Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ISLAM SEBAGAI PENGETAHUAN ILMIAH


Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Metodologi Studi Islam
Dosen Pengampu : Ahmad Zaky Fuady, M.Pd.I

Disusun oleh :
Kelompok 7 :
1. Nama : Nabila Ischak

Nim : 215050003

2. Nama : Reva Early Luciana Pratama

Nim : 215050018

3. Nama : Imroatul Hikmah

Nim : 215050032

JURUSAN AKUTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia serta
hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul " Islam Sebagai Pengetahuan
Ilmiah" ini dapat tersusun dengan baik. Tak lupa sholawat serta salam selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW semoga kita semua
mendapatkan syafaat nya di hari akhir . Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih sebesar-besarnya terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi baik pikiran maupun materi.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan maupun
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami sangat berharap para pembaca dapat
mempraktekkan maksud dari makalah ini dalam kehidupan sehari-hari.
Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman . Oleh
karena itu kami menerima saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Pati, 23 September 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................1
C. Tujuan Pembahasan ............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Arti & perbedaan ilmu, pengetahuan,filsafat ....................................2
B. Metode ilmiah .....................................................................................2
C. Klasifikasi pengetahuan ......................................................................4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................5
B. Saran ...................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Islam adalah sebuah agama yang rasional tetapi bukan sebuah
agama yang rasionalistis (berpijak pada rasio semata). Agama Islam
mengembangkan sebuah kesadaran yang tinggi mengenai kedudukan akal
sebagai inti dalam tradisi-tradisi agama dan dalam mempertahankan sikap
kritis terhadap ilmu pengetahuan. Islam tak hanya menghargai dan
menyuruh belajar tapi juga memberikan metode pengamatan yang
rasional. Dengan begitu, Islam tidak hanya menghasilkan “ilmuwan-
ilmuwan” besar, tetapi juga sebuah tradisi sains yang menyeluruh -sebuah
tradisi yang mengintegrasikan obyektifitas ilmiah di dalam Filsafat Islam.
Disamping agama dan ilmupengetahuan terdapat filsafat yang memiliki
beberapa pembahasan yaitu logika,estetika, etika,politika,
metafsikan.Membicarakan ilmu pengetahuan dan filsafat akan terus
membawa kita pada wawasan yang dalam.
Pada dasarnya filsafat lebih menggali lagi ilmu pengetahuan yang
telah ada, menentukan baik buruk,mencari dan menetukan batas kebebasan
dan juga membicarakan mengenai masalah hidup dan mati.. Dalam hal ini
filsafat dianggap sebagai garis peran terdepan dalam menaklukan
kebenaran sedangkan ilmu merupakan daerah yang telah diduduki filsafat.
Aristoteles memulai metafisikanya dengan pernyataan “setiap
manusia dari kodratnya ingin tahu”. Pernyataan ini tampak berbenturan
dengan generasi sebelumnya, Sokrates, yang menganggap “ia tahu bahwa
ia tidak tahu”. Pandangan Aristoteles tentang keingintahuan manusia dan
pandangan Sokrates yang menganggap bahwa ketidaktahuan merupakan
kenyataan kodrati manusia, sesungguhnya bukan merupakan pandangan
yang secara essensial ( mendasar) harus dipertentangkan satu sama lain.
Akan tetapi pada prinsipnya dapat ditemukan relasi dari keduanya.
Langkah pertama menuju pengetahuan yang dibayangkan Sokrates bahwa
manusia tahu bahwa ia tidak tahu, sehingga ada keinginan untuk tahu dan
keinginan tersebut dapat diwujudkan. Titik temu yang dapat ditarik dari
keduanya adalah eksistensi pengetahuan sebagai bagian penting yang pasti
ada pada diri manusia.
Tetapi hal itu tidak serta merta dapat terwujud saat rasionalitas dan
religiositas tidak melakukan redefenisi terhadap keberadaan masing-
masing. Rasionalitas harus digunakan dengan sesungguh-sungguhnya agar

menghasilkan dinamika, kreativitas, dan inovasi karena hal itulah yang


dituntut
kehidupan modern. Demikianlah agama sebagai ajaran yang mutlak
kebenarannya namun harus tetap lentur memberikan jawaban terhadap
berbagai perubahan kehidupan umat manusia. Dari latar belakang tersebut
di atas, penyusun menuangkan pemahaman materi dalam bentuk tesis
dengan judul: “ISLAM SEBAGAI PENGETAHUAN ILMIAH”.

