Anda di halaman 1dari 11

KAJIAN MEDIS

DALAM PERSPEKTIF
ISLAM TENTANG

Bayi Tabung
Dipresentasikan oleh kelompok 2

Start Slide
Kelompok 2
Endiana
Fadhilah
Fanny Mardiansyah
Febdiyanti
Hodijah Sari
Imran Furdan
Apa Itu Bayi
Tabung ?
Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF)
adalah kehamilan yang terjadi dan diawali
dengan sel telur dibuahi oleh sperma di luar
tubuh. Pembuahan tersebut pun dilakukan di
dalam sebuah tabung. Prosedur ini dilakukan
bila kehamilan tidak kunjung terwujud meski
sudah mencoba berbagai macam cara, seperti
mengonsumsi obat-obatan dan melakukan
operasi.
Salford & Co.

Kondisi yang umumnya


memerlukan Bayi Tabung
Suami tidak menghasilkan sperma, sperma kurang
berkualitas, atau gerak sperma untuk mencapai sel telur
buruk (motilitas).
Istri mengalami masalah kesuburan.
Istri memiliki cadangan ovarium rendah, yang berarti
sedikit sel telur dengan kualitas baik.
Istri mengalami masalah struktural reproduksi, yang
paling sering saluran tuba tersumbat.
Istri ada gangguan jaringan rahim yang menyebabkan
infertilitas.
Suami, istri, atau keduanya didiagnosis tidak subur tanpa
penyebab yang jelas.
Istri berulang kali mengalami keguguran.
Istri memiliki gangguan hormon sindrom polikistik
ovarium yang menyebabkan ovarium membesar dengan
kista kecil di bagian luar.
Prosedur bayi tabung

01
Langkah 1: Stimulasi, atau disebut
juga ovulasi super

02 Langkah 2: Pengambilan Telur

03
Langkah 3: Inseminasi dan
Fertilisasi

04 Langkah 4: Kultur Embrio

05 Langkah 5: Transfer Embrio


Bagaimana Persepktif Islam mengenai
Bayi Tabung ???
Menurut Fatwa MUI

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri sudah


mengeluarkan fatwa soal Hukum Bayi Tabung.
Dalam fatwa dinyatakan jika bayi tabung berasal
dari sperma dan sel telur pasangan suami istri
sah menurut hukum, maka mubah atau
diperbolehkan.
Hal ini bisa terjadi karena masuk ke dalam
ikhtiar yang didasari kaidah agama, yaitu untuk
memperoleh keturunan.

Menurut Anggota Majelis


Tarjih dan Tajdid PWM
Yogyakarta Rohmansyah
Menurut Anggota Majelis Tarjih dan
Tajdid PWM Yogyakarta
Rohmansyah, proses bayi tabung
dapat dibenarkan oleh agama Islam,
karena sperma suami diletakkan
dalam rahim isteri yang dikawini
dengan akad yang sah. Hal tersebut
sesuai dengan hadis :
"Diriwayatkan dari Ruwaifi‘ bin
Tsabit al-Anshari, ia berkata: Aku
pernah beserta Nabi saw waktu
perang Hunain, beliau berdiri
berkhutbah di antara kami, (antara
lain) beliau berkata: Tidak boleh
bagi seorang yang beriman kepada
Allah dan hari akhir menyiramkan
air (mani)nya ke ladang orang lain.”
[HR. Ahmad].
Salford & Co.

Syarat Bayi
tabung dalam
Islam
Adapun hukum bayi tabung dalam Islam
harus memenuhi persyaratan, berupa:
Dilaksanakan atas ridho suami dan istri
Inseminasi akan dilaksanakan saat masih
berada dalam status suami istri
Dilaksanakan sebab keadaan yang darurat
supaya bisa hamil
Perkiraan dari dokter yang kemungkinan
besar akan memberikan hasil dengan cara
memakai metode tersebut
Aurat perempuan hanya diperkenankan
dibuka saat keadaan darurat dan tidak
lebih dari keadaan darurat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai