di ERA MODERN
Dipresentasikan oleh:
DR. Hj. DAHARMI ASTUTI, Lc,.M.Ag
Pada Acara Pelatihan Kaderisasi ULAMA di Hotel Grand
Suka pada tanggal 21 November 2020 yang ditaja oleh MUI
Provinsi Riau
• Nama : Dr. Hj. Daharmi Astuti, Lc, M. Ag
Ta’arruf
• Tempat/tgl lahir : Kotatengah, 5 Oktober 1972
• Pendidikan : Alumni Universitas Al-Azhar Cairo dan S-3
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
• Pekerjaan : DOSEN FAI Universitas Islam Riau
• Organisasi : Sekretaris Koordinator MUI Provinsi Riau
(2015-2020), Kabid. Dakwah BKMT Provinsi Riau
(2002- saat ini); FKDT Kota Pekanbaru, Pembina PRBF
Provinsi Riau
• Suami : Dr. H. M.Sutomo, SH, MH
• Anak : M. Alfath Anugerah P
Penghargaan :
• Dewan Juri Anugerah Baiduri PRBF (10 tahun)
• Asesor BAN PAUD & PNF Riau terbaik (2017)
• Pelatih Asesor BAN PAUD & PNF (10 besar terbaik di
Indonesia (2018)
• Penulis Buku Yayasan Ismailiyah
• Motto : “You can if you think you can and do what you can.”
Aliran kalam lebih merupakan Perbedaan pandangan dalam
bentuk segregasi komunitas beberapa persoalan teologi Islam.
(pemisahan golongan) dalam tubuh Perbedaan ini juga terjadi dalam
umat Islam yang terbentuk karena satu komunitas yang mengklaim
adanya perbedaan pandangan dalam menganut aliran kalam tertentu
beberapa persoalan teologi Islam.
Fenomena inilah yang lazim terjadi Hal itu disebabkan oleh adanya
dalam tradisi pemikiran kalam, kecenderungan berpandangan
hingga setiap aliran kalam masih ekstrem pada satu sisi dan ada juga
memiliki golongan-golongan yang yang moderat dalam satu aliran
berbeda satu sama lain. pemikiran kalam yang sama.
PENDAHULUAN
Ilmu kalam berasal dari dua kata yaitu, Ilmu dan Kalam. Prasa ini
ingin menunjukkan bahwa yang dimaksud adalah ilmu tentang
kalam.
Ilmu kalam merupakan suatu cabang ilmu yang merupakan bagian dari
displin ilmu-ilmu berlatar Islam sebelum terlampau jauh membicarakan
tentang ilmu ini.
Kata Ilmu merupakan kata yang salah satu nama-Nya. Al-Ilmu juga berarti maha
mengetahui. Kata ilmu berakar dari 3 huruf. Sedangkan kata kalam merupakan
kata yang penuh makna. Kalam berarti pengucapan atau ucapan.
ALIRAN SYIAH
ALIRAN JABBARIYAH
ALIRAN QADARIYAH
ALIRAN MU’TAZILLAH
ALIRAN ASY’ARIYYAH
ALIRAN MATURIDIYYAH
ALIRAN MURJI’AH
ALIRAN-ALIRANKALAM KLASIK
PETA TIMUR TENGAH
• Munculnya perkembangan pemikiran di kalangan tokoh/pakar/ ilmua Islam pada awal abad ke-19
• Dalam Buku Alam Pikiran Islam Modern (H.A.Mukti Ali) Adanya pandangan bahwa Islam
mengalami kemunduran selama 6 abad, karena perkembangan ilmu kalam, ilmu Fikih, Ilmu
Tasawuf dan tarikat penyebab kemunduran (meskipun ini masih debatebel) . Karena pada saat itu
terjadi:
1. Berdirinya emperium Ustmani
2. Emperium Mongol di India
3. Kebangkitan Syiah di Persia
4. Ekspansi Islam sampai ke Indoneisa dan Semenanjung Malaysia
5. Pertmubuhan masyarakat Muslim di Cina
6. Pengusiran orang-orang Spanyol dan Portugis dari Maroko
7. Gerakan Wahabi
8. Kapitalisme dagang dan kapitalisme industi Inggris
• Islam sebenarnya tidak mengalami kemunduran tapi struktur kehidupan agama Umat Islam
mengalami adaptasi yang luar biasa dan menimbulkan energi dan ekspansif ke berbagai wilayah.
