Anda di halaman 1dari 9

Kalau dilihat dari kata bayi & tabung, mungkin bayi tabung berarti bayi dari hasil pembuahan

di tabung. Ada juga yang bilang bayi tabung adalah bayi dari hasil tabungan memang benar juga sih soalnya proses bayi tabung itu tidak murah alias menguras kantong. Tetapi bayi tabung itu sebenarnya adalah proses pembuahan sel telur dan sperma di luar tubuh wanita, dalam istilah kerennya in vitro vertilization (IVF). In vitro adalah bahasa latin yang berarti dalam gelas/tabung gelas (nah nyambung juga kan dengan kata tabung). Dan vertilization adalah bahasa Inggrisnya pembuahan. Dalam proses bayi tabung atau IVF, sel telur yang sudah matang (seperti masak telur saja ya) diambil dari indung telur lalu dibuahi dengan sperma di dalam sebuah medium cairan. Setelah berhasil, embrio kecil yang terjadi dimasukkan ke dalam rahim dengan harapan dapat berkembang menjadi bayi Awalnya dilakukan simulasi untuk embrio transfer, diukur rahimnya supaya pada saat dilakukan ET beneran posisinya udah pas, kalaupun ada kesulitan bisa dideteksi dari awal. Syukurlah waktu itu dokternya bilang gak ada masalah. Mulailah penyuntikan suprefact 0,5 cc di bawah pusar selama 14 hari, fungsinya ternyata untuk menekan kerja hipotalamus ( ini suatu bagian di otak yg fungsinya mengatur reproduksi normal kita) sehingga sistem reproduksi kita selanjutnya dapat diatur melalui obat yg disuntikkan berikutnya. Efek sampingnya? kurang lebih seperti orang menopouse seperti sering berkeringat, mudah lelah, sensitif tapi itu bervariasi koq, ada juga yg gak ngerasain apa2 termasuk aku rasanya biasa2 aja. Kemudian mulailah di suntikkan gonal F selama 14 hari dan selama itu biasanya dipantau terus setiap hari melalui usg dan cek kadar hormon di darah sampai telurnya matang. Setelah dinyatakan matang mulailah pengambilan telur (ovum pick up). Biasanya pasiennya ditidurkan. Setelah itu biasanya ditunggu 30 menit sampai sadar dan diperbolehkan pulang dan langsung dilakukan ICSI atau penyuntikan sel sperma ke dalam ovum. Kata beliau gak usah kuatir kalo suami memiliki bentuk sperma yg aneh misalnya gak punya ekor karena dengan adanya metode ICSI ini bukan lagi bentuknya yang penting melainkan materi genetik yg ada dalam sperma tersebut, yg dipilih oleh embriologisnya adalah yg paling bagus materi genetiknya. Caranya? yaa..serahin aja pada ahlinya Setelah itu ditunggu selama 72 jam untuk dilihat apakah terjadi pembelahan sel. Yang terbagus adalah yg membelah 8 sel, biasanya yg dimasukkan ke rahim ( embrio transfer ) yg seperti itu. Tapi tergantung juga hasilnya nanti, setelah itu dilakukan embrio transfer. Jika ada beberapa embrio yg jadi hanya 2-3 aja yg dimasukkan, selebihnya dibekukan untuk kemudian dimasukkan kembali jika yg pertama gagal ato suatu saat pengen nambah momongan lagi Kata dokternya gak diberi bius, rasanya agak mules, aku sendiri belum sampai tahap itu jadi belon bisa cerita. Setelah itu kita tunggu sampai 14 hari untuk tahu apakah terjadi kehamilan ato gak, dengan di cek darahnya dan di usg. Selama itu juga diberikan obat2an penunjang agar rahim kita siap menerima embrionya.. Naah aku kelupaan nanya obat apa aja, disuntikkan berapa kali, dimana, dan efeknya apa.. Ada temen2 yg bisa bantu? ntar aku update lagi deh.. setelah embrio transfer sebaiknya istirahat, gak sampe bedrest gk pa-pa tapi sebaiknya ambil cuti, mudah2an sih berhasil ya, smangat!! jangan pernah putus asa!! itu dulu sih infonya, moga2 membantu ya!

