Anda di halaman 1dari 12

KESEHATAN LINGKUNGAN INDUSTRI

Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Dasar Kesehatan Lingkungan
Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM., M.Kes

Oleh :
Kelompok 5

Nurul Sukmawati C. 11161010000041


Merydian Joshepine 11161010000042
Della Alifah 11161010000043
Wulan Permatasari 11161010000049
Hestinah Istianah 11161010000050
Muhammad Adjie R . 11161010000058
Eva Sarah S. 11161010000070
Amalia Rahmah 11161010000075

Kelas 3B

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
2018

0
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, serta
hidayah-Nya kepada kita.Sehingga makalah tentang kesehatan lingkungan industri ini dapat
terselesaikan dengan baik. Kami berterima kasih kepada bapak Prof. Dr. H. Arif Sumantri,
SKM., M.Kes. selaku dosen mata kuliah Dasar Kesehatan Lingkungan diprogram studi
kesehatan masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan tugas ini kepada
kami sehingga kami dapat mencari tau serta memahami pencemaran udara dalam kesehatan
lingkungan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat dipahami dan berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan tentang kesehatan lingkungan industri. Kami menyadari sepenuhnya
dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah di masa mendatang.

Ciputat, Januari 2018

Tim penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan 3

1.1 Latar Belakang 3

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Tujuan 4

Bab II Pembahasan 5

2.1 Definisi Kesehatan lingkungan dalam Industri 5

2.2 Dampak Industrialisasi pada Lingkungan 5

2.3 Pencemaran Fisik, Kimiawi, Biologis 8

2.4 Peran Kesehatan lingkungan di Industri 8

2.5 Ayat Tentang Kesehatan lingkungan Industri 9

Bab III Penutup 10

3.1 Kesimpulan 10

3.2 Saran 10

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………….……11

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan yang optimum
sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Ruang
lingkup kesehatan lingkungan antara lain mencakup: perumahan, pembuangan kotoran manusia
(tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (limbah) dan
sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha
untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media
yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya
(Notoadmodjo, 2003).
Polusi atau pencemaran lingkungan umumnya terjadi akibat pengembangan teknologi
dalam usaha meningkatkan kesejahteraan hidup, misalnya pencemaran air, udara dan tanah akan
mengakibatkan merosotnya kualitas air, udara dan tanah, akibatnya akan terjadi hal-hal yang
merugikan dan mengancam kelestarian lingkungan. Pencemaran terjadi bila dalam lingkungan
terdapat bahan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang
bersifat fisik, kimiawi maupun biologis, sehingga mengganggu kesehatan, eksistensi manusia
dan aktivitas manusia serta organisme lainnya (Supardi, 2003).
Faktor lingkungan (fisik, biologis, kimiawi dan sosiokultural) mempunyai kaitan yang
erat dengan faktor perilaku misalnya kebiasaan atau perilaku dalam menggunakan air bersih,
membuang air besar serta membuang sampah di sembarang tempat termasuk pembuangan
limbah. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pencemaran air tersebut dan penduduk menjadi
rawan terhadap penyakit menular bawaan air seperti penyakit kulit, diare dan lain-lain (Depkes
RI, 2003).
Sesuai dengan penjelasan dalam Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992, yang
dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengamatan dan penetapan kualitas air untuk berbagai
kebutuhan manusia. Oleh karena itu seharusnya air yang dikonsumsi oleh manusia untuk
kebutuhan sehari- hari selain harus mencukupi juga harus memenuhi persyaratan kualitas fisik,
kimia dan bakteriologis (Depkes, 1992).

3
Pencemaran air dapat terjadi akibat masuknya atau dimasukkannya bahan pencemar dari
berbagai kegiatan, seperti rumah tangga, pertanian, industri. Akibat pencemaran tersebut kualitas air
dapat menurun hingga tidak memenuhi persyaratan peruntukan yang ditetapkan. Penurunan kualitas
air akibat pencemaran, seperti yang terjadi di sungai-sungai dapat mengubah struktur komunitas
organisme akuatik yang hidup. Pencemaran senyawa organik, padatan tersuspensi, nutrient berlebih,
substansi toksik, limbah industri dapat menyebabkan gangguan kualitas air dan dapat menyebabkan
perubahan keanekaragaman komposisi organisme akuatik di sungai. (Affandi, 1990).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Definisi dari Kesehatan lingkungan dalam Indusrti ?
2. Apa Dampak dari Industrialisasi pada Lingkungan?
3. Apa saja Jenis-Jenis Pencemaran Fisik, Kimiawi, dan Biologis ?
4. Apa saja Peran Kesehatan lingkungan Industri?
5. Bagaimana Ayat Tentang Kesehatan lingkungan Industri?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami Definisi dari Kesehatan lingkungan dalam Indusrti
2. Mengetahui dan memahami Dampak dari Industrialisasi pada Lingkungan
3. Mengetahui dan memahami Jenis-Jenis Pencemaran Fisik, Kimiawi, dan Biologis
4. Mengetahui dan memahami Peran Kesehatan lingkungan Industri
5. Mengetahui dan memahami Bagaimana Ayat Tentang Kesehatan lingkungan Industri

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kesehatan lingkungan dalam Industri
Kesehatan lingkungan kerja atau higiene industri merupakan ilmu dan seni yang
didedikasikan untuk mengantisipasi, mengenali, mengevaluasi, dan mengendalikan faktor-faktor
lingkungan (stressor) yang berasal dari tempat kerja yang dapat menimbulkan kesakitan,
ketidakmampuan, kesehatan dan kesejahteraan atau ketidaknyamanan yang signifikan diantara
pekerja atau antar warga masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2016
Tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri, Kesehatan Lingkungan
Kerja Industri adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko
lingkungan kerja industri yang terdiri dari faktor bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi, dan
sanitasi untuk mewujudkan kualitas lingkungan kerja industri yang sehat
2.2 Dampak Industrialisasi pada Lingkungan
Dampak limbah industri terhadap lingkungan telah terbukti besar pengaruhnya terhadap
kesehatan manusia seperti penyakit Minamata dan itai-itai di Jepang. Penyakit minamata yang
diakibatkan oleh pencemaran Merkuri (Hg) mengakibatkan gangguan pusat syaraf sehingga
penderita tidak dapat mengontrol gerakan anggota tubuhnya. Sedangkan penyakit Itai-itai
disebabkan karena pencemaran Kadmium (Cd) yang terakumulasi di dalam hati dan ginjal
sehingga akan merusak kedua organ tersebut. Maka dari itu pengolahan limbah industri sebelum
dibuang ke lingkungan sangatlah penting dilakukan.
Disamping menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan bila tidak dikelola
secara baik, kegiatan industri juga dapat menyebabkan timbulnya bau, bising, panas, dan radiasi.
1. Limbah industri berbentuk gas, debu dan butiran-butiran halus/ partikel kecil, penanganan
dan dampaknya terhadap lingkungan
Dampak negatif pada manusia :
a. Gas beracum :
 CO, dapat menyebabkan gangguan fungsi otak
 SO 2, Nitrogen Dioksida (NO2), Ozon, NH3, beberapa senyawa aromatik, H2S
dapat menimbulkan gangguan pernafasan dan/atau iritasi mata.
b. Smog (kabut/asap)

5
Dapat mengganggu penglihatan serta pernafasan
c. Debu
 Mengganggu pernafasan dan bila beracun (contohnya Pb) dapat
menimbulkan gangguan syaraf, saluran pernafasan dan menyebabkan anemia.
 Debu yang mengandung serat asbes dapat menimbulkan kanker

Dampak terhadap tanaman, pencemaran yang ada di atmosfer dapat menimbulkan


pengaruh yang kronis, jauh di luar titik emisi. Yang besar pengaruhnya adalah : Ozon (O 3),
Oksida Sulfur (SO2) dan Oksida Nitrogen (NO2) yang dapat merusakkan pepohonan. Gas SO 2
dan NO2 dapat menimbulkan hujan asam yang akan mengakibatkan:
 Peningkatan leaching kation dari tanah dan permukaan daun
 Perubahan struktur dari komunitas tanaman daratan dan perairan (akuatik)
 Pengaruh produktivitas hutan dan fiksasi nitrogen.

Dampak gas dan debu terhadap hewan, dapat menimbulkan gangguan pernafasan
maupun akumulasi cemaran karena memakan makanan yang sudah tercemar. Bila produk hewan
tersebut dimakan manusia, secara tidak langsung akan mempengaruhi manusia yang
memakannya (seperti sapi yang makan rumput yang sudah tercemar Pb susu sapi yang dihasilkan
akan mengandung Pb pula).
Akibat pencemaran gas, debu dan butiran-butiran halus tersebut tidak saja berpengaruh dalam
jangka pendek namun juga jangka panjang.
2. Limbah industri cair dan dampaknya terhadap lingkungan
Limbah industri cair sering menimbulkan masalah. Dari semua air yang digunakan industri
(termasuk air pendingin untuk generator tenaga termis) menurut estimasi hanya 0,2% yang
ke luar dalam bentuk bagian dan produk. Dengan anggapan 2% hilang karena penguapan
dapat dibayangkan betapa banyak air buangan industri yang telah berubah mutunya.
Beberapa komponen dari limbah industri dapat memberikan gangguan perairan secara fisik
seperti padatan terapung, buih, zat warna, bahan yang menyebabkan kekeruhan, baik secara
langsung maupun melalui terjadinya suatu reaksi.

6
3. Limbah industri berbentuk padat dan dampaknya terhadap lingkungan
Limbah industri buangan padat dapat berupa lumpur yang terjadi dari proses produksi atau
dari proses pengelolaan limbah, sisa-sisa logam bekas kemasan, kerak, dll.
Bahan pencemar yang dihasilkan industri/pabrik dapat berpengaruh terhadap lingkungan
yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
A. Pengaruh fisik seperti padatan tersuspensi yang menyebabkan kekeruhan pada air,
buangan air pendingin yang akan menaikkan temperatur dan lapisan minyak yang
akan menghalangi reoksigenasi air.
B. Pengaruh oksidasi yaitu disebabkan aktivitas bakteri atau oksidasi kimia dari zat-zat
organik dan anorganik yang mengurangi kadar oksigen terlarut.
C. Pengaruh senyawa atau bahan kimia beracun, yang menyebabkan perubahan
fisiologik langsung atau kumulatif pada tanaman, binatang atau manusia.
D. Pengaruh nutrisi kimia yang menyebabkan kandungan nitrat dan fosfat yang tinggi.
E. Pengaruh patogen yang disebabkan ole mikroorganisme, dimana bakteri dan virus
akan timbul dalam jumlah yang cukup untuk menyebabkan bahaya terhadap
kesehatan manusia.
F. Pengaruh radionuklida yang disebabkan akumulasi senyawa radioaktif dalam
makanan organisme yang menyebabkan perubahan fisiologik dalam tubuh manusia.

7
2.3 Pencemaran Fisik, Kimiawi, Biologis
Pencemaran kimiawi adalah pencemaran yang disebabkan oleh bahan/ zat kimia. Zat
kimia ini bisa berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga ataupun yang berasal dari
penggunaan pestisida DDT yang berlebihan. Zat kimia yang berasal dari limbah pabrik yang
merupakan logam berat misalnya Pb (timbal), Hg (Air raksa), Cd (kadnium), Zn (seng), Cr
(kromium), dan Ni (nikel). Limbah rumah tangga yang mengandung bahan kimia adalah
penggunaan detergen. Zat kimia yang lain penyebab pencemaran adalah penggunaan pestisida
DDD yang berlebihan. DDT (Dikloro Difenil Trichlorothan) mengakibatkan pencemaran tanah
dan pencemaran air.
Pencemaran fisik adalah pencemaran yang disebabkan oleh benda-benda fisik yang bisa
berupa bahan padat, cair dan gas. Zat cair yang dapat menyebabkan pencemaran misalnya
limbah rumah tangga, keluarga, dan limbah pabrik. Zat padat yang menyebabkan pencemaran
adalah kaca, logam, botol, karet, kaleng-kaleng bekas dan plastik. Sedangkan gas yang
menyebabkan pencemaran misalnya asap pabrik, asap rokok, dan asap kendaraan bermotor.
Pencemaran biologi adalah pencemaran yang disebabkan oleh bahan yang  berupa
mikroorganisme penyebab penyakit, misalnya Escherichia coli, Entamoeba coli, dan Salmonella
thyposa. Kebanyakan mikroorganisme tersebut dapat menyebabkan penyakit perut.
2.4 Peran Kesehatan lingkungan Industri
Permasalahan kesehatan sangat banyak terdapat di negeri kita ini contohnya pada bidang
industri yaitu Pencemaran Air, Pencemaran Udara, Terjadi/Terbentuknya Limbah Padat. Kita
ambil salah satu contoh yaitu Pencemaran Air.
Hampir semua limbah cair baik yang berasal dari rumah tangga dan industri dibuang
langsung dan bercampur menjadi satu ke badan sungai atau laut, ditambah lagi dengan kebiasaan
penduduk melakukan kegiatan MCK di bantaran sungai. Akibatnya, kualitas air sungai menurun
dan apabila di-gunakan untuk air baku memerlukan biaya yang tinggi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa permasalahan kesehatan diatas dapat
dikurangi dan dihilangkan dengan adanya tenaga kesehatan lingkungan. Dengan kata lain peran
tenaga kesehatan lingkungan yaitu untuk menanggulangi, mencegah, mengurangi, dan mengatasi
adanya permasalahan di bidang lingkungan demi terciptanya lingkungan yang sehat.
Oleh karena itu ini adalah salah satu peran kesling terhadap industri dan ini menjadi jawaban
mengapa perlu adanya tenaga kesehatan lingkungan di dalam perindustrian.

