1. Dalam Al Qur’an Fungsi Al Qur’an adalah sebagai pembeda yakni membedakan antara yang benar dan yang salah, baik dalam pengamatan maupun teori, yang menyangkut masalah mkarokosmos maupun mikrokosmos, dan yang menyangkut kisah masa lalu maupun kehidupan yang akan datang. Teori makrokosmos menyatakan bahwa buki adalah pusat dari segala macam bendaangkasa itu mengelilingi bumi. Teoto mikrokosmos, misalnya pada proses kelahiran manusia, Al Qur’an telah memberikan pernyataan dedukasi tentang tahapan dan proses terjadinya manusia dari saat pembuahan hingga saat kelahiran. Contoh : Teori terbentuknya alam semesta َض َكانَتَا َر ْتقًا فَفَتَ ْقنَاهُ َما َو َج َع ْلنَا ِمنَ ْال َما ِء ُك َّل َش ْي ٍء َح ٍّي أَفَاَل ي ُْؤ ِمنُون َ ْت َواأْل َر ِ أَ َولَ ْم يَ َر الَّ ِذينَ َكفَرُوا أَ َّن ال َّس َما َوا “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air, maka mengapa mereka tidak beriman?” (QS. Al- anbiya: 30) Ayat tersebut berkaitan dengan Big bang theory, yaitu teori terbentuknya alam semesta yang menyatakan bahwa pada awalnya alam semesta merupakan satu kesatuan, kemudian terjadi ledakan besar yang menghasilkan pecahan-pecahan dan meluas. Teori Big Bang ini adalah teori penciptaan bumi yang paling diakui di era modern. Kesesuaian yang harmoni antara Al-Qur’an dengan Teori Big Bang adalah suatu hal yang tidak dapat dielakkan lagi. Hal ini sudah dijelaskan Allah dalam Al- Qur’an 1.400 tahun silam. Di dalam Al-Quran terdapat beratus-ratus ayat yang menyebut tentang ilmu pengetahuan dan sains yang merupakan salah satu isi pokok kandungan kitab suci Al- Qur’an. Bahkan kata ‘ilm dan turunannya disebut sebanyak 778 kali. Selain itu sains juga merupakan salah satu kebutuhan agama Islam, hal ini dibuktikan dengan fakta setiap kali umat Islam melaksanakan ibadah memerlukan penentuan waktu yang tepat.Contohnya dalam melaksanakan shalat, menentukan awal bulan Ramadhan, pelaksanaan haji semuanya memiliki waktu tertentu dan untuk menentukan waktu yang tepat diperlukan ilmu astronomi yang memang termasuk dalam sains. Pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan ini bertolak belakang dengan pandangan para ilmuan Barat yang sebagian besar berpaham materialis. Mereka menganggap ilmu pengetahuan tidak dapat disatukan dengan agama. Bahkan para pemikir Barat sekarang ini berada ditengah-tengah peperangan antara agama dan ilmu pengetahuan. Hampir tidak mungkin mereka sekarang ini menerima kenyataan adanya pertemuan secara mendasar antara agama dan ilmu pengetahuan. Secara historis, timbulnya pemikiran tersebut sebenarnya dilatarbelakangi oleh sikap antipati gereja terhadap ilmu pengetahuan pada abad pertengahan.Itulah sebabnya para ilmuan Kristen pada zaman dahulu, seperti Galileo Galilei, dihukum mati oleh gereja, karena penemuan ilmiah mereka yang dianggap bertentangan dengan paham gereja. Menurut Quraish Shihab, pertentangan antara kaum agamawan dengan ilmuan di Eropa itu disebabkan oleh sikap radikal kaum agamawan Kristen yang hanya mengakui kebenaran dan kesucian Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sehingga orang- orang yang mengingkarinya dianggap kafir dan berhak mendapatkan hukuman. Dilain pihak, para ilmuan mengadakan penyelidikan-penyelidikan ilmiah yang hasilnya bertentangan dengan kepercayaan yang dianut oleh pihak gereja (kaum agamawan). Akibatnya, tidak sedikit ilmuwan yang menjadi korban oleh penindasan dan kekejaman pihak gereja. Islam adalah agama yang mengajarkan bahwa ilmu pengetahuan dan agama merupakan sesuatu yang saling berhubungan dan melengkapi. Al Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahuan merupakan sarana untuk mengaplikasikan segala sesuatu yang tertuang dalam ajaran Islam. Bukti bahwa Islam merupakan agama yang menekankan pengembangan ilmu pengetahuan adalah dengan ditemukan ratusan ayat yang membicarakan tentang petunjuk untuk memperhatikan bagaimana cara kerja alam dunia ini. Tidak kurang dari 750 ayat al-Qur’an memberikan gambaran kepada manusia untuk memperhatikan alam sekitarnya. Selain itu, biasanya ayat-ayat yang membahasnya diawali maupun diakhiri dengan sindiran- sindiran seperti; “Apakah kamu tidak memperhatikan?”, “Apakah kamu tidak berpikir?”, “Apakah kamu tidak mendengar?”, “Apakah kamu tidak melihat?”. Sering pula di akhiri dengan kalimat seperti “Sebagai tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”, “Tidak dipahami kecuali oleh Ulul Albaab”. Demikianlah mukjizat terakhir rasul yang selalu mengingatkan manusia untuk mendengar, melihat, berpikir, merenung, serta memperhatikan segala hal yang diciptakan Allah di dunia ini. 2. Dalam Hadits Hadits berfungsi sebagai penjelasan informasi yang didapar dari Al Qur’an. Contoh matan (teks) Assunah yang memberikan motivasi bagi manusia untuk menggali ilmu pengetahuan, peradaban, dan teknologi : Contoh : Motivasi dalam Mencari dan Mengembangkan Ilmu Pengetahuan. Hadist yang diriwayatkan Turmudzi berikut: يَرْ ِج َع َحتَّى ِهللا َسبِي ِْل فِى فَهُ َو ْال ِع ْل ِم ُطَلَب فِى خَ َر َج َم ْن Artinya : "Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang" Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dapat memperluas cakrawala dan memperkaya bahan pertimbangan bagi manusia dalam mengambil sikap dan tindakan, karena kekayaan informasi dan pengetahuan akan membuat seseorang lebih cenderung kepada obyektivitas, kebenaran dan fakta yang ada. Ilmu yang bermanfaat dapat dijadikan sebagai sarana untuk mendekatkan kebenaran dalam berbagai bentuk dan bidang. Bahkan lebih dari itu, ilmu yang bermanfaat dapat memperkuat dan meningkatkan keimanan seorang muslim kepada Allah SWT. Ada beberapa alasan mengapa kita perlu menguasai IPTEK, antara lain : 1) Negara-negara Barat sudah banyak menguasai ilmu pengetahuan yang berasal dari dunia Islam. Hal ini menjadikan Negara Barat bisa dengan leluasa menjatuhkan kekuatan yang dimiliki oleh umat muslim. 2) Negara-negara Barat juga berupaya untuk mencegah Negara-negara Islam dalam mengembangkan IPTEKnya agar tidak bisa melawan kekuatan Negara-negara Barat. Dengan melihat penjelasan diatas, kita bisa mengetahui betapa perhatiannya Islam dalam memandang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Islam juga telah mengatur dan memerintahkan kepada umatnya agar mereka senantiasa menjadi umat yang terbaik dalam segala hal agar nantinya mereka tidak tersesat dan terjerumus kepada keburukan. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang darisudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi. Iptek atau Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi, merupakan salah satu hal yang tidak dapat kita lepaskan dalam kehidupan kita. Kita membutuhkan ilmu karena pada dasarnya manusia mempunyai suatu anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT hanya kepada kita, manusia, tidak untuk makhluk yang lain, yaitu sebuah akal pikiran. Dengan akal pikiran tersebutlah, kita selalu akan berinteraksi dengan ilmu. Akal yang baik dan benar, akan terisi dengan ilmu-ilmu yang baik pula. Sedangkan teknologi, dapat kita gunakan sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu sendiri. Namun, dalammempelajari dan mengaplikasikan iptek itu sendiri, harus memperhatikan beberapa hal yang penting. Tidak semua sains dan teknologi yang diciptakan para ilmuwan itu baik untuk kita. Terkadang ada pula yang menggunakan bahan -- bahan berbahaya bagi kesehatan lingkungan sekitar. Beberapa dari mereka ada yang menyalahgunakan hasil penelitian tsb. Sesungguhnya Allah melarang kita membuat pengrusakan di bumi, seperti dalam firman-Nya dalam (Q.S. Al-A'raf : 56). Abad modern sekarang ini yang disebut abad ilmu pengetahuan,ditandai dengan pemikiran rasional dan filosofis serta kemajuan- kemajuan luar biasa di bidang sains dan teknologi, akan meninggalkan ajaran agama yang tidak menghargai akal fikiran, tidak mengarahkan umatnya untuk mencapai ilmu pengetahuan. Sebaliknya agama yang mengajarkan umatnya agar menggunakan akal fikirannya semaksimal mungkin, memerintahkan untuk meraih ilmu pengetahuan dan mengarah pada keluhuran akhlak akan diterima dengan sangat baik oleh masyarakat modern. Agama seperti itulah yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini, karena pada hakekatnya manusia membutuhkan kebahagiaan jasmani dan rohani, kebahagiaaan lahir dan bathin. Kebahagiaan yang lengkap itu tidak mungkin akan diperoleh manusia modern tanap mengikuti bimbingan agama. Agama Islam adalah agama yang sangat memperhatikan ilmu pengetahuan,. Ia mendorong umatnya agar terus menuntut ilmu, meraih sains dan teknologi, menggunakan akal fikiran, menggali dan menganalisa setiap aspek ilmu pengetahuan dalam segala lapangan kehidupan. Islam adalah agama kehidupan yang selalu sesuai dengan perkembangan zaman dan dapat diterapkan dalam segala tempat. "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya" (Al-'Alaq : 1-5) Dengan adanya potongan ayat di atas menjelaskan bahwa islam mendorong umatnya untuk menimba ilmu sedari kecil, karena dari Allah menciptakan manusia sedari segumpal darah untuk mencari ilmu seperti cara merangkak, cara berjalan, cara berbicara dan lain lain. Setelah itu dengan bertambahnya usia, seorang manusia pasti akan menambah ilmunya seperti memulai dengan pra-sekolah, sekolah dasar, dan seterusnya.