Anda di halaman 1dari 7

Nama : salsabila wijaya

Nim : 2290210023
Kelas :4A
Mk : Sosiologi Agama

1. otentitas agama dalam konteks filsafat agama, filsafat agama lahir dan berkembang
tidak dapat lepas dati penakluk dan interaksi pada pemikiran yang ada sebelumnya,
yang menimbulkan reaksi pada pamdangan umat islam dengan merespon realitas ini.
filsafat dalam tradisi ke islaman memberikan semangat baru bagi para umat yang
memahaminya dan menjadi hal penting untuk diperbincangkan dalam hal untuk
menggali sumbernya. timbulnya filsafat islam murni atas pemikiran umat islam itu
sendiri bukam hanya sekedar rencana atau perpindahan pikiran yang diadopsi. banyak
yang berpendapat bahwa filsafat islam berasal fari yunani yang diberikan tambahan
filsafat oleh islam, namu pada dasarnya filsafat islam bukan berasal dari yunani tetapi
berasal dari sumber-sumber keislaman untuk menghadapi perkembangan pada saat
itu. dengan berpengaruhnya filsafat yunani yang memberikan sumbangsih yang cukup
besar dalam mempercepat tumbuk kembang kemajuan dunia, filsafat islam dengan
tetap berlandaskan pada al-quran sebagai sunber utama dan dalam perkembangan
filsifat islam tetap eksis dengan tetap berlandaskan pafa ajarannya.

otentitas agama ilmu agama, ilmu agama pada umat muslim berpedoman pada al-
quran sesuai dengan perintah allah SWT yang menjadikan al quran sebagai petunjuk
umat muslim didunia. banyak ilmu yang dapat didapatkan dengan membaca al quran,
setiap kandungannya berisi jawaban atas pertanyaan manusia dan petunju bagi umat
muslim untuk menjadi manusia yang baik dimata allah swt dengan mengikuti
perintahnya. ilmu dan agama sangat berkaitan, dimana yang diyakini oleh filsuf
muslim, seluruh pengetahuan berasal dari allah swt.

otentitas agama kontek pengetahuan agama, pengetahuan dan agama memiliki


keterakaitan dan terkoneksi dengan erat. dimana para filsuf muslim berpendapar
bahwa dasar dari seluruh ilmu pengetahun berasal dari allah swt. wahyu pertama nabi
muhammad saw yang menjadi pentunjuk perrama "bacalah dengan nama allah" hal ini
mengandung artian bahwa perintah kepada seluruh umat manusia untuk membaca,
yakni wajib mencari pengetahuan, dan diikhtiarkan sepanjang tidak keluar dari ajaran
allah swt. wawasan mengenai sang pencipta, memberikan dasar tentang pengetahuan
dan memperoleh pendidikan pada setiap saatnya. pengetahuan ini sendiri mencakup
proses, pengamatan, ingatan, prasangka, dan penalaran dan selain itu agama merupaka
wahyu pertama yang allah turunkan. agama datang bukan dengan kosong, namun
membawa risalah ilmu pengetahuan dan tuntunan bagi manusia dalam melakukan
kegiatan. alquran merupakan sumber dasar hukum dan memandu umat menuju
kebenaran dan menyajikan pengentahuan.

otentitas agama dalam konteks fenomena agama, agama dan realita kehidupan
beragama dimana agama yang harusnya menjadi tempat kedamaian, membangun
solidaritas, dan memperdalam keimanan. justru seringkali memiliki andil besar dalam
membakar kebencian, membangkitkan salah pengertian, dan mengundang konflik.
dalam hal ini fenomenologi merupakan sebuah pendekatan filsafat yang berpusat pada
analisis terhadap gejala yang mendatangi kesadaran manusia. dapat disimpulkan
bahwa fenomenologi perlu dilihat menjadi dua yaitu sebagai metode dan ajaran.
dinamika perubahan sosial yang terjadi dikehidupan masyarakat merupakan hal sulit
di hindari. para sosiolog pun sependapat bahwa perubahan sosial mampu memberi
pengaruh terhadap tatanan sistem sosial yang disepakati sebelumnya oleh umat
manusia, berangkat dari hal ini pada abad ke 20 umat islam memiliki semangat baru
dalam melakukan permbaharuan mulai dari hukum islam.

