Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Abdullah

NIM : 201410140

Fakultas : Ushuluddin

Jurusan : Ilmu al-Qur’an dan Tafsir

Mata Kuliah : Civic Education

Tema : Hak Asasi Manusia dan Tantangannya

Korelasi Ham dan Islam beserta Pengaplikasiannya dalam kebebasan


beragama di Bumi Pertiwi.

Pengertian :
Tercantum dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 bahwa Hak Asasi Manusia (HAM) adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, di junjung tinggi,
dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.

Menurut Abu A’la Al Maududi Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak kodrati yang
dianugerahkan oleh ALLAH SWT kepada setiap manusia dan tidak dapat dicabut atau
dikurangi oleh kekuasaan atau badan apapun. Hak-hak yang diberikan ALLAH itu bersifat
permanen dan kekal.

Karena sifatnya demikian, maka tidak ada kekuasaan apapun di dunia yang dapat mencabut
hak asasi setiap manusia. Ia adalah hak dasar setiap manusia yang dibawa sejak lahir sebagai
anugerah ALLAH; bukan pemberian manusia atau lembaga kekuasaan.

Asal Muasal lahirnya HAM :


HAM telah muncul dari masa kejayaan Islam. Namun para ilmuwan Eropa
mengklaim bahwa HAM lahir dan muncul pertama kali di Eropa, Dimulai dengan lahirnya
seorang raja yang bernama Magna Charta (1215).

Islam adalah agama yang mengajarkan keadilan tanpa pandang bulu dan agama yang
menjunjung tinggi kemanusiaan. Manusia digambarkan oleh Al-Qur’an sebagai makhluk
yang paling sempurna dan harus dimuliakan. Bahkan Allah pun telah memberikan kemuliaan
tersebut sebagai mana yang disebutkan didalam Q.S. Al isra' -70 yang berbunyi :

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan
dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”. (QS. Al-Isra :
70).
Islam dan HAM :
Sebagai agama yang sangat menjunjung tinggi kemanusiaan. Korelasi antara Islam dan HAM
sangatlah erat dan tak bisa di pisahkan. Islam adalah agama HAM bisa dilihat dari praktik
kehidupan nabi Muhammad. Bagaimana beliau menghormati yang dewasa, menyayangi
yang kecil sesuai dengan sabda beliau: “bukan dari golongan kami, siapa yang tidak
menyayangi anak kecil dan menghormati yang dewasa”. 1 Bahkan Allah dan Nabi pun
menganjurkan untuk berbuat baik bahkan kepada non muslim sekalipun: “Allah tidak
melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada
memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” 2 Dan beliau berpesan: "Barang siapa
menyakiti seorang dzimmi, maka sungguh ia menyakitiku, dan barang siapa menyakitiku,
berarti ia menyakiti Allah”.3

Tonggak sejarah peradaban islam sebagai agama HAM adalah lahirnya deklarasi Nabi
Muhammad Di Madinah Yang Biasa Dikenal Dengan Piagam Madinah.

Terdapat dua prinsip pokok HAM dalam Piagam Madinah :

1. Semua Pemeluk Islam adalah satu umat walaupun mereka berbeda suku bangsa.
2. Hubungan antara komunitas Muslim dengan nonmuslim didasarkan pada prinsip-
prinsip :
a. Berinteraksi secara baik dengan sesama tetangga
b. Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama
c. Membela mereka yang teraniaya
d. Saling menasehati
e. Menghormati kebebasan beragama

