Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ILMU ALAM DASAR DAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

(Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah IAD/ISBD)

Dosen pengampu: Drs. H. Bukhari,M.Pd

KELOMPOK 6

DISUSUN OLEH :

1. ETI HANDAYANI (1901060009)


2. FILLA ROHANI (1901061015)
3. NUR KHOLIS (1901060023)

KELAS/ SEMESTER : B/2

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO LAMPUNG

TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas kelompok mata kuliah
IAD/ISBD, sholawat serta salam tetap terlimpahkan keharibaan nabi besar Muhammad
SAW yang membawa risalah yang tak pernah salah, dan mengemban amanah yang tak
pernah khianat sehingga berkat perjuangan beliaulah sehingga alam ini menjadi tentram,
aman, dan sejahtera. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari berbagai pihak dengan memberi dorongan dan semangat.

Dengan harapan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami yakin masih banyak


kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini

Metro, 25 februari 2020

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG MASALAH

Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science), merupakan
pengetahuan yang mengkaji mengenai gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka
bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip.Ilmu Alamiah Dasar hanya mengkaji
konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang essensial saja.

Pada pembahasan kali ini kami akan membahas Ilmu Alamiah Dasar secara lebih spesisfik
lagi, yaitu pembahasan mengenai “Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan
Teknologi Bagi Kehidupan Manusia”.

Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya
menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh
perangkat-perangakat mesin yang otomatis serta lebih praktis.Demikian juga ditemukannya
formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi
kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia.Ringkas kata,
kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan
memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.

Pada satu sisi, dampak atau efek dari IPA dan Teknologi bagi kehidupanperkembangan
dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar
biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.Meskipun ada dampak negatifnya atau
kelemahan dari kemajuan IPTEK.Namun hal ini seolah diabaikan oleh manusia, faktanya
tidak dipungkiri lagi IPTEK dikembangkan setiap waktu.

1.2 RUMUSAN MASALAH

adapun rumusan masalah dalam makalah ini ialah :

1. Apa itu alam piker manusia dan perkembanganya?


2. Apa saja itu sifat keingintahuan manusia ?
3
3. Apa saja perkembangan ilmu pengentahuan alam?

1.3 TUJUAN MAKALAH

Adapun tujuan makalah adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Apa itu alam piker manusia dan perkembanganya.


2. Untuk mengetahui Apa saja itu sifat keingintahuan manusia.
3. Untuk mengetahui Apa saja perkembangan ilmu pengentahuan alam.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ALAM PIKIR MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

2.1.1.      Hakekat Manusia dan Sifat Keingintahuannya


1.      Hakekat Manusia

4
Manusia dengan kemampuan berpikir dan bernalar, dengan akal serta nuraninya
memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik dan bijaksana untuk dirinya
maupun lingkungannya.Akal bersumber pada otak dan budi bersumber pada
jiwa.Oleh karena itu, sejalan dengan perkembangannya manusia memanfaatkan
akal budi yang dimilikinya dan juga ditunjang dengan rasa ingin tahu (kuriositas),
maka berkembanglah pula ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh
manusia.Perkembangan pengetahuan pun lebih berkembang lagi manakala
ditunjang dengan adanya tukar menukar informasi antar manusia.

Manusia sebagai makhluk yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan penghuni


bumi lainnya. Beberapa kelebihan manusia dari pada makhluk lainnya antara lain:

a.       Manusia sebagai makhluk berpikir dan bijaksana (Homo sapiens) yang
dicerminkan dalam tindakan dan perilakunya terhadap lingkungannya.
b.      Manusia sebagai pembuat alat karena sadar akan keterbatasan inderanya.
c.       Manusia dapat berbicara (Homo Langues) baik secara lisan maupun tulisan.
d.      Manusia dapat hidup bermasyarakat (Homo sosius) dan berbudaya (Homo
Humanis).
e.       Manusia dapat mengadakan usaha (Homo Economicus).
f.       Manusia mempunyai kepercayaan dan beragama (Homo religious).

2.      Sifat Keingintahuan Manusia


Binatang mempunyai insting untuk kelangsungan hidupnya, memperoleh makanan,
serta hal-hal lainnya.Aktivitas tersebut tidak berubah dari waktu ke waktu dan
dinyatakan sebagai rasa keingintahuan yang tidak berkembang atau biasa disebut
idle curiousty.Sedangkan manusia menggunakan kemampuan otaknya untuk
melakukan penalaran, pemikiran logis, dan analis.Oleh karena itu, manusia
memiliki rasa ingin tahu yang selalu berkembang yang biasa disebut dengan
curiousity.

5
Secara sederhana perkembangan rasa ingin tahu ini dimulai dengan pertanyaan
what “apa” tentang sesuatu kemudian dilanjutkan dengan how “bagaimana”
kemudian why “mengapa”.Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini
selanjutnya merupakan dasar dari perkembangan ilmu pengetahuan alam.Semua
pengetahuan dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

Ilmu ini terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang selalu ingin
tahu,terutama tentang benda yang ada disekelilingnya,alam jagad raya,bahkan
dirinya sendiri. Hal tersebut mendorong manusia untuk memahami serta
menjelaskan gejala-gejala yang terjadi dan dorongan rasa ingin tahu manusia
tersebut membuat mereka mencari jalan keluar dari setiap apa yang terjadi.
Pengetahuan tentang satu masalah mendatangkan pertanyaan (masalah) lain yang
ingin dijawab.

Manusia dengan rasa keingintahuannya yang besar selalu berusaha mencari


jawaban atas fenomena yang terjadi.Seringkali mereka menerka-nerka sendiri
jawabannya.Terkadang jawaban itu tidak logis namun mudah diterima oleh
masyarakat awam.Misalnya “Mengapa ada pelangi?” kemudian mereka membuat
jawaban, pelangi adalah selendang bidadari atau “Mengapa gunung meletus?”
jawabannya karena yang berkuasa marah.Dari hal ini timbulnya pengetahuan
tentang bidadari dan sesuatu yang berkuasa.

Pengetahuan baru itu muncul dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan
yang disebut mitos.Cerita-cerita mitos disebut legenda.Mitos dapat diterima karena
keterbatasan penginderaan, penalaran, dan hasrat ingin tahu yang harus
dipenuhi.Sehubungan dengan dengan kemajuan zaman, maka lahirlah ilmu
pengetahuan dan metode (Maskoeri Jasin, 2008: 3).

Berbagai cara dilakukan untuk memperoleh pengetahuan, baik melalui pendekatan


non-ilmiah (sains semu) ataupun ilmiah. Cara memperoleh pengetahuan dengan
pendekatan sains semu dilakukan dengan mengandalkan perasaan, keyakinan tanpa

6
diikuti proses pemikiran yang cermat. Pengetahuan yang diperoleh bisa benar bisa
salah seperti pada cara prasangka atau intuisi, serta tidak efisien karena harus
mencoba tanpa dasar dan kalaupun benar seringkali hanya kebetulan saja.

2.2.2.     Perkembangan Fisik, Sifat dan Pikiran Manusia

1.    Perkembangan Fisik Manusia


Manusia sebagai makhluk memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Maskoeri Jasin,
2008: 1)
a. Memiliki organ tubuh yang kompleks dan sangat khusus terutama otaknya.
b. Mengadakan metabolisme atau penyusunan dan pembongkaran zat, yakni
ada zat yang masuk dan keluar.
c.       Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar.
d.      Memiliki potensi untuk berkembang.
e.       Tumbuh dan berkembang.
f.       Berinteraksi dengan lingkungannya.
g.      Bergerak

Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya
secara bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel
kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya
akan terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan menjadi laki-laki. Lima
minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang
selanjutnya akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9.
Sedangkan pada minggu ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai
dengan berfungsinya berbagai organ, yang selanjutnya pada usia 18 minggu
mulai terasa gerakan dari janin.

Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan
kepala di bawah makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan
semakin berkurang.Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran
sampai remaja. Bayi manusia (usia 0-2 tahun) tumbuh dan berkembang menjadi

7
anak yang pandai berbicara, membaca, berhitung dan mampu bergerak dengan
lincah.

Kemudian anak manusia berada pada masa kanak- kanak pada usia 3- 5 tahun
yang disebut masa bertanya dan ditandai dengan pertumbuhan fisik yang mulai
berkembang serta pandai berbicara, membaca, dan berhitung. Selanjutnya pada
usia 13-20 tahun, anak tersebut menjadi remaja yang mulai mengalami pubertas,
seperti perempuan mulai mensturasi, dan laki-laki mulai memiliki jenggot,
kumis, serta membesar suaranya. Selanjutnya masuk masa dewasa (usia>20
tahun) yang sudah mampu bekerja dan berumah tangga. Setelah usia 30 tahun,
mulai dapat mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai individu
yang bertanggung jawab.

