DARAH MENURUT
ISLAM
KELOMPOK 1
Nama : 1. Aisah Oktavia ( NIM.22001P )
2. Aisyah Arrosyada ( NIM.22002P )
3. Citra Meilany. L. ( NIM.22003P )
4. Eka Susilawati ( NIM.22004P )
5. Ema Suryani ( NIM.22005P )
6. Endah Sri Utari ( NIM.22006P )
Palang Merah Indonesia
Makna filosofis dan religius simbolis dari
pemakaian nama organisasi. Memang
pemakaian lambang palang merah atau salib
merah (red cross) untuk organisasi ini adalah
meniru Barat yang pada mulanya sangat erat
hubungannya dengan semangat religiusitas
Nasrani/Kristiani dan menggunakannya
sebagai simbol misi kemanusiaan sekaligus
misi Salib yaitu penyebaran agama Nasrani.
Bulan Sabit Merah( Red Crescent)
Islam memiliki simbol religi sosial tersendiri yakni bulan sabit
yang menandakan siklus bulan hijriyah sebagai perjalanan
syiar Islam dan oleh karenanya Dunia Arab dan Negara-Negara
Islam lebih cenderung menggunakan lambang Bulan Sabit
Merah (Hilal Ahmar/ Red Crescent) untuk organisasi sosial
kemanusiaan semacam Palang Merah. Nabi saw selalu
menganjurkan kepada umatnya untuk memiliki identitas
independen dan menghindari mental imitator yang suka
meniru dan taklid buta kepada simbol umat lain apalagi yang
berbau ritual dan syiar keagamaan. Sabda Nabi saw.:
“Berbedalah kalian dari umat Yahudi dan Nasrani” (HR. Al-
Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Al-Nasa’I dan Ibnu Majah) dan
sabdanya: “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum (umat
lain) maka ia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud
dan At-Tabrani)
Ibadah Sosial
• Misi kemanusiaan adalah merupakan amal
yang terpuji sebagai ibadah sosial apalagi
dibarengi dengan nilai-nilai dakwah Islam yang
menjadi kewajiban setiap muslim.
• Masalah transfusi darah yaitu memindahkan
darah dari seseorang kepada orang lain untuk
menyelamatkan jiwanya.
Kemanusiaan bukan Komersialisasi
Islam tidak melarang seorang muslim atau
muslimah menyumbangkan darahnya untuk
tujuan kemanusiaan, bukan komersialisasi,
baik darahnya disumbangkan secara langsung
kepada orang yang memerlukannya, misalnya
untuk anggota keluarga sendiri, maupun
diserahkan pada palang merah atau bank
darah untuk disimpan sewaktu-waktu untuk
menolong orang yang memerlukan.
Boleh Donor darah kepada non Muslim
• Namun pendapat yang paling kuat adalah bahwa jual beli darah manusia itu tidak
etis disamping bukan termasuk barang yang diboelhkan untuk diperjual belikan
karena termasuk bagian manusia yang Allah muliakan dan tidak pantas untuk
diperjual belikan, karena bertentangan dengan tujuan dan misi semula yang luhur,
yaitu amal kemanusiaan semata, guna menyelamatkan jiwa sesama manusia.
Karena itu, seharusnya jual beli darah manusia itu dilarang, karena bertentangan
dengan moral agama dan norma kemanusiaan.
Imbalan Sukarela
• Memberikan imbalan sukarela kepada donor atau penghargaan apapun
baik materi maupun non materi tanpa ikatan dan transaksi, maka hal itu
diperbolehkan sebagai hadiah dan sekedar pengganti makanan ataupun
minuman untuk membantu memulihkan tenaga. Ada baiknya bila
pemerintah memikirkan dan merumuskan kebijakan dalam hal ini seperti
memberikan sertifikat setiap donor yang dapat dipergunakannya sebagai
kartu diskon atau servis ekstra dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
bilamana orang yang berdonor darah memerlukan pelayanan kesehatan,
atau bahkan mendapatkan pelayanan gratis bilamana ia memerlukan
bantuan darah sehingga masyarakat akan rajin menyumbangkan darahnya
sebagai bentuk tolong-menolong dan benar-benar menjadi tabungan
darah baik untuk dirinya maupun orang lain sehingga terjalin hubungan
yang simbiosis mutualis.
Transfusi Darah adalah kerjasama sosial murni