Selain itu fungsi Sains Dasar adalah untuk memecahkan masalah yang
dihadapi manusia baik pada saat berintegrasi dengan sesama maupun ketika
berintegrasi dengan lingkungannnya. Pemecahan masalah yang digunakan
dengan memanfaatkan SDA yang ada dan dengan memperhatikan dampak
yang terjadi baik positif maupun negatif. Secara keseluruhan terlihat bahwa
fungsi Sains Dasar adalah untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia
baik lahir maupun batin.
Sifat unik (kelebihan) manusia adalah rohaninya, yakni akal budi dan
kemauannya yang sangat kuat sehingga manusia dapat mengembangkan IPTEK.
Contoh :
pesawat terbang.
Selanjutnya, manusia berkembang dalam tahap positif atau tahap ilmu, dimana
pengetahuan telah disusun dengan cara penelitian ilmiah.
1. Mitos
Diciptakan untuk memuaskan rasa ingin tahu manusia. Dalam alam pikiran mitos,
rasio atau penalaran belum terbentuk, yang bekerja hanya khayal intuisi atau
imajinasi. Menurut C.A. Van Peursen, mitos adalah ceritera yang memberikan
pedoman atau arah tertentu kepada sekelompok orang. Ceritera ini dapat
ditularkan melalui tarian, pementasan wayang dan sebagainya. Inti ceritera adalah
lambang-lambang yang menceritakan pengalaman manusia, juga lambang
kejahatan dan kebaikan, hidup dan mati, dosa dan pensucian, perkawinan dan
kesuburan, firdaus dan akhirat.
Contoh mitos:
Pelangi yang sering dianggap sebagai selendang bidadari atau tangga bidadari untuk
turun mandi ke sungai.
Lalu, mengapa Mitos dapat dipercaya atau diterima oleh masyarakat pada masa itu ?
Untuk dapat melakukan eksperimen maka manusia perlu menciptakan alat bantu
atau instrumentasi pengamatan. Penemuan dengan alat bantu yang lebih canggih kadang
harus bertentangan dengan kepercayaan maupun kekuasaan yang ada pada saat itu.
Hal ini terjadi pada abad pertengahan (15-16) yang dipelopori Nicolaus
Copernicus (1473-1540M) mengenai heliosentris (matahari sebagai pusat alam semesta).
Perubahan ini juga semakin mendorong rasa ingin tahu manusia ke arah yang
lebih kompleks. Sehingga manusia akan terus berusaha mengetahui segala rahasia alam
semesta yang belum terungkap
Sebagai makhluk biologis, secara fisik manusia tidak banyak berbeda dengan hewan
mamalia:Jantung, paru-paru, hati dan usus sistem syaraf atau sistem endokrin,
pernapasan, pencernaan, sistem produksi atau kontraksi otot.
Contoh perkembangan fisik manusia:
Otak manusia
Manusia sekarang mempunyai volume otak sebesar 1200-1500 cc, sedangkan pada
simpanse hanya 350-450 cc. Tidak ada hubungan mutlak antara besarnya volume otak
dengan kecerdasan, namun tidak dapat disangkal bahwa otak manusia mempunyai
kemampuan besar untuk belajar.
Anak sangat aktif, ditandai dengan perkembangan fisik dan motorik yang baik.
Perolehan pengetahuannya masih dengan induksi (pengamatan dan percobaan),
walaupun sudah mulai menggunakan penalaran dan logika
Perolehan pengetahuan mulai dilakukan secara deduksi dan mampu menggunakan nalar
serta berhipotesis
a. Sikap ilmiah
Sains mempelajari gejala-gejala alam melalui observasi eksperimentasi dan analisis yang
rasional. Sainstis mengggunakan sikap-sikap tertentu (scientific attitudes).Misalnya, ia
berusaha untuk bersikap obyektif dan jujur bila ia sedang mengumpulkan, menyusun, dan
menganalisis data.
b. Proses ilmiah
Beberapa poses ilmiah tersebut antara lain melakukan pengamatan dan percobaaan.
