Anda di halaman 1dari 40

KOMPETENSI DASAR 1

1. PENGERTIAN SAINS DASAR


Ilmu dasar pada hakekatnya merupakan disiplin ilmu yang mempelajari secara
mendalam tentang alam semesta berserta segala isinya. Sains dasar adalah suatu
pengetahuan tentang konsep-konsep dasar yang ada dalam bidang ilmu sains dasar dalam
rangka pembentukan dan pengembangan kepribadian untuk memperluas wawasan,
perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul
khususnya terhadap sumber daya alam dan lingkungan.

2. TUJUAN DAN FUNGSI MATA KULIAH SAINS DASAR


Tujuan mempelajari sains dasar adalah untuk mengetahui semua perilaku alam
semesta yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Secara garis besar rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
a. Meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, melalui
pemahaman tentang eksistensi dan hakekat alam semesta.
b. Meningkatkan kesadaran tentang keterkaitan antara kehidupan manusia
dengan alam dan lingkungan.
c. Meningkatkan wawasan tentang alam dan lingkungan yang member kekuatan
bagi sumber-sumber kemakmuran masyarakat.
d. Meningkatkan kecintaaan akan sumber-sumber alam dan lingkungan.
e. Menempatkan nilai-nilai sumber daya alam dan lingkungannya sebagai
pendorong semangat ilmiah dala kaitan dengan perkembangan IPTEK.
f. Mengembangkan kemampuan pribadi untuk berkehidupan bermasyarakat
terutama dalam bidang kekaryaan dan profesi.
g. Mampu berpikir secara rasional, sistematis dan bersikap professional dalam
menyelesaikan masalah kehidupan.
h. Berjiwa besar dan mampu menerima pendapat orang lain secara logis dan
ilmiah.
i. Memupuk rasa tangggungjawab terhadap sumber daya alam dan lingkungan
j. Mengembangkan interaksi yang selaras antara didiplin ilmu eksak dan non
eksak.

Selain itu fungsi Sains Dasar adalah untuk memecahkan masalah yang
dihadapi manusia baik pada saat berintegrasi dengan sesama maupun ketika
berintegrasi dengan lingkungannnya. Pemecahan masalah yang digunakan
dengan memanfaatkan SDA yang ada dan dengan memperhatikan dampak
yang terjadi baik positif maupun negatif. Secara keseluruhan terlihat bahwa
fungsi Sains Dasar adalah untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia
baik lahir maupun batin.

3. RUANG LINGKUP SAINS DASAR


Untuk menunjang tercapainya tujuan perkuliahan Sains Dasar, maka
pokok-pokok materi atau ruang lingkup perkuliahan Sains Dasar anatara lain
meliputi: perkembangan penalaran dan fisik manusia, perkembangan dan
pengembangan Sains, alam semesta, keanekaragaman makhluk hidup dan
persebarannya, ekosistem, sumber daya alam dan lingkungan, sains dasar
teknologi dalam kehidupan manusia, bioteknologi dan aplikasinya, serta
pencemaran lingkungan dan kesehatan.
Untuk meningkatkan manfaat mata kuliah Sains Dasar maka perlu
ditingkatkan hingga sampai pada penelitian di pengembangan yangt bersifat
intensif. Bila hal ini terlaksana dengan baik, maka manfaat Sains Dasar tersebut
semakin dapat dirasakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yang
mencakup semua segi kehidupan.

4. PERKEMBANGAN PIKIRAN MANUSIA


 Sifat Unik Manusia
Manusia sebagai salah satu penghuni bumi mempunyai beberapa
kelebihan yang unik (berbeda) dibandingkan dengan penghuni bumi lainnya.
 Rasa Ingin Tahu
Berlandaskan kemampuan daya nalar maka pengetahuan yang diperoleh
manusia saat ini merupakan dasar dari munculnya rasa ingin tahu tentang hal
lainnya, sehingga rasa ingin tahu manusia selalu berkembang (curiousity).

Sifat unik (kelebihan) manusia adalah rohaninya, yakni akal budi dan
kemauannya yang sangat kuat sehingga manusia dapat mengembangkan IPTEK.

Contoh :

– Manusia dapat terbang dengan

pesawat terbang.

– Manusia dapat mengangkat barang

puluhan ton dengan mobil derek.

5. KELEBIHAN MANUSIA DIBANDINGKAN DENGAN MAKHLUK LAIN


a. Manusia sebagai makhluk berpikir yang bijaksana (homo sapiens) yang
dicerrminkan dalam tindakan dan perilakunya terhadap lingkungannya.
b. Pada manusia terjadi pengambilan dan penggunaan makanan (metabolisme)
atau pertukaran zat, yakni adanya zat yang masuk danj keluar, adanya
respirasi, sekresi dan ekskresi.
c. Manusia mampu memberikan tangggapan atau reaksi terhadap rangsanngan
dari dalam dan luar atau perubahan sekitarnya, misalnya cahaya, gerakan,
kelembaban dan suhu.
d. Manusia memiliki potensi atau kemampuan untuk berkembang biak
(reproduksi).
e. Tumbuh dan bergerak serta mempunyai daur hidup.
f. Berinteraksi dengan lingkungannya.
 Manusia sebagai pembuat dan memerlukan alat (homo faber).
 Manusia berkomunikasi (homo languens).
 Manusia bermasyarakat (homo sosious) dan berbudaya (homo humanis).
 Manusia mengadakan usaha (homo economicus).
 Mempunyai kepercayaan (homo religious).

6. PERBEDAAN RASA INGIN TAHU HEWAN DAN MANUSI


 Hewan
Hewan mempunyai otak sehingga mempunyai daya pikir namun terbatas pada
instink (naluri) dan upaya mempertahankan diri serta turunannya. Instink ditujukan
untuk kelangsungan
hidupnya, seperti :
– memperoleh makanan
– perlindungan diri
– perkembangbiakan
Aktivitas hewan tidak berubah dari masa ke masa. Rasa keingiahuan yang tidak
berkembang.
 Manusia
– Mempunyai naluri dan daya nalar.
– Dengan daya nalar, pengetahuan yang diperoleh saat ini merupakan
dasar dari munculnya rasa ingin tahu tentang lainnya. Rasa ingin tahu
manusia selalu berkembang (curiousity).
– Dengan nurani, manusia ingin selalu berbuat baik untuk dirinya dan
lingkungannya.
– Kemampuan berpikir pada manusia menyebabkan terus
berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam
semesta.
– Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta tersebut merupakan
dasar dari pengembangan ilmu pengetahuan alam (IPA atau sains).
– Dengan akal yang dimiliki manusia, semua pengetahuan dapat
diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Seperti
menciptakan buku dll.
7. SEJARAH PERKEMBANGAN MANUSIA
 Hasrat ingin tahu dan daya nalar yang dimiliki menyebabkan manusia selalu
bertanya tentang gejala-gejala alam. Untuk menjawab pertanyaan / rasa ingin
tahunya, manusia sering mereka-reka atau mencari-cari sendiri jawabannya.
 Jawaban semacam ini umumnya tidak logis tetapi sering dapat diterima
masyarakat awam sebagai kebenaran.
 Pengetahuan semacam ini disebut sebagai pseudo science, yaitu mirip sains
tetapi bukan sains.
 Cara memperoleh pengetahuan dengan pendekatan pseudo science terutama
dilakukan dengan hanya mengandalkan :
– perasaan,
– keyakinan dan
– tanpa diikuti proses pemikiran yang cermat, sehingga presentase
kebenarannya masih dikategorikan rendah.

8. TAHAP PERKEMBANGAN MANUSIA


Menurut A. Comte ada tiga tahap dalam sejarah perkembangan manusia, yakni:
a. tahap teologi atau tahap metafisika
mitos atau dongeng untuk mengenal realita
b. tahap filsafat
rasio sudah terbentuk, tapi belum ditemukan metode berpikir secara
obyektif
c. tahap positif atau tahap ilmu
pengetahuan telah disusun dengan cara penelitian ilmiah.