2.      Perkembangan Sifat dan Pikiran Manusia

Sifat ingin tahu manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur dan
waktu dimana manusia tersebut hidup. Pada zaman pra sejarah manusia hidup
dari berburu dan berladang yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain,
kemudian meningkat menjadi petani dan peternak yang menetap. Ada dua
macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam pikiran
manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran
manusia, sejak zaman purba hingga dewasa ini. Berikut ini,pengelompokan
perkembangan kecerdasan manusia berdasarkan usia dari bayi hingga dewasa.
a.    Masa bayi (0 – 2 Tahun)
Masa bayi menurut psikologi disebut juga sebagai periode sensomotorik.Pada
periode ini, perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat.Ia mulai belajar
makan, berjalan, berbicara, dan mengikatkan diri pada orang lain. Dengan
gerakan – gerakan anggota tubuhnya,ia belajar memadukan keterangan –
keterangan melalui semua alat inderanya.

b.    Masa Kanak – kanak ( 3 – 5 Tahun )


Masa kanak – kanak disebut sebagai periode praoperasional, dengan kisaran
usia 2 – 7 tahun. Pada periode ini,dorongan keingintahuannya sangat besar,

8
sehingga banyak yang menyebut masa ini sebagai masa bertanya. Apalagi
pada masa ini si anak sudah memiliki keterampilan berbahasa lisan. Namun,
pada masa ini pengungkapannya sering menggunakan lambang–
lambang,seperti bermain mobil dengan garasinya menggunakan kotak
kosong.

c.    Masa Usia Sekolah ( 6 – 12 Tahun )


Masa ini disebut juga sebagai periode operasional nyata,dengan kisaran usia
7-11 tahun. Pada periode ini,anak sangat aktif, ditandai dengan perkembangan
fisik, dan motorik yang baik. Para ahli psikologi menyebut juga masa ini
sebagai “masa tenang”, karena proses perkembangan emosional si anak telah
mendapatkan kepuasan maksimal sesuai dengan kemampuan
individu.Perolehan pengetahuannya masih dengan induksi (pengamatan dan
percobaan), walaupun sudah dimulai dengan menggunakan penalaran dan
logika.

d.   Masa Remaja ( 13 – 20 Tahun )


Periode ini merupakan masa pertentangan (konflik), baik dengan dirinya
sendiri maupun dengan orang dewasa. Mereka berusaha mengekspresikan
dirinya sebagai orang dewasa,padahal secara fisik, mental, dan emosional
belum mampu menggunakan nalar serta berhipotesis.

e.    Masa dewasa ( > 20 Tahun )


Masa dewasa ini ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri
sendiri.Mereka mampu mengendalikan perilakunya dengan baik,
menempatkan dirinya sebagai anggota dalam kelompok serta merupakan
individu yang bertanggung jawab.   

2.1.3     Sejarah Pengetahuan Manusia

9
Menurut Auguste Comte (1798-1857), dalam sejarah perkembangan jiwa manusia,
baik sebagai individu maupun sebagai keseluruhan, berlangsung dalam tiga tahap
(Heri Purnama, 2008: 13):
1.   Tahap teologi atau fiktif
Pada tahap teologi atau fiktif, berusaha untuk mencari dan menemukan sebab
yang pertama dan tujuan yang terakhir dari segala sesuatu, dan selalu
dihubugkan dengan kekuatan gaib.Gejala alam yang menarik perhatiannya
selalu diletakkan dalam kaitannya dengan sumber yang mutlak.Mempunyai
anggapan bahwa setiap gejala dan peristiwa dikuasai dan diatur oleh para dewa
atau kekuatan gaib lainnya.
2.   Tahap filsafat atau fisik atau abstrak
Tahap metafisika atau abstrak merupakan tahap dimana manusia masih tetap
mencari sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusia tidak lagi menyadarkan
diri kepada kepercayaan akan adanya kekuatan gaib, melainkan pada akalnya
sendiri, akal yang telah mampu melakukan abstraksi guna menemukan hakekat
segala sesuatu.
3.   Tahap positif atau ilmiah riil
Tahap positif atau riil merupakan tahap dimana manusia telah mampu berpikir
secara positif atau riil atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang
dikembangkan secara positif melalui pengamatan, percobaan dan perbandingan.