• Banyaknya pemikir muslim yang belajar ke Eropa
• Timbulnya ide evolusi pemikiran
• Adanya Kritisisme sejarah seperti masalah poligami…baik menurut sejarah tapi tidak baik untuk
SEBAB MUNCULNYA
masa kini.
Pandangan Umat Islam terhadap modernitas terbagi menjadi 3 kelompok
Lanjutan
Kehendak Tuhan. Menurutnya Tuhan tidak berkehendak
secara mutlak
5. Kehendak Tuhan. Menurutnya Tuhan tidak berkehendak
secara mutlak. Tuhan sudah membatasi kehendak mutlaknya
dengan memberikan kebebasan kepada manusia untuk
mewujudkan perbuatannya. Kehendak mutlak Tuhan juga
sudah dibatasi oleh hukum yang Dia tetapkan sendiri, yakni
hukum alam atau sunnatullah.
6. Melihat Tuhan. Menurutnya Tuhan tidak dapat
digambarkan atau diproyeksikan dengan kata-kata.
Kesanggupan melihat Tuhan di akhirat hanya dianugerahkan
oleh Allah kepada orang-orang tertentu , di antara orang-
orang mukmin.
M. ABDUH
• Sayyid Ahmad Khan lahir di Delhi pada tahun 1812. Ia berasal dari
keturunan Husein, cucu Nabi Muhammad melalui Fatimah dan Ali.
Kakeknya, Sayyid Hadi adalah pembesar istana (1754-1759).Semangat
pembaharuan Islam dari sisi teologis, sebelumnya telah berkembang di
India. Sayyid Ahmad Khan, adalah salah satu tokoh yang sangat
bepengaruh bagi kemajuan India ketika itu. Keberadaannya sangat
diperhitungkan, apalagi ia juga dikenal sebagai bagian dari istana kerajaan
Mughal pada masa pemerintahan Akbar Syah II (1806-1837 M).Keyakinan,
kekuatan dan kebebasan akal menjadikan Khan percaya bahwa manusia
bebas menentukan kehendak dan perbuatan. Ini berarti bahwa ia
mempunyai faham yang sama dengan faham Qadariyah. Menurutnya
manusia telah dianugerahi Tuhan bermacam-macam daya, di antaranya
adalah daya berfikir berupa akal dan fisik untuk merealisasikan
kehendaknya.Sayyid Ahmad Khan mempunyai kesamaan pemikiran dengan
Muhammad Abduh di Mesir setelah berpisah dengan Jamaludin Al-
Afaghani dan sekembalinya dari pengasingan
RIWAYAT M.IQBAL
• Pemikiran teologinya yaitu mengkritik tiga dalil kosmologis,
ideologis, dan ontologis. Muhammad Iqbal dengan pemikiran
Asrori Khadi-nya, hendak membangun pribadi manusia yang
kreatif, dinamis dan produktif
• Dikategorikan ia mengikuti pemikiran kalam Muhammad
Abduh pendahulunya. Intinya hanya satu, yaitu pembaharuan
pemikiran Islam ke arah modern dalam berbagai segi kehidupan.
Karenanya, ia menolak berpasrah pada nasib yang dialami
dengan tanpa bergerak untuk berbuat yang lebih baik. Takdir
Tuhan dan kehendak mutlak-Nya, harus ditentukan dengan
perbuatan manusia, sehingga Tuhan akan mengamininya.
Pemikiran semacam ini sangatlah Qadari dan jauh dari Jabari
yang dikembangkan pada pemikiran kalam awal Islam.
• Beliau adalah seorang pemikir Islam modern, yang dikenal sebagai
seorang filosuf dan ahli tasawuf, yang berasal dari India-Pakistan (1876-
1938). Beliau juga dikenal seorang pemikir progresif dan dinamis. Karena
beliau yakin bahwa Islam adalah agama yang membawa pada kemajuan.
