Pertemuan ke 1
INTERRELASI KEBENARAN AL-QUR’AN DAN IPTEKS
1
memberikan gambaran kepada manusia untuk memperhatikan alam sekitarnya.
Selain itu, biasanya ayat-ayat yang membahasnya diawali maupun diakhiri dengan
sindiran-sindiran seperti; "apakah kamu tidak memperhatikan?", "Apakah kamu
tidak berpikir?", "Apakah kamu tidak mendengar?", "Apakah kamu tidak
melihat?".Sering pula di akhiri dengan kalimat seperti "Sebagai tanda-tanda bagi
kaum yang berpikir", "Tidak dipahami kecuali oleh Ulul Albaab".Demikianlah
Mukjizat terakhir Rasul, yang selalu mengingatkan manusia untuk mendengar,
melihat, berpikir, merenung, serta memperhatikan segala hal yang diciptakan
Allah di dunia ini.
Berkat dorongan ayat-ayat tersebutlah, ulama-ulama pada abad ke 8-10
Masehi di Timur Tengah mampu mengembangkan ilmu-ilmu pengetahuan yang
berlandaskan pada riset (dengan cara mendengar, melihat, memperhatikan,
merenungkan, dan memikirkan) dan mengimplementasikannya dalam bentuk alat-
alat maupun metode yang berguna bagi kehidupan manusia.
Membuka kembali lembaran sejarah masa kejayaan Islam, kita akan
mendapati begitu banyak sumbangsih umat Islam bagi dunia Ilmu pengetahuan
dan teknologi. Pada masa itu, dunia di luar Islam diselubungi kegelapan
Ilmu.Perdukunan, mantra dan jampi-jampi menjadi jalan untuk pengobatan.
Namun berbeda di dunia Islam, seorang Ibnu Sina telah mengembangkan berbagai
metode pembedahan manusia, dialah sang bapak kedokteran modern.Karya
monumentalnya, Alqanun fi At Tib (yang diterjemahkan ke Eropa menjadi
CANON), menjadi rujukan utama dunia kedokteran sampai abad ke 19.
Kita juga harus berterima kasih kepada Al-Khawarizmi, yang telah
mengembangkan metode Al-goritma. Kenapa disebut Al-goritma? Al-goritma
merupakan aksen eropa dari nama al-khawrizmi. Seperti ilmuwan lainnya, Ibnu
Sina menjadi Avecina, Ibnu Rusyd menjadi Averoes. Dan masih banyak lagi
penemuan-penemuan di dunia Islam pada masa itu seperti, metode fotografi
paling awal yang disebut ruang gelap, jam air, piston.
Namun alangkah ruginya, umat Islam saat ini yang kurang sekali
mengapresiasi kandungan Al-Qur’an, akibat banyaknya muslim yang tidak paham
bahasa Al-Qur’an (Bahasa Arab), meskipun hanya sebatas pemahaman tingkat
dasar. Akibat tidak paham bahasa Al-Qur’an, membaca Al-Qur’an hanya sebatas
ritual saja (meskipun begitu dahsyatnya Al-Qur’an, sehingga orang yang tidak
paham maksudnya pun dapat menjadi tenang hatinya). Bahkan banyak generasi
muda yang enggan untuk sekedar menyentuhnya, apalagi untuk membacanya. Hal
ini tidak lain disebabkan oleh minimnya pengetahuan generasi muda Islam
tehadap bahasa Al-Qur’an.
Membahas hubungan antara Al Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan
dinilai dari banyak atau tidaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang
dikandungnya, tetapi yang lebih utama adalah melihat: adakah Al qur’an atau jiwa
ayat-ayatnya menghalangi ilmu pengetahuan atau mendorongnya, karena
kemajuan ilmu pengetahuan tidak hanya diukur melalui sumbangan yang di
2
berikan kepada masyarakat atau kumpulan ide dan metode yang
dikembangkannya, tetapi juga pada sekumpulan syarat-syarat psikologis dan
social yang diwujudkan, sehingga mempunyai pengaruh (positif atau negative)
terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.
Sejarah membuktikan bahwa Galileo ketika mengungkapkan penemuan
ilmiahnya tidak mendapat tantangan dari satu lembaga ilmiah, kecuali dari
masyarakat dimana ia hidup. Mereka memberikan tantangan kepadanya atas dasar
kepercayaan agama. Akibatnya, Galileo pada akhirnya menjadi korban
penemuannya sendiri.
Dalam Al qur’an ditemukan kata-kata “ilmu” dalam berbagai bentuknya
yang terulang sebanyak 854 kali. Disamping itu, banyak pula ayat-ayat Al qur’an
yang menganjurkan untuk menggunakan akal pikiran, penalaran, dan sebagainya,
sebagaimana dikemukakan oleh ayat-ayat yang menjelaskan hambatan kemajuan
ilmu pengetahuan, antara lain :
1. Subjektivitas (a) suka dan tidak suka (baca antara lain, QS 43:78 ; 7:79);
(b) taqlid atau mengikuti tanpa alasan (baca antara lain, QS 33:67 ; 2:170).
2. Angan-angan dan dugaan yang tak beralasan (baca antara lain, QS 10:36).
3. Bergegas-gegas dalam mengambil keputusan atau kesimpulan (baca antara
lain QS 21:37).
4. Sikap angkuh (enggan untuk mencari atau menerima kebenaran) (baca
antara lain QS 7:146).
Di samping itu, terdapat tuntutan-tuntutan antara lain :
1. Jangan bersikap terhadap sesuatu tanpa dasar pengetahuan (QS 17:36),
dalam arti tidak menetapkan sesuatu kecuali benar-benar telah mengetahui
dulu persoalan (baca antara lain QS 36:17), atau menolaknya sebelum ada
pengetahuan (baca antara lain, QS 10:39).
2. Jangan menilai sesuatu karena factor ekstern apa pun walaupun dalam dalam
pribadi tokoh yang paling diagungkan. Ayat- ayat semacam inilah yang
mewujudkan iklim ilmu pengetahuan dan yang telah melahirkan pemikir-
pemikir dan ilmuwan-ilmuwan Islam dalam berbagai disiplin ilmu. “tiada
yang lebih baik dituntun dari suatu kitab akidah (agama) menyangkut
bidang ilmu kecuali anjuran untuk berpikir, serta tidak menetapkan suatu
ketetapan yang menghalangi umatnya untuk menggunakan akalnya atau
membatasinya menambah pengetahuan selama dan dimana saja ia
kehendaki. Dan inilah korelasi pertama dan utama antara Al qur’an dan ilmu
pengetahuan. Sedangkan Korelasi kedua dapat ditemukan pada isyarat-
isyarat ilmiah yang tersebar dalam sekian banyak ayat Al qur’an yang
berbicara tentang alam raya dan fenomenanya. Isyarat-isyarat tersebut
sebagian nya telah diketahui oleh masyarakat arab ketika itu. Namun apa
yang mereka ketahui itu masih sangat terbatas dalam perinciannya
B. Bukti-bukti Ilmiah kenbenaran Al-Qur’an dalam bidang Pengetahuan
Seperti yang telah dikemukakan bahwa salah satu pembuktian tentang
kebenaran Al qur’an adalah ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin yang
diisyaratkan. Memang terbukti, bawa sekian banyak ayat-ayat Al qur’an yang
3
berbicara tentang hakikat ilmiah yang tidak dikenal pada masa turunnya,
namun terbukti kebenarannya di tengah-tengah perkembangan ilmu, seperti :
Teori tentang expanding universe (kosmos yang mengembang) (QS 51:47).
Matahari adalah planet yang bercahaya sedangkan bulan adalah pantulan dari
cahaya matahari (QS 10:5).
Pergerakan bumi mengelilingi matahari, gerakan lapisa-lapisan yang berasal
dari perut bumi, serta bergeraknya gunung sama dengan pergerakan awan (QS
27:88).
Zat hijau daun (klorofil) yang berperanan dalam mengubah tenaga radiasi
matahari menjadi tenaga kimia melalui proses foto sintesis sehingga
menghasilkan energy (QS 36:80).bahkan, istilah Al qur’an, al syajar al
akhdhar (pohon yang hijau) justru lebih tepat dari istilah klorofil (hijau daun),
karena zat-zat tersebut bukan hanya terdapat dalam daun saja tapi di semua
bagian pohon, dahan dan ranting yang warnanya hijau.
Bahwa manusia diciptakan dari sebagian kecil sperma pria dan yang setelah
fertilisasi (pembuahan) berdempet di dinding rahim (QS 86:6 dan 7; 96:2).
Salah satu contoh dari beberapa bukti diatas misalnya awan. Para ilmuwan
telah mempelajari tentang tipe-tipe awan dan meyakini bahwa awan hujan
terbentuk dari sistem tertentu dan berikatan dengan tipe-dpe angin dan awan
tertentu. Salah satu jenis awan hujan adalah awan cumulonimbus bercampur
dengan hujan angin ribut disertai petir dan gemuruh. Para ahli meteorologi telah
mempelajari bagaimana awan cumulonimbus terbentuk dan bagaimana awan itu
menghasilkan hujan, hujan es, dan halilintar/kilat. Para ahli meteorologi juga
menemukan langkah-langkah yang dilewati awan cumulonimbus dalam
menghasilkanHujan Sebagai berikut:
1. Awan
Didorong AnginAwan cumulonimbus mulai terbentuk ketika angin
mendorong sebagian kecil awan cumulus ke sebuah area di mana awan-awan
Ini berkumpul.
2. Penggabungan
Awan Kecil Bergabung Bersama Membentuk Awan besar.
3.Penumpukan
Ketika awan-awan kecil bergabung, udara yang bergerak ke atas di dalam
awan yang besar meningkat. Udara yang bergerak ke atas dekat dengan pusat
awan lebih kuat dibanding dengan yang dekat dengan tepi. Udara yang
bergerak ke atas ini menyebabkan badan awan tumbuh secara vertikal,
sehingga awan menunggu di udara. Pertumbuhan vertikal ini menyebabkan
badan awan menjadi bagian yang lebih dingin di atmosfer di mana tetesan air
dan hujan es merumuskan dan mulai berkembang melebar.Ketika tetesan air
dan hujan es ini menjadi sangat ringan sehingga udara yang bergerak ke atas
menyokong mereka, dengan demikian mereka mulai turun dari awan menjadi
hujan, hujan es, dan lain-lain. Allah berfirman di dalam Al-Qur’an.
4
tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya. . . " (QS an-
Nur:43)
Akhir-akhir ini, ahli meteorologi mengetahui pembentukan, struktur, dan
fungsi awan secara detail dengan menggunakan peralatan canggih seperti pesawat,
satelit, komputer, balon, dan mempelajari angin dan petunjuknya untuk ukuran
kelembaban dan variasinya dan untuk menentukan tingkatan dan variasi tekanan
atmosfir.
Ayat yang terdahulu setelah menyebutkan awan dan hujan, belum bicara
tentang hujan es dan hlilintar.
".... dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit (yaitu) dari
(gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung maka ditimpakan-Nya
(butiran-butiran) es itu kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-
Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir
menghilangkan penglihatan." (QS an-Nur: 43)
Para ahli meteorologi telah menemukan awan cumulonimbus ini, hujan es,
mencapai ketinggian 25.000 sampai 30.000 kaki (4,7 sampai 5,7 mil) seperti
gunung, sebagaimana telah tersebut di dalam al-Quran
". . . dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit. . .. " (QS
an-Nur:43)
Ayat ini mungkin menimbulkan sebuah pertanyaan mengapa ayat ini
menyebutkan "....halilintarnya' dalam referensi hujan es? Apakah hal ini berarti
hujan es adalah faktor mayoritas dalam menghasilkan halilintar?
Mari kita lihat buku yang berjudul "Meteorology Today" juga
menyebutkan tentang hal ini. Buku itu menyebutkan bahwa awan
mengelektrifikasikan hujan es melalui bagian tetesan awan yang paling dingin dan
kristal es. Sebagai tetesan cair yang bertabrakan dengan hujan es, mereka
membeku yang berhubungan dan melepaskan panas yang terpendam. Dia menjaga
permukaan hujan es lebih hangat daripada sekeliling Kristal es.
Ketika hujan es berhubungan dengan kristal es, maka terjadilah fenomena
yang penting. Aliran elektron dari objek yang lebih dingin menuju objek yang
lebih panas. Oleh karena itu, hujan es menjadi beraliran negatif Efek yang sama
terjadi ketika tetesan yang paling dingin berhubungan dengan sebongkah hujan es
dan pecahan es kecil yang beraliran positif Geretan partikel beraliran positif ini
kemudian dibawa ke bagian atas awan oleh udara yang bergerak ke atas. Hujan es
yang beraliran negatif turun ke dasar awan, dengan demikian bagian awan yang
paling rendah beraliran negatif.Aliran negatif ini kemudian turun ke tanah menjadi
halilintar.Kami menyimpulkan bahwa hujan es ini karena faktor hasil
dari halilintar.
Informasi tentang halilintar akhir-akhir ini ditemukan.Sampai tahun 1600
Masehi, ide Aristoteles tentang meteorologi sangat dominan.Sebagai contoh, dia
menyatakan bahwa atmosfir berisi dua jenis pernafasan keluar, basah dan kering.
Dia juga mengatakan bahwa guntur adalah suara tumbukan dari pernafasan keluar
yang kering dengan sekitar awan dan halilintar adalah peradangan dan
terbakarnya pernafasan keluar yang kering dengan api yang kecil dan redup.
5
Inilah beberapa ide tentang meteorologi yang dominan pada saat al-Qur’an turun
pada 14 abad yang lalu.
6
PERTEMUAN KE 2
Beliau bersabda:
، ش َرابِ ِه
َ ث ِل ٌ ُ َوثُل، ث لِطَ َعا ِم ِه
ٌ ُ فَثُل، َ فَِإنْ َكانَ ال َم َحالَة، ُص ْلبَه
ُ َب ا ْب ِن آ َد َم لُقَ ْي َمات يُقِ ْمن
ِ س َ َما َمَأل آ َد ِم ٌّي ِوعَا ًء
ْ بِ َح، ش ًّرا ِمنْ بَ ْط ٍن
س ِهَِ ث ِلنَفٌ ُ َوثُل
“Tidak ada wadah yang dipenuhi anak Adam yang lebih buruk dari perutnya.
Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang
punggungnya, kalau ia terpaksa harus melakukan (lebih dari itu) maka sepertiga
7
untuk makannya, sepertiga untuk minumnya dan sepertiga untuk napasnya”.(HR.
Tirmizi, dan Ibnu Majah)
Ayat dari surah Al-A’raf tadi membicarakan fakta ilmiah dalam bidang kesehatan
yang kemudian diperjelas dengan sabda Rosulullah Shallallahu 'alaihi wassallam.
Perhatian Islam terhadap kesehatan lingkungan juga terdapat keterkaitan
kebenarannya. Ini terbukti, Dalam surat kedua yang diturunkan adalah panggilan
kepada kebersihan. Sebagaimana Firman Allah Subhanahu wata'ala:
“Dan pakaianmu bersihkanlah” (Q.S. Al-Mudatsir: 4)
Dalam hadist nabi telah jelas menjadikan kebersihan sebagai akidah yang kokoh,
bukan hanya ketakutan akan penyakit. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassallam
bersabda:
ُان ِمنَ النَّظَافَة
ِ اإْل ْي َم
“Kebersihan merupakan sebagian dari iman”.(HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi)
Dari sini telah jelas bahwa terdapat Keterkaitan yang sangat kuat antara
kebenaran Al-Qur’an dan hadist dalam bidang kesehatan. Bukti-Bukti Ilmiah
Kebenaran Al-Quran dalam Bidang Kesehatan Sejalan dengan perkembangan dan
kemajuan dunia modern, kehidupan dan pemikiran manusia semakin
mengutamakan aspek materiil dan ilmu. Pola pikir manusia cenderung tidak
menerima suatu teori sebelum melalui proses eksperimen laboratorium dan
perhitungan matematis. Hal ini menuntut para ahli dan sarjana muslim mendalami
fakta-fakta dan ajaran metafisis untuk mengetahui pengaruhnya terhadap fungsi
kelenjar-kelenjar tubuh dan otak.
Diantara obyek penelitian adalah buah sebagai makan pembuka. Menurut para
ahli, sebelum makan, seseorang sebaiknya memulai dengan makanan lunak dan
mudah dicerna.
8
adalah benda yang memabukkan. Ketika Umar ra memohon kepada Allah: “Ya
Allah terangkanlah khamar kepada kami dengan penjelasan yang tegas”, maka
turunlah ayat tentang khamar dalam al-Qur’an.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat sedangkan kamu dalam
keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan dan jangan pula
(kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekedar
melewati jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit
atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh
perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu
dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu.
Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun”.(Q.S. An- Nisa: 43)
Bukti kebenaran Al-Qur’an lainnya yaitu tentang pembungkusan tulang
oleh otot. Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan tahap-tahap pembentukan manusia
dalam rahim ibu.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wata'ala:
هّٰللا َ س ْونَا ا ْل ِع ٰظ َم لَ ْح ًما ثُ َّم اَ ْن
ُسˆن َ شْأ ٰنهُ َخ ْلقًا ٰا َخ ۗ َر فَتَبَˆˆا َر َك ُ اَ ْح َ ض َغةَ ِع ٰظ ًما فَ َك ْ ثُ َّم َخلَ ْقنَا النُّ ْطفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ا ْل َعلَقَةَ ُم
ْ ض َغةً فَ َخلَ ْقنَا ا ْل ُم
َۗا ْل َخالِقِيْن
9
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta
Yang Paling Baik” (QS. Al-Mu’minuun: 14)
Para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio
terbentuk secara bersamaan. Sehingga banyak orang yang menyatakan bahwa ayat
ini bertentangan dengan ilmu kedokteran. Namun seiring dengan perkembangan
teknologi, barulah penelitian embrio ini dilakukan. Sebuah penelitian canggih
dengan mikroskop mengungkap bahwa isi dari surah Al-Mukminun ayat 14
sangat benar. Dimulai dari mengerasnya jaringan tulang rawan embrio, kemudian
sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di tulang bergabung dan membungkus
tulang-tulang itu. Pada pengobatan alamiah, madu dipilih sebagai bahan
pengobatan yang efektif terhadap sejumlah penyakit. Hal ini merupakan bukti
kebenaran al-Qur’an.
Firman Allah Subhanahu wata'ala:
اس اِنَّ ف ِْي ٰذلِ َك اَل ٰ َي ًة
ِ ۗ ِف اَ ْل َوا ُن ٗه ۖفِ ْي ِه ِش َف ۤا ٌء ِّلل َّن
ٌ اب ُّم ْخ َتل
ٌ ش َر ُ س ُبلَ َر ِّبكِ ُذلُاًل ۗ َي ْخ ُر
َ ج مِنْ ُب ُط ْونِ َها ْ ت َف
ُ اسلُك ِْي ِ ثُ َّم ُكل ِْي مِنْ ُكل ِّ ال َّث َم ٰر
َّ َ َ َ
َلق ْو ٍم َّيتفك ُر ْون ِّ
10
Zat-zat ini sangat penting untuk memperlancar proses biokimia tubuh dan proses
penyembuhan aneka penyakit. Sementara kandungan enzim dalam madu
dilaporkan paling tinggi jika dibandingkan dengan mahanan lainnya.Penelitian ini
juga menyebutkan madu diyakini dapat menyembuhkan tukak lambung (maag),
radang usus, serta kesulitan buang air besar (sembelit). Jadi sangat baik memang
untuk mengkonsumsi madu dalam keseharian kita.
Pesan utama dari kehadiran AlQur'an dan sunah nabi, yang menjadi
pondasi utama ajaran Islam, adalah raĥmatan lil-‘ālamīn, rahmat bagi seluruh
alam. Bila seorang ilmuwan berpegang teguh pada dua pedoman ini maka sudah
pasti teknologi yang dikembangkannya berguna bagi semesta alam. Termasuk
dalam bidang kesehatan.
Bukti kebenaran ayat al-Qur’an surat apa ?
Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan
Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS Al-Hijr ayat 9).2 Sikap
skeptis terhadap kebenaran Al-Qur'an sudah ada sejak zaman Jahiliyah sampai
kiamat nanti tiba.
Ilmu pengetahuan apa saja yang ada dalam al-Qur’an ?
Semua ilmu pengetahuan bersumber dari Maha Pencipta dan diajarkan
kepada umat manusia melalui al Qur'an. Mulai dari kosmologi, astronomi, fisika,
matematika dan lain-lain sampai pada ilmu kedokteran semuanya bersumber dari
al Qur'an.
Mengapa kebenaran al-Quran selalu dengan sains ?
karena dalam Alquran terdapat beratus-ratus ayat yang menyebut tentang
ilmu pengetahuan dan sains yang merupakan salah satu isi pokok kandungan kitab
suci Alquran. Kebenaran Al-Qur'an tidak terbantahkan, karena Al-Qur'an
merupakan mujizat terbesar yang diberikan Allah kepada umat manusia.
PERTEMUAN KE 3
11
Sehat itu Nikmat Islam menganggap bahwa kesehatan termasuk bagian
dari nikmat Allah SWT. yang paling besar. Orang yang didera oleh keluhan/rasa
sakit tentu akan merasa kurang nyaman dalam menjalani kehidupan.
13
akan tetapi Rasul
mengidentifikasi obat-
obatan seperti madu,
cantuk (hijamah), dan
himyah (menghangatkan
badan) yang digunakan
sebagai metode terapi.
• Motivasi Islam dalam
menghormati para ahli
medis sangat tinggi. Ketika
Rasulullah
sakit, beliau memanggil
dokter untuk
mengobatinya. Aisyah ra
berkata:
14
• “Sesungguhnya
Rasulullah saw telah
mengadu sakit pada akhir
umurnya kepada Allah,
sedang tidak ditemukan
seorang tabib baik dari
Arab ataupun Ajam, maka
aku pun
mendeteksi penyakitnya
dan mengobatinya”.
• Dari realitas ini, kita
meyakini bahwa Islam
telah meletakkan kaidah
ilmu kesehatan
dalam ajarannya. Akan
tetapi aturan-aturannya
15
tidak dijelaskan secara
rinci, karena
Al-Quran bukan seperti
buku kedokteran dan
bukan termasuk dalam
ranah risalah
agama
4. Keutamaan Mempelajari
Ilmu Kesehatan
• Bila kita diberi ujian oleh
Allah Swt berupa sakit,
maka Islam menganjurkan
agar kita
senantiasa berikhtiar
sehingga menemukan obat
16
yang dapat
menyembuhkannya.
Rasulullah Saw bersabda:
Sesungguhnya Allah tidak
menurunkan penyakit
melainkan menurunkan
obatnya. Maka
jika didapatkan obat maka
sembuhlah ia dengan izin
Allah”.
• Inti dari hadist ini
memberikan motivasi bagi
manusia untuk
menggunakan ilmu
17
kesehatan sebagai sarana
mendapatkan kesembuhan
dari Allah swt.
• Islam mengancam
dengan hukuman yang
berat kepada orang yang
mengobati pasien
sedang ia tidak mempunyai
ilmu.
• Sebagaimana sabda
Rasulullah
saw:“Barangsiapa menjadi
ta
Hakikat Ilmu Kesehatan
dalam Perspektif Islam
18
• Menurut WHO (World
Health Organization), sehat
adalah “Memperbaiki
kondisi
manusia, baik jasmani,
rohani ataupun akal, sosial
dan bukan semata-mata
memberantas
penyakit”.
• Jadi dapat disimpulkan
bahwa ilmu kesehatan
adalah ilmu yang
mempelajari tentang
kondisi manusia, baik
fisik, mental,ataupun akal
19
ataupun sosial secara
lengkap dalam
keadaan baik atau tidak
dan terdapat penyakit atau
kelemahan.
• Islam telah meletakkan
kaidah-kaidah ilmu
kesehatan secara luas dan
lengkap, namun
pengobatannya tidak
secara rinci. Tidak ada
aturan tentang dosis obat
dalam Al-Qur’an,
akan tetapi Rasul
mengidentifikasi obat-
20
obatan seperti madu,
cantuk (hijamah), dan
himyah (menghangatkan
badan) yang digunakan
sebagai metode terapi.
• Motivasi Islam dalam
menghormati para ahli
medis sangat tinggi. Ketika
Rasulullah
sakit, beliau memanggil
dokter untuk
mengobatinya. Aisyah ra
berkata:
• “Sesungguhnya
Rasulullah saw telah
21
mengadu sakit pada akhir
umurnya kepada Allah,
sedang tidak ditemukan
seorang tabib baik dari
Arab ataupun Ajam, maka
aku pun
mendeteksi penyakitnya
dan mengobatinya”.
• Dari realitas ini, kita
meyakini bahwa Islam
telah meletakkan kaidah
ilmu kesehatan
dalam ajarannya. Akan
tetapi aturan-aturannya
tidak dijelaskan secara
rinci, karena
22
Al-Quran bukan seperti
buku kedokteran dan
bukan termasuk dalam
ranah risalah
agama
4. Keutamaan Mempelajari
Ilmu Kesehatan
• Bila kita diberi ujian oleh
Allah Swt berupa sakit,
maka Islam menganjurkan
agar kita
senantiasa berikhtiar
sehingga menemukan obat
yang dapat
menyembuhkannya.
Rasulullah Saw bersabda:
23
Sesungguhnya Allah tidak
menurunkan penyakit
melainkan menurunkan
obatnya. Maka
jika didapatkan obat maka
sembuhlah ia dengan izin
Allah”.
• Inti dari hadist ini
memberikan motivasi bagi
manusia untuk
menggunakan ilmu
kesehatan sebagai sarana
mendapatkan kesembuhan
dari Allah swt.
• Islam mengancam
dengan hukuman yang
24
berat kepada orang yang
mengobati pasien
sedang ia tidak mempunyai
ilmu.
• Sebagaimana sabda
Rasulullah
saw:“Barangsiapa menjadi
ta
Hakikat Ilmu Kesehatan
dalam Perspektif Islam
• Menurut WHO (World
Health Organization), sehat
adalah “Memperbaiki
kondisi
manusia, baik jasmani,
rohani ataupun akal, sosial
25
dan bukan semata-mata
memberantas
penyakit”.
• Jadi dapat disimpulkan
bahwa ilmu kesehatan
adalah ilmu yang
mempelajari tentang
kondisi manusia, baik
fisik, mental,ataupun akal
ataupun sosial secara
lengkap dalam
keadaan baik atau tidak
dan terdapat penyakit atau
kelemahan.
• Islam telah meletakkan
kaidah-kaidah ilmu
26
kesehatan secara luas dan
lengkap, namun
pengobatannya tidak
secara rinci. Tidak ada
aturan tentang dosis obat
dalam Al-Qur’an,
akan tetapi Rasul
mengidentifikasi obat-
obatan seperti madu,
cantuk (hijamah), dan
himyah (menghangatkan
badan) yang digunakan
sebagai metode terapi.
• Motivasi Islam dalam
menghormati para ahli
27
medis sangat tinggi. Ketika
Rasulullah
sakit, beliau memanggil
dokter untuk
mengobatinya. Aisyah ra
berkata:
• “Sesungguhnya
Rasulullah saw telah
mengadu sakit pada akhir
umurnya kepada Allah,
sedang tidak ditemukan
seorang tabib baik dari
Arab ataupun Ajam, maka
aku pun
mendeteksi penyakitnya
dan mengobatinya”.
28
• Dari realitas ini, kita
meyakini bahwa Islam
telah meletakkan kaidah
ilmu kesehatan
dalam ajarannya. Akan
tetapi aturan-aturannya
tidak dijelaskan secara
rinci, karena
Al-Quran bukan seperti
buku kedokteran dan
bukan termasuk dalam
ranah risalah
agama
4. Keutamaan Mempelajari
Ilmu Kesehatan
29
• Bila kita diberi ujian oleh
Allah Swt berupa sakit,
maka Islam menganjurkan
agar kita
senantiasa berikhtiar
sehingga menemukan obat
yang dapat
menyembuhkannya.
Rasulullah Saw bersabda:
Sesungguhnya Allah tidak
menurunkan penyakit
melainkan menurunkan
obatnya. Maka
jika didapatkan obat maka
sembuhlah ia dengan izin
Allah”.
30
• Inti dari hadist ini
memberikan motivasi bagi
manusia untuk
menggunakan ilmu
kesehatan sebagai sarana
mendapatkan kesembuhan
dari Allah swt.
• Islam mengancam
dengan hukuman yang
berat kepada orang yang
mengobati pasien
sedang ia tidak mempunyai
ilmu.
