Anda di halaman 1dari 6

Makalah IAD/ISD/IBD

Alam Semesta Dalam Perspektif Islam Dan IPA

Dosen Pembimbing: Vivi Yumarni, M.Pd.I


Nama Kelompok:
1. Siti Risyda Mahmuda
2. Afni Fajriah Nanda
3. Muhammad Alfalenky
4. M Risyad Maulidi
5. Fajrul Falah
6. Shinta

Stai Ma’arif Jambi


Tahun ajaran 2022/2023
A. Pendahuluan
Al-Qur’an secara ilmu kebahasaan berakar dari kata qaraa
yaqrau quranan yang berarti “bacaan atau yang dibaca”. Secara
general AlQur’an didefenisikan sebagai sebuah kitab yang berisi
himpunan kalam Allah, suatu mukjizat yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW, melalui perantara malaikat Jibril, ditulis
dalam mushaf yang kemurniannya senantiasa terpelihara, dan
membacanya merupakan amal ibadah. Al-Qur’an juga merupakan
pedoman hidup bagi manusia di dunia dan akhirat. Ilmu atau ilmu
pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan mengingatkan pemahaman manusia dari berbagai
segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar
dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan
kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian
ilmuilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekedar
pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat
secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui
dalam bidang ilmu tertentu Dipandang dari sudut filsafat, ilmu
terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai
pengetahuan yang dimilikinya.
Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemology.Membahas
hubungan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dinilai dari
banyak atau tidaknya cabang- cabang ilmu pengetahuan yang
dikandungnya, tetapi lebih utama adalah melihat, adakah Al-
Qur’an atau jiwa ayatayatnya menghalangi ilmu pengetahuan atau
mendorongnya, karena kemajuan ilmu pengetahuan tidak hanya
diukur melalui sumbangan yang diberikan kepada masyarakat atau
kumpulan ide dan metode yang dikembangkannya, tetapi juga pada
sekumpulan syarat-syarat psikologis dan sosial yang diwujudkan,
sehingga mempunyai pengaruh (positif atau negatif) terhadap
kemajuan ilmu pengetahuan. Pada dasarnya, secara tidak langsung
Allah SWT telah menunjukkan bahwa Al-Qur’an merupakan
sumber ilmu pengetahuan. Dalam artikel ini penulis akan
membahas beberapa konsep alam semesta antara Al-Qur’an dan
Ilmu Pengetahuan. Adapun tujuan dari penulisan artikel ini, adalah
mengetahui hubungan antara Islam dan Ilmu pengetahuan,
hubungan antara sains dan Al-Qur’an pada konsep alam semesta,
mengetahui perkembangan antara ilmu pengetahuan dan AlQur’an,
dan mengetahui pandangan islam terhadap ilmu pengetahuan dan
teknologi khusunya pada konsep alam semesta.

B. Pengertian Tentang Alam Semesta Dalam Perspektif Islam


Penciptaan alam semesta merupakan salah satu tanda-tanda
kekuasaan Allah SWT. Tidak sedikit ayat Al-Qur’an mengajak
kita untuk merenungkan ciptaan-Nya tak terkecuali tentang
alam semesta. Alam semesta adalah ruang dimana di dalamnya
terdapat kehidupan biotik maupun abiotik serta segala macam
peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum
dapat diungkapkan oleh manusia. Sangat banyak misteri alam
semesta yang belum diketahui oleh manusia. Salah satu
misterinya adalah tentang sistem alam semesta yang terdiri dari
proses penciptaan alam semesta, perputaran benda-benda yang
ada di alam semesta dan lintasan (orbit). Terlebih dahulu artikel
ini mencoba memaparkan dan menganalisa tahapan-tahapan
penemuan ilmuwan tentang sistealam semesta.
Sesuaidengan gambar-1 berikut ini:
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Yunus 10:5, yang
artinya:Ia-lah yang menjadikan matahari bersinar, dan bulan
bercahaya, (Ia-lah yang) menentukan manzilah-manzilah
baginya, supaya kamu tahu jumlah tahun dan perhitungan
(waktu), tiada Allah menciptakan ini, kecuali dengan
sebenarnya. Demikianlah Ia menjelaskan ayat-ayat bagi orang
yang mengetahui.
C. Pengertian Tentang Alam Semesta Dalam Perspektif Sains
Teori yang paling umum dianut tentang penciptaan alam semesta
yang berasal dari ketiadaan adalah teori big bang. Teori
menyebutkan keberadaan alam semesta berasal dari ledakan besar
(big bang) yang terjadi sekitar 10-20 miliar tahun silam. Dalam
teori ini, awal mula alam semesta ini berbentuk satu massa besar
(nebula primer), kemudian terjadi dentuman besar (big bang)
pemisah sekunder yang mengakibatkan pembetukan galaksi yang
terbagi dalam planet, matahari, bulan dan lainnya. Telah banyak
ilmuan yang memberikan bukti-bukti kebenaran teori ini, salah
satunya dibuktikan oleh seorang astronom Amerika Serikat yaitu
Edwin Hubble pada tahun 1925 di mana dalam bukti
pengamatannya yaitu semua galaksi bergerak saling menjauhi satu
sama lain. Dengan demikian ledakan yang luar biasa dahsyat ini
menandai mulainya alam semesta. Jadi, alam semesta ini bersifat
baru, dan muncul dari ketiadaan. Berdasarkan ilmu pengetahuan
(sains) yang juga mengatakan bahwa alam semesta bersifat baru
jadi jawaban dari pertanyaan ini terdapat dua kemungkinan yaitu
alam semesta sendiri yang telah menciptakan dirinya sendiri atau
zat lain di luar dari alam semesta yang telah menciptakannya.
Ketika kita telaah secara logika, maka tidak mungkin alam semesta
menciptakan dirinya sendiri karena proses penciptaan
menghajatkan adanya perbuatan. Lalu bagaimana dia akan berbuat
jika dirinya sendiri belum ada?. Maka tinggal jawaban kedua yang
bisa berlaku dimana alam semesta ini telah diciptakan oleh Zat di
luar dari alam semesta.Zat di luar dari alam semesta dibagi lagi
menjadi dua kemungkinan yaitu bersifat baru juga dan berasal dari
ketiadaan atau zat yang bersifat azali tanpa permulaan. Pada
kemungkinan pertama jika hal tersebut bersifat baru maka akan
menghajatkan pencipta lain, jika pencipta lain yang menciptakan
juga bersifat baru, maka akan menghajatkan pencipta yang lain
juga dan begitu seterusnya. Tentu hal ini tidak mungkin karena
akan terjadi tasalsulul hawadits, yaitu kejadian terus menerus yang
tiada ujungnya. Jika penciptaan alam semesta seperti ini maka
hasilnya tidak akan ada penciptaan sama sekali, dan tidak akan ada
alam semesta ini.Bagaimana hal tersebut bisa terjadi dalam
penciptaan alam semesta? Untuk memperjelas hal ini, maka
diumpamakan dengan seorang teroris yang ingin dihukum mati.
Orang yang ditugaskan untuk menghukum mati disebut algojlo.
Algojlo tidak mengeksekusinya jika tidak mendapat perintah dari
atasannya. Begitu juga dengan atasannya, tidak bisa memberikan
perintah hingga turun perintah dari atasaannya yang senior dan
begitu seterusnya. Setiap atasan tidak bisa memberikan perintah
kecuali telah turun perintah dari atasannya yang paling senior
darinya. Jika hal ini berlanjut tanpa ada ujungnya maka yang
terjadi tidak akan ada eksekusi hukum mati bagi seorang teroris
tersebut. Namun jika didapati seorang teroris tersebut telah
dieksekusi hukuman mati oleh aljoglo maka dapat diketahui
bahwasanya ada perintah dari atasan tertinggi yang tidak lagi
memiliki atasan. Sehingga untuk menurunkan perintah tidak lagi
menunggu perintah dari atasannya yang lain.Begitu juga dengan
penciptaan alam semesta ini, menunjukkan ada zat yang telah
menciptakan yaitu zat yang bersifat azali, tanpa permulaan dan
tanpa diciptakan. Dialah Allah SWT yang menciptakan alam
semesta dengan keindahan yang luar biasa. Keteraturan,
keharmonisan dan keindahan alam semesta menunjukkan adanya
zat yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana. Langit dengan segala
hiasannya dan bumi dengan lautan, sungai yang mengalir di
dalamnya, gunung yang begitu kokoh menjulang tinggi, hewan dan
tumbuhan dengan berbagai macam jenisnya, semua itu menjadi
bukti kebesaran Allah SWT. Penciptaan alam semesta menjadi
sebuah karya yang luar biasa dari Sang Pencipta.
D. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai