Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Metodelogi studi islam


Di
S
U
S
U
N
oleh:
Kelompok 2
Nur asia jamil siregar
Cindy aurelia nurawindi
Thalita syahla

Dosen pengampu: siti rahma,Dr,.Dra.,hj.,M.si


ADMINISTRASI NEGARA
UIN SUSKA RIAU
KATA PENGANTAR

puji syukur kami haturkan kehadiran ALLAH SWT.yang telelah


Melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kami bisa
Menyelesaikan karya ilmiah tentang “hubungan agama dengan ilmu
Pengetahuan sosial dan pengertian dan sumber ajaran islam.”

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak


Yang telah turut memberikan dalam menyusun makalah kami ini
Tentunya tidak akan bisa memaksimal jika tidak mendapat dukungan
Dari berbagai pihak .

Sebagai penyusun kami menyadari bahwa kami masih terdapat


Kekurangan baik dari penyususn maupun tata bahasa penyampaian
Dalam makalah ini.oleh karena itu,kami dengan rendah hati menerima
Saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
Makalah ini.

pekanbaru,25 september 2023


BAB 4
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

hubungan agama dengan ilmu pengetahuan sosial


Globalisasi dengan nampak negatif dan positif.diantara dampak negatif misalnya tejadi
dislokasi dehumanisasi,sekularisasi dan sebagainya.sedangkan dampak positif antar lain
terbukanya berbagai kemudahan dan kenyamanan baik dalam lingkungan ekonomi
(ekonosfer),informasi (infosfer) teknologi (teknosfer)sosial (sisosfer) maupun fisikologi.
Ilmu pengetahuan sosial yang ada sekarang ini dinilai sudah mulai kewalahan atau hampir
gagal.

A.PANDANGAN AJARAN ISLAM TENTANG ILMU SOSIAL


Sejak kehadiran nya belasan ahad yang lalu,islam telah tampil setiap agama yang memberi
perhatian pada keseimbangan hidup antara dzikir akhirat antara hubungan manusia dengan
tuhan;antara hubungan sama dengan manusia dan antara urusan ibadah dengan urusan
manusia.

Berkaitan agama dengan manusia kemanusiaan sebagaimana tersebut menjadi penting jika
berkaitan dengan situasi kemanusiaan dizaman modern ini.kita mengatahui bahwa dewasa
ini namun menghadapi berbagai macam persoalan yang benar benar membutuhkan
pemecahan segera
B.ILMU SOSIAL YANG BERNUANSA ISLAM

Menurut kuntowijoyo,kita butuh ilmu sosial profetik yaitu ilmu sosial yang tidak hanya menjelaskan dan mengubah fenomena sosial,tetapi juga memberi
petunjuk kearah mana transpormasi itu dilakukan untuk apa dan oleh siapa.yaitu ilmu sosial yang mampu mengubah fenomena berrdasarkan cita cita etik
dan profetik tertentu.

Indrustrialisasi yang kini terjadi terkadang menjadikan manusia sebagai bagian dari masyarakat abstrak tanpa wilayah kemanusiaan.manusia telah menjadi
bagian dari sekrup mesin kehidupan yang tidak lagi menyadari keberadaannya secara sendiri.

Dengan ilmu sosial profetik,kita ingin melakukan reorentasi terhadap epistimologi,orientasi terhadap mode of thought dan mode of inquirity, yaitu suatu
pandagan bahwa sumber ilmu bukan hanya berasal dari rasio empiti sebagaimana yang dianut dalam masyarakat barat,tetapi juga dari wahyu.

C.PERAN ILMU SOSIAL PROFETIK PADA ERA GLOBALISASI


Dengan ilmu sosial profetik yang kita bangun dari ajaran islam sebagai mana tersebut diatas ,kita tidak perlu takut atau khawatir terhadap dominasi.
Sejak beberapa abad yang lalu islam mewarisi tradisi sejarah dan seluruh warisan peradaban manusia.kita tidak membangun dari ruang yang hampa.
Dalam ilmu bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)islam bukanlah agama
tertutup.islam adalah sebuah paradigma terbuka,sebagai mata rantai peradaban
dunia.islam mewarisi peradaban yunani dan romawi dibarat,dan peradaban
persia,india,dan cina di timur.ketika abad ke VIII-XV peradaban Barat dan
Timur.tenggelam dan menjalani kemerosotan,islam bertindak sebagai pewaris
utamanya umtuk kemudian diambil alih oleh barat sekarang melalui
renaissans.islam jadi mata rantai yang penting dalam sejarah peradaban dunia.

Al-quran sebagai sumber utama ajaran islam diturunkan bukan dalam ruang
hampa,melainkan dalam setting sosial aktual.respon normatifnya merefleksikan
kondisi aktual itu,meskipun jelas,bahwa alquran memiliki cita cita sosial tertentu.

Islam memiliki perhatian dan kepedulian yang tinggi terhadap masalah masalalah
sosial.karena itu,kehadiran ilmu sosial yang banyak membicarakan tentang manusia
tersebut dapat diakui oleh islam.namun islam memiliki pandangan yang khas
tentang ilmu sosial yang harus dikembangkan,yaitu ilmu sosial propetik yang
dibangun dari ajaran islam dan diarahkan untuk humanisasi,liberasi dan
transedensi.ilmu pengetahuan sosial demikian yang dibutuhkan dalam membangun
manusia indonesia seutuhnya pada era globalisasi di abad XXI mendatang .
BAB 5
Pengertian dan sumber ajaran islam
A. Pengertian agama islam
Ada dua sisi yang kita gunakan untuk memahami pengertian agama islam,yaitu
sisi kebahasaan dan sisi peristilahan.kedua sisi pengertian tentang islam ini
dijelaskansebagai berikut.
Dari segi kebahasaan islam berasal dari bahsa arab,yaitu dari kata salima yang
mengandung arti selamat,sentosa,dan damai.dari kata salima selanjutnya diubah
menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian.
Dengan demikian,secara antropologis perkataan islam sudah menggambarkan
kodrat manusia sebagai mahluk yang tunduk dan patuh kepada tuhan.keadaan
ini membawa pada timbulnya pemahaman terhadap orang yang tidak patuh dan
tunduk sebagai wujud dari penolakanterhadap fitrah dirinya sendiri.demikian lah
pengertian islam dari berbagai sumber yang dikemukan parah ahli.
Adapun pengertian islam dari segi istilah akan kita dapati rumusannya yang
berbeda beda.harun nasution misalnya mengatakan bahwa islam menurut istilah
( islam sebagai agama)agama yang ajaran ajarannya di wahyukan tuhankepda
masyarakat manusia ,melalui Nabi Muhammad Saw.sebagai rasul.islam pada
hakikatnya membawa jaran ajaran yang bukan hanya mengenal satu segi,tetapi
mengenal sebagai segi dari kehidupan manusia.
1.ALQURAN
Dikalangan para ulama dijumpai adanya perbedaan pendapat di sekitar pengertisn
Alquran baik dari segi bahasa maupun istilah. Asy syafi’i misalnya mengatakan bahwa
alquran bukan berasal dari akar kata pun dan bukan pula ditulis dengan hamzah.
Lafal tersebut sudah lazim digunakan dalam pengertian kalamullah yang diturunkan
kepada nabi muhammad saw.

sementara itu,AL-farra berpendapat bahwa lafal alquran berasal dari kata qarain jamak
dari kata lain qarinah yaitu berarti kaitan.karena surat surat dan ayat ayat alquran satu
dan lainnya saling bergabung dan berkaitan.
pengertian alquran secara lebih lengkap dikemukakan oleh abd Alwahab AL-khallaf .
menurutnya alquran adalah firman allah yang diturunkan kepada hati rasulullah
Muhammad bin Abdullah melalui jibril dengan menggunakan lafal bahasa arab dan
maknanya yang benar agar ia menjadi hijarah bagi rasulullah.

sehubungan dengan itu terdapat pula para ulama yang secara khusus mengkaji metode
menafsirkan alquran yang pernah digunakan para ulama ,mulai dari metode tahlili
(analisis ayat -ayat per ayat ) sampai dengan metode madu’i atau termatik.
2. AL-SUNNAH
Kedudukan AL-SUNNAH sebagai sumber ajaran islam yang didasarkan pada
keterangan Ayat-ayat Al-Quran dan hadist. Menurut bahasa, sunnah itu berarti jalan
hidup yang dibiasakan terkadang jalan tersebut ada yang baik ada pula yang buruk.

Selain itu kita juga menjumpai kata Al-hadist, Alkhabar dan Al-akhsar oleh sebagian
ulama Kata-kata tersebut disamakan artinya dengan al-sunnah, dan oleh sebagian
ulama lainnya kata-kata tersebut d i bedakan artinya. Menurut sebagian ulama yang
disebut belakangan ini Al-sunnah diartikan sebagai sesuatu yang dibiasakan oleh
nabi Muhammad SAW sehingga Lebih banyak dikerjakan oleh nabi muhammad SAW.

Selanjutnya, khabar adalah ucapan, perbuatan dan ketetapan yang beasal dari
sahabat : dan atsha adalah ucapan, perbuatan dan ketetapan yang berasal dari para
tabi’in.
Sementara itu,ulama fiqih mengartikan alsunnah sebagai salah satu dari bentuk
hukum syara’ yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan
tidak disiksa.
Sebagai sumber ajaran islam kedua, setelah Al-Quran, Al-sunnah memiliki fungsi
yang pada Intinya sejalan dengan Al-Quran, keberadan Al-Sunnah tidak dapat
dilepaskan dari adanya Sebagian ayat Al-Quran

1) Yang bersifat global ( garis besar ) yang memerlukan perincian


2) Yang bersifat umum ( menyeluruh ) yang menghendaki pengecualian
3) Yang bersifat mutlak ( tanpa batas ) yang menghendaki pembatasan : dan adapula
4) Isyarat Al-Quran yang mengandung makna lebih dari satu ( musytarak ) yang
menhendaki penetapan makna yang akan dipakai dari dua makna tersebut bahkan
terdapat sesuatu yang secara khusus tidak dijumpai keterangannya didalam
Al-Quran yang selanjutnya di serahkan Kepada hadist nabi.

Selain itu ada pula yang sudah dijelaskan dalam Al-Quran, tetapi hadist datang pula
memberikan keterangan, sehingga masalah tersebut menjadi kuat.
KATA PENUTUP
Demikian tadi yang dapat dipaparkan mengenai materi yang telah menjadi pokok
bahasan didalam makalah ini, tentunya di dalam penulisan masih banyak terdapat
kekurangan serta Kelemahannya.
Di akrenakan terbatasnya pengetahuan dan kurangnya sumber atau referensi yang
ada kaitannya dengan makalah ini.

Penulis juga berharap kepada para pendengar atau pembacar agar memberikan
kritik dan Saran atau pertanyaan yang bersifat membangun kepada penulis demi
sempurnanya tugas Makalah ini dan juga makalah di kesempatan selanjutnya.
semoga makalah ini dapat berguna Bagi penulis dan khususnya bagi para pembaca
pada umumnya.

terimakasih

Anda mungkin juga menyukai