• Sebagaimana sabda
Rasulullah
31
saw:“Barangsiapa menjadi
ta
Hakikat Ilmu kesehatan adalah ilmu yang mempelajari tentang kondisi
manusia, baik fisik, mental, ataupun akal ataupun sosial secara lengkap dalam
keadaan baik atau tidak terdapat penyakit atau kelemahan. Islam telah
meletakkan kaidah-kaidah ilmu kesehatan secara luas dan lengkap, namun
pengobatannya tidak secara rinci. Tidak ada aturan tentang dosis obat dalam Al-
Qur’an, akan tetapi Rasul mengidentifikasi obat-obatan seperti madu, cantuk
(hijamah), dan himyah (menghangatkan badan) yang digunakan sebagai metode
terapi.
Motivasi Islam dalam menghormati para ahli medis sangat tinggi. Ketika
Rasulullah sakit, beliau memanggil dokter untuk mengobatinya.
Aisyah ra berkata:
“Sesungguhnya Rasulullah shalallahu 'alaihi wassallam telah mengadu sakit
pada akhir umurnya kepada Allah, sedang tidak ditemukan seorang tabib baik
dari Arab ataupun Ajam, maka aku pun mendeteksi penyakitnya dan
mengobatinya”.
Dari realitas ini, kita meyakini bahwa Islam telah meletakkan kaidah ilmu
kesehatan dalam ajarannya. Akan tetapi aturan-aturannya tidak dijelaskan secara
rinci, karena Al-Quran bukan seperti buku kedokteran dan bukan termasuk dalam
ranah risalah agama
Keutamaan Mempelajari Ilmu Kesehatan
Bila kita diberi ujian oleh Allah Subhanahu wa ta'ala berupa sakit, maka
Islam menganjurkan agar kita senantiasa berikhtiar sehingga menemukan obat
yang dapat menyembuhkannya. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit melainkan menurunkan
obatnya. Maka dari hadist ini memberikan motivasi bagi manusia untuk
menggunakan ilmu kesehatan sebagai sarana mendapatkan kesembuhan dari Allah
subhanahu wata'ala. Islam mengancam dengan hukuman yang berat kepada orang
yang mengobati pasien sedang ia tidak mempunyai ilmu.
Sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wassallam:
“Barangsiapa menjadi tabib (dokter) tetapi ia tidak pernah belajar ilmu
kedokteran sebeluknya maka ia menanggung resikonya”. (Ditakhrij Abu Daud
dan Nasa’i).
Oleh karenanya Islam menyeru kepada umat muslim untuk mempelajari
ilmu kesehatan dan tentunya Allah memberikan keutamaan tersendiri bagi
hambanya yang berbuat baik. Keutamaan-keutamaan mempelajari ilmu kesehatan
diantaranya adalah: kalau didapatkan obat maka sembuhlah ia dengan izin Allah”.
32
Inti dari hadist ini memberikan motivasi bagi manusia untuk
menggunakan ilmu kesehatan sebagai sarana mendapatkan kesembuhan dari Allah
subhanahu wata'ala. Islam mengancam dengan hukuman yang berat kepada orang
yang mengobati pasien sedang ia tidak mempunyai ilmu.
Sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wassallam:
“Barangsiapa menjadi tabib (dokter) tetapi ia tidak pernah belajar ilmu
kedokteran sebeluknya maka ia menanggung resikonya”. (Ditakhrij Abu Daud
dan Nasa’i).
Oleh karenanya Islam menyeru kepada umat muslim untuk mempelajari
ilmu kesehatan dan tentunya Allah memberikan keutamaan tersendiri bagi
hambanya yang berbuat baik. Keutamaan-keutamaan mempelajari ilmu kesehatan
diantaranya adalah:
1. Mempertebal keimanan
Dengan mempelajari ilmu kesehatan, kita bisa mengungkap kebenaran
alQuran dan hadist tentang kesehatan. Hal ini telah menambah khazanah
pengetahuan dan iman serta menjadikan teguhnya hati pada nilai-nilaiajaran
Islam.Mendapatkan kebaikan dan pahala Allah menghendaki kita untuk
selalu menambah ilmu pengetahuan. Dalam hadist Rasulullah juga telah
jelas diperintahkan bahwa “Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim”. Dari
kedua anjuran tersebut, jika kita melakukannya, maka akan bernilai pahala.
2. Terbebas dari penyimpangan akidah
Melalui ilmu kesehatan Islam, membebaskan ilmu kedokteran dan medis
dari otoritas agama, bahkan membebaskan taklid, khurafat, dan pemikiran
sesat yang menyebabkan penyimpangan akidah.
3. Mempertebal rasa syukur
Dengan memahami ilmu kesehatan, kita bisa menjaga dan merawat
kesehatan yang diamanahkan oleh Allah kepada hambaNya. Hal ini menjadi
pengingat bahwa jasmani dan ruhani hanya milik Allah, sehingga
mempertebal rasa syukur kita.
4. Mempunyai jiwa sosial yang tinggi
Jika kita mempunyai ilmu, kewajiban kita adalah menyampaikannya. Begitu
juga ketika keilmuan tentang kesehatan sudah kita miliki, maka pertanggung
jawabannya adalah menolong orang lain yang membutuhkan dengan jiwa
sosial yang tinggi.
Teori-Teori Ilmu Kesehatan dalam Islam
Diantara tujuan pokok kehadiran Islam yang berkaitan dengan ilmu
kesehatan adalah untuk memelihara jiwa, akal, jasmani. Nabi Muhammad
Shallallahu 'alaihi wassallam lewat sunnahnya memberi perhatian yang
serius terhadap kesehatan manusia baik itu kesehatan jasmani, ruhani dan
kesehatan sosial yang berkaitan dengan aspek spiritual. Islam adalah satu-
satunya agama yang mengatur tentang kedokteran, pengobatan dan
kesehatan masyarakat.
33
Bab-bab pokok yang terkandung dalam syari’at Islam tentang kesehatan :
a. Sanitation and personal hygiene ( kesehatan lingkungan dan kesehatan
perorangan).
b. Epidemiologi (Preventif penyakit menular).
c. Memerangi binatang melata serangga dan hewan yang menularkan penyakit
kepada orang lain.
d. Nutrition (kesehatan makanan).
e. Sex hygiene (kesehatan Seks)
f. Mental and Psychic hygiene (Kesehatan mental dan jasmani)
g. Body built (Bina raga)
h. Occupational medicine (Kesehatan kerja)
i. Geriatris (Memelihara manula)
j. Maternal and child heath (Kesehatan ibu dan anak)
k. Peraturan-peraturan untuk melayani kesehatan dan dispensasi pelayanan
l. Metode teologis untuk menciptakan masyarakat yang sehat
Para sarjana muslim telah melakukan penelitian dan mendalami fakta-fakta
yang terkandung dalam al-Qur’an mengenai kesehatan, sehingga muncullah teori-
teori ilmu kesehatan dalam Islam. Diantara obyek penelitian ilmiah para ahli
adalah rukun islam yang ke-empat, yaitu puasa. Firman Allah Subhanahu
wata'ala:١٨٣
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Al-
Baqarah : 183)
Dari penelitian ini para ilmuwan akhirnya menemukan fakta-fakta. Dan
hasil akhir dari pendalaman ini, para ahli berasumsi bahwa puasa bukan semata-
mata orientasi amaliah ibadah, tetapi merupakan ekspresi psikologis. Hasil ini
melemahkan pendapat bahwa puasa hanya akan menyebabkan kekurangan darah.
Tubuh manusia ketika sedang berpuasa mulai menghancurkan makanan yang
masuk dalam usus.
Ketika habis, maka protein yang terbentuk mulai disebarkan ke seluruh
tubuh, yang pertama adalah ke hati dan otot. Maka berpuasa dalam waktu tertentu
dan tidak melebihi proporsi sebagaimana puasa ramadhan, tersebarnya protein-
protein ke seluruh tubuh akan selalu dalam kondisi yang baru sehingga akan
mengembalikan peremajaan dalam hidupnya.
Puasa sebagai penjaga kesehatan dan penyembuh penyakit. Diantaranya
adalah:
1. Puasa menjaga dari kelebihan-kelebihan, menumpuknya makanan dalam tubuh
dan menjaga dari bakteri penyakit.
2. Puasa akan melindungi kesehatan dari penyakit gula
3. Sedikit berpuasa akan menyehatkan perut
34
4. Puasa dapat mengurangi berat badan jika dilakukan secara seimbang
5. Waktu berpuasa merupakan kesempatan yang paling baik untuk menjaga
kesehatan dari kebiasaan yang membahayakan kesehatan
6. Puasa akan mengurangi resiko penyakit kulit, karena berpengaruh pada kadar
gula pada kulit
7. Puasa berfungsi sebagai penahan penyakit goit (penyakit disebabkan karena
kelebihan gizi dan terlalu banyak makan daging, sehingga kelebihan zat garam
dalam darah).
Ayat-Ayat Al-Qur’an dan Hadist yang Relevan dengan Penerapan Kesehatan
Besarnya perhatian Islam terhadap kesehatan terbukti dengan banyaknya
ayat-ayat al-Qur’an dan hadist yang menjelaskan relevan dengan penerapan
kesehatan. Diantaranya sebagai berikut:
1. Islam adalah perintis pertama yang berbicara tentang bakteri dan kotoran.
Dalam al-Qur’an menunjukkan berbagai najis dan bakteri yang
menyebabkan penyakit. Allah berfirman:
سقًا
ْ ِس اَ ْو ف ْ قُ ْل ٓاَّل اَ ِج ُد فِ ْي َمٓا اُ ْو ِح َي اِلَ َّي ُم َح َّر ًما ع َٰلى طَا ِع ٍم يَّ ْط َع ُمهٗ ٓ آِاَّل اَنْ يَّ ُك ْونَ َم ْيتَةً اَ ْو َد ًما َّم
ٌ سفُ ْو ًحا اَ ْو لَ ْح َم ِخ ْن ِز ْي ٍر فَاِنَّهٗ ِر ْج
اغ َّواَل عَا ٍد فَاِنَّ َربَّ َك َغفُ ْو ٌر َّر ِح ْي ٌم هّٰللا
ٍ َاضطُ َّر َغ ْي َر ب ْ اُ ِه َّل لِ َغ ْي ِر ِ بِ ٖ ۚه فَ َم ِن
“Katakanlah, “Tidak kudapati di dalam apa yang diwahyukan kepadaku,
sesuatu yang diharamkan memakannya bagi yang ingin memakannya,
kecuali daging hewan yang mati (bangkai), darah yang mengalir, daging
babi karena semua itu kotor atau hewan yang disembelih bukan atas
(nama) Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa bukan karena menginginkan
dan tidak melebihi (batas darurat) maka sungguh, Tuhanmu Maha
Pengampun, Maha Penyayang. ”.(Q.S. Al-An’am: 145)
2. Tindakan preventif penyakit menular
Sebagian ajaran agama terdahulu, mengobati berbagai penyakit masih
terlalu kuat berpegang pada azimat, doa-doa untuk mengusir roh jahat,
memerangi dengan lilin, atau dengan cara lain yang tidak relevan lagi oleh
sains modern. Akan tetapi Islam mencegah penyakit dengan menjaga
kebersihan, menjauhkan diri dari wabah penyakit menular. Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wassallam bersabda:
“Janganlah orang yang terkena suatu penyakit menularkan kepada orang
lain”.
3. Pola makan yang baik
Rasulullah saw memberikan nasehatnya agar mengurangi makan dan mengurangi
pula makanan yang berlemak, sebab sulit dicerna.
Rasulullah bersabda:
“Usus besar adalah rumah (pusat)nya penyakit, sedangkan menahan
(makan)adalah obatnya”.
4. Penjelasan al-Qur’an mengenai kesehatan seks
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
ص ْي ًرا َ َُاج نَّ ْبتَلِ ْي ِه فَ َج َع ْل ٰنه
ِ س ِم ْي ًع ۢا َب ٍ ۖ اِنَّا َخلَ ْقنَا ااْل ِ ْنسَانَ ِمنْ ُّن ْطفَ ٍة اَ ْمش
35
“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang
bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan),
karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat”. (Q.S. Al-Insan: 2)
5. Anjuran Rasulullah tentang kesehatan makanan.
Rasulullah bersabda:
“Sandarkan sorbanmu, ingatlah asma Alla, tutuplah tempat makananmu
dan ingatlah asma Allah”.
6. Perhatian terhadap kebersihan gigi
Gigi harus dibersihkan, karena sisa-sisa makanan yang tertinggal dalam mulut
akan membusuk, dan apabila masuk di antara gigi-gigi akan menimbulkan
infeksi dan menyebabkan kerusakan gigi.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassallam bersabda:
“Aku enggan melihatmu ada di sisiku sedang gigimu kotor
kekuningkuningan. Gosoklah semoga Allah merahmatimu”.
Dan masih banyak lagi ayat-ayat al-Qur’an dan hadist yang relevan
dengan penerapan kesehatan. Terima kasih atas kunjunganya semoga
bermanfaat
Kesehatan dalam Perspektif Islam
Secara garis besar disiplin ilmu yang menopang ilmu
kesehatan masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama ilmu kesehatan
masyarakat adalah
1. Epidemiologi
2. Biostatistik/statistik kesehatan
3. Kesehatan Lingkungan
4. Pendidikan keehatan dan ilmu perilaku
5. Administrasi kesehatan masyarakat
6. Gizi masyarakat
7. Kesehatan kerja
36
PERTEMUA KE 4
Keutamaan Ilmu Kesehatan
Keutamaan Mempelajari Ilmu Kesehatan
Maka jika didapatkan obat maka sembuhlah ia dengan izin Allah”. Inti
dari hadist ini memberikan motivasi bagi manusia untuk menggunakan ilmu
kesehatan sebagai sarana mendapatkan kesembuhan dari Allah subhanahu
wata'ala
Apa yang dimaksud dengan keutamaan ilmu ?
38
aturan tentang dosis obat
dalam Al-Qur’an,
akan tetapi Rasul
mengidentifikasi obat-
obatan seperti madu,
cantuk (hijamah), dan
himyah (menghangatkan
badan) yang digunakan
sebagai metode terapi.
• Motivasi Islam dalam
menghormati para ahli
medis sangat tinggi. Ketika
Rasulullah
sakit, beliau memanggil
dokter untuk
39
mengobatinya. Aisyah ra
berkata:
• “Sesungguhnya
Rasulullah saw telah
mengadu sakit pada akhir
umurnya kepada Allah,
sedang tidak ditemukan
seorang tabib baik dari
Arab ataupun Ajam, maka
aku pun
mendeteksi penyakitnya
dan mengobatinya”.
Menurut WHO (World
Health Organization), sehat
adalah “Memperbaiki
kondisi
40
manusia, baik jasmani,
rohani ataupun akal, sosial
dan bukan semata-mata
memberantas
penyakit”.
• Jadi dapat disimpulkan
bahwa ilmu kesehatan
adalah ilmu yang
mempelajari tentang
kondisi manusia, baik
fisik, mental,ataupun akal
ataupun sosial secara
lengkap dalam
keadaan baik atau tidak
dan terdapat penyakit atau
kelemahan.
41
• Islam telah meletakkan
kaidah-kaidah ilmu
kesehatan secara luas dan
lengkap, namun
pengobatannya tidak
secara rinci. Tidak ada
aturan tentang dosis obat
dalam Al-Qur’an,
akan tetapi Rasul
mengidentifikasi obat-
obatan seperti madu,
cantuk (hijamah), dan
himyah (menghangatkan
badan) yang digunakan
sebagai metode terapi.
42
• Motivasi Islam dalam
menghormati para ahli
medis sangat tinggi. Ketika
Rasulullah
sakit, beliau memanggil
dokter untuk
mengobatinya. Aisyah ra
berkata:
• “Sesungguhnya
Rasulullah saw telah
mengadu sakit pada akhir
umurnya kepada Allah,
sedang tidak ditemukan
seorang tabib baik dari
Arab ataupun Ajam, maka
aku pun
43
mendeteksi penyakitnya
dan mengobatinya”.
Menurut WHO (World
Health Organization), sehat
adalah “Memperbaiki
kondisi
manusia, baik jasmani,
rohani ataupun akal, sosial
dan bukan semata-mata
memberantas
penyakit”.
• Jadi dapat disimpulkan
bahwa ilmu kesehatan
adalah ilmu yang
mempelajari tentang
44
kondisi manusia, baik
fisik, mental,ataupun akal
ataupun sosial secara
lengkap dalam
keadaan baik atau tidak
dan terdapat penyakit atau
kelemahan.
• Islam telah meletakkan
kaidah-kaidah ilmu
kesehatan secara luas dan
lengkap, namun
pengobatannya tidak
secara rinci. Tidak ada
aturan tentang dosis obat
dalam Al-Qur’an,
45
akan tetapi Rasul
mengidentifikasi obat-
obatan seperti madu,
cantuk (hijamah), dan
himyah (menghangatkan
badan) yang digunakan
sebagai metode terapi.
• Motivasi Islam dalam
menghormati para ahli
medis sangat tinggi. Ketika
Rasulullah
sakit, beliau memanggil
dokter untuk
mengobatinya. Aisyah ra
berkata:
46
• “Sesungguhnya
Rasulullah saw telah
mengadu sakit pada akhir
umurnya kepada Allah,
sedang tidak ditemukan
seorang tabib baik dari
Arab ataupun Ajam, maka
aku pun
mendeteksi penyakitnya
dan mengobatinya”.
Menurut WHO (World
Health Organization), sehat
adalah “Memperbaiki
kondisi
manusia, baik jasmani,
rohani ataupun akal, sosial
47
dan bukan semata-mata
memberantas
penyakit”.
• Jadi dapat disimpulkan
bahwa ilmu kesehatan
adalah ilmu yang
mempelajari tentang
kondisi manusia, baik
fisik, mental,ataupun akal
ataupun sosial secara
lengkap dalam
keadaan baik atau tidak
dan terdapat penyakit atau
kelemahan.
• Islam telah meletakkan
kaidah-kaidah ilmu
48
kesehatan secara luas dan
lengkap, namun
pengobatannya tidak
secara rinci. Tidak ada
aturan tentang dosis obat
dalam Al-Qur’an,
akan tetapi Rasul
mengidentifikasi obat-
obatan seperti madu,
cantuk (hijamah), dan
himyah (menghangatkan
badan) yang digunakan
sebagai metode terapi.
• Motivasi Islam dalam
menghormati para ahli
49
medis sangat tinggi. Ketika
Rasulullah
sakit, beliau memanggil
dokter untuk
mengobatinya. Aisyah ra
berkata:
• “Sesungguhnya
Rasulullah saw telah
mengadu sakit pada akhir
umurnya kepada Allah,
sedang tidak ditemukan
seorang tabib baik dari
Arab ataupun Ajam, maka
aku pun
mendeteksi penyakitnya
dan mengobatinya”.
50
Menurut WHO (World
Health Organization), sehat
adalah “Memperbaiki
kondisi
manusia, baik jasmani,
rohani ataupun akal, sosial
dan bukan semata-mata
memberantas
penyakit”.
• Jadi dapat disimpulkan
bahwa ilmu kesehatan
adalah ilmu yang
mempelajari tentang
kondisi manusia, baik
fisik, mental,ataupun akal
51
ataupun sosial secara
lengkap dalam
keadaan baik atau tidak
dan terdapat penyakit atau
kelemahan.
• Islam telah meletakkan
kaidah-kaidah ilmu
kesehatan secara luas dan
lengkap, namun
pengobatannya tidak
secara rinci. Tidak ada
aturan tentang dosis obat
dalam Al-Qur’an,
akan tetapi Rasul
mengidentifikasi obat-
52
obatan seperti madu,
cantuk (hijamah), dan
himyah (menghangatkan
badan) yang digunakan
sebagai metode terapi.
• Motivasi Islam dalam
menghormati para ahli
medis sangat tinggi. Ketika
Rasulullah
sakit, beliau memanggil
dokter untuk
mengobatinya. Aisyah ra
berkata:
• “Sesungguhnya
Rasulullah saw telah
53
mengadu sakit pada akhir
umurnya kepada Allah,
sedang tidak ditemukan
seorang tabib baik dari
Arab ataupun Ajam, maka
aku pun
mendeteksi penyakitnya
dan mengobatinya”.
Menurut WHO (World
Health Organization), sehat
adalah “Memperbaiki
kondisi
manusia, baik jasmani,
rohani ataupun akal, sosial
dan bukan semata-mata
memberantas
54
penyakit”.
• Jadi dapat disimpulkan
bahwa ilmu kesehatan
adalah ilmu yang
mempelajari tentang
kondisi manusia, baik
fisik, mental,ataupun akal
ataupun sosial secara
lengkap dalam
keadaan baik atau tidak
dan terdapat penyakit atau
kelemahan.
• Islam telah meletakkan
kaidah-kaidah ilmu
kesehatan secara luas dan
lengkap, namun
55
pengobatannya tidak
secara rinci. Tidak ada
aturan tentang dosis obat
dalam Al-Qur’an,
akan tetapi Rasul
mengidentifikasi obat-
obatan seperti madu,
cantuk (hijamah), dan
himyah (menghangatkan
badan) yang digunakan
sebagai metode terapi.
• Motivasi Islam dalam
menghormati para ahli
medis sangat tinggi. Ketika
Rasulullah
56
sakit, beliau memanggil
dokter untuk
mengobatinya. Aisyah ra
berkata:
• “Sesungguhnya
Rasulullah saw telah
mengadu sakit pada akhir
umurnya kepada Allah,
sedang tidak ditemukan
seorang tabib baik dari
Arab ataupun Ajam, maka
aku pun
mendeteksi penyakitnya
dan mengobatinya”.
Menurut WHO (World
Health Organization), sehat
57
adalah “Memperbaiki
kondisi
manusia, baik jasmani,
rohani ataupun akal, sosial
dan bukan semata-mata me
Keutamaan ilmu disifatkan sebagai cahaya yang membimbing siapa saja
yang mengikuti keridhaan-Nya menuju jalan-jalan keselamatan, berupa jalan yang
menyelamatkan seorang hamba dari penyimpangan dan kesesatan, dan
mengantarkan seorang hamba menuju keselamatan dunia dan akhirat,
mengeluarkan mereka dari kegelapan, ...
Apa keutamaan bagi orang yang menuntut ilmu ?
Menuntut Ilmu Adalah Jalan Menuju Surga
Bahkan, ia menjadi janji dari Allah SWT bagi banyak amalan shalih yang
dilakukan oleh umat Islam. Oleh karena itu saat Allah SWT
menjadikan ilmu sebagai jalan utama menuju surga, maka ini menunjukkan
besarnya keutamaan menuntut ilmu.
Ada lima keutamaan menuntut ilmu
1. Orang Berilmu Diangkat Derajatnya.
2. Orang Berilmu Takut Kepada Allah SWT. ...
3. Orang Berilmu akan Diberi Kebaikan Dunia dan Akhirat. ...
4. Orang Berilmu Dimudahkan Jalannya ke Surga. ...
5. Orang Berilmu Memiliki Pahala yang Kekal.
60
• Motivasi Islam dalam
menghormati para ahli
medis sangat tinggi. Ketika
Rasulullah
sakit, beliau memanggil
dokter untuk
mengobatinya. Aisyah ra
berkata:
• “Sesungguhnya
Rasulullah saw telah
mengadu sakit pada akhir
umurnya kepada Allah,
sedang tidak ditemukan
seorang tabib baik dari
Arab ataupun Ajam, maka
aku pun
61
mendeteksi penyakitnya
dan mengobatinya”.
Dampak Positif Berilmu
Ilmunya semakin luas.
Menjalankan perintah Allah Swt.
Hidup lebih bermanfaat dan terarah.
Lebih mudah mencapai keabsahan beribadah.
Dapat mempermudah usaha yang dimiliki.
Dapat mendatangkan rezeki yang tak terduga.
Jika ilmu itu diamalkan dengan ikhlas maka akan mendapatkan pahala.
Apa manfaat dari sebuah ilmu ?
Dengan ilmu, seseorang mampu menemukan dan menciptakan berbagai
macam keperluan yang bermanfaat untuk sehari-hari. Bahkan, ilmu juga dipercaya
menjadi salah satu aspek penting bagi perkembangan di suatu negara.
62
Kesehatan dipandang dalam Islam secara holistik dengan konsekuensi
bahwa kedokteran Islam juga bersifat holistik. Dalam buku Tauhid dan
Sains karya Osman Bakar dijelaskan, ilmu kesehatan memang spesial. Hal itu
terbukti bahwa Allah menjadikan salah satu nama Alquran dengan As-Syifa (sesuatu
yang menyehatkan/menyembuhkan).
Manfaat Mempelajari Ilmu Kesehatan
Ilmu kesehatan sebagai ilmu pengetahuan terapan (applied science) yang
mempelajari tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan usaha manusia untuk
selalu dalam keadaan sehat. Ilmu kesehatan pada dasarnya berbeda dengan ilmu
kedokteran. Ilmu kedokteran lebih berorientasi pada penyembuhan penyakit,
sementara ilmu ilmu kesehatan lebih luas mencakup juga pengobatan,
pencegahan, dan pemulihan.
Banyak aspek yang harus dilakukan oleh seseorang agar dapat hidup.
Setidak-tidaknya memahami bagaimana dia mengelola kehidupannya, rohani dan
jasmani agar sehat dan pada gilirannya, hidupnya berkualitas.
Perilaku orang yang sehat agar tetap sehat dan meningkat disebut perilaku
sehat, yang mencakup perilaku- perilaku dalam mencegah atau menghindar dari
penyakit dan penyebab penyakit atau masalah, atau penyebab masalah kesehatan,
perilaku dalam mengupayakan meningkatnya kesehatan. Contoh: makan dengan
gizi seimbang, olahraga teratur, tidak merokok dan minuman-minuman keras,
menghindari gigitan nyamuk, menggosok gigi setelah makan, cuci tangan pakai
sabun sebelum makan dan sebagainya.
Hakekat belajar ilmu kesehatan, menurut UNESCO (Delors, 1997),
mencakup 4 (empat) tingkatan atau tujuan yaitu: pilar utama yang harus dilakukan
dalam semua proses pendidikan adalah:
1. Belajar untuk mengetahui (learning to know),
2. Belajar untuk berbuat (learning to do),
3. Belajar untuk menjadi (learning to be); dan
4. Belajar untuk hidup bersama (learning to live together).
Gaya hidup sehat
Salah satu perwujudan dan penerapan dari belajar ilmu kesehatan adalah
terwujudnya pribadi yang memiliki pengetahuan, ketrampilan tentang kesehatan, dan
terbentuknya sikap hidup yang dikenal dengan gaya hidup sehat. Banyak aspek yang
harus dilakukan oleh seseorang setidak-tidaknya memahami bagaimana dia
mengelola kehidupannya, rohani dan jasmani agar sehat dan pada gilirannya
menyebabkan hidup yang berkualitas.
Perilaku orang yang sehat agar tetap sehat dan kesehatannya meningkat
disebut perilaku sehat, yang mencakup peri
laku-perilaku dalam mencegah atau menghindar dari penyakit dan penyebab
penyakit/masalah, atau penyebab masalah kesehatan, serta perilaku dalam
mengupayakan meningkatnya kesehatan. Sebagai contoh adalah makan dengan gizi
seimbang, olahraga teratur, tidak merokok dan minuman minuman keras,
63
menghindari gigitan nyamuk, menggosok gigi setelah makan, cuci tangan pakai sabun
sebelum makan dan sebagainya.
Menu seimbang di sini adalah :
– Hari yang memenuhi kebutuhan nutrisi yang menjadi kebutuhan tubuh baik
menurut jumlahnya (kuantitas) maupun jenisnya (kualitas).
– Istirahat yang cukup. Istirahat cukup bukan saja berguna untuk berkembangnya
IPTEK dewasa ini, juga memacu orang untuk meningkatkan kehidupannya, baik di
bidang sosial dan ekonomi, yang akhirnya mendorong orang bersangkutan untuk
bekerja keras tanpa menghiraukan beban fisik dan mentalnya. Istirahat yang cukup
adalah kebutuhan dasar manusia untuk mempertahankan kesehatannya.
Pengendalian atau manajemen stres. Stres adalah bagian dari kehidupan
setiap orang, tanpa pandang bulu. Semua orang terlepas dari tingkat sosial,
ekonomi, jabatan atau kedudukan dan sebagainya, mengalami stres. Stres tidak
dapat dihindari oleh siapa saja, namun yang dapat dilakukan adalah mengatasi,
mengendalikan atau mengelola stres tersebut agar tidak mengakibatkan gangguan
kesehatan, baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental (rohani).
