Anda di halaman 1dari 21

STUDI ISLAM DAN

- Kelompok 1 -
PROBLEMATIKNYA
Dibuat Oleh :

 Bintana Cahya Kamila [06010522004]

 Alnaria Maulida Intan S. [06020522029]


 Alya Hanun Putri W. [06020522030]
Materi Yang Akan di Bahas :

01. Perbedaan Paham


01. dikalangan Umat Islam Metode atau
Pendekatan dalam 02.
Studi Islam

Model Studi Islam di


03. Timur dan Barat
01.
Perbedaan Paham
dikalangan
Umat Islam
Sejarah Singkat Lahirnya Agama Islam

Islam sering didefinisikan sebagai wahyu yang diturunkan kepada Nabi


Muhammad SAW sebagai pedoman untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Agama ini muncul pertama kali di wilayah Arab,yaitu tahun 610 M yang ditandai
dengan diterimanya wahyu Al-Qur’an yang pertama di Makkah.
Tak lama setelah turunnya wahyu pertama, Allah SWT kemudian memberi
perintah Nabi Muhammad SAW agar segera mulai berdakwah. Pada dakwah pertama
Nabi Muhammad SAW, beliau mengenalkan Islam secara sembunyi-sembunyi. Dakwah
ini ditujukan hanya kepada orang terdekat beliau, seperti sanak saudara, dan para
sahabatnya. Hingga turunya Surat Al-Hijr ayat 94 dimana beliau diperintahkan oleh
Allah SWT untuk mulai menjalankan dakwahnya secara terang-terangan.
23 tahun nabi berdakwa dan di usia yang ke - 63 tahun Nabi Muhammad SAW
wafat. Setelah wafatnya Nabi peran beliau selaku pemimpin Islam diambil alih oleh
para sahabat yang dikenal sebagai Khalifah. Pada masa ini mulai muncul perbedaan
pendapat dikalangan para sahabat mengenai pengganti Nabi SAW.
Penyebab Timbulnya Perbedaan
Paham di Kalangan Umat Islam

INTERNAL EKSTERNAL

1. Perbedaan dalam memahami


Al Quran 1. Perbedaan gagasan-gagasan
serta keterampilan yang
2. Kuantitas hadits yang dmiliki
diketahui
2. Perbedaan tempat tinggal atau
3. Adanya keraguan dari kehidupan sosialnya
kesahihan hadits
Perbedaan Paham Yang Pertamakali
Muncul Di Kalangan Umat Islam
Tentang kepemimpinan (imamah). Setelah nabi Muhammad wafat umat islam
disibukan dengan pedebatan siapa yang akan menggantikan nabi Muhammad SAW
sebagai pemimpin selanjutnya. Ada yang meyakini bahwa Ali bin Abi Thalib yang
menjadi pengganti nabi, sesuai dengan wasiat nabi sebelum wafat. Sementara sebagian
kelompok meragukan wasiat tersebut.
Perbedaan pemahaman umat islam kemudian semakin berkembang dalam bidang-
bidang lainnya. Diantaranya adalah:

1.Fiqih 4. Tarekat
2. Tasawuf 5. Hukum islam.
3. Teologi
Contoh Perbedaan Pemahaman dalam Fiqih

Perbedaan mazhab empat imam besar (Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali)
dalam paradigma hukum fikih. Perbedaan ini tampak jelas ketika masing-masing ulama
menyatakan pendapatnya dalam hal berwudhu.

Imam Hanafi Imam Maliki


1. Membaca niat,
1. Membasuh muka atau wajah 2. Membasuh wajah
2. Membasuh kedua tangan sampai siku 3. Membasuh kedua tangan sampai siku
4. Membasuh seluruh bagian kepala
3. Membasuh sebagian kepala 5. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
6. Tertib
4. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki 7. Menggosok semua anggota badan yang
disucikan
Contoh Perbedaan Pemahaman dalam Fiqih

Imam Syafii Imam Hambali


1. Membaca niat 1. Membaca niat
2. Membasuh wajah
2. Membasuh wajah
3. membasuh kedua tangan
3. Membasuh kedua tangan hingga siku 4. Mengusap dan membasuh semua kepala
4. Membasuh sebagian kepala 5. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
5. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki 6. Tertib
6. Tertib 7. Muwalat
Contoh Perbedaan Pemahaman dalam Fiqih

Adanya perbedaan ini dapat di maklumi, karena wahyu di sampaikan oleh Allah
secara langsung, sehingga pesanya begitu universal,dan wahyu itu disampaikan dalam
bahasa arab. Sehingga umat islam mempunyai penafsiran dan cara mengartikanya
berbeda-beda sesuai dengan bahasa dan budaya mereka.

Sehingga para ulama menginterpretasikan makna-makna kitab suci dengan


bahasa yang dapat di pahami oleh para pengikutnya, dan kemudian dapat di jadikan
pedoman dalam kehidupannya.
02.
Metode atau
Pendekatan dalam
Studi Islam
Pengertian Studi Islam
Studi Islam secara harfiah adalah kajian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
Islam. Sedangkan secara istilah studi islam adalah kajian secara sistematis dan terpadu
untuk mengetahui, memahami dan menganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan
dengan agama Islam, baik yang menyangkut sumber-sumber ajaran Islam, pokok-pokok
ajaran Islam, sejarah Islam, maupun realitas pelaksanaannya dalam kehidupan.

Berdasarkan dua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa


studi Islam adalah “Suatu usaha sistematis membahas agama
Islam, baik mengenai ajaran-ajarannya maupun
pengaplikasiannya agar diperoleh pemahaman yang benar
tentang agama Islam untuk kemudian diamalkan”.
Tujuan Studi Islam
Tujuan studi Islam dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk mempelajari secara mendalam apa sebenarnya (hakikat) agama Islam itu, dan
bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan budaya
manusia.
2. Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama Islam (Akidah,
Syari’ah, Akhlak) dan bagaimana penjabaran serta operasionalisasinya dalam pertumbuhan
dan perkembangan budaya dan paradaban Islam sepanjang zaman
3. Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama Islam yang tetap abadi
dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarah (Al-Qur'an, Hadis, Ijma', dan
Qiyas).
4. Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran agama
Islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta mengontrol
perkembangan budaya dalam peradaban manusia.
Macam-macam Pendekatan dan Metode Studi Islam

Pendekatan Metode
 Teologis  Historis
&  Diakronis  Empiris
 Antropologis  Kebudayaan  Sinkronis-Analistis  Deduktif
 Sosiologis  Psikologi  Problem Solving  Induktif
 Filosofis  Normatif
Macam-macam pendekatan studi Islam
1. Teologis: suatu pendekatan yang memandang agama dari segi ajarannya yang pokok dan asli
dari Tuhan yang didalamnya belum terdapat penalaran pemikiran manusia.  
2. Antropologis: suatu pendekatan berupa cara memahami agama dengan melihat wujud praktik
keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
3. Sosiologis: suatu pendekatan yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki
ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai hidupnya itu.
4. Filosofis: suatu pendekatan yang meninjau permasalahan dari sudut filsafat dan berusaha untuk
menjawab dan memecahkan permasalahan itu dengan menggunakan metode analisis spektulatif.
5. Historis: suatu pendekatan yang meninjau permasalahan dari sudut peninjauan sejarah, dan
menjawab permasalahan, serta menganalisisnya dengan menggunakan metode analisis sejarah.
Macam-macam pendekatan studi Islam
6. Kebudayaan: suatu pendekatan yang melihat kebudayaan sebagai perantara untuk memahami
apa yang ada pada dataran empirisnya (berdasarkan hasil observasi). 
7. Psikologi: suatu pendekatan berupa memahami psikologis manusia yang akan digunakan untuk
menemukan cara yang tepat agar agama mampu diterrima oleh masyarakat.
8. Normatif: suatu pendekatan yang berusaha menggali aspek legal-formal dan ajaran Islam dari
sumbernya, Maksud legal formal adalah hubungannya dengan halal dan haram, boleh atau tidak dan
sejenisnya.
Macam-macam Metode studi Islam
1. Diakronis: Suatu metode mempelajari islam menonjolkan aspek sejarah, pemahaman terhadap
suatu kepercayaan, sejarah atau kejadian dengan melihat suatu kenyataan yang mempunyai
kesatuan yang mutlak dengan waktu, tempat, kebudayaan, golongan, dan lingkungan dimana
kepercayaan, sejarah atau kejadian itu muncul.
2. Sinkronis-Analistis: Suatu metode mempelajari islam yang memberikan kemampuan analisis
teoritis dalam perkembangan keimananan dan mental intelek umat Islam.
3. Problem Solving: Metode ini merupakan cara penguasaan keterampilan dari pada pengembangan
mental intelektual, sehingga memiliki kelemahan, yakni perkembangan pemikiran umat islam
mungkin hanya terbatas pada kerangka yang sudah tetap dan akhirnya bersifat mekanistis.
Macam-macam Metode studi Islam
3. Empiris: Suatu metode mempelajari islam yang memungkinkan umat islam mempelajari
ajarannya melalui proses realisasi, dan internalisasi norma dan kaidah islam dengan satu
proses aplikasi yang menimbulakan suatu interaksi sosial.
4. Deduktif: Suatu metode memahami islam dengan cara menyusun kaidah secara logis dan
filosofis dan selanjutnya kaidah itu diaplikasikan untuk menuntukan masalah yang dihadapi.
5. Induktif: Suatu metode memahami Islam dengan cara menyusun kaidah hukum untuk
diterapkan kepada masalah yang disesuaikan dengan mazhabnya terlebih dahulu. Metode
pengkajiannya dimulai dari masalah-masalah khusus, lalu dianalisis, kemudian disusunlah
kaidah hukum tersebut.
03.
Model Studi Islam
di Timur dan Barat
Macam-Macam Peneliti

Insider Outsider
Para pengkaji
& Para pengkaji agama
agama yang berasal yang bukan penganut
dari agamanya agama bersangkutan
sendiri
Perbandingan Model Studi Islam di Timur dan Barat
Landasan Dunia Barat Dunia Timur
Filosofis
Epistemologis Landasan ilmiah, empirik, Landasan ilmiah non empiris
(teori) rasional. Tidak ada justifikasi (Al-Quran/Hadits) sebagai landasan dan
dari non empiris. Ilmu rujukan dari temuan rasio emirik. Ilmu
mengutamakan: mengutamakan ontologis dan aksiologis.
epistemologis dan metodik. Kebenaran tertinggi adalah yang bersumber
Kebenaran tertinggi adalah dari absolut/ilahiyah
kebenaran ilmiah

Ontologis Manusia sebagai titik pusat Tuhan sebagai titik pusar (teosentrik) orientasi
(hakikat) alam semesta dan orientasi ilmu dan tujuan aktivitas
ilmu serta tujuan aktivitas
Aksiologis Etika; relatif, kondisional Etika; mutlak, konstan
(nilai)
Sekian
Terimakasih

Pengantar Studi Islam


- Kelompok 1 -

Anda mungkin juga menyukai