Kebebasan Beragama :
Kebebasan berkeyakinan merupakan salah satu ajaran Islam yang sangat sesuai dengan
prinsip universal HAM tentang kebebasan manusia untuk beragama atau seballiknya .
karenanya pemaksaan keyakinan beragama tidak saja bertentangan dengan prinsip HAM,
tetapi juga bertentangan dengan prinsip Islam. Namun mirisnya, yang terjadi di negara kita
tercinta ini. Banyak sekali orang mengatasnamakan dirinya tokoh agama namun tidak
mencontohkan pesan pesan agama itu sendiri. Sering kali kita dapati mereka mencaci,
mengkafirkan dan mensyirik kan setiap orang yang tidak sejalan dengan nya. Kejadian yang
sangat parah yang seperti terjadi di timur tengah adalah suatu kejadian yang sangat tidak
kita harapkan terjadi di Indonesia kita ini. Asal muasal kejadian di negeri mereka adalah
karena tidak adanya saling menghormati antar umat beragama dan banyak kelompok
radikalisme yang membuat onar bahkan membunuh orang yang ia anggap tidak sejalan
dengan mereka sekalipun itu muslim. Dan kita tidak boleh memvonis kelompok tertentu
dengan agama yang ia anut. Karen tidak ada agama yang memerintahkan penganutnya
menjadi penjahat. Jadi bisa disimpulkan itu hanyalah oknum bukan agamanya. Sangat
1
HR. Abu Daud, Tirmidzi. 355 Riyadh Ash Sholihin. Daar Al Fekar. Beirut.
2
Q.S. Al-Mumtahanah, ayat 8.
3
HR. At Thabrani.
menyedihkan fakta lapangan dizaman sekarang, semua orang memvonis bahwa islam adalah
agama teroris dan lebih menyedihkan lagi ummat Islam sendiri yang juga memvonisnya,
tanpa ia sadai ia telah menghina dan mengecap agamanya dengan sesuatu yang buruk.
Marilah kita ubah mindset kita dengan meyakini bahwa itu adalah hanya oknum.

Dalam perspektif membangun toleransi antar umat beragama, ada lima prinsip yang bisa
dijadikan pedoman semua pemeluk agama dalam kehidupan sehari hari:

1. Tidak ada satupun agama yang menganjurkan penganutnya untuk menjadi jahat
2. Adanya persamaan yang dimiliki agama-agama, misalnya ajaran tentang berbuat
baik kepada sesama
3. Adanya perbedaan mendasar yang diajarkan agama-agama. Di antaranya,
perbedaan kitab suci, Nabi, dan tata cara ibadah
4. Adanya bukti kebenaran agama
5. Tidak boleh memaksa seseorang menganut suatu agama atau suatu kepercayaan

Namun yang lebih penting lagi dari 5 hal ini dan harus ditunjukkan oleh semua umat
beragama adalah semua agama meyakini hal yang sama yaitu perdamaian dan
kemanusiaan.

Kalau kita kembali kepada al-Qur’an, 5 hal diatas semuanya telah disebutkan dalam al-
Qur’an yang berbunyi :

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)”. 4

Bahkan ajaran berdakwah dalam islam harus dilakukan dengan cara-cara bijak dan dialogis,
dan harus mengindari hal-hal yang bersifat menistakan ajaran, simbol, dan tokoh-tokoh
agama lain. Seperti ayat yang tertera dibawah ini :

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk. 5

Artinya: “Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain
Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan.
Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian
kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang
dahulu mereka kerjakan”.6

Allah pun memberitahukan kepada utusan nya bahwa ia hanyalah penyampai risalah dan
untuk urusan hidayah itu milik Allah.

4
QS. al-Baqarah: ayat 256.
5
Q.S. An-Nahl : ayat 125.
6
Q.S. Al-An’am : ayat 108.
“Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka.
Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah)”. 7

“Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau
kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih
mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. 8

Daftar Pusaka
 Ubaedillah, Rozak Abdul. Pendidikan Kewarganegaraan. Hal 160-167. 2003.
Universitas Islam Negara. Jakarta
 https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/1999/39TAHUN1999UU .
 Al-Maududi, Abu A’la.1998. Hak Asasi Manusia dalam Islam. Jakarta: YAPI.
 Muslim (ZAA). 1973 . Piagam Nabi Muhammad SAW: Konstitusi Negara Tertulis
Pertama di Dunia. Jakarta: Bulan Bintang.

7
Q.S. Asy Syura : ayat 48.
8
Q.S. Al-Qasas: ayat 56.

Anda mungkin juga menyukai