Anda di halaman 1dari 3

IBD BAB 11

MANUSIA DAN HARAPAN


1.1 PENGERTIAN HARAPAN
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu
yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan
di waktu yang akan datang.[1] Pada umumnya harapan berbentuk abstrak,
tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan
sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada
seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan
harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda
dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses
sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir
pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi di mana harapan dianggap
tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan
harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.

1.2 SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN


Penyebab manusia mempunyai harapan adalah dorongan kodrat
manusia sebagai makhluk sosial. Dorongan kodrat adalah sifat,keadaan atau
pembawaan alamiah sejak manusia di ciptakan. Dorongan itulah yang
menyebabkan manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup dan
untuk memenuhinya manusia harus bekerja sama dengan orang lain.
Tidak hanya orang yang masih hidup saja yang mempunyai
harapan,orang yang sudah meninggal pun mempunyai harapan,biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli waris nya.Tentang besar kecilnya harapan
seseorang dapat di tentukan oleh kepribadian orang itu sendiri.Untuk itu
dengan memiliki kepribadian yang kuat kita akan dapat mengontrol harapan
se efektif dan se efisien mungkin sehingga hasilnya tidak merugikan dirinya
sendiri dan orang lain untuk masa kini dan masa yang akan datang.

1.3 PENGERTIAN DOA


Doa bererti memohon atau meminta sesuatu yang baik daripada Allah
s.w.t yang Maha Pemurah. Allah s.w.t. menyuruh orang-orang Islam berdoa
atau meminta sesuatu kepadaNya seperti firman di bawah yang bermaksud:
Dan Tuhan kamu berfirman: Berdoalah kepada Ku nescaya Aku perkenankan
doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur

daripada beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk neraka jahanam


dalam keadaan hina. (Surah Al-Mumin:60)

1.4 PENGERTIAN KEPERCAYAAN


Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang
lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan
kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks
sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih
memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia
percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman, 1993).
Menurut Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah wilayah psikologis
yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan
harapan terhadap perilaku yang baik dari orang lain. Kepercayaan konsumen
didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari
tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan
tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari
kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang
dipercaya (Mayer et al, 1995).
Kepercayaan terjadi ketika seseorang yakin dengan reliabilitas dan
integritas dari orang yang dipercaya (Morgan & Hunt, 1994).
Menurut Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah wilayah psikologis
yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan
harapan terhadap perilaku yang baik dari orang lain. Kepercayaan konsumen
didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari
tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan
tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari
kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang
dipercaya (Mayer et al, 1995).
Doney dan Canon (1997) bahwa penciptaan awal hubungan mitra
dengan pelanggan didasarkan atas kepercayaan. Hal yang senada juga
dikemukakan oleh McKnight, Kacmar, dan Choudry (dalam Bachmann &
Zaheer, 2006), menyatakan bahwa kepercayaan dibangun sebelum pihakpihak tertentu saling mengenal satu sama lain melalui interaksi atau
transaksi. Kepercayaan secara online mengacu pada kepercayaan dalam
lingkungan virtual.

1.5 TEORI KEPERCAYAAN


Kepercayaan berasal dari kata percaya artinya mengakui atau
meyakini akan kebenaran. Dr Yuyun suriasumantri dalam bukunya filsafat
ilmu mengemukakan tiga teori tentang kebenaran :

Teori Koherensi : Suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan


itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan pernyataan
sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia pasti mati.
Paul manusia. Paul pasti mati.

Teori Korespondensi : Teori yang menyatakan bahwa suatu


pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung penyataan
itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yagn dituju oleh
pernyataan tersebut.

Teori Pragmatis : Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan


criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam
kehidupan praktis

1.6. 4 MACAM KEPERCAYAAN


Dasar kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah
manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada orang lain
Kepercayaan pada pemerintah
Kepercayaan pada Tuhan

1.7. USAHA MANUSIA


PERCAYA PADA TUHAN

UNTUK

MENINGKATKAN

RASA

Meningkatkan ketaqwaan dengan beribadah kepada Tuhan


Meningkatkan pengabdian pada masyarakat
Meningkatkan rasa cinta kita pada sesama dengan saling menolong
dan menjadi orang yang dermawan
Mengurangi nafsu untuk mengumpulkan harta yang berlebih
Menekan rasa negatif, iri, dengki, benci dan dsb

Anda mungkin juga menyukai