Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dengan mengadakan hubungan dengan Dia
melalui serangkaian kegiatan ibadah yang sesuai dengan ajaran agama itu.Sudah menjadi kodrat
manusia sebagai ciptaan Tuhan. Sejatinya, manusia adalah makhluk yang lemah, manusia tidak dapat
hidup tanpa adanya perlindungan dari Tuhannya. Dengan agama yang dimiliki, manusia akan
memperoleh perlindungan dengan menjalin hubungan dengan Tuhannya.Manusia adalah makhluk yang
sangat menarik, makhluk yang paling unik,dijadikan dalam bentuk yang baik, ciptaan Tuhan yang paling
sempurna.Dapat disimpulkan bahwa agama sangat perlu bagi manusia, terutama bagi orang yang
berilmu.

B.Rumusan Masalah

Dari uraian di atas penyusun dapat merumuskan masalah, sebagai berikut:

1. Bagaimana hubungan manusia dengan alam semesta?

2. Bagaimana manusia menurut agama islam?

3. Bagaimana agama dalam arti dan ruang lingkupnya?

4. Bagaimana hubungan manusia dengan agama?

C.Tujuan penulisan

Tujuan penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui hubungan manusia dengan alam semesta

2. Untuk mengetahui manusia menurut agama islam

3. Untuk mengetahui agama dalam arti dan ruang lingkupnya

4. Untuk mengetahui hubungan manusia dengan agama


BAB IIPEMBAHASAN

A.MANUSIA DAN SEMESTA ALAM

Sesungguhnya dilihat dari sudut pandang manusia, yang ada adalah Allah dan Alam Semesta. Allah
pencipta, sedang alam yang diciptakan. Alam adalah segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh panca
indera, perasaan,dan pikiran, kendatipun samar-samar. Mulai dari partikel atau zarra yakni bagian dari
benda yang sangat kecil dan berdimensi samapi kepada jasad (tubuh) yang besar-besar, dari yang
inorganik sampai pada yang organik,dari yang paling sederhana susunan tubuhnya sampai kepada yang
kompleks rumit, saling berhubungan seperti tubuh manusia.Ruang dan waktu (space and time) adalah
alam.Juga manusia termasuk alam atau bagian alam semesta (Osman Raliby).Sebelum Allah
menciptakan Adam sebagai manusia pertama, alam semestatelah diciptakannya dengan tatanan kerja
yang teratur, rapi dan serasi.keteraturan, kerapian, dan keserasian alam semesta dapat dilihat pada dua
kenyataan. Pertama, berupa keteraturan, kerapian, dan keserasian dalam hubungan alamiah antara
bagian-bagian di dalamnya dengan pola saling melengkapi dan mendukung.perhatikan misalnya apa
yang diberikan matahari untuk kehidupan alam semesta. Selain berfungsi sebagai penerang di waktu
siang, matahari juga berfungsi sebagai salah satu sumber energi dan kehidupan. Dari pancaran dan
gerak edarannya yang bekerja menurut ketentuan Allah, manusia dapat menikmati pertukaran musim,
perbedaan suhu antara satu wilayah dengan wilayah lain. Semua keteraturan dan ketentuan yang
dikerjakan sistim kerja matahari itu, pada perkembangannya kemudian membentuk sistim keteraturan
dan ketentuan lain yang telah ditetapkan oleh Allah.Ingatlah, misalnya iklim suatu daerah yang
berpengaruh pada keanekaan potensi alam, jenis flora dan fauna yang tumbuh dan ada di daerah
itu.Kedua,keteraturan yangditugaskan kepada malaikat untuk menjaga dan melaksanakannya (Basofi
Soediman 1995:1).

