
ereksi. Tak hanya masalah ereksi, pria dan wanita yang merokok juga
rentan mengalami gangguan kesuburan, baik jangka panjang atau jangka
pendek, dibandingkan yang menghindari benda berbahaya tersebut.

12. Rasa cemas dan gelisah: Tak hanya masalah fisik, bahaya merokok
juga dapat berupa masalah psikologis, seperti rasa cemas dan gelisah. Efek
ini terjadi ketika Anda berusaha menarik diri dari nikotin, zat yang
terkandung pada rokok.

13. Jari menguning dan kulit keriput: Zat-zat yang terdapat pada rokok
dapat membuat kulit kering serta memicu penuaan dini. Terganggunya
aliran darah juga membuat kulit menjadi kekurangan nutrisi. Selain itu,
13
jika Anda perhatikan, jari perokok juga cenderung menguning. Hal tersebut
7
merupakan efek dari memegang rokok.

B. KOPI
a) Pengertian Kopi
Kopi dalam bahasa Arab disebut “qahwah” yang memiliki arti “kekuatan”.
Kata qahwah ini kemudian berubah dalam berbagai bahasa menjadi “Qahveh”
(Turki), “koffie” (Belanda), “coffee” (Inggris) dan “kopi” (Indonesia). Dalam
istilah masyarakat Hadrami atau Arab Yaman disebut Qohwa, namun bila
dilisankan mereka senang menyebutnya dengan nama Gahwah. Kopi adalah
sebuah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan
menjadi bubuk.

b) Sejarah Kopi
Peradaban atau kebudayaan “ngupi” ternyata punya akar panjang dalam sejarah
Islam. Tidak seperti teh yang merupakan minuman-rumah atau minuman-
keluarga, kopi adalah minuman sosial. Sebelumnya minuman-sosial adalah
khamr, minuman beralkohol yang dibuat melalui fermentasi sehingga
memabukkan. Makkah dikenal sebagai kota produsen khamr terbaik bahkan
setelah larangan meminum khamr diterapkan. Sampai abad ke-10, Mekkah
tetap memproduksi khamr untuk ekspor.

Sejarah Kopi, dalam kebudayaan masyarakat Arab, khusus untuk orang Yaman
(Hadrami), kita akan menemukan catatan sejarah yang menarik. Konon,
walaupun biji kopi dikatakan ditemukan di Ethiopia (Abessyenia), namun
budidaya biji kopi dalam perkebunan luas ada di daerah Yaman, setidaknya
sejak abad ke-6 Masehi. Dalam tradisi lisan masyarakat Hadramaut, kopi konon
ditemukan oleh as-Syaikh Ali bin Umar Asy-Syazili

7 https://www.sehatq.com/artikel/bahaya-merokok-bagi-kesehatan-termasuk-kanker-hingga-keguguran/amp

14
atau yang lebih dikenal dengan Syekh Asy-Syazili saja, seorang wali yang
makamnya dianggap keramat di Mocha. Menurut as-Syaikh Najm al-Ghazy
yang mula-mula menjadikan biji kopi sebagai bahan campuran minuman
adalah asy-Syaikh Abu Bakr bin Abdillah as-Sadzily yang juga dikenal dengan
julukan al-Aydrus. Itulah sebabnya terkadang bila meminum kopi orang Arab
di Hadramaut senang mengenangnya, karena sang Syaikh dianggap orang yang
menemukan cita rasa kopi sebagai sebuah minuman.

Kopi kemudian menjadi minuman penting, setelah orang Arab menemukan


cara yang pas untuk menyajikannya. Bisa dikatakan, orang Arablah yang
merevolusi cara menyajikan dan menikmati kopi. Sebelumnya kopi dinikmati
tidak dengan cara diseduh untuk minuman, melainkan dimakan dengan cara
dibungkus dengan lemak binatang.

Ada semacam tradisi unik di kalangan masyarakat Hadramaut tempo dulu. Di


sana kopi biasanya dinikmati di antara dua waktu makan. Biasanya bila seorang
hendak berkunjung ke rumah salah seorang sahabat atau bila ada tamu yang
datang, maka diadatkan untuk membawa beberapa biji kopi di dalam sorban
atau dalam radi. Sang tuan rumah akan mengumpulkan biji-biji kopi tersebut,
untuk dinikmati bersama.

Tak butuh waktu yang lama, kopi akhirnya menjadi semacam minuman
kesukaan orang Islam. Konon di mana ada agama Islam disebarkan baik di
wilayah Turki, negara-negara Balkan, Spanyol, maupun Afrika Utara dan Asia,
kopi juga ikut tersebar. Sehingga sempat timbul semacam pelabelan bahwa
kopi itu minumannya orang muslim.

Dari kebiasaan minum kopi beberapa komunitas tarekat di Yaman sejak


pertengahan abad ke-14, beberapa orde Sufi menyajikan hidangan minuman
kopi terbaik untuk menarik jamaah mendatangi diskusi-diskusi yang mereka

15
selenggarakan di malam hari. Para pelancong dan pendatang asing yang datang
ke Yaman atau mampir di kota itu untuk perjalanan haji, tertarik dengan
kebiasaan itu. Mereka akhirnya ikut berpartisipasi untuk menyediakan jenis-
jenis kopi terbaik dari segala penjuru, dan memperkenalkan cara-cara baru
memasak kopi.

Terus saja, budaya minum kopi mengalami inovasi sehingga secara perlahan-
lahan menjadi alternatif terhadap kebiasaan minum khamr yang belum
sepenuhnya lenyap di kalangan masyarakat Arab. Inovasi-inovasi kegiatan
ngopi ini juga akhirnya menciptakan komunitas yang mengasyikkan, menjelang
shalat malam berjamaah.

Suatu saat, ketika jamaahnya datang ke Makkah di musim haji dan


mempraktekkan kebiasaan baru ini, minuman kopi menjadi makin terkenal —
meski sempat menimbulkan kontroversi ketika Gubernur Makkah melarangnya
dengan alasan-alasan politis. Sang Gubernur takjub sekaligus curiga, orang-
orang yang berkumpul minum kopi bersama-sama sambil mendiskusikan
banyak hal itu bisa menimbulkan persekongkolan untuk menggulingkan
kekuasaan. Gubernur melaporkan perkumpulan kopi itu kepada Sultan Mamluk
di Cairo. Isu minum kopi menjadi isu yang panas.

Melalui perdebatan panjang yang melibatkan pakar-pakar fiqh, hakim/qadi,


para dokter, dan pemimpin-pemimpin politik di seluruh dunia Muslim, minum
kopi akhirnya bukan hanya dianggap halal tetapi justru dianjurkan karena
dinilai bermanfaat untuk pencerahan spiritual — melalui jalan “markaha,”
yakni persekutuan deliberatif untuk berkumpul dan berbicara tentang kebaikan
dalam persaudaraan dan persahabatan.

Fatwa halal kopi membuat kota-kota Muslim pada tahun 1453, seperti untuk
pertama kali Turki dengan membuka kedai kopi bernama Qahveh dan

16
kedainya disebut Kiva Han. Kemudian menyusul Konstantinopel, Bagdhad,
dan beberapa kota di India dan Iran, menyediakan kafe-kafe publik perhelatan
kopi. Para Sultan juga mulai tergila-gila pada kopi sebagai minuman bergengsi.
Di istana-istana mereka dibuat tempat khusus untuk minum kopi.

Dalam literatur medis kaum muslim, ada beberapa ilmuwan Islam menulis
tentang minuman kopi ini. Sebut saja diantaranya Al-Razi di abad ke-9,
menjadi orang pertama yang menyebut kopi dalam tulisannya dengan
memasukkan kata bunn dan sebuah minuman bernama buncham, dalam
ensiklopedi tentang zat-zat yang dipercaya menyembuhkan penyakit.
Sayangnya, karya ini telah musnah tak ditemukan lagi. Sementara pada abad
ke-11, Ibnu Sina mengatakan bunchum dapat “membentengi tubuh,
membersihkan kulit, dan mengeringkan kelembaban di bawahnya, serta
memberikan bau yang enak untuk tubuh”.