Perilaku atau gaya hidup positif yang lain untuk kesehatan. Inti dari
perilaku ini adalah tindakan atau perilaku seseorang, agar dapat terhindar dari
berbagai macam penyakit dan masalah kesehatan, termasuk perilaku untuk
meningkatkan kesehatan.
Sehat menurut WHO mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental
(jiwa), sosial, dan ekonomi. Ilmu kesehatan pribadi fokus bidang kajiannya adalah
orang per orang (pribadial). Ilmu kesehatan masyarakat fokus bidang kajiannya
adalah kelompok manusia dalam masyarakat.
Ilmu kesehatan lingkungan atau disebut sanitasi lingkungan merupakan
ilmu kesehatan yang mempelajari semua faktor yang ada pada lingkungan yang
berkaitan dengan perkembangan fisik dan kesehatan. Ilmu kesehatan kerja
merupakan spesialisasi ilmu kesehatan masyarakat di dalam suatu masyarakat
pekerja dan lingkungannya yang bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya melalui usaha-usaha preventif, promotif dan kuratif.
64
bersikap kufur. Nabi saw. bersabda, “Ada dua anugerah yang karenanya banyak
manusia tertipu, yaitu kesehatan yang baik dan waktu luang.” (HR. Bukhari)
Abu Darda berkata, “Ya Rasulullah, jika saya sembuh dari sakit saya dan
bersyukur karenanya, apakah itu lebih baik daripada saya sakit dan
menanggungnya dengan sabar?” Nabi saw menjawab, “Sesungguhnya Rasul
mencintai kesehatan sama seperti engkau juga menyenanginya.”
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi bahwa Rasulullah saw
bersabda: ‘Barangsiapa bangun di pagi hari dengan badan schat dan jiwa sehat
pula, dan rezekinya dijamin, maka dia seperti orang yang memiliki dunia
seluruhnya.”
Di antara ucapan-ucapan bijaksana Nabi Dawud as adalah sebagai berikut,
“Kesehatan adalah kerajaan yang tersembunyi.” Juga. “Kesedihan sesaat membuat
orang Jcbih tua satu tahun.” Juga, “Kesehatan adalah mahkota di kepala orang-
orang yang schat, yang hanya bisa dilihac oleh orang-orang yang sakit.” Dan juga,
“Kesehatan adalah harta karun yang tak terlihat.”
Konsep Islam Dalam Menjaga Kesehatan
Anjuran Menjaga Kesehatan
Sudah menjadi semacam kesepakatan, bahwa menjaga agar tetap sehat dan
tidak terkena penyakit adalah lebih baik daripada mengobati, untuk itu sejak dini
diupayakan agar orang tetap sehat. Menjaga kesehatan sewaktu sehat adalah lebih
baik daripada meminum obat saat sakit. Dalam kaidah ushuliyyat dinyatakan:
Dari Ibn ‘Abbas, ia berkata, aku pernah datang menghadap Rasulullah SAW,
saya bertanya: Ya Rasulullah ajarkan kepadaku sesuatu doa yang akan akan
baca dalam doaku, Nabi menjawab: Mintalah kepada Allah ampunan dan
kesehatan, kemudian aku menghadap lagipada kesempatan yang lain saya
bertanya: Ya Rasulullah ajarkan kepadaku sesuatu doa yang akan akan baca
dalam doaku. Nabi menjawab: “Wahai Abbas, wahai paman Rasulullah saw
mintalah kesehatan kepada Allah, di dunia dan akhirat.” (HR Ahmad, al-
Tumudzi, dan al-Bazzar)
Berbagai upaya yang mesti dilakukan agar orang tetap sehat menurut para
pakar kesehatan, antara lain, dengan mengonsumsi gizi yang yang cukup, olahraga
cukup, jiwa tenang, serta menjauhkan diri dari berbagai pengaruh yang dapat
menjadikannya terjangkit penyakit. Hal-hal tersebut semuanya ada dalam ajaran
Islam, bersumber dari hadits-hadits shahih maupun ayat al-Quran.
Nilai Sehat dalam Ajaran Islam
Dengan merujuk konsep sehat yang dewasa ini dipaharm. berdasarkan
rumusan WHO yaitu: Health is a state of complete physical, mental and social-
being, not merely the absence q; disease on infirmity (Sehat adalah suatu keadaan
j^sm rohaniah, dan sosia] yang baik, tidak hanyatidak bt”.*)-esiyal cacat).
Dadang Ha\v?ri melaporkan, bahwa s^aK ^hunsehingga rnonjadi -eliat
Menurut penelitian ‘Ali Mu’nis, dokter spesialis internal Fakultas
Kedokteran Universitas ‘Ain Syams Cairo, menunjukan bahwa ilmu kedokteran
65
modern menemukan kecocokan terhadap yang disyariatkan Nabi dalam praktek
pcngobatan yang berhubungan dengan spesialisasinya.
Sebagaiman disepakati oleh para ulama bahwa di balik pengsyariatan
segala sesuatu termasuk ibadah dalam Islam terdapat hikrnah dan manfaat phisik
(badaniah) dan psikis (kejiwaan). Pada saat orang-orang Islam menunaikan
kewajiban-kewajiban keagamannya, berbagai penyakit lahir dan batin terjaga.
Kesehatan Jasmani
Ajaran Islam sangat menekankan kesehatan jasmani. Agar tetap sehat, hal
yang perlu diperhatikan dan dijaga, menurut sementara ulama, disebutkan, ada
sepuluh hal, yaitu: dalam hal makan, minum, gerak, diam, tidur, terjaga, hubungan
seksual, keinginan-keinginan nafsu, keadaan kejiwaan, dan mengatur anggota
badan.
Dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan, makanan adalah unsur terpenting
untuk menjaga kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam menyebutkan, makan
yang halalan dan thayyiban. Al-Quran berpesan agar manusia memperhatikan
yang dimakannya, seperti ditegaskan dalam ayat: “maka hendaklah manusia itu
memperhatikan makanannya”.(QS. ‘Abasa 80 : 24 )
66
berkepanjangan sekalipun maksudnya untuk beribadah, seperti tampak pada tekad
sekelompok Sahabat Nabi yang ingin terus menerus shalat malam dengan tidak
tidur, sebagian hendak berpuasa terus menerus sepanjang tahun, dan yang lain
tidak mau ‘menggauli’ istrinya, sebagaimana disebutkan dalam hadits:
“Nabi pernah berkata kepadaku: Hai hamba Allah, bukankah aku memberitakan
bahwa kamu puasa di sz’am? hari dan qiyamul laildimalam hari, maka aku
katakan, benarya Rasulullah, Nabi menjawab: Jangan lalukan itu, berpuasa dan
berbukalah, bangun malam dan tidurlah, sebab, pada badanmu ada hak dan pada
lambungmujuga ada hak” (HR Bukhari dan Muslim).
Ketiga; Olahraga sebagai Upaya Menjaga Kesehatan
Aktivitas terpenting untuk menjaga kesehatan dalam ilmu kesehatan
adalah melalui kegiatan berolahraga. Kata olahraga atau sport (bahasa Inggris)
berasal dari bahasa Latin Disportorea atau deportore, dalam bahasa Itali disebut
‘deporte’ yang berarti penyenangan, pemeliharaan atau menghibur untuk
bergembira. Olahraga atau sport dirumuskan sebagai kesibukan manusia untuk
menggembirakan diri sambil memelihara jasmaniah.
Tujuan utama olahraga adalah untuk mempertinggi kesehatan yang positif,
daya tahan, tenaga otot, keseimbangan emosional, efisiensi dari fungsi-rungsi alat
tubuh, dan daya ekspresif serta daya kreatif. Dengan melakukan olahraga secara
bertahap, teratur, dan cukup akan meningkatkan dan memperbaiki kesegaran
jasmani, menguatkan dan menyehatkan tubuh. Dengan kesegaran jasmani
seseorang akan mampu beraktivitas dengan baik.
Dalam pandangan ulama fikih, olahraga (Bahasa Arab: al-Riyadhat)
termasuk bidang ijtihadiyat. Secara umum hokum melakukannya adalah mubah,
bahkan bisa bernilai ibadah, jika diniati ibadah atau agar mampu melakukannya
melakukan ibadah dengan sempurna dan pelaksanaannyatidakbertentangan
dengan norma Islami.
Sumber ajaran Islam tidak mengatur secara rinci masalah yang
berhubungan dengan berolahraga, karena termasuk masalah ‘duniawi’ atau
ijtihadiyat, maka bentuk, teknik, dan peraturannya diserahkan sepenuhnya kepada
manusia atau ahlinya. Islam hanya memberikan prinsip dan landasan umum yang
harus dipatuhi dalam kegiatan berolahraga.
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu
sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan
persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang
67
selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya.
Apa saja yang kamu najkahkanpadajalan Allah niscaya akan dibalas dengan
cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (QS.Al-Anfal :6o):
Nabi menafsirkan kata kekuatan (al-Quwwah) yang dimaksud dalam ayat ini
adalah memanah. Nabi pernah menyampaikannya dari atas mimbar disebutkan 3
kali, sebagaimana dinyatakan dalam satu hadits:
Nabi berkata: “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja
yang kamu sang gupi” Ingatlah kekuatan itu adalah memanah, Ingatlah kekuatan
itu adalah memanah, Ingatlah kekuatan itu adalah memanah, (HR Muslim, al-
Turmudzi, Abu Dawud, Ibn Majah, Ahmad, dan al-Darimi)
Keempat; Anjuran Menjaga Kebersihan
Ajaran Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan yang merupakan
salah satu aspek penting dalam ilmu kedokteran. Dalam terminologi Islam,
masalah yang berhubungan dengan kebersihan disebut dengan al-Thaharat. Dari
sisi pandang kebersihan dan kesehatan, al-thaharat merupakan salah satu bentuk
upaya preventif, berguna untuk menghindari penyebaran berbagai jenis kuman
dan bakteri.
Imam al-Suyuthi, ‘Abd al-Hamid al-Qudhat, dan ulama yang lain
menyatakan, dalam Islam menjaga kesucian dan kebersihan termasuk bagian
ibadah sebagai bentuk qurbat, bagian dari ta’abbudi, merupakan kewajiban,
sebagai kunci ibadah, Nabi bersabda: “Dari ‘Ali ra., dari Nabi saw, beliau
berkata: “Kunci shalat adalah bersuci” (HR Ibnu Majah, al-Turmudzi,
Ahmad, dan al-Darimi)
Berbagai ritual Islam mengharuskan seseorang melakukan thaharat dari
najis, mutanajjis, dan hadats. Demikian pentingnya kedudukan menjaga kesucian
dalam Islam, sehingga dalam buku-buku fikih dan sebagian besar buku hadits
selalu dimulai dengan mengupas masalah thaharat, dan dapat dinyatakan bahwa
‘fikih pertama yang dipelajari umat Islam adalah masalah kesucian’.
‘Abd al-Mun’im Qandil dalam bukunya al-Tadaivi bi al-Quran seperti
halnya kebanyakan ulama membagi thaharat menjadi dua, yaitu lahiriah dan
rohani. Kesucian lahiriah meliputi kebersihan badan, pakaian, tempat tinggal,
jalan dan segala sesuatu yang dipergunakan manusia dalam urusan kehidupan.
Sedangkan kesucian rohani meliputi kebersihan hati, jiwa, akidah, akhlak, dan
pikiran.
Terakhir, semoga pemaparan di atas semakin menambah pengetahuan kita
tentang korelasi antara Islam dan kesehatan dan menguatkan azam kita untuk
menekuni pengobatan yang telah diajarkan oleh Nabi agung kita Muhammad saw,
amin
68
PERTEMUAN KE 5
Teori-Teori Ilmu Kesehatan
U U 3 6 / 2 0 0 9 Te n t a n g K e s e h a t a n M e n e t a p k a n B a h w a S e t i
apOrangBerhakAtasKesehatan
(1) hak utk memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan,
(2) hak utk memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu
yang diperlukan bagi dirinya.
(3) hak utk mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat
kesehatan.
(4) hak utk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang
seimbang dan bertanggung jawab.
6. hak utk memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk
tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari
tenaga kesehatan.
Siapa yang menemukan ilmu kesehatan?
Ibnu Sina atau yang lebih dikenal dunia Barat dengan nama Avicenna mempunyai
nama lengkap Abu Ali al-Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Ibnu Sina
ahli apa saja?
Ibnu Sina dikenal juga sebagai “Avicenna” di dunia Barat adalah seorang filsuf,
ilmuwan, dan dokter kelahiran Persia. Ia juga seorang penulis yang produktif yang
69
sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan kedokteran. Bagi banyak
orang, dia adalah “Bapak Kedokteran Modern
Kesehatan tubuh merupakan salah satu hal yang penting untuk kita jaga
karena tubuh adalah modal utama untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Aktivitas
tidak akan dapat berjalan apabila tubuh dalam keadaan sakit dan kesuksesan hidup
juga tidak dapat dinikmati apabila tubuh dalam kondisi sakit.12 Jul 2022
lima langkah mudah menuju pola hidup sehat.
70
kronis terutama terkait dengan jantung dan ginjal seperti cardiovascular,
Hipertensi, dan Diabetes tip
c. Sistem
Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2011:457) adalah
serangkaian komponen yang saling berinteraksi dan mempengaruhi untuk
melakukan sebuah aktivitas dalam usaha untuk mencapai tujuan. Sistem itu
penting karena mencakup serangkaian aktivitas untuk mencari cara yang
terbaik dalam mencapai tujuan. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd
(2009:6), sistem adalah serangkaian komponen yang saling berinteraksi
untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Dari definisi tersebut, dapat
disimpulkan sistem adalah kesatuan komponen yang berbeda dan saling
berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama
d. Informasi
71
(1). hak utk memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan,
(2). hak utk memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan
terjangkau
(3) hak utk menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi
dirinya.
(4) hak utk mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat
kesehatan.
(5) hak utk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang
dan bertanggung jawab.
(6) hak utk memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk
tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari
tenaga kesehatan.
PERTEMUAN KE 6
Ilmu Kesehatan dan Kemanusiaan
Apakah kebahagiaan mempengaruhi kesehatan?
72
Ilmu Kemanusiaan adalah ilmu yang berkaitan dengan pemahaman dan
konstruksi sosial-kebudayaan sebagai sebuah proses dinamis di atas platform
sains, teknologi, seni dan ilmu sosial humaniora melalui pendekatan transdisiplin.