Teknik IVM kultur oosit in vitro dapat digunakan sebagai salah satu alternatif penanganan IVF karena manfaatnya antara lain adalah: (1) meniadakan induksi ovulasi karena sejumlah oosit dapat diambil dari gelembung folikel PCO dengan diameter >6 mm, dan selanjutnya dikultur dengan menggunakan teknik IVM; (2) menekan biaya karena tidak perlu dilakukan induksi ovulasi; dan (3) mencegah terbuangnya oosit dengan kualitas rendah pada penderita infertilitas lain yang menggunakan induksi ovulasi. Reaksi penderita yang beragam pada induksi dengan cara apa pun, menyebabkan sulitnya pemberian dosis dan saat yang tepat untuk dilakukan pengambilan oosit. Salah satu cara terbaik adalah dengan melakukan pendekatan per individu dan merancang protokol yang tepat digunakan untuk penderita tersebut. Program IVF yang ideal tidak memerlukan biaya tinggi, menghasilkan banyak oosit dengan kualitas baik, dan mempunyai angka transfer serta angka kehamilan yang tinggi. Protokol yang optimal hendaknya mempertimbangkan sinkronisasi kualitas oosit, kesiapan rahim, dan kemampuan embrio untuk tumbuh dalam rahim. IVF adalah prosedur kompleks yang terdiri dari berbagai tahapan dan banyak dipengaruhi berbagai faktor yang tidak diketahui dengan jelas. Oleh karena itu banyak laporan yang menunjukkan angka keberhasilan dengan berbagai kelemahan karena terdapat beberapa parameter yang tidak dikemukakan. Misalnya, dilaporkan tingginya angka kehamilan mencapai 40 persen, sedangkan di lain pihak dilaporkan hanya 10 persen, bahkan seringkali kegagalan tidak dilaporkan. Kenyataan menunjukkan bahwa sukses dari nilai dan kualitas protokol untuk IVF selama dua dekade terakhir merupakan fakta yang tak dapat disangkal lagi. Pada tahun 1995 saja, lebih dari 200.000 bayi telah dilahirkan oleh sekitar 1.000 klinik di seluruh dunia. Kini tergantung dari setiap pengelola untuk menggunakan protokol yang sederhana sesuai dengan kondisi, situasi, fasilitas, dan tingkat penguasaan iptek reproduksi pengelola. Yang terpenting adalah pertimbangan terhadap kemampuan biaya dan kenyamanan penderita infertil.

Untuk memulai proses bayi tabung dibutuhkan tekad yang kuat mengingat prosesnya yang tidak mudah. Berikut ini adalah tahap-tahap proses bayi tabung di salah satu rumah sakit di Singapore yang telah saya jalani. 1. Persiapan mental diwajibkan bagi pasangan lewat konseling yang diberikan oleh pekerja sosial yang disediakan oleh rumah sakit. Intinya kita disuruh bersiap untuk menghadapi keadaan kalau proses bayi tabung berhasil maupun tidak berhasil. 2. Perkembangan hormon yang terkontrol dimulai sesaat setelah mendapatkan mens, tepatnya pada hari ke dua lewat suntikan yang diberikan setiap hari selama kurang lebih tiga minggu ya betul 3 minggu! sampai mencapai ukuran telur yang diharapkan. 3. Tahap pematangan telur melalui injeksi obat hormon satu hari sebelum sel telur yang matang dikeluarkan. 4. Pengeluaran telur melalui proses operasi kecil, telur diambil sebanyak-banyaknya. 5. Tahapan proses pembuahan sel telur dengan sperma menjadi embrio, dilakukan oleh embriologist di rumah sakit.

6. Setelah dua hari pembuahan, embrio yang terbaik dipilih dan dimasukkan kedalam rahim. Kali ini prosesnya mudah, hanya memerlukan wantu sekitar 10 menit. 7. Agar emrio dalam rahim dapat bertahan & berkembang dengan baik maka saya harus mengalami suntikan hormon setiap hari selama 17 hari. Setelah itu barulah didapatkan kepastian hamil atau tidak.