Ilmu pengetahuan juga berkembang sesuai dengan zamannya dan sejalan dengan
cara berpikir dan alat bantu yang ada pada saat itu. Sebagai contoh adalah pada
zaman Babilonia dan Yunani, karena keterbatasan alat indera manusia (sebagai alat
bantu utama) maka landasan ilmu pengetahuan zaman ini sebagian berasal dari
pengamatan maupun pengalaman namun sebagian lainnya berupa dugaan,
imajinasi, kepercayaan aataupun “mitos.” Sebagai contoh adalah tentang
pertanyaan hujan yang sering dijawab sebagai bocornya atap langit.Pengetahuan
semacam ini disebut sebagai “pseudo science” yaitu mirip sains tapi bukan sains
(pengetahuan semu). Berikut ini perkembangan pengetahuan manusia dari zaman
purba sampai zaman modern:

10
  Zaman purba
Alat dari batu, masa bercocok tanam, dan beternak merupakan pengalaman
dan kemampuan untuk mengamati alam sekitar.pengetahuan yg diperoleh
sampai zaman Babilonia.
  Zaman Yunani (600-200 SM )
Beberapa pakar yang berpengaruh antara lain (Maskoeri Jasin, 2008: 7):
a.       Thales (624-548) menyatakan bahwa bintang mengeluarkan sinar, bulan
memantulkan cahaya matahari.
b.      Phytagoras(580-500) menyatakan bahwa bumi ini bulat yang terdiri atas
4 unsur utama (air,api,udara,tanah)
c.       Socrates(470-399) dianggap sebagai tonggak ilmu pengetahuan Yunani
penganut faham logika dan sebagai pemula penyelidikan kehidupan
manusia.
d.      Aristotelles (384-322) menyatakan bahwa silogisme satu pikiran yg
terdiri dari 3 premis.
  Zaman Pertengahan
Dikembangkan metode eksperimen menyangkut bidang kedokteran, farmasi,
astroniomi, kimia dan biolgi.Penulisan bilangan Arab dan desilmal
memunculkan ilmu aljbar.
  Zaman Modern
Banyak penemuan yg menghubah pola pikir yang dibantu dengan alat yg lebih
baik.Perubah yang radikal, geosentrisme ke heliosentrisme.Oleh Coppernicus
(1447-1543) dan didukung oleh Gallileo. Ini dianggap sebagai titik awal ilmu
pengetahuan modern dan membuka cara berpikir yg lebih maju.

Suatu pola pikir yang lebih maju dari mitos adalah penggabungan antara
pengamatan, pengalaman dan akal sehat, logika atau rasional. Oleh karena itu
berkembanglah faham “rasionalisme,” yaitu pertanyaan akan dijawab dengan logika
atau hal-hal yang masuk akal. Lebih lanjut dikenal dengan “metode deduksi” yaitu
penarikan suatu kesimpulan didasarkan pada sesuatu yang bersifat umum menuju
kepada yang khusus.

11
Sedangkan “metode induksi” merupakan dasar dari perkembangan metode ilmiah
sekarang yang intinya adalah bahwa pengambilan kesimpulan dilakukan
berdasarkan data pengamatan atau eksperimentasi yang diperoleh.Untuk melakukan
eksperimen maka manusia perlu menciptakan alat Bantu atau instrumentasi
pengamatan.

Peralatan instrumentasi yang tercipta akan berkembang menjadi lebih sempurna dan
bahkan dimungkinkan pengembangannya menjadi peralatan produksi atau industri.
Metode ini kemungkinan dapat dipengaruhi oleh alat pendukung pengamatan yang
digunakan. Semakin canggih alat yang digunakan maka akurasi datanya semakin
tinggi dan memungkinkan penarikan kesimpulannya juga akan lebih tajam.

Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya,


manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya
untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Berdasarkan hal itulah mulailah dikembangkan pengetahuan praktis yang dapat


dimanfaatkan untuk memenuhi kehidupan sosialnya.Pengetahuan ini selanjutnya
disebut sebagai teknologi yang merupakan penerapan IPA dalam kehidupan sehari-
hari. Perkembangan teknologi, produksi dan industri secara tidak langsung akan
diikuti dengan perubahan pola hidup manusia. Perubahan ini juga semakin
mendorong rasa ingin tahu manusia ke arah yang lebih kompleks. Dengan demikian
manusia akan terus berusaha mengetahui segala rahasia alam semesta yang belum
terungkap.

2.2 PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN IPA

2.2.1 Metode ilmiah sebagai dasar ipa

Pada alam semesta ini pastinya setiap manusia memiliki keingintahuan tentang kejadian
di alam semesta ini. Keingintahuan manusia tersebut lama kelamaan akan berkembang
menjadipengetahuan yang akan diwariskan kepada generasi selanjutnya, sehingga

12
pengetahuan mereka akan bertambah dan bertambah setiap waktunya. Namun tidak
semua pengetahuan bisa disebut sebagai ilmu. Suatu pengetahuan dapat dikatakan
sebagai ilmu jika memenuhi kriteria sebagai berikut :

a.       Logis atau masuk akal


b.      Objektif
c.       Metodik
d.      Sistematis
e.       Berlaku umum atau universal
f.       Kumulatif

2.2.2 Pengertian dan ciri ciri metode ilmiah

Metode ilmiah adalah proses untuk mencari ilmu pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti – bukti nyata / fisis. Seorang ilmuan melakukan pengamatan terlebih
dahulu,kemudian setelah dilakukan beberapa kali pengamatan, maka langkah
selanjutnya adalah membuat hipotesis berdasar pengamatan tersebut. Setelah itu
hipotesis diuji berkali kali hingga terbukti kebenarannya.Jika hipotesis sudah lolos uji,
maka hipotesis tersebut bisa menjaditeori ilmiah.

Berikut ciri – ciri metode ilmiah menurut beberapa ahli :

Menurut H. Abu Ahmadi dan A. Supatmo :

Ciri-ciri metode ilmiah yaitu : obyektivitas (bebas keyakinan, perasaan dan


prasangka pribadi serta bersifat terbuka) , konsisten dan sistimatik.

Menurut Abdullah Aly dan Eny Rahma :

Ciri ilmiah : obyektif, metodik, sistimatik dan berlaku umum

Menurut Maskoeri Jasin :

Ciri ilmiah : teratur, sistematis, berobyek, bermetode dan berlaku secara universal.

2.2.3 Langkah – langkah operasional metoda ilmiah

13
 Perumusan Masalah
Di dalam perumusan masalah akan di jabarkan mengenai masalah yang akan di
teliti. Biasanya menggunakan pernyataan apa, mengapa ataupun bagaimana.
 Hipotesis
Di dalam hipotesis ini kita akan menentukan jawaban sementara dari masalah
yang telah di jabarkan pada perumusan masalah. Hipotesis ini nantinya masih
akan diuji beberapa kali hingga teruji kebenarannya dan bisa di jadikan sebagai
teori.
 Pengujian Hipotesis
Di dalam hal ini kita mencari fakta – fakta yang sesuai dengan hipotesis yang
telah dibuat agar dapat menentukan apakah fakta – fakta tersebut mendukung
hipotesis atau tidak.
 Kesimpulan
Langkah terakhir yaitu penarikan kesimpulan dari fakta – fakta melalui analisis
dari fakta untuk menentukan apakah hipotesis yang diajukan diterima atau tidak.

2.2.4 Keunggulan dan Keterbatasan Metoda Ilmiah

Keunggulan metode ilmiah :

a. Metode ilmiah dapaat memberikan latihan dan kebiasaan


berpikirsistematis,logis,dan analitis
b. Menempuh sikap yang baik, jujur, obyektif terbuka, didiplin dan toleran
c. Menolak paham takhayul dan pendapat apriori atu menolak suatu pendapat tanpa
adanya   bukti nyata

Keterbatasan metode ilmiah :


a. Kelemahan dari panca indera
b. Keterbatasan dari alat yang digunakan
c. Kebenarannya hanya bersifat sementara (tentative)

14
d. Sulit memilih fakta yang benar benar berkaitan dengan masalah yang
akandipecacahkan
e. Dua fakta yang tampak belum tentu berkaitan menunjukkan hubungan sebab
akibat.

2.2.5 Awal timbulnya Ilmu Pengetahuan Alam

Timbulnya ilmu pengetahuan alam di mulai dengan manusia yang hanya melakukan
pengamatan terhadap gejala alam yang terjadi.Seiring berkembangnya ilmu
pengetahuan maka manusia tidak hanya melakukan pengamatan melainkankan
mereka juga mulai berpikir, mengapa itu bisa terjadi, kapan hal itu terjadi, dan
sebagainya.Kemudian seiring bertingkatnya daya pikir mereka, manusia melakukan
eksperimen untuk mencari benar atau tidaknya mengenai pengetahuan.Setelah
manusia dapat memadukan antara kemampuan berpikir atau penalaran maka lahirlah
ilmu pengetahuan alam.

Pengertian Ipa Klasik dan Ipa modern

 Pengertian Ipa Klasik


Dalam Ipa klasik ini teori dan eksperimen mempunyai hubungan yang erat. Pada
Ipa klasik ini pengkajiannya yaitu menggunakan skala makroskopik. Yakni
dengan mengkaji pada skala yang besar dan kaedah pengkajiannya dilakukan
secara tradisional.Ciri lain yang menonjol pada ipa klasik ini lebih mendahulukan
eksperimen dari pada teori.
 Pengertian Ipa modern
Berbeda dengan Ipa klasik, Ipa modern lebih menekankan teori. Kajiannya
dilakukan secara mikroskopik atau skala kecil dan lebih mendetail.Selain itu ipa
modern juga menerapkan teori eksperimen.

Peranan Matematika terhadap Ipa

Pada awal perkembangannya matematika sudah dilakukan oleh orang zaman


dahulu. Mereka menggunakan matematika untuk menghitung hewan ternak
mereka dengan cara memakai batu untuk mewakilkan satu hewan ternak. Dengan

15
cara seperti itu mereka bisa tahu jumlah ternak mereka ada yang hilang ataukah
masih utuh.

Dari situ sudah diketahui bahwa segala hal yang kita lakukan selalu berhubungan
dengan matematika. Dalam perkembangannya ipa tidak akan lepas dari
matematika. Dengan matematika kita bisa menghitung berapa jarak bumi ke
bulan, berapa keliling bumi dan sebagainya.

Berikut manfaat matematika bagi beberapa ahli :

 Berkat bantuan matematikalah Erathotenes (240 SM) dapat mengetahui


berapa keliling dan diameter bumi. Pada tanggal 21 Juni di Syene (Mesir)
pada tengah hari matahari berada tepat di atas kepala. Saat yang mana di kota
Alexandria yang jauhnya 500 Mil tepat berada disebelah utara Syene matahari
jatuh dnegan membentuk 7,4o. Ini dapat diukur melalui bayang-bayang
sebuah tongkat. Dengan asumsi bahwa bumi ini bulat maka keliling bumi atau
besarnya bumi dapat dihitung secara matematika. Dengan demikian
Erathotenes dapat menghitung bahwa jari-jari bumi adalah sekitar 24.000 Mil
dan diameter bumi sekitar 8.000 Mil.

 Hipparchus (150 SM) dapat menghitung jarak bumi ke bulan. Perhitungannya


diilhami oleh ajaran Aristoteles yang menyatakan bahwa bulan terletak di
anatar bumi dan matahari, juga diilhami oleh gerhana bulan dimana bayang-
bayang bumi pada bulan dipergunakan untuk memperkirakan besarnya bumi.
Ia berkesimpulan bahwa jarak bumi ke bulan adalah sekitar 24.000 Mil.

Jadi dapat disimpulkan bahwa matematika memiliki hubungan yang erat ipa
baik dalam hal hitung, bahasa, dan lain sebagainya. Matematika menjadi dasar
perhitungan dan logika bagi ilmu ilmu lain.

Disiplin Ipa dan Multi disiplin Ipa

Multi disiplin ilmu merpakan ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya


lebih dari satu disiplin ilmu.Misalnya IPA dan IPS.Sedangkan interdisiplin ilmu

16
yaitu Ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya lebih dari satu disiplin
ilmu.Misalnya, Ilmu sosial menggabungkan pengetahuan yang didapat dari
bidang hukum, ilmu perilaku dan psikologi.Suatu ilmu yang dikembangkan
berdasarkan interdisiplin ilmu tetapi karena dampak sosial perlu diperhitungkan,
sehingga pembahasannya berubah menjadi multidisiplin ilmu.

DAFTAR PUSTAKA

 Miftahurrahmah.” Perkembangan dan Pengembangan IPA”.

17
http://ghiovanidebrian.wordpress.com/tugas-kuliah/semester-2/ilmu-kealaman-dasar/bab-
iii-perkembangan-dan-pengembangan-ipa/

 Khairinnisa.” Perkembangan dan Pengembangan IPA”.


http://khairinnisaedogawa.blogspot.com/2011/07/iad-perkembangan-dan-
pengembangan-ilmu.html

18

Anda mungkin juga menyukai