Anda di halaman 1dari 13

STUDI KASUS AL QUR’AN DAN SAINS

Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS


Mata Kuliah : Studi Qur’an Hadist
Dosen Pengampu : Abdullah, M.Ag

Disusun oleh :
Nama : Nabila Ischak Putri
NIM : 215050003
Kelas : A1AKR

JURUSAN AKUTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Faktor utama dalam sebuah peradaban besar adalah Ilmu
pengetahuan. Sebagai faktor utama dalam perkembangan peradaban, ilmu
pengetahuan mendapatkan perhatianyang serius dalam Islam. Masa
sebelum kedatangan Islam yang disebut dengan Masa Jahiliyah, misalnya,
merupakan argumentasi penting bahwa Islam datang dengan membawa
ilmu pengetahuan dan meminimalisir kebodohan.
Ketika Islam datang sebagai agama dengan membawa benih-benih
peradaban yang besar dan secara terang-terangan menghimbau untuk
mempelajari ilmu dan menjadikannya sebagai jalan utama kehidupan,
maka para pecinta ilmu mulai mempelajari warisan peradaban yang telah
ada sebelumnya. Dalam lembaran sejarah peradaban Islam, kita bisa
melihat hubungan yang harmonis antara agama dan akal, selama lima
abad, dimulai dari abad kedelapan sampai abad ketiga belas masehi. Hal
tersebut sangat wajar terjadi, karena dalam Islam, akal sebenarnya
mempunyai kedudukan yang amat tinggi dan posisi penting dalam Islam.
Substansi Al-Qur’an sebagai sumber utama agama Islam juga menjadi
bukti bahwa Islam sangat mengapresiasi ilmu pengetahuan. Laporan ini
dibuat guna menganalisis Studi Kasus terkait Al Quran dan Sains.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Materi
1. Pengertian Al Quran
Secara etimologi Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab dalam bentuk
kata benda abstrak mashdar dari kata (qara’a-yaqrau-Qur’anan) yang
berarti bacaan. Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa lafazh
Al-Qur’an bukanlah musytak dari qara’a melainkan isim alam (nama
sesuatu) bagi kitab yang mulia, sebagaimana halnya nama Taurat dan
Injil. Penamaan ini dikhususkan menjadi nama bagi Kitab Suci yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Al-Quran merupakan istilah dari bahasa arab yang memiliki arti
bacaan. Al-Quran diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril. Al-
Quran diturunkan secara berangsur-angsur di kota besar Mekah dan
Madinah sejak tahun 610 M sampai kematian Nabi Muhammad tiba
yaitu pada tahun 632 M. Istilah Al-Quran berasal dari kata kerja qara’a
yang artinya membaca.
Al-Quran menggambarkan dirinya sendiri sebagai pembeda atau
Al-Furqan, kitab utama atau Ummul Kitab, Penuntun atau Huda,
kebijaksanaan atau Hikmah, Pengingat atau Dzikir, dan sesuatu yang
diturunkan dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang rendah atau
Tanzil.1

2. Pengertian Sains
Ilmu Pengetahuan (sains) dan teknologi serta ilmu agama bagi
manusia merupakan dua kekuatan yang mampu mewarnai dan
mentransformasikan kehidupannya. Menurut Sumaji dkk., sains dalam
arti sempit adalah disiplin ilmu yang terdiri atas physical sdences dan

1
Ahmad. Pengertian Al Qur’an Dan Hadist Beserta Sejarahnya :
GramediaBlog
life sciences. Termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu astronomi,
kimia, geologi, mineraIogy, meteorology, dan fisika;
sedangkan life sciences meliputi biologi, zoology, dan fisiologi.
Dalam bahasa Arab, terdapat kata al-'ilm yang berarti pengetahuan
(knowledge), sedangkan kata ilmu dalam bahasa Indonesia, merupakan
terjemahan dari kata "science". Sains adalah serapan dari kata bahasa
inggris sciense yang diambil dari kata sciensia yang berarti
pengetahuan.
Selain pengertian di atas "sains" juga diartikan sebagai ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dapat diuji dan dibuktikan
kebenarannya. Sementara itu, teknologi diartikan sebagai ilmu atau
studi tentang praktis atau industri, ilmu terapan dan sebagainya.
Pengertian teknologi secara umum dapat dikatakan bahwa teknologi
adalah sesuatu yang dapat meninggikan harkat umat manusia. Selain
itu, teknologi juga dapat dikatakan sebagai penerapan ilmu
pengetahuan.2
Sains atau Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber
teknologi yang mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai
penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknologi adalah terapan atau
aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yang lebih
canggih dan dapat mendorong manusia untuk berkembang lebih maju
lagi.3