1. Seleksi pasien. Pada proses ini, tingkat kesuburan Anda dan suami akan dilihat. Anda pun harus menjalani pemeriksaan untuk memastikan kondisi rahim sehat, bebas dari mioma atau kanker, dan tidak mengidap penyakit menular. 2. Merangsang indung telur. Dalam ovulasi alami dibutuhkan hanya satu sel telur. Dalam proses bayi tabung dibutuhkan banyak sel telur untuk dibuahi oleh sperma sehingga dokter dapat memilih embrio yang paling berkualitas untuk dimasukkan kembali ke rahim sang ibu. 3. Pemantauan pertumbuhan folikel (cairan tempat pertumbuhan sel telur) melalui ultrasonografi untuk melihat kematangan sel telur yang akan diambil. 4. Mematangkan sel telur. 5. Pengambilan sel telur dari tubuh ibu. 6. Pengambilan sel sperma suami melalui mansturbasi. Pemilihan sel sperma berkualitas yaitu sperma yang gesit dan berjalan lurus. 7. Pembuahan yang dibantu oleh dokter di laboratorium. 8. Pengembangan menjadi embrio. Embrio terbaik akan dimasukkan kembali ke dalam rahim ibu. 9. Penguatan dinding rahim agar siap menerima kehadiran janin. 10. Embrio yang tersisa akan dibekukan dan disimpan, dan akan kembali dimasukkan ke dalam rahim ibu jika kehamilan gagal terjadi atau untuk kehamilan selanjutnya.

Pengertian bayi tabungBayi tabung adalah suatu istilah teknis. Istilah ini tidak berarti bayi yangterbentuk di dalam tabung, melainkan dimaksudkan sebagai metodeuntuk membantu pasangan subur yang mengalami kesulitan di bidang pembuahan sel telur wanita oleh sel sperma pria. Secara teknis, doktermengambil sel telur dari indung telur wanita dengan alat yang disebut"laparoscop" ( temuan dr. Patrick C. Steptoe dari Inggris ). Sel telur itukemudian diletakkan dalam suatu mangkuk kecil dari kaca dandipertemukan dengan sperma dari suami wanita tadi. Setelah terjadipembuahan di dalam mangkuk kaca itu tersebut, kemudian hasilpembuahan itu dimasukkan lagi ke dalam rahim sang ibu untuk kemudianmengalami masa kehamilan dan melahirkan anak seperti biasa.Bayi tabung pertama lahir ke dunia ialah Louise Brown. Ia lahir diManchester, Inggris, 25 Juli 1978 atas pertolongan Dr. Robert G. Edwardsdan Patrick C. Steptoe. Sejak itu, klinik untuk bayi tabung berkembangpesat. Teknik bayi tabung ini telah menjadi metode yang membantupasangan subur yang tidak mempunyai anak akibat kelainan pada organreproduksi anak pada wanita.Pembuahan Dipisahkan dari Hubungan SuamiIsteri.Teknik bayi tabung memisahkan persetubuhan suami istri daripembuahan bakal anak. Dengan teknik tersebut, pembuahan dapatdilakukan tanpa persetubuhan. Keterarahan perkawinan kepada kelahiranbaru sebagaimana diajarkan oleh Gereja tidak berlaku lagi. Dengandemikian teknik kedokteran telah mengatur dan menguasai hukum alamyang terdapat dalam tubuh manusia pria dan wanita. Dengan pemisahanantara persetubuhan dan pembuahan ini, maka bisa muncul banyak kemungkinan lain yang menjadi akibat dari kemajuan ilmu kedokteran dibidang pro-kreasi manusia.Wanita Sewaan untuk Mengandung Anak.Ada kemungkinan bahwa benih dari suami istri tidak bisa dipindahkanke dalam rahim sang istri, oleh karena ada gangguan kesehatan ataualasan alasan lain. Dalam kasus ini, maka diperlukan seorang wanita lainyang disewa untuk mengandung anak bagi pasangan tadi. Dalamperjanjian sewa rahim ini ditentukan banyak persyaratan untukmelindungi kepentingan semua pihak yang terkait. Wanita yang rahimnyadisewa biasanya meminta imbalan uang yang sangat besar. Suami istribisa memilih wanita sewaan yang masih muda, sehat dan punyakebiasaan hidup yang sehat dan baik. praktik seperti ini biasanya belum ada ketentuan hukumnya, sehingga kalau muncul kasus bahwa wanitasewaan ingin mempertahankan bayi itu dan menolak uang pembayaran,maka pastilah sulit dipecahkan.Sel Telur atau Sperma dari Seorang Donor.Masalah ini dihadapi kalau salah satu dari suami atau istri mandul; dalamarti bahwa sel telur istri atau sperma suami tidak mengandung benihuntuk pembuahan. Itu berarti bahwa benih yang mandul itu harusdicarikan penggantinya melalui seorang donor.Masalah ini akan menjadi lebih sulit karena sudah masuk unsur baru,yaitu benih dari orang lain. Pertama, apakah pembuahan yang dilakukanantara sel telur istri dan sel sperma dari orang lain sebagai pendonor ituperlu diketahui atau disembunyikan identitasnya. Kalau wanita tahu orangnya, mungkin ada bahaya untuk mencari hubungan pribadi denganorang itu. Ketiga, apakah pria pendonor itu perlu tahu kepada siapabenihnya telah didonorkan. Masih banyak masalah lain lagi yang bisamuncul.Munculnya Bank SpermaPraktik bayi tabung membuka peluang pula bagi didirikannya bank banksperma. Pasangan yang mandul bisa mencari benih yang subur dari bank bank tersebut. Bahkan orang bisa menjual belikan benih benih itudengan harga yang sangat mahal misalnya karena benih dari seorangpemenang Nobel di bidang kedokteran, matematika, dan lain-lain.Praktek bank sperma adalah akibat lebih jauh dari teknik bayi tabung. Kinibank sperma malah menyimpannya dan memperdagangkannya seolah olah benih manusia itu suatu benda ekonomis.Tahun 1980

