Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atau limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “ILMU
ALAMIAH DASAR” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas yang di berikan oleh dosen mata kuliah imu alamiah dasar. Makalah ini di tulis dari
hasil penyusunan data-data yang penyusun peroleh dari rangkuman mata kuliah ilmu alamiah
dasar, buku panduan, ceramah-ceramah agama dan web yang bersangkutan. Tak lupa penulis
ucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah imu alamiah dasar atas bimbingan dan arahan
dalam penulisan makalah ini, sehingga dapat diselesaikannya makalah ini. Kami mengharap,
dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat
menambah wawasan kita mengenai alam sekitar kita, khususnya bagi penulis. Memang makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Ilmu Alamiah Dasar (IAD) merupakan salah matu mata kuliah yang termasuk mata kuliah
umum yakni mata kuliah dengan bobot 2 sks, ini wajib diikuti oleh setiap mahasiswa pada semua
program studi terutama untuk program studi non exacta dengan maksud mahasiswa dikenalkan
pada konsep-konsep dasar alamiah dalam menunjang dan melandasi pengetahuan mahasiswa
dalam memahami, mengkaji dan menerapkan pengetahuan lainnya, khususnya pemecahan-
pemecahan masalah, teori maupun konsep ilmu yang berkaitan dengan alam.
Materi ilmu alamiah dasar ini tentu saja hanya bersifat dasar, umum dan pengantar yang
berkenaan dengan fenomena alam dan daya fikir manusia hingga mampu memperoleh budaya
modern yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
Rasa ingin tahu manusia yang terus berkembang sebagai hasil perkembangan pola pikir
manusia yang terakumulasi dari hasil pengamatan dan pengalaman telah mendorong manusia
untuk melahirkan pendekatan kebenaran yang tidak hanya mengandalkan kemampuan rasio
belaka. Makalah ini secara tidak langsung akan membahas tentang bagaimana proses kelahiran
pengetahuan alamiah modern yang menjadi suatu hal yang sangat menarik untuk dipelajari lebih
lanjut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Siapakah makhluk Allah yang paling sempurna itu ?
2. Apa saja fase-fase pembagian ilmu pengetahuan ?
3. Apa metode ilmiah itu, dan bagaimana langkah-langkahnya ?
4. Kenapa manusia di tuntut untuk mempelajari ilmu pengetahuan ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui makhluk Allah yang paling sempurna.
2. Mengetahui fase-fase pembagian ilmu pengetahuan.
3. Mengetahui pengertian metode ilmiah dan langkah-langkahnya.
4. Mengetahui tujuan manusia mempelajari ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kesempurnaan Dan Keunikan Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna ) سن ت َ ْقويْم َ ( لَقَ ْد َخلَ ْقنَ ا َ ْْل ْن
َ ْسانَ في اَح
Dalam hadits sebagian kecil makhluk ciptaan Allah di sebutkan dalam tiga bentuk, yaitu malaikat,
hewan dan manusia. Dari itu akan timbul pertanyaan mengapa manusia adalah makhluk ciptaan
Allah yang paling sempurna ? dalam terusan hadist di jelaskan bahwa factor terjadinya pernyataan
seperti itu karena Allah dalam penciptaan makhluknya mereka di beri yang namanya akal dan
nafsu. Malaikat di ciptakan hanya di beri akal saja dan hewan di ciptakan hanya di beri nafsu saja.
Sedangkan manusia di ciptakan oleh Allah di beri kelebihan yaitu akal dan nafsu. Maka dari itu
manusia adalah makhlik ciptaan Allah yang paling sempurna.
Sebagimana mahluk hidup lainnya manusia memiliki kemiripan baik secara morfologis
maupun anatomis termasuk mekanisme organis yang secara signifikan memiliki kesamaan proses
biologis, seperti kebutuhan makan/minim (nutrisi), kebutuhan bernapas (respirasi), berkembang
biak (reproduksi), menerima rangsang (iritabilitasi), bergerak dan lain-lain yang merupakan ciri-
ciri mahluk hidup (biotis). Tetapi dibanding mahluk lain, manusia memiliki keunikan yang tidak
dimiliki oleh mahluk lainnya yakni rasa ingin tahuannya (kutriositas) mengalami perkembangan
yang signifikan yaitu apa yang disebut dengan daya fikir (budi daya). Tetapi karena manusia
dilengkapi radar berfikir maka manusia dengan kekuatan fikirnya mampu mengembangklan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan ilmu dan teknologi itulah manusia dapat menaklukan berbagai
kekuatan yang dimilki oleh mahluk lain (hewan). Dengan demikian keunikan dan keunggulan
manusia dibanding dengan mahluk lainnya adalah terletak pada daya fikirnya.
2.3 Mitos
Mitos juga bisa di sebut mitologi, yang kadang di artikan mitologi adalah cerita rakyat yang
di anggap benar-benar terjadi yang berhubungan dengan terjadinya tempat, alam semesta, para
dewa, adat istiadat dan konsep dongeng suci. Jadi, mitos adalah cerita tentang asal-usul alam
semesta, manusia atau bangsa yang di ugkapkan dengan cara-cara ghaib dan mengandung arti yang
dalam.
Perkembangan selanjutnya adalah manusia berusaha memenuhi kebutuhan nonfisik atau
kebutuhan alam pikirnya.Rsa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar
pengamatan maupun pengalamannya.Untuk itulah, manusia mereka-reka sendiri jawaban aras
keingintahuannya itu.Sebagai contoh:”Apakah pelangi itu?”, karena tak dapat dijawab, manusia
mereka-reka jawaban bahwa pelangi adalah selendang”bidadari”. Jadi, muncul pengetahuan baru
yaitu”bidadari”. Contoh lain, mengapa gunung meletus?, Karena tak tahu jawabannya, manusia
mereka-reka sendiri dengan jawaban”Yang berkuasa dari gunung itu sedang marah ”.Disinilah
muncul pengetahuan baru yang disebut”yang berkuasa”.Dengan menggunakan jalan pikiran yang
sama, muncullah anggapan adanya “yang berkuasa” didalam hutan lebat, sungai yang besar,pohon
yang besar, matahari, bulan atau adanya raksasa yang menelan bulan pada saat gerhana rembulan.
Pengetahuan baru yang bermunculan dan kepercayaan itulah yang disebut mitos. Cerita yang
disebabkan atas mitos disebut legenda. Mitos timbul disebabkan antara lain oleh keterbatasan alat
indera manusia..
1. ALAT PENGLIHATAN
2. ALAT PENDENGARAN
3. ALAT PENCIUM DAN PENGECAP
4. ALAT PERASA
Alat-alat indera tersebut berbeda-beda di antara manusia. Ada yang tajam penglihatannya,
ada pula yang tidak. Ada yang tajam penciumannya, ada yang lemah. Akibat keterbatasan alat
indera kita, maka mungkin saja timbul salah informasi, salah tafsir atau salah pemikiran. Untuk
meningkatkan ketepatan alat indera tersebut manusia dapat juga orang dilatih untuk itu, namun
tetap sangat terbatas. Usaha-usaha lain adalah penciptaan alat meskipun alat yang diciptakan ini
masih mengalami kesalahan.
2.4 Fase-fase Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Segala sesuatu hal itu pasti ada fase-fase perkembangannya di mulai dari yang mendasar
hingga mencapai pemesatan. Seperti halnya ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan yang bisa kita
rasakan saat ini begitu pesatnya pengetahuan-pengetahuan keilmuan. Karena ilmu itu bertahap
yang dulunya masih sangat rendah prioritasnya dan sekarang bisa kita lihat hasil pengembangan
itu.
Perlu kita ketahui bahwa pengembangan ilmu pengetahuan terbagi menjadi 3 yaitu :
1) Zaman klasik (filsafat).
2) Zaman pertengahan.
3) Zaman modern (tekhnologi).
Langkah-langkah
Adapun langkah-langkah dalam melakukan metode ilmiah adalah sebagai berikut :
A. Menentukan dan Merumuskan Masalah
Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah menentukan masalah yang akan dipecahkan, dan
untuk menemukan masalah kita perlu membuat pertanyaan. Masalah sendiri adalah segala sesuatu
yang harus dipecahkan secara pasti dan benar.
B. Mengumpulkan data dan informasi
Setelah menemukan masalah apa yang akan dipecahkan, maka langkah selanjutnya adalah
mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang telah ditentukan
sebelumnya. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara membaca buku, membaca laporan hasil
penelitian orang lain, atau bisa juga dengan melakukan wawancara dengan orang yang sudah ahli
dalam masalah tersebut.
C. Mengajukan hipotesis
Hipotesis adalah dugaan atau prediksi sementara terhadap masalah berdasarkan data dan informasi
yang telah diperoleh sebelumnya. Kebenaran dari hipotesis yang diajukan ini belum pasti, jadi
harus dilakukan pengujian dan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut.
D. Melakukan eksperimen
Eksperimen adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menguji dan membuktikan
hipotesis yang telah disampaikan sebelumnya. Tujuan dari eksperimen adalah untuk membuktikan
hipotesis dengan didukung oleh bukti yang nyata. Dan kadang, untuk mendapatkan hasil yang
pasti, eksperimen bisa dilakukan lebih dari satu kali.
E. Menarik kesimpulan
Kesimpulan adalah hasil akhir yang diperoleh setelah melewati serangkaian metode-metode ilmiah
diatas. Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil dari eksperimen. Kesimpulan bisa sesuai (menerima)
hipotesis, namun bisa juga tidak sesuai (menolak) hipotesis.
Karateristik Metode Ilmiah
5. Universal.
Karya ilmiah itu harus bersifat universal. Yang dimaksud dengan pengertian universal yaitu
pengertian atau konsep yang mencakup semua bagian dengan tidak ada satu pun yang
dikecualikan.
2.6 Kenapa Manusia Di Tuntut Untuk Mempelajari Ilmu Pengetahuan ?
Pertanyaan ini akan membuat kita berfikir lebih mendalam tentang ayat-ayat allah yang
menjelaskan bahwa manusia di beri akal untuk berikir. Dalam Al-qur’an yang bunyinya
“Afalaata’kilun” hingga 52 kali. Perlu kita ketahui bahwa pola pikir manusia itu menanggapi
tentang mempelajari ilmu pengetahuan lingkup alam di sekitar kita (kekuasaan Allah) belum sadar
akan apa yang ia pelajari, dan untuk apa mempelajari semua itu. Telah di singgung bahwa manusia
itu di beri ilmu hanya satu tetes air yang menetes dari paruh burung yang minum di lautan. Betapa
agungnya kekuasaan Allah, dan ini manandakan bahwa betapa lemahnya manusia.
Di jelaskan juga dalam ayat-ayat dan hadist di antaranya adalah: ”Perintah untuk membaca
atau belajar” (QS. Al-’Alaq: 1-5), ”Manusia beriman dan berilmu kedudukannya lebih tinggi” (QS.
Al-Mujadilah: 11), ”Larangan melakukan sesuatu tanpa dasar ilmu” (QS. Al-Isra: 36), ”Perintah
untuk menggunakan akal, pikiran dan pemahaman (QS. Al-Baqarah: 44), ”Perintah agar belajar
terus agar ilmunya bertambah” (QS. Thaha: 114). Adapun dalam As-Sunnah adalah sebagai
berikut: ”Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim” (HR Ibnu Majah: lihat Sunan Ibn Majah Juz
I hal.81), ”Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rakhmat; menjalankan rukun Islam baginya
akan diberikan pahala bersama para Nabi” (HR Dailami dari Anas RA). Begitulah titik temu
kenapa manusia di tuntut untuk mempelajari ilmu pengetahun, supaya manusia mengetahui bahwa
betapa agung kekuasaan Allah dan betapa lemahnya manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ilmu alamiah dasar adalah penerapan pendekatan ilmiah dalam mengkaji suatu masalah. Ini
adalah salah satu cara manusia untuk memperoleh pengetahuan (menjadi tahu tentang sesuatu)
dan mau berfikir tentang dinamika-dinamika alam sekitarnya.
3.2 SARAN
Jagalah selalu nama almamater dengan cara sopan dalam ucapan dan perbuatan dimanapun
dan kapanpun bila kita merasa sebagai manusia ulul albab. Di sini saya sebagai penulis makalah
tentang Ilmu Alamiah Dasar saya sangat berharap tinjauan dan revisi anda sekaligus kritik dan
saran anda apabila tanpa sengaja saya kurang tepat dalam menulis makalah tentang Ilmu Alamiah
Dasar ini.
Semoga dengan adanya makalah tentang Ilmu Alamiah Dasar ini bisa bermanfaat bagi kita
semua, Amiiiin . . . .
DAFTAR PUSTAKA
Agus mukti wibowo; (2012) “Rangkuman Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar” Ilmu Alamiah
Dasar, Malang
KH.Abdul Ghofur; (2009) “Pengajian Jum’at” Al-ilahiyat Makhluqot, Ponpes Sunan Drajat
Lamongan
Hj.Siti Annijat Maimunah; (2011) “Metode Ilmiah” Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi,
Malang
http://sophiasciencia.wordpress.com