Anda di halaman 1dari 15

A.

Pengertian Bayi Tabung

Bayi tabung itu sebenarnya adalah proses pembuahan sel telur dan sperma di luar tubuh wanita,
dalam istilah kerennya in vitro vertilization (IVF).
In vitro adalah bahasa latin yang berarti dalam gelas/tabung gelas (nyambung juga kan dengan
kata tabung) dan vertilization adalah bahasa Inggrisnya pembuahan.

Dalam proses bayi tabung atau IVF, sel telur yang sudah matang diambil dari indung telur lalu
dibuahi dengan sperma di dalam sebuah medium cairan. Setelah berhasil, embrio kecil yang
terjadi dimasukkan ke dalam rahim dengan harapan dapat berkembang menjadi bayi.

Atau dapat di definisikan juga bahwa Bayi Tabung atau dalam bahasa kedokteran disebut In
Vitro Fertilization (IVF) adalah suatu upaya memperoleh kehamilan dengan jalan
mempertemukan sel sperma dan sel telur dalam suatu wadah khusus. Pada kondisi normal,
pertemuan ini berlangsung di dalam saluran tuba.

Proses yang berlangsung di laboratorium ini dilaksanakan sampai menghasilkan suatu embrio
yang akan ditempatkan pada rahim ibu. Embrio ini juga dapat disimpan dalam bentuk beku dan
dapat digunakan kelak jika dibutuhkan.

Bayi tabung merupakan pilihan untuk memperoleh keturunan bagi ibu- ibu yang memiliki
gangguan pada saluran tubanya. Pada kondisi normal, sel telur yang telah matang akan
dilepaskan oleh indung telur (ovarium) menuju saluran tuba (tuba fallopi) untuk selanjutnya
menunggu sel sperma yang akan membuahi. Jika terdapat gangguan pada saluran tuba maka
proses ini tidak akan berlangsung sebagaimana mestinya.

Bayi tabung pertama yang lahir ke dunia adalah Louise Joy Brown pada tahun 1978 di Inggris.
B. Proses Bayi Tabung

Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, bayi tabung merupakan pilihan terakhir bagi mereka
yang ingin mendapatkan keturunan namun sampai saat ini belum juga mendapatkan kehamilan.
Berikut adalah beberapa proses bayi tabung (IVF) yang dijelaskan dengan gambar agar suami
istri semakin yakin apakah pilihan yang mereka ambil tepat atau tidak.

Perjuangan Sperma Menembus Sel Telur

Untuk mendapatkan kehamilan, satu sel sperma harus bersaing dengan sel sperma yang lain. Sel
Sperma yang kemudian berhasil untuk meneronos sel telur merupakan sel sperma dengan
kualitas terbaik saat itu. jadi merupakan perjuangan yang besar ya bagi sperma untuk menembus
sel telur.

Perkembangan Sel telur


Selama masa subur, wanita akan melepaskan satu atau dua sel telur. Sel telur tersebut akan
berjalan melewati saluran telur dan kemudian bertemu dengan sel sperma pada kehamilan yang
normal.

Injeksi

Dalam IVF, dokter akan mengumpulkan sel telur sebanyak-banyaknya. Dokter kemudian
memilih sel telur terbaik dengan melakukan seleksi. Pada proses ini pasien disuntikkan hormon
untuk menambah jumlah produksi sel telur. Perangsangan berlangsung 5 6 minggu sampai sel
telur dianggap cukup matang dan siap dibuahi. Proses injeksi ini dapat mengakibatkan adanya
efek samping.
Pelepasan Sel telur

Setelah hormon penambah jumlah produksi sel telur bekerja maka sel telur siap untuk
dikumpulkan. Dokter bedah menggunakan laparoskop untuk memindahkan sel-sel telur tersebut
untuk digunakan pada proses bayi tabung (IVF) berikutnya.

Sperma beku

Sebelumnya suami akan menitipkan sperma kepada laboratorium dan kemudian dibekukan untuk
menanti saat ovulasi. Sperma yang dibekukan disimpan dalam nitrogen cair yang dicairkan
secara hati-hati oleh para tenaga medis.

