PENDAHULUAN
A. Garis Besar Isi Buku
Buku ini disusun oleh Dosen-dosen Pendidikan Agama Islam di Universitas
Pendidikan Indonesia yaitu sebagai tindak lanjut dari Loka Karya tentang
Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Buku ini
diharapkan bisa dijadikan buku ajar dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
yang akan bermanfaat bukan hanya ketika proses pembelajaran di kelas, tapi bisa
juga dijadikan tuntunan bagi pembaca dalam rangka mencapai kebahagiaan hidup
di dunia dan di akhirat. Sehingga visi dari mata kuliah Pendidikan Agama Islam
terhadap buku ini bisa tercapai yaitu menjadikan ajaran Islam sebagai sumber nilai
dan pedoman yang mengantarkan mahasiswa dalam mengembangkan profesi dan
kepribadian Islam tercapai.
Isi buku ini banyak mengandung ajaran-ajaran Islam yang bertujuan untuk
memberi pengetahuan secara terperinci kepada pembaca khusunya mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia seperti makna dan tujuan Islam. Kemudian
didalam buku ini juga membahas tentang sumber-sumber ajaran Islam yaitu Alquran, Hadist dan Ijtihad. Selain itu juga, isi dari buku ini terdapat pembahanpembahasan lainnya yang terdiri dari beberapa bab seperti tentang Keimanan dan
Ketaqwaan, Akhlaq dan Tasawuf, Dakwah dan Amar Maruf Nahyi Munkar,
Konsep Dasar Ekonomi dan Transaksi dalam Sistem Muamalah Islam, dan ada
juga pembahasan yang menyangkut tentang Manusia, Agama dan Islam.
B. Permasalahan Inti Buku
Buku ini membahas tentang pengetahuan-pengetahuan yang ada di dalam
agama Islam. Dan permasalahan intinya adalah melihat seberapa jauh
perkembangan agama Islam dari dulu sampai sekarang. Buku ini menawarkan
diskusi dan wacana yang membawa kedalam ranah keilmuan sekaligus bermaksud
membekali para mahasiswa sebagai calon pendidik, pejuang, dan penerus para
tokoh masyarakat bangsa Indonesia yang kini mutlak memerlukan keteladanan,
tuntunan, dan pedoman hidup untuk lebih jujur dan berakhlak mulia sebagaimana
keteladanan Nabi pembawa risalah keilmuan sejak perintah pertama ke dunia ini
dengan membaca (iqra). Buku ini berupa buku ajar perkuliahan dan banyak
membantu para mahasiswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai
buku panduan. Ditulis berdasarkan hasil seminar dan lokakarya para dosen
pengampu mata kuliah PAI di UPI.
Dalam buku ini, banyak membahas tentang materi-materi yang berhubungan
dengan kemajuan agama Islam di seluruh dunia. Contohnya salah satu materi
yang ada di buku ini adalah tentang makanan dan minuman dalam Islam. Buku ini
menjelaskan bahwa kita sebagai umat muslim haruslah berhati-hati dalam
memilih makanan dan minuman, kita harus mengetahui dan memahami mana
makanan dan minuman yang halal, dan mana juga makanan dan minuman yang
haram.
Bab 1 Islam
1. Makna Islam
2. Ruang Lingkup dan Aspek-aspek pokok dalam Islam
3. Tujuan diturunkannya Syariah Islam
Bab 2 Manusia dan Agama
1. Beragama sebagai kebutuhan Fitri
2. Islam, Agama Fitrah dari Allah swt.
3. Islam sebagai Hidayah (petunjuk) dalam Kehidupan
Bab 3 Sumber Ajaran Islam
1. Al-Quran sebagai Ajaran Islam pertama
2. Hadist sebagai sumber ajaran Islam Kedua
3. Keterkaitan antar Al-Quran dan As-Sunnah sebagai sumber ajaran Islam
Bab 4 Ijtihad
1.
2.
3.
4.
Bab 5 Iman
1. Perintah beriman
2. Menyambut seruan Iman
3. Persaksian keimanan
4. Cakupan Iman
5. Perkara-perkara yang membatalkan keimanan
Bab 6 Taqwa
1. Makna taqwa
2. Kedudukan dan peranan taqwa
3. Aktualisasi taqwa dalam kehidupan
Bab 7 Akhlak
1. Makna Akhlak
2. Persoalan baik dan Buruk
3. Pendidikan Akhlak untuk mencapai insan Kamil
Bab 8 Harta dalam Islam
1.
2.
3.
4.
Rumah Allah
Makna Masjid
Memakmurkan Masjid
Fungsi dan Peran masjid Kampus
BAB II
INTISARI BUKU
A. Bab 1 Makna, Tujuan dan Metodologi Memahami Islam
Secara lughawi atau etimologis, kata Islam berasal dari tiga akar kata, yaitu:
Aslama, artinya berserah diri atau tunduk patuh. Yakni berserah diri atau tunduk
patuh pada aturan-aturan hidup yang ditetapkan oleh Allah SWT; Salam, artinya
damai atau kedamaian. Yakni kedamaian jiwa atau ruh; Salamah, artinya
keselamatan. Yakni mengamalkan aturan-aturan hidup yang ditetapkan oleh Allah
SWT, agar mencapai keselamatan di dunia dan akhirat serta terbebas dari
kesengsaraan/bencana abadi (di dunia dan akhirat).
Adapun secara istilahi atau terminologis, Islam adalah agama yang
diturunkan dari Allah SWT kepada umat manusia melalui penutup para Nabi
(Nabi Muhammad SAW).
Untuk memahami makna Islam perlu dipahami pula makna taslim. Taslim
(berserah diri) ada tiga tingkatan. Tingkatan taslim yang paling rendah adalah
taslim fisik, kemudian taslim akal, dan yang tertinggi adalahtaslim hati.
Tujuan Syariah Islam diantaranya, yaitu:
1. Menjaga dan memelihara Agama, Kitab-kitab menjadi bukti bahwa Islam
datang untuk menjaga agama (yang haq) dari Allah SWT;
2. Menjaga dan memelihara jiwa, anugerah Allah yang paling besar bagi
manusia adalah hidup, oleh karena itu Islam sangat menghargai orangorang yang berusaha menjaga dan memelihara hidup mereka;
3. Menjaga dan memelihara akal, dalam firman Allah SWT di Al-Quran,
Allah selalu menyerukan agar manusia menggunakan akal dan berfikir, hal
ini menunjukkan bahwa manusia yang dikehendaki oleh Islam adalah
manusia yang selalu mengasah akal dan selalu berfikir;
4. Menjaga dan memelihara harta, patutnya kita sebagai makhluk ciptaan
Allah SWT untuk menjaga dan memelihara semua rizki yang telah Allah
anugerahkan kepada kita;
5. Menjaga dan memelihara kehormatan dan keturunan, Islam menganjurkan
menikah dan mengharamkan zina.
Ada beberapa metode-metode yang digunakan untuk memahami Islam,
yaitu:
1. Metode disiplin ilmu dan kajian isi;
2. Metode kajian Al-Quran dan sejarah Islam;
3. Metode kajian teks secara integral;
4. Metode kajian fenomena alam;
5. Metode tipologi.
B. Bab 2 Manusia,Agama dan Islam
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna (Q.S AtTin ayat 6). Manusia terdiri dari dua dimensi, yaitu jasmani (panca indera yang
lengkap) dan rohani (akal dan hati). Ada tiga pendekatan untuk meyakini adanya
Tuhan, yaitu material experience of humanity, inner experience of humanity
spiritualdan experience of humanity.
Agama adalah suatu sistem ajaran tentang Tuhan, di mana penganutpenganutnya melakukan tindakan-tindakan ritual, moral, atau sosial atas dasar
aturan-aturan-Nya. Oleh karena itu, umumnya suatu agama mencakup aspekaspek sebagai berikut:
1. Aspek kredial, yaitu ajaran tentang doktrin-doktrin ketuhanan yang harus
diyakini.
2. Aspek ritual, yaitu ajaran tentang tata-cara berhubungan dengan Tuhan,
untuk meminta perlindungan dan pertolongan-Nya atau untuk
menunjukkan kesetiaan dan penghambaan;
3. Aspek moral, yaitu ajaran tentang aturan berperilaku dan bertindak yang
benar dan baik bagi individu dalam kehidupan;
4. Aspek sosial, yaitu ajaran tentang aturan hidup bermasyarakat.
Adapun asal-usul terbentuk dan berkembangnya suatu agama, yaitu:
1. Agama yang muncul dan berkembang dari perkembangan budaya suatu
masyarakat;
2. Agama yang disampaikan oleh orang-orang yang mengaku mendapat
wahyu dari Tuhan;
3. Agama yang berkembang dari pemikiran seorang filosof besar.
Fungsi agama diantaranya, yaitu:
1.
2.
3.
4.
Quran untuk sistem ajaran ketuhanan yang disampaikan melalui Nabi Muhammad
SAW kepada umat manusia.
