Anda di halaman 1dari 42

BAYI TABUNG

Oleh:

Subhan, S.Pd.I,MA
Motivasi bayi Tabung :

 Keinginan untuk mendapatkan


anak, tapi tidak sanggup untuk
mendapatkan melalui proses
normal.
 Adanya kelainan, contohnya,
istri tidak bisa mengandung
karena pembuluh darahnya
darahnya terhalang.
Pengertian Bayi Tabung:

Istilah bayi tabung dalam Bahasa Indonesia


sama artinya dengan " test tube baby" yang
dalam dunia kedokteran dikenal dengan
"invitrofertilization.“

“ Proses pemindahan ovum dari indung telur


yang telah bercampur dengan sperma yang
selanjutnya disimpan di laboratorium.Jika
zigot tersebut normal, akan dibuahi dalam
rahim wanita tersebut.”
“Dengan kata lain, bayi tabung
merupakan proses pembuahan
kehamilan diluar rahim wanita,
walaupun proses selanjutnya
dipantau melalui monitor,
perkembangan bayi dialami sama
halnya seperti pada kehamilan
biasa”
 Pengertian II :
 Bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur
dan sperma diluar tubuh wanita. Sering disebut
“in vitro vertilzation”. In into berasal dari bahasa
latin yang berarti “gelas /tabung” gelas, dan
vertilization barasal dari bahasa inggris yang
berarti pembuahan.
 Bayi tabung adalah bayi hasil konsepsinya
(pertemuan sel telur dan sperma) yang dilakukan
dalam sebuah tabung yang sudah dipersiapkan
sedemikian rupa di laboratorium.
Pengertian III :
Bayi tabung ialah: “ Bayi yang dihasilkan bukan
dari persetubuhan, tetapi dengan cara
mengambil sperma laki-laki dan sel telur
wanita, lalu dimasukkan dalam suatu alat
dalam waktu beberapa hari lamanya, setelah
hal tersebut dianggap mampu menjadi janin,
maka dimasukkan ke dalam rahim ibu.
Proses Bayi Tabung :
“ Prosesnya mula-mula dilakukan pengambilan sel
telur dari wanita yang baru saja mengalami ovulasi.
Kemudian sel telur yang diambil tadi dibuahi dengan
sperma yang sudah dipersiapkan dalam tabung
yang suasananya dibuat persis seperti dalam rahim.
Setelah pembuahan hasil konsepsi tersebut
dipelihara beberapa saat dalam tabung sampai pada
suatu saat tertentu akan dicangkokkan ke dalam
rahim wanita tersebut. Selanjutnya diharapkan
embrio itu akan tumbuh sebagaimana layaknya
didalam rahim wanita.”
Pengambilan sel telur
Pengambilan sel telur dilakukan dengan dua cara, cara
pertama : indung telur di pegang dengan penjepit dan
dilakukan pengisapan. Cairan folikel yang berisi sel telur
di periksa di mikroskop untuk ditemukan sel telur.
Sedangkan cara kedua ( USG) folikel yang tampak di
layar ditusuk dengan jarum melalui vagina kemudian
dilakukan pengisapan folikel yang berisi sel telur seperti
pengisapan laparoskopi.
Pengambilan sel sperma
Untuk mendapatkan sperma laki- laki dapat ditempuh
dengan cara :
~Istimna’ ( onani)
~Azl ( senggama terputus)
~Dihisap dari pelir ( testis)
~Jima’ dengan memakai kondom
~Sperma yang ditumpahkan kedalam vaginayang
disedot tepat dengan spuit
~Sperma mimpi malam
Diantara kelima cara diatas, cara yang dipandang baik
adalah dengan cara onani ( mastrubasi) yang dilakukan
di rumah sakit.
pendapat ulama
·Ulama Malikiyah, Syafi’iyah, Zaidiyah,
mengharamkan secara multak berdasarkan
Al-Qur’an surat Al- Mu’minun ayat 5-7,
dimana Allah telah memerintahkan manusia
untuk menjaga kehormatan kelamin dalam
setiap keadaan, kecuali terhadap istri dan
budak.
 Ulama Hanabilah mengharamkan onani,
kecuali khawatir berbuat zina atau terganggu
kesehatannya, sedang ia tidak punya istri atau
tidak mampu kawin.
 Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa istimna’
pada prinsipnya diharamkan, namun istimna’
diperbolehkan dalam keadaan tertentu bahkan
wajib, jika dikhawatirkan jatuh kepada
perbuatan zina. Hal ini didasari oleh kaidah ushul
adalah:
“Wajib menempuh bahaya yang lebih ringan
diantara dua bahaya”
Hukum Bayi Tabung
Mubah, dengan
ketentuan :
 Prosedur itu harus mengandung
sperma dan ovum suami-istri.
Prosedur pemindahan sperma harus
sesuai dengan ajaran Islam seperti azal
( coitus interruptus) atau istimna'
(dengan menggunakan tangan isteri).
Embrio itu harus dimasukkan
kedalam rahim istrinya.
 Pemasukan embrio harus dilakukan oleh
suami, isteri atau dokter perempuan.
Pemasukan itu juga dapat dilakukan oleh
dokter laki-laki namun harus disaksikan oleh
suaminya atau mahram, dan dokter tersebut
haruslah seorang muslim jika ada.
BAYI TABUNG MENURUT HUKUM
ISLAM (FATWA MUI)

Bayi tabung dengan sperma dan


ovum dari pasangan suami isteri yang
sah hukumnya mubah (boleh), sebab
hak ini termasuk ikhtiar berdasarkan
kaidah-kaidah agama.
Bayi tabung dari pasangan suami-isteri
dengan titipan rahim isteri yang lain
(misalnya dari isteri kedua dititipkan
pada isteri pertama) sebab hal ini akan
menimbulkan masalah yang rumit dalam
kaitannya dengan masalah warisan
(khususnya antara anak yang dilahirkan
dengan ibu yang mempunyai ovum dan
ibu yang mengandung kemudian
melahirkannya, dan sebaliknya).
 Bayi tabung dari sperma
yang dibekukan dari suami
yang telah meninggal dunia
hukumnya haram
Bayi tabung yang sperma dan
ovumnya diambil dari selain pasangan
suami isteri yang sah hukumnya
haram, karena itu statusnya sama
dengan hubungan kelamin antar
lawan jenis di luar pernikahan yang
sah (zina).
Inseminasi buatan adalah: proses yang dilakukan oleh
para dokter untuk menggabungkan antara sperma
dengan sel telur, seperti dengan cara menaruh
keduanya di dalam sebuah tabung, karena rahim yang
dimiliki seorang perempuan tidak bisa berfungsi
sebagaimana biasanya
laparoskopi : merupakan metode bedah yang
terbilang ringan dengan tujuan untuk mengetahui
kondisi organ-organ tubuh di bagian perut melalui
sayatan kecil dan tipis.
bayi tabung hukumnya haram
apabila :
Sperma yang diambil dari pihak laki-laki
disemaikan kepada indung telur pihak wanita
yang bukan istrinya kemudian dicangkokkan ke
dalam rahim istrinya.
Indung telur yang diambil dari pihak wanita
disemaikan kepada sperma yang diambil dari
pihak lelaki yang bukan suaminya kemudian
dicangkokkan ke dalam rahim si wanita.
Sperma dan indung telur yang
disemaikan tersebut diambil dari sepasang
suami istri, kemudian dicangkokkan ke
dalam rahim wanita lain yang bersedia
mengandung persemaian benih mereka
tersebut.
Sperma dan indung telur yang
disemaikan berasal dari lelaki dan wanita
lain kemudian dicangkokkan ke dalam
rahim si istri.
Sperma dan indung telur yang
disemaikan tersebut diambil dari
seorang suami dan istrinya, kemudian
dicangkokkan ke dalam rahim istrinya
yang lain.
 fertilisasi – in – vitro adalah pembuahan sel telur oleh
sel sperma di dalam tabung Petri yang dilakukan oleh
petugas medis.
 Inseminasi buatan pada manusia sebagai suatu
teknologi reproduksi berupa teknik menempatkan
sperma di dalam vagina wanita, pertama kali berhasil
dipraktekkan pada tahun 1970.
 Awal berkembangnya inseminasi buatan bermula dari
ditemukannya teknik pengawetan sperma. Sperma
bisa bertahan hidup lama bila dibungkus dalam
gliserol yang dibenamkan dalam cairan nitrogen pada
tempratur – 321 derajat Fahrenheit.
STATUS BAYI TABUNG :

 Inseminasi buatan dengan sperma suami.