Menciptakan Embrio
Pada sel sperma dan sel telur yang terbukti sehat, akan sangat mudah bagi dokter untuk
menyatukan keduanya dalam sebuah piring lab. Namun bila sperma tidak sehat sehingga tidak
dapat berenang untuk membuahi sel telur, maka akan dilakukan ICSI.

Embrio Berumur 2 hari

Setelah sel telur dipertemukan dengan sel sperma, akan dihasilkan sel telur yang telah dibuahi
(disebut dengan nama embrio). Embrio ini kemudian akan membelah seiring dengan waktu.
Embrio ini memiliki 4 sel, yang diharapkan mencapai stage perkembangan yang benar.

Pemindahan Embrio
Dokter kemudian memilih 3 embrio terbaik untuk ditransfer yang diinjeksikan ke sistem
reproduksi si pasien

Implanted fetus

Setelah embrio memiliki 4 8 sel, embrio akan dipindahkan kedalam rahim wanita dan
kemudian menempel pada rahim. Selanjutnya embrio tumbuh dan berkembang seperti layaknya
kehamilan biasa sehingga kehadiran bakal janin dapat dideteksi melalui pemeriksaan USG
seperti tampak pada gambar diatas.

C. Efek Samping/komplikasi Bayi Tabung

Proses bayi tabung merupakan sebuah proses yang tidak alami dan biasanya sesuatu yang tidak
alami itu ada efek sampingnya.

1. Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS), merupakan komplikasi dari proses


stimulasi perkembangan telur dimana banyak folikel yang dihasilkan sehingga terjadi
akumulasi cairan di perut. Cairan bisa sampai ke rongga dada dan yang paling
parah harus masuk rumah sakit karena cairan harus dikeluarkan dengan membuat lubang
dibagian perut. Kalau tidak dikeluarkan bisa menggangu fungsi tubuh yang lain. Jangan
takut dulu, OHSS yang parah ini hanya dialami oleh sekitar 1% dari pasien kata dokter.
Dan sayangnya ini terjadi terhadap saya
2. Kehamilan kembar, bukan merupakan rahasia lagi kalau proses bayi tabung bisa
menghasilkan lebih dari satu bayi. Kelihatannya enak punya anak kembar, tapi katanya
resiko melahirkannya lebih tinggi dari kalau hanya satu bayi. Tidak jarang bayinya
bisa masuk ICU karena prematur. Tak terbayang rasanya kalau mengandung bayi lebih
dari satu, kalau kembar dua sih umum coba kalau tiga atau lebih aduh perut bisa
kaya apa yah?
3. Keguguran. Ini memang bisa juga terjadi pada kehamilan normal. Tingkat keguguran
kehamilan bayi tabung sekitar 20%.
4. Kehamilan diluar kandungan atau kehamilan ektopik, kemungkinan terjadi sekitar 5%.
5. Resiko pendarahan pada saat pengambilan sel telur (Ovum Pick Up), sangat jarang
terjadi. Karena prosedurnya menggunakan jarum khusus yang dimasukkan ke dalam
rahim, resiko pendarahan bisa terjadi yang tentunya membutuhkan perawatan lebih
lanjut.
Walaupun diberi tahu komplikasi ini kita tetap saja memutuskan untuk maju terus pantang
mundur. Memang tidak mudah ya kalau ingin punyak anak. Berbahagialah bagi ibu-ibu yang
bisa hamil normal. ^^

D. Hukum Bayi Tabung Dalam Pandangan Islam.

Bayi tabung merupakan produk kemajuan teknologi kedokteran yg demikian canggih yg


ditemukan oleh pakar kedokteran Barat yg notabene mereka adalah kaum kafir . Bayi tabung
adalah proses pembuahan sperma dgn ovum dipertemukan di luar kandungan pada satu tabung
yg dirancang secara khusus. Setelah terjadi pembuahan lalu menjadi zygot kemudian
dimasukkan ke dlm rahim sampai dilahirkan. Jadi proses tanpa melalui jima .

