MAKALAH
Oleh Kelompok 3:
PIYOLIKA PELICIA
RESTU ABDIYANTORO
RANI SILVIA
1
B. PEMBAHASAN
1
Muhammad Soleh Ritonga, “Penciptaan Manusia,” FITRAH:Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu
Keislaman 4, no. 1 (2018): 1.
2
pengertiannya dari zat yang pertama maka timbul eksistensi ketiga
terlimpah planet-planet yang tetap, kemudian timbul eksistensi.
keempat terlimpah planet Zuhal (Saturnus), kemudian timbul
eksistensi kelima terlimpah planet al-Musytariy (Jufiter), kemudian
timbul eksistensi keenam terlimpah planet al-M arîkh atau planet
Mars, kemudian timbul eksistensi ketujuh terlimpah planet Matahari,
kemudian timbul eksistensi kedelapan terlimpah planet al-Zahra,
kemudian timbul eksistensi kesembilan terlimpah al-‘Athârid
(Merkuri), kemudian timbul eksistensi kesepuluh terlimpah bulan,
kemudian timbul eksistensi kesebelas disini terhenti pelimpahan dan
tidak ada lagi wujud.
Teori pelimpahan pasti menjurus pada Wahdatul Wujûd
(Pantheisme) ini jelas berlawanan dengan teori penciptaan alam dari
ketiadaan. Teori pelimpahan juga menundukkan Tuhan kepada suatu
keharusan, melainkan karena dengan pelimpahan itu merupakan
suatu hal keharusan bagi Tuhan, kalau begitu penciptaan alam adalah
bukan atas kehendak Tuhan. Dalam Islam pandangan ini tidak
dibenarkan.
Dalam pandangan Islam alam semesta ini dulunya adalah
menyatu, sebagaimana firmannya :
ن
َ ِ جعَل ْنَا م
َ َ ْض ك َانَتَا ر َتْق ًا فَف َت َ ْقنٰهُمَاۗ و
َ ت و َالْاَر ّ َ ن ال
ِ سم ٰٰو ّ َ َ كف َر ُ ْٓوا ا َ ْ اَو َل َ ْم ي َر َ ال َ ّذِي
َ ن
Artinya:
“Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi,
keduanya, dahulu menyatu, kemudian Kami memisahkan keduanya
dan Kami menjadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air?
Maka, tidakkah mereka beriman?”.(Q.S Al-anbiya’:30)
3
Alam semesta yang terdiri dari langit dan banyak ibntang beserta
planet yang beredar dengan teratur. Pada awalnya alam semesta
adalah suatu yang menyatu terhubung terikat satu sama lainnya tidak
bisa dipisahkan.
Alam semesta yang tadinya adalah satu kesatuan yang padu
kemudian Allah jadikan beberapa ciptaan dengan cara Allah
memisahkan membagi dari satu kesatuan tersebut dengan udara.
Setelah adanya pemisahan maka bumi tetap tinggal pada tempatnya
kemudian bagian-bagian langit dinaikkan. Maka yang pertama
diciptkan Allah adalah bumi kemudian dilanjutkan dengan penciptaan
langit.
Langit pada awal terpisah dari bumi masih berupa ناَخ ُد asap.
Asap ini adalah substansi gas yang berupa asap awan atau nebula.
Inilah yang membentuk langit nanti. Dari unsur asap tersebut
dijadikanlah langit.24 Asap timbul disebabkan dengan adanya api.
Timbulnya api karena ada
benda yang dibakar atau terbakar. Penyebab terbakarnya benda
tersebut bermacam-macam bisa dengan cara pembakaran yang yang
pelan atau dengan cara ledakan atau keras. Setelah terjadinya asap
tersebut maka disempurnakanlah alam semesta ini memiliki langit
bintang dan planet.2
3. Hakikat Manusia
Manusia adalah keyword yang harus dipahami terlebih dahulu bila
kita ingin memahami pendidikan. Untuk itu perlu kiranya melihat
secara lebih rinci tentang beberapa pandangan mengenai hakikat
manusia 3
2
Soleh Ritonga.
3
Siti Khasinah, “Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam Dan Barat,” Jurnal Ilmiah
Didaktika 13, no. 2 (2013): 296–317.
4
3.1 Pandangan Psikoanalistik
Dalam pandangan psikoanalitik diyakini bahwa pada
hakikatnya manusia digerakkan oleh dorongan-dorongan dari
dalam dirinya yang bersifat instingtif, hal ini menyebabkan tingkah
laku seorang manusia diatur dan dikontrol oleh kekuatan
psikologis yang memang ada dalam diri manusia, terkait hal ini di
manusia tidak memegang kendali atau tidak menentukan atas
nasibnya seseorang tapi tingkah laku seseorang itu semata-mata
diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan insting biologisnya4
C. SIMPULAN
4
M.Arfaini Alif, “MENGEMBANGKAN POTENSI FITRAH MANUSIA DENGAN AT TARBIYYAH
AL ISLAAMIYYAH,” Al-Qalam, 2021, 1–9.
5
DAFTAR PUSTAKA