3. Keterkaitan antara Sains, Teknologi dan Al Quran


Hubungan antara Alquran dan sains ibarat dua sisi mata uang yang

2
Murtono. Pendidikan Sains dalam Al Qur’an : Digilib.uin
3
Sumaji, dkk. Pendidikan Sains Yang Humanistis, (Yogyakarta : 1998), hal
31.
tidak bisa dipisahkan. Alquran menghormati kedudukan ilmu dengan
penghormatan yang tidak ditemukan bandingannya dalam kitab kitab
suci yang lain. Di dalam Alquran terdapat beratus-ratus ayat yang
menyebut tentang ilmu pengetahuan dan sains yang merupakan salah
satu isi pokok kandungan kitab suci Alquran. Bahkan kata ‘ilm dan
turunannya (tidak termasuk al alam, al alamin, dan alamatyang disebut
76 kali) disebut sebanyak 778 kali.
Selain itu sains juga merupakan salah satu kebutuhan agama Islam,
hal ini dibuktikan dengan fakta setiap kali umat Islam melaksanakan
ibadah memerlukan penentuan waktu yang tepat. Contohnya dalam
melaksanakan shalat, menentukan awal bulan Ramadan, pelaksanaan
haji semuanya memiliki waktu tertentu dan untuk menentukan waktu
yang tepat diperlukan ilmu astronomi yang memang termasuk dalam
sains.  4
Islam adalah agama yang mengajarkan bahwa ilmu pengetahuan
dan agama merupakan sesuatu yang saling berhubungan dan
melengkapi. Alquran merupakan sumber ilmu pengetahuan, dan ilmu
pengetahuan merupakan sarana untuk mengaplikasikan segala sesuatu
yang tertuang dalam ajaran Islam. Bukti bahwa Islam merupakan
agama yang menekankan pengembangan ilmu pengetahuan adalah
dengan ditemukan ratusan ayat yang membicarakan tentang petunjuk
untuk memperhatikan bagaimana cara kerja alam dunia ini.5

4. Posisi Al Qur’an terhadap Ilmu


Posisi Al-Qur'an terhadap pengetahuan dan teknologi dapat
dijelaskan dengan jalan mencari mengembangkan ilmu menjadi

4
Bakar, Osman. 1991. Tauhid dan Sains. Bandung: Pustakahidayah.
5
Adm (2020). Korelasi Al Qur’an dan Sains: Youlead.id
teknologi. Al-Qur'an sebagai sumber ilmu memberikan benih-benih
dasar untuk dapat dikembangkan oleh menusia menjadi ilmu dan
teknologi yang tidak terhingga ragamnya dan arah pencapaiannya.

5. Peranan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Islam


Dalam al-qur’an terkandung teks-teks (ayat-ayat) yang mendorong
manusia untuk melihat, memandang. berfikir, serta mencermati
fenomena-fenomena alam semesta ciptaan Tuhan yang menarik untuk
diselidiki, diteliti dan dikembangkan. Al-Qur'an menantang manusia
untuk menggunakan akal fikirannya seoptimal mungkin.
Al-Qur'an memuat segala informasi yang dibutuhkan manusia, baik
yang sudah diketahui maupun belum diketahui. Informasi tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi pun disebutkan berulang-ulang dengan
tujuan agar manusia bertindak untuk melakukan nazhar. Nazhar adalah
mempraktekkan metode, mengadakan observasi dan penelitian ilmiah
terhadap segala macam peristiwa alam di seluruh jagad ini, juga
terhadap lingkungan keadaan masyarakat dan historisitas dahulu.
6. Pandangan Islam tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Islam melalui Al-Qur’an telah memotivasi seluruh umat islam
untuk berfikir dan merenungkan alam semesta ini untuk mengenal
kebesaran Tuhan, sebagaimana tersebut dalam Surat Al-Baqarah ayat
164 :
Artinya : “ Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian
malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang
bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa
air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan
Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran
angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu)
sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang
yang mengerti.” 6

Islam sebagai agama yang membawa peradaban baru tentu


memiliki batasan terhadap peradaban itu sendiri, sehingga tujuan untuk
mencapai kehidupan yang lebih baik dari peradaban sebelumnya bisa
tercapai. Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, tidak anti produk teknologi, tidak akan bertentangan dengan
teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus, asalkan dengan
analisa-analisa yang teliti, obyekitf dan tidak bertentangan dengan
dasar Al-Qur`an.7

Peradaban Islam memiliki empat karakteristik fundamental :


1) Peradaban Islam bersifat universal (al-alamiyah)bahwa peradaban
Islam tidak dibatasi oleh letak geografis, generasi, kurun waktu,
suku, bangsa dan penyekat-penyekat lainnya
2) Tauhid ( Ke-Esaan Allah SWT )Karakteristik ini menguatkan
karakteristik pertama, di mana kualitas seseorang dalam Islam
bukan didasarkan pada strata sosial, tetapi didasarkan kepada
kualitas ketakwaannya kepada yang maha Esa. Hal ini berbeda

