Disusun oleh :
Ayu Amalia
Gita Indah Cahyani
Irmayanti
Muhammad Fahreza
Rohaidah
ArieIsmail
Nurrohman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transplantasi ialah pemindahan organ tubuh yang masih mempunyai daya hidup sehat untuk
menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak berfungsi lagi dengan baik . pada saat ini
juga, ada upaya untuk memberikan organ tubuh kepada orang yang memerlukan, walaupun orang
itu tidak menjalani pengobatan, yaitu untuk orang yang buta. Hal ini khusus donor mata bagi orang
buta.
Dalam pelaksanaan transplantasi organ tubuh ada tiga pihak terkait dengannya: pertama,donor,
yaitu orang yang menyumbangkan organ tubuhnya yang masih sehat untuk dipasangkan pada orang
lain yang organ tubuhnya menderita sakit, atau terjadi kelainan. Kedua: resepien, yaitu orang yang
menerrima organ tubuh dari donor yang karena satu dan lain ha, organ tubuhnya harus diganti.
Ketiga, tim ahli, yaitu para dokter yangmenangani operasi transplantasi dari pihak donor kepada
pasien.
Transplantasi organ tubuh manusia merupakan masalah baru yang belum pernah dikaji oleh
para fuqaha klasik tentang hukum-hukumnya. Karena masalah ini adalah anak kandung dari
kemajuan ilmiah dalam bidang pencangkokan anggota tubuh, dimana para dokter modern bisa
mendatangkan hasil yang menakjubkan dalam memindahkan organ tubuh dari orang yang masih
hidup/ sudah mati dan mencangkokkannnya kepada orang lain yang kehilangan organ tubuhnya
atau rusak karena sakit dan sebagainya yang dapat berfungsi persis seperti anggota badan itu pada
tempatnya sebelum di ambil.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Pencangkokan organ tubuh yang menjadi pembicaraan pada waktu ini adalah: Mata, Ginjal
dan jantung. Karena ketiga organ tubuh tersebut sangat penting fungsinya untuk manusia,
terutama sekali ginjal dan jantung. Mengenai donor mata pada dasarnya dilakukan, karena ingin
membagi kebahagiaan kepada orang yang belum pernah melihat keinadahan alam ciptaan Allah
ini ataupun orang yang menjadi buta karena penyakit.
B. Macam-macam Cara Melakukan Transplantasi Organ Tubuh
Ada 3 (tiga) tipe donor organ tubuh, dan setiap tipe mempunyai permasalahan sendiri,
yaitu:3
2. Donor dalam keadaan hidup koma atau diduga akan meninggal segera.
Untuk tipe ini, pengambilan organ tubuh donor memerlukan alat control
dan penunjang kehidupan, misalnya dengan bantuan alat pernafasan khusus.
Kemudian alat penunjang kehidupan tersebut dicabut, setelah selesai proses
pengambilan organ tubuhnya. Hanya kriteria mati secara medis/klinis dan
yuridis perlu ditentukan dengan tegas dan tuntas. Aoakah criteria mati itu
ditandai dengan berhentinya denyut jantung dan pernafasan6 ataukah ditandai
dengan berhentinya fungsi otak7.
Penegasan mati secara klinis dan yuridis itu sangat penting bagi dokter
sebagai pegangan dalam menjalankan tugasnya, sehingga ia tidak khawatir
dituntut melakukan pembunuhan berencana oleh keluarga yang bersangkutan
sehubungan dengan praktek transplantasi
itu. Apabila melakukan transplantasi organ oleh pendonor yang dalam keadaan
koma atau hampir meninggal, maka Islampun tidak megizinkan, karena:8
a. Hadits Nabi
Misalnya orang yang mengambil organ tubuh seseorang donor yang belum
meninggal secara klinis dan yuridis untuk transplantasi berarti ia membuat
madhorot kepada donor dengan mempercepat kematiannya.
b. Manusia wajib berikhtiar untuk menyembuhkan penyakitnya, demi
mempertahankan hidupnya, tetapi hidup dan mati itu ditangan Allah,. Karena
itu, manusia tidak boleh mencabut nyawanya sendiri (bunuh diri), atau
mempercepat kematian kematian orang lain, sekalipun dilakukan oleh dokter
dengan maksud untuk mengurangi dan menghentikan penderitaan si pasien.
