Disusun Ole :
AGUNG DANIEL TAMBUNAN
AGUS SANTOS OSAR
ADAM FIRDAUS NAPITUPULUH
M.TAUFIK ILHAM
MARIA NATALIA PASARIBU
RINI AZARIA SINAGA
Puji syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat lindunganNya
sehingga penulis dapat menyusun Makalah dengan sebaik mungkin. Yang menjadi
topik pembahasan dalam Makalah ini adalah “Perkembangan Alam Pikiran
Manusia”.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada Ilmu Alamiah Dasar. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Perkembangan Alam Pikiran Manusia bagi para
pembaca dan juga bagi anggota yang mengerjakan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang di tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................................. 5
1. Batasan Pengertian ........................................................................................................................... 5
2. Hakikat Manusia Dan Sifat Keingintahuannya .................................................................................. 5
3. Manusia Dan Penghuni Bumi Lainnya............................................................................................... 7
4. PERKEMBANGAN FISIK MANUSIA ..................................................................................................... 8
4 PERKEMBANGAN SIFAT DAN PIKIRAN MANUSIA .................................................................................. 9
5. Sejaran Perkembangan Pengetahuan Manusia .............................................................................. 10
6. SUMBER – SUMBER PENGETAHUAN .............................................................................................. 12
7. PENALARAN DAN LOGIKA ............................................................................................................... 13
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................. 15
1. KESIMPULAN ............................................................................................................................... 15
BAB I PENDAHULUAN
Ilmu Alamiah Dasar adalah Ilmu Pengetahuan Alam (natural science) yang mempelajari
tentang gejala-gejala yang terjadi di alam sebagai awal proses terbentuknya sebuah konsep dan
suatu prinsip yang konkret. Dengan mempelajari ilmu alamiah dasar kita dapat mengetahui
secara luas mengenai alam semesta dan isinya. Ilmu Alamiah Dasar mempelajari konsep-
konsep dan prinsip-prinsip dasar yang bersifat umum, seperti Biologi, Kimia, Fisika, Bumi dan
Antariksa. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan teknologi telah mampu membuat
manusia menjelajahi semua benua dalam waktu yang singkat. IPA dan teknologi telah mampu
menjelaskan tentang apa yang mungkin dan bisa dilakukan oleh manusia, tetapi tidak dapat
menjelaskan hal baik dan benar untuk dilakukan.
Ilmu alamiah sebagai hasil perkembangan pola pikir manusia yang terakumulasi dari hasil
pengalaman dan pengamatan telah mendorong manusia untuk melahirkan pendekatan
kebenaran yang tidak hanya mengandalkan kemampuan rasio belaka, melainkan juga melihat
kepada fakta-fakta konkrit. Dorongan untuk melahirkan ilmu pengetahuan didasarkan pada
dua hal, yaitu: pertama, dorongan untuk memuaskan diri sendiri yang sifatnya teoritis atau
nonpraktis guna memenuhi rasa ingin tahu (curiosity) dan memahami hakikat alam semesta
dan segala isinya, yang selanjutnya melahirkan ilmu pengetahuan murni (Pure Science).
Kedua, dorongan yang sifatnya praktis, dimana ilmu pengetahuan dimanfaatkan untuk
pemenuhan kebutuhan hidup seperti ilmu pengetahuan terapan/teknologi (Applied Science).
Ilmu pengetahuan atau ilmu alamiah memiliki kriteria seperti sistematis, berobjek, bermetode,
dan berlaku secara universal. Sebuah pengetahuan termasuk dalam ilmu pengetahuan jika
kriteria tersebut terpenuhi.
BAB II PEMBAHASAN
1. Batasan Pengertian
Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif ( kemajuan / prestasi) yang terjadi
sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perkembangan adalah perubahan
progresif yang menemukan cara organisme bertingkah laku dan berinteraksi dengan lingkungan.
Hal itu menunjukkan bahwa manusia mengalami perubahan dalam beberapa hal, misalnya dalam
hal tinggi dan berat badan, perbendaharaan kata (kumpulan kata yang di gabungkan ), dan
kematangan berfikir. Perkembangan alam pikir manusia merupakan suatu proses dimana manusia
tidak puas dengan pemikiran yang sudah ada sehingga berkembang ke tahap ilmu. Penalaran
adalah suatu proses berfikir yang membuahkan pengetahuan atau proses mental dalam
mengembangakn pikiran dari veverapa fakta atau prinsip. Secara umum, para ahli perkembangan
sering membagi aspek – aspek perkembangan ke dalam tiga hal yaitu : biologis, kongnitif,
sosioemosional.
Hakikat Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang dibekali dengan akal dan pikiran. Manusia dengan
segala sifat dan karakternya, diciptakan dengan sebegitu sempurnanya. Hakikat manusia adalah
sebagai berikut:
a. Mahluk Yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan
social.
c. makhluk yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, mampu mengatur dan
mengontrol dirinya serta menentukan nasibnya.
d. mahluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah tuntas
selama hidupnya.
e. individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya
sendiri, membantu orang lain dalam membuat dunia lebih baik untuk di tempati.
Berikut ini diuraikan beberapa dimensi hakikat manusia :
1. hakikat manusia jiwa-rag ( jasmani – rohani), menurut kodratnya, manusia terdiri atas jiwa dan
raga, rohani dan jasmani yang saling berhubungan, saling melengkapi, dan tidak terpisahkan yang
disebut dengan monodualisme.
2. hakikat manusia individu dan social, manusia memiliki sifat individu dan social. Pada
hakikatnya hanya memperhatikan dirinya sendiri, dan sma sekali tanpa memperhatikan
kepentingan orang lain.
3. hakikat manusia makhluk tuhan, manusia sebagai makhluk tuhan adalah manusia yang Susila
dan religious ( keagamaan).
Sifat Keingintahuan Manusia
Secara sederhana perkembangan rasa ingin tahu ini mulai dengan pertanyaan what “ apa” tentang
sesuatu kemudian dilanjutkan dengan how “ bagaimana” kemudian why “ mengapa”. Pengetahuan
yang di peroleh dari alam semsemesta ini selanjutnya merupakan dasar dari perkembangan ilmu
pengetahuan alam.
MITOS
Perkembangan
Ilmu
INTUISI
PERASAAN
Manusia dengan rasa keingintahuannya yang besar selalu berusaha mencari jawaban atas
fenomena yang terjadi .
Contoh : 1. Mengapa ada Pelangi?....
Jawab : Pelangi adalah selendang bidadari
2. mengapa gunung Meletus?....
Jawab : karena yang berkuasa marah.
Dari hal ini timbulnya pengetahuan tentang bidadari dan sesuatu yang berkuasa. Untuk menjawab
semua rasa ingin tahu manusia sering mereka menjawab mereka sendiri. Pengetahuan ini yang di
sebut pseudo science.
3. Manusia Dan Penghuni Bumi Lainnya
Manusia sebagai makhluk yang berakal dan berbudi memiliki kelebihan andingkan dengan
penghuni Bumi lainnya. Beberapa kelebihan manusia dari pada khluk lainnya antara lain:
a) Manusia sebagai makhluk yang berpikir (Homo sapiens)
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan benda tak hidup, yaitu bernafas,
tumbuh, berkembang biak, dapat bergerak, melakukan adaptasi, serta peka terhadap rangsang
(iritabilitas).
Sifat unik manusia adalah:
(a) Jasmani manusia lemah, tetapi rohani/ akal budi dan kemauannya kuat;
(b) Kemauan yang keras menyebabkan manusia dapat mengendalikan jasmaninya; dan
c) Pengaruh negatif/ positif dapatditerima ditolak manusia karena adanya akal budi manusia yang
mampu berpikir untuk mengambil sikap.
b) Manusia sebagai pembuat alat (Homo faber)
Manusia tidak mempunyai arti untuk hidup jika tidak mengerjakan sesuatu Dalam konsep Homo
faber, relasi antara satu manusia dengan manusia lain berubah menjadi relasi manusia kepada
benda atau objek. Objek di sini berarti sesuatu yang dapat diukur dan dikendalikan. Perkembangan
maupun perubahan yang terjadi dalam diri manusia pun dinilai dari produktivitas atau hasil akhir
dari pekerjaan yang dilakukan oleh manusia tersebut.
c) Manusia dapat berbicara (Homo languens)
Kelebihan manusia daripada makhluk hidup lainnya yang adalah manusia bisa berbicara,
sedangkan makhluk hidup lainnya tidak. Manusia dapat berbicara melalui lisan maupun tulisan
sehingga ia dapat mengkomunikasikan apa yang diinginkannya. Manusia bisa berbahasa karena
memiliki otak yang berbeda dengan makhluk lain.
