KELOMPOK 6
DISUSUN OLEH :
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas kelompok mata kuliah
IAD/ISBD, sholawat serta salam tetap terlimpahkan keharibaan nabi besar Muhammad
SAW yang membawa risalah yang tak pernah salah, dan mengemban amanah yang tak
pernah khianat sehingga berkat perjuangan beliaulah sehingga alam ini menjadi tentram,
aman, dan sejahtera. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari berbagai pihak dengan memberi dorongan dan semangat.
Dengan harapan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik.
2
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science), merupakan
pengetahuan yang mengkaji mengenai gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka
bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip.Ilmu Alamiah Dasar hanya mengkaji
konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang essensial saja.
Pada pembahasan kali ini kami akan membahas Ilmu Alamiah Dasar secara lebih spesisfik
lagi, yaitu pembahasan mengenai “Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan
Teknologi Bagi Kehidupan Manusia”.
Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya
menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh
perangkat-perangakat mesin yang otomatis serta lebih praktis.Demikian juga ditemukannya
formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi
kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia.Ringkas kata,
kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan
memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Pada satu sisi, dampak atau efek dari IPA dan Teknologi bagi kehidupanperkembangan
dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar
biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.Meskipun ada dampak negatifnya atau
kelemahan dari kemajuan IPTEK.Namun hal ini seolah diabaikan oleh manusia, faktanya
tidak dipungkiri lagi IPTEK dikembangkan setiap waktu.
BAB II
PEMBAHASAN
4
Manusia dengan kemampuan berpikir dan bernalar, dengan akal serta nuraninya
memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik dan bijaksana untuk dirinya
maupun lingkungannya.Akal bersumber pada otak dan budi bersumber pada
jiwa.Oleh karena itu, sejalan dengan perkembangannya manusia memanfaatkan
akal budi yang dimilikinya dan juga ditunjang dengan rasa ingin tahu (kuriositas),
maka berkembanglah pula ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh
manusia.Perkembangan pengetahuan pun lebih berkembang lagi manakala
ditunjang dengan adanya tukar menukar informasi antar manusia.
a. Manusia sebagai makhluk berpikir dan bijaksana (Homo sapiens) yang
dicerminkan dalam tindakan dan perilakunya terhadap lingkungannya.
b. Manusia sebagai pembuat alat karena sadar akan keterbatasan inderanya.
c. Manusia dapat berbicara (Homo Langues) baik secara lisan maupun tulisan.
d. Manusia dapat hidup bermasyarakat (Homo sosius) dan berbudaya (Homo
Humanis).
e. Manusia dapat mengadakan usaha (Homo Economicus).
f. Manusia mempunyai kepercayaan dan beragama (Homo religious).
5
Secara sederhana perkembangan rasa ingin tahu ini dimulai dengan pertanyaan
what “apa” tentang sesuatu kemudian dilanjutkan dengan how “bagaimana”
kemudian why “mengapa”.Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini
selanjutnya merupakan dasar dari perkembangan ilmu pengetahuan alam.Semua
pengetahuan dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Ilmu ini terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang selalu ingin
tahu,terutama tentang benda yang ada disekelilingnya,alam jagad raya,bahkan
dirinya sendiri. Hal tersebut mendorong manusia untuk memahami serta
menjelaskan gejala-gejala yang terjadi dan dorongan rasa ingin tahu manusia
tersebut membuat mereka mencari jalan keluar dari setiap apa yang terjadi.
Pengetahuan tentang satu masalah mendatangkan pertanyaan (masalah) lain yang
ingin dijawab.
Pengetahuan baru itu muncul dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan
yang disebut mitos.Cerita-cerita mitos disebut legenda.Mitos dapat diterima karena
keterbatasan penginderaan, penalaran, dan hasrat ingin tahu yang harus
dipenuhi.Sehubungan dengan dengan kemajuan zaman, maka lahirlah ilmu
pengetahuan dan metode (Maskoeri Jasin, 2008: 3).
6
diikuti proses pemikiran yang cermat. Pengetahuan yang diperoleh bisa benar bisa
salah seperti pada cara prasangka atau intuisi, serta tidak efisien karena harus
mencoba tanpa dasar dan kalaupun benar seringkali hanya kebetulan saja.
Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya
secara bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel
kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya
akan terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan menjadi laki-laki. Lima
minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang
selanjutnya akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9.
Sedangkan pada minggu ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai
dengan berfungsinya berbagai organ, yang selanjutnya pada usia 18 minggu
mulai terasa gerakan dari janin.
Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan
kepala di bawah makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan
semakin berkurang.Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran
sampai remaja. Bayi manusia (usia 0-2 tahun) tumbuh dan berkembang menjadi
7
anak yang pandai berbicara, membaca, berhitung dan mampu bergerak dengan
lincah.
Kemudian anak manusia berada pada masa kanak- kanak pada usia 3- 5 tahun
yang disebut masa bertanya dan ditandai dengan pertumbuhan fisik yang mulai
berkembang serta pandai berbicara, membaca, dan berhitung. Selanjutnya pada
usia 13-20 tahun, anak tersebut menjadi remaja yang mulai mengalami pubertas,
seperti perempuan mulai mensturasi, dan laki-laki mulai memiliki jenggot,
kumis, serta membesar suaranya. Selanjutnya masuk masa dewasa (usia>20
tahun) yang sudah mampu bekerja dan berumah tangga. Setelah usia 30 tahun,
mulai dapat mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai individu
yang bertanggung jawab.
Sifat ingin tahu manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur dan
waktu dimana manusia tersebut hidup. Pada zaman pra sejarah manusia hidup
dari berburu dan berladang yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain,
kemudian meningkat menjadi petani dan peternak yang menetap. Ada dua
macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam pikiran
manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran
manusia, sejak zaman purba hingga dewasa ini. Berikut ini,pengelompokan
perkembangan kecerdasan manusia berdasarkan usia dari bayi hingga dewasa.
a. Masa bayi (0 – 2 Tahun)
Masa bayi menurut psikologi disebut juga sebagai periode sensomotorik.Pada
periode ini, perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat.Ia mulai belajar
makan, berjalan, berbicara, dan mengikatkan diri pada orang lain. Dengan
gerakan – gerakan anggota tubuhnya,ia belajar memadukan keterangan –
keterangan melalui semua alat inderanya.
8
sehingga banyak yang menyebut masa ini sebagai masa bertanya. Apalagi
pada masa ini si anak sudah memiliki keterampilan berbahasa lisan. Namun,
pada masa ini pengungkapannya sering menggunakan lambang–
lambang,seperti bermain mobil dengan garasinya menggunakan kotak
kosong.
9
Menurut Auguste Comte (1798-1857), dalam sejarah perkembangan jiwa manusia,
baik sebagai individu maupun sebagai keseluruhan, berlangsung dalam tiga tahap
(Heri Purnama, 2008: 13):
1. Tahap teologi atau fiktif
Pada tahap teologi atau fiktif, berusaha untuk mencari dan menemukan sebab
yang pertama dan tujuan yang terakhir dari segala sesuatu, dan selalu
dihubugkan dengan kekuatan gaib.Gejala alam yang menarik perhatiannya
selalu diletakkan dalam kaitannya dengan sumber yang mutlak.Mempunyai
anggapan bahwa setiap gejala dan peristiwa dikuasai dan diatur oleh para dewa
atau kekuatan gaib lainnya.
2. Tahap filsafat atau fisik atau abstrak
Tahap metafisika atau abstrak merupakan tahap dimana manusia masih tetap
mencari sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusia tidak lagi menyadarkan
diri kepada kepercayaan akan adanya kekuatan gaib, melainkan pada akalnya
sendiri, akal yang telah mampu melakukan abstraksi guna menemukan hakekat
segala sesuatu.
3. Tahap positif atau ilmiah riil
Tahap positif atau riil merupakan tahap dimana manusia telah mampu berpikir
secara positif atau riil atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang
dikembangkan secara positif melalui pengamatan, percobaan dan perbandingan.
Ilmu pengetahuan juga berkembang sesuai dengan zamannya dan sejalan dengan
cara berpikir dan alat bantu yang ada pada saat itu. Sebagai contoh adalah pada
zaman Babilonia dan Yunani, karena keterbatasan alat indera manusia (sebagai alat
bantu utama) maka landasan ilmu pengetahuan zaman ini sebagian berasal dari
pengamatan maupun pengalaman namun sebagian lainnya berupa dugaan,
imajinasi, kepercayaan aataupun “mitos.” Sebagai contoh adalah tentang
pertanyaan hujan yang sering dijawab sebagai bocornya atap langit.Pengetahuan
semacam ini disebut sebagai “pseudo science” yaitu mirip sains tapi bukan sains
(pengetahuan semu). Berikut ini perkembangan pengetahuan manusia dari zaman
purba sampai zaman modern:
10
Zaman purba
Alat dari batu, masa bercocok tanam, dan beternak merupakan pengalaman
dan kemampuan untuk mengamati alam sekitar.pengetahuan yg diperoleh
sampai zaman Babilonia.
Zaman Yunani (600-200 SM )
Beberapa pakar yang berpengaruh antara lain (Maskoeri Jasin, 2008: 7):
a. Thales (624-548) menyatakan bahwa bintang mengeluarkan sinar, bulan
memantulkan cahaya matahari.
b. Phytagoras(580-500) menyatakan bahwa bumi ini bulat yang terdiri atas
4 unsur utama (air,api,udara,tanah)
c. Socrates(470-399) dianggap sebagai tonggak ilmu pengetahuan Yunani
penganut faham logika dan sebagai pemula penyelidikan kehidupan
manusia.
d. Aristotelles (384-322) menyatakan bahwa silogisme satu pikiran yg
terdiri dari 3 premis.
Zaman Pertengahan
Dikembangkan metode eksperimen menyangkut bidang kedokteran, farmasi,
astroniomi, kimia dan biolgi.Penulisan bilangan Arab dan desilmal
memunculkan ilmu aljbar.
Zaman Modern
Banyak penemuan yg menghubah pola pikir yang dibantu dengan alat yg lebih
baik.Perubah yang radikal, geosentrisme ke heliosentrisme.Oleh Coppernicus
(1447-1543) dan didukung oleh Gallileo. Ini dianggap sebagai titik awal ilmu
pengetahuan modern dan membuka cara berpikir yg lebih maju.
Suatu pola pikir yang lebih maju dari mitos adalah penggabungan antara
pengamatan, pengalaman dan akal sehat, logika atau rasional. Oleh karena itu
berkembanglah faham “rasionalisme,” yaitu pertanyaan akan dijawab dengan logika
atau hal-hal yang masuk akal. Lebih lanjut dikenal dengan “metode deduksi” yaitu
penarikan suatu kesimpulan didasarkan pada sesuatu yang bersifat umum menuju
kepada yang khusus.
11
Sedangkan “metode induksi” merupakan dasar dari perkembangan metode ilmiah
sekarang yang intinya adalah bahwa pengambilan kesimpulan dilakukan
berdasarkan data pengamatan atau eksperimentasi yang diperoleh.Untuk melakukan
eksperimen maka manusia perlu menciptakan alat Bantu atau instrumentasi
pengamatan.
Peralatan instrumentasi yang tercipta akan berkembang menjadi lebih sempurna dan
bahkan dimungkinkan pengembangannya menjadi peralatan produksi atau industri.
Metode ini kemungkinan dapat dipengaruhi oleh alat pendukung pengamatan yang
digunakan. Semakin canggih alat yang digunakan maka akurasi datanya semakin
tinggi dan memungkinkan penarikan kesimpulannya juga akan lebih tajam.
Pada alam semesta ini pastinya setiap manusia memiliki keingintahuan tentang kejadian
di alam semesta ini. Keingintahuan manusia tersebut lama kelamaan akan berkembang
menjadipengetahuan yang akan diwariskan kepada generasi selanjutnya, sehingga
12
pengetahuan mereka akan bertambah dan bertambah setiap waktunya. Namun tidak
semua pengetahuan bisa disebut sebagai ilmu. Suatu pengetahuan dapat dikatakan
sebagai ilmu jika memenuhi kriteria sebagai berikut :
Metode ilmiah adalah proses untuk mencari ilmu pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti – bukti nyata / fisis. Seorang ilmuan melakukan pengamatan terlebih
dahulu,kemudian setelah dilakukan beberapa kali pengamatan, maka langkah
selanjutnya adalah membuat hipotesis berdasar pengamatan tersebut. Setelah itu
hipotesis diuji berkali kali hingga terbukti kebenarannya.Jika hipotesis sudah lolos uji,
maka hipotesis tersebut bisa menjaditeori ilmiah.
Ciri ilmiah : teratur, sistematis, berobyek, bermetode dan berlaku secara universal.
13
Perumusan Masalah
Di dalam perumusan masalah akan di jabarkan mengenai masalah yang akan di
teliti. Biasanya menggunakan pernyataan apa, mengapa ataupun bagaimana.
Hipotesis
Di dalam hipotesis ini kita akan menentukan jawaban sementara dari masalah
yang telah di jabarkan pada perumusan masalah. Hipotesis ini nantinya masih
akan diuji beberapa kali hingga teruji kebenarannya dan bisa di jadikan sebagai
teori.
Pengujian Hipotesis
Di dalam hal ini kita mencari fakta – fakta yang sesuai dengan hipotesis yang
telah dibuat agar dapat menentukan apakah fakta – fakta tersebut mendukung
hipotesis atau tidak.
Kesimpulan
Langkah terakhir yaitu penarikan kesimpulan dari fakta – fakta melalui analisis
dari fakta untuk menentukan apakah hipotesis yang diajukan diterima atau tidak.
14
d. Sulit memilih fakta yang benar benar berkaitan dengan masalah yang
akandipecacahkan
e. Dua fakta yang tampak belum tentu berkaitan menunjukkan hubungan sebab
akibat.
Timbulnya ilmu pengetahuan alam di mulai dengan manusia yang hanya melakukan
pengamatan terhadap gejala alam yang terjadi.Seiring berkembangnya ilmu
pengetahuan maka manusia tidak hanya melakukan pengamatan melainkankan
mereka juga mulai berpikir, mengapa itu bisa terjadi, kapan hal itu terjadi, dan
sebagainya.Kemudian seiring bertingkatnya daya pikir mereka, manusia melakukan
eksperimen untuk mencari benar atau tidaknya mengenai pengetahuan.Setelah
manusia dapat memadukan antara kemampuan berpikir atau penalaran maka lahirlah
ilmu pengetahuan alam.
15
cara seperti itu mereka bisa tahu jumlah ternak mereka ada yang hilang ataukah
masih utuh.
Dari situ sudah diketahui bahwa segala hal yang kita lakukan selalu berhubungan
dengan matematika. Dalam perkembangannya ipa tidak akan lepas dari
matematika. Dengan matematika kita bisa menghitung berapa jarak bumi ke
bulan, berapa keliling bumi dan sebagainya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa matematika memiliki hubungan yang erat ipa
baik dalam hal hitung, bahasa, dan lain sebagainya. Matematika menjadi dasar
perhitungan dan logika bagi ilmu ilmu lain.
16
yaitu Ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya lebih dari satu disiplin
ilmu.Misalnya, Ilmu sosial menggabungkan pengetahuan yang didapat dari
bidang hukum, ilmu perilaku dan psikologi.Suatu ilmu yang dikembangkan
berdasarkan interdisiplin ilmu tetapi karena dampak sosial perlu diperhitungkan,
sehingga pembahasannya berubah menjadi multidisiplin ilmu.
DAFTAR PUSTAKA
17
http://ghiovanidebrian.wordpress.com/tugas-kuliah/semester-2/ilmu-kealaman-dasar/bab-
iii-perkembangan-dan-pengembangan-ipa/
18