 Inseminasi buatan dengan sperma donor.
 Inseminasi bautan dengan model titipan.
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERTIMBANGKAN :
 Memiliki keyakinan yang kuat agar proses pembuatan
bayi tabung bisa berhasil.
 Menjaga kesehatan tubuh secara optimal sebelum
penyuntikan sperma dilakukan. Hal ini bertujuan untuk
mengontrol hormon tubuh agar sesuai yang diharapkan
dan berlangsung selama kurang lebih tiga minggu.
 Persiapan menghadapi proses pengeluaran sel telur dari
rahim serta proses seleksi untuk mendapatkan sel telur
yang terbaik.
 Persiapan menjalani proses injeksi sel telur ke dalam
rahim setelah sel telur tersebut dibuahi secara In Vitro
Fertilization (IVF).
 Setelah proses injeksi selesai dilakukan, pihak isteri harus
kembali bersiap mendapatkan suntikan hormon untuk
penguatan sel telur selama 17 hari. Baru setelah itu bisa
dideteksi apakah kehamilan bisa terjadi ataukah
sebaliknya.
PROSES PEMBUATAN BAYI TABUNG
 Tahap pertama, tahap Persiapan Petik Ovum (Per-Uvu)
yang meliputi fase down regulation dan terapi stimulasi.
Fase down regulation merupakan suatu proses untuk
menciptakan suatu keadaan seperti menopouse agar
indung telur siap menerima terapi stimulasi. Tahapan ini
berlangsung antara dua minggu hingga satu bulan.
 Tahap kedua, tahap operasi petik ovum/Ovum Pick-Up
(OPU). Tahap ini bisa dilakukan ketika sudah terdapat
tiga folikel atau lebih yang berdiameter 18 mm pada pagi
hari dan pertumbuhan folikelnya seragam. Selain itu
kadar E2 juga harus mencapai 200pg/ml/folikel matang.
 Tahap ketiga, tahap post OPU. Tahap ini meliputi dua
fase, yaitu transfer embrio dan terapi obat penunjang
kehamilan. Fase transfer embrio merupakan proses
memasukkan dua atau maksimum tiga embrio yang
sudah terseleksi ke dalam rahim. Setelah proses ini
selesai lalu dilanjutkan dengan terapi obat penunjang
kehamilan. Tujuan dari terapi tersebut untuk
mempersiapkan rahim agar bisa menerima implantasi
embrio sehingga embrio bisa berkembang normal.
Perkembangan Sel Telur Menorobos Kesuburan
Sel telur hampir siap Sel sperma berada di
untuk dilepaskan dari skitar sel telur siap
ovarium wanita. untuk membuahi
DALIL-DALIL LANDASAN HUKUM YANG
MENGHARAMKAN INSEMINASI
 Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 70 :“
 Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak
Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di
lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-
baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan
yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang
telah Kami ciptakan
 ”.Dan Surat Al-Tin ayat 4 :“
 Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya”
 Hadits Nabi :“
 Tidak halal bagi seseorang yang beriman
pada Allah dan hari akhir menyiramkan
airnya (sperma) pada tanaman orang lain
(vagina istri orang lain).
DAMPAK BAYI TABUNG
 Pada program bayi tabung proses pembuahan terjadi
secara tidak alami. Artinya, proses pembuahan dilakukan
secara buatan. Metode pembuahan buatan ini tidak
menutup kemungkinan menimbulkan risiko, antara lain
kelainan pada ginjal, jantung, maupun organ tubuh
lainnya.
 Pendarahan saat tahap pengambilan sel telur (Ovum
Pick-Up).
 Dampak negatif bayi tabung lainnya antara lain:
kehamilan di luar kandungan (kehamilan ektopik),
kemungkinan terjadinya sebesar 5%
 ibu terserang infeksi, rhumatoid arthritis (lupus), serta
alergi; mengalami risiko keguguran sebesar 20%;
 Terjadinya Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS).
OHSS merupakan komplikasi dari perkembangan sel
telur sehingga dihasilkan banyak folikel. Akibatnya,
terjadilah akumulasi cairan di perut. Cairan ini bisa
sampai ke dalam rongga dada. Karena keberadaan
cairan tersebut bisa mengganggu fungsi tubuh maka
harus dikeluarkan. Hanya saja resiko terjadinya OHSS
relatif kecil, hanya sekitar 1% saja.

Anda mungkin juga menyukai