Selanjutnya, manusia berkembang dalam tahap positif atau tahap ilmu, dimana
pengetahuan telah disusun dengan cara penelitian ilmiah.

1. Mitos
Diciptakan untuk memuaskan rasa ingin tahu manusia. Dalam alam pikiran mitos,
rasio atau penalaran belum terbentuk, yang bekerja hanya khayal intuisi atau
imajinasi. Menurut C.A. Van Peursen, mitos adalah ceritera yang memberikan
pedoman atau arah tertentu kepada sekelompok orang. Ceritera ini dapat
ditularkan melalui tarian, pementasan wayang dan sebagainya. Inti ceritera adalah
lambang-lambang yang menceritakan pengalaman manusia, juga lambang
kejahatan dan kebaikan, hidup dan mati, dosa dan pensucian, perkawinan dan
kesuburan, firdaus dan akhirat.

Contoh mitos:

Pelangi yang sering dianggap sebagai selendang bidadari atau tangga bidadari untuk
turun mandi ke sungai.

Lalu, mengapa Mitos dapat dipercaya atau diterima oleh masyarakat pada masa itu ?

 Keterbatasan pengetahuan, karena keterbatasan penginderaan (secara langsung


maupun dengan alat).
 Keterbatasan penalaran manusia pada masa itu
 Keingintahuan manusia yang telah terpenuhi untuk sementara.
2. Penalaran Deduktif (Rasionalisme)
Merupakan :
a. Pola pikir yang lebih maju dari mitos,
b. penggabungan antara pengamatan, pengalaman dan akal sehat, logika atau
rasional.
Faham tersebut disebut sebagai rasionalisme, yaitu pertanyaan akan dijawab dengan
logika atau hal-hal yang masuk akal.
Faham Rasionalisme menggunakan penalaran deduktif dalam menyusun
pengetahuan.
Penalaran deduktif adalah cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat
umum (premis mayor) untuk menarik simpulan yang bersifat khusus (premis minor).
Contoh deduktif:
 Semua makhluk hidup akan mengalami kematian (umum, premis mayor)
 Manusia adalah makhluk hidup (khusus, premis minor)
 Maka suatu saat manusia akan mati (simpulan)
3. Penalaran Induktif (Empirisme)
Paham empirisme menganggap bahwa pengetahuan yang benar adalah
pengetahuan yang lansung diperoleh dari pengalaman konkrit.
Penganut empirisme menyusun pengetahuan dengan menggunakan penalaran
induktif.
Penalaran induktif adalah cara berpikir dengan menarik simpulan umum dari
pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus.
Metode induktif merupakan dasar dari perkembangan metode ilmiah yang intinya
adalah bahwa pengambilan simpulan dilakukan berdasarkan data pengamatan atau
eksperimentasi yang diperoleh
Contoh induktif:
Kucing bernafas, kambing bernafas, sapi, kuda, harimau juga bernafas, dapat
disimpulkan bahwa semua hewan dapat bernafas.
4. Pendekatan Ilmiah, Kelahiran Sains
Agar dapat disebut ilmu pengetahuan, harus digunakan perpaduan antara
rasionalisme dan empirisme yang dikenal sebagai metode keilmuan atau pendekatan
ilmiah.
Pengetahuan yang disusun harus menggunakan pendekatan ilmiah atau melalui
kegiatan penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah dilaksanakan secara sistematik dan
terkontrol berdasarkan data-data empiris.
Simpulan dari penelitian ini dapat menghasilkan suatu teori.
Teori ini masih selalu dapat diuji dalam hal keajegan dan kemantapannya

Untuk dapat melakukan eksperimen maka manusia perlu menciptakan alat bantu
atau instrumentasi pengamatan. Penemuan dengan alat bantu yang lebih canggih kadang
harus bertentangan dengan kepercayaan maupun kekuasaan yang ada pada saat itu.

Hal ini terjadi pada abad pertengahan (15-16) yang dipelopori Nicolaus
Copernicus (1473-1540M) mengenai heliosentris (matahari sebagai pusat alam semesta).

Pendekatan Ilmiah, Kelahiran Sains


Berlandaskan pada pengetahuan yang telah diperoleh, manusia kemudian
berusaha untuk memanfaatkan pengetahuan tersebut untuk memperbaiki kualitas dan
pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Sehingga mulai dikembangkan pengetahuan praktis yang dapat dimanfaatkan


untuk memenuhi kehidupan sosialnya. Pengetahuan ini selanjutnya disebut sebagai
Teknologi yang merupakan penerapan sains dalam kehidupan sehari-hari.

Peralatan instrumentasi yang tercipta akan berkembang menjadi lebih sempurna


dan bahkan dimungkinkan pengembangannya menjadi peralatan produksi atau industri.
Perkembangan teknologi, produksi dan industri tersebut secara tidak langsung akan
diikuti dengan perubahan pola hidup manusia.

Perubahan ini juga semakin mendorong rasa ingin tahu manusia ke arah yang
lebih kompleks. Sehingga manusia akan terus berusaha mengetahui segala rahasia alam
semesta yang belum terungkap

9. PERKEMBANGAN FISIK MANUSIA


Embrio atau janin di rahim induk terjadi dari hasil pembuahan sel telur oleh sel
sperma.Sel telur yang telah dibuahi (zygote) akan mengalami pembelahan sel,
differensiasi sel, sehingga terbentuk janin dan transformasi bentuk tubuh.
Fisik tubuh manusia mengalami proses pertumbuhan mulai dari bentuk sel yang
sangat sederhana pada saat pembuahan sampai ke bentuk sel yang sangat kompleks.
Masa pertumbuhan manusia cukup cepat pada masa kanak-kanak sampai remaja,
kemudian sangat lambat. Secara umum pertumbuhan manusia dinyatakan sangat lambat
karena memakan waktu sekitar 30% dari masa hidupnya.
Ciri-ciri manusia yang juga dimiliki hewan mamalia:
– memiliki rambut
– menyusukan anak
– mempunyai kelenjar keringat.

Sebagai makhluk biologis, secara fisik manusia tidak banyak berbeda dengan hewan
mamalia:Jantung, paru-paru, hati dan usus sistem syaraf atau sistem endokrin,
pernapasan, pencernaan, sistem produksi atau kontraksi otot.
Contoh perkembangan fisik manusia:

Otak manusia

Manusia sekarang mempunyai volume otak sebesar 1200-1500 cc, sedangkan pada
simpanse hanya 350-450 cc. Tidak ada hubungan mutlak antara besarnya volume otak
dengan kecerdasan, namun tidak dapat disangkal bahwa otak manusia mempunyai
kemampuan besar untuk belajar.

10. PERKEMBANGAN SIFAT DAN PIKIRAN MANUSIA


a. Masa bayi (0-2 tahun)
 Disebut juga sebagai periode sensorimotorik.
 Perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat.
 Mulai belajar:
 makan,
 berjalan,
 berbicara, dan
 belajar memadukan keterangan-keterangan melalui semua alat
inderanya.

b. Masa kanak-kanak (3-5 tahun)

 Disebut sebagai periode praoperasional.

 Dorongan keingintahuannya sangat besar.

 Namun, pengungkapannya sering menggunakan lambang-lambang, seperti


bermain mobil dengan garasinya menggunakan kotak kosong.

c. Masa usia sekolah (6-12 tahun)

 Disebut juga sebagai periode operasional nyata.

 Anak sangat aktif, ditandai dengan perkembangan fisik dan motorik yang baik.
Perolehan pengetahuannya masih dengan induksi (pengamatan dan percobaan),
walaupun sudah mulai menggunakan penalaran dan logika

d.Masa remaja (13-20 tahun)

 Disebut juga dengan periode operasional formal.

 Merupakan masa pertentangan (konflik), baik dengan dirinya sendiri maupun


dengan orang dewasa.

Perolehan pengetahuan mulai dilakukan secara deduksi dan mampu menggunakan nalar
serta berhipotesis

e.Masa dewasa (>20 tahun)

 Ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri.

 Mampu mengendalikan perilakunya dengan baik, menempatkan dirinya sebagai


anggota dalam kelompok.

 Merupakan individu yang bertanggung jawab.

KOMPETENSI DASAR PART KE 3-4

a. Sikap ilmiah
Sains mempelajari gejala-gejala alam melalui observasi eksperimentasi dan analisis yang
rasional. Sainstis mengggunakan sikap-sikap tertentu (scientific attitudes).Misalnya, ia
berusaha untuk bersikap obyektif dan jujur bila ia sedang mengumpulkan, menyusun, dan
menganalisis data.
b. Proses ilmiah
Beberapa poses ilmiah tersebut antara lain melakukan pengamatan dan percobaaan.
 Pengamatan (observasi)
Proses pengumpulan informasi atau data dengan menggunakan indera, dalam
rangka untuk mendeskripsikan suatu obyek. Pengamatan terhadap obyek dapat
dan gejala alam dapat dilakukan dengan lima indera, yaitu: indera penglihat
(mata), indera pembau (hidung), indera peraba (kulit), indera pengecap (lidah),
dan indera pendengar (telinga). Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan
indera, tanpa bantuan alat ukur yang mengacu pada satuan pengukuran baku
tertentu disebut pengamatan kualitatif. Contoh pengamatan kualitatif: daun
berwarna hijau, rasanya manis, suaranya merdu. Sedangkan pengamatan yang
dilakukan dengan menggunakan alat ukur mengacu kepada satuan pengukuran
baku tertentu disebut pengamatan kuantitatif. Contoh pengamatan kuantitatif :
panjang meja 2 meter, jumlah kelereng hijau 10 buah.
 Percobaan (eksperimen)
Suatu usaha sistematis yang direncanakan untuk menghasilkan data dalam rangka
menjawab suatu masalah atau menguji hipotesis.
c. Metode ilmiah(scientific method)
suatu cara/prosedur dalam memperoleh pengetahuan secara ilmiah (logis,
analitis).
 Langkah-langkah metode ilmiah
a) Perumusan masalah
b) Penyusunan kerangka pemecahan masalah
c) Perumusan hipotesis
d) Pengujian hipotesis
e) Penarikan kesimpulan

a) Perumusan masalah
Harus mempertanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih
Contoh: Bagaimanakah pengaruh frekuensi lari pagi terhadap daya tahan tubuh
seseorang?
Variabel

Manipulasi Kontrol

Respon
i. Variabel Manipulasi:
Varabel yang secara sengaja diubah-ubah.

ii. Variabel Respon:


Variabel yang berubah sebagai akibat pemanipulasian variabel manipulasi.
iii. Variabel Kontrol:
Variabel yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi dijaga agar
tidak memberikan pengaruh pada hasil eksperimen tersebut.
b) Penyusunan kerangka pemecahan masalah
Berisi tentang kajian pustaka terkait dengan masalah yang akan dipecahkan.
c) Perumusan hipotesis
 Dugaan tentang pengaruh apa yang akan diberikan variabel manipulasi
terhadap variabel respon.
 Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan bukan pertanyaan
d) Pengujian hipotesis
 Melaksanakan eksperimen.
 Sebelum melaksanakan eksperimen harus dibuat rancangan
eskperimennya.
e) Rancangan eksperimen
Identifikasi Variabel:
a. Variabel manipulasi
b. Variabel respon
c. Variabel kontrol
Pendefinisian Variabel secara Operasional
d. Variabel manipulasi
e. Variabel respon
f. Variabel kontrol
f) Penarikan kesimpulan
Membuat kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen:
a. Menerima hipotesis
b. Menolak hipotesis
2. KEUNGGULAN METODE ILMIAH

MEMBENTUK SIKAP ILMIAH, ANTARA LAIN:

 Objektif dan mencintai kebenaran

 Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut

 Tidak percaya kepada takhayul

 Mempunyai pikiran yang terbuka

 Ingin tahu lebih banyak

 Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata

 Optimis, teliti, dan berani menyatakan kesimpulan yang menurut keyakinan ilmiahnya
adalah benar

3. KELEMAHAN METODE ILMIAH

 Tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan yang menyangkut sistem nilai
(baik dan buruk, tentang seni dan keindahan)

 Tidak dapat menjangkau untuk menguji adanya Tuhan (hal-hal yang terkait dengan
keagamaan)

4. PEMBABAKAN PERKEMBANGAN SAINS

1) Zaman Batu

2) Zaman Logam

3) Masyarakat Lembah Sungai Shindu dan Sungai Gangga ( 324 SM)

4) Masyarakat Lembah Sungai Nil (3000 SM)


5) Masyarakat Lembah Sungai Eufrat dan Tigris (Mesopotamia) ( 3000 SM)

6) Masyarakat Yunani (Sparta dan Athena) (2000 SM)

7) Masyarakat Lembah Sungai Kuning (221 SM)

8) Masyarakat Romawi (31 SM – 476 M)

9) Revolusi Industri

10) Perang Dunia I (1914 – 1918)

11) Masa Mencari Perdamaian (1919-1938)

12) Perang Dunia II (1939 – 1945)

13) Perkembangan Sains dan Teknologi Pasca Perang Dunia II (PD II)

1) Zaman batu
Zaman ini disebut zaman batu karena sebagian besar alat-alat penununjang kehidupan
manusia, misalnya untuk mencari dan mengolah makanan masih terbuat dari batu.
i. Paleolitikum
ii. Mesolitikum
iii. Neolitikum
iv. Megalitikum

i. Zaman Paleolitikum
 Hidup berpindah pindah (nomaden),
 Berburu, menangkap ikan dan mengumpulkan makanan yang terdapat dari
alam (food gathering).
 Alat-alat terbuat dari batu, seperti kapak genggam, yang masih kasar dan
belum dihaluskan. (Para ahli menyebut alat-alat ini dengan Chopper
artinya alat penetak.)
 Melakukan percobaan (trial and error).
ii. Zaman Mesolitikum
 Tidak berbeda dengan zaman Paleolitikum (berburu dan menangkap ikan).
 Mempunyai tempat tinggal yang agak menetap (dipinggir pantai dan goa-
goa).
 Bercocok tanam secara sederhana.
 Kapak mereka terbuat dari batu kali yang dibelah, kasar.
 Mengenal berhitung tapi belum mengenal huruf.
iii. Zaman Neolitikum
 Hidup menetap (rumah panggung).
 Hidup dari hasil bercocok tanam, beternak, dan nelayan.
 Alat-alat sudah halus dan sempurna.
 Alat-alat berupa kapak persegi dan kapak lonjong.
 Mengenal berhitung dan membaca.
 Menyebarkan pengalaman dari mulut ke mulut (socialization of
knowledge).
 Politheistik.
iv. Zaman Megalitikum
Disebut juga zaman batu besar.
o Membuat alat yang terbuat dari batu besar.
o Berkembang dari zaman Neolitikum sampai Zaman Perunggu.

 Mengenal kepercayaan, (kepercayaan terhadap roh nenek moyang).

 Mengenal satu tahun surya (a solar year).

 Mengenal langkah ilmiah.

o seperti pengamatan, pengumpulan data dan sintesis yang dikenal


natural proses.

2) Zaman Logam
Disebut zaman logam (mempergunakan peralatan dari logam).
 Pembuatan benda-benda dari logam dengan teknik-teknik acire perdue.
o Menuangkan logam cair pada cetakan tanah.
 Pada zaman sudah mengenal teknologi undagi (skilled labour):
a. daerah produsen
b. daerah konsumen
 Sistem perdagangan barter.
Zaman logam dibagi menjadi tiga zaman yaitu:
i. Zaman Tembaga ( 370 SM)
ii. Zaman Perunggu (354 SM)
iii. Zaman Besi ( 335 SM)

i. Zaman tembaga
 Zaman awal manusia mengenal peralatan-peralatan.
 Dapat membaca dan berhitung.
 Meramal peristiwa-peristiwa fisis:
 gerhana bulan,
 perubahan musim.
ii. Zaman perunggu
 Mampu membuat alat-alat dari perunggu
o logam campuran antara timah dan tembaga.
 Peralatan yg dikenal
o kapak perunggu,
o tombak besar bermata lebar seperti kapak,
o Nekara (benda upacara).
 Mengenal huruf atau abjad sehingga sudah lancar membaca dan
menulis, berhitung

iii. Zaman Besi

 Dapat mengolah bijih-bijih besi dengan teknik a cire perdue


o Hasil penelitian dari Van Der Hoop, teknik pembuatannya
dengan cara bivall (tangan) dan bivalve (tangan pada luar
dan lilin pada dalamnya).
 Pengalaman diterima sebagai fakta.
 Mengenal natural number system dari berbagai siklus gelaja alam.
o Bisa meramal peristiwa-peristiwa fisis
o gerhana bulan, laut pasang dan laut surut.
 Dapat: menulis, membaca, berhitung, menyusun kalender.
3) Masyarakat Lembah Sungai Shindu dan Sungai Gangga ( 324 SM)
 Mampu membuat barang-barang dari:

 perak, emas, besi dan perak,

 alat-alat pertanian,

 kain dan kapas,

 serta bangunan-bangunan.

 Kemampuan berhitung sudah tinggi, sehingga ilmu bangunan dan


arsitektur berkembang dengan baik.
o Ditemukannya kota Mohenjo-Daro dan Harappa yang
nampak megah dan indah.
o Ditemukan alat-alat peperangan
 Mereka mengenal pertanian
o mengalirkan air sungai ke tempat bercocok tanam dengan baik
dan rapi,penggunaan pupuk mulai digalakkan.

o Hasil pertanian berupa:


gandum, padi, kapas, teh dan jelai.
4) Masyarakat Lembah Sungai Nill (3000 SM)
 Merupakan satu-satunya pusat kebudayaan tertua di Afrika,
 Para raja membangun piramida-piramida sebagai kuburan raja-raja mesir kuno.
 Teknologi dan sains sudah tumbuh pesat

5) Masyarakat Lembah Sungai Eufrat dan Tigris (Mesopotamia) ( 3000 SM)


 Pertanian sudah cukup maju
 Mampu mengolah logam untuk:
o membuat peralatan pertanian dan rumah tangga
o perhiasan, permadani yang indah,
o tembikar untuk perhiasan dan peralatan rumah tangga dengan kualitas tinggi.
 Adanya perpustakaan Ashurbanipal merupakan perpustakaan tertua di dunia.
6) Masyarakat Yunani (Sparta dan Athena) (2000 SM)
Dapat membuat:
 perahu layar
 barang-barang tanah liat dan logam
 karya arsitektur megah:
o kuil Zeus
o kuil Parthenon
o Gedung Teater Raksasa.
 Metode berpikir logis dan sistematis menggunakan metode ilmiah.
 Terkenal dengan pesta olah raga di gunung Olympus
7) Masyarakat Lembah Sungai Kuning (221 SM)
Pada Dinasti Chin terjadi kemajuan dalam sistem pertanian:
o mengenal sistem irigasi yang baik dan rapi
o pupuk tanaman
o pengaturan waktu tanam
o Mengenal peralatan dan perhiasan: emas, perugu, besi
8) Masyarakat Romawi (31 SM – 476 M)
o Menggunakan metode ilmiah.
o Sains dan teknologi berkembang pesat
o Pengetahuan teknik sipil, pembuatan: jalan, jermbatan, saluran air
o Pengetahuan dibidang hokum dan tata Negara,militer, pemerintahan
9) Revolusi industri
Revolusi Industri di Inggris (1760)
Abraham Darby, melebur bijih besi dengan batu bara menjadi besi berkualitas tinggi.
James Watt (1763), membuat mesin uap.
Matthew Boulton, membuat mesin pompa untuk tambang.
Richard Trevithick (1804), membuat mesin lokomotif.
George Stephenson, membuat lokomotif.
Robert Fulton, membuat kapal uap.
Revolusi Industri Menjalar ke Seluruh Benua Eropa dan Dunia
Ferdinand Von Zeppelin (Jerman), membuat Zeppellin.
Anthony Fokker (1924) (Belanda), membuat pesawat Fokker dengan 4 penumpang
Andre Marie Ampere, (Prancis), membuat alat ukur listrik.
Guglielmo Marconi (Italia), menemukan telegraf tanpa kawat.
Luigi Galvani dan Alessandro Volta (Italia), menemukan aliran listrik.
Thomas Alva Edison (AS), menemukan lampu pijar.
Abraham Bell (AS),menemukan pesawat telepon.
10) Perang dunia 1
Penyebab terjadinya:
a. Kemajuan Industri,
b. Politik kolonialisme dan Imperialisme,
c. perdagangan senjata.

Industri peralatan militer berkembang pesat:

i. pesawat tempur, tank, senjata api, kendaraan angkut militer.


ii. pesawat telepon dan telegraf (alat telekomunikasi)
iii. teropong jarak jauh.
11) Masa Mencari Perdamaian (1919-1938)
Perkembangan sains dan teknologi dari Eropa ke Jepang dengan cepat. Dalam waktu
kurang dari 12 tahun, Jepang dapat mengembangkan:
a. pesawat tempur, tank, senjata api, telekomunikasi, kapal laut, mobil dan sepeda
motor.
Uni Soviet dan Amerika Serikat terus berpacu meningkatkan industri persenjataannya
dan saling bersaing dengan menunjukkan kelebihan masing-masing.
12) Perang dunia ke II(1939-1945)
 Perang dunia II (PD II):
 Politik mencari teman (politik aliansi) untuk industri senjata dan ekonomi.
 Selama perang ini kehancuran di bidang ekonomi dan pangan melanda dunia,
sehingga pada masa ini perkembangan sains dan teknologi menjadi terhenti.
13) Perkembangan Sains dan Teknologi Pasca Perang Dunia I
a. Revolusi Hijau (Green Revolution)
b. Revolusi Industri Pertanian (Revolution Agriculture Industries)
c.Revolusi Sistem Informasi dan Sistem Komunikasi (Communication and Information
Revolution)
d. Revolusi Transportasi (Revolution Transportation)
e. Revolusi Genetika (Revolution Genetica)

