Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TRANSPLANTASI DALAM PANDANGAN AGAMA

DOSEN MATA KULIAH


Dr. Jauhan Budiwan, M.Ag

DISUSUN OLEH :
Mailatul Kasanah (29)
Maulia Annisa p (30)
Maya Dwi Anggraini (31)

AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MULYA PONOROGO


Tahun akademik 2021/2022

Jl. Batoro Katong No. 30 Ponorogo Telp. (0352) 7103808; 489171 Fax: 489171
Email: akbidharapanmulya@gmail.com ; Website : akbidharapanmulya.ac.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai.Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada teman – teman yang telah
berpartisipasi pikiran maupun materinya.Saya berharap semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Jauhan
selaku Dosen mata kuliah Pendidikan agama.Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik
yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih
melakukan banyak kesalahan.Oleh karena itu penulis memohon maaf
atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam
makalah ini.Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Ponorogo, 14 September 2021
Tertanda

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………….……………………………………………..i

DAFTAR ISI…….……………………………………………………………………………ii

BAB 1

PENDAHULUAN……………………………………………………………………………1

LATAR BELAKANG………………………………………………………………………..1
RUMUSAN MASALAH……………………....…………………………………....………..2
KERANGKA PEMIKIRAN…….…………………...………………………………………..3

BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN TRANSPLATANSI
PENGERTIAN TRANPLATANSI SEGI AGAMA

BAB III PENUNTUP

PENUTUP……………………………………….………………….…………………………5
SARAN….…………………………………………………………………………………….6

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah adalah
Islam merupakan agama wahyu terakhir yang diturunkan oleh
Allah untuk umat manusia dan bersifat sempurna sebagai agama
yang terakhir dan kesempurnaan islam membawa ajaran yang
lengkap mencakup segala aspek kehidupan tidak satu pun aspek
kehidupan yang sangat penting adalah kesehatan islam telah
menetapkan dasar-dasar konsepsional pedoman bagi umatnya
untuk meningkatkan memulihkan dan memelihara kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu factor penting bagi kehidupan
manuia karena dengan kondisi sehat manusia bisa beraktifitas
dengan seama ementara manuia adalah makhluk yang komplek
yang terdiri ata unur fi ik,pi iki , o ial, dan piritual maka manakala
eeorang mengalami akit tentunya haru di lakukan pemerikaan dan
penyembuhan ecara menyeluruh :
1. Muhammad habi “transplatansi organ tubuh manusia dengan
organ tubuh babi menurut hukum islam “ jurnal dosen sekolah
tinggi agama ilam negeri (STAIN) Watampone 2015 hlm 1
2. Kaelany HD. I lam dan aspek-aspek kemasyarakatan ( Jakarta :
inar grafika offet,2005) hlm 167
Anjuran menjaga kesehatan itu bia dilakukan tindakan preventif
(pencegahan) dan represif (pelayanan penyakit atau pengobatan)
secara preventif perhatian islam kesehatan ini bisa dilihat dari
anjuran sungguh-sungguh terhadap pemeliharaan kebersihan
RASULULLAH AW bersabda :

1
TRANPLATANSI ORGAN DI PANDANGAN ISLAM
Pengertian tranplatansi
Tranplatansi organ adalah tranplatansi atau pemindahan seluruh maupun
sebagian organ dari satu ke tubuh ketubuh yang lain atau dari suatu
tempat ketempat yang lain pada tubuh yang sama
Tranplatansi ini ditunjukkan untuk menggantikan organ yang rusak atau
yang tak berfungi pada penerima dengan organ lain yang masih
berfungsi dari pendonor. Donor organ dapat merupakan orang yang
masih hidup ataupun telah meninggal
Hidup dan mati di tangan Allah WT. Tubuh yang sekarang dimiliki pun
juga miliknya dan tidak ada yang boleh memutilasi ataupun
mengeluarkan organ didalamnya untuk keuntungan komersial. Oleh
karenanya para akademis islam sering membahas perihal transplatansi
ini.
Kemudian dijelaskan oleh professor aziz sel matri eseorang speialis
ginjal dari tuniia dan anggota the tranplataion ociety dalam wawancara
dengan organisai the new arab dilanir dari al araby dan republika bahwa
ilam memandang tubuh manuia untuk disucikan
Tubuh merupakan bagian fisik materi manusia atau hewan yang di
kontraskan dengan roh, sifat,dan tingkah laku oleh karenanya seorang
muslim tidak bisa sembarangan mendonorkan bagian tubuhnya karena
tubuhnya merupakan titipan allah selain itu sebagai manuia juga
memiliki kewajiban untuk melestarikan kehidupan baik manusia,hewan
dan tumbuhan.

1
PANDANGAN MENURUT AGAMA ISLAM

Pendapat pertama mengatakan haram memanfaatkan organ tubuh


manusia yang sudah meninggal karena sosok mayit manusia harus
dihormati sebagaimana ia dihormati semasa hidupnya landasannya sabda
rasulullah saw :
“Memotong tulang mayat sama dengan memotong tulang manusia
ketika masih hidup” (HR.ABU DAUD)
Pendapat kedua menyatakan memanfaatkan organ tubuh manusia
sebagai pengobatan dibolehkan dalam keadaan darurat
sementara itu ustadz agung cahyadi Lc.MA, eorang ahli fikih sekaligus
dosen TDKI Ar rahmah surabaya memberikan pendapatnya
“sebenarnya dari dasar hukum tidak boleh transplatansi itu. Karena
sama-sama menyakiti manusia dengan membedah” ucapnya
Selanjutnya kembali ia berpendapat jika dihadapkan pada kebutuhan
hidup seseorang tranplatansi boleh dilakukan “sama seperti minum
khamar, jika tidak ada air teria di dunia dan yang teria hanya minuman
itu maka boleh dikonsumsi karena terkait dengan kebutuhan seseorang
untuk hidup, ucap alumni universitas islam madinah itu.
RUMUSAN MASALAH
Dari pandangan agama islam mengenai tranplatansi organ tubuh mayat
di dapat rumusan masalah sebagai berikut:
Keputusan mukhtamar tarjih muhammadiyah ke 21 di katen bayi tabung
dan pencangkokan dalam orotan hukum islam 1980 Yogyakarta,hlm 100
Nu ahkamul fuqoha,(Surabaya:khali ta),hlm 425
Apa yang dimaksud dengan transplatansi organ tubuh mayat menurut
pandangan agama islam dan bagaimana hukumnya?
Bagaimana analisis komporatif terhadap itinbath hukum dan dasar
hukum tranplatansi organ tubuh mayat dari segi agama islam
Tujuan dan kegunaan
1) Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
- Untuk menjelaskan pandangan hukum agama islam mengenai
tranplatansi organ tubuh mayat.
- Untuk mengetahui transplatansi organ mayit menurut agama islam
- Untuk mengetahui analisis kedua fatwa ormas tersebut
2) Sedangkan kegunaan yang ingin dicapai adalah
- Penelitian ini diharapkan menjadi sebuah tambahan ilmu
pengetahuan terutama mengenai tranplatansi organ tubuh mayat
- Memberikan kontribusi pemikiran untuk mayarakat terkait organ
tranplatansi organ tubuh mayat

