0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan18 halaman
Dokumen tersebut membahas pandangan Islam tentang transplantasi organ. Ada dua pendapat di kalangan ulama, yaitu yang mengharamkan karena menganggap dapat mempercepat kematian donor, dan yang membolehkan asalkan tujuannya untuk menolong orang buta dan memenuhi syarat-syarat tertentu seperti persetujuan donor atau ahli warisnya. Secara umum, transplantasi dari mayat diijinkan asalkan prosedurnya benar.
Dokumen tersebut membahas pandangan Islam tentang transplantasi organ. Ada dua pendapat di kalangan ulama, yaitu yang mengharamkan karena menganggap dapat mempercepat kematian donor, dan yang membolehkan asalkan tujuannya untuk menolong orang buta dan memenuhi syarat-syarat tertentu seperti persetujuan donor atau ahli warisnya. Secara umum, transplantasi dari mayat diijinkan asalkan prosedurnya benar.
Dokumen tersebut membahas pandangan Islam tentang transplantasi organ. Ada dua pendapat di kalangan ulama, yaitu yang mengharamkan karena menganggap dapat mempercepat kematian donor, dan yang membolehkan asalkan tujuannya untuk menolong orang buta dan memenuhi syarat-syarat tertentu seperti persetujuan donor atau ahli warisnya. Secara umum, transplantasi dari mayat diijinkan asalkan prosedurnya benar.
cangkok atau pemindahan seluruh atau sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain, atau dari suatu bagian ke bagian yang lain pada tubuh yang sama. Transplantasi ini ditujukan untuk menggantikan organ yang rusak atau tak befungsi pada penerima dengan organ lain yang masih berfungsi dari donor. Donor organ dapat merupakan orang yang masih hidup maupun telah meninggal. Organ-organ yang dapat ditransplantasikan adalah jantung, transplantasi ginjal,hati, paru- paru, pankreas, organ pencernaan, dan kelenjar timus, juga jaringan, termasuk cangkok tulang, tendon cangkok kornea, cangkok kulit, penanaman Katup jantung buatan, saraf dan pembuluh darah. Di dunia, cangkok ginjal adalah yang terbanyak di antara cangkok organ, diikuti oleh hati dan jantung. Jaringan yang paling banyak ditransplantasikan adalah cangkok kornea dan mukuloskeletal; jumlahnya 10x lebih banyak dari transplantasi organ. Dalam pelaksanaan transplantasi organ tubuh ada tiga pihak terkait dengannya: 1. Donor, yaitu orang yang menyumbangkan organ tubuhnya yang masih sehat untuk dipasangkan pada orang lain yang organ tubuhnya menderita sakit, atau terjadi kelainan. 2. Resepien, yaitu orang yang menerima organ tubuh dari donor yang karena satu dan lain ha, organ tubuhnya harus diganti. 3. Ahli, yaitu para dokter yang menangani operasi transplantasi dari pihak donor kepada pasien. 3 tipe donor organ tubuh
1. Donor dalam keadaan hidup sehat. Tipe
ini memerlukan seleksi cermat dan general check up, baik terhadap donor maupun terhadap penerima (resepient), demi menghindari kegagalan transplantasi yang disebabkan oleh karena penolakan tubuh resepien, dan sekaligus mencegah resiko bagi donor. 2. Donor dalam hidup koma atau diduga akan meninggal. Untuk tipe ini, pengambilan organ tubuh donor memerlukan alat control dan penunjang kehidupan, misalnya dengan bantuan alat pernapasan khusus. Kemudian alat-alat tersebut di cabut setelah pengambilan organ tersebut selesai. 3. Donor dalam keadaan mati. Tipe ini merupakan tipe yang ideal, sebab secara medis tinggal menunggu penentuan kapan donor dianggap meninggal secara medis dan yudiris dan harus diperhatikan pula daya tahan organ tubuh yang mau di transplantasi Pandangan islam tentang Transplantasi Contoh donor mata, termasuk salah satu keberhasilan teknologi dalam ilmu kedokteran, yang dapat mengatasi salah satu kesulitan yang dialami oleh orang buta. Dalam hukum islam, karena kornea mata yang dipindahkan kepada orang buta, adalah berasal dari mayat, sehingga terjadi dua pendapat. Ada yang mengharamkan dan ada pula yang membolehkannya dengan mengemukakan alas an masing-masing Kelompok yg mengharamkan
Bagi ulama yang mengharamkannya;
mendasarkan pendapatnya pada hadits yang berbunyi: “sesungguhnya pecahnya tulang mayat (bila dikoyak-koyak), seperti (sakitnya dirasakan mayat) ketika pecahnya tulangnya diwaktu ia masih hidup. H. R. Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah yang bersumber dari Aisyah. Transplantasi organ tubuh diambil dari orang yang masih dalam keadaan hidup sehat, dengan alasan : Firman Allah dalam Alqur’an S. Al-Baqarah ayat 195, bahwa ayat tersebut mengingatkan , agar jangan gegabah dan ceroboh dalam melakukan sesuatu, tetapi harus memperhatikan akibatnya, yang kemungkinan bisa berakibat fatal bagi diri donor, meskipun perbuatan itu mempunyai tujuan kemanusiaan yang baik dan luhur. Melakukan transplantasi dalam keadaan dalam keadaan koma. Walaupun menurut dokter bahwa si donor itu akan segera meninggal maka transplantasi tetap haram hukumnya karena hal itu dapat mempercepat kematiannya dan mendahului kehendak Allah. Dalam hadis nabi dikatakan : “ Tidak boleh membuat madharat pada diri sendiri dan tidak boleh pula membuat madharat pada orang lain.”(HR. Ibnu Majah) Termasuk juga Penjualan Organ Tubuh.Sejauh mengenai praktik penjualan organ tubuh manusia, ulama sepakat bahwa praktik seperti itu hukumnya haram Kelompok yg membolehkan
Ulama yang membolehkannya; mendasarkan
pendapatnya pada hajat (kebutuhan) orang yang buta untuk melihat, maka perlu ditolong agar dapat terhindar dari kesulitan yang dialaminya, dengan cara mendapatkan donor mata dari mayat. QS al-Insyirah: 5 Kebolehan transplantasi organ dibatasi dengan ketentuan
Transplantasi organ tersebut adalah satu-satunya bentuk
(cara) penyembuhan yang bisa ditempuh. Derajat keberhasilan dari prosedur ini diperkirakan tinggi. Ada persetujuan dari pemilik organ yang akan ditransplantasikan atau dari ahli warisnya. Kematian orang yang organnya akan diambil itu telah benar-benar diakui oleh dokter yang reputasinya terjamin, sebelum diadakan operasi pengambilan organ. Resipien organ tersebut sudah diberitahu tentang operasi transplantasi berikut implikasnya. Sekian