anak, tapi tidak sanggup untuk mendapatkan melalui proses normal. Adanya kelainan, contohnya, istri tidak bisa mengandung karena pembuluh darahnya darahnya terhalang. Pengertian Bayi Tabung:
Istilah bayi tabung dalam Bahasa Indonesia
sama artinya dengan " test tube baby" yang dalam dunia kedokteran dikenal dengan "invitrofertilization.“
“ Proses pemindahan ovum dari indung telur
yang telah bercampur dengan sperma yang selanjutnya disimpan di laboratorium.Jika zigot tersebut normal, akan dibuahi dalam rahim wanita tersebut.” “Dengan kata lain, bayi tabung merupakan proses pembuahan kehamilan diluar rahim wanita, walaupun proses selanjutnya dipantau melalui monitor, perkembangan bayi dialami sama halnya seperti pada kehamilan biasa” Pengertian II : Bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur dan sperma diluar tubuh wanita. Sering disebut “in vitro vertilzation”. In into berasal dari bahasa latin yang berarti “gelas /tabung” gelas, dan vertilization barasal dari bahasa inggris yang berarti pembuahan. Bayi tabung adalah bayi hasil konsepsinya (pertemuan sel telur dan sperma) yang dilakukan dalam sebuah tabung yang sudah dipersiapkan sedemikian rupa di laboratorium. Pengertian III : Bayi tabung ialah: “ Bayi yang dihasilkan bukan dari persetubuhan, tetapi dengan cara mengambil sperma laki-laki dan sel telur wanita, lalu dimasukkan dalam suatu alat dalam waktu beberapa hari lamanya, setelah hal tersebut dianggap mampu menjadi janin, maka dimasukkan ke dalam rahim ibu. Proses Bayi Tabung : “ Prosesnya mula-mula dilakukan pengambilan sel telur dari wanita yang baru saja mengalami ovulasi. Kemudian sel telur yang diambil tadi dibuahi dengan sperma yang sudah dipersiapkan dalam tabung yang suasananya dibuat persis seperti dalam rahim. Setelah pembuahan hasil konsepsi tersebut dipelihara beberapa saat dalam tabung sampai pada suatu saat tertentu akan dicangkokkan ke dalam rahim wanita tersebut. Selanjutnya diharapkan embrio itu akan tumbuh sebagaimana layaknya didalam rahim wanita.” Pengambilan sel telur Pengambilan sel telur dilakukan dengan dua cara, cara pertama : indung telur di pegang dengan penjepit dan dilakukan pengisapan. Cairan folikel yang berisi sel telur di periksa di mikroskop untuk ditemukan sel telur. Sedangkan cara kedua ( USG) folikel yang tampak di layar ditusuk dengan jarum melalui vagina kemudian dilakukan pengisapan folikel yang berisi sel telur seperti pengisapan laparoskopi. Pengambilan sel sperma Untuk mendapatkan sperma laki- laki dapat ditempuh dengan cara : ~Istimna’ ( onani) ~Azl ( senggama terputus) ~Dihisap dari pelir ( testis) ~Jima’ dengan memakai kondom ~Sperma yang ditumpahkan kedalam vaginayang disedot tepat dengan spuit ~Sperma mimpi malam Diantara kelima cara diatas, cara yang dipandang baik adalah dengan cara onani ( mastrubasi) yang dilakukan di rumah sakit. pendapat ulama ·Ulama Malikiyah, Syafi’iyah, Zaidiyah, mengharamkan secara multak berdasarkan Al-Qur’an surat Al- Mu’minun ayat 5-7, dimana Allah telah memerintahkan manusia untuk menjaga kehormatan kelamin dalam setiap keadaan, kecuali terhadap istri dan budak. Ulama Hanabilah mengharamkan onani, kecuali khawatir berbuat zina atau terganggu kesehatannya, sedang ia tidak punya istri atau tidak mampu kawin. Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa istimna’ pada prinsipnya diharamkan, namun istimna’ diperbolehkan dalam keadaan tertentu bahkan wajib, jika dikhawatirkan jatuh kepada perbuatan zina. Hal ini didasari oleh kaidah ushul adalah: “Wajib menempuh bahaya yang lebih ringan diantara dua bahaya” Hukum Bayi Tabung Mubah, dengan ketentuan : Prosedur itu harus mengandung sperma dan ovum suami-istri. Prosedur pemindahan sperma harus sesuai dengan ajaran Islam seperti azal ( coitus interruptus) atau istimna' (dengan menggunakan tangan isteri). Embrio itu harus dimasukkan kedalam rahim istrinya. Pemasukan embrio harus dilakukan oleh suami, isteri atau dokter perempuan. Pemasukan itu juga dapat dilakukan oleh dokter laki-laki namun harus disaksikan oleh suaminya atau mahram, dan dokter tersebut haruslah seorang muslim jika ada. BAYI TABUNG MENURUT HUKUM ISLAM (FATWA MUI)
Bayi tabung dengan sperma dan
ovum dari pasangan suami isteri yang sah hukumnya mubah (boleh), sebab hak ini termasuk ikhtiar berdasarkan kaidah-kaidah agama. Bayi tabung dari pasangan suami-isteri dengan titipan rahim isteri yang lain (misalnya dari isteri kedua dititipkan pada isteri pertama) sebab hal ini akan menimbulkan masalah yang rumit dalam kaitannya dengan masalah warisan (khususnya antara anak yang dilahirkan dengan ibu yang mempunyai ovum dan ibu yang mengandung kemudian melahirkannya, dan sebaliknya). Bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang telah meninggal dunia hukumnya haram Bayi tabung yang sperma dan ovumnya diambil dari selain pasangan suami isteri yang sah hukumnya haram, karena itu statusnya sama dengan hubungan kelamin antar lawan jenis di luar pernikahan yang sah (zina). Inseminasi buatan adalah: proses yang dilakukan oleh para dokter untuk menggabungkan antara sperma dengan sel telur, seperti dengan cara menaruh keduanya di dalam sebuah tabung, karena rahim yang dimiliki seorang perempuan tidak bisa berfungsi sebagaimana biasanya laparoskopi : merupakan metode bedah yang terbilang ringan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi organ-organ tubuh di bagian perut melalui sayatan kecil dan tipis. bayi tabung hukumnya haram apabila : Sperma yang diambil dari pihak laki-laki disemaikan kepada indung telur pihak wanita yang bukan istrinya kemudian dicangkokkan ke dalam rahim istrinya. Indung telur yang diambil dari pihak wanita disemaikan kepada sperma yang diambil dari pihak lelaki yang bukan suaminya kemudian dicangkokkan ke dalam rahim si wanita. Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari sepasang suami istri, kemudian dicangkokkan ke dalam rahim wanita lain yang bersedia mengandung persemaian benih mereka tersebut. Sperma dan indung telur yang disemaikan berasal dari lelaki dan wanita lain kemudian dicangkokkan ke dalam rahim si istri. Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari seorang suami dan istrinya, kemudian dicangkokkan ke dalam rahim istrinya yang lain. fertilisasi – in – vitro adalah pembuahan sel telur oleh sel sperma di dalam tabung Petri yang dilakukan oleh petugas medis. Inseminasi buatan pada manusia sebagai suatu teknologi reproduksi berupa teknik menempatkan sperma di dalam vagina wanita, pertama kali berhasil dipraktekkan pada tahun 1970. Awal berkembangnya inseminasi buatan bermula dari ditemukannya teknik pengawetan sperma. Sperma bisa bertahan hidup lama bila dibungkus dalam gliserol yang dibenamkan dalam cairan nitrogen pada tempratur – 321 derajat Fahrenheit. STATUS BAYI TABUNG :
Inseminasi buatan dengan sperma suami.