Pikiran dan emosi dapat memengaruhi kesehatan. Emosi yang bebas dan
bisa diekspresikan secara alami tidak akan memengaruhi kesehatan. Namun,
emosi tertekan (terutama perasaan takut atau negatif) dapat menguras energi
mental, sehingga berdampak negatif pada tubuh dan menyebabkan masalah
kesehatan.
Apakah kebahagiaan bisa menular?
Beribadah Kepada Allah. Salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan untuk
menenangkan hati dan pikiran adalah dengan beribadah kepada Allah. ...
Berdzikir. Selanjutnya, kalian bisa melakukan Dzikir. ...
Membaca Al-Qur'an. ...
Melakukan Shalat Tahajud. ...
Berpuasa. ...
Berfikir Positif. ...
Bersabar. ...
Berbuat Baik Kepada Orang Lain
73
Bagaimana cara hidup santai tanpa beban?
Cara Hidup Bahagia tanpa Beban
74
Kunci Kesuksesan: Berani Mengambil Risiko. ...
Pengetahuan Tentang Kewirausahaan. ...
Self Starter dan Komitmen. ...
Kapasitas Diri. ...
Berani Mengambil Tindakan
75
4. Kesehatan fisik mengatur kesejahteraan emosional
Penelitian tentang metabolisme dan ilmu saraf bertautan dengan perilaku,
menunjukkan bahwa kesehatan fisik mengatur kesejahteraan emosional. Dalam
tabel laporan penelitian dilansir Psychology Today, Minggu, 18 September,
kebiasan gaya hidup dan biologi yang mendasarinya membentuk hubungan
simbiosis. Hubungan simbiosis tersebut merupakan dasar dari kesehatan fisik
dan mental. Ruthledge menyimpulkan, kesehatan fisik dan mental merupakan
dua sisi mata uang. Perilaku dan proses fisiologis merupakan komponen tak
terpisahkan dari siklus berulang sepanjang umur.
Sejak jauh hari, kebahagiaan diketahui sebagai permainan batin. Ketika
sains mengulik pengetahuan tentang tubuh manusia, dan menghubungkan
antara pikiran, tubuh, dan jiwa maka perlu dipahami bahwa kebiasaan sehat
dapat meningkatkan potensi kebahagiaan.
Pengaruh Kebahagiaan dengan Kesehatan Tubuh
dianggap sebagai emosi terbaik yang pernah dirasakan oleh manusia.
Ketika seseorang sedang bahagia, tubuh akan mengeluarkan hormon dopamin
yang akan membuat perasaan menjadi lebih baik.Namun, tahukah Anda bahwa
pengaruh kebahagiaan tidak hanya dapat memperbaiki suasana hati tapi juga
kesehatan tubuh secara keseluruhan?
Apa pengaruh kebahagiaan untuk tubuh?
76
sayang seperti berpelukan, berciuman, dan berhubungan seks. Biasanya
perempuan memiliki tingkat oksitosin yang lebih tinggi daripada pria.
Selain itu, kebahagiaan juga diikuti dengan efek yang disebut positive affect
(PA). Beberapa penelitian pernah melakukan pengamatan terhadap efek yang
diberikan dari positive affect terhadap tingkat kesehatan para pesertanya
Penelitian umumnya dilakukan dengan memberi berbagai pertanyaan yang
terkait dengan keadaan emosional peserta dan seberapa lama mereka merasakan
emosi tersebut.
Hal tersebut bertujuan untuk melihat apakah pengalaman emosional peserta
dapat memengaruhi munculnya berbagai kmenggambarkan bahwa kebahagiaan
mungkin saja dapat berdampak pada sistem kekebalan tubuh yang lebih kuaondisi
penyakit.
Emosi memang dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh Anda. Dalam
hal ini, lebih sering merasa bahagia ternyata akan membuat harapan hidup Anda
juga menjadi lebih tinggi. Sesungguhnya, ada beberapa hal yang bisa Anda
lakukan jika ingin merasa lebih bahagia.
Bergerak lebih aktif dengan menyisakan waktu untuk berolahraga,
menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan, meditasi, serta makan
makanan yang bergizi bisa membangkitkan hormon-hormon bahagia.
Namun, kebahagiaan sesungguhnya juga berasal dari emosi yang dirasakan oleh
diri sendiri. Terkadang, kebahagiaan juga bisa didapatkan dari pengaruh-pengaruh
kecil sesepele bercengkrama dan bersenda gurau dengan orang-orang di sekitar.
Yang perlu diingat adalah lebih berfokus terhadap hal-hal yang membuat Anda
merasa senang.
77
4. nanti saja
PERTEMUAN KE 7
Kesehatan untuk kemaslahatan
Islam mengajarkan hampir semua ilmu kehidupan, setiap aspek kehidupan
telah diatur baik mulai dari hal paling kecil hingga paling besar, salah satunya
adalah ilmu kesehatan. Ilmu kesehatan merupakan kelompok ilmu terapan dengan
pengaplikasian untuk memahami fungsi-fungsi biologis pada manusia dan hewan
serta untuk mengobati penyakit sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia. Kesehatan berasal dari kata sehat yang memiliki definisi suatu proses
yang dinamis, dengan proses ini manusia dapat menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan hidup. Dalam islam, umatnya dipersilahkan untuk mengembangkan
sains dan teknologi dengan menggunakan kecerdasannya, karena telah banyak
ilmu pengetahuan yang telah diwariskan oleh islam itu sendiri (Elkarimah, 2016).
Sains dan teknologi tidak hanya sebagai ilmu pengetahuan saja, namun
dapat membawa para ilmuan untuk mengenal dan mengimani Sang Pencipta alam
dan seisinya ini. Selain itu, ilmu yang ada juga bentuk dalam mewujudkan
kemaslahatan umat untuk membangun kehidupan yang seimbang antara hubungan
dengan Sang Pencipta, sesama manusia, dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu yang
telah berkembang harus tetap diimbangi dengan nilai-nilai tauhid yang kokoh
guna mengantarkan umat islam memegang superioritas kebijaksanaan dalam
segala bidang.
Islam dalam ibadahnya tidak lepas dari unsur kesehatan, seringkali kita
dengar bahwa nikmat Allah SWT yang paling besar adalah nikmat sehat. Tanpa
jiwa dan raga yang sehat manusia tidak akan bisa melakukan aktivitasnya, dengan
begitu nikmat tersebut wajib kita syukuri. Di dalam Islam juga mengajarkan
kepada umatnya agar selalu memelihara kesehatan, baik kesehatan jasmani dan
rohani. Agama Islam menghargai nilai-nilai kesehatan dengan wujud Al-Qur'an
yang menghendaki kesehatan sebagai alat berbakti dan beribadah kepada-Nya.
Kesehatan jasmani bisa terjaga dengan mengkonsumsi makanan dan
minuman yang sehat serta seimbang, menjaga tubuh tetap sehat dan terhindar dari
penyakit, karena menjaga diri dari berbagai penyakit ialah salah satu jalan paling
baik untuk menjaga kesehatan. Oleh karena itu, ilmu kesehatan memiliki peran
yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melihat betapa pentingnya ilmu
kesehatan, sebagai seorang muslim telah diberi pedoman berupa kitab suci Al-
Qur'an yang ayatnya telah banyak menjelaskan bagaimana cara menuju hidup
yang sehat sesuai pedoman Islam.
Untuk menjaga kesehatan jasmani, dalam beberapa ayat Al-Qur'an telah
dijelaskan, salah satunya dalalm Surat Abasa ayat 24 Juz 30 berbunyi "Maka
hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya", kemudian dalam surat Al-
A'raf ayat 31 berbunyi "Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan,
78
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan". Dari
dua ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menjaga kesehatan kita harus
memperhatikan apa yang kita konsumsi, makan-makanan yang sehat serta
seimbang dijelaskan dalam ilmu kesehatan dalam teori 4 sehat 5 sempurna.
Dalam islam juga sudah diatur halal dan haram suatu makanan untuk
dikonsumsi, makanan haram akan dapat mempengaruhi ibadah, sebagaimana
dijelaskan dalam surat Al-Maidah ayat 3 "diharamkan bagimu (memakan)
bangkai, darah, daging babi, daging hewan yang disembelih atas nama selain
Allah SWT, yang tercekik, yang terpukul, yang terjatuh, yang ditianduk, dan yang
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya dan
(diaharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala". N,amun dalam hal ini
manusia juga dilarang untuk terlalu berlebihan dalam makanannya, selain hal
tersebut dilarang oleh Allah SWT, berlebihan dalam makanan juga tidak baik
untuk kesehatan (Islamiyah, 1997).
Islam banyak mengajarkan pola hidup sehat. Beribadah kepada Allah
SWT menjadi salah satu olahraga, tanpa disadari gerakan sholat yang ada
mengandung manfaat kesehatan untuk tubuh kita. Gerakan yang pertama adalah
takbiratul ihram, gerakan ini dapat mencegah berbagai penyakit persendian serta
dapat mengoptimalkan metabolisme dalam tubuh. selanjutnya adalah gerakan
ruku. Pada posisi ini memiliki manfaat untuk menghindari penyakit tulang
belakang. Kemudian untuk gerakan i'tidal dapat menstimuluskan cabang saraf
besar dari bahu ketiak, organ jantung dan paru. Gerakan shalat ketika sujud dapat
membuat sirkulasi darah dari jantung keseluruh tubuh lancar.
79
menganjurkan mengawali berbuka dengan kurma, jika tidak ada maka dengan
air. (HR at-Tirmidzi) Rasulullah memerintahkan makan malam meskipun dengan
setelapak kurma. (HR at-Tirmidzi).
Ada beberapa ulama yang secara khusus menulis ajaran kesehatan dalam
Islam, misalnya Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam ath-Thibb an-Nabawi. Ibnu
Muflih al-Maqdisi dalam al-آdâb asy-Syar’iyah, secara panjang lebar mengurai
pola hidup sehat yang diterapkan oleh Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam
Begitu pula asy-Syami dalam kitab sejarah Subulul-Hudâ wa-Rasyad, secara
khusus menulis judul “Sejarah Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam dalam
Menjaga Kesehatan”. Juga, Imam al-Ghazali dalam Ihyâ’ Ulûmiddin, tidak
jarang menyinggung hikmah-hikmah kesehatan yang terdapat dalam ajaran-
ajaran Islam.
Pola hidup sehat ada tiga macam: yang pertama, melakukan hal-hal yang
berguna untuk kesehatan; yang kedua, menghindari hal-hal yang membahayakan
kesehatan; yang ketiga, melakukan hal-hal yang dapat menghilangkan penyakit
yang diderita. Semua pola ini dapat ditemukan dalilnya dalam agama, baik secara
jelas atau tersirat, secara khusus atau umum, secara medis maupun non medis
(rohani).
Allah Swt berfirman:
80
kemaslahatan yang lebih besar. Kesehatan, kedokteran dan semacamnya sudah
menyangkut kepentingan umum yang dalam pandangan Islam merupakan
kewajiban kolektif (fardu kifayah) bagi kaum Muslimin.
Sebagai gejala jasmani murni, sehat dan sakit, boleh dibilang tidak secara
langsung berkaitan dengan agama. Dalam pandangan agama, sehat belum tentu
lebih baik daripada sakit, begitu pula sebaliknya. Sehat dan sakit merupakan dua
kondisi yang sama-sama memiliki potensi untuk mendapat label baik atau buruk.
Jika manusia bisa mendapat pahala atau dosa dari kondisi sehatnya, maka ia juga
bisa mendapatkan pahala atau dosa dari kondisi sakitnya. Di situlah sebetulnya
fokus pandangan agama mengenai sehat dan sakit. Selebihnya dari itu,
merupakan pengembangan dari prinsip-prinsip moral seperti telah disebutkan di
atas.
Pada dasarnya, agama sangat menganjurkan kesehatan, sebab apa yang
bisa dilakukan oleh seseorang dalam keadaan sehat lebih banyak daripada yang
apa yang bisa dilakukannya dalam keadaan sakit. Manusia bisa beribadah,
berjihad, berdakwah dan membangun peradaban dengan baik, jika faktor fisik
berada dalam kondisi yang kondusif. Jadi, kesehatan fisik, secara tidak langsung,
merupakan faktor yang cukup menentukan bagi tegaknya kebenaran dan
terwujudnya kebaikan.
Namun demikian, posisi kesehatan tetap sebagai sarana, bukan tujuan.
Tujuan agama adalah tegaknya kebenaran dan terwujudnya kebaikan itu sendiri.
Maka, oleh karena itu, dalam sabda-sabda Rasulullah dapat dengan mudah kita
temukan janji-janji manis untuk orang-orang yang sakit: bahwa penyakit
merupakan penghapus dosa dan mesin pahala yang besar.
Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam menyatakan bahwa orang
meninggal karena sakit perut atau terkena wabah thaun, maka ia syahid. Orang
yang sabar saat kedua matanya buta, maka ia mendapat surga (HR al-Bukhari),
dan lain sebagainya. Tapi, hal ini sama sekali tidak bisa diartikan bahwa Islam
menganjurkan sakit perut, sakit mata, dan seterusnya. Yang dianjurkan adalah
sikap tabah dan rela terhadap takdir ketika penyakit-penyakit tersebut
menyerangnya. Sebab, misi agama adalah mengajak manusia agar menjadikan
setiap kondisi dalam hidupnya sebagai sarana untuk mendulang kebaikan dan
mendekatkan diri kepada Allah, baik dalam kondisi sehat maupun sakit, kaya
maupun miskin, kuat maupun lemah, dan seterusnya.
Selain itu, janji pahala tersebut, bisa dipahami sebagai paradigma Islam
dalam membesarkan hati orang-orang yang berada dalam kondisi sengsara agar
ia tidak putus asa, sebagaimana Islam juga senantiasa memberikan peringatan
dan menyalakan lampu kuning untuk orang-orang yang berada dalam kondisi
sehat-sejahtera, agar ia tidak terlena.
Dengan demikian, maka jelas sekali bahwa agama mengajarkan hidup
sehat, meskipun di balik itu, yang jauh lebih ditekankan oleh agama adalah
bagaimana menggunakan kesehatannya itu untuk sesuatu yang baik. Kondisi
81
terbaik yang paling diimpikan oleh agama bagi kehidupan masyarakat adalah
kebaikan dalam kesehatan. Selebihnya dari itu, kesehatan boleh hilang asal
kebaikan tetap terjaga, dalam kondisi apapun
82
Etika adalah konsep penilaian sifat kebenaran atau kebaikan dari
tindakan sosial berdasarkan kepada tradisi yang dimiliki oleh individu
maupun kelompok. Pembentukan etika melalui proses filsafat sehingga
etika merupakan bagian dari filsafat. Unsur utama yang membentuk etika
adalah moral.
Adab sendiri merupakan norma atau aturan mengenai sopan
santun yang didasarkan atas aturan agama. Norma tentang adab ini
digunakan dalam pergaulan antar manusia, antar tetangga, dan antar kaum.
Istilah akhlak, etika, dan moral mempunyai persamaan dan perbedaan
dalam pemaknaannya. Dalam buku ‘Akhlak Tasawuf’Ketiganya mengacu
pada gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, dan perangai yang baik.
Merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk mengukur
martabat dan harkat kemanusiaannya.
Merupakan potensi positif yang dimiliki oleh setiap orang.
Sementara perbedaan di antara ketiga istilah tersebut ialah:
y َءyيyذyبyلy اyش
yَ yحyاyفyلy اyض
yُ yغyِ yبyُ يyهللا ٌ yُ لy ُخy ِةyمyاyيyقyلy اy َمyوy يy ِنy ِمyؤyمyلy اy ِنyاyزyيy مyيy فy عyض
yَ َّنy إy وyنyٌ y َسy حyق ِ y ُوyاy مy َلyَقyثyَّن أy إ
83
Pertama, dilarang mencela makanan. Jika tidak menyukainya,
maka hendaklah ditinggalkan daripada dimakan tapi dicela. Dari Abu
Hurairah RA:
yُ هy َكyرyَ yَ تyُهyَ هy ِرy َكyنyْ ِإy َوyُهyَ لy َأ َكyُهyاyَهyَ تy ْشy اy ِإ ِنyط
ُّ yَ قyًاyمyَاyعyط
َ y َمyَّ لy َسyوyَ y ِهy ْيyَ لy َعyهللا
yُ yىyَّ لyص
yَ yهللا
yِ y ُلyوyْ y ُسy َرyب
yَ y اy َعy اyَم
yُهy yَ لy َأ َّوyهللا yْ yِ بy: yلyْ y yُقyَ يy ْلyَ فy ِهyِ لy َأ َّوyيyْ yِ فyهللا
yِ yمyِ y سy yِ y َمy ْسy اy َرy ُكy ْذyَ يyنyْ َأyي yِ y َمy ْسy اy ِرy ُكy ْذyَ يy ْلyَ فy ْمy ُكy ُدy َأ َحy َلy َأ َكy اyِإ َذ
yَ y ِسyَ نy اyِإ َذyَ فy،yىyَلy اy َعyَ تyهللا
yُ هyرyَ yخyِ y آyوyَ
Artinya: “Apabila salah seorang di antara kalian hendak makan, maka
ucapkanlah: ‘Bismillaah’, dan jika ia lupa untuk mengucapkan bismillaah
di awal makan, maka hendaklah ia mengucapkan: ‘Bismillaah awwaalahu
wa aakhirahu’ (dengan menyebut Nama Allah di awal dan akhirnya).”
(HR Abu Dawud)
yُهyَ لyوyْ y ُسyرyَ yوyَ yهللا َ y َعy ْدyَقyَ فyَ ةy ـ َوy ْعy َّدyلy اyك
yَ y ىyص َ y َرyَ تyنyْ y َمyَو
84
Pertama, buang hajat di tempat yang tertutup sebagai bentuk rasa malu yang
harus dimiliki oleh seorang muslim. Dari Jabir bin ‘Abdillah RA beliau
berkata:
yَ الy-yمyلyyسy وyهyyيyلy عy هللاyىyلyصy- yِ هَّللاy ُلy وy ُسy َرyنyَ y اy َكy َوy ٍرyَفy َسyىyِ فy-yمyلyسy وyهyيyلy عy هللاyىyلyصy- yِ هَّللاy ِلyوy ُسy َرy َعy َمyاyَ نyجyْ yرyَ yَخ
yَ yَّ يy َغyَتyَ يyىyَّ تyحyَ y َزy اy َرyَ بy ْلy اyىyِْأ تyَي.
yىyرyَ yُ يyَالyَ فyب
Artinya: “Kami pernah keluar bersama Rasulullah SAW ketika safar, beliau
tidak menunaikan hajatnya di daerah terbuka, namun beliau pergi ke tempat
yang jauh sampai tidak nampak dan tidak terlihat.”
Pertama, tidak tidur sebelum melakukan sholat Isya. Dari Abu Barzah
RA:
yَ y ْيy ِدy َحy ْلy اyوyَ y ِءy اy َشyعyِ y ْلy) اyy ِةyَ الyص
yاyَ هy َدy ْعyَ بyث yَ ( y َلy ْبyَ قy َمyوyْ yَّنyلy اyُ هyرyَ y ْكyَ يy َمyَّ لy َسy َوy ِهy ْيyَ لy َعyهللا
yُ yىyَّ لyص َّ yِبyَّنyلy اyَأ َّن
َ yي
y ْلyyyُ ( قy ) َوy ٌدyحyَ َأyُ هَّللاyوyَ yُ هyلyْ yُ ( قy اy َمy ِهyيyِ َأ فy َرyَقyَ فy اy َمy ِهyيyِ فyث yَ yَفyَ نy َّمyُ ثy ِهy ْيyَّ فy َكy َعy َمy َجy ٍةyَ لy ْيyَ لy َّلy ُكy ِهyشyِ yاyرyَ yِ فyىyَ ِإ لy ىy َأ َوy اy ِإ َذyنyَ y اyَك
y اyy َمy ِهyِ ُأ بy َدyy ْبyَ يy ِهy ِدy س
yَ yجyَ yنyْ y ِمy َعyاyَطyَ تy سy yْ اy اyy َمy اyy َمy ِهyِ بy ُحy َسy ْمyَ يy َّمyُ ) ثyس ِ yاyَّنyلy اyب yِّ y َرyِ بy ُذy وy َأ ُعyلyْ yُ ( قy ) َوyق ِ yَلyَ فy ْلy اyب
yِّ y َرyِ بy ُذy وyَأ ُع
yٍتy اy َّرy َمyث yَ yَالyَ ثyك ْ ْ َأ ْأ
َ yِ لy َذy ُلy َعyفyَ يy ِهy ِدy َسy َجyنyْ y ِمy َلyَ بy قy اy َمy َوy ِهy ِهyجyْ y َوy َوy ِهy ِسy َرyىyَ لyَع
85
Artinya: “Nabi SAW ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau
mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut
ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu
birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An
Naas).
Islam begitu mendorong umatnya untuk memiliki adab yang mulia, serta
memperhatikan adab dan etika kesopanan saat melakukan kegiatan sehari-hari,
terutama yang berhubungan dengan orang lain.
Dan sebaliknya, Islam melarang umatnya memiliki akhlak rendahan dan buruk.
Rasulullah SAW bersabda:
ي َوَأ ْق َربِ ُك ْم ِمنِّي َمجْ لِسًا يَوْ َم القِيَا َم ِة َأ َحا ِسنَ ُك ْم َأ ْخاَل قًا
َّ َِإ َّن ِم ْن َأ َحبِّ ُك ْم ِإل
Artinya: “Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat
tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus
akhlaknya di antara kalian.” (HR Tirmidzi)
Artinya: “Sesungguhnya seorang mukmin bisa meraih derajat orang yang rajin
berpuasa dan salat dengan sebab akhlaknya yang luhur.” (HR Ahmad dan Abu
Dawud)
Semakin kokoh ‘aqidah dan keimanan seseorang, seharusnya semakin baik pula
akhlaknya. Dengan bertambahnya ilmu ‘aqidah dan imannya, bertambah luhur
pula akhlaknya.
Artinya: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik
akhlaknya.” (HR Tirmidzi)
Selain itu, tujuan utama kita berhias dengan akhlak mulia adalah sebagai bentuk
ketaatan kepada Allah SWT dan mengharapkan pahala dari-Nya. Allah SWT
berfirman:
ْ ُِإنَّ َما ن
ط ِع ُم ُك ْم ِل َوجْ ِه هَّللا ِ اَل نُ ِري ُد ِم ْن ُك ْم َجزَ ا ًء َواَل ُش ُكورًا
86
(Innamā nuṭ'imukum liwaj-hillāhi lā nurīdu mingkum jazā`aw wa lā syukụrā)
Semoga pembahasan mengenai hadis tentang etika dan juga akhlak ini dapat
bermanfaat dan dapat meningkatkan perilaku umat Islam selalu lebih baik setiap
harinya.
KE 9
Ilmu Kesehatan dalam Perspektif Islam
Bagaimana kedudukan kesehatan dalam persfektif islam ?
Ajaran Islam sangat menekankan kesehatan jasmani. Agar tetap sehat, hal
yang perlu diperhatikan dan dijaga, menurut sementara ulama, disebutkan, ada
sepuluh hal, yaitu: dalam hal makan, minum, gerak, diam, tidur, terjaga, hubungan
seksual, keinginan-keinginan nafsu, keadaan kejiwaan, dan mengatur anggota
badan.26 Feb 2015
Agama dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. dan agama juga
dapat meningkatkan rasa kebersamaan, memberikan dukungan dan bimbingan.
Agama dapat membantu orang membentuk kebiasaan yang sehat, mengatur
perilakunya dan memahami emosinya, semua faktor yang dapat mempengaruhi
kesehatan.31 Jan 2023
Mengamalkan ajaran agama selain bisa memberikan terapi penyembuhan,
juga memiliki efek pencegahan terhadap kesehatan jiwa atau gangguan jiwa.
Dalam Islam, agama dan sains adalah dua hal berjalan beriringan dan tidak dapat
dipisahkan.31 Jan 2023
Islam sebagai agama yang sempurna dan lengkap. Telah menetapkan prinsip-
prinsip dalam penjagaan keseimbangan tubuh manusia. Diantara cara Islam
menjaga kesehatan dengan menjaga kebersihan dan melaksanakan syariat wudlu
dan mandi secara rutin bagi setiap muslim.
Sehat adalah kondisi fisik di mana semua fungsi berada dalam keadaan
sehat. Menjadi sembuh sesudah sakit adalah anugerah terbaik dari Allah kepada
manusia. Adalah tak mungkin untuk bertindak benar dan memberi perhatian yang
layak kepada ketaatan kepada Tuhan jika tubuh tidak sehat.
Tidak ada sesuatu yang begitu berharga seperti kesehatan. Karenanya,
hamba Allah hendaklah bersyukur atas kesehatan yang dimiltkinya dan tidak
bersikap kufur. Nabi saw. bersabda, “Ada dua anugerah yang karenanya banyak
manusia tertipu, yaitu kesehatan yang baik dan waktu luang.” (HR. Bukhari)
Abu Darda berkata, “Ya Rasulullah, jika saya sembuh dari sakit saya dan
bersyukur karenanya, apakah itu lebih baik daripada saya sakit dan
87
menanggungnya dengan sabar?” Nabi saw menjawab, “Sesungguhnya Rasul
mencintai kesehatan sama seperti engkau juga menyenanginya.”
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi bahwa Rasulullah saw
bersabda: ‘Barangsiapa bangun di pagi hari dengan badan schat dan jiwa sehat
pula, dan rezekinya dijamin, maka dia seperti orang yang memiliki dunia
seluruhnya.”
Di antara ucapan-ucapan bijaksana Nabi Dawud as adalah sebagai berikut,
“Kesehatan adalah kerajaan yang tersembunyi.” Juga. “Kesedihan sesaat membuat
orang lebih tua satu tahun.” Juga, “Kesehatan adalah mahkota di kepala orang-
orang yang sehat, yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang sakit.” Dan juga,
“Kesehatan adalah harta karun yang tak terlihat.”
88
Sebagaiman disepakati oleh para ulama bahwa di balik pengsyariatan
segala sesuatu termasuk ibadah dalam Islam terdapat hikrnah dan manfaat phisik
(badaniah) dan psikis (kejiwaan). Pada saat orang-orang Islam menunaikan
kewajiban-kewajiban keagamannya, berbagai penyakit lahir dan batin terjaga.
Kesehatan Jasmani
Ajaran Islam sangat menekankan kesehatan jasmani. Agar tetap sehat, hal
yang perlu diperhatikan dan dijaga, menurut sementara ulama, disebutkan, ada
sepuluh hal, yaitu: dalam hal makan, minum, gerak, diam, tidur, terjaga, hubungan
seksual, keinginan-keinginan nafsu, keadaan kejiwaan, dan mengatur anggota
badan.
Pertama; Mengatur Pola Makan dan Minum
Dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan, makanan adalah unsur
terpenting untuk menjaga kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam
menyebutkan, makan yang halalan dan thayyiban. Al-Quran berpesan agar
manusia memperhatikan yang dimakannya, seperti ditegaskan dalam ayat: “maka
hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”.(QS. ‘Abasa 80 : 24 )
Dalam 27 kali pembicaraan tentang perintah makan, al-Quran selalu
menekankan dua sifat, yang halal dan thayyib, di antaranya dalam (Q., s. al-
Baqarat (2)1168; al-Maidat (s):88; al-Anfal (8):&9; al-Nahl (16) : 1 14),
Kedua; Keseimbangan Beraktivitas dan Istirahat
89
hendak berpuasa terus menerus sepanjang tahun, dan yang lain tidak mau
‘menggauli’ istrinya, sebagaimana disebutkan dalam hadits:
“Nabi pernah berkata kepadaku: Hai hamba Allah, bukankah aku memberitakan
bahwa kamu puasa di sz’am? hari dan qiyamul laildimalam hari, maka aku
katakan, benarya Rasulullah, Nabi menjawab: Jangan lalukan itu, berpuasa dan
berbukalah, bangun malam dan tidurlah, sebab, pada badanmu ada hak dan pada
lambungmujuga ada hak” (HR Bukhari dan Muslim).
Tujuan utama olahraga adalah untuk mempertinggi kesehatan yang positif, daya
tahan, tenaga otot, keseimbangan emosional, efisiensi dari fungsi-rungsi alat
tubuh, dan daya ekspresif serta daya kreatif. Dengan melakukan olahraga secara
bertahap, teratur, dan cukup akan meningkatkan dan memperbaiki kesegaran
jasmani, menguatkan dan menyehatkan tubuh. Dengan kesegaran jasmani
seseorang akan mampu beraktivitas dengan baik.