Tidak boleh karena proses pengambilan mani tersebut berkonsekuensi minimal sang dokter
akan melihat aurat wanita lain. Dan melihat aurat wanita lain hukumnya adalah haram menurut
pandangan syariat sehingga tdk boleh dilakukan kecuali dlm keadaan darurat.
Sementara tdk terbayangkan sama sekali keadaan darurat yg mengharuskan seorang lelaki
memindahkan mani ke istri dgn cara yg haram ini. Bahkan terkadang berkonsekuensi sang dokter
melihat aurat suami wanita tersebut dan ini pun tdk boleh.

Seseorang yg menempuh cara ini utk mendapatkan keturunan dikarenakan tdk diberi rizki oleh
Allah berupa anak dgn cara alami berarti dia tdk ridha dgn takdir dan ketetapan Allah Subhanahu
wa Taala atasnya.
Jikalau saja Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menganjurkan dan membimbing kaum
muslimin utk mencari rizki berupa usaha dan harta dgn cara yg halal maka lebih lagi tentu
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menganjurkan dan membimbing mereka utk menempuh
cara yg sesuai dgn syariat dlm mendapatkan anak.

Bayi tabung ini mencuat ke permukaan karena adanya keinginan dari banyak pasangan suami
istri karena satu hal dan yang lainnya yang tidak bisa mempunyai keturunan, sedang mereka
sangat merindukannya, dan bayi tabung ini adalah salah satu alternatif yang bisa ditempuh untuk
mewujdkan impian mereka tersebut.

Inseminasi buatan adalah: proses yang dilakukan oleh para dokter untuk menggabungkan antara
sperma dengan sel telur, seperti dengan cara menaruh keduanya di dalam sebuah tabung, karena
rahim yang dimiliki seorang perempuan tidak bisa berfungsi sebagaimana biasanya. Yang perlu
diperhatikan terlebih dahulu bagi yang ingin mempunyai anak lewat bayi tabung, bahwa cara ini
tidak boleh ditempuh kecuali dalam keadaan darurat, yaitu ketika salah satu atau kedua suami
istri telah divonis tidak bisa mempunyai keturunan secara normal

Perlu menjadi catatan di sini bahwa bayi tabung telah berkembang pesat di Barat, tetapi bukan
untuk mencari jalan keluar bagi pasangan suami istri yang tidak bisa mempunyai anak secara
normal, tetapi mereka mengembangkannya untuk proyek-proyek maksiat yang diharamkan di
dalam Islam, bahkan mereka benar-benar telah menghidupkan kembali pernikahan yang pernah
dilakukan orang-orang jahiliyah Arab sebelum kedatangan Islam, yaitu para suami menyuruh
para istri untuk datang kepada orang-orang yang mereka anggap cerdas dan pintar atau
pemberani agar mereka mau menggauli para istri tersebut dengan tujuan anak mereka ikut
menjadi cerdas dan pemberani. Hal sama telah dilakukan di Amerika dimana mereka
mengumpulkan sperma orang-orang pintar dalam bank sperma, kemudian dijual kepada siapa
yang menginginkan anaknya pintar dengan cara enseminasi buatan dan bayi tabung.

Subhanallah sekali ya teman-teman,kaum kafir tidak henti-hentinya terus mencari cara untuk
menyerang kita, salah satunya dengan teknologi bayi tabung ini.

Sedangkan menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam fatwanya menyatakan bahwa bayi
tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami-istri yang sah hukumnya mubah (boleh).
Sebab, ini termasuk ikhtiar yang berdasarkan kaidah-kaidah agama.

Namun, para ulama melarang penggunaan teknologi bayi tabung dari pasangan suami-istri yang
dititipkan di rahim perempuan lain. Itu hukumnya HARAM. Para ulama menegaskan, di
kemudian hari hal itu akan menimbulkan masalah yang rumit dalam kaitannya dengan warisan.

Para ulama MUI dalam fatwanya juga memutuskan, bayi tabung dari sperma yang dibekukan
dari suami yang telah meninggal dunia hukumnya HARAM. Sebab, hal ini akan menimbulkan
masalah yang pelik, baik dalam kaitannya dengan penentuan nasab maupun dalam hal kewarisan.

Lalu bagaimana dengan proses bayi tabung yang sperma dan ovumnya tak berasal dari pasangan
suami-istri yang sah? MUI dalam fatwanya secara tegas menyatakan hal tersebut hukumnya
haram. Alasannya, statusnya sama dengan hubungan kelamin antarlawan jenis di luar penikahan
yang sah alias zina.

Hal itu didasarkan pada sebuah hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW
bersabda, Tidak ada dosa yang lebih besar setelah syirik dalam pandangan Allah SWT,
dibandingkan perbuatan seorang lelaki yang meletakkan spermanya (berzina) di dalam rahim
perempuan yang tidak halal baginya.

Maka dapat kita simpulkan bahwa Bayi tabung itu di Bolehkan ( Mubah) jika sperma dan sel
telur berasal dari pasangan suami istri yang sah.

Bayi tabung diharamkan jika:

1. sperma dan ovumnya tak berasal dari pasangan suami-istri yang tidak sah

2. penggunaan teknologi bayi tabung dari pasangan suami-istri yang dititipkan di rahim
perempuan lain

3.bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang telah meninggal dunia

Menurut pandangan atau pendapat saya, hukum yang telah digariskan oleh agama Islam
mengenai bayi tabung ini sudah sangat jelas dan sesuai dengan logika kita. Bayangkan saja jika
anak yang dihasilkan dari bayi tabung tsb berasal dari sperma dan ovum pasangan suami istri
yang tidak sah, secara akal sehat juga hal tsb termasuk kedalam perzinahan, oleh karena itu
hukumya HARAM. Tetapi jika sperma dan sel telurnya berasal dari suami istri yang sah, hanya
tempat untuk melakukan pembuahan tidak berada di dalam rahim wanita tapi di suatu wadah
khusus( tabung) yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai dengan tempat
pembuahannya yang asli yaitu rahim. Temperatur dan situasnya juga dibuat pwesis sama dengan
aslinya.

2.2 Macam-macam Proses Bayi Tabung

a. Pembuahan Dipisahkan dari Hubungan Suami-Isteri.

Teknik bayi tabung memisahkan persetubuhan suami istri dari pembuahan bakal anak. Dengan
teknik tersebut, pembuahan dapat dilakukan tanpa persetubuhan. Keterarahan perkawinan
kepada kelahiran baru sebagaimana diajarkan oleh Gereja tidak berlaku lagi. Dengan demikian
teknik kedokteran telah mengatur dan menguasai hukum alam yang terdapat dalam tubuh
manusia pria dan wanita. Dengan pemisahan antara persetubuhan dan pembuahan ini, maka bisa
muncul banyak kemungkinan lain yang menjadi akibat dari kemajuan ilmu kedokteran di bidang
pro-kreasi manusia.

b. Wanita Sewaan untuk Mengandung Anak.

Ada kemungkinan bahwa benih dari suami istri tidak bisa dipindahkan ke dalam rahim sang
istri, oleh karena ada gangguan kesehatan atau alasan alasan lain. Dalam kasus ini, maka
diperlukan seorang wanita lain yang disewa untuk mengandung anak bagi pasangan tadi. Dalam
perjanjian sewa rahim ini ditentukan banyak persyaratan untuk melindungi kepentingan semua
pihak yang terkait. Wanita yang rahimnya disewa biasanya meminta imbalan uang yang sangat
besar. Suami istri bisa memilih wanita sewaan yang masih muda, sehat dan punya kebiasaan
hidup yang sehat dan baik. praktik seperti ini biasanya belum ada ketentuan hukumnya, sehingga
kalau muncul kasus bahwa wanita sewaan ingin mempertahankan bayi itu dan menolak uang
pembayaran, maka pastilah sulit dipecahkan.

c. Sel Telur atau Sperma dari Seorang Donor.

Masalah ini dihadapi kalau salah satu dari suami atau istri mandul; dalam arti bahwa sel telur
istri atau sperma suami tidak mengandung benih untuk pembuahan. Itu berarti bahwa benih yang
mandul itu harus dicarikan penggantinya melalui seorang donor.