di Amerika sudah ada 9 bank sperma non komersial.Sementara itu bank bank sperma yang komersil bertumbuh dengancepat. Wanita yang menginginkan pembuahan artifisial bisa memilihsperma itu dari banyak kemungkinan yang tersedia lengkap dengan datamutu intelektual dari pemiliknya. Identitas donor dirahasiakan denganrapi dan tidak diberitahukan kepada wanita yang mengambilnya, kepadapenguasa atau siapapun.Masalah Orang Tua Anak Hasil Bayi Tabung atau Legaltas Bayi TabungBayi yang benihnya berasal dari pasangan suami istri namun dikandungdan dilahirkan oleh wanita sewaan dapat menimbulkan persoalansiapakah orang tua dari bayi itu. Bisa dikatakan bahwa bayi orang tua itu

2 BAYI TABUNG 1. Pengertian Bayi Tabung Bayi tabung adalah upaya jalan pintas untuk mempertemukan sel sperma dan sel telur diluar tubuh (in vitro fertilization). Setelah terjadi konsepsi hasil tersebut dimasukkan kembali ke dalam rahim ibu atau embrio transfer sehingga dapat tumbuh menjadi janin sebagaimana layaknya kehamilan biasa. Status bayi tabung ada 3 macam : 1. Inseminasi buatan dengan sperma suami. 2. Inseminasi buatan dengan sperma donor. 3. Inseminasi bautan dengan model titipan. Beberapa Negara memperbolehkan donor sperma bukan suami, dan diakui secara legal. Kerahasiaan identitas donor yang bukan suami senantiasa dijaga, untuk menghindarkan masalah dikemudian hari. 2. Dasar hukum pelaksanaan bayi tabung di Indonesia Dasar hukum pelaksanaan bayi tabung di Indonesia adalah Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992. 1. Pasal 16 ayat 1 Kehamilan diluar cara alami dapat dilaksanakan sebagai upaya terakhir untuk membantu suami istri mendapatkan keturunan. 2. Upaya kehamilan diluar cara alami sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah dengan ketentuan : 1) Hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang bersangkuta, ditanamkan dalam rahim istri darimana ovum berasal.

2) itu.

Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk

3) Pada sarana kesehatan tertentu. Pelaksanaan upaya kehamilan diluar cara alami harus dilakukan sesuai norma hukum, norma kesusilaan, dan norma kesopanan. Sarana kesehatan tertentu adalah sarana kesehatan yang memiliki tenaga dan peralatan yang telah memenuhi persyaratan untuk penyelenggaraan upaya kehamilan diluar cara alami dan ditunjuk oleh pemerintah. 1. Ketentuan mengenai persyaratan penyelenggaraan kehamilan diluar cara alami sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Penjelasan dari Pasal 16 tersebut jika secara medis dapat dibuktikan bahwa pasangan suami istri yang sah benar-benar tidak dapat memperoleh keturunan secara alami, pasangan suami istri tersebut dapat melakukan kehamilan diluar cara alami sebagai upaya terakhir melalui ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran. Pelaksanaan upaya kehamilan diluar cara alami harus dilakukan sesuai dengan norma hokum, norma agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan. Apabila dokter melakukan inseminasi buatan dengan donor bukan suami adalah tindak pidana kejahatan yang diancam dengan hukuman penjara atau denda. Sarana kesehatan tertentu adalah sarana kesehatan yang memiliki tenaga dan peralatan yang telah memenuhi persyaratan untuk penyelenggaraan upaya kehamilan diluar cara alami dan ditunjuk oleh pemerintah. Status anak yang dilahirkan tidak dalam ikatan perkawinan adalah anak diluar nikah. Anak diluar nikah hanya mempunyai hubungan hukum dengan ibu dan keluarga ibu. Sedangkan anak yang lahir dari sewa rahim, terdapat 2 keadaan sebagai berikut : 1. Ovum dari pemesan, sperma dari pemesan. 2. Ovum pemesan, sperma suami. Apabila sperma dari pemesan disebut Surrogate Mother. Setelah anak dilahirkan maka anak adalah anak sah si ibu dan suaminya. Peralihan status anak dengan adopsi. 1. 3. Bayi Tabung Menurut Hukum Islam Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang bayi tabung/inseminasi buatan. Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia memutuskan : 1. Bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami isteri yang sah hukumnya mubah (boleh), sebab hak ini termasuk ikhtiar berdasarkan kaidah-kaidah agama. 2. Bayi tabung dari pasangan suami-isteri dengan titipan rahim isteri yang lain (misalnya dari isteri kedua dititipkan pada isteri pertama) hukumnya haram berdasarkan kaidah Sadd az-zariah, sebab hal ini akan menimbulkan masalah yang rumit dalam kaitannya dengan masalah warisan (khususnya antara anak yang dilahirkan dengan ibu yang mempunyai ovum dan ibu yang mengandung kemudian melahirkannya, dan sebaliknya).

3. Bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang telah meninggal dunia hukumnya haram berdasarkan kaidah Sadd a z-zariah, sebab hal ini akan menimbulkan masalah yang pelik, baik dalam kaitannya dengan penentuan nasab maupun dalam kaitannya dengan hal kewarisan. 4. Bayi tabung yang sperma dan ovumnya diambil dari selain pasangan suami isteri yang sah hukumnya haram, karena itu statusnya sama dengan hubungan kelamin antar lawan jenis di luar pernikahan yang sah (zina), dan berdasarkan kaidah Sadd az-zariah, yaitu untuk menghindarkan terjadinya perbuatan zina.

Berdasarkan fatwa MUI, hukum bayi tabung sah (diperbolehkan) dengan syarat sperma dan ovum yang digunakan berasal dari pasutri yang sah. Sebab hal itu termasuk dalam ranah ikhtiar (usaha) yang berdasarkan kaidah-kaidah agama. MUI juga menegaskan, hukum bayi tabung menjadi haram jika hasil pembuahan sperma dan sel telur pasutri dititipkan di rahim wanita lain. Demikian pula ketika menggunakan sperma yang telah dibekukan dari suami yang telah meninggal dunia atau menggunakan sperma dan ovum yang bukan berasal dari pasutri yang sah, maka hukum bayi tabung dalam hal ini juga haram.

Adapun undang-undang bayi tabung jika dilihat dari sudut pandang hukum perdata di Indonesia, bisa ditemui dalam Pasal 127 ayat (1) UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Pasal tersebut mengatur tentang upaya kehamilan yang dilakukan di luar cara alamiah, yakni hanya dapat dilakukan oleh pasangan suami isteri yang sah dengan ketentuan: a. Hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami isteri yang bersangkutan ditanamkan dalam rahim isteri dari mana ovum berasal; b. Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu; c. Pada fasilitas pelayanan kesehatan tertentu Dengan demikian status anak tersebut adalah anak sah sehingga ia memiliki hubungan waris dan keperdataan sebagaimana yang berlaku pada anak kandung. Namun Jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim seorang isteri ketika ia telah bercerai dari suaminya, maka status anak yang terlahir sah jika anak tersebut lahir sebelum 300 hari sejak perceraian terjadi. Bila anak terlahir setelah masa 300 hari sejak perceraian, status anak tidak sah sehingga ia tidak memiliki hubungan keperdataan apapun dengan mantan suami dari sang ibu (Pasal 255 KUH Perdata). Undang-undang bayi tabung berdasarkan hukum perdata dapat ditinjau dari beberapa kondisi berikut ini: a. Jika sperma berasal dari pendonor dan setelah terjadi embrio diimplantasikan ke dalam rahim isteri, maka anak yang terlahir statusnya sah dan memiliki hubungan waris serta keperdataan selama suami menerimanya (Pasal 250 KUH Perdata). b. Jika embrio diimplantasikan ke rahim wanita lain yang telah bersuami, maka anak yang terlahir statusnya sah dari pasangan penghamil, dan bukan dari pasangan yang memiliki benih (Pasal 42 UU No. 1/1974 dan Pasal 250 KUH Perdata). c. Jika sperma dan sel telur berasal dari orang yang tidak terikat perkawinan tetapi embrionya diimplantasikan ke rahim wanita yang terikat perkawinan, anak yang terlahir statusnya sah bagi pasutri tersebut. Jika embrio diimplantasikan ke rahim gadis, maka status anak yang terlahir adalah anak di luar nikah

Assisted Reproductive Technology atau yang populer dengan teknologi bayi tabung merupakan aplikasi teknologi dalam bidang reproduksi manusia. Teknologi bayi tabung memungkinkan terjadinya proses pembuahan yang dilakukan dengan buatan dan terjadi secara invitro (di luar tubuh manusia). Pengembangan teknologi bayi tabung pada dasarnya ditujukan untuk membantu pasutri yang mengalami gangguan kesuburan (infertilitas) sehingga kesulitan mendapatkan keturunan. Infertilitas sebenarnya merupakan permasalahan global. Menurut data WHO, 167 (tidak

termasuk China) pasangan di dunia yang menikah dalam rentan umur 15-49 tahun mengalami masalah infertilitas (2001). Dengan demikian, keberadaan teknologi bayi tabung diharapkan bisa menjadi alternatif solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Seiring dengan waktu, teknologi bayi tabung semakin mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Selama ini ada tiga macam teknik bayi tabung yang sangat populer dilakukan. Pertama, teknik In Vitro Fertilization (IVF). Pada teknik ini, 50ribu-100ribu sperma dipertemukan dengan satu buah sel telur di dalam cawan petri yang berisi medium kultur sehingga terjadi pembuahan. Teknik IVF diperkenalkan oleh Robert Edward, seorang ilmuwan Inggris, pada tahun 1950-an. Ia melakukan riset bersama Patrick Steptoe, seorang ahli bedah kandungan. Bayi pertama hasil pembuahan dengan teknik ini adalah Louise Brown, seorang bayi perempuan, yang lahir pada tanggal 25 Juli 1978 di Inggris. Bayi tersebut bisa tumbuh normal bahkan sekarang telah melahirkan anak laki-laki dengan proses persalinan yang normal. Hingga saat ini, sudah ada sekitar empat juta orang di dunia yang terlahir dengan teknik IVF. Kelebihan dari teknik IVF antara lain sangat mudah dilakukan, biayanya relatif murah, dan tidak ada manipulasi pada sel telur (lebih bersifat alami). Namun demikian kelemahannya jika sperma bermasalah maka sperma tidak akan mampu menembus sel telur sehingga pembuahan tidak bisa terjadi. Kedua, teknik Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSA). Teknik ini lakukan dengan menginjeksi satu sperma ke dalam satu sel telur sehingga terjadi pembuahan. Kelebihan teknik ini sangat membantu seorang suami yang mengalami kasus azoospermia (tidak adanya sperma yang keluar bersama air mani) atau juga jumlah spermanya sangat sedikit dengan kualitas yang jelek. Teknik ICSA harus didukung oleh sistim pengambilan sperma secara langsung dari testis atau teknologi simpan beku sperma. Hanya saja teknik ini sangat sulit dilakukan karena membutuhkan alat khusus yang disebut micromanipulator sehingga membutuhkan biaya yang relatif lebih mahal. Ketiga, teknik In Vitro Maturation (IVM). Teknik bayi tabung ini merupakan teknik terbaru. Teknik tersebut dilakukan dengan mematangkan dahulu sel telur di laboratorium baru kemudian dibuahi. Tingkat keberhasilan teknik ini dinilai sangat memuaskan. Selain itu prosedurnya juga sangat sederhana. Yakni dilakukan hanya pada satu siklus haid saja sehingga bisa meminimalisasi penggunaan obat hormonal. Biayanya juga relatif lebih murah jika dibandingkan dengan teknik IVF. Tidak mengherankan jika teknik ini sangat diminati oleh negara-negara di dunia.

Anda mungkin juga menyukai