Inseminasi buatan dengan sperma donor. Inseminasi bautan dengan model titipan. HAL-HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN : Memiliki keyakinan yang kuat agar proses pembuatan bayi tabung bisa berhasil. Menjaga kesehatan tubuh secara optimal sebelum penyuntikan sperma dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengontrol hormon tubuh agar sesuai yang diharapkan dan berlangsung selama kurang lebih tiga minggu. Persiapan menghadapi proses pengeluaran sel telur dari rahim serta proses seleksi untuk mendapatkan sel telur yang terbaik. Persiapan menjalani proses injeksi sel telur ke dalam rahim setelah sel telur tersebut dibuahi secara In Vitro Fertilization (IVF). Setelah proses injeksi selesai dilakukan, pihak isteri harus kembali bersiap mendapatkan suntikan hormon untuk penguatan sel telur selama 17 hari. Baru setelah itu bisa dideteksi apakah kehamilan bisa terjadi ataukah sebaliknya. PROSES PEMBUATAN BAYI TABUNG Tahap pertama, tahap Persiapan Petik Ovum (Per-Uvu) yang meliputi fase down regulation dan terapi stimulasi. Fase down regulation merupakan suatu proses untuk menciptakan suatu keadaan seperti menopouse agar indung telur siap menerima terapi stimulasi. Tahapan ini berlangsung antara dua minggu hingga satu bulan. Tahap kedua, tahap operasi petik ovum/Ovum Pick-Up (OPU). Tahap ini bisa dilakukan ketika sudah terdapat tiga folikel atau lebih yang berdiameter 18 mm pada pagi hari dan pertumbuhan folikelnya seragam. Selain itu kadar E2 juga harus mencapai 200pg/ml/folikel matang. Tahap ketiga, tahap post OPU. Tahap ini meliputi dua fase, yaitu transfer embrio dan terapi obat penunjang kehamilan. Fase transfer embrio merupakan proses memasukkan dua atau maksimum tiga embrio yang sudah terseleksi ke dalam rahim. Setelah proses ini selesai lalu dilanjutkan dengan terapi obat penunjang kehamilan. Tujuan dari terapi tersebut untuk mempersiapkan rahim agar bisa menerima implantasi embrio sehingga embrio bisa berkembang normal. Perkembangan Sel Telur Menorobos Kesuburan Sel telur hampir siap Sel sperma berada di untuk dilepaskan dari skitar sel telur siap ovarium wanita. untuk membuahi DALIL-DALIL LANDASAN HUKUM YANG MENGHARAMKAN INSEMINASI Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 70 :“ Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik- baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan ”.Dan Surat Al-Tin ayat 4 :“ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” Hadits Nabi :“ Tidak halal bagi seseorang yang beriman pada Allah dan hari akhir menyiramkan airnya (sperma) pada tanaman orang lain (vagina istri orang lain). DAMPAK BAYI TABUNG Pada program bayi tabung proses pembuahan terjadi secara tidak alami. Artinya, proses pembuahan dilakukan secara buatan. Metode pembuahan buatan ini tidak menutup kemungkinan menimbulkan risiko, antara lain kelainan pada ginjal, jantung, maupun organ tubuh lainnya. Pendarahan saat tahap pengambilan sel telur (Ovum Pick-Up). Dampak negatif bayi tabung lainnya antara lain: kehamilan di luar kandungan (kehamilan ektopik), kemungkinan terjadinya sebesar 5% ibu terserang infeksi, rhumatoid arthritis (lupus), serta alergi; mengalami risiko keguguran sebesar 20%; Terjadinya Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS). OHSS merupakan komplikasi dari perkembangan sel telur sehingga dihasilkan banyak folikel. Akibatnya, terjadilah akumulasi cairan di perut. Cairan ini bisa sampai ke dalam rongga dada. Karena keberadaan cairan tersebut bisa mengganggu fungsi tubuh maka harus dikeluarkan. Hanya saja resiko terjadinya OHSS relatif kecil, hanya sekitar 1% saja.