U P LO A D Y O U R PA P E R S N O W
1
Search Get Premium
Share Paper
More Actions
10:29 PM
IslamPendidikan Islam
A. Latar Belakang
Alam semesta adalah fana. Pengertian dari alam semesta adalah ruang dimana di
dalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotik serta segala macam peristiwa
alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan oleh
HOME MENTIONS
manusia. ANALYTICS TOOLS
Ada penciptaan, proses dari ketia-daan menjadi ada, dan akhirnya hancur. Di
antaranya ada pen-ciptaan manusia dan makhluk hidup lainnya. Di sana berlang-
sung pula ribuan, bahkan jutaan proses fisika, kimia, biologi dan proses-proses lain
yang tak diketahui. Sebenarnya seluruh kejadian di alam semesta ini, sudah terjadi
dan kejadiannya mengikuti segala rencana dan konsep yang sudah tertera di dalam
Al Qur’an. Gambaran jelasnya, bahwa semua proses alam semesta ini mengikuti dan
mengekor pada segala yang tertuang dalam Al Qur’an, apakah diketahui atau tidak
B. Tujuan
Dengan kata lain, kejadian dunia ini adalah sebagai “cermin manifestasi” dan
“kenyataan lahir” dari rencana Allah yang sebenarnya sudah diberitahukan kepada
manusia lewat Al Qur’an, sebelum kejadian tersebut terjadi, dengan tidak ada
tekanan apakah manusia mau atau tidak memahaminya guna mendapatkan takwil
isyarat-Nya.
Al Qur’an diturunkan bukan hanya kepada umat Islam, tetapi sebagai mediator
menyampaikan pesan Tuhan Pencipta Alam kepada semua makhluk-Nya. Al Qur’an
yang sedemikian sempurna ini memberi kabar dan cerita semua kejadian di alam
semesta ini.
Salah satu hal yang membuat takjub para ilmuwan adalah adanya persesuaian
antara konsep penciptaan alam semesta menurut Al-Qur'an dan sains (ilmu
pengetahuan) modern. Dalam pandangan sains modern, pada awalnya alam
semesta ini masih berupa kabut gas yang panas dan kemudian terpisah.
Terpisahnya kabut gas ini merupakan proses awal terciptanya galaksi-galaksi. Dari
pecahan-pecahan kabut gas tersebut selanjutnya melalui proses evolusi terbentuk
milyaran matahari dengan planet-planetnya, termasuk bumi yang kita huni ini.
Ilmuwan cerdas yang pertama kali mengemukakan teori di atas bernama Laplace
dari Perancis dan Immanue Kant dari Jerman.
Ayat tentang asal mula alam semesta dari kabut/nebula (QS 41/11).
Artinya : “11. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih
merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu
keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya
menjawab: "Kami datang dengan suka hati."
Teori alam semesta ini berasal dari kabut gas yang panas, dapat juga dibaca dalam
surat Fushillat ayat 9-12.
Ada beberapa kesimpulan penting yang dapat kita petik dari ayat-ayat di atas,yaitu:
1. Disebutkan bahwa antara langit dan bumi (kosmos) semula merupakan satu
kesatuan (ratg) lalu mengalami proses pemisahan (fatg). Perlu ditegaskan di sini,
bahwa fatg dalam bahasa Arab artinya memisahkan dan ratg artinya perpaduan
atau persatuan beberapa unsur untuk dijadikan suatu kumpulan yang homogen.
2. Disebutkan adanya kabut gas (dukhan) sebagai materi penciptaan kosmos.
3. Disebutkan pula bahwa penciptaan kosmos (alam semesta) tidak terjadi
sekaligus,tetapi secara bertahap.
Apabila dikaitkan dengan sejumlah teori seputar terjadinya kosmos menurut sains
modern, maka konsep penciptaan semesta yang tertera dalam Al-Qur'an tidak dapat
disangkal lagi kebenarannya. Adanya kumpulan kabut gas dan terjadinya
pemisahan-pemisahan kabut gas tersebut atau dikenal dengan proses evolusi
terbentuknya alam semesta, sudah dipaparkan secara jelas oleh Al-Qur'an jauh
sebelum sains modern mengemukakannya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah
penjelasan tentang proses terciptanya alam semesta menurut ilmu pengetahuan
modern.
Semula alam semesta ini terdiri dari satu kumpulan gas, yakni gas hidrogen dan
sedikit helium yang berputar secara pelan. Itu terjadi pada zaman kuno, bermilyar-
milyar tahun yang lalu. Kumpulan gas tersebut kemudian menjasi potongan-
potongan yang sangat besar dan banyak. Ahli-ahli astrofisika (fisika bintang)
memperkirakan tiap potongan tersebut besarnya satu milyar sampai seratus milyar
kali dari matahari. Sedangkan besarnya matahari sekitar 300.000 kali dari bumi.
Allah swt telah mengatur semua proses penciptaan bumi. Dan Allah telah
memberitahukan kepada umatnya mengenai penciptaan bumi dan alam semesta
melalui Al-quran. Kitab suci umat islam inilah sumber dari segala macam ilmu
pengetahuan.