https://www.researchgate.net/publication/
333456810_KEPASTIAN_HUKUM_TRANSPLANTASI_ORGAN_YANG_MENCERMINKAN_NILAI_KEMANUSIAAN
• Menurut PP No. 18 Tahun 1981
– Transplantasi adalah rangkaian tindakan
kedokteran untuk pemindahan alat dan atau
jaringan organ tubuh manusia yang berasal dari
tubuh sendiri atau tubuh orang lain dalam rangka
pengobatan untuk menggantikan alat atau
jaringan organ tubuh yang tidak berfungsi dengan
baik.
• http://repository.untag-sby.ac.id/1681/3/Bab%20II.pdf
Jenis-Jenis Transplantasi
• Dari sudut pandang pendonor :
– Transplantasi donor hidup
– Transplantasi donor mati / jenazah
• Agama Islam
• Transplantasi Organ diperbolehkan dengan Syarat :
• 1. Resipien (penerima organ) berada dalam keadaan darurat
yang mengancam dirinya setelah menempuh berbagai upaya
pengobatan yang lama.
• 2. Pencangkokan tidak akan menimbulkan akibat atau
komplikasi yang lebih gawat.
• 3. Telah disetujui oleh wali atau keluarga korban dengan niat
untuk menolong bukan untuk memperjual-belikan.
• Agama Kristen
• Pada umumnya Gereja memperkenankan
transplantasi organ tubuh, adalah Injil Kehidupan,
menurut pandangan Iman Kristen transplantasi organ
merupakan salah satu bentuk perbuatan yang terpuji
karena dapat membantu orang yang kesehatan
tubuhnya terganggu atau sakit dan juga ingin
menyelamatkan jiwa seseorang. Apabila donor organ
tubuh adalah seorang yang telah meninggal dunia,
maka tidak timbiul masalah normal.
• Agama Katolik
• Transplantasi organ tubuh tidak dapat diterima secara moral,
kalau pemberi atau yang bertanggung jawab untuk dia tidak
memberikan persetujuan dengan penuh kesadaran.
Sebaliknya, transplantasi sesuai dengan hukum susila dan
malahan dapat berjasa sekali, kalau bahaya dan risiko fisik dan
psikis, yang dipikul pemberi, sesuai dengan kegunaan yang
diharapkan pada penerima. Langsung menyebabkan keadaan
cacat atau kematian seseorang, selalu dilarang secara moral,
meskipun dipakai untuk menunda kematian orang lain.
• Agama Buddha
• Dalam pengertian Buddhis, seorang terlahir kembali dengan badan yang baru. Oleh
karena itu, pastilah organ tubuh yang telah didonorkan pada kehidupan yang
lampau tidak lagi berhubungan dengan tubuh dalam kehidupan yang sekarang.
Artinya, orang yang telah mendanakan anggota tubuh tertentu tetap akan terlahir
kembali dengan organ tubuh yang lengkap dan normal. Ia yang telah berdonor
kornea mata misalnya, tetap akan terlahir dengan mata normal, tidak buta.
Malahan, karena donor adalah salah satu bentuk karma baik, ketika seseorang
berdana kornea mata, dipercaya dalam kelahiran yang berikutnya, ia akan
mempunyai mata lebih indah dan sehat dari pada mata yang ia miliki dalam
kehidupan saat ini. (Diansiljian, 2011)
• Namun jika dilakukan tanpa seizin donor atau ahli waris melanggar Pancasila
Buddhis sila kedua, yaitu : “Adinadanna veramani sikkhapadam samadiyami” yang
berarti aku bertekad melatih diri untuk menghindari tindakan pencurian”