- Kelompok 1 -
PROBLEMATIKNYA
Dibuat Oleh :
INTERNAL EKSTERNAL
1.Fiqih 4. Tarekat
2. Tasawuf 5. Hukum islam.
3. Teologi
Contoh Perbedaan Pemahaman dalam Fiqih
Perbedaan mazhab empat imam besar (Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali)
dalam paradigma hukum fikih. Perbedaan ini tampak jelas ketika masing-masing ulama
menyatakan pendapatnya dalam hal berwudhu.
Adanya perbedaan ini dapat di maklumi, karena wahyu di sampaikan oleh Allah
secara langsung, sehingga pesanya begitu universal,dan wahyu itu disampaikan dalam
bahasa arab. Sehingga umat islam mempunyai penafsiran dan cara mengartikanya
berbeda-beda sesuai dengan bahasa dan budaya mereka.
Pendekatan Metode
Teologis Historis
& Diakronis Empiris
Antropologis Kebudayaan Sinkronis-Analistis Deduktif
Sosiologis Psikologi Problem Solving Induktif
Filosofis Normatif
Macam-macam pendekatan studi Islam
1. Teologis: suatu pendekatan yang memandang agama dari segi ajarannya yang pokok dan asli
dari Tuhan yang didalamnya belum terdapat penalaran pemikiran manusia.
2. Antropologis: suatu pendekatan berupa cara memahami agama dengan melihat wujud praktik
keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
3. Sosiologis: suatu pendekatan yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki
ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai hidupnya itu.
4. Filosofis: suatu pendekatan yang meninjau permasalahan dari sudut filsafat dan berusaha untuk
menjawab dan memecahkan permasalahan itu dengan menggunakan metode analisis spektulatif.
5. Historis: suatu pendekatan yang meninjau permasalahan dari sudut peninjauan sejarah, dan
menjawab permasalahan, serta menganalisisnya dengan menggunakan metode analisis sejarah.
Macam-macam pendekatan studi Islam
6. Kebudayaan: suatu pendekatan yang melihat kebudayaan sebagai perantara untuk memahami
apa yang ada pada dataran empirisnya (berdasarkan hasil observasi).
7. Psikologi: suatu pendekatan berupa memahami psikologis manusia yang akan digunakan untuk
menemukan cara yang tepat agar agama mampu diterrima oleh masyarakat.
8. Normatif: suatu pendekatan yang berusaha menggali aspek legal-formal dan ajaran Islam dari
sumbernya, Maksud legal formal adalah hubungannya dengan halal dan haram, boleh atau tidak dan
sejenisnya.
Macam-macam Metode studi Islam
1. Diakronis: Suatu metode mempelajari islam menonjolkan aspek sejarah, pemahaman terhadap
suatu kepercayaan, sejarah atau kejadian dengan melihat suatu kenyataan yang mempunyai
kesatuan yang mutlak dengan waktu, tempat, kebudayaan, golongan, dan lingkungan dimana
kepercayaan, sejarah atau kejadian itu muncul.
2. Sinkronis-Analistis: Suatu metode mempelajari islam yang memberikan kemampuan analisis
teoritis dalam perkembangan keimananan dan mental intelek umat Islam.
3. Problem Solving: Metode ini merupakan cara penguasaan keterampilan dari pada pengembangan
mental intelektual, sehingga memiliki kelemahan, yakni perkembangan pemikiran umat islam
mungkin hanya terbatas pada kerangka yang sudah tetap dan akhirnya bersifat mekanistis.
Macam-macam Metode studi Islam
3. Empiris: Suatu metode mempelajari islam yang memungkinkan umat islam mempelajari
ajarannya melalui proses realisasi, dan internalisasi norma dan kaidah islam dengan satu
proses aplikasi yang menimbulakan suatu interaksi sosial.
4. Deduktif: Suatu metode memahami islam dengan cara menyusun kaidah secara logis dan
filosofis dan selanjutnya kaidah itu diaplikasikan untuk menuntukan masalah yang dihadapi.
5. Induktif: Suatu metode memahami Islam dengan cara menyusun kaidah hukum untuk
diterapkan kepada masalah yang disesuaikan dengan mazhabnya terlebih dahulu. Metode
pengkajiannya dimulai dari masalah-masalah khusus, lalu dianalisis, kemudian disusunlah
kaidah hukum tersebut.
03.
Model Studi Islam
di Timur dan Barat
Macam-Macam Peneliti
Insider Outsider
Para pengkaji
& Para pengkaji agama
agama yang berasal yang bukan penganut
dari agamanya agama bersangkutan
sendiri
Perbandingan Model Studi Islam di Timur dan Barat
Landasan Dunia Barat Dunia Timur
Filosofis
Epistemologis Landasan ilmiah, empirik, Landasan ilmiah non empiris
(teori) rasional. Tidak ada justifikasi (Al-Quran/Hadits) sebagai landasan dan
dari non empiris. Ilmu rujukan dari temuan rasio emirik. Ilmu
mengutamakan: mengutamakan ontologis dan aksiologis.
epistemologis dan metodik. Kebenaran tertinggi adalah yang bersumber
Kebenaran tertinggi adalah dari absolut/ilahiyah
kebenaran ilmiah
Ontologis Manusia sebagai titik pusat Tuhan sebagai titik pusar (teosentrik) orientasi
(hakikat) alam semesta dan orientasi ilmu dan tujuan aktivitas
ilmu serta tujuan aktivitas
Aksiologis Etika; relatif, kondisional Etika; mutlak, konstan
(nilai)
Sekian
Terimakasih