Pengamatan (observasi)
Proses pengumpulan informasi atau data dengan menggunakan indera, dalam
rangka untuk mendeskripsikan suatu obyek. Pengamatan terhadap obyek dapat
dan gejala alam dapat dilakukan dengan lima indera, yaitu: indera penglihat
(mata), indera pembau (hidung), indera peraba (kulit), indera pengecap (lidah),
dan indera pendengar (telinga). Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan
indera, tanpa bantuan alat ukur yang mengacu pada satuan pengukuran baku
tertentu disebut pengamatan kualitatif. Contoh pengamatan kualitatif: daun
berwarna hijau, rasanya manis, suaranya merdu. Sedangkan pengamatan yang
dilakukan dengan menggunakan alat ukur mengacu kepada satuan pengukuran
baku tertentu disebut pengamatan kuantitatif. Contoh pengamatan kuantitatif :
panjang meja 2 meter, jumlah kelereng hijau 10 buah.
Percobaan (eksperimen)
Suatu usaha sistematis yang direncanakan untuk menghasilkan data dalam rangka
menjawab suatu masalah atau menguji hipotesis.
c. Metode ilmiah(scientific method)
suatu cara/prosedur dalam memperoleh pengetahuan secara ilmiah (logis,
analitis).
Langkah-langkah metode ilmiah
a) Perumusan masalah
b) Penyusunan kerangka pemecahan masalah
c) Perumusan hipotesis
d) Pengujian hipotesis
e) Penarikan kesimpulan
a) Perumusan masalah
Harus mempertanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih
Contoh: Bagaimanakah pengaruh frekuensi lari pagi terhadap daya tahan tubuh
seseorang?
Variabel
Manipulasi Kontrol
Respon
i. Variabel Manipulasi:
Varabel yang secara sengaja diubah-ubah.
Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata
Optimis, teliti, dan berani menyatakan kesimpulan yang menurut keyakinan ilmiahnya
adalah benar
Tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan yang menyangkut sistem nilai
(baik dan buruk, tentang seni dan keindahan)
Tidak dapat menjangkau untuk menguji adanya Tuhan (hal-hal yang terkait dengan
keagamaan)
1) Zaman Batu
2) Zaman Logam
9) Revolusi Industri
13) Perkembangan Sains dan Teknologi Pasca Perang Dunia II (PD II)
1) Zaman batu
Zaman ini disebut zaman batu karena sebagian besar alat-alat penununjang kehidupan
manusia, misalnya untuk mencari dan mengolah makanan masih terbuat dari batu.
i. Paleolitikum
ii. Mesolitikum
iii. Neolitikum
iv. Megalitikum
i. Zaman Paleolitikum
Hidup berpindah pindah (nomaden),
Berburu, menangkap ikan dan mengumpulkan makanan yang terdapat dari
alam (food gathering).
Alat-alat terbuat dari batu, seperti kapak genggam, yang masih kasar dan
belum dihaluskan. (Para ahli menyebut alat-alat ini dengan Chopper
artinya alat penetak.)
Melakukan percobaan (trial and error).
ii. Zaman Mesolitikum
Tidak berbeda dengan zaman Paleolitikum (berburu dan menangkap ikan).
Mempunyai tempat tinggal yang agak menetap (dipinggir pantai dan goa-
goa).
Bercocok tanam secara sederhana.
Kapak mereka terbuat dari batu kali yang dibelah, kasar.
Mengenal berhitung tapi belum mengenal huruf.
iii. Zaman Neolitikum
Hidup menetap (rumah panggung).
Hidup dari hasil bercocok tanam, beternak, dan nelayan.
Alat-alat sudah halus dan sempurna.
Alat-alat berupa kapak persegi dan kapak lonjong.
Mengenal berhitung dan membaca.
Menyebarkan pengalaman dari mulut ke mulut (socialization of
knowledge).
Politheistik.
iv. Zaman Megalitikum
Disebut juga zaman batu besar.
o Membuat alat yang terbuat dari batu besar.
o Berkembang dari zaman Neolitikum sampai Zaman Perunggu.
2) Zaman Logam
Disebut zaman logam (mempergunakan peralatan dari logam).
Pembuatan benda-benda dari logam dengan teknik-teknik acire perdue.
o Menuangkan logam cair pada cetakan tanah.
Pada zaman sudah mengenal teknologi undagi (skilled labour):
a. daerah produsen
b. daerah konsumen
Sistem perdagangan barter.
Zaman logam dibagi menjadi tiga zaman yaitu:
i. Zaman Tembaga ( 370 SM)
ii. Zaman Perunggu (354 SM)
iii. Zaman Besi ( 335 SM)
i. Zaman tembaga
Zaman awal manusia mengenal peralatan-peralatan.
Dapat membaca dan berhitung.
Meramal peristiwa-peristiwa fisis:
gerhana bulan,
perubahan musim.
ii. Zaman perunggu
Mampu membuat alat-alat dari perunggu
o logam campuran antara timah dan tembaga.
Peralatan yg dikenal
o kapak perunggu,
o tombak besar bermata lebar seperti kapak,
o Nekara (benda upacara).
Mengenal huruf atau abjad sehingga sudah lancar membaca dan
menulis, berhitung
alat-alat pertanian,
serta bangunan-bangunan.
Bertujuan :
mendapatkan bibit yang mempunyai sifat yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan manusia.
Cara:
penyambungan;
pencangkokan,
kloning,
Berbagai teori tentang terbentuknya alam semesta telah menjadi perdebatan para
peneliti dari zaman ke zaman. Beberapa yang akan disajikan merupakan teori yang masih
dipercaya hingga kini. Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan
makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat
kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah
benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet,
galaksi.
Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang
ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada di dalamnya. Manusia sebagai makhluk
Tuhan yang berakal budi dan sebagai penghuni alam semesta selalu tergoda oleh rasa
ingin tahunya untuk mencari penjelasan tentang makna dari hal-hal yang diamati.
Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu Galaksi kita ini tidaklah seperti
dalam keadaan seperti sekarang ini. la masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat
besar sekali yang berada di ruang angkasa. la bergerak perlahan mengadakan rotasi
sehingga keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya beratnya maka ia mengadakan
kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal; pada bagian yang berkisar lambat
dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang.
Gumpalan kabut yang telah menjadi bintang itupun secara perlahan mengadakan
kontraksi. Energi potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan panas radiasi
dan bintang-bintang itupun makin turun temperatur-nya. Setelah berpuluh ribu juta tahun
ia mempunyai bentuknya yang boleh dikatakan tetap seperti halnya matahari kita.
Menganggap alam semesta berawal dari sebuah ledakan yang sangat hebat, kemudian
bagian-bagiannya berputar membentuk galaksi-galaksi
3. Teori Oscillation
Bahwa alam semesta yang terdiri dari galaksi-galaksi ini mengalami penyusutan dan
merapat bkemudian meledak dan galaksi-galaksi penyusun alam semesta ini kembali
merapat lagi dan proses berulang tetapi dalam waktu yang sangat lama, yaitu ratusan
tahun.
Berikut ini adalah Rinican daerah ataupun Provinsi yang berada dalam zona waktu yang
bersangkutan.
Waktu Indonesia Barat atau disingkat dengan WIB terbentang sepanjang garis 105⁰ Bujur
Timur yang mencakup pulau Jawa, pulau Madura, pulau Sumatera, pulau Kalimantan bagian
barat dan tengah. Waktu Indonesia Barat (WIB) ini sama dengan pembagian waktu internasional
UTC +7 atau GMT +7.
Provinsi-provinsi yang termasuk dalam Zona Waktu Indonesia Barat (WIB) adalah sebagai
berikut :
Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Provinsi Sumatera Utara
Provinsi Sumatera Barat
Provinsi Riau
Provinsi Kepulauan Riau (Kepri)
Provinsi Jambi
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Lampung
Provinsi Bangka Belitung
Provinsi Bengkulu
Provinsi DKI Jakarta
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Banten
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi DI Yogyakarta
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Barat
Provinsi Kalimantan Tengah
Waktu Indonesia Tengah atau disingkat dengan WITA terbentang sepanjang garis 120⁰ Bujur
Timur yang mencakup Pulau Sulawesi, Pulau Bali, Pulau Kalimantan bagian Utara, Timur dan
Selatan serta wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Waktu Indonesia Tengah (WITA) ini sama dengan pembagian waktu Internasional UTC +8 atau
GMT +8.
Provinsi-provinsi yang termasuk zona Waktu Indonesia Bagian Tengah WITA adalah
sebagai berikut:
Waktu Indonesia Timur atau disingkat dengan WIT terbentang sepanjang garis 135⁰ Bujur
Timur yang mencakup pulau Papua dan Kepulauan Maluku. Waktu Indonesia Timur ini sama
dengan pembagian waktu Internasional UTC +9 atau GMT +9.
Provinsi-provinsi yang berada dalam Zona Waktu Indonesia Timur adaalh sebagai
berikut :
Provinsi Maluku
Provinsi Maluku Utara
Provinsi Papua
Provinsi Papua Barat
4.GERAK SEMU MATAHARI
Jika dilihat dari posisi kita saat ini, tampak jelas bahwa Matahari mengelilingi Bumi.
Terbit di timur, terbenam di barat, esoknya terbit lagi di timur. Akan tetapi ilmu pengetahuan
modern telah menunjukkan sebaliknya. Bumi lah yang mengelilingi Matahari.
Meski demikian, beberapa orang tetap meyakini Matahari yang mengelilingi Bumi
termasuk yang berdalilkan ayat-ayat al-Quran sesuai pemahamannya. Setahu saya al-Qur’an
tidak pernah mengatakan bahwa Matahari mengelilingi Bumi. Al-Qur’an hanya mengatakan
bahwa Matahari bergerak, terbit di timur, dan sebagainya seperti yang sehari-hari kita lihat.
Bagi kita yang tinggal di sekitar garis khatulistiwa, setiap hari Matahari terlihat terbit di
timur dan terbenam di barat. Gerak harian Matahari ini disebut gerak semu karena sebenarnya
Bumi lah yang bergerak. Gerak Bumi berupa rotasi pada porosnya mengakibatkan manusia di
Bumi menyaksikan Matahari lah yang mengelilingi Bumi sedang Bumi diam di tempat. Sambil
bergerak mengelingi Matahari pada bidang ekliptika, Bumi juga berputar pada porosnya.
Sumbu putar Bumi pada porosnya (disebut juga dengan sumbu rotasi) tidak tegak lurus
terhadap bidang ekliptika dengan kata lain bidang ekuator tidak berimpit dengan bidang ekliptika
tapi membentuk sudut sekitar 23,5° seperti terlihat pada Gambar 1 yang menampilkan
gambar bola langit (yaitu bola khayal yang berpusat di Bumi di mana semua benda langit terlihat
mengelilingi Bumi pada kulit bola tersebut; konsep bola langit tidak memperhitungkan jarak
hanya posisi benda langit pada kulit bola tersebut). Karena bidang ekliptika tidak berimpit
dengan bidang ekuator maka kadang Matahari berada di sebelah utara ekuator dan kadang di
selatannya.
Gambar 1. Bidang ekuator tidak berimpit dengan bidang ekliptika. Kutub utara langit (KUL)
adalah perpanjangan kutub utara Bumi, kutub selatan langit (KSL) adalah perpanjangan kutub
selatan Bumi, ekuator langit adalah perpanjangan ekuator Bumi.
Hanya ada dua waktu dalam setahun matahari tepat berada di ekuator yakni pada sekitar
tanggal 21 Maret dan 21 September. Matahari berada di titik terjauhnya di sebelah utara ekuator
pada sekitar tanggal 21 Juni dan di titik terjauhnya di selatan ekuator pada sekitar tanggal 21
Desember. Pada sekitar tanggal 21 Maret dan 21 September gerak harian Matahari mengelilingi
Bumi akan berimpit dengan garis ekuator, pada sekitar tanggal 21 Juni gerak harian Matahari
berada kira-kira 23,5° di utara ekuator, dan pada sekitar 21 Desember gerak harian Matahari
berada kira-kira 23,5° di selatan ekuator (lihat Gambar 2). Di dalam astronomi kemiringan benda
langit terhadap garis ekuator dinamakan deklinasi. Sekitar tanggal 21 Maret dan 21 September
deklinasi Matahari adalah 0°, sekitar tanggal 21 Juni adalah +23,5°, dan sekitar tanggal 21
Desember -23,5°.
Gambar 2. Tanggal-tanggal penting Matahari dalam setahun
Gambar 4. Lingkaran harian matahari pada tanggal 21 Juni dan 21 Desember untuk lokasi 7°
lintang selatan
5. LAPISAN ATMOSFER DAN FUNGSINYA
Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet dengan
urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari
sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius ± 6.370 km. Bumi merupakan satu-satunya
planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan
dan lautan. Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
1. Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan
kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa
dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian
bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga
kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
2. Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak
bumi. Tabal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di
bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC.
3. Inti bumi (core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%),
nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan ini dibedakan
menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan
terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC. inti dalam merupakan pusat bumi
berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang
suhunya mencapai 4.500 oC.
Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni bagian padat
(lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai
bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai; bagian udara (atmosfer) yang
menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme
(biosfer).
Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam siklus
biogeokimia dari berbagai unsure kimia yang ada di bumi, proses transfer panas dan perpindahan
materi padat.
A. ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan
lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh
pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Perputaran bumi ini akan mengakibatkan
bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di
dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin.
Pada lapisan atmosfer terkandung berbagai macam gas. Berdasarkan volumenya, jenis gas yang
paling banyak terkandung berturut-turut adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08%, oksigen (O2)
sebanyak 20,95%, argon sebanyak 0,93%, serta karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03%.
Berbagai jenis gas lainnya jufga terkandung dalam atmosfer, tetapi dalam konsentrasi yang jauh
lebih rendah, misalnya neon (Ne), helium (He), kripton (Kr), hidrogen (H2), xenon (Xe), ozon
(O3), metan dan uap air.
Di antara gas-gas yang terkandung di dalam atmosfer tersebut, karbon dioksida dan uap air
terkandung dalam konsentrasi yang bervariasi dari tempat ke tempat, serta dari waktu ke waktu
untuk uap air.
Keberadaan atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan bumi memiliki arti yang sangat
penting bagi kelangsungan hidup berbagai organisme di muka bumi. Fungsi atmosfer antara
lain :
1. Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang hari dan hilangnya
panas yang berlebihan pada malam hari.
Peran atmosfer dalam mengurangi radiasi matahari sangat penting. Apabila tidak ada lapian
atmosfer, suhu permukaan bumi bila 100% radiasi matahari diterima oleh permukaan bumi akan
sangat tinggi dan dikhawatirkan tidak ada organisme yang mampu bertaham hidup, termasuk
manusia.
Dalam mendistribusikan air antar wilayah di permukaan bumi, peran atmosfer ini terlihat dalam
siklus hidrologi. Tasnpa adanya atmosfer yang mampu menampung uap air, maka seluruh air di
permukaan bumi hanya akan mengumpul pada tempat yang paling rendah. Sungai-sungai akan
kering, seluruh air tanah akan merembes ke laut, sehingga air hanya akan mengumpul di
samudera dan laut saja. Pendistribusian air oleh atmosfer ini memberikan peluang bagi semua
mahluk hidup untuk tumbuh dan berkembang di seluruh permukaan bumi.
Selain itu, atmosfer dapat menyediakan oksigen bagi mahluk hidup. Kebutuhan tumbuhan akan
CO2 juga dapat diperoleh dari atmosfer.
Berdasarkan perbedaan suhu vertikal, atmosfer bumi dapat dibagi menjadi lima lapisan,
yaitu :
a. Troposfer
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah, berada antara permukaan bumi sampai pada
ketinggian 8 km pada posisi kutub dan 18 – 19 km pada daerah ekuator. Pada lapisan ini suhu
udara akan menurun dengan bertambahnya ketinggian. Setiap kenaikan 100 meter temperaturnya
turun turun 0,5 oC. Lapisan ini dianggap sebagai bagian atmosfer yang paling penting, karena
berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat dari berbagai jenis
mahluk hidup termasuk manusia, serta karena sebagain besar dinamika iklim berlangsung pada
lapisan troposfer.
Susunan kimia udara troposfer terdiri dari 78,03% nitrogrn, 20,99 oksigen, 0,93% argon, 0,03%
asam arang, 0,0015% nenon, 0,00015% helium, 0,0001% kripton, 0,00005% hidrogen, serta
0,000005% xenon.
Di dalam lapisan ini berlangsung semua hal yang berhubungan dengan iklim. Walaupun
troposfer hanya menempati sebagian kecil saja dari atmosfer dalam, akan tetapi, 90% dari semua
masa atmosfer berkumpul pada lapisan ini. Di lapisan inilah terbentuknya awan, jatuhnya hujan,
salju, hujan es dan lain-lain.
Di dalam troposfer terdapat tiga jenis awan, yaitu awan rendah (cumulus), yang tingginya antara
0 – 2 km; awan pertengahan (alto cumulus lenticularis), tingginya antara 2 – 6 km; serta awan
tinggi (cirrus) yang tingginya antara 6 – 12 km.
Tebal lapisan udara ini adalah 1 – 2 meter di atas permukaan bumi. Keadaan di dalam lapisan
udara ini tergantung dari keadaan fisik muka bumi, dari jenis tanaman, ketinggian dari
permukaan laut dan lainnya. Keadaan udara dalam lapisan inilah yang disebut sebagai iklim
mikro, yang memperngaruhi kehidupan tanaman dan juga jasad hidup di dalam tanah.
Lapisan udara ini dinamakan juga lapisan-batasan planiter (planetaire grenslag, planetary
boundary layer). Tebal lapisan ini 1 – 2 km. Di sini berlangsung berbagai perubahan suhu udara
dan juga menentukan iklim.
Lapisan ini disebut juga lapisan udara konveksi atau lapisan awan, yang tebalnya 2 – 8 km. Di
dalam lapisan udara ini gerakan mendatar lebih besar daripada gerakan tegak. Hawa panas dan
dingin yang beradu di sini mengakibatkan kondisi suhu yang berubah-ubah.
Merupakan lapisan transisi antara lapisan troposfer dan stratosfer terletak antara 8 – 12 km di
atas permukaan laut (dpl). Pada lapisan ini terdapat derajat panas yang paling rendah, yakni
antara – 46 o C sampai – 80o C pada musim panas dan antara – 57 o C sampai – 83 o C pada
musim dingin. Suhu yang sangat rendah pada tropopouse inilah yang menyebabkan uap air tidak
dapat menembus ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, karena uap air segera mengalami
kondensasi sebelum mancapai tropopouse dan kemudian jatuh kembali ke bumi dalam bentuk
cair (hujan) dan padat (salju, hujan es).
b. Stratosfer
Merupakan bagian atmosfer yang berada di atas lapisan troposfer sampai pada ketinggian 50 –
60 km, atau lebih tepatnya lapisan ini terletak di antara lapisan troposfer dan ionosfer.
Pada lapisan stratosfer, suhu akan semakin meningkat dengan meningkatnya ketinggian. Suhu
pada bagian atas stratosfer hampir sama dengan suhu pada permukaan bumi. Dengan demikian,
profil suhu pada lapisan stratosfer ini merupakan kebalikan dari lapisan troposfer.
Ciri penting dari lapisan stratosfer adalah keberadaan lapisan ozon yang berguna untuk menyerap
radiasi ultraviolet, sehingga sebagian besar tidak akan mencapai permukaan bumi.
Serapan radiasi matahari oleh ozon dan beberapa gas atmosfer lainnya menyebabkan suhu udara
pada lapisan stratosfer meningkat. Lapisanstratosfer tidak mengandung uap air, sehingga lapisan
ini hanya mengandung udara kering. Batas lapisan stratosfer disebut stratopouse.
1. Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 – 35 km dpl, dengan suhu udara – 50o C sampai -55o
C.
2. Lapisan udara panas; terletak antara 35 – 50 km dpl, dengan suhu – 50o C sampai + 50o C.
3. Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 50 – 80 km dpl, dengan suhu antara +50o C
sampai -70o C. karena pengaruh sinar ultraviolet, pada ketinggian 30 km oksigen diubah menjadi
ozon, hingga kadarnya akan meningkat dari 5 menjadi 9 x 10-2 cc di dalam 1 m3.
c. Mesosfer
Mesosfer terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50 – 70 km. Suhu di lapisan ini akan
menurun seiring dengan meningkatnya ketinggian. Suhunya mula-mula naik, tetapi kemudian
turun dan mencapai -72 oC di ketinggian 75 km. Suhu terendah terukur pada ketinggian antara
80 – 100 km yang merupakan batas dengan lapisan atmosfer berikutnya, yakni lapisan mesosfer.
Daerah transisi antara lapisan mesosfer dan termosfer disebut mesopouse dengan suhu terendah –
110o C .
d. Lapisan Termosfer
Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650
km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut
lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses
pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan
menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan
meningkaknya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu :
1. Lapisan Udara E
Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses
ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan
mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suu udara di sini berkisar – 70o C sampai +50o
C.
2. Lapisan udara F
Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara APPLETON.
Pada lapisan ini, benda-benda berada dalam lbentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800
km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200o
C.
Ozon adalah zat oksidan yang kuat, beracun, dan zat pembunuh jasad renik yang kuat juga. Ozon
biasanya digunakan untuk mensterilkan air isi ulang, serta dapat juga digunakan untuk
menghilangkan warna dan bau yang tidak enak pada air.
Ozon terbentuk secara alamiah di stratosfer. Pembentukan dan perusakan ozon di stratosfer
merupakan mekanisme perlindungan bumi dari sinar UV dari matahari. Di troposfer ozon
terbentuk melalui reaksi fotokimia pada berbagai zat pencemar udara.
Ozon terdapat dalam lapisan stratosfer dan juga dalam lapisan troposfer. Ozon yang terdapat
dalam stratosfer berfungsi melindungi manusia dan mahluk hidup di bumi dari penyinaran sunar
UV. Sedangkan ozon yang terdapat pada lapisan troposfer memiliki efek yang berbeda terhadap
bumi dan mahluk hidup di dalamnya, walaupun susunan kimianya sama. Ozon di troposfer ini
bersifat racun dan merupakan salah satu dari gas rumah kaca. Selain itu, ozon di troposfer juga
menyebabkan kerusakan pada tumbuhan, cat, plastik dan kesehatan manusia.
Ozon memiliki rumus kimai O3, menyerupai rumus kimia molekul oksigen O2 dengan sebuah
atom oksigen lebih banyak. Pada suhu kamar ozon berupa gas, terkondensasi pada suhu -112 oC
menjadi zat cair yang berwarna biru. Ozon yang cair ini akan membeku pada -251,4 oC,
sedangkan pada suhu di atas 100 oC ozon dengan cepat mengalami dekomposisi.
Dari molekol O2, melalui reaksi. Ozon yang terbentuk akan kembali pecah menjadi molekul
oksigen. Dalam alam, pembentukan dan destruksi ozon ada dalam keadaan seimbang, sehingga
kadar ozon terdapat dalam keseimbangan dinamik. Kedua reaksi ini secara efektif dapat
menghalangi sinar UV ekstrem dan UV-C serta sebagian besar sinar UV-B untuk sampai ke
bumi. Inilah mekanisme alam yang melindungi bumi dan penghuninya dari penyinaran UV
gelombang pendek yang berbahaya bagi kehidupan. Kedua reaksi ini juga mengakibatkan
naiknya suhu di dalam stratosfer dibandingkan suhu di troposfer.
Kira-kira 3 milyar tahun yang lalu, sebagai hasil evolusi di bumi muncul mahluk hidup yang
berklorofil, mulailah terjadi proses fotosintesis yang salah satu hasilnya adalah O2. semakin
lama, kadar O2 semakin tinggi, sehingga semakin meningkat kadar ozon yang terbentuk. Dengan
demikian, semakin banyak pula sinar UV gelombnag pendek yang terhalang oleh lapisan ozon
untuk sampai ke permukaan bumi. Dan inilah cikal bakal kehidupan di daratan.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, pertambahan jumlah oenduduk dan kemajuan industri
serta pembangunan mengakibatkan lapisan ozon ini mulai berlubang. Lubang ozon ini sangat
merisaukan karena dengan berkurangnya kada ozon berarti semakin bertambah sinar UV-B yang
akan sampai ke bumi. Dampak bertambahnya sinar UV-B ini akan sangat besar terhadap mahluk
hidup di bumi.
Terjadinya lubang ozon ini diakibatkan adanya peningkatan kadar NOx dari pembakaran bahan
bakar pesawat, naiknya kadar N2O karena akibat pembakaran biomassa dan oenggunaan pupuk,
dimana N2O ini merupakan sumber terbentuknya NO.
Selain itu, zat kimia yang kita kenal clorofuorocarbon atau CFC berpengaruh sangat besar
terhadap perusakan ozon. CFC ini adalah segolongan zat kimia yang terdiri atas tiga jenis unrus,
yaitu klor (Cl), fluor (F) dan karbon (C). CFC inilah yang mendominasi permasalahan perusakan
ozon dan menjadi zat yang sangat dicurigai sebagai penyebab terjadinya kerusakan ozon. CFC
ini tidak ditemukan di alam, melainkan merupakan zat hasil rekayasa manusia. CFC tidak
beracun, tidak terbakar dan sangat stabil karena tidak mudah bereaksi. Karenanya menjadi zat
yang sangat ideal untuk industri. CFC banyak digunakan sebagai zat pendingin dalam kulkas dan
AC mobil (CFC-12), sebagai bahan untuk membuat plastik busa, bantal kursi dan jok mobil
(CFC-11), campuran CFC-11 dan CFC-12 digunakan untuk pendorong aerosol, serta CFC-13
yang biasa digunakan dalam dry cleaning.
Dengan semakin berkurangnya lapisan ozon, maka sinar UV-B yang diserap bumi semakin
besar. Karena sinar yang bergelombang pendek ini memiliki energi yang tidur, maka
berpengaruh besar terhadap sel hidup dan mengakibatkan kematian jasad renik.
Sinar UV-B juga mempunyai dampak negatif pada mahluk tingkat tinggi, baik hewan maupun
tumbuhan. Pada tumbuhan, menipisnya lapisan ozon akan mengakibatkan terganggunya proses
fotosintesis yang selanjutnya menyebabkan turunnya laju pertumbuhan daun dan batang serta
penurunan berat kering total sehingga hasilnya akan berkurang. Selain itu dapat juga
mempengaruhi produktivitas hutan, mengakibatkan gangguan pada ekosistem akuatik, serta
mengakibatkan penyakit kanker kulit, penyakit katarak serta menurunnya daya imunitas pada
manusia. Dengan berkurangnya daya imunitas oranng menjadi lebih peka terhadap serangan
infeksi termasuk virus herpes dan lepra.
Pada bulan Agustus – Oktober 1987 diadakan penelitian untuk mengetahui apa yang
menyebabkan terjadinya lubang ozon di Antartika. Penelitian ini dilakukan oleh sebuah tim
Internasional, yang dikenal dengan Airborne Antartic Ozone Experiment. Dari penelitian ini
menunjukkan bahwa pada musim dingin, daerah lubang ozon dibatasi oleh pusaran angin pada
60o Lintang Selatan. Dengan adanya pusaran angin itu, daerah di atas Antartika merupakan
daerah dengan udara yang tenang yang terisolasi dari daerah sekitarnya. Daerah ini disebut botol
kungkungan (containment vessel). Kerusakan ozon terutama terjadi pada ketinggian 14 dan 24
km. Di daerah ini terdapat kadar CFC yang rendah dan ClO (klormonoksida) yang merupakan
perusak ozon yang berasal dari CFC.
Pada musim dingin, di Antartika matahari tidak bersinar selama berbulan-bulan. Karena udara
terisolasi oelh adanya pusaran angin dan karena udara terus memancarkan radiasi inframerah ke
angkasa, sedangkan matahri tidak bersinar, suhunya terus turun. Pada suhu -78 oC, terjadilah
awan yang terutama terdiri dari kristal asam nitrat.
Terjadinya lubang ozon di Antartika ini dimungkinkan karena kondisi atmosfer yang khusus.
Suhu yang sangat rendah pada musim dingin ini memungkinkan terjadinya reaksi kimia
peusakan ozon dalam musim semi berikutnya.
Terbentuknya pusaran angin itu dimungkinkan juga karena naiknya kadar gas rumah kaca yang
menghalangi lepasnya panas dari bumi ke angkasa, sehingga suhu stratosfer lebih dingin.
Di samping daerah utama perusakan ozon terdapat pula ”lubang mini” di luar daerah botol
kungkungan sampai pada garis lintang 45o Selatan di atas ujung selatan Amerika Selatan,
Australia dan Selandia Baru.. Masing-masing lubang mini hanya berumur beberapa hari saja,
kemudian menghilang. Akan tetapi, pada pertengahan bulan September beberapa lubang mini
muncul bersamaan dan bergabung menjadi satu.
B. HIDROSFER
Air adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen menjadi H2O.
Sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah perairan. Lapisan air yang menyelimuti
permukaan bumi disebut hidrosfer.
Energi matahari yang datang di permukaan bumi menyebabkan penguapan air ke bagian
atmosfer. Kemudian di atmosfer uap air ini mengalami kondensasi dan selanjutnya akan jatuh
sebagai hujan.
Pemanasan oleh sinar matahari menyebabkan suhu air laut di darah tropis lebih panas
dibandingkan suhu air laut yang terletak di belahan bumi lainnya. Akibatnya, timbul arus vertikal
ke arah permukaan laut di daerah tropis serta arus ke arah dasar laut di daerah kutub. Adanya
arus vertikal ini juga mengakibatkan perbedaan tekanan teanan air laut antara daerah tropis
dengan daerah kutub. Perbedaan ini bersamaan dengan perputaran bumi serta arus angin akan
menimbulkan arus air di permukaan air laut yang membantu distribusi organisme-organisme di
laut.