Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TRANSPLANTASI ORGAN TUBUH

Disusun oleh :
Lisa Yulia Ningsih (20058)
Meirita Diana Putri (20060)
Muhammad Jihan Inzaji (20062)
Nabila Septiani (20063)
Nur’Ailia Safitri (20064)

AKADEMI KEPERAWATAN POLRI

JAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum Wr.Wb

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah Agama Islam yang berjudul
“Transplantasi Organ Tubuh”. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini.

Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah
kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jakarta, 2 September 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................... ii
BAB II :PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................. 1
1.3 Tujuan..................................................................................... 1
BAB II :PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Transplantasi ....................................................... 2
2.2 Hukum Pendonoran Mata, Ginjal & Jantung Menurut Islam. . 3
2.3 Donor Mata, Ginjal & Jantung Dalam Hukum Islam .............. 3
2.4 Tujuan dan Syarat Melakukan Transplantasi Organ Tubuh
Manusia Menurut Islam .......................................................... 4
2.5 Kondisi Transplantasi Organ yang Tidak di Perbolekan dalam
Islam ....................................................................................... 5
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................ 6
3.2 Saran....................................................................................... 6
3.3 Daftar Pustaka ..................................................................... 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran
berkembang dangan pesat.salah satunya adalah kemajuan dalam teknik
Tranplantasi organ tubuh yang merupakan suatu teknologi medis untuk melakukan
penggantian organ tubuh pasien yang tidak berfungsi dengan organ dari individu
yang lain. Sejak kesuksesan transplantasi pertama kali pada tahun 1954,
perkembangan tranplantasi maju dengan pesat, kemajuan ilmu dan teknologi
memungkinkan pengawetan organ dan jaringan dapat di tranplantasikan.
Dalam pelaksanaan transplantasi organ tubuh ada pihak ketiga terkait
dengannya, pertama yaitu orang yg menyumbangkan organ tubuhnya yang masih
sehat untuk di pasangkan pada orang lain yang organ tubuhnya menderita sakit
atau terjadi kelainan, yang kedua yaitu resipien yang menerima organ tubuh dari
pendonor karena suatu hal organ tubuhnya harus di ganti, ketiga adalah tim ahli
atau dokter yang menangani operasi tranplantasi dari pihak pendono kepada
resipien.
Agama Islam di wahyu kan dengan memuat aturan yang bertujuan
mengembangkan kesejahteraan manusia, sebagai rahmat bagi semua makhluk,
sertai mempunyai peran membatasi seminimal mungkin timbulnya kerusakan,
menigkatkan seoptimal mungkin kemashalatan. Adapun yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah :

1.2 Rumusan Masalah:


 Apakah yang dimaksud dengan Transplantasi?
 Bagaimana Hukum islam Terhadap Donor mata,ginjal,dan jantung?
 Tujuan dan syarat melakukan Transplantasi Organ Tubuh manusia menurut
islam
 Bagaimanakah kondisi Transplantasi Organ yang tidak di perbolehkan?
1.3 Tujuan :
 Untuk Mengetahui apa yang di maksud dengan Transplantasi.
 Untuk Mengetahui Hukum islam terhadap donor Mata,ginjal,dan Jantung
 Untuk Mengetahui Tujuan dan syarat yang di perbolehkan untuk melakukan
Transplantasi Organ Tubuh menurut islam.
 Untuk Mengetahui kondisi tranplantasi organ yang tidak di perbolehkan
1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Transplantasi


Transplantasi adalah pemindahan suatu jaringan atau organ
manusia tertentu, dari suatu tempat ke tempat lain, pada tubuhnya sendiri
atau tubuh orang lain untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat
atau tidak berfungsi dengan baik.
Pencangkokan organ tubuh yang menjadi pembicaraan pada
waktu ini adalah : Mata, Ginjal dan Jantung. Karena ketiga organ tubuh
tersebut sangat penting fungsinya untuk manusia, terutama sekali ginjal
dan jantung. Mengenai donor mata pada dasarnya dilakukan, karena ingin
membagi kebahagiaan kepada orang yang belum pernah melihat
keinadahan alam ciptaan Allah ini ataupun orang yang menjadi buta
karena penyakit.
Transplantasi ditinjau dari prakteknya, dapat dibedakan menjadi:
1. Autotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ ke tempat lain
dalam tubuh orang itu sendiri.
2. Homotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ dari tubuh
seseorang ke tubuh orang lain.
3. Heterotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ dari satu
spesies ke tubuh spesies lainnya.
Orang yang anggota tubuhnya dipindahkan disebut donor (pendonor),
sedangkan yang menerima disebut Resipien. Cara ini merupakan solusi bagi
penyembuhan organ tubuh tersebut karena penyembuhan/pengobatan
dengan prosedur medis biasa tidak ada harapan kesembuhannya.

2.2 Hukum Pendonoran Mata, Ginjal Dan Jantung Menurut Islam


Dalam pendonoran suatu jaringan atau organ dari tubuh seorang
resipien, dalam masalah ini memiliki keterikatan dengan hukum islam,
dalam artian bisa jadi sang pendonor itu seorang NonMuslim, sedangkan
resipien seorang muslim atau sebaliknya Syekh Qardawi menjelaskan
bahwa pendonoran itu termasuk sedekah, dan sedekah menurut Beliau
boleh di berikan kepada seorang muslim atau non muslim tapi tidak boleh
di berikan kepada si Kafir yang memusuhi Islam.
2
Seperti halnya tidak boleh di berikan kepada orang Murtad, maka
menurut beliau pendonoran kepada non muslim itu di perbolehkan dengan
ketentuan tersebut, tetapi jika terjadi dua orang yang sama-sama
membutuhkan pendonoran yang satu muslim dan yang lain non muslim,
maka orang muslimlah yang harus di utamakan. Kemudian mengenai
bagaimana jika resipien adalah orang muslim apakah boleh menerima
transplantasi organ tubuh dari non muslim, maka masih menurut beliau hal
itu tetap di perbolehkan karena organ tubuh tidaklah bisa di kategorikan
muslim atau non muslim.

2.3 Donor Mata,Ginjal dan Jantung Dalam Hukum Islam


Donor mata,ginjal dan jantung diartikan dengan pemberian organ
kepada orang yang membutuhkannya. Organ tersebut jika berasal dari
mayit yang telah diupayakan oleh dokter ahli, sehingga dapat digunakan
oleh orang yang sangat membutuhkannya. Dan yang terjadi masalah
dalam hukum Islam, karena organ yang dipindahkan kepada orang yang
membutuhkan, adalah berasal dari mayit, sehingga terjadi dua pendapat di
kalangan Fuqaha. Ada yang mengharamkan dan ada pula yang
membolehkannya dengan mengemukakan alasan masing-masing.
Misalnya:

Bagi ulama yang membolehkannya. mendasarkan pendapatnya pada hajat


(kebutuhan) orang yang membutuhkan, maka perlu ditolong agar dapat terhindar dari
kesulitan yang dialaminya, dengan cara mendapatkan donor organ dari mayat.dan
apabila sang pendonor yang sudah meninggal telah mewariskan untuk mendonorkan

 Diriwayatkan dari A’isyah Ummul Mu’minin RA bahwa Rasulullah SAW bersabda :

ِ ‫َكسْ ُر َع ْظ ِم ْال َم ِّي‬


‫ت َك َكسْ ِر ِه َح ًّيا‬

“Memecahkan tulang mayat itu sama dengan memecahkan tulang orang hidup.” (HR.
Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Hibban)
2.4 Tujuan dan Syarat Melakukan Transplantasi Organ Tubuh Manusia
Menurut Islam
Tujuan dari Transplantasi adalah pergantian organ atau jaringan
tubuh yang tidak lagi berfungsi dengan organ atau jaringan sehat
yang berasal dari tubuh sendiri atau orang lain. Lalu bagaimana hukum
menurut Islam syarat apa saja yang harus di lakukan seorang muslim
melaukan Transplantasi Organ. Menurut Prof. Masyfuk Zuhdi, apabila
pencangkokan tersebut dilakukan pada saat pendonor dalam keadaan
hidup sehat wal afiat, begitu juga sakit (koma) atau hampir meninggal,
maka hukumnya adalah dilarang (haram), sedangkan apabila di lakukan
ketika pendonor sudah meninggal maka hukumnya ada yang
mengharamkan. Keharaman tersebut di dasarkan pada adanya larangan
untuk menyakiti si mayit sebagaimana menyakiti orang yang hidup.
Namun syarat tidak mewariskan jasadnya kepada mereka,
sehingga mereka tidak berhak untuk mendonorkan apapun dari si mati,
juga ada yang memperbolehkannya dengan syarat- syarat tertentu.
Adapun syarat-syarat tersebut adalah :
1. Resipien dalam keadaan darurat, yang dapat mengancam jiwanya dan ia
sudah menempuh pengobatan secara medis dan non medis, tapi tidak
berhasil.
2. Pencangkokan tidak menimbulkan komplikasi penyakit yang lebih berat
bagi repisien dibandingkan dengan keadaan sebelum pencangkokan.
3. Tidak menimbulkan bahaya bagi orang yang diambil organnya
(pendonor).
4. Ada persetujuan dari pemilik organ asli (ahli warisnya).