2
KERANGKA PEMIKIRAN
Dari orang yang masih hidup ataupun orang yang sudah meninggal yang
nantinya organ tersebut dapat berfungi seperti fungi awalnya
Tranplatansi organ tubuh ini merupakan masalah yang baru yang belum
pernah dibahas oleh ulama fiqih terdahulu dan menjadi masalah yang
masih di perdebatkan oleh ulama kontemporer. Ormas islam juga
berbeda pendapat mengenai masalah tranplatansi organ tubuh tersebut
seperti dari segi agama islam
Dalam masalah tranplatansi organ tubuh manusia dilihat dari cara
pengobatannya melibatkan dua orang yaitu resipen (penerima organ) dan
donor (pemberi organ) masalah ini menyebabkan adanya kedhorurothan
antara ke dua orang tersebut baik itu dari donor yang masih hidup
maupun yang sudah mati
Dari kaidah-kaidah pokok hukum islam yang ada lima. Al-Qawaid AL-
Kham , yaitu :
Masalah tranplatansi organ tubuh masuk dalam kategori kaidah yang ke
empat yaitu: merupakan kaidah yang umum yang mempunyai cabang-
cabang kaidah. Kaidah cabang yang tepat untuk masalah tranplatansi
Kaidah ini menjelaskan bahwa bila terdapat dua mufadah maka diambil
mufadah yang lebih kecil resikonya. Hal ini sesuai dengan kasus
tranplatansi organ
Muhammad jaenal ali alatas dalam kripsinya “ tranplatasi organ tubuh
dalam presepektif filsafat hukum islam membahas tentang nilai-nilai
yang terkandung dalam praktek tranplatansi organ tubuh karena kajian
inimer merupakan kajian filsafat hukum islam maka pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka
3
Hasbullah Ma’aruf dalam kripinya “Tranplatansi organ tubuh manusia
presepektif “tranplatansi organ tubuh manusia” presepektif dari segi
agama islam membahas mengenai tranplatansi organ tubuh manusia
metode yang digunakan adalah penelitian pustaka (library re search)
Sejauh pengamatan dan hasil tinjauan pusstaka di ata pembahasan
mengenai tranplatansi organ tubuh manusia sudah banyak akan tetapi
belum ada karya yang membahas mengenai tranplatansi organ tubuh
mayat menurut pandangan MUIs ehingga penyusun berpendapat bahwa
penelitian ini menarik relative baru dan layak untuk diuji
Kerangka teori tranplatansi organ tubuh merupakan tekhnologi baru dari
kemajuan ilmu kedokteran dengan memindahkan organ dari tubuh yang
atu ketubuh lainnya
Dari orang yang masih hidup ataupun orang yang udah meninggal yang
nantinya organ tersebut dapat berfungi seperti fungsi awalnya.
Tranplatansi organ tubuh ini merupakan masalah baru yang belum
pernah dibahas oleh ulama fiqih terdahulu dan menjadi masalah yang
maih diperdebatkan oleh ulama kontemporer ormas islam juga berbeda
pendapat mengenai masalah tranplatansi organ tubuh tersebut
AL-QURAN SURAH AL-AN’AM AYAT 151:
(MUHAMMAD) : “Marilah aku bacakan apa yang di haramkan tuhan
kepadamu jangan mempersekutukan nya dengan apa pun berbuat baik
kepada ibu bapak janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin.
Kamilah yang memberi rezeki kepadamu terlihat maupun yang
tersembunyi janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan allah
kecuali dengan alasan yang benar demikianlah dia memerintahkan
kepadamu agar kamu mengerti
Tranplatansi organ tubuh menjadi sebuah hal yang baru seiring dengan
kemajuan tekhnologi di bidang ilmu kedokteran saat ini hal ini menjadi
suatu hal yang sudah mati kepada orang yang mengalami kerusakan
pada organ tubuhnya karena sebuah penyakit yang kemudian organ
tersebut dapat berkembang dengan fungsi awalnya
Kemajuan tekhnologi tidak hanya memberi dampak positif tetapi sering
kali terdapat dampak negative yang muncul adalah perdebatan dan
diskusi mengenai masalah ini baik itu dari segi hukum dan agama
terutama agama islam karena memang tidak semua tekhnologi yang
berkembang dalam ilmu kedokteran ini dapat diterima di kalangan
masyarakat pada umumnya
Dalam pelaksanaan tranplatansi organ tubuh ada tiga pihak yang terkait
dengannya :
pertama donor yaitu orang yang menyumbangkan organ tubuhnya yang
masih sehat untuk dipasangkan pada orang lain yang organ tubuhnya
menderita sakit atau terjadi kelainan kedua resipen yaitu orang yang
menerima organ tubuh dari donor yang karena organ tubuhnya haru
diganti ketiga tim ahli yaitu para dokter yang menangani operasi
tranplatansi dari pihak donor kepada resipen
terdapat beberapa tipe donor organ tubuh dan masing-masing tipe
terebut mempunyai permasalahan sendiri yaitu:

1.donor dalam keadaan sehat


Tipe ini memerlukan eleksi yang cermat dan general check up
(pemeriksaan kesehatan yang lengkap) baik terhadap donor maupun
terhadap I penerima (resipen) demi menghindari kegagalan tranplatansi
yang disebabkan oleh karena penolakan tubuh resipen dan sekaligus
untuk mencegah resiko bagi I pendonor
2.Donor dalam keadaan koma atau diduga kuat akan segera meninggal
dunia
Untuk tipe ini pengambilan organ tubuh donor memerlukan alat control
dan penunjang kehidupan misalnya dengan bantuan alat pernafaan
khusus.
3.Donor dalam keadaan mati
Tipe ini merupakan tipe yang ideal sebab secara medis tinggal
menunggu penentuan kapan donor dianggap meninggal secara medis
dan yuridis dan harus diperhatikan pula daya tahan tubuh yang mau di
ambil untuk di transplatansikan
PENUTUP
Kesimpulan
Pembahasan mengenai pengaturan tranplatansi organ dan jaringan tubuh
manusia di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pengaturan tentang tranplatansi organ dan jaringan tubuh manusia
manusia di indonesia
A. Tranplatansi merupakan salah satu alternative terakhir untuk
melakukan pengobatan dari penyakit tertentu yang tidak dapat
dilakukan hanya dengan pengobatan secara biasa
B. Tranplatansi jika dilihat dari aspek agama
(islam,kristen,hindu,budha) merupakan perbuatan yang termauk
tidak dilarang oleh agama dengan syarat dan alasan jelas untuk apa
tujuannya dan bagaimana cara perolehannya
C. Tranplatansi merupakan tindakan mulia apabila dilakukan dengan
tujuan donasi atau komersial pada prateknya tujuan pelaksanaan
tranplatansi dipengaruhi oleh 2 faktor besar yaitu faktor ekonomi
dan kebutuhan demi menutup kebutuhan ekonomi yang kian tinggi
seseorang dengan terpaksa rela menjual organ tubuh untuk
menutupi kebutuhan ekonomi yang kian tinggi & menutupi
kebutuhan ekonominya demikian pula karena faktor kebutuhan
manusia faktor kebutuhan manusia dapat dijadikan alasan
seseorang untuk melakukan penyembuhan dari penyakit organ
yang hanya dapat disembuhkan melalui tranplatansi saja
mengingat kecanggihan tekhnologi yang kian berkembang pesat
D. Tranplatansi di indonesia di aturs ecara umum dalam undang-
undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dan peraturan
pemerintah nomor 18 tahun 1981 tentang bedah mayat klinis dan
bedah mayat anatomi serta tranplatansi organ atau jaringan tubuh
manusia dalam peraturan tersebut masih memiliki beberapa
kekurangan terkait tranplatansi misalkan tidak dijelaskan objek apa
saja yang boleh dan tidak boleh di tranplatansi I dan sampai sejauh
mana pembela antara komerialisasi dengan uang tali asih
E. Tranplatansi organ dan jaringan tubuh manusia di indonesia belum
diatur dalam undang-undang secara khusus
F. Memperhatikan jumlah kebutuhan tranplatansi di indonesia terus
meningkat dan kecanggihan tekhnologi yang kian berkembang
pesat maka teranplatansi perlu diatur dalam undang-undang secara
khusus.

4
SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis dapat memberikan saran yaitu


agar pemerintah seyogyanyas egera membentuk undang-undang khusus
tentang tranplatansi.

Anda mungkin juga menyukai