RESUME
A. Manusia
1. Pengertian Manusia
Keilmuan filsafat memiliki empat aliran dalam teori mengenai hakikat manusia,
keempat aliran tersebut yaitu, aliran serba zat atau mater, aliran serba ruh, aliran
dualism, dan aliran eksistensialisme. Aliran zat atau materi menyebutkan bahwa
manusia hanyalah zat atau materi saja dan merupakan hakikat segala sesuatu.
Sedangkan pada aliran serba ruh, segala sesuatu yang ada di dunia ini berwujud ruh
sehingga begitu pula hakikat manusia yang merupakan manifestasi dari ruh.
Penggabungan antara aliran serba zat dan aliran serba ruh dinamakan aliran
dualism, aliran ini mengatakan bahwa substansi manusia terdiri dari jasmani dan
rohani. Sedangkan aliran eksistensialisme mengatakan bahwa hakikat manusia
adalah apa saja yang menguasai manusia secara menyeluruh. Berikut beberapa
pendapat mengenai manusia.
Manusia dipandang secara hakiki memiliki nafs (substansi dan kreatif),
ketauhidan (‘abd dan khalifah), jasad dan ruh (Musa As'ary, 1999). Manusia adalah
makhluk unik yang selalu berhubungan dengan dunia sendiri karena memiliki
kemampuan untuk mengetahui (Freire). Manusia adalah suatu proses dan
merupakan makhluk sejarah yang terkait dengan ruang dan waktu (St.
Murtiningsih, 2004). Manusia adalah makhluk yang terbuat dari tanah lalu
kepadanya ditiupkan ruh oleh Tuhan Yang Maha Kuasa (Al-Qur'an).
Kesimpulannya, manusia merupakan makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang terdiri
dari hakikat jasmani dan rohani serta memiliki nurani, nalari, dan naluri.
2. Ciri-Ciri Manusia
- Mempunyai proses metabolisme di dalam tubuhnya.
- Mempunyai organ tubuh kompleks dan sangat khusus, terutama pada bagian
otaknya.
- Memiliki jiwa naluri, nalari, ruh, dan hati yang sangat khas dan berbeda dengan
makhluk Tuhan lainnya.
- Mempunyai tingkat reversibilitas sistem tubuh yang sangat ideal.
- Mampu memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar.
- Memiliki potensi untuk berkembang biak dan menghasilkan keturunan.
- Mempunyai kemampuan untuk tumbuh dan berkembang
- Mampu berinteraksi dengan lingkungannya.
- Bersifat fana atau mengalami kematian/
3. Kelebihan Manusia dari Makhluk Lain
- Memiliki kemampuan berpikir yang bijaksana dan cerdas,
- Mampu membuat alat keperluan kehidupannya,
otaknya untuk melakukan penalaran, pemikiran logis, dan analitis. Sementara itu
dengan nurani, manusia ingin selalu berbuat untuk dirinya, kepada sesama, dan
kepada lingkungannya. Secara sederhana perkembangan rasa ingin tahu dimulai
dengan pertanyaan. Manusia juga mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia
alam dengan menggunakan potensi yang ada dalam dirinya melakukan
pengamatan dan pengalaman, tetapi sering tidak dapat menjawab masalah dan juga
tidak dapat memuaskannya.
5. Kelahiran dan Perkembangan IPTEKS
Rasa ingin tahu yang berkembang terus-menerus akan menghasilkan IPTEKS
sebagai potensi berpikir. IPTEKS adalah Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni yang
muncul untuk memuaskan hasrat diri dan berguna untuk meningkatkan taraf hidup
manusia. Perkembangan kemajuan IPTEKS dalam peradaban manusia mempunyai
tujuan yaitu ilmu pengetahuan untuk mengetahui keragaman dan keadaan alam
semesta, teknologi sebagai pengelola dan alat memajukan ilmu pengetahuan, serta
- Teori Osilasi
Menurut teori osilasi, alam semesta tidak konstan, melainkan berekspansi
dimulai dengan adanya dentuman besar (big bang), sehingga mencapai keadaan
saat ini yaitu tetap dan berosilasi.
- Hipotesis Fowler
Teori ini dikemukakan oleh Fowler pada tahun 1957. Menurut teori ini, alam
semesta berasal dari fenomena alamiah yaitu suatu kabut gas pijar (Hidrogen)
dengan massa yang sangat besar. Hidrogen ini terus mengalami pergerakan
rotasi sehingga berbentuk bulat.
3. Bumi
Bumi merupakan bagian dari tata surya dan planet ketiga dari matahari. Bumi
sendiri merupakan planet terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya.
Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru. Bumi terbentuk sekitar 4,54
miliar tahun yang lalu, dan kehidupan di permukaan bumi sudah muncul paling tidak
sekitar
taraf hidup.