2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan perbedaan ilmu, pengetahuan, dan filsafat?
2. Apa langkah - langkah metode ilmiah ?
3. Apa arti dari klasifikasi pengetahuan?

C. Tujuan Penulisan
1. Guna mengetahui pengertian dan perbedaan ilmu , pengetahuan,
dan filsafat..
2. Guna mengetahui langkah-langkah dalam metode ilmiah.
3. Guna mengetahui arti dari klasifikasi pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Perbedaan Ilmu, Pengetahuan, Dan Filsafat

a. Pengertian
Ilmu adalah pengetahuan yang berasaskan kenyataan dan tersusun
baik. Pengertian secara ilmiah yang sering digunakan, ilmu
merupakan kumpulan pengetahuan sistematis yang merupakan produk
dari aktivitas penelitian dengan metode ilmiah. Sebagai sistem
pengetahuan, ilmu mempunyai objek material dan objek formal.
Objek material sering disebut pokok soal sedangkan objek material
dinamakan titik perhatian atau Lebih lazim objek formal disebut sudut
pandang. Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga, terbitan Balai Pustaka, Jakarta, 2001, ilmu artinya adalah
pengetahuan atau kepandaian. Ilmu mengandung tiga kategori, yaitu
hipotesis, teori dan dalil hukum.
Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh
manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika
seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali
benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan
sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru
dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa,
dan aroma masakan tersebut. Pengetahuan adalah merupakan hasil
“tau” dan terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu
objek tertentu.
Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan
dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional.Pengetahuan
empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan
deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan
segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek.Pengetahuan empiris
bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia. Misalnya,
seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan
sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen
organisasi. pengetahuan rasional, misalnya pengetahuan tentang
matematika. Hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman
atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis
akal budi.
Filsafat adalah sesuatu yang berharga dan bermanfaat dalam
perkembangan umat manusia, terlebih dalam dunia pengetahuan dan
ilmu. Karena filsafat merupkan suatu prinsip atau asas keilmuan untuk
menelusuri suatu kebenaran objek dengan modal berfikir secara
radikal. Filsafat punya wadah khusus yang tugas dan fungsinya di
bidang tersebut, yaitu filsafat ilmu. Dihadapkan pada nilai guna dan
manfaatnya, maka di dalam buku ini diuraikan tentang pandangan
terhadap filsafat ilmu yang layak untuk terus dikaji dan dipahami
setiap orang, termasuk diantaranya para akademisi dan ilmuwan di
bidangnya. Karena tidak menutup kemungkinan dengan filsafat ilmu
ini ilmu baru akan tercipta dan tercipta dari ilmu sebelumnya. Batas
kajian filsafat adalah logika atau daya pikir manusia.
b. Perbedaan
a) Perbedaan Antara Ilmu dan Pengetahuan
Perbedaan itu terlibat dari sifat sistematisnya dan cara
memperolehnya. Dalam perkembangannya, pengetahuan dengan
ilmu bersinonim arti, sedangkan dalam arti material keduanya
mempunyai perbedaan. Dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa
pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui manusia
secara langsung dari kesadarannya sendiri. Pengetahuan
merupakan akuisisi terendah yang diperoleh dari rangkaian
pengalaman tanpa melalui kegiatan penelitian yang lebih intensif.
b) Perbedaan Antara Filsafat dan Ilmu
Obyek material filsafat itu bersifat universal [umum], yaitu
segala sesuatu yang ada [realita] sedangkan obyek material ilmu
[pengetahuan ilmiah] itu bersifat khusus dan empiris. Artinya,
ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secara
kaku , sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam
disiplin tertentu Obyek formal [sudut pandangan] filsafat itu
bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala
sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar.
Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di
samping itu, obyek formal itu bersifatv teknik, yang berarti bahwa
cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan
realita.
Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang
menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan pengawasan, sedangkan
ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and error.
c) Perbedaan Antara Pengetahuan dan Filsafat
Filsafat hanya Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu
sedangkan pengetahuan dapat mengkajinya sampai pada
kebenaran melalui kesimpulan logis dari pengamatan empiris