Kedua hal itulah yang kemudian membuat keserasian, kerapian, dan keteraturan yang kita yakini sebagai
sunnatullah yakni ketentuan dan hukum yang ditetapkan Allah. Melalui sunnatullah inilah, bumi dan
alam semesta dapat bekerja secara sistematik menurut suatu cara yang teratur rapi dan
berkesinambungan, tidak berubah-ubah, tetap saling berhubungan, berketergantungan dan sekaligus
secara dinamis saling melengapi.Perhatikanlah, misalnya bagaimana matahari bekerja menurut
ketentuan Allah. Sejak diciptakannya sampai akhir zaman,Insya Allah, matahari tetap berada pada titik
pusat tata surya yang berputar mengelilingi sumbunya. Dalam proses itu, menurut para ahli, gerak
matahari selalu ketinggalan 3 menit 56 detik dari bintang-bintang yang ada di tata surya.karena
keterlambatan itu, dalam waktu 365 hari (jumlah hari dalam satu tahun) matahari sudah melintasi
sebuah lingkaran besar penuh di langit.Setiap waktu, secara teratur dan tetap matahari menyiramkan
energinya kepada alam semesta tanpa bergeser dari posisi yang ditetapkan Allah baginya. Bumi, sebagai
bagian alam semesta, menyerap sinar matahari yang turun secara tetap, tidak berubah-ubah. Menurut
para ahli, sebesar seperdua milyar bagian dari seluruh pancaran matahari yang meluncur ke bumi.Dari
satu bagian tata surya yang sama, dapat dilihat kenyataan, bagaimana luar biasanya keteraturan,
karapian, keserasian dan keseimbangan yang ada pada ciptaan Allah. Tanpa ketepatan (presisi) yang
sangat cermat (akurat),mustahil bumi, sebagai bagian tata surya dapat mendukung kehidupan dengan
keseimbangan yang serasi. Sistem alam seperti inilah secara faktual membuat para ahli ilmu falak dapat
meramalkan berbagai peristiwa alam seperti gerhana matahari dan bulan, pergantian musim. alam
semesta diciptakan Allah dengan hukumh-hukum yang berlaku baginya yang (kemudian) diserahkannya
kepada manusia untuk dikelola dan dimanfaatkan. Menurut agama islam, manusia selain sebagai abdi
diberi kedudukan sebagai khalifah yang mengelola dan memanfaatkan alam semesta terutama
mengurus bumi ini. Agar dapat menjalankan kedudukannya, manusia diberi bekal berupa potensi
berupa akal yang melahirkan berbagai ilmu. Ketika Adam sebagai manusia diangkat menjadi khalifah di
bumi, Allah megajarkan kepadanya ilmu pengetahuan tentang (nama-nama)benda.

Pengetahuan yang diajarkan Allah kepada Adam ini merupakan keunggulan komperatif manusia dari
makhluk-makhluk lainnya. Dan, untuk pelaksanaan kedudukannya sebagai khalifah itu, manusia akan
dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak. Manusia akan ditanya apakah dalam menjalankan
(amanat) yang dipercayakan kepadanya itu, ia mengikuti dan mematuhi pola dan garis-garis besar
kebijaksanaan yang diberikan kepadanya melalui para nabi dan rosul yang termuat dalam ajaran agama.

B.MANUSIA MENURUT AGAMA ISLAM


Manusia adalah makhluk yang sangat menarik.Oleh karena, itu ia telah menjadi sasaran studi sejak
dahulu,kini dan kemudian hari.para ahli telah mengkaji manusia menurut bidang studinya masing-
masing,tetapi sampai sekarang para ahli masih belum mencapai kata sepakat tentangmanusia.Terbukti
dari banyaknya penamaan manusia , misalnya homo sapien (manusia berakal),homo economicus
(manusia ekonomi) yang kadang kala disebut economic animal (binatang ekonomi),dan sebagainya, Al-
Qur'an tidak menggolongkan manusia ke dalam kelompok binatang selama manusia mempergunakan
akalnya dan karunia Tuhan lainnya.

proses kejadian dan asal manusia menurut Al-Qur'an , Ali Syariati sejarawan dan ahli sosiologi islam ,
mengemukakan pendapatnya berupa interpretasi tentang hakikat penciptaan manusia . Menurut beliau
ada simbolisme dalam penciptaan manusia dari tanah dan dari ruh (ciptaan) Allah. Makna simbolisnya
adalah manusia mempunyai dua dimensi 'dimensi ketuhanan,dan dimensi dimensi kerendahan atau
kehinaan. AliSyari'ati lalu memberikan rumusan tentang filsafat manusia sebagai berikut;

pertama,manusia tiadak saja sama, tetapi bersaudara.perbedaan antara persamaan dan persaudaraan
adalah jelas.persamaan menunjuk pada esensi yang identik dalam diri seluruh umat manusia terlepas
dari latar belakang ras, jenis kelamin, dan warna kulit. Kedua,terdapat persamaan antara pria dan
wanita , karena mereka berasal dari sumber asal yang sama yakni dari Tuhan, kendatipun dalam
beberapa aspek terdapat perbedaan-perbedaan (karena kodratnya atau bawaan sejak
lahir).Ketiga,manusia mempunyai derajat lebih tinggi dibandingkan dengan malaikat karena
pengetahuan yang dimilikinya.Yang di maksud adalah pengetahuannya tentang nama-nama.Allah telah
mengajarkan nama-nama pada manusia,dan dengan demikian manusia memberi nama pada (benda)
didunianya,menyebutkan segala sesuatu dengan tepat. Keempat,manusia mempunyai fenomena dua
listis' terdiri dari tanah dan roh (ciptaan) Tuhan.Karena fenomena dua listis itu,manusia bebas untuk
memilih.Dengan kebebasanya,manusia biasa kemana saja dapat memilih apa saja,tetapi harus
mempertanggung jawabkan pilihannya itu.Manusia kalau diamati perjalanan hidupnya,tanpa
kecuali,melalui beberapa tahap.Tahap pertama manusia hidup dan berada dialam ghaib dimana alam
ghaib berada tidak ada manusia yang mengetahuinya dengan pasti.Manusia seperti telah di kemukakan
diatas berasal dari saripati tanah dan ruh (ciptaan) Tuhan.Tahap keduakehidupan manusia sudah dapat
di ketahui dengan pasti yakni dalam kandungan manusia seorang wanita.Lamanya pun hidup didalam
rahim di perkirakan sekitar " bulan.Tahap ketiga lahirlah janin ke alam dunia yang menarik adalah setiap
bayi normal dan sehat akan menangis setelah keluar dari kandungan ibunya,sedangkan keluarga yang
menanti kehadiranya tertawa.Makna simbolis tangis itu adalah manusia yang baru lahir kealam dunia
merasakan tantangan yang akan dihadapinya berupa suka duka silih berganti dalam kehidupan di tahap
ketiga itu nanti.Dan setelah sampai waktunya ruh (ciptaan) Allah yang merupakan hakikat manusia itu
dipisahkan malaikat Izrail dari tubuh manusia.Terjadilah kematian yang pada hakikatnya adalah
perpisahan ruh dengan jasad yang bersatu pada diri manusia selama (aktu tertentu.Masuklah
kehidupan manusia ke tahap keempat di alam ini ruh menunggu sanpai dunia kiamat!berakhir$. Setelah
itu semua yang pernah hidup di dunia dibangkit kan untuk diperiksa , dihitung segala perbuatannya
selama kehidupan tahap ketiga , di suatu tempat yang disebut Padang mahsyar (tempat di kumpulkan
seperti manusia berkumpul disuatu tempat waktu melakukan ibadah haji di padang Arafah).Orang yang
beriman dan bertakwa , mengikuti pedoman yang diberikan Allah dan melaksanakannya , dimasukkan ke
dalam jannah atau surga. Sebaliknya, jika manusia tidak beriman dan tidak bertakwa serta tidak
melakukan amal saleh selama hidupnya di dunia dimasukkan ke dalam nar atau neraka.Dari uraian
tersebut di atas dapatlah disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang terdiri dari
jiwa dan raga.

Anda mungkin juga menyukai