• Setelah kembali belajar dari Eropa terkesan oleh beberapa aspek
kehidupan Eropa ada 3 hal:
• 1. Adanya vitalitas yang luar biasa dan aktivitas kehidupan orang Eropa
dan inisiatif dari rakyat Eropa, bila mereka tidak menyukai sesuatu mereka
akan menolaknya
• 2. Potensi-potensi yang belum dipraktekkan orang Timur sudah dilakukan
oleh Barat dari segi kemajuan. Berbeda dari India yang belum memikirkan
hal tersebut
• 3. Iqbal juga kecewa dengan Barat karena tidak bisa menjadi contoh bagi
kehidupan yang sempurna. Agama dari orang tua memberikan inspirasi
untuk beberapa nilai kebaikan yang Eropa sendiri tidak memilikinya.
Barat itu materialistik dan tanpa agama.
GAGASAN AL_FARUKI
kecuali dengan bersikap kritis dan rasional.
• 3. Surga dan Neraka adalah keadaan bukan tempat. Adanya gambaran dalam bentuk
visualisasi dari kedua hal tersebut dalam al-Qur’an hanyalah demi memudahkan dalam
memahami. Neraka merupakan pengalaman korektif untuk memperkuat kesadaran diri
agar lebih waspada. Surga merupakan pengalaman rohani yang membahagiakan.
• Secara teologis sekalipun Iqbal Bukan seorang teolog, ia mengambil revolusi yang paling
penting yaitu: Ia menjadikan Tuhan imanen, dan tidak transenden
• Bagi pendapat Islam umumnya ini bid’ah terang-terangan
• Revolusi imanennya adalah bahwa Tuhan harus berada di dunia ini, sekarang ini dengan
kita, menghadapi problem kita dari dalam, menciptakan dunia baru bersama kita. Agama
adalah kehidupan
• Iqbal menolak imperialisme dan kapitalisme yang bersembunyi dibalik demokrasi.
• Dalil Al-Quran S. Al-Ro’du : 12 dan S. 23 : 14 :
• Firman Allah : Allah yang paling baik daripada mereka yang mencipta
• Sebagai bukti ada penciptaan lain selain Allah. Mirip pemikiran Muktazilah bahwa Allah
mencipatakan kita, dan kita sendirilah yang menciptakan perbuatan kita.
• Ia menolak etika lama yang diam sebaliknya menganjurkan vitalitas. Ia mengartikan
jihad sebagai cinta kebenaran, ia menggerakkan semangat untuk memperoleh kebenaran
tapi tidak mampu merinci bagaimana jalan berbuat kebenaran tsb.
M.IQBAL
• Hassan Hanafi merupakan intelektual Islam kontemporer yang
punya pengaruh besar dalam diskursus teologi Islam. Sejarah
telah mencatat kontribusinya terhadap pemikiran Islam
kontemprer dalam merespon dinamika kehidupan mutakhir.
Hassan Hanafi lahir pada tanggal 13 Februari 1935 di Kairo
Mesir.1 Ia merupakan keturunan dari Suku Berber dan Badui
di Mesir.2 Setelah memasuki usia lima tahun, ia belajar
mengaji al-Quran pada Shaikh Sayyid sebagai seorang ulama
masa itu. Pendidikan dasarnya ia lalui di Madrasah Sulaiman
Gawiys. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya pada
sekolah guru, bernama al-Muallimin. Tetapi menginjak kelas
lima Hassan Hanafi pindah ke Madrasah al-Silahda’
lanjutan
• HASAN HANAFI : Beliau adalah seorang tokoh pemikir
Islam kontemporer. Ide dan gagasannya banyak memberikan
inspirasi bagi intelektual muslim masa kini, terutama dalam
mengaktualisasikan ajaran-ajaran Islam. Di antara pokok
pikirannya:1. Kritik terhadap teologi klasik. Menurutnya
teologi klasik telah gagal dalam membangun sebuah ideologi
bagi kemajuan umat, justru yang terjadi adalah perpecahan
umat. Mereka hanya sibuk dengan keimanan teoritis yang
sempit, dan lupa dengan pengalaman praktis yang lebih
fungsional.
LANJUTAN H. NASUTION
• Dalam bidang keagamaan, akal tidak pernah membatalkan
wahyu, justru yang dilakukan akal adalah memberikan
interpretasi terhadap wahyu. Jika terjadi suatu pertentangan,
maka yang terjadi adalah pertentangan antara satu interpretasi
dengan interpretasi yang lain, atau antara pendapat satu ulama
dengan ulama yang lain. Dengan kata lain, tidak pernah ada
pertentangan antara akal dan wahyu.Karena pemikirannya ini,
Harun pernah diduga sebagai pengikut mu’tazilah, yang
keberadaannya di Indonesia kurang diakui, karena banyak
ajarannya yang tidak sesuai dengan sunnah.
DIALOG DI ERA POST MODERNITAS
• Kondisi realitas yang ada pada saat ini: Faktor ketertinggalan
umat Islam di era modernisasi; Timbulnya perdebatan dalam
wacana tradisi dan modernitas (antara kembali pada masa
lalu atau mengadopsi pemikiran Barat); Model pembicaraan
teks-teks keagamaan yang selama ini stagnan dan tidak
produktif; Realitas sulitnya membuat hubungan yang wajar
antara tradisi dan modernitas, antara sakral dan perubahan.
• Para pakar berusaha menjawab problem perdebatan tersebut
dengan berbagai konsepsi nalar (Arab, Islam, Barat, Murni,
dll) untuk menjebatani tradisi dan modernitas, akan tetapi
terjebak dalam identitas kultural, mazhab, keagamaan dan
geografis.
32
Tradionalisme
Modernisme Post-
Modernisme
SIMPULAN
• TANTANGAN KITA HARI INI :
• 1. MANUSIA SIBUK DENGAN SIMBOL
KMEWAHAN MENJAUH DARI REALITAS
KEHIDUPAN
• 2. MANUSIA SIBUK DENGAN
INDIVIDUALISMENYA JAUH DARI REALITAS
MASYARAKAT (BERJAMAAH)
3. MANUSIA MATERIALISME< KONSUMERISME,
MENCINTAI MATERI MENJAUH DARI KEBAIKAN
• 4. ILMU DAN ALAM TIDAK MEMILIKI NILAI
SAKRALITAS
• Abu Zahrah, Tarikh al-Mazahib al-Islamiyah,(Kairo: Dar al-Fkr al-Arabiyah, 1996)
• A. Hanafi, Theology Islam, (Jakarta: Pusdtaka Al-Husna, 2003)
• Abdul Rozak, Ilmu Kalam, (Bandung: Setia Pustaka, 2000)
• Jurnal Ad-Dirasah: Jurnal Hasil Pembelajaran Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 1, No. 1,
2018 [p. 63-78]. 77
• Abudin Nata, Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,
1995)
• Ahmad Qusyairi Ismail dkk, Mungkinkah Sunnah-Syi’ah Dalam Ukhuwah? (Pustaka
Sidogiri, 2007)
• Al-Ghazali, Risalah-Al-Laduniyah, dalam Majmumah Rasail (Beirut:Daral-Fikr,
1966)
• Effendi Bachtiar, Teologi Baru Politik Islam (Yogyakarta: Galang Press, 21)
• Drs. Adeng Muchtar Ghazali, Perkembangan Ilmu Kalam dari Klasik hingga Modern
(CV.Pustaka Setia, 2005)
• Dr. Hasyimiyan Nasution, Filsafat Islam, (Jakarta: Gaya Media Utama, 1999)
• H.A.Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern di India dan Pakistan, (Bandung: Mizan,
1995)
• Prof. Dr. M. Yunan Yusuf, Alam Pikiran Islam Pemikiran Kalam (Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP, 2014)
REFERENSI
• Hassan Hanafi, Aku Bagian dari Fundamentalisme Islam, terj. Kamran As‟ad Irsyady
dan Mufliha Wijayati (Yogyakarta: Islamika, 2003), 2-9. 6 Ibid., 9. 25
• Farhad Daftary (ed.), Tradisi-Tradisi Intelektual
Islam, Jakarta Erlangga, 2006
• Majid Fakhry, Sejarah Filsafat Islam, Bandung
Mizan, 2002
• Harun Nasution, Teologi Islam, Jakarta UI Press,
2002
• Fazlur Rahman, Kebangkitan dan Pembaharuan di
dalam Islam, Bandung Pustaka, 2001
• Fazlur Rahman, Islam, Badung Pustaka, 2000
• Seyyed Hossein Nasr dan Oliver Leaman (eds.),
History of Islamic Philosphy, London Routledge,
1996
Terima kasih dan Mohon
Maaf,
والسالم عليكم ورحمة اهلل و بر كاته