otentitas agama dalam konteks fakta agama, fakta agama merupakan hal hal yang
fakta ada dalam agama. manusia dengan memiliki akal untuk berpikir merupakan
fakta agama, lalu al quran sebagai pedoman hidup merupakan hal fakta. dimana al
quran turun menjadi wahyu yang diturunkan oleh allah dan diterima oleh nabi
muhammad saw, lalu ilmu dari al quran disebar luaskan oleh nabi muhammad saw
dengan pengikutnya. hal ini menjadikan al quran sebagai pedoman petunjuk manusia
dalam melakukan kehidupan.

otentitas agama dalam konteks fakta realitas merupakan hal yang nyata yang ada
dalam kehidupan yang berkaitan dengan agama, dimana adanya allah swt sebagai
tuhan dari umat muslim merupakan hal nyata yang memberikan petunjuk pada
umatnya untuk mencari pahala dan berbuat baik. al quran sebagai kitab yang turunkan
oleh allah, menjadi panduan manusia untuk mencari ilmu dan panduan aktifitas
manusia. segala hal kebaikan dan yang dijanjikan allah kepada manusia merupakan
hal nyata, dimana setiap hal yang ditanyakan oleh manusia allah swt telah
menuangkan jawaban didalam al quran.

contoh filsafat agama yaitu tata cara hubungan manusia dengan tuhannya merupakan
filsafar agama, dimana manusia menyembah tuhan yang tidak tampak tapi begitu
menyembahnya dan mempercayainya sebagai tuhan yang membimbing, memberi
petunjuk, membantu dalam menjalani kehidupan.

contoh ilmu agama merupakan mengikuti arahan dalam pedoman al quran dan
mengikuti setiap arahannya untuk berkelakukan baik dengan sesama manusia,
bersikap baik, bertakwa kepada allah. contoh manusia mengikuti ilmu yang baik
didalam al quran, dengan selalu bersabar jika terkena ujian dan selalu bertaqwa
kepada allah swt.

contoh pengetahuan agama ialah al quran sebagai pedoman dan sumber pengetahuan
yang pada wahyu pertamanya allah memerintahkan untuk baca, agar umat muslim
dapat memiliki pengetahuan dan terus belajar untuk mencari ilmu pengetahuan.

contoh fenomena agama yaitu berubahnya hukum islam diabad 20, dengan
perkembangan yang semakin maju maka perubahan tidak dapat dihindari. dimana
banyak hukum islam yang diperbaharui seperti pernikahaan, wasiat, dan lain
sebagainya.

contoh fakta agama yaitu bahwa manusia diciptakan oleh allah bukan dari seekor kera
tetapi dari tanah dan hal ini sudah tertuang penjelasannya dalam al quran.
contoh realitas agama yaitu manusia antara umata beragama lainnya harus saling
berdampingan dan tidak boleh bermusuhan antara satu dengan yang lainnya, agar
tumbuh ke harmonisan dalam kehidupan manusia.

Sumber:
Al-Ahwani Ahmad Fuad. 1997. Filsafat Islam. (Pustaka Firdaus. Jakarta)
Bagus Loren. 1996. Kamus Filsafat. (PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta)
Afrizal M, Perkembangan Filsafat Islam Di Mesir Modern,
(Jurnal Miqot, Vol. XXXIX No. 1 Januari-Juni 2015)
Syafrinal, Randa, dan Amril. Otentisitas Filsafat Islam. (jurnal aqidah dan filsafat, vol
3, No 2, 2022)
Departemen Agama RI, Mushaf Al-Quran dan Terjemahannya. Jakarta:
Departemen Agama RI, 2010)
Daud Rasyid, “pembaruan Islam dan Orientalisme Dalam Sorotan”,
(Jakarta: Akbar Media Eka Sara, 2002)
Abdul Hamid, Pengantar Studi Al-Qur‟an, (Jakarta: Kencana, 2017)
Choiruddin Hadhiri, Klasifikasi Kandungan Al-Qur‟an, (Jakarta: Gema
Insani Press, 1995)
Maimun, Ach. “Gagasan Pemikir Islam Progresif; Beragama Secara Otentik Dalam
Kehidupan
Kontemporer.” Kabilah 2, No. 2 (Desember, 2017).
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset. 2002

2. akal pikiran manusia merupakan ciptaan allah yaitu makhluk allah, yaitu makhluk
hidup yang sempurna karena memiliku nafsu dan akal serta budi pekerti maka disebut
makhluk sosial. manusia menurut pengertian darwin berasal dari kera, namun
penelitian ini ternyata tidak terbukti benar, dimana akhirnya al quran yang mempu
memberijan jawaban atas penciptaan manusia. manusia yang terdiri daru materi dan
roh melalui tahapan-tahapan, dari turap kemudian tanah dan kemudian menjadi
lumpur hitam yang dibentuk dan kemudian menjadi tanah kering seperti tembikar lalu
allah swt meniup kan roh maka terjadihlah nabi adam as. dengan penciptaan seperti
itu maka manusia dibedakan dari seluruh makhluk lainnyan. manusia sama dalam
sebagian besar karakteristuk fisik, dimana memiliki dorangan emosi untuk
mempertahankan diri serta mampu untuk memahami dan belajar. perbedaan
menyeluruh antara manusia dengan hewan ialah manusia dikaruniai akal oleh allaj
swt, dengan akal itulah melahirkam perilaku perbuatan yang dikerjakan sehari-hati
dalam rangka hubungan dengan manusia lainnya. dengan itu manusia dengan hewan
dari karakteristiknya rohnya membuat manusia cenderung mencari allah swt dan
menyembahnya dan rindu akan keutamaan idealismenya yang mengantarkan manusia
pada peringkat tertunggi makhluk hidup. sebagai makhluk yang paling maju manusia
memiliki akal untuk bertahan hidup, berkembang biak, bijaksana. maka dari itu akal
menjadikan manusia peringkat teratas pada makhluk hidup yang diciptakan allah swt.
setiap manusia menyadari bahwa ia mempunyai akal, akal berpusat di otak, hasil
rumusan akal dapat dirasakan dan diyakini kebenarannya, hasul kerja akal dapat
memberikan rasa kdnikmatan tersendiri pada diri manusia. kemampuan akal
merupakan nikmat tuhan yang paling besar dan hal ini pula yang menjadikan manusia
makhluk istimewa. manusia sendiri tidak dapat hidup sendiri, dimana manusia sebagai
makhluk sosial butuh manusia lain disekitarnya untuk memnuhi kebutuhan hidupnya,
ham ini terjadi karna secara sosiologis manusia menbutuhkan manusia lain untuk
hidup berkelompok-kelompok.

akal pikiran agama, manusia diciptakan dengan anugrah berupa akal dan juga pikiran
yang membedakannya dengan makhluk lainnya. hal ini mampu membuat manusia
menciptakan mengembangkan pikiran dengan sejalan dengan perkembangan manusia.
sementara agama merupakan wahyu yang diturunkan allah kepada manusia. kehadiran
agama bukan datang dengan kosong namun membawa risalah ilmu pengetahuan dan
tuntunan bagi manusia dalam beraktivitas. tuntunan dan pengetahuan yang dibawakan
al quran terkadang tidak dapat dijelaskan secara akal, yang dimana manusia tidak
dapat menembusnya dengan akal dan pikiran yang dimilikinya. al quran dalam ajaran
islam merupakan pengetahuan yang ciptakan allah, yang membawa kebeneran dan
menyajikan beragam pengetahuan. didalam islam segala pertanyaan yang diditanya
manusia yang berasal dari akal, dapat dijawab dengan membaca al quran. allah swt
telah menjelaskan seluruh permasalahan manusia, apa yang manusia lakukan, dan lain
sebagainya. yang dimana akal manusia yang luar biasa hebatnya, tidak akan bisa
memahami.

contohnya akal pikiran manusia yaitu, manusia dapat berbicara, berpikir mengenai
pengetahuan sedangkan hewan atau makhluk lainnya tidak dapat berbicara seperti
manusia dan tidak memiliki akal seperti manusia. akal merupakan suatu keistimewaan
manusia sebagai makhluk ciptaan allah, dengan akal manusia dapat memamfaatkan
untuk mencari pengetahuan, bertahan hidup, bersosialisasi antar manusia, dan lain
sebagainya.

contoh akal pikiran agama yaitu manusia memiliki akal yang sangat istimewa dan
allah swt menurunkan al quran sebagai tuntunan dan penambah ilmu pengetahuan
kepada manusia.

Sumber :
Anshari, Endang Saifuddin. 1970. Ilmu, Filsafat dan Agama. Surabaya: Bina
Ilmu
al-Kahin, Fachruddin. 1938. Islam menurut Faham Filosofis, Bandung:
Kemajoean Islam Jokjakarta
Bucaille, Mauries. Asul-usul Manusia Menurut Bibel, Alquran dan Sains,
Mizan, Bandung, 1989.
Zuhairini dkk. Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1992.

3. urgensi agama bagi kehidupan individu merupakan hal penting karna agama
merupakan benteng pertahanan batin manusia, hal ini merupakan wujud bahwa
manusia mempercayai bahwa ada kekuasaan diatas kekuasaan yang dimiliki oleh
dirinya. dengan banyaknya masalah yang dihadapi oleh manusia, saat manusia
berpegang pada agama dan mempercayai tuhan, ia dapat mengadu kepada tuhan yang
awalnya sebelum mengadu cemas, tegang ,panik dengan mengadu pada tuhan maka
ada perasaan tenang dalam batin manusia. urgensi agama bagi kehidupan individu
yaitu sebagai penyelemat, penjaga, dan pengawal manusia, karena memegang agama
dalam kehidupan merupaka cara terbaik untuk memanusiakan manusia. dengan
berpegang agama, fitrah manusia akan tetap sebagai manusia tidak seperti hewan,
tidak buas, serakah, namun segalanya memiliki batas. pentingnya agama ini pun
membantu menyelamatkan uang negara, para pemimping yang berpegang pada agama
akan menerapkan perintah-perintah dalam agam untuk jujur dan amanah terhadap
uang yang bukan haknya. agama merupakan komponen penting bagi manusia, untuk
mengatur setiap tindakan manusia dan mengetahui hal baik apa yang harus diambil
saat menjali kehidupan. individu yang berpegang pada agama, akan memahami
bagaimana pentingnya agama yang membantu manusia untuk berbuat baik dan selalu
dijalan yang lurus mematuhi perintah tuhan. agama disini pun memegang peranan
penting terharap pembentukan watak setiap individu, manusia yang beraga wataknya
akan mengikuti aturan agama dan perbuatannya akan menjurus pada kebaikan.

urgensi agama bagi kehidupan masyarakat ialah agama merupakan tuntunan hidup
yang dapat membebaskan manusia dari kekacauan, agama dalam hidup merupakan
cara hidup, cara berfikir, berdialog, dan bertindak. disamping membentuk pribadi
yang baik, manusia juga harus membentuk masyarakat yang baik yang mengikuti
perintah agama. orang yang beragama lazimnya memiliki keyakinan terhadap tuhan
yang mengatur keberlangsungan hidup, yang berupa aturan langit yang harus dipatuhi
oleh penganut. larangan-larangan tuhan bukanlah kepentingan bagi tuhan melainkan
kepentingan bagi manusia itu sendiri. dengan kesadaran dan keyakinan manusia
mengikuti dan mematuhi hukum-hukum dan aturan agama dengan ikhlas dan taat,
adanya aturan ini bertujuan kepada manusia untuk mencapai kebaikan-kebaikan dan
dengan hidup rukun mengikuti aturan dari tuhan makan masyarakat dapat
membangun kehidupan sosial dengan manusia satu dengan yang lain. pentingnya
agama bagi kehidupan bermasyarakat merupakan hal penting, karna dengan
berpegang pada agama maka hal-hal jahat seperti membunuh, mengganggu, tidak
suka menolong, dan lainnya akan jauh dari kehidupan masyarakat dan manusia dapat
bermasyarakat dengan baik.