Berbeda dengan dunia muslim, bangsa Eropa baru merasakan harumnya kopi di
abad ke-17. Setidaknya seperti itulah yang disebutkan Claudia Rosen dalam
bukunya Coffee. Ia menceritakan bahwa baru pada 1615, saat para pedagang
Venesia membawanya ke Eropa, kopi segera menggebrak seisi benua tersebut.
Konon di Italia, pihak gereja sempat menghawatirkan beredarnya minuman
yang mereka sebut “temuan pahit setan” dan meminta Paus Clament VIII
melarang peredarannya. Tapi Paus bukannya melarang justru terkesan dengan
cita rasa kopi yang kuat. Baginya, kopi sayang sekali jika hanya menjadi
minuman ekslusif orang muslim saja, semua orang bolek menikmatinya. Sejak
itu kopi tak terbendung lagi di Eropa bahkan di belahan dunia manapun.

c) Hukum Kopi
Telah disinggung secara ringkas kontroversi meminum kopi, ada yang
membolehkan dan melarang dengan masing-masing memiliki dalil dan
argumentasi. As-Syaikh Ibn Hajar al-Haytami mengulas secara khusus perihal
17
silang pendapat ini dalam al-I’ab Syarh al-‘Ubbaab, dan beliau mengembalikan
hukumnya kepada qaidah fiqhiyyah Lil Wasail Hukmul Maqashid (Hukum
perantara sama dengan hukum tujuan).

Beberapa nama berikut ini adalah para ulama yang berpendapat bahwa minum
kopi itu halal:

1. Syaikhul Islam Zakaria al-Anshary;

2. Syaikh Abdurrahman Bin Ziyad az-Zabidy;

3. Syaikh Zarouq al-Maliky al-Maghriby;

4. Abdullah bin Sahl Ba Qusyair;

5. Al-‘Allamah Muhammad bin Abdil Qadir al- Hibbany.

Berikut beberapa ulama Hadramaut yang bahkan tidak sekadar mengatakan


halal, namun memuji minuman kopi, yaitu:

1. Al-Habib Abu Bakr al-‘Aydarus;

2. Al-Ustadz Abdurrahman bin Ali;

3. As-Sayyid Syaikh bin Ismail;

4. Al-Imam Ahmad bin Alawi Ba Juhdub;

5. As-Syaikh Abu Bakr bin Salim;

6. As-Syaikh Abdullah bin Ahmad al-‘Aydarus;

7. As-Sayyid Abdurrahman bin Muhammad al-‘Aydarus;

8. As-Sayyid Abdullah al-Haddad;

9. As-Sayyid Hatim al-Ahdal;


18
10. As-Syaikh Abu al-Hasan al-Bakri;

11. As-Syaikh Muhammad bin Abi al-Hasan;

12. As-Syaikh Abdul Wahhab as-Saudy;

13. Al-Faqih Umar bin Abdillah Ba Makhramah;

14. As-Syaikh Abdurrahman bin Umar al-‘Amudy.

Bahkan as-Syaikh as-Sayyid al-‘Arif Hatim al- Ahdal berkata, “Jika tidak ada kurma untuk
berbuka puasa, maka berbukalah dengan kopi”.

Tradisi Ritual Minum Kopi As-Syaikh Abdul Qadir menyebutkan dalam Risalah Shofwah
as-Shofwah fi Bayaani Hukm al-Qahwah, juga al-Habib Abdurrahman bin Muhammad
al-’Aydarus dalam Inaas as-Shofwah bahwa bagi mereka yang melaksanakan Majelis Kopi
8
agar membaca zikir khusus yang telah disusun para ulama, yaitu :

1. Surah Al-Fatihah 1 x, kemudian;

2. Surah Yasin 4 x, kemudian;

3. Sholawat 100 x, kemudian;

4. Ya Qawiy 116 x. Jika masih ada waktu tersisa hendaknya dilanjutkan dengan
mudzakarah (diskusi) tentang kebesaran Allah ataupun mudzakarah ilmu agama dan
kalam-kalam para ulama/wali.

5. Semua bacaan al-Qur’an dan zikir tersebut pahalanya dihadiahkan ke Hadirat


Rasulullah Shalallahu ‘alaih wa aalih wa sallam kemudian kepada al-Habib Ali bin Umar
as- Syadzily (Syaikh al-Qahwah).

