Anda di halaman 1dari 13

TINJAUAN ETIK DAN HUKUM DALAM

KEPERAWATAN MATERNITAS
“TRANSFER EMBRIO”
KELOMPOK 3 :
1. Ahmad Dwi Muliyanto (2102013326)
2. Aisyah Putri Setiawati (2102013336)
3. Aiva Ainur Rohma (2102013302)
4. Aya Aslama Azza (2102013380)
5. Cantika Arum Cahyaningtyas (2102013297)
6. Della Ika Aulia Safitri (2102013322)
7. Dwi Miftia Nur Aini (2102013331)
8. Fitria Khusnul Khotimah (2102013305)
9. Hana Lintang Fajarwati (2102013289)
10. Inda Rizkiyah (2102013315)
11. Rahadian Rizqullah (2102013310)
12. Resti Khoirotun Niswah (2102013342)
13. Zanu Rizky Wilujeng (2102013294)
EMBRIO
Pengertian embrio :
Embrio adalah tahapan awal dari pertumbuhan vertebrata
(hewan bertulang punggung). Pada manusia, embrio
adalah suatu perkembangan yang mencerminkan
interaksi luar biasa dari suatu fenomena semakin
kompleks, dari waktu pembuahan sampai akhir minggu
kedelapan (kehamilan).
TAHAPAN PERTUMBUHAN PADA MASA
EMBRIO

Fase fertilisasi Fase embrionik

 Fase fertilisasi (pembuahan) Fase embrionik yaitu fase


yaitu fase pertemuan antara sel pertumbuhan dan perkembangan
sperma dengan sel ovum dan makhluk hidup selama masa embrio
akan menghasilkan zygote. yang diawali dengan peristiwa
fertilisasi sampai dengan
terbentuknya janin di dalam tubuh
induk betina. Pada fase embrionik
ini embrio berkembang menjadi 3
tahapan:
 Morula

 Blastrula

 Gastrula
IN VITRO FERTILIZATION
 Pengertian
istilah fertilisasi in vintro yang merupakan
pembuahan sel telur oleh sel sperma di dalam tabung
petri yang dilakukan oleh petugas medis. Bayi tabung
merupakan suatu teknologi reproduksi berupa teknik
pembuahan sel telur (ovum) di luar tubuh wanita.
TEKNIS TEKNIK BAYI TABUNG
 Berdasarkan asal sumber sperma pada proses bayi
tabung maka secara teknis teknik bayi tabung terdiri dari
empat jenis, yaitu: (Meutia, 2015)
1. Teknik bayi tabung dari sperma dan ovum suami isteri
yang dimasukkan kedalam rahim isterinya sendiri.
2. Teknik bayi tabung dari sperma dan ovum suami isteri
yang dimasukkan ke dalam rahim selain isterinya. Atau
disebut juga sewa rahim (Surrogate Mother).
3. Teknik bayi tabung dengan sperma dan ovum yang
diambil dari bukan suami/isteri.
4. Teknik bayi tabung dengan sperma yang dibekukan dari
suaminya yang sudah meninggal
TRANSFER EMBRIO (TE)
Pengertian Transfer Embrio :

Embrio transfer adalah proses pemindahan embrio hasil dari sel


telur yang sudah dibuahi oleh sperma yang dicampurkan dalam
media tertentu dan diproses di dalam laboratorium khusus. Hal ini
dilakukan ketika sulit terjadi pembuahan alami akibat masalah
kesuburan.
PROSES TRANSFER EMBRIO

 klien diposisikan pada posisi lithotomi,.


 vagina dicuci dengan cairan DTT.
 Sebaiknya, pada saat- saat kontrol di poliklinik, telah
diketahui terlebih dahulu posisi rahim (ante atau
retrofleksi) dan berapa panjang rongga rahim dengan
melakukan sondase.
 Di pasang spekulum Grave (cocor bebek) atau
spekulum sim dengan tarikan pada bibir depan serviks
memakai tenakulum, untuk melihat ostium uteri.
LANJUTAN…
 Kateter embrio bagian luar dimasukkan ke dalam rongga
rahim melalui ostium uteri. Setelah mencapai fundus, ditarik
kembali sekitar 1 cm kemudian plunger yang berada di
bagian dalam kateter luar tersebut ditarik ke luar.
 Kateter yang berisi embrio yang telah disiapkan dimasukkan
ke rongga rahim melalui kateter luar tersebut. Setelah
semuanya masuk, spuit disuntikkan, ditunggu beberapa
detik, kateter dalam diputar 180 derajad, kemudian
bersama-sama kateter luar dikeluarkan dari rongga rahim.
 Bila uterus antefleksi dianjurkan klien berada dalam posisi
telungkup untuk beberapa waktu, dan bila uterus retrofeksi
klien tetap dalam posisi terlentang. Setelah berbaring 4 jam,
klien diperbolehkan pulang. Kateter embrio yang digunakan
buatan Perancis merek TDT.
TINGKAT KEBERHASILAN RESIKO dari prosedur transfer
TRANSFER EMBRIO embrio

 Tingkat keberhasilan untuk transfer  Risiko transfer embrio sebenarnya sangat


embrio dapat bervariasi berdasarkan rendah. Namun beberapa pasien dapat
metode transfer yang digunakan. mengalami perdarahan, perubahan
Menurut sebuah penelitian yang keputihan, infeksi, dan keguguran yang
dipublikasikan International Journal of hampir sama dengan konsepsi
Reproductive Medicine, tidak ada alamiSelain itu, ada risiko besar lain
perbedaan statistik antara penggunaan yang dapat pula terjadi, berupa
embrio segar dan beku. Transfer embrio kehamilan ganda ketika beberapa embrio
menggunakan embrio segar memiliki terpisah menempel pada rahim. Hal
tingkat kehamilan 23%, sedangkan tersebut dapat meningkatkan risiko lahir
embrio beku mempunyai tingkat mati atau cacat lahir pada anak kelak.
kehamilan 18%.
 Selain itu, tingkat keberhasilan transfer
embrio juga ditentukan berdasarkan
faktor individu seperti pada kondisi
kesuburan, latar belakang ras, dan
kondisi genetik dari pasien.
TINJAUAN ETIK
Transfer Embrio Dari Segi
Kesehatan

Dalam hal pemanfaatan teknologi dibidang kesehatan


terutama berkaitan dengan program pengadaan bayi tabung
ditinjau dari sperma dan ovum serta tempat embrio
ditransplantasikan, dalam Rahim istri.
Berkembangnya tehnologi program bayi tabung ini
kemudian mengundang situasi konflik karena aktivitas progam
tersebut
TINJAUAN ETIK
Transfer Embrio Dari Segi undang-
undang

Secara yuridis formal pelaksanaan program bayi tabung di


Indonesia harus mengacu pada undang-undang No. 36 tahun
2009 tentang Kesehatan. UU ini menjelaskan tentang program
bayi tabung harus dilakukan sesuai dengan norma agama,
kesusilaan, dan kesopanan.
Hal lain yang berkaitan dengan peraturan yang menyangkut
“Bayi Tabung”, terdapat dalam pasal 16 Undang-Undang No. 23
Tahun 1992 tentang Kesehatan
TINJAUAN ETIK
Transfer Embrio Dari Segi
Agama

1. Apabila sperma yang ditabung dan dimasukkan kedalam rahim wanita


tersebut bukan milik suami-isteri yang sah, maka bayi tabung
hukumnya haram.
2. Apabila mani yang proses pada tabung itu mani suami-isteri dan cara
mengeluarkannya termasuk muhtaram, serta dimasukkan kedalam
rahim isteri sendiri, maka hukum bayi tabung menjadi mubah
(boleh).
3. Jika pelaksanaan bayi tabung dilakukan dengan menggunakan
bantuan donor sperma atau ovum donor. Keadaan ini dapat
dikategorikan sebagai upaya yang dilarang dan hasilnya dinyatakan
haram hukumnya karena sama dengan perbuatan zina.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai