Anda di halaman 1dari 21

ILMU ALAMIAH DASAR

MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Prodi
Ilmu alamiah dasar managemen pendidikan islam semester 1(satu)
Dosen pengampu:Ilyas Hibatullah A.Q,S.H.I.,S.IP.,M.Si.,M.H

Di susun oleh:
1.Lulu Zulfa
2.Sayidatul Musyarofah
3.Nurul Fauziah

STAI SYAMSUL ULUM GUNUNG PUYUH


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robbi, shalawat dan salam semoga
tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW. Berkat karunianya serta kesehatan dan
kelancaran yang senantiasa diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pa Ilyas Hibatullah
A.Q,S.H.I.,S.IP.,M.Si.,M.H selaku dosen pengampu dan pada semua pihak yang telah
membantu dalam menyusun makalah ini, terutama kepada pada rekan-rekan yang
senantiasa memberikan dorongan dan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini,
semoga Allah SWT membalas dengan ganjaran yang berlipat ganda, ”Amiin”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ILMU ALAMIAH
DASAR. Kami menyadari bahwa masih terdapat beberapa kelemahan atau kekurangan
dalam makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan motivasi bagi siapa
saja yang membaca dan memanfaatkannya.

Sukabumi,05 oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR
ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Permasalahan...............................................................................................................4
1.3 Tujuan Penyusunan Makalah.......................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1Pengertian dan peranan ipa..........................................................................................5
2.2 Perkembangan Alam Pikiran
Manusia.........................................................................6
2.3 Mitos,penalaran dan cara memperoleh pengetahuan
............................................................11
2.4 Metode ilmiah.......................................................... 12
2.5 Perkembangan ilmu pengetahuan alam (IPA)........................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................................13
3.2 Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang


Dewasa ini, IPTEK yang semakin maju membuat peran aktif manusia dalam bekerja
sangat sulit di temukan . Hal ini tidak dapat dipisahkan dengan peran IPA sebagai ilmu
pengetahuan yang melahirkan teknologi super canggih. Sekarang ini telah terlahir
pesawat dengan kecepatan super sonic,satu atau dua tahun kemudian bisa saja akan
terlahir sebuah mesin dengan kecepatan partikel cahaya ,yang hanya dalam hitungan
menit dan bahkan detik dapat mengantarkan manusia ke luar angkasa semua karena
Iptek dan IPA . Menurut A Comte ada tiga tahap dalam sejarah perkembangan manusia
dan IPA, yaitu ;
A. Tahap metafisika
B .Tahap filsafat
C. Tahap ilmu
Agar perkembangan IPA dan IPTEK tak terputus dan berhenti sampai di sini maka
dibutuhkan ilmuan-ilmuan baru yang memberi inovasi inovasi dalam kehidupan
sebelum membahas Bagaimana melahirkan sebuah inovasi tentunya kita perlu mengenal
ilmu yang melahirkan inovasi tersebut.

1.1 PEPEPEPERMASALAHAAN
Dalam makalah ini ada beberapa hal yang akan menjadi topik pembahasan, yaitu:
A. Perkembangan alam pikiran manusia
B. Mitos, penalaran dan cara memperoleh pengetahuan
C. Metode ilmiah
D. Perkembangan ilmu pengetahuan alam
1.2 TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Perkembangan Alam Pikiran Manusia
Pengertian IPA
Sebenarnya tidak mudah mendefinisikan Apakah IPA itu?H. W. Fowler
dan kawan-kawan (1951) mendefinisikan IPA sebagai ilmu yang sistematis
dan dirumuskan ilmu ini berhubungan dengan gejala-gejala ke kebendaan
dan terutama didasarkan atas pengamatan dan induksi.
Nabes di dalam bukunya Science in education menyatakan bahwa IPA
adalah pengetahuan yang teoretis yang diperoleh dengan metode khusus.
kedua pendapat diatas sebenarnya tidak berbeda .memang benar IPA
adalah ilmu teoritis, tetapi teori itu didapat dari pengamatan dan
eksperimentasi terhadap gejala-gejala alam .Fakta tentang gejala kebendaan
atau alam, diselidiki dan diuji berulang-ulang melalui eksperimen.
berdasarkan hasil itulah dirumuskan keterangan ilmiahnya( teori). Teori
pun tidak dapat berdiri sendiri .Teori didasari oleh suatu hasil pengamatan.
Contoh:
 Maxwell tidak akan menyusun teori gelombang elektromagnetik
jika faraday tidak berhasil dalam percobaan-percobaannya
mengenai induksi elektromagnetik.
 planet Neptunus tidak akan ditemukan secara teoretis seandainya
sebelumnya tidak ada pengamatan yang menyaksikan suatu
keanehan dalam lintasan planet-planet lainnya .
Jadi dapat disetujui bahwa IPA adalah suatu pengetahuan teoritis
yang diperoleh / disusun dengan cara khas, yakni dengan
melakukan observas,i eksperimen ,fermentasi ,penyimpulan,
penyusunan teori, eksperimentasi, observasi ,dan
seterusnya,berkaitan antara cara yang satu dengan cara yang lain.
cara untuk memperoleh ilmu secara demikian ini terkenal dengan
nama Metode Ilmiah .
A. Sifat Unik Manusia
Bumi tempat manusia hidup berisi dua macam
makhluk ,artinya Tuhan menciptakan dua makhluk yaitu satu
benda yang sifatnya aroganis.
Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum alam
(deterministis), sedangkan makhluk tunduk pada hukum kehidupan
(biologis) .Masing-masing memiliki tingkatan sendiri-sendiri
sehingga mudah dibedakan Satu dari yang lain. Sedangkan
makhluk hidup dibedakan tingkatannya atas tumbuhan, binatang ,
dan manusia .Masing-masing juga memiliki ciri-ciri khas sehingga
secara mudah dibedakan Satu dari yang lain ,tetapi ciri-ciri
kehidupan manusia sebagai makhluk yang tertinggi, lebih
sempurna dari binatang apalagi tumbuhan .
Manusia sebagai makhluk hidup umumnya mempunyai ciri-ciri:
1. Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus ,terutama
otaknya sehingga Manusia merupakan makhluk yang
cerdas dan bijaksana (Homo sapiens). Adanya kemampuan
untuk berusaha Maka manusia menggunakan pikirannya
untuk melakukan sesuatu di masa sekarang atau masa
depan dengan pertimbangan masa lalu yang merupakan
pengalaman.
2. Mengadakan metabolisme atau pertukaran zat, yakni
adanya zat yang masuk dan keluar.
3. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam
dan luar
4. Memiliki potensi untuk berkembang biak.
5. Tumbuh dan bergerak
6. Berinteraksi dengan lingkungan, artinya:
 Manusia dapat membuat alat-alat menggunakan nya
sehingga disebut sebagai manusia kerja( Homo safiens)
 Manusia dapat berbicara sehingga apa yang menjadi
pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui
bahasa kepada manusia lainnya.
 Manusia dapat hidup bermasyarakat tidak bergerombol
seperti binatang yang hanya mengenal hukum rimba,
yang kuat itulah yang berkuasa.
Manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan
ekonomi.
7. Bila tiba masanya, ia akan mati .Oleh karena itu manusia
menyadari adanya kekuatan gaib yang memiliki kemampuan lebih hebat
dari manusia, sehingga menjadikannya manusia berkepercayaan /
beragama( homo religius).
B. Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu itu tidak dimiliki oleh makhluk lain . Jelas kiranya, bahwa
rasa ingin tahu tidak dimiliki oleh benda-benda tak bernyawa seperti batu,
tanah ,Sungai ,maupun angin .Air dan udara memang bergerak dari satu
tempat ke tempat lain .Namun ,geraknya itu bukan atas kehendak