6
Q.S Al Baqarah ayat 164 beserta terjemahannya
7
Ani Feb, dkk. (2013). Makalah Al Quran dan Sains. Perkembangan Sains
Dalam Islam.
dengan peradaban lainnya yang mengklasifikasikan masyarakatnya
kepada beberapa kelompok; kelas elit, kelas menengah, dan kelas
menengah ke bawah.
3) Al-Tawazun wa al-Wasthiyah (keseimbangan dan moderat)Dalam
Islam, harus ada balance antara aspek materi (madiyah) dan non-
materi (ruhiyah). Kebahagian, dalam perspektif Islam, hanya bisa
diraih dengan mengintegrasikan dan menyeimbangkan antara
kedua aspek tersebut. Islam juga mengharuskan umatnya untuk
menyeimbangkan antara dimensi akal dan wahyu, ilmu agama dan
ilmu pengetahuan umum.
4) Al-Shibghoh Al-Akhlaqiyah (menekankan pada aspek
moral)Dalam sistem kehidupan, Islam memiliki sistem nilai yang
luhur dalam setiap aspek kehidupan; ekonomi, budaya, politik,
berbangsa, bernegara dan sebagainya.Ilmu pengetahuan dalam
konsep Islam juga harus selaras dengan karakter peradaban Islam.8

7. Fase Perkembangan Ilmu Pengetahuan


Harun Nasution menyimpulkan bahwa periode perkembangan
sejarah Islam bisa dikelompokkan ke dalam tiga masa, yaitu :
1) Masa klasik, antara tahun 650-1250 M
Di zaman inilah daerah Islam meluas melalui Afrika Utara
sampai ke Spanyol di Barat dan melalui Persia sampai ke India
di Timur. Daerah-daerah itu tunduk kepada kekuasaan Khalifah
yang pada mulanya berkedudukan di Madinah, kemudian di
Damaskus dan terakhir di Baghdad.
2) Masa pertengahan, antara tahun 1250-1800 M

8
Ani Feb, dkk. (2013). Makalah Al Quran dan Sains. Perkembangan Sains
Dalam Islam.
Pada masa pertengahan, yakni antara tahun 1250-1800 M
adalah fase kemunduran dari intelektual umat Islam, karena
filsafat mulai dijauhkan dari umat Islam, sehingga ada
kecenderungan akal dipertentangkan dengan wahyu, iman
dengan ilmu, dunia dengan akhirat. Di zaman ini, desentralisasi
dan disintegrasi bertambah meningkat yang berakibat pada
hilangnya khilafah secara formil. Islam tidak lagi mempunyai
khalifah yang diakui oleh semua umat sebagai lambang
persatuan dan ini berlaku sampai kerajaan Usmani mengangkat
khalifah baru di Istanbul di abad ke-16
3) Masa modern, Sejak Tahun 1800 M Sampai Sekarang
Periode Modern (1800 M - dan seterusnya) merupakan
zaman kebangkitan umat Islam. Jatuhnya Mesir ke tangan
Barat mengilhami kebangkitan. Raja-raja dan pemuka-pemuka
Islam mulai memikirkan bagaimana meningkatkan mutu dan
kekuatan umat Islam kembali. Pada era ini, sebagaimana
diungkapkan Al-Faruqi, kondisi umat Islam sangat tidak
menggembirakan sekalipun dalam kuantitas besar umat Islam
berdomisili di tanah yang subur dengan sumber daya alam yang
melimpah. Bangsa Eropa melakukan hegemoni ekonomi atas
bangsa-bangsa Timur dan Islam. Dan bahkan pada abad 19,
Eropa secara terang-terangan menjadikan dirinya sebagai
imperialisme dunia karena telah didukung oleh kekuatan
politik, kekuasaan dan militer.9

B. Analisis Materi
Di dalam Jurnal ini mengemukakan hasil penelitian terkait Al
Qur’an dan Sains. Dapat di analisis bahwa Al Qur’an ini sendiri memiliki

9
Ani Feb, dkk. (2013). Makalah Al Quran dan Sains. Perkembangan Sains
Dalam Islam.
peran sebagai sumber ilmu dari segala ilmu. Al Qur’an dapat dijadian
pacuan oleh manusia dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Hubungan
Al Qur’an dengan Sains ialah Al Qur’an menghormati kedudukan ilmu,
begitu pula dengan adanya ilmu dalil dalil yang ada di dalam Al Qur’an
menjadi lebih utuh.