Masalah ini akan menjadi lebih sulit karena sudah masuk unsur baru, yaitu benih dari orang lain.
Pertama, apakah pembuahan yang dilakukan antara sel telur istri dan sel sperma dari orang lain
sebagai pendonor itu perlu diketahui atau disembunyikan identitasnya. Kalau wanita tahu
orangnya, mungkin ada bahaya untuk mencari hubungan pribadi dengan orang itu. Ketiga,
apakah pria pendonor itu perlu tahu kepada siapa benihnya telah didonorkan. Masih banyak
masalah lain lagi yang bisa muncul.

d. Munculnya Bank Sperma

Praktik bayi tabung membuka peluang pula bagi didirikannya bank bank sperma. Pasangan
yang mandul bisa mencari benih yang subur dari bank bank tersebut. Bahkan orang bisa
menjual belikan benih benih itu dengan harga yang sangat mahal misalnya karena benih dari
seorang pemenang Nobel di bidang kedokteran, matematika, dan lain-lain. Praktek bank sperma
adalah akibat lebih jauh dari teknik bayi tabung. Kini bank sperma malah menyimpannya dan
memperdagangkannya seolah olah benih manusia itu suatu benda ekonomis.

Tahun 1980 di Amerika sudah ada 9 bank sperma non komersial. Sementara itu bank bank
sperma yang komersil bertumbuh dengan cepat. Wanita yang menginginkan pembuahan artifisial
bisa memilih sperma itu dari banyak kemungkinan yang tersedia lengkap dengan data mutu
intelektual dari pemiliknya. Identitas donor dirahasiakan dengan rapi dan tidak diberitahukan
kepada wanita yang mengambilnya, kepada penguasa atau siapapun.

2.3 Pandangan Islam Terhadap Bayi Tabung


Apabila mengkaji tentang bayi tabung dari hukum islam,maka harus dikaji dengan
memakai metode ijtihad yang lazim dipakai oleh para ahli ijtihad agar hukum ijtihadnya sesuai
dengan prinsip-prinsip dan jiwa al-Quran dan sunnah menjadi pasanagan umat

Menurut Al-Quran Surat Al-Isra ayat 70

Artinya:Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam,Kami angkut mereka didaratan
dan lautan,Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.

Inseminasi buatan endahngan donor itu pada hakikatnya merendahkan harkat manusia
sejajar dengan hewan yang di inseminasi.
Hadist Nabi:

Tidak halal bagi seseorang yang beriman pada Allah dan hari Akhir menyiramkan airnya
(sperma) pada tanaman orang lain(vagina istri orang lain).Hadist Riwayat Abu Daud,Al-Tirmizi
dan hadist ini dipandang sahih oleh Ibnu Hibban.

Dengan hadist ini para ulama sepakat mengharamkan seseorang mengawini/melakukan


hubungan seksual dengan wanita hamil dari orang lain yang mempunyai ikatan perkawinan yang
sah.

Pada zaman dulu masalah bayi tabung/inseminasi buatan belum timbul,sehingga kita tidak
memperoleh fatwa hukumnya dari mereka.Kita dapat menyadari bahwa inseminasi buatan / bayi
tabung dengan donor sperma atau ovum lebih mendatangkan madaratnya daripada maslahahnya.

2.4 Manfaat Dan Akibat Bayi Tabung

Maslahahnya dari bayi tabung adalah bias membantu pasangan suami istri yang keduanya
atau salah satu nya mandul atau ada hambatan alami pada suami atau istri menghalangi
bertemunya sel sperma dan sel telur.Misalnya karena tuba falopii terlalu sempit atau ejakulasinya
terlalu lemah.Namun akibat(mafsadah) dari bayi tabung adalah:

Percampuran Nasab,padahal Islam sangat menjaga kesucian / kehormatan kelamin dan


kemurnian nasab,karena ada kaitannya dengan kemahraman (siapa yang halal dan haram
dikawini) dan kewarisan.
Bertentangan dengan sunnatullah atau hukum alam.
Inseminasi pada hakikatnya sama dengan prostitusi/ zina karena terjadi percampuran
sperma dengan ovum tanpa perkawinan yang sah.
Kehadiran anak hasil inseminasi buatan bisa menjadi sumber konflik didalam rumah
tangga terutama bayi tabung dengan bantuan donor merupakan anak yang sangat unik
yang bisa berbeda sekali bentuk dan sifat-sifat fisik dan karakter/mental si anak dengan
bapak ibunya.
Anak hasil inseminasi buatan/bayi tabung yang percampuran nasabnya terselubung dan
sangat dirahasiakan donornya adalah lebih jelek daripada anak adopsi yang pada
umumnya diketahui asal dan nasabnya.
Bayi tabung lahir tanpa proses kasih sayang yang alami terutama pada bayi tabung lewat
ibu titipan yang harus menyerahkan bayinya pada pasangan suami istri yang punya
benihnya,sesuai dengan kontrak,tidak terjalin hubungan keibuan anatara anak dengan
ibunya secara alami

Surat Al-Lugman ayat 14

Mengenai status anak hasil inseminasi dengan donor sperma atau ovum menurut hukum islam
adalah tidak sah dan statusnya sama dengan anak hasil prostitusi.UU Perkawinan pasal 42
No.1/1974:Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan
yang sahmaka memberikan pengertian bahwa bayi tabung dengan bantuan donor dapat
dipandang sah karena ia terlahir dari perkawinan yang sah.Tetapi inseminasi buatan dengan
sperma atau ovum donor tidak di izinkan karena tidak sesuai dengan Pancasila,UUD 1945 pasal
29 ayat 1.

Asumsi Menteri Kesehatan bahwa masyarakat Indonesia termasuk kalangan agama nantinya
bias menerima bayi tabung seperti halnya KB.Namun harus diingat bahwa kalangan agama bias
menerima KB karena pemerintah tidak memaksakan alat/cara KB yang bertentangan dengan
agama.Contohnya : Sterilisasi,Abortus.Oleh karena itu pemerintah diharapkan mengizinkan
praktek bayi tabung yang tidak bertentangan dengan agama.

2.5 Hukum-Hukum Tentang Bayi Tabung


Tinjauan dari Segi Hukum Perdata Terhadap Inseminasi Buatan (Bayi Tabung):

Jika benihnya berasal dari suami istri


Jika benihnya berasal dari suami istri, dilakukan proses fertilisasi-in-vitro transfer embrio dan
diimplantasikan ke dalam rahim istri maka anak tersebut baik secara biologis ataupun yuridis
mempunyai status sebagai anak sah (keturunan genetik)dari pasangan tersebut. Akibatnya
memiliki hubungan mewaris dan hubungan keperdataan lainnya.
Jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim wanita lain yang bersuami, maka secara yuridis
status anak itu adalah anak sah dari pasangan penghamil, bukan pasangan yang mempunyai
benih. Dasar hukum ps. 42 UU No. 1/1974 dan ps. 250 KUHPer. Dalam hal ini suami dari istri
penghamil dapat menyangkal anak tersebut sebagai anak sahnya melalui tes golongan darah atau
dengan jalan tes DNA.
Jika salah satu benihnya berasal dari donor
Jika suami mandul dan istrinya subur, maka dapat dilakukan fertilisasi-in-vitro transfer embrio
dengan persetujuan pasangan tersebut. Sel telur istri akan dibuahi dengan sperma dari donor di
dalam tabung petri dan setelah terjadi pembuahan diimplantasikan ke dalam rahim istri.
Jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim wanita lain yang bersuami maka anak yang
dilahirkan merupakan anak sah dari pasangan penghamil tersebut. Dasar hukum ps. 42 UU No.
1/1974 dan ps. 250 KUHPer.
Jika semua benihnya dari donor
Jika sel sperma maupun sel telurnya berasal dari orang yang tidak terikat pada perkawinan, tapi
embrio diimplantasikan ke dalam rahim seorang wanita yang terikat dalam perkawinan maka
anak yang lahir mempunyai status anak sah dari pasangan suami istri tersebut karena dilahirkan
oleh seorang perempuan yang terikat dalam perkawinan yang sah.

2.6 Undang-Undang Bayi Tabung


Salah satu aturan tentang bayi tabung terdapat dalam pasal 16 UU No. 23 Tahun 1992
tentang kesehatan yang berbunyi:

Ayat 1

Kehamilan di luar cara alami dapat dilaksanakan sebagai upaya terakhir untuk membantu
uami istri mendapat keturunan

Ayat 2

Upaya kehamilan di luar cara alami sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya dapat
dilaksanakan oleh pasangan suami istri yang sah, dengan ketentuan:

1. Hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang bersangkutan ditanamkan dalam rahim
istri darimana ovum itu berasal
2 2. Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu
3. Ada sarana kesehatan tertentu
Ayat 3
Ketentuan mengenai persyaratan penyelenggaraan kehamilan diluar cara alami sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) ditentukan dengan P.P

2.7 Inseminasi Buatan di Pandang dari Aspek Medis, Legal,Etik dan HAM

Aspek Medis

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan peraturan perundang-undangan yang menyinggung


masalah ini. Dalam Undang-Undang No. 23 /1992 tenang Kesehatan, pada pasal 16 disebutkan,
hasil pembuahan sperma dan sel telur di luar cara alami dari suami atau istri yang bersangkutan
harus ditanamkan dalam rahim istri dari mana sel telur itu berasal. Hal ini menjawab pertanyaan
tentang kemungkinan dilakukannya pendonoran embrio. Jika mengacu pada UU No.23/1992
tentang Kesehatan, upaya pendonoran jelas tidak mungkin.
Aspek Legal
Jika salah satu benihnya berasal dari donor Jika Suami mandul dan Istrinya subur, maka dapat
dilakukan fertilisasi-in-vitro transfer embrio dengan persetujuan pasangan tersebut. Sel telur Istri
akan dibuahi dengan Sperma dari donor di dalam tabung petri dan setelah terjadi pembuahan
diimplantasikan ke dalam rahim Istri. Anak yang dilahirkan memiliki status anak sah dan
memiliki hubungan mewaris dan hubungan keperdataan lainnya sepanjang si Suami tidak
menyangkalnya dengan melakukan tes golongan darah atau tes DNA. Dasar hukum ps. 250
KUHPer.
Jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim wanita lain yang bersuami maka anak yang
dilahirkan merupakan anak sah dari pasangan penghamil tersebut. Dasar hukum ps. 42 UU No.
1/1974 dan ps. 250 KUHPer Permasalahan mengenai inseminasi buatan dengan bahan
inseminasi berasal dari orang lain atau orang yang sudah meninggal dunia, hingga saat ini belum
ada penyelesaiannya di Indonesia. Perlu segera dibentuk peraturan perundang-undangan yang
secara khusus mengatur penerapan teknologi fertilisasi-in-vitro transfer embrio ini pada manusia
mengenai hal-hal apakah yang dapat dibenarkan dan hal-hal apakah yang dilarang

2.8 Dilema Inseminasi Buatan


Aspek Etik(Moral)
Pada kasus yang sedang dibahas ini tampak sekali ketidaksesuaiannya dengan budaya dan tradisi
ketimuran kita. Sebagian agamawan menolak Fertilisasi invitro pada manusia, sebab mereka
berasumsii bahwa kegiatan tersebut termasuk Intervensi terhadap karya Illahi. Dalam artian,
mereka yang melakukakan hal tersebut berarti ikut campur dalam hal penciptaan yang tentunya
itu menjadi hak prioregatif Tuhan. Padahal semestinya hal tersebut bersifat natural, bayi itu
terlahir melalui proses alamiah yaitu melalui hubungan sexsual antara suami-istri yang sah
menurut agama.
Aspek Human Rigths
Dalam DUHAM dikatakan semua orang dilahirkan bebas dengan martabat yang setara.
Pengakuan hak-hak manusia telah diatur di dunia international, salah satunya tentang hak
reproduksi.
Dalam kasus ini, meskipun keputusan inseminasi buatan dengan donor sperma dari laki-laki
yang bukan suami wanita tersebut adalah hak dari pasangan suami istri tersebut, namun harus
dipertimbangkan secara hukum, baik hukum perdata,hukum pidana ,hukum agama, hukum
kesehatan serta etika(moral) ketimuran yang berlaku di Indonesia .

Anda mungkin juga menyukai