Anda di halaman 1dari 18

Pandangan Islam

tentang transplantasi
Pendahuluan

Transplantasi organ adalah transplantasi atau


cangkok atau pemindahan seluruh atau
sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain,
atau dari suatu bagian ke bagian yang lain pada tubuh
yang sama. Transplantasi ini ditujukan untuk
menggantikan organ yang rusak atau tak befungsi
pada penerima dengan organ lain yang masih
berfungsi dari donor. Donor organ dapat merupakan
orang yang masih hidup maupun telah meninggal.
Organ-organ yang dapat ditransplantasikan
adalah jantung, transplantasi ginjal,hati, paru-
paru, pankreas, organ pencernaan, dan kelenjar
timus, juga jaringan, termasuk cangkok tulang,
tendon cangkok kornea, cangkok kulit,
penanaman Katup jantung buatan, saraf dan
pembuluh darah. Di dunia, cangkok ginjal adalah
yang terbanyak di antara cangkok organ, diikuti
oleh hati dan jantung. Jaringan yang paling banyak
ditransplantasikan adalah cangkok kornea dan
mukuloskeletal; jumlahnya 10x lebih banyak dari
transplantasi organ.
 Dalam pelaksanaan transplantasi organ tubuh ada tiga pihak
terkait dengannya: 
1. Donor, yaitu orang yang menyumbangkan organ tubuhnya
yang masih sehat untuk dipasangkan pada orang lain yang
organ tubuhnya menderita sakit, atau terjadi kelainan. 
2. Resepien, yaitu orang yang menerima organ tubuh dari
donor yang karena satu dan lain ha, organ tubuhnya harus
diganti. 
3. Ahli, yaitu para dokter yang menangani operasi
transplantasi dari pihak donor kepada pasien.
3 tipe donor organ tubuh

1.  Donor dalam keadaan hidup sehat. Tipe


ini memerlukan seleksi cermat dan general
check up, baik terhadap donor maupun
terhadap penerima (resepient), demi
menghindari kegagalan transplantasi yang
disebabkan oleh karena penolakan tubuh
resepien, dan sekaligus mencegah resiko bagi
donor.
2. Donor dalam hidup koma atau diduga akan meninggal.
Untuk tipe ini, pengambilan organ tubuh donor memerlukan
alat control dan penunjang kehidupan, misalnya dengan
bantuan alat pernapasan khusus. Kemudian alat-alat tersebut
di cabut setelah pengambilan organ tersebut selesai.
3. Donor dalam keadaan mati. Tipe ini merupakan tipe yang
ideal, sebab secara medis tinggal menunggu penentuan kapan
donor dianggap meninggal secara medis dan yudiris dan
harus diperhatikan pula daya tahan organ tubuh yang mau di
transplantasi
Pandangan islam tentang
Transplantasi
Contoh donor mata, termasuk salah satu
keberhasilan teknologi dalam ilmu kedokteran, yang
dapat mengatasi salah satu kesulitan yang dialami
oleh orang buta.
Dalam hukum islam, karena kornea mata yang
dipindahkan kepada orang buta, adalah berasal dari
mayat, sehingga terjadi dua pendapat. Ada yang
mengharamkan dan ada pula yang membolehkannya
dengan mengemukakan alas an masing-masing
Kelompok yg mengharamkan

Bagi ulama yang mengharamkannya;


mendasarkan pendapatnya pada hadits yang
berbunyi:
“sesungguhnya pecahnya tulang mayat (bila
dikoyak-koyak), seperti (sakitnya dirasakan
mayat) ketika pecahnya tulangnya diwaktu ia
masih hidup.
H. R. Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah yang
bersumber dari Aisyah.
Transplantasi organ tubuh diambil dari orang yang
masih dalam keadaan hidup sehat, dengan alasan :
Firman Allah dalam Alqur’an S. Al-Baqarah ayat
195, bahwa ayat tersebut mengingatkan , agar
jangan gegabah dan ceroboh dalam melakukan
sesuatu, tetapi harus memperhatikan akibatnya,
yang kemungkinan bisa berakibat fatal bagi diri
donor, meskipun perbuatan itu mempunyai tujuan
kemanusiaan yang baik dan luhur.
Melakukan transplantasi dalam keadaan dalam keadaan
koma. Walaupun menurut dokter bahwa si donor itu akan
segera meninggal maka transplantasi tetap haram
hukumnya karena hal itu dapat mempercepat kematiannya
dan mendahului kehendak Allah. Dalam hadis nabi
dikatakan : “ Tidak boleh membuat madharat pada diri
sendiri dan tidak boleh pula membuat madharat pada orang
lain.”(HR. Ibnu Majah)
Termasuk juga Penjualan Organ Tubuh.Sejauh mengenai
praktik penjualan organ tubuh manusia, ulama sepakat
bahwa praktik seperti itu hukumnya haram
Kelompok yg membolehkan

 Ulama yang membolehkannya; mendasarkan


pendapatnya pada hajat (kebutuhan) orang yang
buta untuk melihat, maka perlu ditolong agar
dapat terhindar dari kesulitan yang dialaminya,
dengan cara mendapatkan donor mata dari mayat.
QS al-Insyirah: 5
Kebolehan transplantasi organ dibatasi
dengan ketentuan

Transplantasi organ tersebut adalah satu-satunya bentuk


(cara) penyembuhan yang bisa ditempuh.
Derajat keberhasilan dari prosedur ini diperkirakan tinggi.
 Ada persetujuan dari pemilik organ yang akan
ditransplantasikan  atau dari ahli warisnya.
Kematian orang yang organnya akan diambil itu telah
benar-benar diakui oleh dokter yang reputasinya terjamin,
sebelum diadakan operasi pengambilan organ.
Resipien organ tersebut sudah diberitahu tentang operasi 
transplantasi berikut implikasnya.
Sekian

Terima Kasih
RINGKASAN

Anda mungkin juga menyukai