Artinya : Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami
angkut mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezki dari yang baik-baik
dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan
makhluk yang Telah kami ciptakan.(QS. Al-Isra: 70)
b. Q.S At-Tin ayat 4
Artinya: Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya .(QS. At-Tin: 4)
Hadits Nabi :
Artinya: Tidak halal bagi seseorang yang beriman kepada Allash dan hari akhir
menyiramkan airnya (sperma) pada tanaman orang lain (vagina istri orang lain).
(Hadits Riwayat Abu Daud, Al-Tirmidzi, dan hadits ini dipandang shahih oleh Ibnu
Hibban) Kedua ayat dan Hadits di atas menerangkan bahwa bayi tabung dengan
sperma donor itu haram. Karena pada hakikatnya dapat merendahkan harkat dan
martabat manusia. Dalam hal itu manusia sejajar dengan tumbuh-tumbuhan dan
hewan. Selain itu, diharamkannya bayi tabung dengan sperma donor karena akan
menimbulkan percampuradukkan dan penghilangan nasab, yang telah diharamkan
oleh ajaran Islam. Oleh karena itu, proses bayi tabung hendaknya dilakukan dengan
memperhatikan nilai moral Islami dan tetap harus menjunjung tinggi etika dan
kaidah-kaidah syariah.
Landasan Diperbolehkannya Bayi Tabung
Firman Allah SWT:
Artinya: Setiap ada kesulitan, ada kemudahan (QS. Al-Insyirah: 5).
Hadits Nabi yang diriwayatkan dari Anas Ra bahwa Nabi SAW telah bersabda:
Menikahlah kalian dengan wanita-wanita yang subur (peranak), sebab sesungguhnya
aku akan berbangga di hadapan para Nabi dengan banyaknya jumlah kalian pada hari
kiamat nanti. (HR. Ahmad)
Dari ayat tersebut, dapat diketahui bahwa syariat Islam mengajarkan kita untuk tidak
berputus asa dan menganjurkan untuk senantiasa berusaha dalam menggapai karunia
Allah. Termasuk dalam kesulitan reproduksi manusia. Dengan adanya kemajuan
teknologi kedokteran dan ilmu biologi modern yang Allah karuniakan kepada umat
manusia agar mereka bersyukur dan menggunakannya sesuai dengan kaidah-kaidah
ajaran-Nya.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Bayi tabung merupakan suatu teknologi reproduksi berupa teknik pembuahan
sel telur (ovum) di luar tubuh wanita. Prosesnya terdiri dari mengendalikan
proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur dari ovarium dan
pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair.
Pemerintah hendaknya hanya mengizinkan dan melayani permintaan bayi
tabung dengan sel sperma dan ovum suami istri yang bersangkutan tanpa
ditransfer kedalam rahim wanita lain dan seharusnya pemerintah hendaknya
juga melarang keras dengan sanksi-sanksi hukumannya kepada dokter dan
siapa saja yang melakukan inseminasi buatan pada manusia dengan sperma
atau ovum donor.
Inseminasi buatan dengan sel sperma dan ovum dari suami istri sendiri dan
tidak ditransfer embrionya kedalam rahim wanita lain(ibu titipan)
diperbolehkan oleh islam,jika keadaan kondisi suami istri yang bersangkutan
benar-benar memerlukan.Dan status anak hasil inseminasi macam ini sah
menurut Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Corabian, P. 1997. In vitro fertilization and embrio transfer as a treatment for infertility -
Technology Assessment Report. Alberta Heritage Foundation for Medical Research.
Dulioust, E. Busnel, M. C., Carlier, M., Roubertoux, P., Auroux, M., 1999. Embrio
cryopreservation and development: facts, questions and responsibility. Human
Reproduction. 14, 1141-1145.
ESHRE Task Force on Ethics and Law. 2001. The moral status of the pre-implantation
embrio. Human Reproduction. 16, 1046-1048.
Gissler, M., Klemetti, R., Sevn, T., and Hemminki, E., 2004. Monitoring of IVF birth
outcomes in Finland: a data quality study. BMC Medical Informatics and Decision
Making. 4, 3.
Henkel, R. R. and Schill, W. B., 2003. Sperm preparation for ART. Reprod Biol
Endocrinol. 1, 108.
Hadiwardoyo, A. P. 1989. Etika Medis. Kanisius. Yogyakarta.
Koivurova, S., Hartikainen, A. L., Gissler, M., Hemminki, E., Sovio, U., Jrvelin, M. R.,
2002. Neonatal outcome and congenital malformations in children born after in-vitro
fertilization. Human Reproduction. 17, 1391-1398.
Paladin, 1971. Human Reproduction from the Science Journal. Granada. London.