Anda di halaman 1dari 4

METODE ILMIAH

1.1 MEMBEDAKAN CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN ILMIAH DAN TIDAK


ILMIAH
Pengetahuan ilmiah adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan dengan mengolah
atau memikirkan realita yang berasal dari luar diri manusia secara ilmiah, yakni dengan
menerapkan metode ilmiah. Mialnya, kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu
(objek/lapangan) yang merupakan kesatuan yang sistematis dan memberikan penjelasan yang
sistematis dan memberikan penjelasan yang sistematis yang dapat dipertanggung jawabkan
dengan menunjukan sebab-sebab hal/kejadian itu. Oleh karena itu cara memperoleh pengetahuan
dan cara memperoleh pengetahuan ilmiah atau sains sudah jelas berbeda.
Pengetahuan tidak ilmiah adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan secara
sistematik terhadap kemampuan diri manusia ataupun terhadap ide di dalam pikiran manusia
secara deduktif dan analitik. Misalnya, pencak silat, bela diri, kebatinan, matematika, dan
sebagainya.

Pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan dibedakan menjadi:


1. Ilmu Pengetahuan Fisis-Kuantitatif
Adalah pengetahuan empiris, yang diperoleh melalui pengalaman pancaindra dan dilakukan
memalui tahapan observasi dengan melakukan analisis dari data yang diperoleh dari fenomena
empiris. Yang termasuk dalam kelompok Fisis-Kuantitatif adalah geologi, biologi, antropologi,
sosiologi, komunikasi, ekonomi, psikologi dan lain sebagainya.

2. Ilmu Pengetahuan Formal-Kuantitatif


Adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan cara melakukan analisis refleksi yaitu dengan
cara mencari hubungan antara konsep-konsep. Yang termasuk dalam kelompok FormalKuantitatif adalah logika formal; matematika, fisika, kimia, dan lain sebagainya.

3. Ilmu Pengetahuan Metafisis-Substansial


Adalah ilmu pengetahuan filsafat, yaitu ilmu yang didapat dengan cara melakukan analisis
refleksi berupa pemahaman, penafsiran, spekulasi, penilaian kritis dan logis rasional. Dengan
mencari hakikat prinsip yang melandasi keberadaan dari keseluruhan yang nyata.

2.1 LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL METODE ILMIAH

Perumusan masalah : yang dimaksud dengan masalah disini adalah merupakan pertanyaan
apa,mengapa,ataupun bagaimana tentang objek yang diteliti;
Penyusunan hipotesis : Yang dimaksud dengan hipotesis adalah suatu pernyataan yang
menunjukkan kemungkinan-kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang di
tetapkan. Dengan kata lain hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja di dukung oleh
pengetahuan yang ada. Hipotesis juga dapat di pandang sebagai jawaban sementara dari
permasalahan yang harus di uji kebenarannya dalam suatu observasi atau ekperimentasi.
Pengujian hipotesis: Yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan
hipotesis yang telah di ajukan untuk dapat memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang
mendukung hipotesis tersebut atau tidak. fakta-fakta ini dapat di peroleh melalui
pengamatan langsung dengan mata atau teleskop atau dapat juga melalui uji coba atau
ekperimentasi. kemudian fakta-fakta itu dikumpulkan melalui pengindraan.
Penarikan kesimpulan : Penarikan kesimpilan ini didasarkan atas penilaian melalui analisis
dari fakta-fakta. Untuk melihat untuk apakah hipotesis yang di ajukan itu di terima atau
tidak. Hipotesis itu dapat diterima apa bila fakta-fakta yang terkumpul itu mendukung
pernyataan hipotesis. Bila fakta-fakta tidak mendukung maka hipotesis itu di tolak.
Hipotesis yang diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara
ilmiah dan merupkan bagian dari ilmu pengetahuan.

Pengetahuan Diperoleh dengan Berbagai Cara :

Prasangka : yaitu suatu anggapan benar padahal baru merupakan kemungkinan benar atau
kadang- kadang, malah tidak mungkin benar.
Intuisi : yaitu suatu pendapat seseorang yang diangkat dari perbendaharaan pengetahuannya
terdahulu melalui proses yang tidak disadari.
Trial and error : yaitu metode coba- coba atau untung untungan.

Pengetahuan dapat dikatakan ilmiah bila pengetahuan itu memenuhi 4 syarat

Objektif : Artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya yaitu bahwa kesesuaian atau
dibuktikan dengan hasil pengindraan atau empiri
Metodik : Artinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara cara tertentu yang
teratur dan terkontrol.
Sistematik : Pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri; satu
dengan yang lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan
satu kesatuan yang utuh.

3.1 KETERBATASAN DAN KEUNGGULAN METODE ILMIAH

A.Keterbatasan
Dengan metode ilmiah dapat dihasilkan ilmu atau pengetahuan yang ilmiah. Dalam pengujian hipotesis,
diperlukan data. Data iniberasal dari pengamatan yang dilakukan oleh pancaindera. Kita mengetahui bahwa panca
indera mempunyai keterbatasan untuk menangkap sesuatu fakta. Dengan demikian maka data yang
terkumpul juga tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Kesimpulan yang diambil berdasarkan data tidak benar,
tentu saja juga tidak akan benar. Jadi, peluang terjadinya kekeliruan suatu kesimpulan yang diambil berdasarskan
metode ilmiah tetap ada. Oleh karena itu semua kesimpulan ilmiah, atau kebenaran ilmu bersifat tentatif, artinya
kesimpulan itu dianggap benar selama belum ada kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan itu. Sedangkan
kesimpulan ilmiah yangdapat menolak kesimpulan ilmiah yang terdahulu, menjadi kebenaran ilmu yang
baru.Keterbatasan lain yaitu tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan yang bersangkutan dengan baik
dan buruk atau sistim nilai,tentang seni dan keindahan, dan juga tidak dapat menjangkau untukmenguji adanya
Tuhan.

B.Keunggulan
Ciri ilmiah yaitu obyektif, metodik, sistimatik dan berlaku umum olehkarena itu orang akan terbimbing
sedemikian hingga padanyaterkembangkan suatu sikap ilmiah.Sikap ilmiah yaitu :
1). Mencintai kebenaran yang obyektif, dan bersikap adil
2). Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut
3). Tidak percaya pada takhyul, astrologi maupun untung-untungan.
4). Ingin tahu lebih banyak

5). Tidak berpikir secara prasangka


6). Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanyabukti-bukti yang nyata.
7). Optimis, teliti dan berani menyatakan kesimpulan yang menurutkeyakinan ilmiahnya adalah benar.

Sumber :
http://putrisandra.blogspot.co.id/2012/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://aswinabelfahriza.blogspot.co.id/2012/04/cara-membedakan-pengetahuan-yang-ilmiah.html
http://anggaditya92.blogspot.co.id/2012/04/keterbatasan-dan-keunggulan-metode.html
http://nurainel-mardia.blogspot.co.id/

Anda mungkin juga menyukai