Artinya: dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan
Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi
sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapan tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.
Pada ayat ini mengandung motivasi pengkajian ilmu pengetahuan yang
menyangkut prinsip astronomi, fisika, atmosfer, biologi. Berpikir didalam al-
qur’an memiliki berbagai macam bentuk lafadz selain dari kata ‘alama-
ya’lamu, yang mana memiliki pengertian yang sama. Sepetri yang akan
diuraikan bahwa ini, yang ayatnya sesuai dengan bentuk lafadz yang tengah
dibahas nantinya.
1. Nazara (ingan makna nalar atau penalaran) yang artinya melihat
secara abstrak
Artinya : maka apakah meeka tidak melihat akan langit yang ada di atas
mereka, bagaimana kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit
itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun”38
2. Tadabbara atau tadabbur, artinya merenungkan
Artinya : ini adalah sebuah kitab yang kami turnkan kepadamu penuh
dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya
mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.
Merenungkan ayat-ayat Allah dapat dilakukan oleh orang yang
mempunyai pikiran dalam hal adalah ulu albab, yaitu orang orang yang
tidak memiliki kerancuan dalam berfikir sehingga mereka menerima dan
melaksanakan ayat-ayat Allah tersebut, oleh karenanya mereka terhindar
dari siksa neraka.43
3. Tafakkara atau tafakur, artinya berfikir
Artinya : kemudian makan lah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu), dari perut
lebah itu keluar minuman (madu) yang macam-macam warnya,
didalamnya terdapa obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian it benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.
4. Faqiha atau Fiqh atau Tafaqquh, artinya mengerti
Artinya : langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya
bertasbih kepada Allah, dan tak ada suatupun melainkan bertasbih
dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengeri tasbih mereka.
Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun”47
Ayat diatas secara singkat menyatakan bahwa allah swt menyucikan diri-
Nya dari sekutu, bukan hanya itu tetapi juga bertasbih terus menerus
untuk-Nya langit yang tujuh, dan juga bumi serta semua yang berakal
yang ada didalamnya dan tak ada satupun melainkan bertasbih dan
memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti secara mendalam tasbih mereka
karena kekurangan kamu.
5. tazakkara, artinya mengingat, memperoleh pengertian, mendapat
pelajaran, memperhatikan dan mempelajari
A. Hakikat Berpikir
Pemikiran akal dan kesadaran pengertiannya adalah sama walupun
menggunakan nama-nama yang berbeda untuk satu sebutan. Proses dalam
berpikir bisa disebut pemikiran, karena dalam proses berpikir tersebut tidak
terlibatkan organ tubuh tertentu yang ditunjuk. Jadi, pemikiran, akal dan
kesadaran, adalah penangkapan suatu kenyataan dengan perantara indera ke
otak disertai informasi sebelumnya tentang fakta tersebut yang berfungsi
menafsirkannya.
Kata pikir dan pakar dalam bahasa Indonesia diambil dari arab fikr
yang dalam al-qur’an menggunakan istilah fakkarah dan tafakkaruun. Yang
mana menurut Quraish Shihab diambil dari kata fark yang dalam bentuk
fakara dapat berarti : mengorek sehingga apa yang dikorek itu muncul,
menumbuk sampai hancur, dan menyikat sehingga kotorannya hilang.
Salah satu bentuk berpikir adalah tafakur. Yang mana salah satu maknanya
diungkap melalui pernyataan Al-Fudhail, tafakur adalah cermin yang
memperlihatkan kepadamu kebaikan dan keburukan.
B. Makna Berpikir Menurut al-Qur’an
Al-Qur’an memberikan gambaran tentang bagaimana manusia berpikir dan
memahami semua yang allah ciptakan baik di bumi atau di langit tidak
satupun yang sia-sia.100 serta apayang ada di dalamnya mengandung suatu
hikmah. Al-Qur’an juga mengajak untuk berpikir dengan beragam bentuk
redaksi tentang segala hal, kecuali tentang zat Allah swt, karena mencurahkan
akal untuk memikirkan zat-Nya adalah pemborosan energy akal, meningat
pengetahuan tentang zat Allah tidak mungkin dicapai oleh akal manusia. Oleh
karena itu, Rasulallah Saw. Bersabda, “berpikirlah kamu akan ciptaan-
ciptaan Allah dan jangan pikirkan tentang zat Allah” dan juga sebagaimana
firman allah:
Artinya : “dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) dari
mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di
antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang
ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-
benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.
Sehingga menurut Pitirim Sorokin tingkatan-tingkatan berpikir tersebut
dibagi menjadi beberapa istilah yaitu: inderawi, rasional, dan intuisi, yang
mana keragaman itu menunjukan manusia harus bersikap terhadap realitas,
istilah awanya seperti tahu, tahu yang dalam, dan sangat mengetahui.”110 yang
mana lafadz-lafadz yang berada dalam al-Qur’an yaitu:
a. Nazhara yang artinya melihat secara abstrak seperti tercantum dalam al-
Qur’an yaitu:
Artinya : maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas
mereka, bagaimana kami meninggikannya dan menghiasnya dan langsit
itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun?. Dan kami hamparkan bumi
itu dan kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan kami
tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata.
b. Tadabara yang artinya merenungkan tercantum dalam al-qur’an yaitu:
Artinya : ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh
dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya
mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.”115
c. Tafakara yang artinya berpikir terdapat pada al-Qur’an yaitu:
Artinya : dan tuhanmu yang mewahyukan kepada lebah: “buatlah sarang
dibukit-bukit. Di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin
manusia”. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
tempuhlah jalan tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu), dari perut
lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya
didalam terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan)
bagi orang-orang yang memikirkan”.118
d. Faqih-Tafaqqaha yang artinya mengerti terdapat pada al-Qur’an yaitu:
Artinya : “ Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya
bertasbih kepada allah, dan tak ada satupun melainkan bertasbih dengan
memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.
Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun”.122
e. Tadzakkara yang artinya menginat, memperoleh pengertian, mendapatkan
pelajaran, memperhatikan dan mempelajari terhadap pada alqur’an yaitu:
Artinya : maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang
tidak dapat menciptakan (apa-apa)? Maka mengapa kamu tidak
mengambil pelajaran
Tadzakkur adalah salah satu tugas akal yang paling tinggi, yang
mana untuk menyimpan pengetahuan dan informasi yang diperoleh maka
memerlukan tempat yang namanya ingatan atau dzakirah. Maka dari itu
Qardhawi menyimpulkan bahwasannya manusia tidak akan bisa hidup
tanpa tadzakkur dan dzakirah.
f. Fahima artinya memahami terdapat dalam al-qur’an yaitu:
Artinya : ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh
dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya
mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.”160