1.
2.
3.
KELEBIHAN MANUSIA DARI PENGHUNI BUMU LAINNYA RASA INGIN TAHU DAN TERBENTUKNYA ILMU PENGETAHUAN ALAM SIFAT KEINGINTAHUAN MANUSIA
Keberhasilan tersebut karena manusia mempunyai kemampuan otak dari makhluk lain, yang memungkinkan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungannya
Manusia sebagai salah satu organisme penghuni bumi mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan penghuni bumi lainnya; Benda mati (anorganisme) tidak mempunyai prilaku dan tunduk pada hukum alam. Contoh: Benda cair akan menguap jika temperatus meningkat Mahluk Organisme (hidup, biologis) mempunyai prilaku bervariasi yaitu dari yang sangatbaik (binatang) dan prilaku yang sempurna (manusia).
Tabel 1. Sifat umum benda mati dan benda hidup serta daya pikirnya
Perilaku
Kelompok Jenis Macam Daya gerak Neotropik Paleontropik Protoantropik Menyusui Bertelur Bersel satu Mempertahank an Diri Berkembang biak Seksual, Memelihara turunan Seksual, intren, ekstren Aseksual, kstren Daya Pikir
Manusia
Aktif. alat
Terus berkembang, nalar, nurani Statis, naluri, idle curiousky Tidak punya
Makhluk Hidup
Binatang
Aktif alami
Tumbuha n
Makhluk Mati
Berbiji/Grneratif Fasif pada Fasif pada Vegetatif keadaan luar keadaan luar Spora
d)
Manusia sebagai mahluk bermasyarakat (homo sosious) dan berbudaya (homo humanis). Manusia bermasarakat dengan tata tertib dan aturan yang diciptakan untuk kepentingan bersama dan saling menolong e) Manusia mengadakan usaha (homo economius) mengadakan tukaR menukar barang (barter) maupun jual beli dengan prinsip ekonomi dan sekaligus kebutuhan materinya terpenuhi f) Manusia berkepercayaan dan beragama (homo religius) karena menyadari adanya kekuatan gaib yang lebih besar dan mengatur jagad raya ini. Perkembangannya dimulai dengan Animisme Dinamisme Tatonisme (kepercayaan atau agama alami) agama samawi (kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa)
A2. RASA INGIN TAHU DAN TERBENTUKNYA ILMU PENGETAHUAN ALAM Manusia punya : Naluri, nalar dan nurani (terus berkembang, curiousity) Binatang punya naluri (insting) yang tetap (statis/ idle curiousity) Perkembangan rasa ingin tahu dimanifestasikan dengan pertanyaan :
Apa ?
Bagaimana ? Mengapa ?
Perkembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan zamannya dan sejalan dengan cara berpikir dan alat bantu yang ada pada saat itu.
Contoh; a. Mitos: pengamatan, pengalaman, dugaan, imajinasi, dan kepercayaan. Babilonia 700-600 SM
b. Rasionalisme
berupa
penggabungan antara pengamatan, pengalaman dan akal sehat, logika atau rasional. Pertanyaan dijawab secara logis atau hal-hal yang masuk akal. Zaman Yunani (600-200 SM)
c.
Deduksi yaitu penarikan suatu kesimpulan didasarkan pada sesuatu yang bersifat umum (premis mayor) menuju kepada yang khusus (premis minor) Zaman Aristoteles (348 322 SM)
mengalami
suatu
saat
akan
mati
Induksi merupakan dasar perkembangan metode ilmiah, pengambilan kesimpulan dilakukan berdasarkan data pengamatan atau ekperimentasi. Cara berpikir induktif terkait dengan empirisme, dimana dibutuhkan fakta-fakta yang mendukung Empirisme adalah faham yang berpendapat bahwa fakta yang tertangkap lewat pengalaman atau pengamatan manusia adalah sumber kebenaran. Untuk dapat melakukan eksperimen manusia perlu menciptakan alat bantu atau instrumen pengamatan.
