NIM : E011201083
Jurusan : Administrasi Publik
TUGAS TERSTRUKTUR
BAB 2: MANUSIA DAN ALAM SEMESTA
I. Pilihlah Salah Satu Jawaban yang Paling Tepat
1. Untuk mencapai kadar intelektualitas yang beriman, sains yang dikembangkan seyogyanya
beriringan dengan :
→ E. Moral
2. Karakter mendasar dalam diri manusia yang mendorong berkembangnya IPTEKS adalah:
→ D. Rasa ingin tahu
3. Ipteks yang utuh memiliki substansi kebenaran, kebaikan dan keindahan, substansi
kebenaran harus beazaskan :
→ E. A dan C benar
II. PILIHLAH:
A. Jika pernyataan 1, 2 dan 3 benar
B. Jika pernyataan 1 dan 3 benar
C. Jika pernyataan 2 dan 4 benar
D. Jika hanya pernyataan 4 yang benar
E. Jika semua pernyataan benar atau semua pernyataan salah
1. Penyebab terjadinya lubang ozon yaitu adanya zat kimia yang banyak digunakan pada:
1. Aerosol 2. AC 3. Kulkas 4. Styrofoam
→ E. semua pernyataan benar.
2. Harry Hess berpendapat bahwa di bumi ini ada enam lempengan utama, diantaranya adalah:
1. Amerika 2. Afrika 3. Pasifik 4. Atlantik
→ A. Pernyataan 1, 2 dan 3 benar
3. Lapisan athmosfhir yang merupakan daerah terakumulasinya ozon adalah:
1. Lithosfher 2. Stratosfher
3. lonosfher 4. Mesosfher
→ C. Pernyataan 2 dan 4 yang benar
2. Wawasan ipteks, memiliki beberapa substansi yang harus dikembangkan sebagai prfil
kepribadian Mahasiswa disuatu Perguruan Tinggi, propil kepribadian tersebut akan
menjadi dasar bagi mahasiswa sebagai manusia dalam lingkungan kampus dalam
menjalankan proses learning, jelaskan hal tersebut?
→ Wawasan Ipteks memiliki tiga substansi yang harus dikembangkan, khususnya pada
ketiga aspek ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Untuk mencapai profil kepribadian
mahasiswa diperlukan substansi mendasar yang berkaitan dengan dinamika dan
integritas serta aspek ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dijiwai oleh nilai -nilai
etika ilmiah, kearifan lokal yang bersinergi dengan kearifan nasional dan moral
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan berprilaku cerdas, bijak serta
mampu mengembangkan nilai soft skill yang berorientasi dengan sesama manusia dan
lingkungan alam semesta.
Tujuannya agar mahasiswa memiliki wawasan IPTEKS yang luas, mendalam,
independen, konstruktif dan komprehensif secara utuh agar dapat mengembangkan
potensi dirinya dalam mensinergikan dengan potensi lingkungannya termasuk sumber
daya, kearifan lokal, kearifan nasional dan lain-lain.
Setelah menjalankan proses learning wawasan ipteks, mahasiswa dapat memiliki
wawasan yang penuh tentang kompetensi dan kapasitas mendasar yang berkaitan
dengan dinamika, integritas dan aspek etika ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
dijiwai oleh nilai-nilai etika ilmiah, kearifan lokal yang bersinergi dengan kearifan
nasional dan moral ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan berperilaku
cerdas, bijak serta mampu mengembangkan nilai-nilai soft skil dalam
berinterkoneksitas dengan sesama manusia dan juga dengan lingkungan alam semesta
3. Jelaskan dengan singkat : manusia, alam semesta, kecerdasan genetikal, kecerdasan
artifisial, berfikir holistik, dan perkembangan ipteks.
→ a. Manusia : ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah di bumi dengan dibekali
akal pikiran untuk berkarya di muka bumi.
b. Alam semesta : ruang yang di dalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotik
serta segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun tidak
c. Kecerdasan genetikal : kecerdasan yang didapatkan dari pewarisan orang tua atau
kecerdasan yang diturunkan oleh gen orang tua.
d. Kecerdasan artifisial : kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa
diatur dalam konteks ilmiah atau bisa disebut juga kecerdasan buatan.
e. Berfikir holistik : berpikir secara menyeluruh dengan mempertimbangkan segala
aspek yang mungkin mempengaruhi tingkah laku manusia atau suatu kejadian
f. Perkembangan ipteks : pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni guna
mempermudah kehidupan manusia.
4. Ceriterakan salah satu nilai kearifan lokal yang dihidupkan oleh manusia yang berkaitan
dengan kekuatan alam semesta dan menjadi ciri khas daerah asal saudara?
→ Sulapa’ Eppa’, adalah satu satu nilai luhur dan nilai filosofis yang dipegang oleh suku
Bugis di Sulawesi Selatan. Orang bugis menjadikan sulappa’ eppa’ sebagai simbol
keharmonisan antara manusia dengan alam semesta. Sulappa’ eppa yang dimaksud
adalah huruf yang berbentuk segi belah 4 ketupat, jika bentuk ini direnggangkan atau
dipersempit akan menghasilkan suatu bentuk ketidakaturan di dalamnya. Oleh karena
itu, jika terjadi kerengannan dan persempitan terhadap alam sekitar maka akan
menciptakan dunia yang tidak teratur sehingga menciptakan kekacauan.