sendirinya ,tetapi sekedar akibat dari pengaruh alamiah yang bersifat kekal.
Rasa ingin tahu tak terpuaskan jika salah satu soal dapat dipecahkan. Maka
timbul soal lain yang mengganggu penyelesaian .Akal budi manusia pun
tak pernah puas dengan pengetahuan yang dimilikinya ,selalu timbul
keinginan untuk menambah pengetahuan . Tiap individu atau kelompok
individu mempunyai kelebihan yakni kemampuan berpikir atau dengan
perkataan lain curiousity-nya tidak idle, tidak tetap seperti itu sepanjang
zaman. Ia akan bertanya terus setelah tahu tentang APA nya mereka juga
ingin tahu BAGAIMANA dan MENGAPA begitu. Manusia mampu
menggunakan pengetahuannya yang terdahulu untuk dikombinasikan
dengan pengetahuan yang baru hingga menjadi pengetahuan yang lebih
baru.
*perkembangan alam pikiran manusia*
Rasa ingin tahu yang dimiliki manusia menyebabkan alam pikiran manusia
berkembang .Ada dua macam perkembangan yang dapat kita ketahui
yakni:
1. Perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan Sampai
Akhir hayatnya.
Alam alam pikiran seorang bayi yang baru dilahirkan,mengalami
perkembangan yang hampir serupa. Ketika anak kecil mengamati
lingkungan ,muncul bermacam-macam pertanyaan di dalam pikirannya.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu anak kecil mengadakan
penyelidikan sendiri atau bertanya kepada ibu ,ayah ,kakak ,atau orang lain
yang mengasuhnya. Alam pikiran anak berkembang dengan pesat. Rasa
ingin tahu seorang anak akan melemah apabila orang-orang yang di
sekelilingnya terlalu sibuk, terlalu malas ,atau Terlalu bodoh untuk
memuaskan rasa ingin tahu anak tersebut. Dengan demikian perkembangan
alam pikiran anak akan terhambat.
2. Perkembangan alam pikiran manusia sejak zaman purba hingga
dewasa ini.
Pada zaman purba manusia menghadapi berbagai teka-teki yakni
Terbit dan terbenamnya matahari perubahan bentuk bulan, pertumbuhan
dan pembiakan makhluk hidup, adanya angin, petir ,hujan ,dan Pelangi.
Terdorong rasa ingin tahunya yang sangat kuat, manusia purba mulai
menyelidiki Apa penyebab terjadinya fenomena-fenomena itu ,dan Apa
akibatnya penyelidikan Ini menghasilkan jawaban atas banyak persoalan.
Tetapi kemudian timbul persoalan-persoalan baru . Dengan demikian, alam
pikiran manusia purba mulai berkembang . Perkembangan itu berlangsung
terus sampai sekarang dan akan berlanjut di masa mendatang meskipun
semua orang memiliki rasa ingin tahu tetapi ,tidak Setiap orang mampu dan
mau mengadakan penyelidikan sendiri . Banyak yang sudah merasa puas
dengan memilih jalan pintas yakni bertanya kepada orang lain yang telah
menyelidiki atau bertanya kepada orang lain yang telah bertanya .Cara ini
pun menyebabkan alam pikiran manusia berkembang.
C. Mitos
Berdasarkan sejarah perkembangan manusia menurut A. Comte ada tiga
tahap yaitu:
1. Tahap teologi atau tahap metafisika
2. Tahap filsafat
3. Tahap positif atau tahap ilmu.
Mitos termasuk dalam tahap teologi atau tahap metafisika .
Meteorologi berarti pengetahuan tentang mitos yang merupakan
kesimpulan cerita-cerita mitos. Dalam alam pikiran mitos, rasio
atau penalaran belum terbentuk, yang bekerja hanya daya khaya,l
instuisi atau imajinasi. Menurut mitos adalah suatu cerita yang
memberikan pedoman atau arah tertentu kepada sekelompok orang.
Cerita itu ditularkan ,dapat pula diungkapkan lewat tarian-tarian
atau pementasan wayang dan sebagainya .
Secara garis besar mitos dibedakan atas tiga macam ,yaitu;
 Mitos Sebenarnya
Manusia berusaha sungguh-sungguh dengan imajinasinya
menerangkan gejala alam yang ada. Namun belum tepat,
karena kurang pengetahuannya sehingga untuk bagian
tersebut Seorang mengaitkannya dengan seorang tokoh atau
Dewa atau Dewi.
 Cerita rakyat
Mitos yang merupakan cerita rakyat adalah usaha manusia
mengisahkan peristiwa penting yang menyangkut kehidupan
masyarakat. Karena cerita rakyat hanya disampaikan dari
mulut ke mulut. Maka sulit diperiksa kebenarannya. Tetapi
gejala yang ada dalam masyarakat memang ada dan agar
meyakinkan. Seorang tokoh dikaitkan dalam cerita rakyat.
 Legenda
Adapun cerita yang didasarkan mitos disebut legenda.
Dalam legenda ditemukan seorang tokoh yang dikaitkan
dengan terjadinya suatu daerah.

Pengertian Metode Ilmiah


Ilmu kimia menjawab banyak permasalahan berlandaskan eksperimen dan penalaran
akal sehat. Eksperimen yang dilakukan harus sistematis dan logis. Oleh karena itu,
diperlukan suatu metode standar dalam pelaksanaannya, maka digunakanlah metode
ilmiah. Metode ilmiah merupakan suatu prosedur atau cara pemecahan masalah dengan
menggunakan langkah-langkah yang telah tersusun secara sistematis. Langkah-langkah
tersebut dilaksanakan melalui konsep dasar berpikir ilmiah, yaitu analitis, logis,
objektif, konseptual, dan empiris.
Syarat ilmu pengetahuan adalah memiliki objek dan metode ilmiah, atau memiliki
dimensig/aspek sebagai berikut:(1) Aspek Ontologis, yaitu berkenaan dengan apa yang
dipelajari ilmu atau berkenaan dengan objek studi. Aspek ontologis berkenaan dengan
apa yang ingin diketahui, apa yang dipikirkan atau yang menjadi masalah. Contoh :
Aspek ontologis dalam ilmu ekonomi adalah perilaku manusia yang dihadapkan pada
persoalan sumber daya manusia yang terbatas, dengan kebutuhan yang tidak terbatas.(2)
Aspek Epistimologis, berkenaan dengan bagaimana ilmu mempelajari objek studinya
dengan menggunakan metode tertentu, yaitu metode keilmuan atau metode ilmiah yang
didukung oleh saranaberfikir ilmiah. Metode ilmiah pada dasarnya merupakan
gabungan antara pola berpikir induktif (dari hal-hal yang khusus, dianalisis menjadi hal-
hal yang umum) dan pola berpikir deduktif . (dari hal-hal yang umum kepda hal-hal
yang khusus). Pola berpikir induktif dandeduktif disebut juga proses “ Logico-
hypotetico-verifikatif atau “deducto-hypotetico-verifikatif”, yang terdiri dari langkah-
langkah sebagai berikut: (1) Merumuskan masalah, (2) Menyusun kerangka berfikir (3)
Merumuskan hipotesis, (4) Menguji hipotesis, dan (5) Menarik kesimpulan. (3) Aspek
aksiologis , berkenaan dengan aspek gunalaksana atau manfaat ilmu. Nilai guna ilmu
bisa dilihat secara positif dan normatif. Secara positif nilai guna ilmu adalah untuk
mendeskripsikan, menjelaskan dan memprediksi berbagai fenomena yang sesuai dengan
objek studi yang dipelajari. Sedangkan secara normatif, nilai guna ilmu adalah untuk
mengendalikan berbagai fenomena kearah yang dinginkan. Secara normatif aspek
aksiologis ilmu erat kaitannya dengan pertimbangan nilai, etika dan moral. Dalam
penelitian aspek aksilogis digambarkan dalam saran-saraan atau rekomendasi hasil
penelitian.Secaran garis besar, ilmu pengetahuan terbentuk melalui proses dan tahapan
sebagai berikut:(a) Ilmu mempelajari fenomena.(b) Fenomena-fenomena itu
diabstraksikan menjadi konsep dan variabel.(c) Konsep dan variabel itu dipelajari
hubungannya berberntuk proporsi yang sifatnya berbentuk hipotesis-hipotesis.(d)
Hipotesis diuji secara empirik menjadi fakta.(e) Jalinan fakta-fakta dalam kerangka
penuh arti membentuk teori. Teori-teori nilah yang merupakan ilmu.Di atas telah
dijelaskan, bahwa pokok masalah keilmuan adalah meliputi aspek ontologi, aspek
epistimologi, dan aspek aksiologis. Kegiatan ilmiah diawali dengan perumusan masalah
dan dan penyusunan kerangka berfikir yang didalamnya termasuk logika dan
matematika yang kemudian menghasilkan khasanah pengetahuan ilmiah (di dalamnya
termasuk teori dan hasil penelitian empiris). Dari kerangka berpikir tersebut, timbulah
hipotesis untuk diuji dengan menggunakan data, analisis, teknik pengujian (statistik)
dan dibuat kesimpulan statistis. Jika hipotesis tersebut diterima, maka akan menjadi
khasanah pengetahuan ilmiah dan apabila ditolak akan kembali lagi kepada
penyususnan kerangka berfikir untuk diulang lagi kehipotesis sampai kesimpulan
akhirnya diterima.
Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Ada 10 tahap dalam metode ilmiah, selengkapnya bisa kamu cek di bawah ini:
1. Identifikasi Masalah
Metode ilmiah dimulai dari mengidentifikasi masalah. Caranya, dengan mengamati
lingkungan di sekitar kamu, atau juga bisa mengidentifikasi masalah melalui artikel
maupun buku-buku yang kamu baca,Oleh karena itu, identifikasi masalah sangat
penting sebelum kamu melakukan penelitian.
2. Merumuskan Masalah
Saat kamu sudah mengidentifikasi masalah, selanjutnya adalah merumuskan masalah.
Rumusan masalah itu erat kaitannya sama tujuan yang ingin kamu capai dalam suatu
penelitian. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat merumuskan masalah:
Perumusan masalah berupa kalimat pertanyaan yang ingin kamu jawab dalam penelitian
Rumusan masalah yang dibuat harus dapat diuji (observasi) untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
Kalimat pertanyaan harus jelas dan mudah dimengerti.
3. Mengkaji Literatur (Menyusun Teori Dasar)
Setelah kamu punya rumusan masalah, kamu harus menyusun dasar teori untuk
penelitian kamu. Nah, caranya kamu bisa mengkaji berbagai literatur, seperti membaca
buku, menganalisis penelitian terdahulu, atau membaca artikel/jurnal ilmiah tentang
topik yang kamu teliti.
4. Membuat Hipotesis
Selanjutnya kamu bisa membuat hipotesis yaitu dugaan sementara atas rumusan
masalah penelitian kamu. Nah, hipotesis ini harus berdasarkan dasar teori yang sudah
kamu pilih dan bersifat objektif (terukur).

5. Menentukan Variabel PenelitianVariabel penelitian merupakan faktor yang


menentukan validitas (kebenaran) hasil penelitian yang dilakukan. Ada tiga jenis
variabel, yaitu variabel terikat, variabel bebas, dan variabel kontrol.
6. Menetapkan Prosedur Kerja
Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan runtut. Urutan
langkah kerja ini dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat pekerjaan
yang harus dilakukan. Data tersebut akan memudahkan pelaksanaannya, langkah kerja
sebaiknya dibuat dalam bentuk diagram alir.
7. Menguji Hipotesis (Melakukan Eksperimen, Observasi, atau Survei)
Lalu, bagaimana kita mengetahui apakah hipotesis yang sudah kamu buat sudah benar
atau belum benar? Caranya dengan menguji hipotesis tersebut. Misalnya, melakukan
eksperimen di dalam laboratorium, observasi langsung, atau melakukan survei.
8. Mengolah dan Menganalisis Data
Terus, data-data yang telah kamu peroleh dari uji hipotesis, dicatat dan diolah ke dalam
bentuk tabel, grafik atau diagram, sehingga mudah untuk dianalisis. Dalam mengolah
dan menganalisis data ini, kamu harus menghubungkannya dengan dasar teori yang
sudah kamu jadikan rujukan.

PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


Ilmu pengetahuan pada mulanya berkembang sangat lambat sampai abad pertengahan
(abad 15-16). Pengembangan tersebut sedikti lebih pesat terutama setelah Copernicus
yang kemudian diperkuat oleh Galileo berdasarkan penemuannya mengubah konsep
geosentris menjadi heliosentris dan seklaigus mengubah kepercayaan penguasa dan
agama pada saat ini. Penemuan ini sangat dimungkinkan karena berkembangnya alat
bantu penelitian (teropong bintang) yang lebih baik. Periode ini dikenal sebagai
permulaan abad ilmu pengetahuan modern yang menetapkan suatu kebenaran
berdasarkan induksi atau eksperimen. Perubahan konsep ilmu yang radikal ini juga
mempengaruhi cara berpikir dan sekaligus memacu perkembangan ilmu sampai
terjadinya revolusi industri pada abad ke-19. Sampai mendekati abad pertengahan,
perkembangan ilmu pengetahuan belum begitu luas dan dalam sehingga seseorang yang
mempunyai cara berpikir tajam dan kritis akan sangat mungkin dapat menguasai
beberapa cabang ilmu sekaligus. Sebagai contoh adalah ahli pikir Yunani, Pythagoras (+
500 SM) dikenal sebagai seorang astronom dan juga ahli matematika dan transmutasi
unsur (dasar dari kimia). Copernicus (1473-1543 M) dikenal sebagai ahli astronomi,
matematika dan pengobatan. Setelah itu perkembangan ilmu yang relatif pesat dan
mendalam sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang menguasai berbagai bidang
ilmu dengan mendalam.
Perkembangan IPA sangat pesat terjadi setelah diperkenalkannya konsep fisika kuantum
dan relativtas pada awal abad ke-20. Konsep modern ini mempengaruhi konsep IPA
keseluruhan sehingga dalam beberapa hal perlu dilakukan revisi dan penyesuaian
konsepsi ilmu pengetahuan ke arah pemikiran modern. Dengan demikian terdapat dua
konsep IPA, yaitu IPA klasik yang telaahannya bersifat makroskopik, dan IPA modern
yang bersifat mikroskopik.
Secara umum, pengertian IPA bukan hanya ditinjau dari satu disiplin ilmu saja, namun
IPA dapat dirinci lebih lanjut mengenai berbagai disiplin ilmu.
IPA Klasik
Bila ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan bahwa yang klasik
umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan, atau naluri semata.
Meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar.
Pakar fisika membedakan antara Fisika Klasik dan Fisika Modern. Fisika Klasik atau
fisika terbatas mempelajari komponen materi dan interaksi antara komponen dengan
perkembangan pengamatan.

a) Dinikmati langsung gerakan benda dalam mekanika.

b) Penglihatan dengan teori cahaya

c) Pendengaran dengan suara.

d) Indera rasa termodinamika.

e) Listrik magnet.

Dari sisi berkembangan pengetahuan tentang penjumlahan vektor yang dipakai dalam
computed tomografi (CT) atau penampang lintang tubuh dengan sinar X,m magnetic
resonance imaging (MRI) untuk deteksi tumor. Di samping itu, juga teori momentum
linear (p= mv) yang selanjutnya dikembangkan dalam sistem terisolasi, muncul hukum
kekekalan momentum maupun kekekalan energi. Listrik maupun magnet ditemukan dan
berkembang dengan adanya potensial dan energi potensial serta gaya energi listrik
induksi.
IPA klasik secara umum, sebagai contoh digambarkan pembuatan ragi tempe dan juga
ragi tapis; meskipun hanya berdasarkan pengalaman petani, namun tanpa disadari petani
tersebut telah berkecimpung dalam bidang mikrobiologi, mikologi, dan tentu saja tidak
lepas dari ilmu fisika yang mendasarinya. Contoh lain, pembuatan gula kelapa
merupakan proses fisika bersama-sama kimia yang telah tinggi tingkatannya, juga
pembuatan terasi, ikan asin, rendang, dan telor asin adalah merupakan karya IPA klasik.
Petani pembuat / pengrajin sama sekali tidak mengetahui proses yang terjadi dalam
mewujudkan karyanya. Demikian pula segala kegiatan yang merupakan larangan
berdasarkan kepercayaan. Dengan kata lain, dianggap tabu atau pamali atau angker
adalah merupakan usaha untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan, sebagai
contoh tokek tidak boleh dibunuh, ikan di suatu tempat angker tidak boleh dimakan.
Mereka tidak melakukan penelitian dan pengujian, namun hanya berdasarkan
pengalaman dari nenek moyangnya.

2. IPA modern
IPA modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan
pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada. Proses canning,
pengalengan ikan, buah-buahan, dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fisika,
biologi, kimia, biokimia, dan sebagainya merupakan hasil perkembangan IPA yang
telah dinikmati oleh manusia. Fisika modern merintis dimulainya IPA modern yang
dikaitkan dengan diketemukannya teori relativitas dan kuantum yang menggambarkan
sifat atom, inti, dan partikel lain molekul zat padat. Sebagai contoh, teknologi nuklir
merupakan teknologi modern yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kedokteran,
trasnportasi, angkatan bersenjata, dan berbagai penelitian yang berkaitan dengan
disiplin ilmu yang lain.IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan
menggunakan metode ilmiah disertai pengujian berulang kalo sehingga diperoleh ilmu
yang mantap, baik untuk terapan atau ilmu murni. Banyak contoh kegiatan IPA modern,
seperti pemanfaatan energi matahari untuk kegiatan yang berkaitan dengan listrik untuk
transportasi, industri, rumah tangga adalah pemanfaatan foron untuk menimbulkan
aliran muatan listrik (elektron) karena perbedaan panas, sehingga terbentuklah sel
pembangkit listrik. Tungku sinar matahari telah banyak digunakan yang hanya
berprinsip pada titik fokus lensa cekung. Dengan energi panas bumi dapat diperoleh
tenaga listrik. Dalam kaitannya dengan alam lingkungan, untuk menciptakan suasana
bersih timbul pemikiran pemanfaatan sampah sisa organisme,seperti jerami, sisa tanam-
tanaman lain, dan kotoran hewan diproses dengan bantuan bakteri dalam kondisi
tertentu sehingga menghasilkan gas-gas yang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai
pengganti bahan bakar. Proses di atas sering disebut sebagai energi biogas.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam
1 tahun yang lalu
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan tersusun secara
sistematis yang didasarkan pada penyelidikan dan interpretasi terhadap peristiwa-
peristiwa atau gejala alam melalui metode dan sikap ilmiah. Ilmu ini terus berkembang,
bertambah luas, dan mendalam sesuai dengan hasil-hasil penemuan dan penyelidikan
baru, menyebabkan timbulnya cabang-cabang ilmu yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia,
Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA). Dalam perkembangannya,
ternyata banyak proses yang penjelasannya memerlukan bantuan dari dua atau lebih
cabang ilmu yang merupakan kombinasi dari cabang-cabang yang telah ada, seperti
Kimia Fisika, Biokimia, Biofisika, dan Geofisika. . Pembagian IPA dalam berbagai
cabang tersebut sebenarnya untuk lebih mempermudah mempelajari alam seisinya dari
sudut pandang tertentu. Namun di luar dari pada itu, satu hal yang pasti, yakni sasaran
yang diselidiki, diuraikan, dan dibahas adalah satu, yaitu alam semesta yang meliputi:
asal mula alam semesta dengan segala isinya, termasuk proses, mekanisme, sifat benda
maupun peristiwa yang terjadi.Beberapa binatang sudah mempunyai otak, sehingga
mempunyai daya piker namun terbatas pada insting (naluri) dan upaya mempertahankan
diri serta turunannya. Insting tersebut terutama ditujukan untuk kelangsungan hidupnya
seperti memperoleh makanan, perlindungan diri dan perkembangbiakan. Aktivitas
hewan tersebut ternyata tidak berubah dari masa ke masa dan dinyatakan sebagai idle
curiousity. Sedangkan manusia di samping mempunyai naluri dan nurani, manusia juga
memiliki nalari. Dengan nalari itu, manusia menggunakan kemampuan otaknya untuk
melakukan penalaran, pemikiran logis dan analisis. Berlandaskan kemampuan tersebut
maka pengetahuan yang diperoleh saat ini merupakan dasar dari munculnya rasa ingin
tahu manusia tersebut selalu berkembang (curiousity). Dengan nurani, manusia selalu
ingin berbuat baik untuk dirinya dan lingkungannya.
Secara sederhana perkembangan rasa ingin tahu dimulai dengan pertanyaan apa
atau “what” tentang sesuatu, dan dilanjutkan dengan pertanyaan bagaimana atau “how”
dan mengapa atau “why”.Sebagai contoh adalah perkembangan rasa ingin tahu anak-
anak terhadap suatu benda, maka pertanyaan yang diajukan oleh anak pada usia sekitar
dua tahun adalah “apa” nama benda tersebut, misalkan benda tersebut adalah pensil.
Pertanyaan selanjutnya yang akan muncul pada usia menjelang TK adalah “bagaimana”
menggunakannya. Setelah usianya lebih dewasa lagi, maka pertanyaan yang akan
muncul di benaknya adalah “mengapa” pensil dapat digunakan untuk menulis? Dengan
mendapatkan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, maka anak
tersebut akan mendapatkan pengetahuan baru dan sekaligus rasa ingin tahunya
terjawabkan.Adanya kemampuan berpikir pada manusialah yang menyebabkan terus
berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam semesta. Pengetahuan
yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar dari pengembangan
ilmu pengetahuan alam (IPA). Dengan akal yang dimiliki manusia, semua pengetahuan
dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Informasi yang dapat
disimpan dan diajarkan kepada generasi berikutnya, ditambah dengan pengetahuan yang
diperoleh saat itu maka informasi tentang pengetahuan ini akan terus bertambah dan
berkembang dari generasi ke generasi berikutnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka secara sederhana urutan perkembangan ilmu
dimulai dari rasa ingin tahu terhadap sesuatu maka dilakukan suatu pengamatan.
Berdasarkan pengamatan berulangkali diperoleh pengalaman. Berdasarkan pengamatan
dan pengalaman yang terus-menerus diperoleh pengetahuan, semisal sifat dari benda
yang diamati. Kumpulan pengetahuan tentang sesuatu yang didapatkan secara sistematis
dinyatakan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan pada mulanya berkembang sangat lambat sampai abad
pertengahan (abad 15-16). Pengembangan tersebut sedikti lebih pesat terutama setelah
Copernicus yang kemudian diperkuat oleh Galileo berdasarkan penemuannya mengubah
konsep geosentris menjadi heliosentris dan seklaigus mengubah kepercayaan penguasa
dan agama pada saat ini. Penemuan ini sangat dimungkinkan karena berkembangnya
alat bantu penelitian (teropong bintang) yang lebih baik. Periode ini dikenal sebagai
permulaan abad ilmu pengetahuan modern yang menetapkan suatu kebenaran
berdasarkan induksi atau eksperimen. Perubahan konsep ilmu yang radikal ini juga
mempengaruhi cara berpikir dan sekaligus memacu perkembangan ilmu sampai
terjadinya revolusi industri pada abad ke-19. Sampai mendekati abad pertengahan,
perkembangan ilmu pengetahuan belum begitu luas dan dalam sehingga seseorang yang
mempunyai cara berpikir tajam dan kritis akan sangat mungkin dapat menguasai
beberapa cabang ilmu sekaligus. Sebagai contoh adalah ahli pikir Yunani, Pythagoras (+
500 SM) dikenal sebagai seorang astronom dan juga ahli matematika dan transmutasi
unsur (dasar dari kimia). Copernicus (1473-1543 M) dikenal sebagai ahli astronomi,
matematika dan pengobatan. Setelah itu perkembangan ilmu yang relatif pesat dan
mendalam sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang menguasai berbagai bidang
ilmu dengan mendalam.
Perkembangan IPA sangat pesat terjadi setelah diperkenalkannya konsep fisika
kuantum dan relativtas pada awal abad ke-20. Konsep modern ini mempengaruhi
konsep IPA keseluruhan sehingga dalam beberapa hal perlu dilakukan revisi dan
penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan ke arah pemikiran modern. Dengan demikian
terdapat dua konsep IPA, yaitu IPA klasik yang telaahannya bersifat makroskopik, dan
IPA modern yang bersifat mikroskopik.
Secara umum, pengertian IPA bukan hanya ditinjau dari satu disiplin ilmu saja,
namun IPA dapat dirinci lebih lanjut mengenai berbagai disiplin ilmu.

1. IPA Klasik
Bila ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan bahwa yang klasik
umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan, atau naluri semata.
Meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar.
Pakar fisika membedakan antara Fisika Klasik dan Fisika Modern. Fisika Klasik
atau fisika terbatas mempelajari komponen materi dan interaksi antara komponen
dengan perkembangan pengamatan.

a) Dinikmati langsung gerakan benda dalam mekanika.

b) Penglihatan dengan teori cahaya

c) Pendengaran dengan suara.

d) Indera rasa termodinamika.

e) Listrik magnet.

Dari sisi berkembangan pengetahuan tentang penjumlahan vektor yang dipakai dalam
computed tomografi (CT) atau penampang lintang tubuh dengan sinar X,m magnetic
resonance imaging (MRI) untuk deteksi tumor. Di samping itu, juga teori momentum
linear (p= mv) yang selanjutnya dikembangkan dalam sistem terisolasi, muncul hukum
kekekalan momentum maupun kekekalan energi. Listrik maupun magnet ditemukan dan
berkembang dengan adanya potensial dan energi potensial serta gaya energi listrik
induksi.IPA klasik secara umum, sebagai contoh digambarkan pembuatan ragi tempe
dan juga ragi tapis; meskipun hanya berdasarkan pengalaman petani, namun tanpa
disadari petani tersebut telah berkecimpung dalam bidang mikrobiologi, mikologi, dan
tentu saja tidak lepas dari ilmu fisika yang mendasarinya. Contoh lain, pembuatan gula
kelapa merupakan proses fisika bersama-sama kimia yang telah tinggi tingkatannya,
juga pembuatan terasi, ikan asin, rendang, dan telor asin adalah merupakan karya IPA
klasik. Petani pembuat / pengrajin sama sekali tidak mengetahui proses yang terjadi
dalam mewujudkan karyanya. Demikian pula segala kegiatan yang merupakan larangan
berdasarkan kepercayaan. Dengan kata lain, dianggap tabu atau pamali atau angker
adalah merupakan usaha untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan, sebagai
contoh tokek tidak boleh dibunuh, ikan di suatu tempat angker tidak boleh dimakan.
Mereka tidak melakukan penelitian dan pengujian, namun hanya berdasarkan
pengalaman dari nenek moyangnya.
2. IPA modern
IPA modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan
pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada. Proses canning,
pengalengan ikan, buah-buahan, dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fisika,
biologi, kimia, biokimia, dan sebagainya merupakan hasil perkembangan IPA yang
telah dinikmati oleh manusia. Fisika modern merintis dimulainya IPA modern yang
dikaitkan dengan diketemukannya teori relativitas dan kuantum yang menggambarkan
sifat atom, inti, dan partikel lain molekul zat padat. Sebagai contoh, teknologi nuklir
merupakan teknologi modern yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kedokteran,
trasnportasi, angkatan bersenjata, dan berbagai penelitian yang berkaitan dengan
disiplin ilmu yang lain.
IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah
disertai pengujian berulang kalo sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik untuk
terapan atau ilmu murni. Banyak contoh kegiatan IPA modern, seperti pemanfaatan
energi matahari untuk kegiatan yang berkaitan dengan listrik untuk transportasi,
industri, rumah tangga adalah pemanfaatan foron untuk menimbulkan aliran muatan
listrik (elektron) karena perbedaan panas, sehingga terbentuklah sel pembangkit listrik.
Tungku sinar matahari telah banyak digunakan yang hanya berprinsip pada titik fokus
lensa cekung. Dengan energi panas bumi dapat diperoleh tenaga listrik. Dalam
kaitannya dengan alam lingkungan, untuk menciptakan suasana bersih timbul pemikiran
pemanfaatan sampah sisa organisme, seperti jerami, sisa tanam-tanaman lain, dan
kotoran hewan diproses dengan bantuan bakteri dalam kondisi tertentu sehingga
menghasilkan gas-gas yang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar.
Proses di atas sering disebut sebagai energi biogas.
Dengan demikian penggolongan IPA klasik dan IPA modern sama sekali bukan
berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini lebih
mengacu kepada konsepsi yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis
suatu fenomena alam. Perkembangan ilmu yang sangat besar akhir-akhir ini sangat
ditunjang oleh perkembangan ilmu maupun perangkat computer yang semakin cepat
dan canggih.
Pengembangan ilmu yang terus menerus dan begitu cepatnya, terutama mulai awal
abad ke-20 menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang ke arah disiplin ilmu yang lebih
spesifik. Sebagai contoh dalam displin ilmu kimia maka telah terjadi pemfokusan
menjadi berbagai sub-disiplin ilmu kimia antara lain : kimia teoritis, kimia analisis,
kimia anorganik, biokimia, kimia fisik, kimia organik. Selanjutnya contoh adalah dalam
sub-disiplin kimia organik maka terdapat antara lain fokus kearah kimia organik sintesis
dan kimia bahan alam. Kimia bahan alampun dapat terbagi lagi berdasarkan kelompok
senyawa kimianya. Berdasarkan pengembangan fokus ilmu tersebut menunjukkan
bahwa ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya sehingga tidak memungkinkan
lagi seseorang dapat menguasai ilmu dengan sempurna. Untuk dapat menguasai
ilmunya dengan baik, maka pada akhirnya seorang ahli akan lebih memfokuskan atau
menspesialisasikan dirinya dalam salah satu fokus disiplin ilmu tertentu.
Dalam hal lain, perkembangan ilmu tidak hanya ke arah fokus disiplin ilmu saja.
Tetapi banyak ilmu baru yang tidak bisa dibahas berdasarkan satu disiplin ilmu saja.
Ilmu semacam ini disebut sebagai multidisiplin ilmu. Contoh ilmu multidisiplin yang
paling popular adalah ilmu lingkungan . Pembahasan ilmu lingkungan dapat dilihat dari
disiplin ilmu social maupun IPA. Pendekatan IPA pun dapat dilihat dari berbagai
disiplin ilmu seperti kimia (kimia lingkungan), fisika (fisika lingkungan), biologi
(ekologi, biodiversivitas), hidrologi (pencemaran air), geografi (pencemaran udara,
perubahan iklim), pertanian dan banyak lainnya.

BAB III
PENUTUP
POKONYA KESIMPULAN,SARAN DAN KATA PENGANTAR NYA BELUM YA
SAYYYYYYYYYYY MAAF SOALNYA KUOTA AKUNA SEEP:V

TERIMA KASIHHHHH
SEKIANNNNNNNNN
‫وهللا اعلم‬

Anda mungkin juga menyukai