DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN iii
LATAR BELAKANG iii
RUMUSAN MASALAH iii
TUJUAN iii
BAB II PEMBAHASAN 1
PENGERTIAN KOMUNIKASI 1
PENGERTIAN IBADAH 1
BENTUK KOMUNIKASI KEPADA TUHAN 2
SYARAT DI TERIMANYA IBADAH 4
BAB III PENUTUP 7
KESIMPULAN 7
SARAN 7
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rakhmat dan karunianya kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini. Makalah ini berjudul Pengantar Komunikasi dalam Perspektif
Islam yang kami ajukan sebagai salah satu syarat dalam memenuhi tugas mata kuliah Agama.Dengan
harapan dari penulisan makalah ini para pembaca dapat memahami dan mengerti akan konsep
komunkasi yang ada pada Islam.
Dalam proses penulisan makalah ini kami tentunya melibatkan banyak pihak, oleh karena itu kami
penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik materi,
motivasi, dan doanya dari awal penulisan sampai selesainya makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu kami penulis dengan senang hati membuka kritik dan saran para pembaca untuk
kesempurnaan penulisan makalah ini.
Akhir kata kami penulis ucapkan terimakasih semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
khususnya, dan bagi para pembaca serta masyarakat pada umumnya.
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Mineral dari kekuasaan Allah.Bahwa Allah berada di atas seluruh ciptaannya.Allah adalah satu-
satunya Tuhan dan tidak bersandar kepada apa pun yang ada di alam ini. Allah merancang alam
serta ciptaannya untuk kepentingan manusia.Namun,bukan untuk menaklukkan seluruh alam
semesta,akan tetapi menjadikannya sebagai fasilitas dan sarana ilmu pengetahuan yang dapat
dikembangkan dari potensi manusia yang sudah ada sejak ajali.
Alam semesta adalah media pendidikan sehingga manusia dapat mempelajari segala macam ilmu
baik tersirat mau pun tersurat.Mempelajari apa sebenarnya fungsi,tujuan dan manfaat alam semesta
bagi manusia melalui pendalaman kejadian dan awal proses alam semesta ada.
Di alam semesta ini,manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa komponen lain karena antara manusia
dan alam semesta saling membutuhkan dan saling melengkapi satu sama lain.Dimana alam semesta
ini butuh manusia untuk merawat dan memeliharanya sedangkan manusia butuh alam semesta
sebagai sarana berinteraksi dengan manusia lainnya.
Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
Apakah yang dimaksud dengan mineral ?
Apa devinisi mineral ?
Bagaimana terbentuknya mineral ?
Jenis – jenis mineral apa saja ?
Bagamana ciri – cirinya ?
Mineral terdapaat di mana saja?
Tujuan
Tujuan Bedasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang hakikat alam dalam kehidupan manusia
menurut islam
Menambah wawasan baik pembaca mau pun penulis tentang hakikat alam dalam kehidupan
manusia menurut islam;
Sebagai sarana pelatihan dalam melakukan penelitian suatu objek dan penyusunan makalah agar
dapat bermanfaat bagi pendidikan selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian Alam
Istilah alam yang biasa kita pakai adalah alam semesta,jagat raya,universe (inggris).Alam dalam
pandangan Filsafat Pendidikan Islam dapat dijelaskan bahwa alam berasal dari bahasa arab 'alam
yang seakar dengan 'ilmu (pengetahuan) dan 'alamat(pertanda).Ketiga istilah tersebut mempunyai
korelasi makna.Alam sebagai ciptaan Tuhan merupakan identitas yang penuh hikmah.Dengan
memahami alam,seseorang akan memperoleh pengetahuan.Dengan pengetahuan itu,orang akan
mengetahui tanda-tanda atau alamat akan adanya Tuhan.
Istilah alam dalam Al-Qur'an datang dari bentuk jamak 'alamiina,disebut sebanyak 73 kali yang
termaktub dalam 30 surat.Pemahaman kata 'alamin,merupakan bentuk jamak dari keterangan Al-
Qur'an yang mengandung berbagai interpretasi pemikiran bagi manusia.
Dalam bahasa latin,dunia atau alam semesta disebut dengan cosmos.Sedangkan ilmu tentang alam
dunia disebut cosmologi dan teori tentang penciptaan alam semesta disebut cosmogony.Cosmogoni
berasal dari bahasa yunani kosmos (dunia,alam raya) dan gignesthai (lahir).Terkadang digunakan
sebagai sinonim dengan kosmogoni.
Berikut beberapa pengertian tentang kosmogoni :
Teori tentang asal mula alam semesta.Dapat diungkapkan dalam bentuk mitos,spekulasi,atau ilmu
pengetahuan;
Penelitian sistematis tentang asal usul alam semesta;
Cabang-cabang astronomi yang mencari tahu asal-usul dan perkembangan benda-benda langit
beserta sistem-sistemnya;
Istilah ini mengacu pada uraian,kisah,laporan tentang asal dunia, dan berlaku sama untuk uraian-
uraian spekualatif para astronom modern, dan laporan mitis yang kurang canggih.
Bagi kaum katalog,mendefinisikan alam sebagai "segala sesuatu selain Allah".Bagi filosof Islam,alam
didefinisikan sebagai kumpulan maddat (materi) dan shurat (bentuk) yang ada di muka bumi dan di
langit.Sedangkan menurut perspektif Al-Qur'an,alam adalah kumpulan yang sejenis dari makhluk
Tuhan yang berakal atau memiliki sifat-sifat yang mendekati makhluk berakal.
Al-Qur'an juga menjelaskan bahwa manusia memiliki fitrah.Fitrah ialah potensi.Potensi manusia
adalah sebagai berikut :
Sebagai makhluk sosial;
Sebagai makhluk yang ingin beragama;
Manusi itu mencintai wanita dan anak-anak;
Manusia itu mencintai harta benda yang banyak dari emas dan perak;
Mencintai kuda-kuda pilihan (kendaraan di zaman sekarang);
Mencintai ternak dan sawah ladang.
Selain fitrah di atas ,manusia memiliki fitrah yang positif yaitu yang mengajak kepada
kebaikan.Disamping fitrah manusia juga memiliki iman.Iman bukan di kepala atau jasmani.Sejauh ini
peneliti barat juga yang tekah sampai pada temuan tertentu tentang ini.Mereka mengatakan bahwa
kesejatian manusia adalah emosi (maka EQ seseorang haruslah tinggi),ada juga yang kelihatannya
lebih mau dengan mengatakan inti manusia adalah spirit maka SQ seseorang haruslah tinggi.
Dalam Islam,potensi yang dimiliki manusia banyak ragamnya.Abdul Mujib (2006:53-63) menguraikan
potensi bawaan manusia,antara lain :
Al-Fitrah ( sifat alamiah );
Struktur Manusia;
Al-Hayyan ( vitality );
Al-Khulukq ( karakter );
Al-Sajiah ( keahlian atau bakat );
Al-amal ( prilaku ).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa alam semesta tercipta diperutukkan untuk
manusia sebagai penerima amanah dengan menjadi khalifah di muka bumi ini untuk mengatur,
menjaga,dan memelihara alam ini.Alam dapat menjadi sumber ilham melalui potensi akal yang
diberikan Allah swt kepada manusia untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.Alam semesta diciptakan
untuk memperlihatkan kepada manusia bahwa Allah swt adalah Maha Pencipta seluruh alam dengan
segala kemuliaanNya dan segala kekuasaanNya serta untuk memperlihatkan kepada manusia akan
tanda-tanda keberadaan Allah Swt.Alam semesta juga diciptakan oleh Allah untuk memenuhi
kebutuhan manusia selama hidup di permukaan bumi ini dan sebagai bahan dan sumber pelajaran
serta pengamatan bagi manusia untuk mendapatkan kebahagiaan haqiqi yaitu kebahagiaan di dunia
dan akhirat.
3.2 Saran
Sebaiknya sampel mineral yang ada dapat di perbaharui, serta peralatan yang ada dapat di lengkapi
sehingga dapat meningkatkan kemampuan para praktikan dalam mengidentifikasi dengan
menggunalan alat-alat yang mungkin belum pernah dijumpai sebelumnya.
Penulis menyarankan kepada pembaca pada umumnya khususnya kepada mahasiswa/mahasiswi
agar dapat mengaplikasikan dan mengamalkan hakikat alam terhadap manusia mau pun fungsi
adanya manusia untuk alam sehingga dapat tercipta hubungan harmonis antara alam dan manusia.