 Bertujuan meningkatkan produksi pangan dari hasil penemuan-penemuan ilmiah berupa


bibit unggul untuk biji-bijian.
 International Rice Research Institute di Filipina mengembangkan bibit padi
unggul yang sangat produktif (IR 8).
 Menggunakan sinar gamma juga dilakukan (untuk mendapat bibit unggul yang
tahan hama).
 Dikembangkan bibit unggul dengan perkawinan silang (hibrida), misal kelapa
hibrida dan lain-lain.
Penanaman tumbuhan pada media cair (hidroponik) misal pada jenis sayuran dan buah-
buahan
Revolusi Industri Pertanian (Revolution of Agriculture Industries)
 Upaya pengolahan sumber daya alam hayati dengan bantuan teknologi industri untuk
menghasilkan berbagai macam hasil yang mempunyai nilai yang lebih tinggi.
 Industri pengolahan pangan.
 menggunakan tenaga mesin,
 menggunakan sinar gamma untuk pengawetannya.
 Industri pengolahan hasil hutan.
 menggunakan tenaga mesin
menggunakan oven untuk pengawetannya
 Industri pengolahan hasil perikanan.
 menggunakan tenaga mesin dan menggunakan sinar gamma, pengalengan,
penggaraman (pengasinan) untuk pengawetannya.
 Industri pengolahan hasil perkebunan.
 menggunakan tenaga mesin dan menggunakan sinar gamma dan oven untuk
pengawetannya.
 Industri pupuk
 menggunakan tenaga mesin
 Industri pestisida
 menggunakan tenaga mesin
 Industri mesin peralatan pertanian
 menggunakan tenaga mesin.
Revolusi Sistem Informasi dan Sistem Komunikasi (Communication and
Information Revolution)
 Bertujuan untuk :
 menghilangkan isolasi di bidang sains dan teknologi suatu negara berkembang
yang letaknya jauh dari negara maju.
 Abad ke 15 ketika ditemukan:
 mesin cetak, telegraf, telepon, radio, dan televisi.
 Abad ke 20 ditemukan:
 Tahun 1969 Departemen Pertahanan dan Keamanan Amerika Serikat membuat
mega jaringan seluruh komputer di dunia:
 dinamakan internet, dengan nama ARPAnet (Advanced Researh Project Agency
Network).
 akhirnya dikomersialkan untuk umum (browsing, e-mail, dan chatting).
 satelit dan komputer
 Pengenalan roda (bangsa Hyksos)
 Transportasi darat :
 Penemuan mesin uap, lokomotif.
 Penemuan mobil bahan bakar bensin dan solar.
 Transportasi udara :
 Industri pesawat terbang Fokker di Belanda, Boeing di Amerika Serikat, Airbus
di Prancis dan Jerman.
 Transportasi laut dan sungai:
 kapal motor dengan kecepatan tinggi

Revolusi Genetika (Revolution of Genetica)

Bertujuan :

 mendapatkan bibit unggul,

 mendapatkan bibit yang mempunyai sifat yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan manusia.

Cara:

 persilangan dengan bibit yang mempunyai kelebihan tertentu;

 penyambungan;

 pencangkokan,

 kloning,

 radiasi biji tanaman dengan sinar gamma dan lain-lain.

KOMPETENSI DASAR PART KE 5-6


1. ASAL-USUL ALAM SEMESTA

. Teori Terbentuknya Alam Semesta (Mikrokosmos dan Makrokosmos)

Berbagai teori tentang terbentuknya alam semesta telah menjadi perdebatan para
peneliti dari zaman ke zaman. Beberapa yang akan disajikan merupakan teori yang masih
dipercaya hingga kini. Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan
makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat
kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah
benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet,
galaksi.

Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang
ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada di dalamnya. Manusia sebagai makhluk
Tuhan yang berakal budi dan sebagai penghuni alam semesta selalu tergoda oleh rasa
ingin tahunya untuk mencari penjelasan tentang makna dari hal-hal yang diamati.

Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya

Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu Galaksi kita ini tidaklah seperti
dalam keadaan seperti sekarang ini. la masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat
besar sekali yang berada di ruang angkasa. la bergerak perlahan mengadakan rotasi
sehingga keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya beratnya maka ia mengadakan
kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal; pada bagian yang berkisar lambat
dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang.

Gumpalan kabut yang telah menjadi bintang itupun secara perlahan mengadakan
kontraksi. Energi potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan panas radiasi
dan bintang-bintang itupun makin turun temperatur-nya. Setelah berpuluh ribu juta tahun
ia mempunyai bentuknya yang boleh dikatakan tetap seperti halnya matahari kita.

2. TEORI TENTANG ALAM SEMESTA


1. Teori Big Bang

Menganggap alam semesta berawal dari sebuah ledakan yang sangat hebat, kemudian
bagian-bagiannya berputar membentuk galaksi-galaksi

2. Teori Steady State

Bahwa galaksi-galaksi menjauh dan dunia ini mengembang, kemudian disela-selanya


akan muncul galaksi-galaksi baru.

3. Teori Oscillation

Bahwa alam semesta yang terdiri dari galaksi-galaksi ini mengalami penyusutan dan
merapat bkemudian meledak dan galaksi-galaksi penyusun alam semesta ini kembali
merapat lagi dan proses berulang tetapi dalam waktu yang sangat lama, yaitu ratusan
tahun.

3.PEMBAGIAN WAKTU DIINDONESIA

Berikut ini adalah Rinican daerah ataupun Provinsi yang berada dalam zona waktu yang
bersangkutan.

a. Waktu Indonesia Barat (WIB)

Waktu Indonesia Barat atau disingkat dengan WIB terbentang sepanjang garis 105⁰ Bujur
Timur yang mencakup pulau Jawa, pulau Madura, pulau Sumatera, pulau Kalimantan bagian
barat dan tengah. Waktu Indonesia Barat (WIB) ini sama dengan pembagian waktu internasional
UTC +7 atau GMT +7.

Provinsi-provinsi yang termasuk dalam Zona Waktu Indonesia Barat (WIB) adalah sebagai
berikut :
 Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
 Provinsi Sumatera Utara
 Provinsi Sumatera Barat
 Provinsi Riau
 Provinsi Kepulauan Riau (Kepri)
 Provinsi Jambi
 Provinsi Sumatera Selatan
 Provinsi Lampung
 Provinsi Bangka Belitung
 Provinsi Bengkulu
 Provinsi DKI Jakarta
 Provinsi Jawa Barat
 Provinsi Banten
 Provinsi Jawa Tengah
 Provinsi DI Yogyakarta
 Provinsi Jawa Timur
 Provinsi Kalimantan Barat
 Provinsi Kalimantan Tengah

b. Waktu Indonesia Tengah (WITA)

Waktu Indonesia Tengah atau disingkat dengan WITA terbentang sepanjang garis 120⁰ Bujur
Timur yang mencakup Pulau Sulawesi, Pulau Bali, Pulau Kalimantan bagian Utara, Timur dan
Selatan serta wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Waktu Indonesia Tengah (WITA) ini sama dengan pembagian waktu Internasional UTC +8 atau
GMT +8.
Provinsi-provinsi yang termasuk zona Waktu Indonesia Bagian Tengah WITA adalah
sebagai berikut:

 Provinsi Kalimantan Utara


 Provinsi Kalimantan Timur
 Provinsi Kalimantan Selatan
 Provinsi Bali
 Provinsi Nusa Tenggara Barat
 Provinsi Nusa Tenggara Timur
 Provinsi Sulawesi Barat
 Provinsi Sulawesi Tengah
 Provinsi Sulawesi Selatan
 Provinsi Sulawesi Tenggara
 Provinsi Sulawesi Utara
 Provinsi Gorontalo

c. Waktu Indonesia Timur (WIT)

Waktu Indonesia Timur atau disingkat dengan WIT terbentang sepanjang garis 135⁰ Bujur
Timur yang mencakup pulau Papua dan Kepulauan Maluku. Waktu Indonesia Timur ini sama
dengan pembagian waktu Internasional UTC +9 atau GMT +9.

Provinsi-provinsi yang berada dalam Zona Waktu Indonesia Timur adaalh sebagai
berikut :

 Provinsi Maluku
 Provinsi Maluku Utara
 Provinsi Papua
 Provinsi Papua Barat
4.GERAK SEMU MATAHARI
Jika dilihat dari posisi kita saat ini, tampak jelas bahwa Matahari mengelilingi Bumi.
Terbit di timur, terbenam di barat, esoknya terbit lagi di timur. Akan tetapi ilmu pengetahuan
modern telah menunjukkan sebaliknya. Bumi lah yang mengelilingi Matahari.

Meski demikian, beberapa orang tetap meyakini Matahari yang mengelilingi Bumi
termasuk yang berdalilkan ayat-ayat al-Quran sesuai pemahamannya. Setahu saya al-Qur’an
tidak  pernah mengatakan bahwa Matahari mengelilingi Bumi. Al-Qur’an hanya mengatakan
bahwa Matahari bergerak, terbit di timur, dan sebagainya seperti yang sehari-hari kita lihat.