Sumber ajaran Islam tidak mengatur secara rinci masalah yang berhubungan
dengan berolahraga, karena termasuk masalah ‘duniawi’ atau ijtihadiyat, maka
bentuk, teknik, dan peraturannya diserahkan sepenuhnya kepada manusia atau
ahlinya. Islam hanya memberikan prinsip dan landasan umum yang harus dipatuhi
dalam kegiatan berolahraga.
90
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu
sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan
persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang
selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya.
Apa saja yang kamu najkahkanpadajalan Allah niscaya akan dibalas dengan
cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (QS.Al-Anfal :6o):
Nabi menafsirkan kata kekuatan (al-Quwwah) yang dimaksud dalam ayat ini
adalah memanah. Nabi pernah menyampaikannya dari atas mimbar disebutkan 3
kali, sebagaimana dinyatakan dalam satu hadits:
Nabi berkata: “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja
yang kamu sang gupi” Ingatlah kekuatan itu adalah memanah, Ingatlah kekuatan
itu adalah memanah, Ingatlah kekuatan itu adalah memanah, (HR Muslim, al-
Turmudzi, Abu Dawud, Ibn Majah, Ahmad, dan al-Darimi)
Imam al-Suyuthi, ‘Abd al-Hamid al-Qudhat, dan ulama yang lain menyatakan,
dalam Islam menjaga kesucian dan kebersihan termasuk bagian ibadah sebagai
bentuk qurbat, bagian dari ta’abbudi, merupakan kewajiban, sebagai kunci ibadah,
Nabi bersabda: “Dari ‘Ali ra., dari Nabi saw, beliau berkata: “Kunci shalat
adalah bersuci” (HR Ibnu Majah, al-Turmudzi, Ahmad, dan al-Darimi)
91
segala sesuatu yang dipergunakan manusia dalam urusan kehidupan. Sedangkan
kesucian rohani meliputi kebersihan hati, jiwa, akidah, akhlak, dan pikiran.
92
yang disyariatkan Nabi dalam praktek penbobatan yang berhubungan dengan
spesialisasinya.
Sebagaimana pula yang disepakati oleh para ulama bahwa di balik pengsyariatan
segala sesuatu termasuk ibadah dalam Islam terdapat hikmah dan manfaat fisik
badan dan psikis kejiwaannya. Pada saat orang-orang Islam menunaikan
kewajiban-kewajiban keagamannya, berbagai penyakit lahir dan batin pun ikut
pula terjaga.
Lalu, apa upaya yang harus kita lakukan agar tetap sehat?
Menurut para pakar kesehatan bisa dengan cara kita mengonsumsi gizi yang yang
cukup. Perhatikan asupan makan dan minuman yang akan kita konsumsi.
Multivitamin bisa menjadi pendorong agar tubuh tetap fit. Olahraga cukup,
keseimbangan beraktivitas dan istirahat yang cukup juga sangat mempengaruhi.
Jangan lupakan dari tubuh yang sehat terdapat pula jiwa yang sehat. Senantiasah
melakukan tugas dan kewajibanmu sebagai hamba Allah, perbaiki shalatmu,
perbanyak dzikir dan amalan baikmu dan berdoalah agar selalu diberi
perlindungan dan jauh pula dan penyakit hati. Serta membiasakan lingkungan
sekitar kita bersih juga pasti akan memberikan dampak baik yang akan menjaga
kesehatan kita.
Ke 10
Penerapan Ilmu Kesehatan berbasis Sunnatullah dan Qadarullah
Kata sunnatullah dari segi bahasa terdiri dari kata sunnah dan Allah. Kata
sunnah antara lain berarti kebiasaan. Sunnatullah adalah kebiasaan-kebiasaan
Allah dalam
memperlakukan masyarakat. Dalam al-Qur’an kata sunnatullah dan yang semakna
dengannya seperti sunnatina atau sunnatul awwalin terulang sebanyak tiga belas
kali. Sunnatullah adalah hukum-hukum Allah yang disampaikan untuk umat
manusia melalui para Rasul, undang-undang keagamaan yang ditetapkan oleh
Allah yang termaksud di dalam al-Qur’an, hukum (kejadian) alam yang berjalan
tetap dan otomatis.
Sunatullah adalah bagian yang bersifat 'dinamis' dari ilmu-pengetahuan-Nya
di alam semesta ini. Karena sunatullah memang hanya semata terkait dengan
segala proses penciptaan dan segala proses kejadian lainnya (segala proses
dinamis). Sunatullah itu sendiri tidak berubah-ubah, namun masukan dan keluaran
prosesnya yang bisa selalu berubah-ubah secara 'dinamis' (segala keadaan lahiriah
dan batiniah 'tiap saatnya'), dan tentunya sunatullah juga berjalan atau berlaku
93
'tiap saatnya'. Sunatullah berupa tak-terhitung jumlah aturan atau rumus proses
kejadian (lahiriah dan batiniah), yang bersifat 'mutlak' dan 'kekal', yang tiap
saatnya pasti selalu mengatur segala zat ciptaan-Nya di alam semesta ini.
Ilmu berdasarkan Sunnatullah
Segala bentuk ilmu-pengetahuan (beserta segala teori dan rumus di dalamnya),
yang dikenal dan dicapai oleh manusia, secara "amat obyektif" (sesuai dengan
fakta-kenyataan-kebenaran secara apa adanya, tanpa ditambah dan dikurangi),
pada dasarnya hanya semata hasil dari pengungkapan, atas sebagian amat sangat
sedikit dari ilmu-pengetahuan-Nya (terutama sunatullah).
Bahkan nantinya, segala bentuk ilmu-pengetahuan yang belum dikenal, juga
hanya hasil dari usaha mengungkap atau memformulasikan sunatullah, yang justru
telah ditentukan atau ditetapkan-Nya, sebelum awal penciptaan alam semesta ini.
Dan segala bentuk ilmu-pengetahuan lainnya pada manusia, yang bukan hasil dari
usaha mengungkap atau memformulasikan sunatullah, secara "amat obyektif",
tentunya bukan bentuk ilmu-pengetahuan yang 'benar'. Ilmu-pengetahuan Allah,
Yang Maha Mengetahui bersifat 'mutlak' (pasti benar) dan 'kekal' (selalu benar).
Sedangkan segala bentuk ilmu-pengetahuan manusia (bahkan termasuk para nabi-
Nya), pasti bersifat 'relatif' (tidak mutlak benar), 'fana' (hanya benar dalam
keadaan tertentu) dan 'terbatas' (tidak mengetahui segala sesuatu hal). Karena tiap
manusia memang pasti memiliki segala kekurangan dan keterbatasan.
Namun tiap manusia justru bisa berusaha semaksimal mungkin, agar tiap bentuk
ilmu-pengetahuannya bisa makin 'sesuai' atau 'mendekati' ilmu-pengetahuan Allah
di alam semesta ini, dengan menggunakan akalnya secara relatif makin cermat,
obyektif dan mendalam.
Usaha seperti ini justru juga telah dilakukan oleh para nabi-Nya. Sehingga
seluruh pengetahuan mereka tentang pengetahuan atau kebenaran-Nya, terutama
yang paling penting, mendasar dan hakiki bagi kehidupan umat manusia (hal-hal
gaib dan batiniah), memang telah bisa tersusun relatif sempurna (relatif amat
lengkap, mendalam, konsisten, utuh dan tidak saling bertentangan secara
keseluruhannya). Hal ini yang justru telah mengakibatkan tiap pengetahuan
mereka, bisa disebut 'wahyu-Nya'. Baca pula artikel/posting "Cara proses
diturunkan-Nya wahyu".
Segala bentuk ilmu-pengetahuan manusia mestinya bisa dipilih terlebih
dahulu, secara amat hati-hati, cermat dan selektif, sebelum dipakai atau diyakini,
karena relatif bisa mudah menyesatkan, terutama pada agama, ajaran dan paham
yang bersifat 'musyrik' dan 'materialistik', yang memang pasti tidak sesuai dengan
kebenaran-Nya (mustahil berasal dari Allah dan tidak bersifat mendasar / hakiki).
Pengertian Qadarullah
Takdir (qadar) adalah perkara yang telah diketahui dan ditentukan oleh
Allah Subhanahu wa Ta’ala dan telah dituliskan oleh al-qalam (pena) dari
segala sesuatu yang akan terjadi hingga akhir zaman.
Ilmu berdasarkan Qadarullah
94
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أه لم يكنyا أخطyه وأن مyابه لم يكن ليخطئyا أصyتى بعلم أن مyره حyبره وشyدر خyال يؤمن عبد حتى يؤمن بالق
ليصيبه
“Tidak beriman salah seorang dari kalian hingga dia beriman kepada qadar baik
dan buruknya dari Allah, dan hingga yakin bahwa apa yang menimpanya tidak
akan luput darinya, serta apa yang luput darinya tidak akan menimpanya.”
(Shahih, riwayat Tirmidzi dalam Sunan-nya (IV/451) dari Jabir bin
‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dan diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad dalam
Musnad-nya (no. 6985) dari ‘Abdullah bin ‘Amr. Syaikh Ahmad Syakir berkata:
‘Sanad hadits ini shahih.’
Jibril ‘alaihis salam pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengenai iman, maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
اإليمان أن تؤ من با هلل ومال ئكته وكتبه ورسله واليوم اال خر وتؤ من بالقدرخيره وشره
“Engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya,
Rasul-Rasul-Nya, hari akhir serta qadha’ dan qadar, yang baik maupun yang
buruk.”
(Shahih, riwayat Muslim dalam Shahih-nya di kitab al-Iman wal Islam wal Ihsan
(VIII/1, IX/5))
Dan Shahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma juga pernah
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كل شيء بقدر حتى العجز والكيسز
“Segala sesuatu telah ditakdirkan, sampai-sampai kelemahan dan kepintaran.”
AYAT AL-QURAN DAN HADITS
Kedudukan Ilmu pengetahuan dalam Islam menempati kedudukan tinggi
dimana Al-Qur’an memandang orang yang beriman dan berilmu pengetahuan
berada pada posisi yang tinggi dan mulia, dan juga ditegaskan dalam Hadits-
hadits Nabi yang memuat anjuran dan dorongan untuk menuntut ilmu. “Allah
akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan
beberapa derajat.” (QS. Mujadillah [58]: Hal ini juga ditegaskan dalam beberapa
ayat dan hadits rasulullah saw sebagai berikut:
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS Mujaadilah [58] :11)
Rasulullah saw pun memerintahkan para orang tua agar mendidik anak-
anaknya dengan sebaik mungkin. “Didiklah anak-anakmu, karena mereka itu
diciptakan buat menghadapi zaman yang sama sekali lain dari zamanmu kini.”
(Al-Hadits Nabi saw). “Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap Muslimin,
Sesungguhnya Allah mencintai para penuntut ilmu.” (Hadis Nabi saw).
Ayat ini menguraikan bagaimana kedudukan dari setiap umat manusia yang
memiliki tingkat keimanan yang tinggi yang dibarengi dengan Penguasaan
terhadap ilmu pengetahuan. Tidak akan beriman seseorang jika tidak memiliki
pengetahuan dan sesungguhnya pengetahuan itu akan melahirkan kemudharatan
95
jika tidak dibarengi dengan kaar keimanan yang baik. Hal ini memberikan
indikasi bahwa sesungguhnya antara Islam dan Ilmu Pengetahuan adalah
maerupakan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Allah telah menentukan segala perkara untuk makhluk-Nya sesuai dengan
ilmu-Nya yang terdahulu (azali) dan ditentukan oleh hikmah-Nya. Tidak ada
sesuatupun yang terjadi melainkan atas kehendak-Nya dan tidak ada sesuatupun
yang keluar dari kehendak-Nya. Maka, semua yang terjadi dalam kehidupan
seorang hamba adalah berasal dari ilmu, kekuasaan dan kehendak Allah, namun
tidak terlepas dari kehendak dan usaha hamba-Nya.
Allah Ta’ala berfirman,
إنا كل شىء خلقنه بقدر
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (Qs. Al-
Qamar: 49)
تقديرا ,وخلق كـل شىء فقدره
“Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-
ukurannya dengan serapi-rapinya.” (Qs. Al-Furqan: 2)
وإن من شىء إال عنده بمقدار
“Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya, dan
Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu.” (Qs. Al-Hijr: 21)
2.1 Interrelasi
Kebenaran Al-
Qur’an dan
Ipteks
Interrelasi berasal
dari dua kata yaitu
inter dan relasi. Inter
adalah bentuk terikat
96
diantara dua
sedangkan relasi
adalah hubungan
atau berhubungan.
Jadi interrelasi
merupakan
hubungan antara dua
masalah yang saling
terikat. Dalam
pembahasan ini
berkenaan dengan
“hubungan
kebenaran Al-
Qur’an dan ipteks.
Al-Quran adalah
kitab petunjuk,
97
demikian hasil yang
kita peroleh dari
mempelajari sejarah
turunnya. Ini sesuai
pula dengan
PenegasanAl-Quran:
Petunjuk bagi
manusia, keterangan
mengenai petunjuk
serta pemisah antara
yang hak dan batil.
(QS 2:185).
Al-Qur’an dan
Ilmu
Pengetahuan
Al-Quran
98
demikian
menghormati
kedudukan ilmu
dengan
penghormatan
yang tidak
ditemukan
bandingannya
dalam kitab-kitab
suci yang lain
sebagai bukti, Al-Quran
menyifati masa Arab pra-
Islam
dengan
2.1 Interrelasi
Kebenaran Al-
99
Qur’an dan
Ipteks
Interrelasi berasal
dari dua kata yaitu
inter dan relasi. Inter
adalah bentuk terikat
diantara dua
sedangkan relasi
adalah hubungan
atau berhubungan.
Jadi interrelasi
merupakan
hubungan antara dua
masalah yang saling
terikat. Dalam
pembahasan ini
100
berkenaan dengan
“hubungan
kebenaran Al-
Qur’an dan ipteks.
Al-Quran adalah
kitab petunjuk,
demikian hasil yang
kita peroleh dari
mempelajari sejarah
turunnya. Ini sesuai
pula dengan
PenegasanAl-Quran:
Petunjuk bagi
manusia, keterangan
mengenai petunjuk
serta pemisah antara
101
yang hak dan batil.
(QS 2:185).
Al-Qur’an dan
Ilmu
Pengetahuan
Al-Quran
demikian
menghormati
kedudukan ilmu
dengan
penghormatan
yang tidak
ditemukan
bandingannya
dalam kitab-kitab
suci yang lain
102
sebagai bukti, Al-Quran
menyifati masa Arab pra-
Islam
dengan
103