Anda di halaman 1dari 34

Pemicu 3 Agama

Putu Dewinta Darmada

LO 1
Definisi Transplantasi Organ Tubuh

Menurut Princeton
University
Organ transplant: an operation
moving an organ from one organism
(the donor) to another (the recipient)
Transplantasi organ: operasi
memindahkan organ dari satu
organisme (donor) yang lain
(penerima)

Pengertian Transplantasi
Transplantasi berarti; suatu proses
pemindahan
atau
pencangkokan
jaringan atau organ tubuh dari suatu
atau seorang individu ke tempat yang
lain pada individu itu atau ke tubuh
individu lain.
Dalam dunia kedokteran jaringan atau
organ tubuh yang dipindah disebut graft
atau transplant; pemberi transplant
disebut donor; penerima transplant
disebut kost atau resipien.

Transplantasi termasuk inovasi alternatif


dalam dunia bedah kedokteran modern,
meski telah dilakukan beberapa abad
sebelumnya secara sederhana.
Perkembangan dunia bedah beberapa
dekade terakhir, kajian dan studi
mengenai transplantasi meramaikan
perkembangan ilmu kedokteran karena
merupakan tantangan medis tersendiri

LO 2
Jenis jenis transplantasi

Jenis-jenis transplantasi
Melihat dari hubungan genetik antara donor
(pemberi jaringan atau organ yang
ditransplantasikan) dan resipien (orang yang
menerima pindahan jaringan atau organ), ada
3 (tiga) macam pencangkokan, yaitu :
1. Auto Transplantasi, yaitu transplantasi
dimana donor resipiennya satu individu.
Seperti seorang yang pipinya dioperasi, untuk
memulihkan bentuk, diambilkan daging dari
bagian badannya yang lain dalam badannya
sendiri.

2. Homo Transplantasi, yakni dimana transplantasi


itu si donor dan resipiennya individuyang sama
jenisnya, (jenis disini bukan jenis kelamin, tetapi jenis
manusia dengan manusia). Pada homo transplantasi
ini bisa terjadi donor dan resipiennya dua individu
yang masih hidup; bisa juga terjadi antara donor yang
telah meninggal dunia yang disebut cadaver donor,
sedang resipien masih hidup.
3. Hetero Transplantasi, yaitu donor dan resipiennya
dua individu yang berlainan jenisnya, seperti
transplantasi yang donornya adalah hewan
sedangkan resipiennya manusia. (Solusi
Problematika Aktual Hukum Islam, Hasil Muktamar
NU, HL. 484)

Pada hetero transplantasi hampir selalu menyebabkan


timbulnya reaksi penolakan yang sangat hebat dan
sukar sekali diatasi. Maka itu penggunaannya masih
terbatas pada binatang percobaan. Tetapi pernah
diberitakan adanya percobaan mentransplantasikan
kulit babi yang sudah di-iyophilisasi untuk menutup
luka bakar yang sangat luas pada manusia. Sekarang
hampir semua organ telah dapat ditransplantasikan,
sekalipun sebagian masih dalam taraf menggunakan
binatang percobaan, kecuali otak, karena memang
tehnisnya sulit. Namun demikian pernah diberitakan
bahwa di Rusia sudah pernah dilakukan percobaan
mentransplantasikan kepala pada binatang dengan
hasil baik. (Solusi Problematika Aktual Hukum Islam,
Hasil Muktamar NU, HL. 484-485)

MACAM-MACAM DONOR TRANSPLANTASI


1.
TRANSPLANTASI
AUTOLOGUS,
yaitu
perpindahan dari satu tempat ketempat lain dalam
tubuh itu sendiri, yang dikumpulkan sebelum
pemberian kemoterapi.
2. TRANSPLANTASI ALOGENIK, yaitu perpindahan
dari satu tubuh ketubuh lain yang sama spesiesnya,
baik ada hubungan keluarga atau tidak.
3. TRANSPLANTASI SINGENIK, yaitu perpindahan
dari satu tubuh ketubuh lain yang identik, misalnya
pada kasus kembar identik.
4.
TRANSPLANTASI
XENOGRAFT,
yaitu
perpindahan dari satu tubuh ketubuh lain yang tidak
sama spesiesnya.

LO 3
Manfaat (Keuntungan) dan Kerugian
Transplantasi

Manfaat Transplantasi
Organ
Jika dilihat dari fungsi dan manfaatnya transplantasi
organ dapat dikategorikan sebagai life saving. Live
saving maksudnya adalah dengan dilakukannya
transplantasi diharapkan bisa memperpanjang
jangka waktu seseorang untuk bertahan dari
penyakit yang dideritanya.
Kesembuhan dari suatu penyakit, misalnya
rusaknya jantung, ginjal, dll.
Pemulihan kembali fungsi suatu organ, jaringan atau
sel yang telah rusak atau mengalami kelainan, tapi
sama sekali tidak terjadi kesakitan biologis,
misalnya bibir sumbing.

Kerugian
Dalam melakukan teknik transplantasi
terdapat problem yang sangat besar
dan berbahaya, yaitu:
Kemungkinan terjadinya penolakan
oleh tubuh resipien
Kemungkinan terjadinya komplikasi
atau kematian
Beberapa operasi transplantasi tidak
berhasil

Merupakan
operasi
besar
dan
berisiko tinggi
Sulit mendapatkan donor yang
sesuai
Biayanya mahal
Diperlukan Pemakaian obat-obatan
untuk menjaga kondisi pasien
setelah transplantasi dalam jangka
waktu lama

LO 4
Transplantasi menurut pandangan
agama:
Buddha
Hindu
Islam

Menurut Agama Buddha


Melakukan transplantasi organ atau mendonorkan
organ tubuh untuk kesehatan orang lain
merupakan suatu perbuatan baik (karma baik)
menurut ajaran buddha.
Dalam pengertian Budhis, seorang terlahir kembali
dengan badan yang baru. Maka, organ tubuh yang
telah didonorkan pada kehidupan yang lampau
tidak lagi berhubungan dengan tubuh dalam
kehidupan yang sekarang. Artinya, orang yang
telah mendanakan anggota tubuh tertentu tetap
akan terlahir kembali dengan organ tubuh yang
lengkap dan normal.

Dalam ajaran agama Buddha terdapat


apa
yang
disebutUpa-Paramita,
yaitu memberikan organ tubuhnya
untuk menolong makhluk lain.
Hal ini cukup banyak kita jumpai
dalam contoh-contoh cerita Jataka.
Misalnya Sang Bodhisatta memberikan
dagingnya, bahkan hidup-Nya demi
kebahagiaan atau menolong makhluk
lain yang terancam hidupnya dari
kelaparan atau kebuasan makhluk lain.

Upa-Paramitamerupakan
salah
satu
syarat dari beberapa syarat yang
dibutuhkan
bagi
seorangBodhisattauntuk
mencapai
tingkat kebuddhaan.
Selain
itu
di
dalam
agama
Buddha,berdana
berupatransplantasimerupakan
Dana
Paramita, yang dapat meningkatkan nilai
kehidupan manusia di dalam kehidupan
yang akan datang.

Bhikkhuni
Subha
dengan
rela
menyerahkan sepasang biji matanya,
kepada pemuda iseng yang tergilagila kepadanya, yang tak tahan
melihat kecantikannya dengan sorot
matanya
yang
menggiurkan.
Tindakan Bhikkhuni Subha ini tidak
disalahkan
oleh
Sang
Buddha,
bahkan secara ajaib Sang Buddha
mengembalikan bola mata itu ke
tempatnya
semula,
sehingga
Bhikkhuni Subha dapat melihat

DalamVesantara Jataka 539, Sang Buddha


bersabda bahwa dalam Kelahiran Beliau sebagai
Bodhisatta Vesantara, Beliau telah menyatakan
sebagai berikut,
Segala sesuatu yang telah kuberikan kepada
orang lain itu sebenarnya berasal dari orang lain,
dan ini tidak membuat aku menjadi puas. Aku
ingin berdana sesuatu yang betul-betul berasal
dari pribadiku sendiri, karena itu jika seseorang
menginginkan jantungku, akan kubuka rongga
dadaku dan kuberikan jantungku kepadanya. Jika
yang diinginkan adalah kulit serta daging dari
badanku, maka akan kucabik-cabik semua kulit
dan daging dari badanku dan akan kuberikan
kepadanya.

Mendonorkan organ tubuh berarti


menunjukkan adanya rasa belas kasih
dan hati nurani yang luhur.
Ia yang telah berdonor kornea mata
misalnya, tetap akan terlahir dengan
mata normal, tidak buta.
Setiap
umat
Buddha
dibenarkan
mendonorkan setiap organ tubuhnya
dan tidak hanya kedua matanya demi
kebahagiaan
orang
lain,
untuk
kelangsungan hidup orang lain.

Menurut agama Hindu


Transplantasi organ tubuh dapat dibenarkan
dengan alasan, bahwa pengorbanan (yajna)
kepada orang yang menderita, agar dia bebas
dari
penderitaan
dan
dapat
menikmati
kesehatan dan kebahagiaan, jauh lebih penting,
utama, mulia dan luhur, dari keutuhan organ
tubuh manusia yang telah meninggal.
Tetapi sekali lagi, perbuatan ini harus dilakukan
diatas prinsip yajna yaitu pengorbanan tulus
iklas tanpa pamrih dan bukan dilakukan untuk
maksud mendapatkan keuntungan material.

Berkat kemajuan dan bantuan teknologi


canggih di bidang medis (kedokteran), maka
sistem pencangkokan organ tubuh orang
yang telah meninggalpun masih dapat
dimanfaatkan kembali bagi kepentingan
kemanusiaanajaran Hindu tidak melarang
bahkanmenganjurkanumatnya
untuk
melaksanakan transplantasi organ tubuh
dengandasar yajna (pengorbankantulus
iklas dan tanpa pamrih) untuk kesejahteraan
dan kebahagiaan sesama umat manusia.

PERTANYAAN.
Bagaimana hukum transplantasi organ babi (khinzir) untuk
menggantikan organ sejenis/lainnya pada manusia ?
JAWABAN :
1. Transplantasi gigi dengan organ babi dan sejenisnya,
hukumnya tidak boleh. Sebab masih banyak benda lain
yang bisa digunakan sebagai pengganti dan karena belum
sampai pada tingkat kebutuhan yang mendesak.
2. Transplantasi dengan organ babi untuk menggantikan
organ sejenisnya pada manusia, hukumnya tidak boleh,
kecuali jika sangat diperlukan dan tidak ada organ lain
yang seefektif organ babi tersebut, Maka hukumnya boleh
menurut pendapat Imam Romli, Imam Asnawi dan Imam
Subki. Adapun menurut Imam Ibnu Hajar, orang yang
menerima transplantasi tersebut harus mashum.(Solusi
Problematika Aktual Hukum Islam, Hasil Muktamar NU, Hal.
483)

LO 5
Transplantasi menurut pandangan
medis
Syarat melakukan Transplantasi

Kaidah dasar bioetika


Beneficence
Prinsip prima facienya adalah sesuatu yang berubah menjadi atau
dalam keadaan yang umum
Non maleficence
Prinsip prima-facienya adalah ketika pasien (berubah menjadi atau
dalam keadaan) gawat darurat dimana diperlukan suatu intervensi
medik dalam rangka penyelamatan nyawanya
Autonomy
Prinsip prima facie disini muncul (berubah menjadi atau dalam
keadaan) pada sosok pasien yang berpendidikan, pencari nafkah,
dewasa dan berkepribadian matang.
Justice
Prinsip prima facienya pada (berubah menjadi atau dalam keadaan)
konteks membahas hak orang lain selain diri pasien itu sendiri

UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


Pasal 64
(1) Penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan dapat dilakukan melalui transplantasi
organ dan/atau jaringan tubuh, implan obat
dan/atau alat kesehatan, bedah plastik dan
rekonstruksi, serta penggunaan sel punca.
(2) Transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
hanya untuk tujuan kemanusiaan dan dilarang
untuk dikomersialkan.
(3) Organ dan/atau jaringan tubuh dilarang
diperjualbelikan dengan dalih apapun.

Pasal 65
(1) Transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh hanya
dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan
dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan tertentu.
(2) Pengambilan organ dan/atau jaringan tubuh dari
seorang donor harus memperhatikan kesehatan
pendonor
yang
bersangkutan
dan
mendapat
persetujuan pendonor dan/atau ahli waris atau
keluarganya.
(3) Ketentuan mengenai syarat dan tata cara
penyelenggaraan
transplantasi
organ
dan/atau
jaringan tubuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 66
Transplantasi sel, baik yang berasal dari manusia
maupun dari hewan, hanya dapat dilakukan apabila
telah terbukti keamanan dan kemanfaatannya.
Pasal 67
(1) Pengambilan dan pengiriman spesimen atau
bagian organ tubuh hanya dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan serta dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan tertentu.
(2) Ketentuan mengenai syarat dan tata cara
pengambilan dan pengiriman spesimen atau bagian
organ tubuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.

Pasal 68
(1) Pemasangan implan obat dan/atau alat kesehatan ke
dalam tubuh manusia hanya dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
serta dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan tertentu.
(2) Ketentuan mengenai syarat dan tata cara
penyelenggaraan pemasangan implan obat dan/atau alat
kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 192
Setiap orang yang dengan sengaja memperjualbelikan
organ atau jaringan tubuh dengan dalih apa pun
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (3) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun
dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).

Syarat Penerima
Pada sebagian besar kasus < 60 th
Diskualifikasi jika:
Recent MI
Active infection
Malignancy
Substance abuse
Harapan hidup terbatas karena panyakit
lain

Syarat transplantasi
Golingan darah(A, B, AB, dan O) sama
(faktor Rh tidak mempengaruhi)
Human Leukocyte Antigen (HLA); antigens
on WBC; kecocokan keluarga 100-50-or 0%
Crossmatch; jika positif, tidak boleh
menerima organ; dilakukan berkali-kali
sampai 48 jam sebelum transplantasi
Serology; pemeriksaan HIV, CMV,
hepatitis
Cardiopulmonary, cancer screening

MASALAH TRANSPLANTASI ORGAN BABI


Sebuah
penelitian
ilmiah
berhasil
dipertahankan dalam forum ujian disertasi
doktor di Universitas Airlangga. Hasil
penelitian itu adalah bahwa tulang rawan
babi efektif untuk mengganti gigi manusia.
Sementara hasil pengujian tim klinis RS. Dr.
Sardjito Yogyakarta membuktikan bahwa
katup jantung babi paling sesuai sebagai
pengganti katup jantung manusia.

Daftar Pustaka
wordnetweb.princeton.edu / perl / webwn
http://
www.who.int/transplantation/organ/en/
Huml A. Organ Transplantation.
National Institute of Allergy and Infectious
Diseases. Available at: http://www3.niaid.nih.gov/topics/transplant/history
. Accessed January 12, 2009.Sade RM.
Transplantation at 100 Years: Alexis Carrel,
Pioneer Surgeon. Ann

Anda mungkin juga menyukai