Anda di halaman 1dari 5

Materi : Peran Sosiologi dalam Kesehatan Masyarakat

Ruang Lingkup Sosiologi Kesehatan

Sosiologi kesehatan merupakan cabang sosiologi yang relative baru. Di masa lalu dalam
sosiologi telah lama dikenal cabang sosiologi, sosiologi medis yang merupakan pendahulu
sosiologi kesehatan dan terkait erat dengannya. (Rosmalia and Sriani, 2017)

Para ahli pun membedakan antara sosiologi mengenai kesehatan dan sosiologi dalam
kesahatan. Menurut Wilson (dalam Sunarto, 2014:1.12) sosiologi mengenai kesehatan terdiri
atas pengamatan dan anilisis dengan mengambil jarak, yang terutama dimotivasi oleh suatu
masalah sosiologi sedangkan sosiologi dalam kesehatan mempelajari penelitian dan pengajaran
yang lebih bercirikan keintiman, terapan dan kebersamaan yang terutama yang terutama
didorong oleh adanya masalah kesehatan. Artinya rumusan sosiologi mengenai kesehatan oleh
Wilson mengacu pada kepenting para sosiolog dalam pengembangan teori dan konsep
sosiologi, sedangkan rumusan mengenai sosiolog dalam kesehatan jelas mengaju pada
kepentingan bidang kesehatan. (Rosmalia and Sriani, 2017)

Sosiologi Kesehatan juga sering disamakan dengan sosiologi medic, berikut perbedaan
antara sosiologi kesehatan dan sosiologi medic (Rosmalia and Sriani, 2017),

Perbedaan Sosiologi Kesehatan Sosiologi Medis

Ilmu yang dipakai Ilmu-ilmu sosial dan Ilmu-ilmu biologi, psikologi


humaniora dan ilmu-ilmu sosial

Satuan Analisis Masyarakat dan struktur Individu, kelompok dan


sosial organisasi sebagai satuan
analisis

Masalah Kesehatan Masalah pembatasan Penyakit


yang dikaji kebebasan memilih serta
dikuranginya keefektifan
pribadi
Cara Penyembahan Latihan, gizi pengendalian Pengobatan, operasi
lingkungan dan peruban penggunaan zat kimia dan
sosial perubahan kegiatan

Kajian Utama Tercapainya kesehatan, Tercapainya penyembuhan


kesejahteraan serta dan perawatan individu
penurunan mordibiditas dan
mortalitas dalam populasi

Orgnisasi Utama yang Rumah sakit, rawat jalan Rumah sakit, rawat jalan serat
dikaji serta perawatan mandiri perawatan mandiri
badan legislative, sekolah
dan organisasi informal

Peran Utama dalam Substitusi dokter, praktisi Dokter, professional lain dan
Penyembuhan kesehatan masyarakat, pasien
promotor kesehatan
penyembuhan awam
pendidikan ahli gizi dan
politikus

Munculnya sosiologi kesehatan awalnya karena bidang kedokteran memerlukan


pemahaman tentang faktor-faktor sosial yang berhubungan dengan pola penyebaran penyakit
(epidemiologi) dalam kelompok-kelompok masyarakat tertentu sehingga muncul disiplin
keilmuan yang dinamakan sosiologi kedokteran. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan
paradigma sehat mengubah pusat perhatian dari penyakit menjadi kesehatan (kuratif menjadi
preventif). Berdasarkan hal tersebut muncul lah sosiologi kesehatan. (Rosmalia and Sriani,
2017)

Terdapak konsep dasar dalam sosiologi kesehatan yang bertujuan untuk memberikan
gambatan mengenai apa yang akan dipelajari antara lain (Rosmalia and Sriani, 2017),
1. Sebagai alat kognitif agar seseorang menjadi lebih tau dan mengerti mengenai apa yang
mereka pelajari.
2. Sebagai alat evaluative agar seseorang dapat membedakan serta memisahkan mengenai
pokok bahasan yang mereka pelajari.
3. Sebagai alat pragmatik yang memberikan pengetahuan tentang bagaimana penerapan
ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
4. Sebagai alat komunikatif agar terjalin komunikasi yang baik antar yang belajar dengan
yang mengajar.

Sosiologi Kesehatan juga memiliki sifat keilmuan antara lain (Rosmalia and Sriani, 2017),

1. Bersifat empiris artinya sosiologi kesehatan mempelajari apa yang benar-benar terjadi
di masyarakat dan apa yang dipelajari dapat dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bersifat teoritis artinya sosiologi kesehatan menggunakan teori-teori dalam
pembelajarannya dimana teori tersebut dikemukakan oleh para ahli yang berdasarkan
pada apa yang terjadi di masyarakat.
3. Bersifat kumulatif artinya ilmu sosiologi kesehatan yang sekarang dipelajari tidak lain
adalah pengembangan dari ilmu sosiologi kesehatan yang telah ada sebelumnya.
4. Tidak bersifat menilai artinya ilmu sosiologi kesehatan tidak dapat membenarkan dan
menyalahkan tindakan atau perilaku individu atau kelompok masyarakat karena tiap
daerah memiliki norma tersendiri sehingga apa yang dianggap salah di satu daerah bisa
dianggap benar di daerah lain, dan sebaliknya.

Sosiologi Kesehatan dan Teori Sosiologi

Mula-mula sejumlah teoritis klasik sosiologi klasik memberikan kontribusi terhadap


pemahaman kita mengenai factor sosial dalam kesehatan. Kemudian du tahun 1845 Karl Marx
dan Friedrich Engels menjelaskan hubungan antara rendahnya kesehatan buruh dengan
eksplotasi dalam kapitalisme. Namun istilah sosiologi medis sendiri telah berusia sekitar 100
tahun karena diciptakan oleh Charles Melntire pada tahun 1894. Perkembangannya kemudian
dijelaskan oleh Cockerham yang berpendapat bahwa di tahun 1940-an sosiologi medis baru
dapat dianggap sebagai suatu disiplin ilmu yang mapan karena berhasil memperoleh dukungan
dana penelitian terapan dalm jumlah besar dari pihak Pemerintah maupun Swasta. (Sunarto,
2014)
Pada tahun 1950-an tokoh Sosiologi Talcott Parsons dalam bukunya: “The Social
System” menjelaskan kenyataan sosial di bidang medis dengan menggunakan teori sosiologi
modern yang dikembangnya, yaitu fungsionalisme struktural. (Sunarto, 2014)

Selain Parsons ada banyak ahli sosiologi yang dianggap memberikan kontribusi penting
bagi sosiologi medis maupun sosiologi kesehatan seperti, Howard Becker, Erving Goffman
dan Foucault. Para tokoh ini berupaya menjelaskan kesehatan dengan menggunakan teori
sosiologi yang sering berbeda dengan teori yang dianut oleh sosiolog lainnya. (Sunarto, 2014)

Salah satu indikator mengenai perkembangan sosiologi medis maupun sosiologi


kesehatan ialah semakin banyaknya organisasi terkait, baik di tingkat nasional, regional
maupun internasional. Contohnya Americn Sociological Association (ASA), The Australian
Sociology Association (TASA), dll. Indikator lainnya adalah semaraknya jurnal di bidang
sosiologi medis dan kesehatan. Contoh di Amerika Serikat terdapat Journal of Health and
Social Behaviour oleh ASA, dan masih banyak lagi. (Sunarto, 2014)

Peran Sosiologi dalam Kesehatan

1. Memahami perilaku sakit dan cara orang mencari pertolongan medis (help seeking
behaviour).
2. Mempelajari pemahaman penduduk mengenai gejala penyakit dan tindakan masyarakat
yang dianggap tepat menurut tata nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakt.
3. Menganalisis factor sosial dalam hubungannya dengan etiologic (asal-usul) Penyakit.
4. Menekankan pemahaman bahwa sakit dan cacat fisik sebagai kenyataan medis juga
menjadi kenyataan sosial.
5. Menganalisis hubungan provider-promotor (ahli kesehatan) kesehatab dengan pasien /
masyarakat. (White, 2012)
DAFTAR PUSTAKA

Sunarto, K. (2014). Sosiologi Kesehatan. [online] Repository.ut.ac.id. Available at:


http://repository.ut.ac.id/4637/1/SOSI4410-M1.pdf [Accessed 13 Sep. 2019].

Rosmalia, D. and Sriani, Y. (2017). Sosiologi Kesehatan. [online] Bppsdmk.kemkes.go.id.


Available at: http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/11/sosiologi_bab1-3.pdf [Accessed 13 Sep. 2019].

White, K. (2012). Pengantar Sosiologi Kesehatan dan Penyakit. 2nd ed. Jakarta: Rajawali Pers,
pp.52-54.

Anda mungkin juga menyukai