Tipe ini merupakan tipe yang ideal, sebab secara medis tinggal menunggu
penentuan kapan donor dianggap meninggal secara medis dan yuridis, dan harus
memperhatikan pula daya tahan organ tubuh yang mau diambil untuk
transplantasi.10
تداووا عبادهلال فاءن هلال لم يضع داء اال وضع له دواء غير داء واحد الهرم
tua”.15.
.يزال الضرر
Akan tetapi Mendonorkan Organ tubuh dapat menjadi haram hukumya apabila:
1. Transplantasi organ tubuh diambil dari orang yang masih dalam keadaan hidup
sehat, dengan alasan : Firman Allah dalam Alqur’an
S. Al-Baqarah ayat 195, bahwa ayat tersebut mengingatkan , agar jangan
gegabah dan ceroboh dalam melakukan sesuatu, tetapi harus memperhatikan
akibatnya, yang kemungkinan bisa berakibat fatal bagi diri donor, meskipun
perbuatan itu mempunyai tujuan kemanusiaan
yang baik dan luhur. Melakukan transplantasi dalam keadaan dalam keadaan
koma. Walaupun menurut dokter bahwa si donor itu akan segera meninggal
maka transplantasi tetap haram hukumnya karena hal itu dapat mempercepat
kematiannya dan mendahului kehendak Allah. Dalam hadis nabi dikatakan:
“Tidak boleh membuat madharat pada diri sendiri dan tidak boleh pula membuat
madharat pada orang lain.”(HR. Ibnu Majah, No.2331)
2. Penjualan Organ Tubuh Sejauh mengenai praktik penjualan organ tubuh
manusia, ulama sepakat bahwa praktik seperti itu hukumnya haram berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan berikut16: Seseorang tidak boleh menjual benda-
benda yang bukan miliknya.
Sebuah hadis menyatakan, “Diantara orang-orang yang akan dimintai
pertanggungjawaban di akhirat adalah mereka yang menjual manusia merdeka
dan memakan hasilnya.” Dengan demikian, jika seseorang menjual manusia
merdeka, maka selamanya si pembeli tidak memiliki hak apapun atas diri
manusia itu, karena sejak awal hukum transaksi itu sendiri adalah haram.
Penjualan organ manusia bisa mendatangkan penyimpangan, dalam arti bahwa
hal tersebut dapat mengakibatkan diperdagangkannya organ-organ tubuh orang
miskin dipasaran layaknya komoditi lain.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dari uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Transplantasi
adalah pemindahan organ tubuh yang mempunyai daya hidup yang sehat untuk
menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak berfungsi dengan baik, yang
apabila diobati dengan prosedur medis biasa, harapan penderita untuk bertahan
hidupnya tidak ada lagi.
Ada 3 (tiga) tipe donor organ tubuh, dan setiap tipe mempunyai
permasalahan sendiri, yaitu: Donor dalam keadaan hidup dan sehat, donor dalam
keadaan hidup koma atau diduga akan meninggal segera, donor dengan keadaan mati
(meninggal dunia).
Syarat di perbolehkannya melakukan transplantasi organ tubuh Apabila
pencangkokan atau transplantasi organ tubuh dari donor yang telah meninggal
secara klinis dan yuridi, maka Islam mengizinkan dengan syarat: Resipien atau
penerima sumbangan donor, berada dalam keadaan darurat, yang mengancam
jiwanya, dan ia sudah menempuh pengobatan secara medis dan non medis, tetapi
tidak berhasil. pencangkokan tidak akan menimbulkan komplikasi penyakit yang
lebih gawat bagi resipien dibandingkan dengan keadaannya sebelumnya.
Transplantasi organ yang di haramkan adalah Transplantasi organ tubuh
diambil dari orang yang masih dalam keadaan hidup sehat, Penjualan Organ Tubuh
Sejauh mengenai praktik penjualan organ tubuh manusia, ulama sepakat bahwa
praktik seperti itu hukumnya haram.
Daftar Pustaka