C. Bab 3 Al-Quran dan Hadist
1. Al-Quran
Kata Alquran berasal dari kata qaraa artinya membaca. Oleh karena
itu, qurandapat diartikan bacaan. Al-quran ialah kalam Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw dengan perantaraan Malaikat Jibril, sebagai Hujjah
(argumentasi) baginya dalam mendawahkan kerasulannya dan sebagai pedoman
hidup bagi manusia yang dapat dipergunakan untuk mencari kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat serta sebagai media untuk bertaqarrub (mendekatkan diri)
kepada Allah dengan membacanya.
Nama-nama lain Al-quran, yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
2. Hadist
Hadist secara lughawi (bahasa) artinya baru atau kabar. Sedangkan menurut
istilah Ilmu Hadist adalah segala apa yang diberitakan dari Nabi saw, baik berupa
perkataan, perbuatan, pembiaran, atau sifat-sifat Nabi. Yang berupa perkataan
disebut qauly, yang berupa perbuatan disebut fily, yang berupa pembiaran disebut
Taqriry.
Tingkatan Hadist, yaitu :
a. aHadist shahih
b. Hadist hasan
c. Hadist dlaif
D. Bab 4 Ijtihad : Sumber Pengembangan Hukum Islam
Ijtihad berasal dari kata ijtahada, yang artinya berusaha, bersungguhsungguh atau mengerahkan segala kemampuan. Ijtihad secara istilah didefinisikan
para ahli Ushul Fikih, sebagai usaha mujtahid (orang yang berjihad) dengan
segenap kesungguhan dan kesanggupan untuk mendapatkan ketentuan hukum
sesuatu masalah dengan menggunakan metodologi yang benar, dari kedua sumber
hukum yakni Al-Quran dan As-Sunnah. Bentuk dan metodologi ijtihad ada 5,
yaitu:
1. Ijma, adalah kesepakatan di antara para mujtahid pada masa tertentu atas
hukum bagi suatu kasus tertentu;
2. Qiyas secara bahasa artinya analogi, sedangkan menurut istilah Ushul
fikih adalah menetapkan suatu hukum baru yang belum ada nash-nya
dengan hukum yang sudah ada nash-nya karena adanya persamaan
3. illat hukum (maksud dan tujuan hukum) dari kedua peristiwa itu;Istihsan
yang merupakan perluasan dari qiyas. Adapun yang dimaksud dengan
istihsan adalah meninggalkanqiyas jalli (qiyas nyata) untuk menjalankan
qiyas khafi (qiyas samar-samar), atau meninggalkan hukum kulli(hukum
Perbuatan akhlak merupakan misi inti dari setiap diutusnnya rasul ditengahtengah suatu umat. Rasul dan Nabi itu bertugas untuk mengingatkan mereka
tentang akibat buruk yang akan menimpa, seandainya mereka tetap melakukan
tindakan-tindakan yang tidak terpuji yang cenderung hanya bertujuan untuk
memuaskan nafsu mereka belaka. Oleh karena itu, Nabi-nabi dan Rasul pilihan
Allah itu adalah orang-orang yang memilki akhlak yang terpuji dan moralitas
yang tinggi.
Hadist-hadist Rasul yang menyatakan hal-hal kebaikan yang harus
ditampilkan sebagai kewajiban bermoral sebagai makhluk Tuhan adalah :
di bumi. Harta yang diaku milik kita sebenarnya milik Allah swt. Oleh karena
itu, dalam Islam harta harus diperoleh secara halal dan dikelolasecara benar.
2. Konsep Dasar Ekonomi Islam
Konsep dasar Islam adalah Tauhid atau meng-Esa-kan Allah. Tauhid
dibidang ekonomi adalah menempatkan Allah sebagai Sang Maha Pemilik yang
selalu hadir dalam tiap nafas kehidupan manusia muslim. Dengan menempatkan
Allah sebagai satu-satunya Pemilik maka otomatis manusia akan ditempatkan
sebagai pemilik hak guna pakai yang bersifat sementara terhadap harta yang
dimilikinya.
Dengan demikian realitas kepemilikan mutlak oleh manusia tidak
dibenarkan dalam Islam, sebab hal ini berarti mengingkari tauhid, atau istilah
lainnya melakukan syirik pengaturan dan orangnnya disebut musyrik atau
musyrik pengaturan.
3. Nilai-nilai Ekonomi Islam
. Terdapat tiga nilai yang perlu dibangun dalam sistem ekonomi Islam :
a. Nilai tauhid
b. Keadilan dan kesejahteraan bersama
c. Kebebasan dan tanggung jawab
2. Memakmukan Masjid
Memakmurkan masjid artinya melakukan bebagai kegiatan ibadah,
khususnya membersihkan jiwa, seperti shalat, dzikir, istighfar, dan membaca AlQuran sesuai dengan fungsi utama masjid sebagai tempat shalat. Kecuali itu,
masjid dapat pula dijadikan sebagai pusat pembentukan umat dengan berbagai
aktivitas jamaah tang pantas dilakukan di masjid, seperti keagamaan, majelis
talim, kegiatan sosial budaya dan sebagainya.
3. Fungsi dan Peran Masjid Kampus
Ada empat hal yang menjadi ciri khas kehidupan keagamaan di lingkungan
kampus umum, yaitu :
a. Persoalan kegamaan dikaitkan dengan perkembangan IPTEK.
b. Kelompok intelektual kampus memiliki multifungsi, yaitu murni
ilmiah, murni keagamaan dan sintesis antara ilmiah dan keagamaan.
c. Munculnya kegiatan-kegiatan keagamaan yang bersifart temporal
d. Munculnya kesadaran baru akan arti pentingnya pembinaan umat secara
luas, baik dukungan material maupun spiritual.
karena konsep-konsep barat yang didasarkan atas filsafat yang sekular dibawa
melalui pendidikan modern ke dalam masyarakat agamis di Indonesia.
Menurutnya sekularisme merupakan musuh terbesar dari agama dan dengan
sendirinya tidak sejalan dengan falsafah Pancasila.
Tauhid dalam seluruh bangunan pemikiran dan kehidupan orang Islam,
tauhid merupakan prinsip dan cara pandang yang paling fundamental dan
sekaligus paling komprehensif. Tauhid memandang bahwa alam dan kehidupan
merupakan suatu kesatuan yang komprehensif dan integratif, dimana Tuhan
(Allah) ditempatkan dan diperlakukan sebagai satu-satunya sentral (asl,rujukan,
dan tujuan).
Prinsip-prinsip pendidikan Islam sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB III
PENUTUP
A. Analisi dan Pembahasan
Islam adalah agama yang benar karena Islam adalah agama yang
mengarahkan manusia agar mendapatkan keridhoan Allah swt, yaitu kebahagiaan
dunia dan akhirat. Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia dibanding
dengan makhluk Allah yang lainnya. Banyak agama di dunia ini yang memiliki
umat yang banyak, namun tetap agama yang benar hanya Islam. Sebagai muslim
kita harus berpedoman hidup pada sumber ajaran islam yaitu Al-quran, Hadist,
dan ijtihad.
Sebagai muslim kita harus mempunyai iman yang kuat kepada Allah swt.
karena dengan imanlah seorang muslim bisa menjadi lebih baik dihadapan Allah
swt maupun antar sesama muslim. Selain daripada iman saja sebagai muslim kita
harus bertaqwa yang artinya menjalani segala perintah Allah dan menjauhi segala
larangan Allah swt. Sebagai muslim kita harus berakhlak baik dalam segala
tingkah laku agar bisa menjaga taqwa kita kepada Allah swt.
Di dalam agama Islam semua diatur sesuai dengan aturan agama, yang
bertujuan agar bisa menjadikan semuanya lebih baik untuk segala pihak. Salah
satu contohnya adalah harta dalam islam seperti mengatur dalam soal warisan.
Dalam membangun sebuah keluargapun banyak aturannya, karena tujuannya
adalah agar tidak sampai ada salah persepsi dari orang lain (seperti fitnah).
Setelah kita mampu mencapai kualitas iman yang baik, maka alangkah lebih
baiknya kita harus bisa mengajak orang lain bisa seperti kita. Dalam arti kita
sudah bisa berdakwah (mengajak). Dalam Pendidikan Islami banyak terjadi
problematika contohnya seperti pendidikan sudah sampai mengasingkan Allah,
hingga tidak melaksanakan solat. Maka dari itu kita harus bisa memanaje perilaku
kita sendiri.
B. Kesimpulan
Materi yang terkandung dalam buku ini sangatlah bermanfaat bagi
mahasiswa disaat pembelajaran di kelas, dan buku ini juga bisa dijadikan tuntunan
oleh mahasiswa dalam rangka mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat
nanti.
Maka dari itu sekarang ini Pendidikan Agama Islam itu harus bisa
ditanamkan dari sejak dini, agar masa depan bangsa kita bisa lebih maju lagi dari
pada sekarang ini.