8
2.5 Ayat Tentang Kesehatan lingkungan Industri
QS. AL-QOSHOSH AYAT 77

Artinya:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah Kepadamu (kebahagiaan) negeri akherat,
dan janganlah kamu melupakan bahagian mudari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidakmenyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan“
Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa manusia tidak boleh berbuat kerusakan di
mukabumi. Ini berarti bahwa manusia diutus untuk menjaga lingkungan, tidak mencemarinya,
berbuat dan berperilaku sehat. Karena Allah tidak menyukai orang-orang yang merusak alam
ciptaannya. Samahalnya dalam bekerja di perusahaan berarti perlu adanya kesehatan dan
keselamatan kerja agar dapat dipelajari hal-hal apa saja yang dapat merusak lingkungan untuk
kemudian dihindari sehingga tercipta lingkungan yang aman dan pekerja dapat terhindar dari
resiko bahaya yang ditimbulkan.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kemunculan industry di masyarakat dapat memeberikan dampak positif dan dampak
negative. Salah satu dari banyak dampak negativenya adalah dampaknya terhadap kesehatan.
Bahaya yang ditimbulkan oleh industry meliputi bahaya fisik, kimiawi, biologis, dan psikis. Hal
tersebut berdampak pada kesehatan pekerja industry itu sendiri, maupun masyarakat dan
lingkungan sekitar. Kesehatan lingkungan industri merupakan hal yang fundamental untuk
sebuah industri yang sedang berlangsung. Kesehatan lingkungan industri dapat meminimalisir
terjadinya kemungkinan-kemungkinan buruk yang ditimbulkan akibat kegiatan industri.
3.2 Saran
1.   Perusahaan dan pemerintah harus berperan aktif dan komitmen dalam meningkatkan
kesadaran  mengenai kesehatan kerja dan tanggung jawabnya terhadap lingkungan
sekitarmaupunmasyarakat.
3.    Penjadwalan pemeriksaan kesehatan karyawan.
4.    Monitoring dan evaluasi kegiatan pemeriksaan / pelayanan kesehatan dengan pihak
ketiga.
5.    Penambahan dan perbaikan sarana untuk mengurangi resiko.

10
Daftar Pustaka
Al Qur'an Terjemah Indonesia
Dyah Suryani, S.Si, M.Kes. Pengaruh Lingkungan terhadap Kesehatan.
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://fkm.uad.ac.id/unduhan/DKL
%2520gabung.pdf&ved=0ahUKEwiZvdrEnLfYAhWMEbwKHSbEBaIQFgglMAA&usg=AOv
Vaw0ZssR4Hv3HKSojy0V49RZ9.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2016 Tentang Standar dan
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
Supraptini, S. (2002). Pengaruh Limbah Industri Terhadap Lingkungan Di Indonesia. Media
Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. Retrieved from
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/1063%5Cnhttp://ejournal.litban
g.depkes.go.id/index.php/MPK/article/viewFile/1063/563

11

Anda mungkin juga menyukai