Anda di halaman 1dari 4

Saudara- saudari ku pernahkah/tahukan anda di dalam alquran begitu terbentang ayat-ayat yang

mendorong kita untuk melakukan pengamatan, terhadap segala yang ada dialam baik yang
terbentang dilangit ataupun dibumi.

Dalam firman allah, surah Fushshilat ayat 53:

            
       

53. Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah
bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar.
Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?

pelajaran yang dapat kita ambil adalah tidak ada yang patut untuk dikhawatirkan di dalam Al
Qur’an. karena di dalam kandungan Al Qur’an cukup menegaskan kesucian dan kebenaran
terhadap sesuatu yang dihasilkan oleh peneliti.hasil penelitian ilmu pengetahuan yang bersifat
relatif (kebenarannya berpeluang berubah) setelah ratusan tahun ditemukan oleh pakar dengan
pembahasan, kajian, dan penalaran. Salah satu fenomena yang dihasilkan oleh saintis tersebut
adalah konsep-konsep fisika.

Secara sederhana, konsep itu mengacu kepada suatu dasar tertentu yang digunakan untuk
menjelaskan fenomena yang ada di alam.

Fisika adalah sains yang mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup
ruang dan waktu.

Menurut Agus Purwanto dalam buku nya Nalar Ayat-ayat Semesta-- terdapat sekitar 750 ayat
kauniyah Allah yang termaktub di dalam Al Qur’an. Ayat ini mengkaji alam semesta dan semua
yang ada di dalamnya. Ayat-ayat kauniyah dapat dijadikan sebagai objek perhatian,
pembicaraan, pendiskusian, dan penelitian atas kandungannya. Sebagaimana firman alllah dalam
surat Al Ghasyiyah ayat 17-20:

             
        

17. Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana Dia diciptakan,

18. dan langit, bagaimana ia ditinggikan?

19. dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?

20. dan bumi bagaimana ia dihamparkan?


Keterangan :

menjadi suatu keharusan bagi manusia untuk memperhatikan sifat dan tingkah laku dalam alam
semesta. Memperhatikan di sini dapat diartikan sebagai usaha untuk memahami proses-proses
ilmiah yang terjadi di dalamnya. dengan mengetahui suatu konsep tentang materi, sifat, dan
proses-proses alamiah alam semesta berarti kita telah mengkaji Ayat Kauniyah Allah,

sebab di dalam Al Quran sudah dijelaskan bahwa memperhatikan alam semesta yang berarti juga
memperhatikan ilmu fisika adalah bagian dari membaca Ayat Allah.

Salah satu kajian fisika adalah penciptaan alam semesta.. Firman Allah SWT dalam Q.S Qaf ayat
38,

“Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa saja yang ada antara keduanya
dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa kelelahan.”

Masih banyak perDebatan anatar kalangan ilmuwan fisika tentang apakah jagat raya mempunyai
awal dan bagaimana alam dapat berlangsung.

Pertanyaan yang juga sering muncul adalah mungkinkah alam semesta atau terdapat subjek yang
menciptakannya?,

apakah akan ada selamanya dan tidak perlu diciptakan kembali?

Sampai sekarang para saintis barat masih menyakini bahwa membentukkan jagat raya dianggap
mandiri (self contained) dan ditentukan sepenuhnya oleh hukum-hukum sains. Akan tetapi dalam
keyakinan agama islam menuturkan bahwa jagat raya ini diciptakan oleh Allah Azza wa Jalla.

Teori penciptaan alam semesta yang trend dikalangan ilmuwan adalah teroi big bang.

Ketika diamati oleh ilmuwan, mereka mendapati benda-benda langit saling menjauh satu sama
yg lain. Setiap waktunya mereka senantiasa menjauh. Kesimpulan nya, alam semesta ini
memuai.

Bersamaan dengan jalannya waktu alam semesta ini memuai.. kalau kita replay kepada awal
pembentukannya kembali, alam semesta ini akan menyusut terus sampai pada satu titik. Satu
titik ini yang kemudian meledak. Yang sangat teratur, sangat presisi dan sangat detail

Yang sangat diperhitungkan. Dan jika salah sedikit saja mungkin sesuatu saat ini tidak akan
terjadi.

Satu titik ini lah awal pembentukkannya.

Teori Big Bang menjelaskan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya adalah satu
kesatuan yang padu, dan kemudian berpencar bebas dan tidak berdampingan. Pernyataan ini
ternyata telah dijelaskan dalam Q.S Al-Anbiya ayat 30.
          
         

30. dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air
Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?

Alam semesta ini telah terbentuk melalui letusan butiran kecil yang tunggal bervolume nol.

Padahal dalam teori fisika, segala sesuatu yang memiliki masa pasti memiliki volume dan
menempati ruang. Segala sesuatu yang menempati ruang pasti memiliki masa dan volume.

Bayangkan, semua planet-plante, mathari, bintang2, komet dan semua bintang2 yang belum
ditemukan itu berasal dari satu titik tersebut

Berarti satu titik ini memiliki masa yang tak hingga namun memiliki volume mendekati nol atau
bahkan nol. ini bertentang dengan hukum fisikan itu sendiri..

Hal ini masih belum terungkap kenapa itu bisa terjadi?

Tapi ahli kosmologi mempercayai bahwa ada suatu zat supernatural diluar ruang dan waktu yang
menciptakan butiran kecil ini.

Dalam islam segaal sesuatu yang ada pasti ada yang menciptakan keberadaan tersebut.

Ahli kosmologi mengatakan jika terkadi kesalahan sedikit aja, jika energi ledekan dan
kecepatan ledekan itu tidak sebesar yang terjadi maka mungkin saja beredaan alam
semesta mungkin akan ada, tidak akan terlihat seperti saat ini.

Begitulah al-quran menjelaskan fenomena fisika yang dapat dipelajari dan kita ambil
hikmahnya.

Pesan pada episode kali ini:

Mengutip dari apa yang dikatakn oleh buya yahya dan ustda hadi hidayat.

Berhati-hatilah terhdapa Kemajuan kajian ilmiah dan teknologi

Kemajuan kajian ilmiah dan teknologi harus tunduk kepada suatu hal yang datangnya
dari allah.

Kenapa demikian?

Kajian ilmiah hanyalah sebagai pengukuh dari al-quran dan hadist nabi
Jadi mari kita budaya research, budaya meneliti, budaya mengamati yang mungkin
dengan itu kita tampil menjadi lebih baik, memakmurkan tempat yang kita pijak dan
sekaligus kita menjadikan itu sebagai bekal ibadah

Saya windy kasmita, mohon maaf atas kesalahan dalam menyempaikan dan kehilafan,

Saya akhiri dengan wasssalamualaikum wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai