demikian manusia memiliki kemampuan berpikir dan bernalar, dengan akal serta nuraninya
memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik dan bijaksana untuk dirinya maupun
lingkungannya. Dengan demikian manusia bisa mengatasi kelemahannya tersebut.
A. Kelebihan Manusia dari Penghuni Bumi Lainnya
Manusia sebagai makhluk yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan penghuni bumi
lainnya. Beberapa kelebihan manusia dari pada makhluk lainnya antara lain :
Manusia sebagai makhluk berpikir dan bijaksana (Homo sapiens) yang dicerminkan
dalam tindakan dan perilakunya terhadap lingkungannya.
Manusia sebagai pembuat alat (homo fiber). karena sadar akan keterbatasan inderanya.
Manusia dapat berbicara (Homo Langues) baik secara lisan maupun tulisan.
Manusia dapat hidup bermasyarakat (Homo sosius) dan berbudaya (Homo Humanis).
Manusia dapat mengadakan usaha (Homo Economicus).
Manusia mempunyai kepercayaan dan beragama (Homo religious).
B. Rasa Ingin Tahu dan Terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam
Menurut Purnama (2003:4) Ilmu Pengetahuan Alam bermula dari rasa ingin tahu, yang
merupakan suatu ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang apa yang ada di
sekitarnya. Baik itu alam sekitarnya, bulan, bintang, dan matahari yang dilihatnya, bahkan ingin
tahu tentang dirinya sendiri.
Manusia memiliki rasa ingin tahu (curiousity) yang tinggi. Dengan rasa ingin tahu ini
pengetahuan manusia dapat berkembang. Meskipun makhluk bumi lainnya juga mempunyai rasa
ingin tahu, tetapi rasa ingin tahunya itu hanya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan
makanannya saja. Rasa ingin tahu mereka tidak untuk menciptakan sesuatu yang melebihi
kebutuhan makannya dan bersifat menetap (idle curiousity). Berbeda dengan manusia yang
mempunyai rasa ingin tahu yang terus berkembang. Perkembangan rasa ingin tahu itu selalu
dimulai dengan pertanyaan apa (what) tentang segala sesuatu yang dilihatnya. Kemudian
dilanjutkan dengan pertanyaan bagaimana (how) dan mengapa (why). Pertanyaan-pertanyaan
seperti ini telah tumbuh sejak anak-anak belajar di taman kanak-kanak.
C. Sifat Keingintahuan Manusia
Dengan rasa ingin tahunya yang besar, manusia selalu berusaha mencari keterangan
tentang fenomena alam yang teramati. Untuk bisa menjawab pertanyaan dari rasa ingin tahunya,
manusia sering mereka-reka sendiri jawabannya. Meski jawaban seperti ini kadang tidak logis,
namun sering diterima masyarakat awam sebagai suatu kebenaran. Pengetahuan semacam ini
disebut pseudo science, yaitu pengetahuan mirip sains tapi bukan sains.
Cara memperoleh pengetahuan dengan pendekatan pseudo science (sains semu) ini antara lain
sebagai berikut.
Mitos, merupakan gabungan dari pengamatan, pengalaman dengan dugaan, imajinasi dan
kepercayaan.
Wahyu, merupakan komunikasi sang Pencipta dengan makhluk-Nya sebagai utusan yang
menghasilkan ilmu pengetahuan yang benar.
Otoritas dan Tradisi, yaitu pengetahuan yang telah lama ada dan dipergunakan oleh
pemimpin atau secara tradisi untuk menyatakan kebenaran.
Prasangka, yaitu berupa dugaan yang kemungkinannya bisa benar dan bisa salah.
Intuisi, merupakan kegiatan berpikir yang nonanalitik (tanpa nalar), tidak berdasarkan
pola pikir tertentu dan biasanya pendapat itu diperoleh dengan cepat tanpa melalui
proses berpikir terlebih dahulu.
Penemuan Kebetulan, yaitu pengetahuan yang awalnya ditemukan secara kebetulan dan
beberapa di antaranya adalah sangat berguna.
Cara Coba-Ralat (Trial and Error), adalah pengetahuan yang diperoleh melalui cara
coba-salah-coba-salah, tanpa dilandasi dengan teori yang relevan
3. Masa Usia sekolah (6-12 tahun), disebut periode operasional nyata. Pada masa anak sangat
aktif, ditandai dengan perkembangan fisik dan motorik yang baik. Masa ini juga
merupakan masa tenang karena proses perkembangan emosional anak telah mendapat
kepuasan maksimal sesuai dengan kemampuannya.
4. Masa remaja (13-20 tahun), disebut periode preoperasional formal. Masa ini merupakan
masa pertentangan (konflik), baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang dewasa.
5. Masa dewasa (> 20 tahun), masa ini ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri
sendiri. Mereka mampu mengendalikan perilaku dengan baik, menempatkan dirinya
sebagai anggota dalam kelompok serta merupakan individu yang bertanggungjawab (Tim,
2007:9).
suri tauladan terutama cerita rakyat yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral. Banyak
yang tidak menyadari kalo negeri kita tercinta ini mempunyai banyak Cerita Rakyat Indonesia
yang belum kita dengar, bisa dimaklumi karena cerita rakyat menyebar dari mulut ke mulut
yang diwariskan secara turun temurun. Namun sekarang banyak Cerita rakyat yang ditulis dan
dipublikasikan sehingga cerita rakyat Indonesia bisa dijaga dan tidak sampai hilang dan punah.
3.1.2 MENYEBUTKAN CONTOH DARI MITOS, LEGENDA, DAN CERITA RAKYAT
A. CONTOH MITOS
1. Tertimpa cicak tandanya sial . Sial di sini maksudnya dari tertimpa cicak itu sendiri. Siapa
yang tidak sial kalau sedang enak enak duduk tiba tiba tertimpa cicak.
2. Wanita tidak boleh duduk di depan pintu pamali . Zaman dahulu wanita masih
menggunakan rok, belum ada yang memakai celana. Jadi, kalau ada wanita yang duduk di
depan pintu pasti banyak mengundang hawa nafsu.
3. Jangan bersiul pada malam hari karena mengundang setan. Maksudnya adalah agar tidak
mengganggu orang orang yang sedang tidur.
4. Memakai payung di dalam rumah berarti sial. Ya sial kalau lagi ada banyak orang di dalam
rumah dan kita memakai payung. Mungkin orang orang di sekitar Anda akan merasa
terganggu atau tercolok matanya.
B. CONTOH LEGENDA
1. Asal Mula Danau Lipan
2. Asal Mula Lau Kawar
3. Asal Mula Selat Bali
4. Batu Gantung
5. Batu Menangis
6. Danau Toba
7. Tangkuban Perahu, dll.
C. CONTOH CERITA RAKYAT
1. Bawang Merah Bawang Putih
2. Cindelaras
3. Keong Mas
4. Lutung Kasarung
5. Malin Kundang
6. Roro Jongrang
7. Timus Mas, dll.
3.1.3 MENJELASKAN KEMBALI BAGAIMANA CARA MANUSIA MEMPEROLEH
PENGETAHUAN
Menurut Charles Price ada 4 macam cara untuk memperoleh pengetahuan yaitu:
1. Percaya : Seseorang akan mendapat pengatahuan karena ia percaya pada hal tersebut
adalah benar.
2. Wibawa : Sesuatu akan dianggap benar,apa bila seseorang yg berwibawa menyatakan
benar
3. Apriori : Merupakan suatu keyakinan/pendirian/anggapan sebelum mengetahuai
(melihat,mendengar,menyelidiki) keadaan tertentu.
4. Metode Ilmiah : Seseuatu dianggap ilmiah apa bila memiliki patokan yg merupakan
rambu2 untuk menentukan benar atau salah.
Ilmu pengetahuan dianggap Alamiah apabila memenuhi 4 syarat yaitu:
1. Objektif : Pengetahuan itu sesuai dengan Objek
2. Metodik : Pengetahuan itu diperoleh dengan cara2 tertentu dan terkontrol
3. Sistematis : Pengetahuan ilmiah itu tersusundalam suatu system, tidak berdiri sendiri satu
sama lain saling berkaitan ,saling menjelaskan,sehingga keseluruhan menjadi kesatuan yg
utuh.
4. Berlaku Umum/ Universal : Pengetahuan tidak hanya diamati hanya oleh seseorang atau
oleh beberapa orang saja ,tapi semua org dengan eksperimentasi yg sama akan
menghasilkan sesuatu yg sama atau konsisten.
Ada 2 pokok untuk memperoleh pengetahuan yaitu:
1. Empiris : Yaitu pengetahuan yg disusun berdasarkan pada pengalaman, paham yg
dikembangkan disebut Empiris. Bagi kaum rasionalis berpendapat pengetahuan manusia
diperoleh melalui penalaran rasional yg abstrak,namun diperoleh melalui pengalaman yg
kongkrit.
2. Rasionalisme : Yaitu suatu cara yg didasarkan pada suatu rasio. Padanganya menyatakan
rasio merupakan sumber dan pangkal dari segala pengertian hanya rasio sajalah yg dapat
membawa orang kepada kebenaran dan dapat memberi petunjuk dalam segala jalan
pikiran
3.1.4 BEBERAPA ALASAN MENGAPA MANUSIA MUDAH MENERIMA MITOS
1. Keterbatasan pengetahuan manusia, pada umunya manusia memperoleh informasi dari
cerita orang yang mengetahui akan suatu hal. Kemudian hal ini bepindah telinga kepada
manusia yang lain. yang menjadi masalah adalah kebenaran tentang informasi atau
pengetahuan yang muncul dan telah menyebar tersebut.
2. Keterbatasan manusia dalam menalarkan sesuatu, ini dikarenakan kemampuan berpikir
manusia pada saat itu masih latih. Sehingga pemikiran yan dihasilkan dapat benar dan
dapat pula salah.
3. Keingintahuan manusia yang telah terpenuhi untuk sementara, mengadung pengertian
bahwa ketika manusia tlah mampu menalarkan sedikit hal yang ada dalam pikirannya
maka disitulah letak kepuasan manusia yang diterimanya secara intuisi.
4. Keterbatasan alat indera manusia, selain beberapa hal diatas keterbatasan manusia terhadap
bagaimana Ia menggunakan alat inderanay masih terbatas sehingga jangkauan yang sangat
detail dalam suatu penciptaan hal yang baru masih bisa diragukan.
Sumber :
https://alifatulazizah.wordpress.com/2012/04/01/mitos-penalaran-dan-cara-memperolehpengetahuan/
http://mellamela3.blog.com/iad-alam-pikirmanusia-dan-perkembangannya/
https://fitridiyahutamiblog.wordpress.com/2013/03/28/pengertian-mitoslegendacerita-rakyatbeserta-contohnya/comment-page-1/