Metode empirisme dipengaruhi oleh alat bantu yang digunakan, semakin cangkih alat bantu yang digunakan maka akurasi data semakin tinggi
Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuan Untuk memperoleh pengetahuan yang benar dapat ditempuh melalui; Metode non Ilmiah melalui akal sehat; mitos, prasangka; coba-coba atau otoritas seseorang Metode Ilmiah melalui metode yang sistematis, terkontrol dan berdasarkan data empirik serta konsisten. Pengetahuan yang
diperoleh melalui metode ilmiah mempunyai ciri; Konsisten, Serupa dan Objektif
Pengentahuan Metode Non-Ilmiah Mitos, pengamatan, pengalaman, berupa dugaan, imajinasi, dan kepercayaan Wahyu merupakan komunikasi Sang Pencipta dengan makhluknya disampaikan melaui utusannya. Maunusia bersifat pasif, dengan keyakinan/kebenaran mutlak, tidak dapat dipertanyakan dan diperdebatkan kebenarannya dengan akal saja. Otoritas dan tradisi. Pengetahuan yang telah ada dan mapan sering digunakan oleh pemimpin atau secara tradisi untuk menyatakan kebenaran. Prasangka. Berupa dugaan yang kemungkinan bisa benar atau salah.
(tanpa nalar), tidak berdasarkan pola berfikir tertentu, pendapat diperoleh dengan cepat tanpa melalui proses yang difikirkan terlebih dahulu. pada awalnya ditemukan secara kebetulan dan beberapa diantaranya adalah sangat berguna.
e. Penemuan kebetulan. Beberapa pengetahuan f. Cara Coba-ralat (trial and error) merupakan
serangkaian percobaan asal saja yang tidak didasari oleh teori yang ada sebelumnya, sehingga tidak memungkinkan diperolehnya kepastian pemecahan suatu masalah atau hal yang ingin diketahui.
2.
periode ini perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat. Masa kanak-kanak (35 tahun), periode praoperasional, dorongan keingintahuannya sangat besar. Sehingga banyak yang menyebutkan masa ini sebagai masa bertanya.
Ditandai dengan ditemukannya alat-alat yang terbuat dari batu dan tulang. Pengetahuan yang diperolehnya tersebut merupakan pengalaman dan kemampuannya mengamati alam sekitarnya, serta dari hasil percobaan yang sifatnya spekulatif atau trial and error. Semua pengetahuan yang diperoleh diterima sebagaimana adanya, belum ada usaha untuk mencari asal-usul dan sebab akibat dari segala sesuatu.
Pada saat manusia mulai memiliki kemampuan menulis membaca dan berhitung maka pengetahuan yang terkumpul dicatat secara tertib dan berlangsung terus menerus.
Misal. Peredaran Matahari ahli astronomi menetapkan pembagian waktu, 1 tahun 12 bulan, 1 minggu 7 hari, 1 hari 24 jam dan 1 jam 60 menit dsb (3000 SM) Pembangunan piramid di mesir (2900 2600 SM) Menghitung keliling lingkaran sama dengan 3 kali garis tengah lingkaran (1600 SM)
Pada zaman Yunani perkembangan ilmu pengetahuan berkembang pesat. Saat ini manusia tidak hanya menerima pengetahuan sebagaimana adanya tetapi secara spekulatif mencoba mencari jawab tentang asal-usul dan sebab-akibat dari segala sesuatu kemampuan berpikir manusia lebih maju, disertai dengan penemuan alat bantu yang lebih baik serta mulai menggunakan akal sehat.
Thales (624-548 SM) segala sesuatu berasal dari air Anaximenes (588-526 SM) zat dasar adalah udara Pythagoras (580-500 SM), dalil pitagoras Aristoteles (384-322 SM), metode deduksi, phylosophia, transmutasi zat tunggal menjadi air, tanah, udara, api
Zaman ini dimulai abad ke15 - sekarang, Perubahan pola pikir yang sangat radikal (Heliosentris).
Copernicus (1447-1543 M) Copernicus dalam bukunya De Revolutionibus Orbim Calestium atau Peredaran Alam Semesta. Johannes Keppler (1571-1630 M) Orbit dari semua planet berbentuk elips. Galileo (1546-1642 M). Mendukung heliosentrisme dari Copernicus dan hukum Keppler