d) Manusia dapat hidup bermasyarakat (Homo socius)
Manusia disebut sebagai Homo socius yang berarti makhluk sosial. Arti dari makhluk sosial itu
lebih mengarah kepada fungsi dari manusia itu sendiri. Manusia sebagai makhluk sosial yang
berarti tidak dapat hidup sendiri dan senantiasa membutuhkan orang lain dalam aktivitasnya
karena ia merupakan anggota masyarakat dan bagian dari masyarakat.
e) Manusia dapat mengadakan usaha (Homo economicus)
Salah satu cara bagi manusia untuk memenuhi kebutuhannya adalah dengan mengadakan tukar-
menukar barang dan berjual-beli dengan manusia lainnya Dengan kegiatan ini manusia bisa saling
membantu dalam memenuhi kebutuhan masing-masing manusia tersebut dengan mudah.
f) Manusia mempunyai kepercayaan dan beragama (Homo religious)
Istilalah Homo religionas ini pertama kali dipopulerkan oleh Mircea Eliade (1961)- Menunit
Eliade, Homo religiosus adalah tipe manusia yang hidup dalam suatu alam yang sakral, penuh
dengan nilai-nilai keagamaan dan dapat menikmati kesucian yang ada dan tampak pada alam
semesta, alam materi, tumbuhan, hewan, dan manusia.
g) Manusia yang berbudaya (Homo humanus) dan tahu akan keindahan (Homoaesteticus)
Homo humanus adalah manusia yang berbudaya, sedangkan Homo aesteticus adalah manusia
yang tahu akan keindahan. Dari perbedaan-perbedaan yang sedemikian banyak, makin nyata
bahwa manusia memang memiliki sifat-sifat yang unik, jauh berbeda dari hewan atau tumbuhan.
b. Masa bayi (infacy), adalah periode perkembangan yang dimulai sejak lahir hingga usia 18
atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak
kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran
simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.
c. Masa kanak-kanak awal (early chidhood), adalah periode pekembangan yang merentang
dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan
periode prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga
diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti
perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain
dengan teman-teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara
umum mengakhiri masa awal anak-anak.
d. Masa kanak-kanak pertengahan dan akhir (middle and late childhood), adalah periode
perkembangan yang berlangsung antara usia 6 hingga 11 tahun, kurang lebih bersamaan
dengan masa sekolah dasar. Periode ini biasanya disebut dengan tahun-tahun sekolah dasar.
Keterampilan-keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah
dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan.
Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai
meningkat. Masa remaja (adolescence), adalah periode transisi perkembangan antara masa
kanak-kanak dan masa dewasa, hingga masa awal dewasa, yang dimulai pada sekitar usia
10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun Masa remaja bermula
pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis,
perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah
dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini,
pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak,
dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
e. Masa dewasa awal (early adulthood), adalah periode perkembangan yang dimulai pada
awal usia 20-an sampai usia 30-an. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan
ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan,
belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.
g. Masa dewasa akhir (late adulthood), adalah periode perkembangan yang bermula pada usia
60-an atau 70-an dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas
berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan
penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.
Empirisme (indra)
John Locke (1632-1704), mengemukakan teori tabula rasa yang menyatakan bahwa pada
awalnya manusia tidak tahu apa-apa. Seperti kertas putih yang belum ternoda. Pengalaman
inderawinya mengisi catatan harian jiwanya hingga menjadi pengetahuan yang sederhana sampai
begitu kompleks dan menjadi pengetahuan yang cukup berarti. Empirisme menjadikan
pengalaman inderawi sebagai sumber pengetahuan. Sesuatu yang tidak diamati dengan indera
bukanlah pengetahuan yang benar. Walaupun demikian, ternyata indera mempunyai beberapa
kelemahan, antara lain: pertama, keterbatasan indera. Seperti kasus semakin jauh Objek semakin
kecil ia penampakannya.
Rasionalisrne (akal)
Rene Descartes (1596-1650), dipandang sebagai bapak rasionalisme, Rasionalisme tidak
menganggap pengalaman indera (empiris) sebagai sumber pengetahuan, tetapi akal (rasio).
Kelemahan-kelemahan pada pengalaman empiris dapat dikoreksi seandainya akal digunakan.
Rasionalisme tidak mengingkari penggunaan indera dalam memperoleh pengetahuan, tetapi indera
hanyalah sebagai perangsang agar akal berfikir dan menemukan kebenaran/ pengetahuan, Akal
mengatur data-data yang dikirim oleh indera, mengolahnya dan menyusunnya hingga menjadi
pengetahuan yang benar.
Intuisionisme (intuisi)
Pengetahuan intuitif diperoleh manusia dan dalam dirinya sendiri, pada saat ia menghayati
sesuatu. Pengetahuan intuitif muncul secara tiba-tiba dalam kesadaran manusia. Mengenai proses
ini sabagai hasil penghayatan pribadi, sebagai hasil ekspresi dan keunikan dan individualisme
seseorang, sehingga validitas pengetahuan ini bersifat sangat pribadi. Pengetahuan intuitif disusun
dan menerima dengan kekuatan visi imajinatif dalam pengalaman pribadi seseorang. Kebenaran
yang imajinatif dalam pengalaman pribadi seseorang. Kebenaran yang muncul/tampak dalam
karya seni merupakan bentuk pengetahuan intuitif.
Ilminasionalisme (hati)
Paham ini mirip dengan intuisi tetapi mempunyai perbedaan dalam metodologinya. Intuisi
diperoleh melalui perenungan dan pemikiran yang mendalam, tetapi dalam illuminasi diperoleh
melalui hati. Pengetahuan yang diperoleh melalui illuminasi melampaui pengetahuan indera dan
akal. Bahkan Sampai pada kemampuan melihat Tuhan, surga, neraka dan alam ghaib lainnya.
Wahyu
Manusia memperoleh pengetahuan dan kebenaran atas dasar wahyu yang diberikan oleh
Tuhan kepada manusia. Tuhan telah memberikan pengetahuan dan kebenaran kepada manusia
pilihannya, yang dapat dijadikan petunjuk bagi manusia dalam kehidupannya. Wahyu merupakan
firman Tuhan. Kebenarannya mutlak dan abadi. Pengetahuan wahyu dapat juga bersifat eksternal,
artinya pengetahuan tersebut berasal dan luar manusia.
Logika arifisialis suatu pendapat atau informasi yang didasarkan pada penelitian ilmiah dengan
usaha yang dilakukan secara sistematis bukan logika yang muncul begitu saja atau spontan.
penalaran adalah kegiatan berfikir yang memiliki karateristik tertentu dalam menemukan suatu
kebenaran. Penalaran (reasoning ) merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu
kesimpulan yang berupa pengetahuan . Penalaran merupakan kegiatan berpikir yang
mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran yaitu berpikir logis ,adanya
suatu pola berpikir,adanya sifat analitik dari proses berpikir nya ,penalaran merupakan suatu
kegiatan analisa yang menggunakan logika. Terdapat 2 macam penalaran ,yaitu:
1. Penalaran deduktif Penalaran deduktif adalah suatu proses penarikan kesimpulan dari hal-
hal yang umum ke hal-hal yang khusus. Sedangkan Penalaran induktif adalah suatu proses
penarikan kesimpulan dari hal-hal yang khusus ke hal-hal yang umum. Contoh - Semua
mahkluk bernafas - Si Ali adalah seorang mahkluk - Jadi , si Ali juga bernafas
2. penalaran induktif Penalaran induktif adalah proses penalaran yang berasal dari satu atau
lebih pernyataan umum untuk mencapai kesimpulan secara logis . Penalaran induktif
adalah penalaran berdasarkan bukti – bukti khusus ke umum untuk membuat
kesimpulan.Dalam penalaran induktif ,membuat kesimpulan umum berdasarkan
pengamatan ,data ,fakta yang spesifik dengan tujuan untuk generalisasi . Paham ini
menganggap pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang di peroleh langsung dari
pengalaman konkrit . Gejala alam bersifat konkrit dan dapat di tangkap oleh panca indra
manusia, Contoh : Puncak hawanya dingin, di daerah Batu hawanya dingin, di kawasan
Lembang hawanya juga dingin. Kesimpulan: Daerah yang letaknya tinggi (dataran tinggi),
hawanya akan dingin. pasti benar, namun ada probabilitas (kemungkinan) akan benar.
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dibekali dengan akal dan pikiran. Hal yang
paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah bahwa manusia
dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas
hidupnya di dunia. Dari penjelasan di atas kita juga mengetahui pola pikir pada masa homo
sapiens sampai homo humanus, proses perkembangan fisik,sifat dan pikiran juga
mempengaruhi perkembangan alam pikiran manusia.