8 file:///C:/Users/Lenovo/Documents/New%20folder/BAB_I.pdf

19
d) Manfaat dan Bahaya Kopi
Beberapa manfaat kopi, yaitu:

1. Mencegah penyakit saraf. Peminum kopi berkafein cenderung tidak akan


mengembangkan penyakit Alzheimer dan Parkinson. Kandungan antioksidan di dalam
kopi akan mencegah kerusakan sel yang dihubungkan dengan Parkinson. Sedangkan
kafein akan menghambat peradangan di dalam otak, yang kerap dikaitkan dengan
Alzheimer.

2. Melindungi gigi. Kopi yang mengandung kafein memiliki kemampuan antibakteri


dan antilengket, sehingga dapat menjaga bakteri penyebab lubang menggerogoti
lapisan gigi. Minum kopi secangkir setiap hari terbukti dapat mencegah risiko kanker
mulut hingga separuhnya. Senyawa yang ditemukan di dalam kopi juga dapat
membatasi pertumbuhan sel kanker dan kerusakan DNA.

3. Menurunkan risiko kanker payudara. Menjelang masa menopause, wanita yang


mengonsumsi 4 cangkir kopi sehari mengalami penurunan risiko kanker payudara
sebesar 38 persen, demikian menurut sebuah studi yang dipublikasikan di The Journal
of Nutrition.Kopi melepaskan phytoestrogen dan flavonoid yang dapat menahan
pertumbuhan tumor. Namun konsumsi kurang dari 4 cangkir tidak akan mendapatkan
manfaat ini.

4. Mencegah batu empedu. Batu empedu tumbuh ketika lendir di dalam kantong
empedu memerangkap kristal- kristal kolesterol. Xanthine, yang ditemukan di dalam
kafein, akan mengurangi lendir dan risiko penyimpanannya. Dua cangkir kopi atau
lebih setiap hari akan membantu proses ini.

5. Melindungi kulit. Konsumsi 2-5 cangkir kopi setiap hari dapat membantu
menurunkan risiko kanker kulit nonmelanoma hingga 17 persen. Kafein dapat memacu
kulit untuk membunuh sel-sel prakanker, dan juga menghentikan pertumbuhan tumor.

20
6. Mencegah diabetes. Orang yang mengonsumsi 3-4 cangkir kopi reguler atau kopi
decaf (dengan kadar kafein yang dikurangi) akan menurunkan risiko mengembangkan
diabetes tipe II hingga 30 persen. Asam klorogenik dapat membantu mencegah
resistensi insulin, yang merupakan pertanda adanya penyakit ini.

Beberapa bahaya Kopi, yaitu:


Di samping manfaatnya bagi kesehatan tubuh, kopi juga bisa berbahaya bagi kesehatan
apabila dikonsumsi secara berlebihan. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini 8
bahaya kopi jika dikonsumsi secara berlebihan.

1. Detak jantung lebih cepat dari biasanya: Menurut dr. Jansen Ongko, MSc, RD,
seorang pakar kesehatan dan nutrisi, konsumsi kopi yang berlebihan bisa membuat
detak jantung lebih cepat dari biasanya. Ini terjadi pada orang-orang yang memiliki
masalah kesehatan jantung.

2. Insomnia: Hampir semua orang mengetahui bahkan mengalami hal ini. Kandungan
kafein dalam kopi menyebabkan gangguan tidur, seperti insomnia. Namun bagi kaum
millenials, tidak sedikit dari mereka yang bukannya menghindari masalah itu, tetapi
malah dimanfaatkan untuk produktivitas kerja mereka.

3. Sakit kepala: Konsumsi kopi yang terlalu banyak juga menimbulkan sakit kepala.
Jadi, bagi yang tidak terbiasa atau kondisi tubuhnya tidak mendukung, minumlah kopi
secukupnya saja.

4. Darah tinggi: Sebuah studi dari Charalambos Vlachopoulos, MD, mengatakan


bahwa kafein meningkatkan kekakuan secara cepat terhadap arteri besar bagi orang
dengan tekanan darah tinggi.