Bagi kita yang tinggal di sekitar garis khatulistiwa, setiap hari Matahari terlihat terbit di
timur dan terbenam di barat. Gerak harian Matahari ini disebut gerak semu karena sebenarnya
Bumi lah yang bergerak. Gerak Bumi berupa rotasi pada porosnya mengakibatkan manusia di
Bumi menyaksikan Matahari lah yang mengelilingi Bumi sedang Bumi diam di tempat. Sambil
bergerak mengelingi Matahari pada bidang ekliptika, Bumi juga berputar pada porosnya.

Sumbu putar Bumi pada porosnya (disebut juga dengan sumbu rotasi) tidak tegak lurus
terhadap bidang ekliptika dengan kata lain bidang ekuator tidak berimpit dengan bidang ekliptika
tapi membentuk sudut sekitar 23,5° seperti terlihat pada Gambar 1 yang menampilkan
gambar bola langit (yaitu bola khayal yang berpusat di Bumi di mana semua benda langit terlihat
mengelilingi Bumi pada kulit bola tersebut; konsep bola langit tidak memperhitungkan jarak
hanya posisi benda langit pada kulit bola tersebut). Karena bidang ekliptika tidak berimpit
dengan bidang ekuator maka kadang Matahari berada di sebelah utara ekuator dan kadang di
selatannya.
Gambar 1. Bidang ekuator tidak berimpit dengan bidang ekliptika. Kutub utara langit (KUL)
adalah perpanjangan kutub utara Bumi, kutub selatan langit (KSL) adalah perpanjangan kutub
selatan Bumi, ekuator langit adalah perpanjangan ekuator Bumi.

Hanya ada dua waktu dalam setahun matahari tepat berada di ekuator yakni pada sekitar
tanggal 21 Maret dan 21 September. Matahari berada di titik terjauhnya di sebelah utara ekuator
pada sekitar tanggal 21 Juni dan di titik terjauhnya di selatan ekuator pada sekitar tanggal 21
Desember. Pada sekitar tanggal 21 Maret dan 21 September gerak harian Matahari mengelilingi
Bumi akan berimpit dengan garis ekuator, pada sekitar tanggal 21 Juni gerak harian Matahari
berada kira-kira 23,5° di utara ekuator, dan pada sekitar 21 Desember gerak harian Matahari
berada kira-kira 23,5° di selatan ekuator (lihat Gambar 2). Di dalam astronomi kemiringan benda
langit terhadap garis ekuator dinamakan deklinasi. Sekitar tanggal 21 Maret dan 21 September
deklinasi Matahari adalah 0°, sekitar tanggal 21 Juni adalah +23,5°, dan sekitar tanggal 21
Desember -23,5°.
Gambar 2. Tanggal-tanggal penting Matahari dalam setahun

Selain tanggal, lintang pengamat juga mempengaruhi penampakan Matahari. Bagi


pengamat yang tinggal tepat di ekuator Bumi (lintang 0°), Matahari akan berada tepat di atas
kepala (arah zenith) pada tengah hari sekitar tanggal 21 Maret dan 21 September (lihat Gambar 3
kiri). Namun, bagi pengamat yang tinggal di lintang sekitar 7° sebelah selatan ekuator, pada
kedua waktu tersebut Matahari tidak tepat di atas kepala melainkan miring ke utara sejauh
7° (lihat Gambar 3 kanan). Gambar 4  memperlihatkan lingkaran harian yang ditempuh Matahari
ketika berada di titik terjauhnya di utara ekuator dan ketika berada di titik terjauhnya di selatan
ekuator.
Gambar 3. Lintang pengamat turut mempengaruhi posisi penampakan matahari. Gambar kiri
menunjukkan posisi matahari saat tengah hari ketika matahari berada di ekuator untuk pengamat
di ekuator bumi. Gambar kanan menunjukkan posisi matahari pada waktu yang sama untuk
pengamat di 7° lintang selatan. Bidang UTSB adalah bidang horison pengamat.

Gambar 4. Lingkaran harian matahari pada tanggal 21 Juni dan 21 Desember untuk lokasi 7°
lintang selatan
5. LAPISAN ATMOSFER DAN FUNGSINYA

Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet dengan
urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari
sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius ± 6.370 km. Bumi merupakan satu-satunya
planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan
dan lautan. Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :

1. Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan
kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa
dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian
bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga
kedalaman 100 km dinamakan litosfer.

2. Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak
bumi. Tabal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di
bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC.

3. Inti bumi (core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%),
nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan ini dibedakan
menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan
terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC. inti dalam merupakan pusat bumi
berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang
suhunya mencapai 4.500 oC.

Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni bagian padat
(lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai
bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai; bagian udara (atmosfer) yang
menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme
(biosfer).
Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam siklus
biogeokimia dari berbagai unsure kimia yang ada di bumi, proses transfer panas dan perpindahan
materi padat.

A. ATMOSFER

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan
lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh
pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Perputaran bumi ini akan mengakibatkan
bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di
dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin.

Pada lapisan atmosfer terkandung berbagai macam gas. Berdasarkan volumenya, jenis gas yang
paling banyak terkandung berturut-turut adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08%, oksigen (O2)
sebanyak 20,95%, argon sebanyak 0,93%, serta karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03%.
Berbagai jenis gas lainnya jufga terkandung dalam atmosfer, tetapi dalam konsentrasi yang jauh
lebih rendah, misalnya neon (Ne), helium (He), kripton (Kr), hidrogen (H2), xenon (Xe), ozon
(O3), metan dan uap air.

Di antara gas-gas yang terkandung di dalam atmosfer tersebut, karbon dioksida dan uap air
terkandung dalam konsentrasi yang bervariasi dari tempat ke tempat, serta dari waktu ke waktu
untuk uap air.

Keberadaan atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan bumi memiliki arti yang sangat
penting bagi kelangsungan hidup berbagai organisme di muka bumi. Fungsi atmosfer antara
lain :

1. Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang hari dan hilangnya
panas yang berlebihan pada malam hari.

2. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi

3. Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.


4. Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi.

Peran atmosfer dalam mengurangi radiasi matahari sangat penting. Apabila tidak ada lapian
atmosfer, suhu permukaan bumi bila 100% radiasi matahari diterima oleh permukaan bumi akan
sangat tinggi dan dikhawatirkan tidak ada organisme yang mampu bertaham hidup, termasuk
manusia.

Dalam mendistribusikan air antar wilayah di permukaan bumi, peran atmosfer ini terlihat dalam
siklus hidrologi. Tasnpa adanya atmosfer yang mampu menampung uap air, maka seluruh air di
permukaan bumi hanya akan mengumpul pada tempat yang paling rendah. Sungai-sungai akan
kering, seluruh air tanah akan merembes ke laut, sehingga air hanya akan mengumpul di
samudera dan laut saja. Pendistribusian air oleh atmosfer ini memberikan peluang bagi semua
mahluk hidup untuk tumbuh dan berkembang di seluruh permukaan bumi.

Selain itu, atmosfer dapat menyediakan oksigen bagi mahluk hidup. Kebutuhan tumbuhan akan
CO2 juga dapat diperoleh dari atmosfer.

Berdasarkan perbedaan suhu vertikal, atmosfer bumi dapat dibagi menjadi lima lapisan,
yaitu :

a. Troposfer

Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah, berada antara permukaan bumi sampai pada
ketinggian 8 km pada posisi kutub dan 18 – 19 km pada daerah ekuator. Pada lapisan ini suhu
udara akan menurun dengan bertambahnya ketinggian. Setiap kenaikan 100 meter temperaturnya
turun turun 0,5 oC. Lapisan ini dianggap sebagai bagian atmosfer yang paling penting, karena
berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat dari berbagai jenis
mahluk hidup termasuk manusia, serta karena sebagain besar dinamika iklim berlangsung pada
lapisan troposfer.

Susunan kimia udara troposfer terdiri dari 78,03% nitrogrn, 20,99 oksigen, 0,93% argon, 0,03%
asam arang, 0,0015% nenon, 0,00015% helium, 0,0001% kripton, 0,00005% hidrogen, serta
0,000005% xenon.
Di dalam lapisan ini berlangsung semua hal yang berhubungan dengan iklim. Walaupun
troposfer hanya menempati sebagian kecil saja dari atmosfer dalam, akan tetapi, 90% dari semua
masa atmosfer berkumpul pada lapisan ini. Di lapisan inilah terbentuknya awan, jatuhnya hujan,
salju, hujan es dan lain-lain.

Di dalam troposfer terdapat tiga jenis awan, yaitu awan rendah (cumulus), yang tingginya antara
0 – 2 km; awan pertengahan (alto cumulus lenticularis), tingginya antara 2 – 6 km; serta awan
tinggi (cirrus) yang tingginya antara 6 – 12 km.

Troposfer terbagi lagi ke dalam empat lapisan, yaitu :

1. Lapisan Udara Dasar

Tebal lapisan udara ini adalah 1 – 2 meter di atas permukaan bumi. Keadaan di dalam lapisan
udara ini tergantung dari keadaan fisik muka bumi, dari jenis tanaman, ketinggian dari
permukaan laut dan lainnya. Keadaan udara dalam lapisan inilah yang disebut sebagai iklim
mikro, yang memperngaruhi kehidupan tanaman dan juga jasad hidup di dalam tanah.

2. Lapisan Udara Bawah

Lapisan udara ini dinamakan juga lapisan-batasan planiter (planetaire grenslag, planetary
boundary layer). Tebal lapisan ini 1 – 2 km. Di sini berlangsung berbagai perubahan suhu udara
dan juga menentukan iklim.

3. Lapisan Udara Adveksi (Gerakan Mendatar)

Lapisan ini disebut juga lapisan udara konveksi atau lapisan awan, yang tebalnya 2 – 8 km. Di
dalam lapisan udara ini gerakan mendatar lebih besar daripada gerakan tegak. Hawa panas dan
dingin yang beradu di sini mengakibatkan kondisi suhu yang berubah-ubah.

4. Lapisan Udara Tropopouse

Merupakan lapisan transisi antara lapisan troposfer dan stratosfer terletak antara 8 – 12 km di
atas permukaan laut (dpl). Pada lapisan ini terdapat derajat panas yang paling rendah, yakni
antara – 46 o C sampai – 80o C pada musim panas dan antara – 57 o C sampai – 83 o C pada
musim dingin. Suhu yang sangat rendah pada tropopouse inilah yang menyebabkan uap air tidak
dapat menembus ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, karena uap air segera mengalami
kondensasi sebelum mancapai tropopouse dan kemudian jatuh kembali ke bumi dalam bentuk
cair (hujan) dan padat (salju, hujan es).

b. Stratosfer

Merupakan bagian atmosfer yang berada di atas lapisan troposfer sampai pada ketinggian 50 –
60 km, atau lebih tepatnya lapisan ini terletak di antara lapisan troposfer dan ionosfer.

Pada lapisan stratosfer, suhu akan semakin meningkat dengan meningkatnya ketinggian. Suhu
pada bagian atas stratosfer hampir sama dengan suhu pada permukaan bumi. Dengan demikian,
profil suhu pada lapisan stratosfer ini merupakan kebalikan dari lapisan troposfer.

Ciri penting dari lapisan stratosfer adalah keberadaan lapisan ozon yang berguna untuk menyerap
radiasi ultraviolet, sehingga sebagian besar tidak akan mencapai permukaan bumi.

Serapan radiasi matahari oleh ozon dan beberapa gas atmosfer lainnya menyebabkan suhu udara
pada lapisan stratosfer meningkat. Lapisanstratosfer tidak mengandung uap air, sehingga lapisan
ini hanya mengandung udara kering. Batas lapisan stratosfer disebut stratopouse.

Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga bagian yaitu :

1. Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 – 35 km dpl, dengan suhu udara – 50o C sampai -55o
C.
2. Lapisan udara panas; terletak antara 35 – 50 km dpl, dengan suhu – 50o C sampai + 50o C.
3. Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 50 – 80 km dpl, dengan suhu antara +50o C
sampai -70o C. karena pengaruh sinar ultraviolet, pada ketinggian 30 km oksigen diubah menjadi
ozon, hingga kadarnya akan meningkat dari 5 menjadi 9 x 10-2 cc di dalam 1 m3.

c. Mesosfer
Mesosfer terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50 – 70 km. Suhu di lapisan ini akan
menurun seiring dengan meningkatnya ketinggian. Suhunya mula-mula naik, tetapi kemudian
turun dan mencapai -72 oC di ketinggian 75 km. Suhu terendah terukur pada ketinggian antara
80 – 100 km yang merupakan batas dengan lapisan atmosfer berikutnya, yakni lapisan mesosfer.
Daerah transisi antara lapisan mesosfer dan termosfer disebut mesopouse dengan suhu terendah –
110o C .

d. Lapisan Termosfer

Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650
km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut
lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses
pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan
menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan
meningkaknya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu :

1. Lapisan Udara E

Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses
ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan
mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suu udara di sini berkisar – 70o C sampai +50o
C.

2. Lapisan udara F

Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara APPLETON.

3. Lapisan udara atom

Pada lapisan ini, benda-benda berada dalam lbentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800
km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200o
C.

e. Ekosfer atau atmosfer luar


Merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada lapisan ini, kandungan gas-gas atmosfer
sangat rendah. Batas antara ekosfer (yang pada dasarnya juga adalah batas atmosfer) dengan
angkasa luar tidak jelas. Daerah yang masih termasuk ekosfer adalah daerah yang masih dapat
dipengaruhi daya gravitasi bumi. Garis imajiner yang membatasi ekosfer dengan angkasa luar
disebut magnetopause.

Ozon Dalam Atmosfer

Ozon adalah zat oksidan yang kuat, beracun, dan zat pembunuh jasad renik yang kuat juga. Ozon
biasanya digunakan untuk mensterilkan air isi ulang, serta dapat juga digunakan untuk
menghilangkan warna dan bau yang tidak enak pada air.

Ozon terbentuk secara alamiah di stratosfer. Pembentukan dan perusakan ozon di stratosfer
merupakan mekanisme perlindungan bumi dari sinar UV dari matahari. Di troposfer ozon
terbentuk melalui reaksi fotokimia pada berbagai zat pencemar udara.

Ozon terdapat dalam lapisan stratosfer dan juga dalam lapisan troposfer. Ozon yang terdapat
dalam stratosfer berfungsi melindungi manusia dan mahluk hidup di bumi dari penyinaran sunar
UV. Sedangkan ozon yang terdapat pada lapisan troposfer memiliki efek yang berbeda terhadap
bumi dan mahluk hidup di dalamnya, walaupun susunan kimianya sama. Ozon di troposfer ini
bersifat racun dan merupakan salah satu dari gas rumah kaca. Selain itu, ozon di troposfer juga
menyebabkan kerusakan pada tumbuhan, cat, plastik dan kesehatan manusia.

Ozon memiliki rumus kimai O3, menyerupai rumus kimia molekul oksigen O2 dengan sebuah
atom oksigen lebih banyak. Pada suhu kamar ozon berupa gas, terkondensasi pada suhu -112 oC
menjadi zat cair yang berwarna biru. Ozon yang cair ini akan membeku pada -251,4 oC,
sedangkan pada suhu di atas 100 oC ozon dengan cepat mengalami dekomposisi.