Sumber :
Nothingham Elizabeth K, 1997, Agama dan Masyarakat, Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada , cet 7
Ahmadi Abu, 1991, PERBANDINGAN AGAMA, Jakarta : Rinaka Cipta. cet 17
Sumanto Al Qurtuby. Urgensi Agama dan Spiritualitas. (jurnal agama dan
masyarakat,
vol 09, no. 2, 2022)

4. relasi agama konteks kebudayaan masyarakat ialah agama dengan budaya memiliki
peran penting didalam sebuah masyakat. agama sendiri juga dapat memicu integrasi
seperti kerukunan, ketertiban, dan keamanan. di sisi lain agama juga dapat memicu
benih-benih pertikaiam antar kelompok atau individu yang sering menjatuhkan
korban jiwa. bentuk relasi agam dan kebudayaan ini memunculkan pro kontra
mengenai perdamaian, dimana dengan memegang agama dan budaya masyarakat
akan rukun damai mengikuti aturan sesuai dengan perintah-perintah tuhan dan budaya
masing-masing individu. dasar agama tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan
masyarakat yang menganut agama tersebut, konsep dasar yang pertama yakni adanya
perasaan emosional yang menjadi pemicu manusi sehungga memiliku sifat religius,
setelah itu manusia membuat sistem kepercayaan sekaligus tentang bayangin sifat-
sifat ketuhanan. kemudia sebagai wujud implementasi dari sistem kepercayaan
tersebut, manusia memproduksi beragam ritual. agama san kebudayaan merupakan
dua wilayah yang berbeda, namu tidak dapat dipisahkan apalagi dipertukarkan.
keduanya memukiki relasi yang memicu harmoni dan konflik. kebudayaan menjadi
pintu pertama untuk menjelaskan fenomena umat beragama, kebudayaan
didefinisikan sebagai teks atau dokumen yang bersifat publik, diproduksi oleg
manusia, dan perlu dilakukan interprestasi untuk menemukan makna terdalamnya.
dalam kehidupan manusia, agama, dan budaya jelas tidak berdiri sendiri, ketiganya
memiliki hubhngan yang sangat erat dalam dialektikanya selaras menciptakan dan
kemudian saling menegasikan agama sebagai pedoman hidup manusia yang
diciptakan oleh tuhan, dalam menjalani kehidupannya. sedangkan kebudayaan adalah
sebagai kebissaan tata cara hidup manusia yang diciptakan oleh manusia itu sendiri
dari hasip daya cipta, rasa dan karsanya yang diberikan oleh tuhan. agama dan
kebudayaan salinh mempengaruhi satu sama lain, agama mempengaruhu kebudayaan,
kelompok, mayasrakat dan suki bangsa.

relasi agama konteks moralitas sosial adalah sebuah hubungan dimana moral tanpa
agama akan kosong, dimana tanpa adanya agama maka kemorosotan moral akan
terjadi. dimana manusia tidak akan merasa dosan melalukan sesuatu yang salah,
contohnya manusia akan banyak yang bunuh diri karna tidak adanya larang bunuh
diri. maka dari itu agama hadir agar masyarakat dapat bermoral, dengan ini maka
kejahatan akan mengurang dengan memegang perintah² tuhan. agama berpeean
sebagai ratu adil yang dapat berperan sebagai ratu adil yang bisa menyelamatkan dari
api modernitas dan jurang kehancuran moral yang dimana perbuatan dosa mulai
banyak dilakuka oleh manusia. agama dipandang sebagai instansi moral yang
mengandung kekuatan emansipatoris, namun pemahaman tentang agama seperti ini
cenderung menajdikan agama sebagai alat, agama hanya digunakan ketika masyarakat
berada dalam bahaya. dalam kenyataan agama menyumbang fungsi yang banyak tidak
hanya mengenai moralitas, agama juga dapat membantu menyelesaikan situasi batas
atau mengolah pengalamannya sebagai makhluk kontingens.

contoh relasi agama dengan budaya masyarakat yaitu dengan memegang agama maka
akan jauh dari perbuatan jahat, contohnya dalam sebuah masyarakat yang berbudaya
agama hadir sebagai tempat untuk mentoleransi budaya lain dan lebih menghargai
antar sesama manusia.

contoh relasi agama dengan moralitas sosial yaitu denga adanya agama maka manusia
tidak tersesat dan melalukan kejahatan. dimana saat manusia memegang agama dalam
dirinya, maka perbutan jahat seperti menyakiti orang, membunuh, dan hal jahat
lainnya akan jauh karna akan selalu mengikuti arahan dan perintah dari tuhan.