B. Metode Ilmiah
Metode adalah prosedur atau cara seseorang dalam melakukan
sebuah kegiatan untuk mempermudah memecahkan berbagai masalah
secara teratur, sistematis, dan terkontrol. Ilmiah adalah suatu keilmuan
untuk memperoleh pengetahuan secara alami berdasarkan bukti fisis.
Seorang ilmuan melakukan observasi serta membuat hipotesis
dalam usahanya untuk menjelaskan suatu fenomena alam. Metode ilmiah
boleh disebut suatu pengejaran terhadap kebenaran yang sudah diatur oleh
pertimbangan-pertimbangan yang masuk akal. Karena idealnya dari
sebuah ilmu adalah untuk memperoleh info atau pendekatan yang
sistematis dari fakta-fakta yang ada. Maka metode ilmiahlah yang
digunakan untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta tersebut dan dengan
menggunakan pendekatan secara sistematis.
Metode ilmiah boleh juga disebut suatu pengajaran kepada kebenaran
yang diatur oleh petimbangan logis. Metode ilmiah pun bisa berarti
sebagai prosedur yang mencakup berbagai macam tindakan pikiran, kerja,
tata langkah, dan cara teknis untuk mendapatkan pengetahuan yang baru
atau mengembangkan pengetahuan yang telah ada. Secara singkat, metode
ilmiah adalah cara para ilmuwan untuk memecahan sebuah permasalahan
yang dihadapi melalui tahapan tertentu.
Dengan adanya metode ilmiah ini, pertanyaan-pertanyaan yang
mendasar dalam mencari kebenaran seperti 5W+1H bagaimanakah yang
dimaksud, benarkah demikian, bagaimana bisa begini/begitu, seberapa
jauh itu, bagaimanakah hal tersebut terjadi dan lain sebagainya, akan
dengan lebih mudah dijawab.

C. Klasifikasi Pengetahuan
a. Ilmu Alam
Pada awalnya, pengetahuan dikelompokkan menjadi dua macam,
yaitu ilmu dasar dan ilmu terapan. Kemudian, dikelompokkan lagi
kedalam ilmu alam, ilmu sosial, dan ilmu terapan.
Ilmu alam adalah istilah yang digunakan untuk menuju ke ilmu
pengetahuan yang objeknya adalah benda-benda alam dengan
hukum-hukum atau teori-teori yang pasti dan umum, berlaku sampai
kapanpun dan dimanapun ilmu ini berada. Ilmu pengetahuan juga
biasa disebut Sains (science) yang diambil dari bahasa latin ‘scientia’
yang memiliki arti pengetahuan.
Kuslan stone menyebutkan bahwa sains adalah kumpulan
pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan
pengetahuan itu. Sains adalah produk dan proses yang tidak dapat
dipisahkan. Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang
ditempuh para peneliti atau ilmuan dalam melakukan penyelidikan
dalam mencari penjelasan tentang gejala alam.
Ilmu alam yaitu sebuah ilmu yang mempelajari aspek-aspek fsik
dan nonfisik manusia tentang bumi, alam, dan sekitarnya. Ilmu alam
memberi landasan dasar kepada ilmu terapan lainnya. Seperti, ilmu
sosial, seni, dan lainnya. Ilmu alam mempunyai cabang cabang lagi,
yaitu ilmu astronomi, biologi, fisika, kimia, geografi, dan lain lain.
Dari pernyataan diatas, bisa disimpulkan bahwa ilmu alam alam
adalah salah satu cabang ilmu dari berbagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang makhluk hidup dan benda benda disekitarnya.
Seperti pohon, air, sungai, dan lain sebagainya adalah lingkungan
biotik. Sedangkan batu, pasir, dan lain-lain adalah lingkungan
abiotik.

b. Ilmu Sosial
Ilmu sosial adalah suatu ilmu pengetahuan yang didalamnya
mempelajari hal-hal yang berhubungan langsung dengan sifat
manusia dan lingkungan sosial disekitarnya. Ilmu ini, sebelumnya
dianggap kurang ilmiah dibandingkan dengan ilmu alam. Namun,
sekarang penelitian yang dipakai dalam penelitian sosial terhadap
perilaku sosial, faktor dan lingkungan yang mempengaruhinya, dapat
membuat para peneliti ilmu alam berminat pada beberapa hal dalam
metodologi ilmu sosial. Contoh beberapa cabang dalam ilmu sosial
adalah sebagai berikut: antropologi, geografi, sejarah, hukum,
sosiologi, politik, dan lain lain.
Dalam ajaran Agama Islam, juga mempelajari hal yang
berhubungan dengan ilmu ilmu sosial yang langsung mengarah ke
perilaku sosial manusia. Seperti toleransi, gotong royong, sebuah
konflik, dan lain sebagainya. Agama ini tidak memandang warna
kulit, ras maupun asal-muasal seseorang. Satu-satunya yang
diperhitungkan hanyalah ketakwaan dan ketaatan kepada Allâh Azza
wa Jalla . Insan yang paling utama adalah orang yang paling
bertakwa kepada Allâh Azza wa Jalla. Berbeda dengan agama lain
yang melakukan tindakan diskriminasi terhadap para penganutnya.
Walillâhil hamdi ‘alâ minnatil Islâm (Segala puji bagi Allah atas
karunia Islam). Semoga Allâh mewafatkan kita dalam keadaan
Muslim.
Inilah keadilan, karena bisa dicapai oleh siapa saja yang
mendapatkan taufik dari Allâh Azza wa Jalla. Tidak ada kemuliaan
dan keutamaan bagi selain orang bertakwa, meski berdarah biru dan
berstatus sosial tinggi. Tidak ada kasta rendah dan kasta tinggi.

c. Ilmu Terapan
Ilmu terapan adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan dari satu
atau beberapa bidang-bidang seperti matematika, fsika atau ilmu
alam, ilmu kimia atau ilmu biologi untuk permasalahan praktis yang
secara langsung berpengaruh ke kehidupan sehari-hari. Cabang-
cabang dari ilmu terapan antara lain arsitektur, bisnis dan industri,
hokum,informatika, komunikasi, otomotif, pendidikan, pertanian,
dan teknik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa  ialah perbedaan antara pengetahuan,
ilmu dan  filsafat adalah bahwa pengetahuan itu berada pada tahap pertama
yaitu sekedar mengetahui secara umum dan tidak sampai mengakar,
sedangkan ilmu sudah sampai pada tahapan yang ke dua yaitu pengenalan
secara rasio, artinya keberadaan manusia (manusia sebagai objek) dengan
segala sifat-sifatnya sudah dianalisa secara akal, sehingga tidak bertanya-
tanya dan ragu-ragu. Dan perbedaan ilmu dan filsafat adalah filsafat
objeknya universal atau berifat umum sementara ilmu bersifat khusus.
Lalu terdapat metode ilmiah yang berarti sebagai prosedur yang mencakup
berbagai macam tindakan pikiran, kerja, tata langkah, dan cara teknis
untuk mendapatkan pengetahuan yang baru atau mengembangkan
pengetahuan yang telah ada. Metode Ilmiah ini digunakan untuk
memecahkan masalah ilmiah. Klasifikasi Pengetahuan dibagi menjadi 3
yaitu: Ilmu Alam, Ilmu Sosial, dan Ilmu Terapan.

B. Saran
Inilah yang dapat saya paparkan dalam makalah ini, yang tentunya
pembahasan tentang “Ilmu Sebagai Pengetahuan Ilmiah”. Isi makalah ini
masih sangat sedikit, serta perlu diperdalam dan diperluas lagi. Untuk
memperluas serta mendalaminya itu butuh waktu yang lama. Sehingga
saya harap para pembaca bisa memberikan saya masukan yang diharapkan
bisa memperbaiki kekurangan makalah
DAFTAR PUSTAKA
Attansyah, R. (2019). Islam Sebagai Pengetahuan Islam Revisi. Academia.edu.
Imanrd. (2014). Perbedaan Dan Persamaan Antara Ilmu, Pengetahuan Dan
Filsafat. Blog ub.
Intan, R. (2014). Sains Islam Dalam Diskursus Filsafat Ilmu. M. Muslih.
mhuliatulmilah. (2016). Islam Sebagai Pengetahuan Ilmiah. mhuliatulmilah.
Sakt, A. B. (t.thn.). Islam Sebagai Pengetahuan Ilmiah. Scribd.Id.

Anda mungkin juga menyukai