Dari molekol O2, melalui reaksi. Ozon yang terbentuk akan kembali pecah menjadi molekul
oksigen. Dalam alam, pembentukan dan destruksi ozon ada dalam keadaan seimbang, sehingga
kadar ozon terdapat dalam keseimbangan dinamik. Kedua reaksi ini secara efektif dapat
menghalangi sinar UV ekstrem dan UV-C serta sebagian besar sinar UV-B untuk sampai ke
bumi. Inilah mekanisme alam yang melindungi bumi dan penghuninya dari penyinaran UV
gelombang pendek yang berbahaya bagi kehidupan. Kedua reaksi ini juga mengakibatkan
naiknya suhu di dalam stratosfer dibandingkan suhu di troposfer.

Kira-kira 3 milyar tahun yang lalu, sebagai hasil evolusi di bumi muncul mahluk hidup yang
berklorofil, mulailah terjadi proses fotosintesis yang salah satu hasilnya adalah O2. semakin
lama, kadar O2 semakin tinggi, sehingga semakin meningkat kadar ozon yang terbentuk. Dengan
demikian, semakin banyak pula sinar UV gelombnag pendek yang terhalang oleh lapisan ozon
untuk sampai ke permukaan bumi. Dan inilah cikal bakal kehidupan di daratan.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, pertambahan jumlah oenduduk dan kemajuan industri
serta pembangunan mengakibatkan lapisan ozon ini mulai berlubang. Lubang ozon ini sangat
merisaukan karena dengan berkurangnya kada ozon berarti semakin bertambah sinar UV-B yang
akan sampai ke bumi. Dampak bertambahnya sinar UV-B ini akan sangat besar terhadap mahluk
hidup di bumi.

Terjadinya lubang ozon ini diakibatkan adanya peningkatan kadar NOx dari pembakaran bahan
bakar pesawat, naiknya kadar N2O karena akibat pembakaran biomassa dan oenggunaan pupuk,
dimana N2O ini merupakan sumber terbentuknya NO.

Selain itu, zat kimia yang kita kenal clorofuorocarbon atau CFC berpengaruh sangat besar
terhadap perusakan ozon. CFC ini adalah segolongan zat kimia yang terdiri atas tiga jenis unrus,
yaitu klor (Cl), fluor (F) dan karbon (C). CFC inilah yang mendominasi permasalahan perusakan
ozon dan menjadi zat yang sangat dicurigai sebagai penyebab terjadinya kerusakan ozon. CFC
ini tidak ditemukan di alam, melainkan merupakan zat hasil rekayasa manusia. CFC tidak
beracun, tidak terbakar dan sangat stabil karena tidak mudah bereaksi. Karenanya menjadi zat
yang sangat ideal untuk industri. CFC banyak digunakan sebagai zat pendingin dalam kulkas dan
AC mobil (CFC-12), sebagai bahan untuk membuat plastik busa, bantal kursi dan jok mobil
(CFC-11), campuran CFC-11 dan CFC-12 digunakan untuk pendorong aerosol, serta CFC-13
yang biasa digunakan dalam dry cleaning.

Dampak Lubang Ozon


Lapisan ozon di stratosfer dapat menyerap seluruh sinar UV ekstrem dan UV-C serta sebagian
besar sinar UV-B. Di katulistiwa, pada keadaan terang tak berawan sekitar 30% sinar UV-B
dapat sampai ke bumi. Semakin jauh dari katulistiwa, UV-B yang sampai ke bumi semakin
berkurang. Akan tetapi, pada musim panas penyinaran UV-B di daerah yang jauh dari
katulistiwa tidak berbeda jauh dengan di katulistiwa.

Dengan semakin berkurangnya lapisan ozon, maka sinar UV-B yang diserap bumi semakin
besar. Karena sinar yang bergelombang pendek ini memiliki energi yang tidur, maka
berpengaruh besar terhadap sel hidup dan mengakibatkan kematian jasad renik.

Sinar UV-B juga mempunyai dampak negatif pada mahluk tingkat tinggi, baik hewan maupun
tumbuhan. Pada tumbuhan, menipisnya lapisan ozon akan mengakibatkan terganggunya proses
fotosintesis yang selanjutnya menyebabkan turunnya laju pertumbuhan daun dan batang serta
penurunan berat kering total sehingga hasilnya akan berkurang. Selain itu dapat juga
mempengaruhi produktivitas hutan, mengakibatkan gangguan pada ekosistem akuatik, serta
mengakibatkan penyakit kanker kulit, penyakit katarak serta menurunnya daya imunitas pada
manusia. Dengan berkurangnya daya imunitas oranng menjadi lebih peka terhadap serangan
infeksi termasuk virus herpes dan lepra.

Mekanisme Pembentukan Lubang Ozon di Antartika

Pada bulan Agustus – Oktober 1987 diadakan penelitian untuk mengetahui apa yang
menyebabkan terjadinya lubang ozon di Antartika. Penelitian ini dilakukan oleh sebuah tim
Internasional, yang dikenal dengan Airborne Antartic Ozone Experiment. Dari penelitian ini
menunjukkan bahwa pada musim dingin, daerah lubang ozon dibatasi oleh pusaran angin pada
60o Lintang Selatan. Dengan adanya pusaran angin itu, daerah di atas Antartika merupakan
daerah dengan udara yang tenang yang terisolasi dari daerah sekitarnya. Daerah ini disebut botol
kungkungan (containment vessel). Kerusakan ozon terutama terjadi pada ketinggian 14 dan 24
km. Di daerah ini terdapat kadar CFC yang rendah dan ClO (klormonoksida) yang merupakan
perusak ozon yang berasal dari CFC.

Pada musim dingin, di Antartika matahari tidak bersinar selama berbulan-bulan. Karena udara
terisolasi oelh adanya pusaran angin dan karena udara terus memancarkan radiasi inframerah ke
angkasa, sedangkan matahri tidak bersinar, suhunya terus turun. Pada suhu -78 oC, terjadilah
awan yang terutama terdiri dari kristal asam nitrat.

Terjadinya lubang ozon di Antartika ini dimungkinkan karena kondisi atmosfer yang khusus.
Suhu yang sangat rendah pada musim dingin ini memungkinkan terjadinya reaksi kimia
peusakan ozon dalam musim semi berikutnya.

Terbentuknya pusaran angin itu dimungkinkan juga karena naiknya kadar gas rumah kaca yang
menghalangi lepasnya panas dari bumi ke angkasa, sehingga suhu stratosfer lebih dingin.

Di samping daerah utama perusakan ozon terdapat pula ”lubang mini” di luar daerah botol
kungkungan sampai pada garis lintang 45o Selatan di atas ujung selatan Amerika Selatan,
Australia dan Selandia Baru.. Masing-masing lubang mini hanya berumur beberapa hari saja,
kemudian menghilang. Akan tetapi, pada pertengahan bulan September beberapa lubang mini
muncul bersamaan dan bergabung menjadi satu.

B. HIDROSFER

Air adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen menjadi H2O.
Sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah perairan. Lapisan air yang menyelimuti
permukaan bumi disebut hidrosfer.

Energi matahari yang datang di permukaan bumi menyebabkan penguapan air ke bagian
atmosfer. Kemudian di atmosfer uap air ini mengalami kondensasi dan selanjutnya akan jatuh
sebagai hujan.

Pemanasan oleh sinar matahari menyebabkan suhu air laut di darah tropis lebih panas
dibandingkan suhu air laut yang terletak di belahan bumi lainnya. Akibatnya, timbul arus vertikal
ke arah permukaan laut di daerah tropis serta arus ke arah dasar laut di daerah kutub. Adanya
arus vertikal ini juga mengakibatkan perbedaan tekanan teanan air laut antara daerah tropis
dengan daerah kutub. Perbedaan ini bersamaan dengan perputaran bumi serta arus angin akan
menimbulkan arus air di permukaan air laut yang membantu distribusi organisme-organisme di
laut.

Anda mungkin juga menyukai