5. Asam lambung meningkat: Senyawa kafein atau katekol yang terkandung pada kopi
bisa meningkatkan produksi asam lambung secara signifikan jika dikonsumsi secara
berlebihan. Hal ini perlu diperhatikan, terutama bagi orang yang memiliki masalah
lambung atau maag.

21
6. Pencernaan terganggu: Ternyata kafein juga mempengaruhi pencernaan. Minum
kopi yang terlalu banyak bisa menyebabkan sakit perut, apalagi jika perut masih dalam
keadaan kosong.

7. Kolesterol meningkat: Sebuah penelitian mengatakan bahwa mengonsumsi lima


cangkir kopi setiap hari berpotensi tinggi meningkatkan kadar kolesterol darah hingga
8%. Hal ini dikarenakan kandungan minyak terpene di dalam kopi.

8. Risiko stroke dan serangan jantung meningkat: Dalam Journal of Neurology,


Neurosurgery, and Psychiatry, disebutkan bahwa konsumsi kopi lebih dari lima gelas
setiap hari dapat meningkatkan risiko kerusakan pembuluh darah. Ini berkaitan secara
signifikan dengan stroke dan serangan jantung. Dosis asupan kafein yang dianjurkan
oleh para ahli adalah 200-300 mg perhari. Mulai sekarang, sebaiknya lebih perhatikan
9
lagi jumlah konsumsi kopimu ya agar tetap sehat.

9 https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/health/fitness/amp/patricia-firscha/risiko-kebanyakan-minum-
kopi-yang-harus-diketahui-millennials

22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang
dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica dan spesies lainnya atau
sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Hukum
Rokok. Pada dasarnya tidak ada nash yang shorih (jelas) yang mengatakan bahwa rokok itu
haram. karena tidak ditemukan dalil baik dari al-Qur’an maupun al-Hadits yang
mengharamkan rokok, maka pengambilan hukumnya dengan istishab (kembali ke hukum
asalnya) yaitu mubah. Walau demikia, di dalam rokok terdapat berbagai manfaat serta bahaya
yang didapat saat mengkonsumsinya. Kopi adalah sebuah minuman hasil seduhan biji kopi
yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Melalui perdebatan panjang yang
melibatkan pakar-pakar fiqh, hakim/qadi, para dokter, dan pemimpin-pemimpin politik di
seluruh dunia Muslim, minum kopi akhirnya bukan hanya dianggap halal tetapi justru
dianjurkan karena dinilai bermanfaat untuk pencerahan spiritual melalui jalan “markaha,”
yakni persekutuan deliberatif untuk berkumpul dan berbicara tentang kebaikan dalam
persaudaraan dan persahabatan.

B. Saran
Pemakalah sangat menyadari bahwa di dalam penyusunan ini terdapat beberapa
kekurangan, serta kesalahan yang tidak disengaja. Untuk itu, pemakalah sangat mengharapkan
kritik dan sarannya dari para pembaca yang budiman.

23
DAFTAR PUSTAKA

Abu Zahra, Muhammad. 2008. Ushul Fiqih. Jakarta: Pustaka Firdaus.

http://rokok.komunikasi.org/artikel/index.ph

Syafe’i, Rachmat. 2007. Ilmu Ushul Fiqih. Bandung: Pustaka Setia.

Yunus BS, Muhammad. 2009. Kitab Rokok Nikmat dan Mudharat yang Menghalalkan atau
Mengharamkan. Yogyakarta: Kutub.

http://taufiqur98.blogspot.com/2017/05/makalah-fiqih-hukum-rokok-menurut.html?m=1

file:///C:/Users/Lenovo/Documents/New%20folder/BAB_I.pdf
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/axtea99/manfaat-rokok-bagi-
kesehatan-manusia_57372e84ae9273470575a7dd

https://www.sehatq.com/artikel/bahaya-merokok-bagi-kesehatan-termasuk-kanker-hingga-
keguguran/amp
https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/health/fitness/amp/patricia-firscha/risiko-
kebanyakan-minum-kopi-yang-harus-diketahui-millennials

24

Anda mungkin juga menyukai