Sunber :
Agus, Bustanuddin. 2007. Agama dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: Rajawali Pers
Bauto, Laode Monto. 2014. “Perspektif Agama dan Kebudayaan dalam Kehidupan
Masyarakat Indonesia”. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. 23(2)
Geertz, Clifford. 1999. Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Badri Yatim, 2006, Sejarah Peradaban Islam, Raja Grafindo Persada: Jakarta
Andito, 1998, Atas Nama Agama, WacanaAgama Dalam Dialog Bebas
Konflik,Pustaka Hidayah: Bandung
O’Dea, Thomas F., 1986, Sosiologi Agama,Kanisius, Yogyakarta.
PustakaAl-Qur’an Terjemah dan Tafsir Per Kata.Departemen Agama. (Bandung:
Penerbit Jabal, 2005).

5. mengapa saya dilahirkan sebagai manusia karena allah sebagai tuhan alam semesta
yang maha berkehendak, tuhan menghendaki saya untuk dilahirkan untuk menjalani
kehidupan dibumi. allah swt ingin manusia yang dikehendaki untuk lahir mengalami
naik turun kehidupan, penderitaan kehidupan, cinta dan kasih sayang antar manusia
dan pengalaman yang akan didapatkan saat menjadi manusia. manusia dilahirkan
semata-mata hanya jika allah swt yang maha kuasa, berkehendak untuk melahirkan
saya sebagai manusia untuk menjalankan kehidupan yang sedang saya jalankan
sekarang.

selama hidup yang akan saya lakukan yaitu makan dan minum untuk membantu saya
berkembang dan terus hidup, lalu untuk melaksanakan dan menjalankan proses
menuju hakikatnya yaitu manusia melakukan ibadah untuk perbekalan setelah mati,
lalu manusia membekali dirinya dengan bersekolah, bekerja, untuk dapat bertahan
hidup dalam kehidupannya.

Ketika mati setelah itu mau kemana, menurut saya dengan membaca sumber yang
saya baca setelah mati saya akan kembali ke tanah dimana saya diciptakan. dan
kehidupan setelah mati sesuai dengan agama dan yang dijanjikan oleh agama, dimana
saat manusia beribadah pada tuhan maka surga tempat kelak setelah kematian dan
sebaliknya jika tidak patuh akan aturan tuhan maka neraka menjadi tujuan setelah
mati.

contoh mengapa saya dilahirkan karena tuhan berkehendak, tuhan memilih sendiri
ayah dan ibu yang akan melahirkan saya dan menentukan nasib saya sebelum saya
dilahirkan. maka itu merupakan contoh mengapa saya dilahirkan yaitu kehendak allah
swt dan tuhan yang maha kuasa.

contoh selama hidup saya akan bagaimana, saya akan menjalankan hidup saya seperti
layaknya manusia biasa, beribadah kepada tuhan untuk perbekalan setelah mati,
makan dan minum untuk tetap hidup, dan melakukan aktifitas seperti biasa sekolah
untuk menuntut ilmu agar dapat memiliki pekerjaan yang baik sebagai bekal didunia.

contoh setelah mati kemana, contohnya yaitu janji-janii tuhan yang akan memberikan
surga bagi umatnya yang patuh beribadah kepadanya. dan saat hidup surga menjadi
tujuan utama setelah mati, maka dari itu saya mempersiapkan diri untuk beribadah
agar sampai kepada tujuan saya yang telah di janjikan tuhan yaitu surga.

Sumber :
Alwi Nahwi. 2022. Menurutmu Mengapa Kita Dilahirkan Sebagai Manusia?
id.quora.com. diakses pada tanggal 5 April 2023.
https://id.quora.com/Menurutmu-mengapa-kita-dilahirkan-sebagai-
manusia#:~:text=Kita%20dilahirkan%20sebagai%20manusia
%20karena,Semata%20karena%20Dia%20Maha%20Berkehendak

Reza A.A Wattimena. 2014. Tentang Kematian. Rumahfilsafat.com. diakses pada


tanggal 5 april 2023. https://rumahfilsafat.com/2014/03/01/tentang-kematian/

Dahler F., Chandra, Asal dan Tujuan Manusia. Kanisius,Yogyakarta,1985.


Hakenewerth, S.M. Quentin, Ikutilah Panggilan Hidupmu, CiptaLoka
Caraka,Jakarta,1999.

Anda mungkin juga menyukai