C. Analisis Kasus
a. Kasus
Sains selain telah memberikan nilai positif  terhadap kehidupan
manusia, tetapi juga dianggap telah memberikan dampak negatif,
seperti terjadinya pemanasan global, individualisme, hedonism,
maraknya kekerasan, kolonialisasi, dan krisis moral. Di samping itu,
penemuan-penemuan ilmiah sains telah diklaim menjadi bukti akurat
dan autentik untuk membuktikan ketidakbenaran dan
ketidakbermaknaan kepercayaan dan asumsi-asumsi teologis,seperti
eksistensi jiwa dan juga tuhan. Dalam sains modern, sains dikenal
seperti itu, dianggap hal yang terpisah dang tak sejalan dengan agama.
Dari teori-teori yang muncul di Barat, seperti teori Big Bang, teori
Evolusi Darwin, dll. Berbeda dengan pandangan muslim tentang
islamisitas dalam hubungannya dengan sains adalah bahwa tidak ada
konflik antara Islam dan Sains modern. Dalam Sains Islam menjadikan
Al-Qur’an dan Alam sebagai sumber Sains dan pengetahuan spritual,
yang memberikan tentang prinsip Sains yang selalu dikaitkannya
dengan pengetahuan metafisik dan spiritual.
Paradigma epistemologi Sains Islam, yang didasarkan pada
gagasan Keesaan (tauhid), ia memang memiliki pandangan yang
terpadu dan koheren tentang makna pluralitas metodologi. Metodologi-
metodologi ini, berasal dari pandagan Al-Qur’an tentan Realitas dan
tentang kedudukan dalam Realitas itu. Menurut Sains Islam, ada
pertalian batin antara simbol dan yang disimbolkan. Pertalian ini
bersifat metafisik bukan fisik. Dalam Sains Islam pengetahuan ini
disebut dengan Sains simbolisme yang bersifat metafisik. Para ilmuwan
muslim abad-abad yang telah lalu memperlihatkan bahwa pengetahuan
simbolik dan alamiah tidak saling bertentangan atau terpisah.10
b. Analisis
Terdapat beberapa perbedaan pandangan terhadap ilmu sains, ada
berapa pihak mengemukakan bahwa ilmu sains selain berdampak
positif ilmu sains memiliki banyak dampak negatif. Lalu puncul
beberapa paham yang mengatakan penemuan penemuan ilmiah sains ini
membuktikan ketidakbenaran akan suatu kepercayaan, seperti ekstensi
jiwa dan tuhan. Dalam sains modern hal itu dianggap tidak sejalan
dengan agama.
Sedangkan pihak muslim mengemukakan bahwa tidak ada konflik
antara sains modern dan islam. Justru Al Qur’an lah yang mengembantu
ilmu sains ini berkembang.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kita mengamati dan menganalisis studi kasus di atas. Kesimpulan
yang dapat diambil ialah Al Qur’an dan Sains saling berketerkaitan.
Dimana Al Qur’an dijadikan acuan dalam pengembangan Ilmu Sains dan
Teknologi. Tapi di samping itu muncul beberapa paham dari barat tentang
Sains modern mengatakan bahwa ia tidak sejalan dengan agama dan
timbul banyak konflik. Berbeda pula dengan pendapat para muslim
mengatakan bahwa keduanya memang saling beketerkaitan tetapi tidak
ada konflik antara keduanya.
B. Saran

10
Azmi, U. (2020). Keterpaduan Islam dan Sains (Studi Kasus: Islamisme
Sains). Prosiding Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam Dan Sains, 2, 123-130.
Demikianlah analisis ini kami buat. Saya menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Maka, saya meminta maaf yang sebesar-
besarnya dan meminta saran dan koreksi terhadap pembaca guna
melengkapi kekurangan dalam analisis kali ini. Semoga dengan hadirnya
analisis ini, dapat menambah ilmu dan pengetahuan dan pembaca tentang
Al-Qur’an dan Sains dalam mata kuliah Studi Qur’an Hadis.

DAFTAR PUSTAKA

Bakar, Osman. 1991. Tauhid dan Sains. Bandung: Pustakahidayah.


Azmi, U. (2020). Keterpaduan Islam dan Sains (Studi Kasus: Islamisme
Sains). Prosiding Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam Dan Sains, 2, 123-130.
Ani Feb, dkk. (2013). Makalah Al Quran dan Sains. Perkembangan Sains
Dalam Islam.
Sumaji, dkk. Pendidikan Sains Yang Humanistis, (Yogyakarta : 1998), hal
31.
Ahmad. Pengertian Al Qur’an Dan Hadist Beserta Sejarahnya :
GramediaBlog
Adm (2020). Korelasi Al Qur’an dan Sains: Youlead.id
Murtono. Pendidikan Sains dalam Al Qur’an : Digilib.uin

Anda mungkin juga menyukai