Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fitriwan Dani Hulu

NIM : 182117020

Kelas / Semester : A / V (Lima)

Mata Kuliah : Ilmu Kealaman Dasar

Soal:

1. Jelaskan latar belakang lahirnya Ilmu Almiah Dasar?


2. Jelaskan perbedaan antara mitos, pengetahuan biasa dan dan pengetahuan ilmiah?
3. Bagaimana merubah pengetahuan biasa menjadi pengetahuan ilmiah?
4. Jelaskan perbedaan antara manusia dengan hewan?
5. Jelaskan keterbatasan manusia dalam memperoleh pengetahuan ilmiah dan bagaimana cara
mengatasinya.

Jawaban:
1. Latar belakang lahirnya ilmu almiah:
Manusia dilahirkan di muka langsung berhunungan dengan alam, hubungan ini
menjadikan sebuah pengalaman. Manusia mendapat rangsangan dari alam melalui panca
indera. Jadi, diantara hubungan itu ada alat komunikasi antara alam dengan manusia dan
inilah yang menjadikan sebuah pengalaman. Bila dibandingkan dengan makhluk lain,
terutama hewan maka tubuh manusia lemah, sedang rohaninya yaitu akal – akal dan
kemauannya sangat kuat.
Manusia tidak dapat terbang seperti burung, tidak dapat berenang seperti buaya,
tidak mampu mengangkat benda berat seperti gajah dan sebagaianya tapi dengan akal budi
dan kemauannya, manusia dapat mnjadi makhluk yang lebih dari makhluk lain.
Kelebihan manusia itu tidak lain adalah sifat yang unik yaitu memiliki akal budi dan
kemauan yang keras, sehingga dapat mengendalikan tubuh jasmaninya.
Dari pengalaman ini membuat sedikit demi sedikit semakin bertambah, karena
keingin tahuann manusia ingin mendapatkan jawaban yang real seperti: apa, bagaimana,
dan mengapa baik atas kehadirannya didunia. Ataupun semua benda yang selalu
berinteraksi dengan dirinya baik sengaja maupun tidak. Fakta – fakta semakin bertambah
selama manusia masih berada dibumi dan selalu mencoba menurun- temurun kan fakta –
fakta itu kegenerasi seterusnya. Pertambahan dan pengetahuan ini terjadi atas dua
dorongan, yaitu:
a. Bersifat praktis, yaitu manusia adalah makhluk yang berfikir, berbudi, dan berperasaan
yang selalu berusaha membuat hidupnya lebih aman dan lebih tinggi derajatnya
dibandingkan yang lain.
b. Bersifat non praktis (teoritis) , yaitu memiliki sifat keingin tahuan yang dalam dan
mengerti dalam hal apapun, dorongan inilah yang menumbuhkan pengetahuan.
2. Perbedaan antara mitos, pengetahuan biasa dan pengetahuan ilmiah yaitu
Contoh mitos:
 Cerita terjadinya mado – mado atau marga di Nias (Sumatra Utara)
 Cerita barong bali.
 Cerita Joko Tarub
Jadi perbedaannya yaitu pengetahuan ilmiah menekankan pada ciri sitematik.
Pengetahuan ilmiah didasareakan pada pengetahuan – pengetahuan yang ada
sebelumnya dan terikat satu sama lain. Sedang ilmu pengetahuan biasa tidak
memberikan penjelasan (eksplansi) yang sistematis dari berbagai fakta yang terjalin.
Sedangkan mitos menggabarkan sebuah cerita yang tidak benar – benar terjadi dan
belum diuji kebenarannya atau dengan kata lain hanya sebua cerita semata.
3. Merubah pengetahuan biasa menjadi pengetahuan ilmiah yaitu menggali suatu
pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan nyata atau kehidupan sehari –hari dengan
mencari suatu pembuktian dengan pengamatan dan eksperimen. Sehingga dengan begitu
maka ilmu pengetahuan biasa akan menjadi ilmu pengetahuan ilmiah dengan disertai bukti
– bukti nyata sehingga dapat diakui kebenarannya.”
4. Perbedaan manusia dengan hewan yaitu: manusi memiliki otak yang melebihi kemampuan
otak manapun dari binatang di bumi ini. Fungsi otak manusia mampu tumbuh dan
berkembang, dengan plastisitas dari pelatihan yang diberikan. Otak manusis tumbuh dan
berkembang dengan pesat baik secara biologis dan fungsi, yaitu kognitif. Sehingga tak
diheran kan manusia mampu menciptakan kebudayaan dan peradaban. Adat – istiadat dan
teknologi tercipta berjuta – juta di seluruh permukaan bumi, dari jaman prsejarah hingga
saat ini. Berapa banyak peradaban dan teknologi yang tercipta dari zaman prasejarah,
hingga saat ini.
5. Keterbatasan manusia dalam memperoleh pengetahuan ilmiah dan bagaimana cara
mengatasinya:
 Keterbatasannya yaitu:
 Keterbatasan dalam penyusunan hipotesis,
 Keterbatasan dalam Pengujian hipotesis, serta
 Penarikan kesimpulan yang tidak akurat.
Cara mengatasinya yaitu:
 Membuat sebuah hipotesis seefeksien mungkin dengan disertai bukti – bukti nyata
dan akurat, serta melakukan pengamatan dan tinjauan lapangan.
 Membuat pengujian hipotesis sesuai dengan data – data yang telah di dapatkan.
 Membuat sebuah kesimpulan yang akurat berdasarkan fakta dan tinjauan yang telah
dilakukan dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai