WORLDVIEW ISLAM
HAIRUDIN
Oleh:
NIM: 442023121084
SEMESTER: 1
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
FAKULTAS PENDIDIKAN
PONOROGO
2023 / 2024
Resensi Buku
Dalam Islam
Persensi : Hairudin
Worldview Islam Pembahasan Tentang Konsep – Konsep Penting Dalam Islam
Banyak konsep konsep yang ada di buku ini diantaranya : konsep ketuhanan
atau konsep tuhan adalah konsep yang di bahas setelah penjelasan dari teori
worldview islam. Di karnakan konsep tuhan merupakan konsep utama dalam buku
ini, tanpa adanya konsep tuhan maka tidak akan ada konsep – konsepyang lainnya
atau bisa diartikan dengan tidak berkembangnya konsep islam jika tidak ada konsep
tuhan. Dalam buku worldview islam konsep tuhan berhulu pada konsep wujud dan
berhulu pada konsep tauhid. Dengan konsep tauhid inilah menjadikan karakteristik
atau ciri khas yang unik bagi islam, dengan konsep tauhid islam memiliki pengaruh
besar terhadap kehidupan manusia. Diantaranya membebaskan manusia dari segala
hal atau segala bentuk penyembahan terhadap selain Allah, membebaskan manusia
terhadap pikiran takhayul, mitos, prasangka dan praduga, membebaskan diri dari rasa
takut, waswas, dan khawatir. Sehingga menjadikan tauhid sebagai kunci untuk
membuka ketenangan hati, kekuatan jiwa, sumber pembentukan pribadi yang stabil,
serta sumber ukhuah dan kesetaraan.
Dijelaskan dalam buku ini agama adalah insting manusia karena dengan
agama manusia bisa tahu terkait dengan perasaan atas kelemahan manusia dan dzat
yang menjadi penyebab atas semua yang ada di alam semesta ini. Karena agama
menyangkut dua hal yaitu “penyembahan dan ketundukan”, begitupula agama hadir
untuk menjawab semua pertanyaan – pertanyaan mendasar manusia yaitu dari mana,
kemana, dan bagaimana. Kemudian Allah menjawab melalui seorang manusia yang
diberi wahyu dan mukjizat, jawaban ketiga pertanyaan di atas dalam prespektif
worldview al-Qur’an di wujudkan dalam bentuk ajaran – ajaran aqidah syariat dan
akhlaq. Prinsip ketiga di atas menjadi prinsip dasar bagi orang muslim di semua sisi
kehidupan, baik dari segi level individual maupun bermasyarakat.
Dalam buku ini terdapat bagaimana proses wahyu dan juga nabi, secara umum
para ulama membedakan tentang proses pewahyuan menjadi dua. Pertama, berupa
pertanyaan-pertanyaan Allah kepada malaikat supaya turun kebumi untuk
menyampaikan wahyu fari Allah kepada penerima wahyu. Di sampaikan secara
identik perkata, huruf per-huruf wahyu ini dikategorikan dengan al-Qur’an. Kedua,
Allah memberikan pernyataan – pernyataan kepada malaikat kemudian untuk di
sampaikan pernyataan – pernyataan itu melalaui kalimat yang dikhendaki oleh nabi
secara otonom. Wahyu sejenis ini yang dikategorikan dengan hadis. Dengan kedua
wahyu yang di turunkan oleh Allah melalui malaikat jibril seorang penerima atau
biasa disebut dengan nabi dan rasul bisa memberikan kebenaran kepada umat
manusia dan menyeru umat manusia kepada kebenaran tersebut. Al- mawardi
mengatakan dalam buku ini kenabian merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada
Manusia, karena manusia adalah makhluk yang lemah dan juga butuh tuntunan hidup
atau pedoman hidup dan juga pembimbing yang akan mengajarkan terhadap umat
manusia tentang tuntunan – tuntunan yang di berikan oleh Allah dalam rangka
mewujudkan kebahagiaan dan kesempurnaan mereka. Melalui para nabi dan rasul
inilah manusia akan di tuntun terhadap kebenaran kebahagiaan dan kesempurnaan. Al
– mawardi juga megatakan tentang para pengingkar kenabian dan menggolongkannya
menjadi tiga bagian, yang pertama yaitu para ateis yang mengingkari adanya tuhan.
Kedua mereka para golongan brahmana atau para pendeta. Yang ketiga para filusuf
yang meyakini bahwa akal manusia sudah cukup untuk mengetahui kebenaran.
Diterangkan juga dalam buku worldview islam tentang konsep Alam yang
berlandaskan dengan al-Quran, tuhan menciptakan apa yang dia kehendaki dengan
satu perintah: “jadilah! Lalu terjadilah”. Al- quran menjelaskan dalam pengaturan
tuhan alam semesta tidak akan mengalami suatu pertentangan atau
ketidakseimbangan. Contohnya dari dulu sampai sekarang matahari dan bulan
senantiasa berjalan pada garis edarnya masing masing pada satu priode tertentu. Al-
Qur’an dua kali menyebutkan kata kalimatullah yang berujuk kepada kitab kitab lain
yang non verbal, yaitu keajaiban – keajaiban alam dan tuhan.
Dalam buku ini dijelaskan juga mengenai konsep dari manusia imam Al-
Ghozali berpendapat tentang manusia yang terdiri dari jiwa atau nafs, ruh, jism. Atau
badan tapi esensinya adalah jiwa. Jiwa memiliki substansi tersendiri dan juga
mempunyai sifat-sifat dasar yang berbeda dengan badan. Melalui pandagangan
tersebut dapat diartikan manusia adalah makhluk metafisik dalam bentuk konkritnya
berhubungan dengan badan untuk tujuan tertentu, dan juga manusia memiliki
perbedaan dengan hewan yaitu memiliki pertimbangan dengan akal atau ilmu. Dalam
ilmu mantiq telah di jelaskan manusia merupakan hayaawaanunnathiq dengan artian
hewan yang dapat berbicara dan mempunyai kelebihan dari segi akal dan ilmu. Dan
juga beriman kepada qada dan qadar sangatlah penting bagi seorang muslim karena
menentukan pola sikap berfikir dan prilaku yang tercermin di kesehariannya.
Bersikap baik dan tidak sombong selalu berlapang dada, ikhlas, dan berjiwa besar
selalu bersyukur atas segala karunia dan nikmat Allah merupakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan qada dan qadar. Setelah manusia bisa melakukan itu semua,
maka kebahagiaan ketentraman lah yang akan di dapatkan. Para psikologi barat masih
melakukan kajian yang mendalam tentang kebahagiaan. Kajian psikologi dalam
psikologi positif dapat dimasukan unsur – unsur islam. Terdapat perbedaan antara
psikologi barat dan psikologi islam, psikolog barat tidak mempercayai adanya wahyu
illahi dan psikologi islam menjadikan wahyu sebagai landasan hidup atau pedoman
hidup dengan demikian psikolog islam hendaknya memperbanyak penelitian dan
pengkajian agar bisa mengembangkan psikolog islam.
dalam buku ini menerangkan segala aspek – aspek tentang konsep penting
dalam agama islam dan juga menerangkan bagaimana menjadi manusia yang bahagia
di dunia dan di akhirat seperti halnya yang di ucapkan oleh rektor Unida Prof.Dr.K.H.
Hamid Fahmy Zarkasyi. MAED. M.Phil. “karena pandangan hidup menjadi konsep –
konsep yang terstruktur dalam pikiran manusia seseorang, maka ia akan dipengaruhi
proses berfikir seseorang atau dapat digambarkan sebagai vicious circle dimana yang
satu dapat mempengaruhi yanglain jadi secara konseptual hubungan paradigma hidup
dengan epistemologi melibatkan penjelasan tentang prinsip – prinsip ontologi,
konsmologi, aksiologi, dan disinilah sejatinya worldview bersentuhan dengan
paradigma.”
Mungkin cukup ini saja penjelasan dari lebih dan kurangnya saya minta maaf
Persensi,
(HAIRUDIN)