 Kondisi Transplantasi Organ Yang Tidak di Perbolehkan Dalam Islam

Dalam ilmu kedokteran ada beberapa syarat untuk melakukan


transplantasi contohnya organ yang ingin di transplantasikan harus dalam
keadaan sehat dan normal,begitu juga dalam islam ada beberapa syarat
yang tidak di perbolehkan untuk melakukan Tranplantasi Organ adalah:
1. Seseorang mendonorkan organ tubuh yang cuma satu-satunya dalam
tubuhnya, misalnya hati atau jantung, karena dia tidak mungkin dapat
hidup tanpa adanya organ tersebut dan tidak diperkenankan
menghilangkan dharar dari orang lain dengan menimbulkan dharar
pada dirinya. Maka kaidah syar'iyah yang berbunyi: "Dharar (bahaya,
kemelaratan, kesengsaraan, nestapa) itu harus dihilangkan," dibatasi
oleh kaidah lain yang berbunyi: "Dharar itu tidak boleh dihilangkan
dengan menimbulkan dharar pula."
2. Penjualan Organ Tubuh Sejauh mengenai praktik penjualan organ
tubuh manusia, ulama sepakat bahwa praktik seperti itu hukumnya
haram berdasarkan pertimbangan-pertimbangan.

Seseorang tidak boleh menjual benda-benda yang bukan


miliknya. Sebuah hadis menyatakan, “ Diantara orang-orang yang akan
dimintai pertanggungjawaban di akhirat adalah mereka yang menjual
manusia merdeka dan memakan hasilnya.” Dengan demikian , jika
seseorang menjual manusia merdeka, maka selamanya si pembeli
tidak memiliki hak apapun atas diri manusia itu, karena sejak awal
hukum transaksi itu sendiri adalah haram. Penjualan organ manusia
bisa mendatangkan penyimpangan, dalam arti bahwa hal tersebut
dapat mengakibatkan diperdagangkannya organ-organ tubuh orang
miskin dipasaran layaknya komoditi lain.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas penulis mengesimpulkan bahwa
transplantasi dalam hukum Islam terjadi pertentangan di antara kalangan
para ulama apakah boleh atau tidak. Kebanyakan ulama baik ulama klasik
dan kontemporer mengatakan bahwa trasplantasi organ tubuh manusia
dengan organ tubuh hewan yang suci hukumnya boleh. Jika tidak didapatkan
maka bisa memakai organ tubuh hewan yang najis seperti celeng dan anjing.
Dan jika keduanya (yang suci dan yang najis) juga tidak didapatkan maka
bisa menggunakan organ tubuh manusia dengan catatan tidak menimbulkan
bahaya baik bagi pendonor begitu juga bagi resipien dan keluarga resipien
ikhlas dan rela dengan pendonoran tersebut.

3.2 Saran
Sebaiknya jika kita ingin melakukan sesuatu harus di pertimbangkan dahulu
apakah yang kita lakukan sudah diperbolehkan menurut syariat Hukum Islam
atau tidak.
6

DAFTAR PUSTAKA

https://nurkholisbahrun.wordpress.com/2010/04/30/hukum-transplantasi-
dalam-hukum-islam-fiqh/
Kepastian Hukum Transplantasi Organ Yang Mencerminkan Nilai
Kemanusiaan: Media Bhakti
Hasbi, Muhammad. Transplantasi Organ Tubuh Manusia Menurut
Hokum Islam: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Sarimin, H. Pandangan Hukum Islam Terhadap Transplantasi Organ
Tubuh Dan Transfusi Darah
Qardawi, Yusuf. 1995. Seputar Pencangkoan Organ Tubuh Jilid II.
Jakarta: Gema Insani Press
http://osolihin.worfpress.com/ /nasyrah-hukum-syara-transplantasi-organ-
tubuh/
Zuhdi, Masjfuk. Pencangkokan Organ Tubuh Dalam Masaail Fiqhiyah.
Jakarta: Cet V
Qardawi, Yusuf. 1995. Seputar Pencangkoan Organ Tubuh. Jakarta:
Gema Insani Press
7

Anda mungkin juga menyukai