Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Hukum Donor Darah

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Fiqih Munakahat & Jinayah

Dosen Pengampu :

DR Al-Qudus Nofiandri Eko Sucipto Dwijo, Lc. MH.I

Penyusun :

Tri Retno Wulandari (06040121127)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikumwr.wb

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji saya panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, tuhan semesta
alam. Atas karunia hidayah serta inayahnya makalah ini dapat tersusun dan terselesaikan tepat
waktu. Tak lupa pula saya panjatkan sholawat serta salam kepada junjungan nabi besar nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari jaman jahiliah menuju jalan yang terang
benderang. Semoga syafaatnya dapat bermanfaat bagi kita semua kelak.

Puji syukur pada Allah swt dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah fiqih munakahat & jinayah yang membahas
tentang hukum donor darah.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas. Saya sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kepada dosen
pengampu saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah ini dimasa yang
mendatang dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Sidoarjo, 12 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 3

C. Tujuan ........................................................................................................................................ 4

BAB II .................................................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5

A. Faktor-Faktor yang mengharuskan tranfusi darah .............................................................. 5

B. Manfaat donor darah ............................................................................................................... 5

C. Resiko dari donor darah........................................................................................................... 6

D. Landasan hukum donor darah ................................................................................................ 6

E. Pandangan para fuqaha tentang hukum transfusi darah ................................................... 10

BAB III................................................................................................................................................. 14

PENUTUP ............................................................................................................................................ 14

A. Kesimpulan .................................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyumbang darah atau pendonor darah adalah proses pengambilan darah
secara sukarela dari seseorang untuk disimpan di bank darah sebagai penampung darah
untuk transfusi darah. 1 Kata transfusi darah berasal dari bahasa Inggris “transfusion of
blood” yang berarti memindahkan darah dari orang lain ke pembuluh darah untuk
ditolong. Ini dilakukan untuk menyelamatkan jiwa seseorang dari kehilangan darah

Menurut Asy-Syekh, Husnain Muhammad Makhluuf merumuskan definisinya


sebagai berikut: “Transfusi darah adalah penggunaan darah manusia dengan cara
memindahkannya dari tubuh orang yang sehat kepada seseorang yang
membutuhkannya untuk mempertahankan hidup.2 Donor darah merupakan kegiatan
yang memiliki banyak manfaat tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk semua
orang yang membutuhkannya. Mendonorkan darah sangat bermanfaat bagi orang yang
menderita penyakit seperti kecelakaan, transplantasi organ, kanker, anemia, talasemia
dan kanker darah. Donor darah secara rutin terbukti bermanfaat dan menyehatkan tubuh
pendonor.3

Dari sisi nilai ibadah, donor darah merupakan kebajikan yang sangat mulia
di mata agama. Sesuai ajaran Islam, donor darah termasuk implementasi perintah
Allah untuk saling menolong sesama sebagaimana firman-Nya :

‫اّلل َش ِديْدُ الْ ِعقَ ِاب‬ َ ٰ ‫َو ََل تَ َع َاون ُْوا عَ ََل ْ ِاَل ْ ِْث َوالْ ُعدْ َو ِان ۖ َوات َّ ُقوا ه‬
َ ٰ ‫اّلل ۗ ِا َّن ه‬

1
wikipedia. (2006, December 6). Donor darah. Retrieved March 15, 2023, from Wikipedia.org
website: https://id.wikipedia.org/wiki/Donor_darah
2
Mahjudin, Masailul Fiqhiyah (Berbagai Kasus yang Dihadapi Hukum Islam Masa Kini),
(Jakarta: Kalam Mulia, 2003), h. 89 dan dalam Husain Muhammad Makhluff, Fataawaa Syariiyah wa-
Buhuutsul Islaamiyah, Juz II, (Qairo: Al-Madaniy, 1971), h. 218
3
Admin Website. (2022, June 17). Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kementerian Kesehatan RI. Retrieved March 12, 2023, from Direktorat Promosi Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI website: https://promkes.kemkes.go.id/3-manfaat-donor-darah-bagi-
kesehatan-tubuh

1
Artinya : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah
kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” [QS. Al-
Maidah[05]:02] 4.Allah Jalla wa ‘Alaa juga berfirman:

‫ا ْن أ َْح َسنْ ُ ُْت أ َْح َسنْ ُ ُْت ِ َِلنْ ُف ِس ُ ْك‬


ِ
Artinya: “Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi
diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7).5

Memberi manfaat kepada orang lain adalah usaha untuk membahagiakan hati
kita. Tidak bisa dijelaskan, tapi kebahagiaan sejati datang dari bisa memberi manfaat
kepada orang lain, yang kemudian kembali kepada kebaikan kita.

Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Fiqh Alauddin Makassar, Dr.


Muhammad Suhufi MA, mengungkapkan bahwa Islam tidak melarang mendonorkan
darah kepada orang lain termasuk non muslim. Alasannya, donor darah dalam hal ini
merujuk pada umat manusia di Muamalah dan bukan dalam ibadah.

Menurut Suhuf, tujuan hukum Islam adalah Hifdz al-din (pelestarian agama),
Hifdz al-nafz (pelestarian jiwa), Hifdz al-aql (pelestarian ruh), Hifdz al-nasb
(pelestarian keturunan) dan Hifdz al-wal mal irdh (harta dan pemeliharaan
kehormatan). Namun, tidak ada satu pun ayat atau hadits yang secara spesifik
menjelaskan tentang donor darah, melainkan ada yang disebut ijtihad oleh para ulama,”
ujar Suhufi.

Suzufi melanjutkan, terlihat bahwa pemeliharaan jiwa melebihi pemeliharaan


agama dan kita bisa mengorbankan yang lain seperti akal, keturunan, harta dan
kehormatan untuk menyelamatkan jiwa. Donor darah, di sisi lain, adalah tentang
keselamatan hidup seseorang. Pertama, donatur, baik muslim maupun non muslim, baik

4
Saini (2022). Donor dan Jual Beli Darah untuk Transfusi: Perspektif Hukum Islam Respon
Hukum Islam terhadap Praktik Donor dan Transfusi Darah serta Jual Beli Darah Untuk Transfusi dalam
bingkai Hifd an-Nafs (Menjaga Jiwa). Al Itmamiy: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 4(1), 2
5 ۤ
Al-Isrā’ - ‫االسراء‬ | Qur’an Kemenag. (2023). Retrieved March 12, 2023, from Kemenag.go.id
website: https://quran.kemenag.go.id/surah/17/7

2
asalkan tujuannya kemanusiaan, kedua, penerima, ketiga, media/nasehat, dan keempat,
dampak. Donor darah tidak terikat oleh agama, ideologi atau asal suku. Karena
seseorang yang dengan ikhlas mendonorkan darahnya terlibat dalam amal kemanusiaan
yang sangat dihargai dan dianjurkan oleh islam.Donor juga tidak mempengaruhi
mahram seorang muslim.6

Karena ada bank yang secara khusus menangani masalah manajemen dan
mengumpulkan darah untuk didistribusikan ke berbagai rumah sakit dan pasien yang
tidak memiliki darah, atau bahkan donor darah yang dilakukan oleh PMI, keduanya
memiliki kemungkinan besar darah yang terkumpul berbeda agama. (agama) dengan
Islam. Atau dengan kata lain, darah tersebut diterima oleh orang kafir yang
muhaddaradam atau murtad.

Meskipun banyak ulama kontempore telah memutuskan untuk mengizinkan


transfusi darah dari Muslim ke non-Muslim atau sebaliknya. Namun mereka tetap
membedakan antara kafir dan non muslim yang bisa menjadi donatur. Tidak ada orang
yang Muhaddaradamo atau Harbi kafir. Atau dengan kata lain, orang kafir itu ma'shumu
ad-Dam (kafir Dimmi dan mu'ahad kafir).7

Dengan berbagai kemuliaan prinsip amal kebaikan kepada orang lain


menggunakan media donor darah tersebut, umat Islam secara umum memerlukan
rekonsepsi putusan hukum Syara' terkait praktik dan dinamika dunia medis dengan
lebih rinci dan sistematis.8 Dengan demikian makalah ini akan membahas [1]Faktor-
Faktor yang mengharuskan tranfusi darah [2]Manfaat donor darah [3]Resiko dari donor
darah [4]Landasan hukum donor darah [5]Pandangan para fuqaha tentang hukum
transfusi darah

B. Rumusan Masalah
1. Faktor-Faktor yang mengharuskan tranfusi darah

6
Dr Suhufi: Islam Tidak Larang Donor Darah. (2023). Retrieved March 12, 2023, from UIN
Alauddin Makassar website: https://uin-alauddin.ac.id/berita/detail/dr-suhufi-islam-tidak-
larangdonordarah#:~:text=UIN%20Online%20%2D%20Islam%20sama%20sekali,muamalah%
20dan%20bukan%20persoalan%20ibadah.
7
Fatawa wastisyarati al-Islam al-Yaum,juz XVI, 388.
8
Saini (2022). Donor dan Jual Beli Darah untuk Transfusi: Perspektif Hukum Islam Respon
Hukum Islam terhadap Praktik Donor dan Transfusi Darah serta Jual Beli Darah Untuk Transfusi dalam
bingkai Hifd an-Nafs (Menjaga Jiwa). Al Itmamiy: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 4(1), 3.

3
2. Manfaat donor darah
3. Resiko dari donor darah
4. Landasan hukum donor darah
5. Pandangan para fuqaha tentang hukum transfusi darah

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mengharuskan tarnfusi darah
2. Untuk mengetahui manfaat yang didapat dari donor darah
3. Untuk mengetahui resiko yang didapat dari donor darah
4. Untuk mengetahui berbagai landasan hukum yang digunakan dalam donor darah
5. Untuk memahami bagaimana para fuqaha memandang hukum donor darah

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor-Faktor yang mengharuskan tranfusi darah

Melakukan transfusi darah pada dasarnya membutuhkan dua faktor. Pertama


karena kekurangan darah dan kedua karena tubuh kekurangan unsur-unsur penting dari
darah. Saat tubuh kehilangan banyak darah, jaringan dan organ bisa menjadi tidak
berfungsi karena berkurangnya oksigen dan nutrisi yang biasanya dibawa oleh sel darah
merah. Oleh karena itu, transfusi darah seringkali diperlukan untuk mengatasi kondisi
ini. Transfusi darah biasanya diperoleh dari donor darah dari pendonor yang sehat.
Sebelum darah donor diambil, darah diuji untuk memastikan bebas penyakit.

Darah yang disumbangkan kemudian dibagi menjadi sel darah merah, sel darah
putih, keping darah atau keping darah, dan plasma darah. Namun terkadang, darah
lengkap juga diberikan .9 Di bawah ini adalah beberapa kondisi yang mungkin
membuat penderitanya perlu mendapatkan transfusi darah.Yakni ; Hemofilia, anemia
sel sabit, kanker, gagal ginjal, penyakit hati, anemia kronis.10

B. Manfaat donor darah


Donor darah tidak hanya bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan, tetapi
juga pendonor. Donasi rutin mempercepat regenerasi darah dan memperlambat oksidasi
kolesterol. Selain itu, peredaran darah menjadi stabil dan dapat mencegah akibat
penumpukan lemak dan oksidasi kolesterol pada dinding pembuluh darah jantung. Hal
ini dapat mengurangi risiko penyakit arteri koroner.

Menurut penelitian, kegiatan donasi rutin dapat menurunkan risiko serangan


jantung hingga 1/3, terutama pada pria. Beberapa manfaat lain dari mendonor darah
secara rutin, berdasarkan beberapa penelitian lainnya, antara lain mengurangi stres

9
https://www.alodokter.com/author/tia. (2017, December 11). Berbagai Bermanfaat dan Risiko
Transfusi Darah. Retrieved March 12, 2023, from Alodokter website:
https://www.alodokter.com/selain-bermanfaat-transfusi-darah-juga-berisiko
10
Amira, E. (2021, October 5). Selain Hemofilia, Ini 7 Penyakit yang Butuh Transfusi Darah.
Retrieved March 12, 2023, from IDN Times website: https://www.idntimes.com/health/medical/eka-
amira-yasien/penyakit-yang-butuh-transfusi-darah?page=all

5
oksidatif dalam tubuh, mengurangi timbulnya resistensi insulin dan meningkatkan
kadar HDL (kolesterol baik).11

C. Resiko dari donor darah


Salah satu resiko yang dapat menyebabkan pasien pasca transfusi yang paling
parah adalah darah yang diberikan kepada penerima tidak sesuai sehingga
menyebabkan tubuh menolaknya sehingga menyebabkan darah menggumpal di
pembuluh darah, yang jelas sangat beresiko. menyebabkan kematian Kematian juga
bisa diakibatkan oleh reaksi transfusi darah yang lebih halus, sehingga ketika pasien
transfusi darah meninggal, seringkali sulit untuk menentukan penyebabnya.

Ada yang namanya TRALI (Transfusion Related Acute Lung Injury) atau kira-
kira Penyakit Paru-paru Akut Terkait Transfusi, dimana gejalanya hanya bisa berupa
sesak nafas untuk membingungkan penyebab kematian yang seharusnya. TRALI
sekarang dikatakan mendekati nomor satu dalam daftar penyebab kematian akibat
transfusi darah di AS dan Inggris, menjadikannya "masalah yang lebih besar bagi bank
darah daripada penyakit yang diketahui seperti HIV. 12Oleh karena itu, sebelum
mendonor darah, petugas akan menanyakan riwayat kesehatan Anda, termasuk
kebiasaan yang membuat Anda berisiko terkena infeksi melalui darah. Semua informasi
bersifat rahasia. Tidak semua orang bisa mendonorkan darahnya karena berisiko
tertular darah.13

Adapun akibat yang diterima orang yang terlalu sering donor adalah
kekurangan zat besi. Pasalnya, meski sel darah merah bisa cepat tergantikan dengan
yang baru, tidak demikian dengan sediaan zat besi dalam tubuh.

D. Landasan hukum donor darah


Menyumbangkan darah kepada orang lain yang amat membutuhkannya menurut
kesepakatan para ahli fikih14termasuk dalam kerangka tujuan syariat Islam, yaitu

11
Makiyah, A. (2016). Analisis persepsi masyarakat terhadap pentingnya pengetahuan donor
darah bagi kesehatan. LENTERA: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan, 1(1), 29-30.
12
Saini, S. (2022). Donor dan Jual Beli Darah untuk Transfusi: Perspektif Hukum Islam Respon
Hukum Islam terhadap Praktik Donor dan Transfusi Darah serta Jual Beli Darah Untuk Transfusi dalam
bingkai Hifd an-Nafs (Menjaga Jiwa). Al Itmamiy: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 4(1), 4-5.
13
Rohan, Hasdianah Hasan, Yustisia Amalia, and Putu Ayu Dhana Reswari. "Kegiatan Donor
Darah Di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dr. Soetomo Surabaya Tahun 2018." Journal of
Community Engagement in Health 4.2 (2021): 479.
14
Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Propinsi DKI Jakarta dalam rapat pada tanggal
22 Rabi'ul Akhir 1421 H, Bertepatan dengan tanggal 24 Juli 2000 M

6
menghindarkan salah satu bentuk kemudaratan yang akan menimpa diri seseorang pada
umumnya pembicaraan tentang transfusi darah mencapai kesimpulan dibolehkan
dilaksanakannya namun berbeda pendapat pada kasus-kasus yang muncul. Di antara
landasan hukumnya adalah:

1. Al-Qur’an

ِ ٰ ‫ِان َّ َما َح َّر َم عَلَ ْي ُ ُك الْ َم ْيتَ َة َوادلَّ َم َولَ ْح َم الْ ِخ ْ ِْنْي ِر َو َمآ ُا ِه َّل ِب ٖه ِلغ ْ َِْي ه‬
‫اّلل ۚ فَ َم ِن اضْ ُط َّر غَ ْ َْي ََب ٍغ َّو ََل عَا ٍد‬

َ ٰ ‫فَ ََلٓ ِا ْْث عَلَ ْي ِه ۗ ِا َّن ه‬


‫اّلل غَ ُف ْو ٌر َّر ِح ْ ٌي‬
Artinya:”Sesungguhnya Allah Hanya mengharamkan bagimu bangkai,
darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain
Allah. tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia
tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa
baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Q.S
Al-Baqarah 173)

‫اّلل َو ََل الشَّ ه َْر الْ َح َرا َم َو ََل الْهَدْ َي َو ََل الْ َق َ َٰۤلىدَ َو ََل ٓ هٰۤا ِٰم ْ َْي الْ َبي َْت‬
ِ ٰ ‫ه ٓ َٰيُّيه َا َّ ِاَّل ْي َن ها َمنُ ْوا ََل ُ ُِتل ه ْوا َش َع ٰۤاى َر ه‬
ِ ِ
‫الْ َح َرا َم يَبْتَغ ُْو َن فَضْ اَل ِٰم ْن َّر ِ ٰ ِّب ْم َو ِرضْ َواًنا َۗوِا َذا َحلَلْ ُ ُْت فَ ْاص َطاد ُْوا َۗو ََل َ َْي ِر َمنَّ ُ ْك َش نَ ها ُن قَ ْو ٍم َا ْن َصد ْهو ُ ُْك‬

‫َع ِن الْ َم ْسجِ ِد الْ َح َرا ِم َا ْن تَ ْع َتدُ ْْۘوا َوتَ َع َاون ُْوا عَ ََل الْ ِ ِٰب َوالتَّ ْق هوىۖ َو ََل تَ َع َاون ُْوا عَ ََل ْ ِاَل ْ ِْث َوالْ ُعدْ َو ِان َۖوات َّ ُقوا‬

‫اّلل َش ِديْدُ الْ ِعقَاب‬


َ ٰ ‫اّلل ۗ ِا َّن ه‬
َ ٰ‫ه‬
Artinya ;Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar
syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram,
jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-
id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah
sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu
telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-
kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi
kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan

7
tolongmenolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah
kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya. (Q.S Al-
Maidah 2)

ُ َّ ‫الصا ِم ِت َع ْن النَّ ِ ِ ٰب َص ََّل‬


‫اّلل‬ َّ ‫َح َّدثَنَا َح َّج ٌاج َح َّدثَنَا َ ََّها ٌم َح َّدثَنَا قَتَا َد ُة َع ْن َأن َ ٍس َع ْن ُع َبا َد َة ْب ِن‬
‫اّلل ِلقَا َء ُه قَالَ ْت‬ ِ َّ ‫اّلل ِلقَا َء ُه َو َم ْن َك ِر َه ِلقَا َء‬
ُ َّ ‫اّلل َك ِر َه‬ ِ َّ ‫عَلَ ْي ِه َو َس َّ ََّل قَا َل َم ْن َأ َح َّب ِلقَا َء‬
ُ َّ ‫اّلل َأ َح َّب‬
‫ُش‬ َ َ ‫عَائِشَ ُة َأ ْو ب َ ْع ُض َأ ْز َواجِ ِه اًنَّ لَنَ ْك َر ُه الْ َم ْو َت قَا َل لَي َْس َذ ِاك َولَ ِك َّن الْ ُم ْؤ ِم َن ا َذا َح‬
َ ٰ ِ ‫َض ُه الْ َم ْو ُت ب‬
ِ ِ
‫اّلل ِلقَا َء ُه َوا َّن‬
ُ َّ ‫اّلل َو َأ َح َّب‬ ِ َّ ‫َش ٌء َأ َح َّب الَ ْي ِه ِم َّما َأ َما َم ُه فَأَ َح َّب ِلقَا َء‬
ْ َ ‫اّلل َو َك َرا َم ِت ِه فَلَي َْس‬
ِ َّ ‫ِب ِرضْ َو ِان‬
ِ ِ
ِ َّ ‫َش ٌء َأ ْك َر َه الَ ْي ِه ِم َّما َأ َما َم ُه َك ِر َه ِلقَا َء‬
‫اّلل‬ ْ َ ‫اّلل َو ُع ُقوبَتِ ِه فَلَي َْس‬
ِ َّ ‫ُش ِب َع َذ ِاب‬َ ٰ ِ ‫َض ب‬ َ ِ ‫الْ ََك ِف َر ا َذا ُح‬
ِ ِ
‫َص ُه َأبُو د َُاو َد َو َ َْع ٌرو َس ِعي ٌد َع ْن قَتَا َد َة َع ْن ُز َر َار َة َع ْن َس ْع ٍد َع ْن عَائِشَ َة َع ْن‬ َ َ َ‫اّلل ِلقَا َء ُه ا ْخت‬
ُ َّ ‫َو َك ِر َه‬
‫اّلل عَلَ ْي ِه َو َس َّ ََّل‬
ُ َّ ‫النَّ ِ ِ ٰب َص ََّل‬
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Hajjaj telah menceritakan
kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas dari
Ubadah bin Shamit dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda:
"Barangsiapa Mencintai perjumpaan dengan Allah, Allah juga mencintai
perjumpaan dengannya, sebaliknya barangsiapa membenci perjumpaan dengan
Allah, Allah juga membenci perjumpaan dengannya." Kontan 'Aisyah atau
sebagian isteri beliau berkomentar 'kami juga cemas terhadap kematian! ' Nabi
lantas bersabda: "Bukan begitu maksudnya, namun maksud yang benar, seorang
mukmin jika kematian menjemputnya, ia diberi kabar gembira dengan
keridhaan Allah dan karamah-Nya, sehingga tak ada sesuatu apapun yang lebih
ia cintai daripada apa yang dihadapannya, sehingga ia mencintai berjumpa
Allah, dan Allah pun mencintai berjumpa kepadanya. Sebaliknya orang kafir
jika kematian menjemputnya, ia diberi kabar buruk dengan siksa Allah dan
hukuman-Nya, sehingga tidak ada yang lebih ia cemaskan daripada apa yang di
hadapannya, ia membenci berjumpa Allah, sehingga Allah pun membenci
berjumpa dengannya." Abu Daud dan Amru meringkasnya dari Syu'bah dan
Said mengatakan dari Qatadah dari Zurarah dari Sa'd dari 'Aisyah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. HR Bukhari,6026
8
2. Pandangan Ulama’

Berdasarkan kaidah hukum Fiqh Islam yang berbunyi:

‫أأن لك َشء سكت عنه الشارع فهو عفو َل حيل أِلحد أأن حيرمه أأو يوجبه أأو يس تحبه‬

‫أأو يكرهه‬
Artinya: “Sesungguhnya segala sesuatu yang didiamkan
oleh Syari’ (pembuat Syariat) maka hal itu dimaafkan, dan tidak boleh bagi
seorang pun untuk mengharamkan, atau mewajibkan, atau menyunnahkan, atau
memakruhkan.”(Imam Muhammad At Tamimi, Arba’u Qawaid Taduru al
Ahkam ‘Alaiha, Hal. 3. Maktabah Al Misykah)

Dalam Bagian Sebelas UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan,


tepatnya pasal 86 ayat (1) menyatakan bahwa ‘Pelayanan darah merupakan
upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah manusia sebagai bahan
dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial’.

Kegiatan donor darah tidak serta merta dapat dilakukan. Hal tersebut
dikarenakan adanya cek kesehatan yang harus dipenuhi sebelum seseorang
melakukan donor darah. Pada pasal 86 ayat 2 menyatakan bahwa ‘Darah
diperoleh dari pendonor darah sukarela yang sehat dan memenuhi kriteria
seleksi pendonor dengan mengutamakan kesehatan pendonor’.

Biasanya donor darah dilakukan di Unit Transfusi Darah (UTD) yang


telah memadai dalam melakukan kegiatan donor darah. Atau terdapat dalam
PMI setempat. Selain itu untuk memperlancar stok darah terdapat adanya bank
darah. Dalam pasal 1 angka 9 Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2011 Tentang
Pelayanan Darah dijelaskan, ‘Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) adalah suatu
unit pelayanan di rumah sakit yang bertanggung jawab atas tersedianya darah
untuk transfusi yang aman, berkualitas, dan dalam jumlah yang cukup untuk
mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya’.15

15
Kamu Rutin Donor Darah? Ketahui Landasan Hukum Donor Darah di Bawah ini! |

9
E. Pandangan para fuqaha tentang hukum transfusi darah
Dalam kajian ushul fiqh, transfusi darah masih diperbincangkan apakah
termasuk bab ibadah, bab muammalah atau jinayah. Apakah darah merupakan
komoditas untuk dimiliki atau "bukan komoditas" untuk tidak dimiliki, apakah transfusi
darah hanya untuk tujuan sosial, atau dapatkah digunakan untuk bisnis juga?
Pada dasarnya, darah itu kotor. Jadi agama melarang penggunaannya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dan informasi tentang larangan menggunakan darah
terdapat dalam beberapa ayat shahih yang berbunyi. :

‫ُح ٰ ِر َم ْت عَلَ ْي ُ ُك ألْ َم ْي َت ُة َوأدلَّ ُم َولَ ْح ُم ألْ ِخ ِْني ِر َو َمآ ُأ ِه َّل ِلغ ْ َِْي أ َّ ِّلل ِب ِهۦ‬

Artinya : Diharamkan bagimu (mempergunakan) bangkai, darah, daging babi,


daging hewan yang disembelih bukan atas nama allah. [QS. Al-Maidah:03]
Ayat tersebut di atas pada dasarnya melarang memakan maupun
mempergunakan darah, baik secara langsung ataupun tidak. Akan tetapi apabila darah
merupakan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan jiwa seseorang yang kehabisan
darah, maka mempergunakan darah dibolehkan dengan jalan transfusi. Bahkan
melaksanakan transfusi darah dianjurkan demi kesehatan jiwa manusia,151
sebagaimana firman Allah dalam surat al-Maidah ayat 32 yang berbunyi sebagai
berikut:

‫ۚ َو َم ْن َأ ْح َياهَا فَ ََكَن َّ َمآ َأ ْح َيا ألنَّ َاس َ َِجي اعا‬


Artinya : “... Dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia,
Maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya....”

Hal ini juga sesuai dengan tujuan hukum Islam, yaitu agar hukum Islam itu
benar-benar baik dan dasarnya adalah hikmah dan kemaslahatan bagi umat manusia di
dunia dan akhirat.

Heylawedu. (2021). Retrieved March 15, 2023, from Heylawedu.id website:


https://heylawedu.id/blog/landasan-hukum-donor-darah

10
Transfusi darah adalah tentang menjaga keselamatan jiwa seseorang, yang
merupakan kebutuhan manusia dalam keadaan krisis karena tidak ada bahan lain yang
dapat digunakan untuk menyelamatkan jiwanya. Jadi dalam hal ini, pengotor seperti
darah dapat digunakan untuk mendukung kehidupan. Misalnya dalam hal ini, seseorang
yang menderita kekurangan darah akibat kecelakaan dapat menerima darah dari orang
lain. Ini sangat diperlukan (mengalihkan perhatian) untuk membantu seseorang dalam
keadaan darurat

Dalam penelitian Muammalah, permasalahan transfusi darah dalam hal ini


adalah jual beli. Jual beli adalah salah satu sistem ekonomi Islam. Dalam Islam ekonomi
lebih berorientasi pada nilai-nilai logika, etika dan persaudaraan yang kehadirannya
hanya mengabdi kepada Tuhan. Jadi bagaimana hukum menjual darah untuk transfusi
darah? Hadits Jabir diriwayatkan dalam kedua kitab shahih, Bukhari dan Muslim. Jabir
berkata yang artinya sebagai berikut :16

Rasulullah saw. Bersabda “sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya mengharamkan


memperjualbelikan khamar, bangkai, babi dan berhala. (lalu Rasulullah ditanya para
sahabat), bagaimana (orang Yahudi) yang memanfaatkan minyak bangkai; mereka
pergunakan untuk memperbaiki kapal dan mereka gunakan untuk menyalakan lampu?
Rasul menjawab, semoga Allah melaknat orang Yahudi, diharamkan minyak (lemak)
bangkai bagi mereka, mereka memperjualbelikannya dan memakan (hasil) harganya.”
Hadits Jabir ini menjelaskan tentang larangan menjual najis, termasuk didalamnya
menjual darah, karena darah juga termasuk najis sebagaimana yang dijelaskan oleh
surah Al-Maidah ayat 3.

Menurut hukum asalnya, menjual barang najis adalah haram. Namun, yang
disepakati para ulama hanyalah khamar, atau anggur dan babi.Sedangkan jual beli
barang najis yang bermanfaat bagi manusia, seperti jual beli kotoran hewan untuk
pupuk, diperbolehkan dalam Islam (menurut pemikiran Hanafi). Banyak ulama
terdahulu yang mengeluarkan fatwa larangan pengobatan darah dengan dasar bahwa
darah itu najis, sehingga diharamkan masuk ke dalam tubuh, dan ada juga hadits yang
menyatakan bahwa Allah tidak mengizinkan penyembuhan orang Nabi Shallallahu
'alaihi. wa sallam berinvestasi pada hal-hal yang najis. Namun karena manfaat donor
darah sudah terbukti dan karena darah tidak langsung terpapar ke dokter yang merawat

16
Chuzaimah T. Yanggo dan Hafiz Anshary (ed.), Problematika Hukum Islam ..., hlm. 58.

11
pasien yang membutuhkan darah tambahan, para peneliti generasi selanjutnya
merekomendasikan donor darah. Mereka mengizinkannya atas dasar "darurat" atau
dengan alasan bahwa terapi transfusi darah adalah cara yang berguna untuk mengobati
sesuatu yang belum jelas larangannya. beratnya adanya darah berlebih, maka donor
darah tersebut tertuang dalam QS Al Maidah:32

Menjual darah untuk transfusi darah diperbolehkan selama harga donor darah
masih wajar. Tentu saja, karena mereka yang menjual atau mendonor darah
membutuhkan suplemen untuk membangun kembali tubuh mereka sendiri setelah
mendonor darah, ada biaya yang harus dikeluarkan untuk menyediakan suplemen
tersebut.

Demikian pula, jika darahnya dijual ke bank darah atau yayasan yang
menampung darah dari para pendonor, ia dapat menuntut pembayaran dari penerima
darah agar bank darah atau yayasan tersebut dapat menjalankan tugasnya dengan
lancar. Dana tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional bank
darah dan yayasan, antara lain gaji dokter, perawat, biaya alat kesehatan dan
perlengkapan lainnya. Namun, ketika menjual darah untuk tujuan komersial di luar
kemampuan pasien, itu jelas ilegal.

Masalah transfusi darah adalah bahwa semua jenis darah termasuk darah
manusia adalah najis berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Jabir
Muslim kecuali benda najis yang bermanfaat bagi manusia seperti kotoran hewan untuk
keperluan pupuk. Menurut mazhab Hanafi dan Dzahiri, Islam memperbolehkan jual
beli barang najis yang bermanfaat, seperti B. Kotoran hewan. Secara analogi (qiyas)
madzhab ini membolehkan jual beli darah manusia karena memiliki manfaat yang
sangat besar dalam membantu sesama jiwa yang membutuhkan transfusi darah. Namun
pendapat yang paling kuat adalah bahwa jual beli 99% darah manusia adalah tidak etis,
selain tidak mengandung barang apapun yang diperbolehkan untuk diperjualbelikan
karena merupakan bagian dari diri seseorang yang dimuliakan Allah dan tidak layak
untuk ditukar menjadi, karena dengan demikian bertentangan dengan tujuan dan misi
awalnya yang mulia, yaitu amal. Hanya kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa sesama
manusia.Rasulullah bersabda dalam hadist Ibnu Abbas ra : “Sesungguhnya jika Allah

12
mengharamkan sebuah kaum untuk memakan sesuatu maka Allah akan haramkan
harganya.”17

17
Jual Beli dalam Islam - Jurusan Teknik Industri. (2019, May 7). Retrieved March 15, 2023,
from Jurusan Teknik Industri website: https://industrial.uii.ac.id/jual-beli-dalam-islam/

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyumbang darah atau pendonor darah adalah proses pengambilan darah
secara sukarela dari seseorang untuk disimpan di bank darah sebagai penampung darah
untuk transfusi darah.Dalam pembahasan ibadah menyumbangkan darah kepada orang
lain yang amat membutuhkannya menurut kesepakatan para ahli fikih18termasuk dalam
kerangka tujuan syariat Islam, yaitu menghindarkan salah satu bentuk kemudaratan
yang akan menimpa diri seseorang pada umumnya pembicaraan tentang transfusi darah
mencapai kesimpulan dibolehkan.Adapun dalam Muammalah, permasalahan transfusi
darah dalam hal ini adalah jual beli.

Menurut hukum asalnya, menjual barang najis adalah haram. Namun, yang
disepakati para ulama hanyalah khamar, atau anggur dan babi.Sedangkan jual beli
barang najis yang bermanfaat bagi manusia, seperti jual beli kotoran hewan untuk
pupuk, diperbolehkan dalam Islam (menurut pemikiran Hanafi). Menjual darah untuk
transfusi darah diperbolehkan selama harga donor darah masih wajar. Tentu saja,
karena mereka yang menjual atau mendonor darah membutuhkan suplemen untuk
membangun kembali tubuh mereka sendiri setelah mendonor darah, ada biaya yang
harus dikeluarkan untuk menyediakan suplemen tersebut.

B. Saran
Saran yang hendak peneliti sampaikan dari penelitian yang telah peneliti
lakukan ini adalah sebagai berikut:
1. Menjadi sukarelawan donor darah harus dilakukan dengan suka rela tanpa paksaan
dan harus didasarkan pada keinginan dan kesadaran pribadi.
2. Donor darah harus dilakukan secara sukarela, tanpa paksaan dan tanpa imbalan
dalam bentuk apapun.
3. Penerima donor darah memiliki hak untuk mengetahui asal-usul darah yang
diterima dan memastikan bahwa darah yang diterima sudah melalui tes dan
prosedur yang benar.

18
Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Propinsi DKI Jakarta dalam rapat pada tanggal
22 Rabi'ul Akhir 1421 H, Bertepatan dengan tanggal 24 Juli 2000 M

14
4. Institusi kesehatan yang melakukan donor darah harus memastikan bahwa prosedur
donor darah dilakukan dengan benar dan aman, serta sesuai dengan standar
kesehatan yang berlaku.
5. Penyimpanan, pengelolaan, dan distribusi darah harus dilakukan dengan standar
keamanan yang tinggi untuk memastikan bahwa darah yang disimpan dan
digunakan aman dan berkualitas baik.
6. Pemerintah perlu mengeluarkan peraturan yang jelas dan tegas terkait hukum donor
darah, termasuk sanksi bagi pihak yang melanggar aturan.

15
DAFTAR PUSTAKA
Mahjudin, Masailul Fiqhiyah (Berbagai Kasus yang Dihadapi Hukum Islam Masa Kini), (Jakarta:
Kalam Mulia, 2003), h. 89 dan dalam Husain Muhammad Makhluff, Fataawaa Syariiyah wa-
Buhuutsul Islaamiyah, Juz II, (Qairo: Al-Madaniy, 1971), h. 218
Admin Website. (2022, June 17). Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kementerian Kesehatan RI. Retrieved March 12, 2023, from Direktorat Promosi Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI website: https://promkes.kemkes.go.id/3-manfaat-donor-darah-
bagi-kesehatan-tubuh
Saini, S. (2022). Donor dan Jual Beli Darah untuk Transfusi: Perspektif Hukum Islam Respon Hukum
Islam terhadap Praktik Donor dan Transfusi Darah serta Jual Beli Darah Untuk Transfusi
dalam bingkai Hifd an-Nafs (Menjaga Jiwa). Al Itmamiy: Jurnal Hukum Ekonomi
Syariah, 4(1), 2
ۤ
Al-Isrā’ - ‫االسراء‬ | Qur’an Kemenag. (2023). Retrieved March 12, 2023, from Kemenag.go.id website:
https://quran.kemenag.go.id/surah/17/7
Dr Suhufi: Islam Tidak Larang Donor Darah. (2023). Retrieved March 12, 2023, from UIN Alauddin
Makassar website: https://uin-alauddin.ac.id/berita/detail/dr-suhufi-islam-tidak-
larangdonordarah#:~:text=UIN%20Online%20%2D%20Islam%20sama%20sekali,muamala
h%20dan%20bukan%20persoalan%20ibadah.
Fatawa wastisyarati al-Islam al-Yaum,juz XVI, 388.

https://www.alodokter.com/author/tia. (2017, December 11). Berbagai Bermanfaat dan Risiko


Transfusi Darah. Retrieved March 12, 2023, from Alodokter website:
https://www.alodokter.com/selain-bermanfaat-transfusi-darah-juga-berisiko

Amira, E. (2021, October 5). Selain Hemofilia, Ini 7 Penyakit yang Butuh Transfusi Darah.Retrieved
March 12, 2023, from IDN Times website: https://www.idntimes.com/health/medical/eka-
amira-yasien/penyakit-yang-butuh-transfusi-darah?page=all

Makiyah, A. (2016). Analisis persepsi masyarakat terhadap pentingnya pengetahuan donor darah bagi
kesehatan. LENTERA: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan, 1(1), 29-30.
Rohan, Hasdianah Hasan, Yustisia Amalia, and Putu Ayu Dhana Reswari. "Kegiatan Donor Darah Di
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dr. Soetomo Surabaya Tahun 2018." Journal of
Community Engagement in Health 4.2 (2021): 479.
Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Propinsi DKI Jakarta dalam rapat pada tanggal
22 Rabi'ul Akhir 1421 H, Bertepatan dengan tanggal 24 Juli 2000 M
Kamu Rutin Donor Darah? Ketahui Landasan Hukum Donor Darah di Bawah ini! | Heylawedu.
(2021). Retrieved March 15, 2023, from Heylawedu.id website:
https://heylawedu.id/blog/landasan-hukum-donor-darah

16
Chuzaimah T. Yanggo dan Hafiz Anshary (ed.), Problematika Hukum Islam, 58.

Jual Beli dalam Islam - Jurusan Teknik Industri. (2019, May 7). Retrieved March 15, 2023, from Jurusan
Teknik Industri website: https://industrial.uii.ac.id/jual-beli-dalam-islam/

17

Anda mungkin juga menyukai