Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Virus corona saat ini menjadi tranding pembicaraan diseluruh dunia. Diawal tahun 2020
ini, dunia digemparkan dengan menyebarnya virus baru yaitu corona virus atau virus corona
yang mematikan. Diketahui, asal mula virus ini berasal dari wuhan china. Ditemukan pada
akhir desember tahun 2019.

Kondisi terkini, virus yang memiliki nama resmi novel 201 coronavirus (2019-nCov) ini
dilaporkan telah menjakit 5.974 orang dan telah menewaskan lebih dari 132 orang. ( data
kompas per 29 januari 2020).

Sampai saat ini sudah dipastikan terdapat 16 negara yang telah terjangkit virus mematikan
satu ini. Selain China, 15 negara lainya yang sudah dikonfirmasi terjangkit virus corona yaitu
Kanada, Australia, Prancis, Jepang, Thailand, Malaysia, Nepal, Singapura, Korea Selatan,
Taiwan, Vietnam, Jerman, Kamboja, Sri lanka, dan Amerika Serikat ( data dari people’s
daily, China per 29 januari 2020)

Faktor penyebaran virus corona diyakini kuat terjadi karena adanya kontak secara
langsung dengan orang yang baru saja berkunjung di wuhan atau Cina. Hingga saat ini, berta
seputar virus Corona masih menjadi perhatian utama semua Negara untuk waspada dan tetap
siaga menghadapi virus Corona yang belum ditemukan vaksinnya.

Virus Corona dikatakan masih satu keluarga dengan SARS dan MERS yang juga
merupakan virus mematikan dan pernah mengegerkan dunia pada tahun 2002 dan 2012.
Sama seperti Corona, SARS juga pertama kali ditemukan di Cina, tepatnya di Guangdong.
Sedangakan virus MERS pertama kali diidentifikasi di Jedda, Arab Saudi.

SARS ( Severe Acute Respiratory Syndrome ) dan MERS ( Middle East Respiratory
Syndrome ) sama-sama telah menyebar kepuluhan Negara, penjangkit puluhan orang dan
menewaskan ratusan orang. Kesamaan dari ketiga virus ini sama-sama berhasil menyebar
melalui hewan. Untuk kasus SARS dan Corona keduanya berasal dari kelelawar sedangkan
MERS melalui daging unta dan susunya. Tidak hanya itu, ketiganya juga sama-sama
memiliki yaitu gangguan pernafasan seperti batuk da sesak nafas.

Virus Corona berevolusi sejak pertama kali diidentifikasi pada bulan desember 2019,
menteri komisi kes ehatan nasional china, Max Xiaowei mengatakan virus corona telah
berevolusi sehingga penyebarannya memjadi cepat. Bisa berkembang hingga, ditakutnya
kasus terjangkit virus ini akan semakin cepat dan semakin luas.

Belum ada vaksin yang bisa menjinakkan virus corona. Dilansir dari WHO ( World
Health Organization ), sampai sekarang baik pihak china atau negara-negara lain yang sudah
dikonfirmasi terjankit virus ini belum menemukan vaksin untuk menyembuhkan atau
memusnahkan virus mematikan corona.

Untuk saat ini, penanganan yang bisa diberikan oleh pihak medis terhadap korban-korban
yang terjangkit penyakit ini adalah penanganan medis penerapan system isolasi terhadap
korban yang terjangkit.

Virus corona pertama kali ditularkan dari hewan liar. Virus corona dipercaya pertama kali
muncul diakhir tahun lalu disebuah pasar makanan di Wuhan yang telah dikatakan secara
ilegal menjual satwa liar. Diduga virus ini bisa menular ke manusia berasal dari ular dan
kelelawar. Kedua jenis binatang ini biasa dijual dipasar makanan laut Huanan untuk
dikonsumsi.

Perusahaan smartphone asal china ciptakan aplikasi corona virus. Perusahaan smartphone
asal china, xiaomi menciptakan aplikasi virus corona, bernama xiaomi xiaoAi shortcut
dengan nama fitur “ real-time pneumonia epidemic”. Firut ini memungkinkan pengguna
melihat informasi terbaru mengenai informasi epidemic corona virus.

Sebuah tim peneliti menanggapi beredarnya rumor beberapa waktu lalu yang menurut
virus corona adalah senjata biologi yang diciptakan di sebuah laboratorium di Kota Wuhan,
China. Rumor itu mengatakan virus corona berasal dari Institut Virologi Wuhan, tempat para
peneliti mendirikan salah satu basis data terbesar di dunia tentang virus yang berhubungan
dengan kelelawar dan pertama kali diidentifikasi virus itu berasal dari hewan tersebut. Rumor
soal munculnya virus corona ini pernah diungkap Senator Tom Cotton dari Arkansas,
Amerika Serikat. Dalam siaran di stasiun televisi Fox News mengatakan Namun dia
kemudian memberi klarifikasi di Twitter dengan mengatakan dia tidak menyebut virus
corona bisa jadi berasal dari "laboratorium super biosafety level-4" di China. virus corona
sebagai senjata biologi yang direkayasa tapi ada sejumlah hipotesis tentang asal mula virus
yang masih perlu didalami lagi.

Tim peneliti membantah soal rumor munculnya virus corona buatan laboratorium di
China. Dalam jurnal ilmiah yang diterbitkan secara daring di forum Virologi Senin lalu, para
ilmuwan yang terdiri dari ahli epidemiologi W Ian Lipkin dari Universitas Columbia,
Amerika Serikat, Edward Holmes dari Universitas Sydney dan Kristian Andersen dari
Scripps Research, mengatakan ada petunjuk penting genetik yang menandakan virus corona
tidak diciptakan di laboratorium. Laman South China Morning Post melaporkan, Kamis
(20/2), meski para ilmuwan sudah berulang kali membantah teori konspirasi itu, tapi rumor
yang menyebut virus corona diciptakan sebagai senjata biologi masih terus beredar. Rumor
berbau spekulasi itu juga membuat kepala peneliti Shi Zhengli mengatakan di laman media
sosial WeChat: "Saya bersumpah demi nyawa saya, virus itu tidak ada hubungannya dengan
laboratorium".

Dunia mencari solusi untuk virus corona jumlah kematian akibat virus corona terus
mengingkat. Untuk itu, para ilmuwan diseluruh dunia terus berupaya mengembangkan vaksin
virus corona.
1.2 RUMUSAN MASALAH

Oleh karena itu dibutuhkan konsep untuk meminimalisir penyebaran virus corona di
Indonesia. Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah :

1. Apa pengertian virus corona ?


2. Apa penyebab terjadinya virus corona ?
3. Apa saja ciri-ciri virus corona ?
4. Bagaimana kondisi kota Wuhan setelah di isolasi ?
5. Kenapa WNI yang dipulangkan dari China dikarantina di Natuna ?
6. Bagaimana perekonomian di China khususnya di kota Wuhan paska menyebarnya
virus corona ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk mengetahui pengertian virus corona
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya virus corona
3. Untuk mengetahui ciri-ciri virus corona
4. Untuk mengetahui kondisi kota Wuhan setelah di isolasi
5. Untuk mengetahui berapa jumlah WNI yang dipulangkan dari china dikarangtina di
Natuna
6. Untuk mengetahui perekonomian di China khususnya di kota Wuhan

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Bagi peneliti
Dapat meningkatkan kemampuan penulis untuk melatih dan mengembangkan
kemampuan berfikir secara sistematis dan teoritis dalam memecahkan suatu
permasalahan secara objektif dan kritis melalui karya ilmiah sehingga diperoleh suatu
kesimpulan yang bersifat teruji dan berguna serta menambah wawasan mengenai virus
corona.

Bagi pembaca
Dapat menambah wawasan serta dapat menjadikan karya ilmiah ini sebagai bahan untuk
mengetahui lebih jelas mengenai virus corona
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Virus

2.2 Macam-macam Virus Corona

2.3 Pencegahan Virus di lingkungan kerja

2.1 Pengertian virus

Virus adalah parasite berukuran mikrokospik yang menginfeksi sel organisme


biologis. Virus hanya dapat bereproduksi didalam material hidup dengan menginfasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk
bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasite obligat dan diluar inangnya
menjadi tidak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang
diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipit, glikoprotein, atau
kombinasi ketiganya. Genom virus menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat
bahan genetic maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel


eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal ), sementara istilah
bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri
dan organisme lain yang berinti sel ).

2.2 Macam-macam Virus Corona

Sejauh ini tercatat ada empat corona alfa yang sudah menyerang manusia, yaitu
HCoV-229E; HCoV-NL63; HCoV-OC43; dan HCoV-HKU1. Sementara untuk corona
beta, sudah ada tiga yang diidentifikasi, SARS, MERS-CoV, dan 2019-nCoV. Virus Corona
alfa tidak seganas virus corona beta. Faktanya, banyak orang di seluruh dunia yang terinfeksi
dengan virus corona jenis ini, seperti dilansir dari situs badan kesehatan (CDC) Amerika
Serikat (AS). Corona alfa hanya menyebabkan penyakit saluran pernapasan bagian atas
ringan hingga sedang, seperti flu biasa. Virus Corona alfa pun biasanya hanya menginfeksi
dalam waktu singkat.
Sedangkan SARS; MERS; dan 2019-nCoV merupakan virus Corona beta yang menyebabkan
penyakit saluran pernapasan bawah seperti pneumonia atau bronkitis. Penyakit ini bisa
merenggut nyawa lantaran ia menginfeksi paru-paru dan membuat penderita sulit bernapas. 
Kesulitan bernapas ini membuat pasokan oksigen di tubuh berkurang hingga akhirnya bisa
menyebabkan kematian.

Tujuh virus corona yang sudah diketahui dapat menginfeksi manusia adalah:

1. HCoV-229E (alpha coronavirus)

Virus ini pertama kali dilaporkan menginfeksi manusia pada pertengahan 1960-an.
Mereka yang terinfeksi virus ini dilaporkan memiliki tanda-tanda flu biasa. Virus ini lebih
mudah menyerang anak-anak dan lanjut usia. Sejauh ini, belum dilaporkan penularan virus
ini sampai menimbulkan korban jiwa, seperti dilaporkan jurnal Hindawi. 

2. HCoV-NL63 (alpha coronavirus)

Kasus manusia yang terinfeksi virus ini pertama kali diisolasi di Amsterdam pada
2004. Virus itu menginfeksi seorang bayi tujuh bulan. Ia menderita infeksi pernapasan mirip
bronkhitis, seperti tertulis pada Institut Kesehatan nasional AS(NCBI). 

3. HCoV-OC43 (beta coronavirus)

Virus corona tipe ini adalah virus yang biasa menyebabkan flu. Ini adalah varian virus
corona yang lebih umum di beberapa bagian dunia. Penelitian terbaru menunjukkan virus ini
dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan bawah yang parah pada anak-anak. Subtipe
OC43 (HCoV-OC43) adalah virus corona manusia yang lebih umum di beberapa bagian
dunia.Penelitian terbaru menunjukkan virus ini dapat menyebabkan penyakit saluran
pernapasan bawah yang parah pada anak-anak, seperti dilaporkan NCBI.

4. HCoV-HKU1 (beta coronavirus), 

Virus ini ditemukan pada 2005 pada pasien di Hong Kong. Mengutip  Institut
Kesehatan Nasional  AS, saat itu virus ini menginfeksi kakek berusia 71 tahun yang baru
kembali dari Shenzhen, China.

5. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), 

SARS-CoV merupakan sindrom pernafasan akut yang parah dan pertama kali
diidentifikasi di China pada November 2002. Para ilmuwan juga belum yakin hewan apa
yang menjadi sumber penularan virus ini ke manusia. Diperkirakan virus ini bermula dari
kelelawar yang kemudian menyebar ke hewan lain, seperti musang. Manusia pertama yang
terinfeksi virus ini berada di provinsi Guangdong, China Selatan, seperti tertulis di
situs WHO. Virus corona ini mengakibatkan wabah dengan 8.098 kemungkinan kasus
termasuk 774 kematian pada 2002-2003, atau sekitar 9 persen pasien yang terjangkit SARS
tewas.

6. Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus (MERS-CoV)

MERS-CoV pertama kali diidentifikasi di Arab Saudi pada 2012. Hingga 1 Agustus
2013, terdapat 94 kasus MERSCoV dan 47 meninggal. Negara yang terjangkit: Saudi Arabia,
Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab, Inggris, Jerman, Perancis, Italia dan Tunisia. 
WHO menyebut bukti ilmiah saat ini menunjukkan bahwa unta dromedaris adalah inang
penampung utama untuk MERS-CoV. Unta ini juga menjadi hewan penular infeksi MERS
pada manusia. Namun, peran pasti unta dromedari dalam penularan virus dan rute penularan
yang tepat masih belum diketahui.

7. 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV

Virus corona jenis baru, 2019-nCoV, dapat menular dari hewan ke manusia dan antar
manusia. Gejala yang dialami orang ketika terjangkit virus ini antara lain batuk, flu, demam,
sesak nafas, kesulitan pernafasan, gagal nafas, gagal ginjal, hingga mengakibatkan kematian.
Sampai saat ini, kemunculan virus corona jenis baru di pusat kota Wuhan, China, maupun
laju perkembangan dan mutasi virus corona belum dikaitkan dengan dampak perubahan
lingkungan seperti berkurangnya tutupan lahan dan perubahan iklim atau cuaca. 
Untuk itu, perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat ada tidaknya kaitan antara perubahan
iklim dengan perkembangan mutasi virus tersebut Mengutip Antara, Virus Corona 2019-
nCoV resmi diumumkan WHO, Organisasi Kesehatan Dunia, pada 9 Januari 2020. Tanda-
tanda virus ini sendiri sudah dilaporkan sejak pertengahan 2019. Virus corona jenis baru ini
dikaitkan dengan wabah pneumonia yang terjadi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Hingga Jumat (31/1) jumlah korban meninggal akibat wabah virus corona baru di China 213
orang. sementara mereka yang terjangkiti virus tersebut mencapai hampir 2.000 orang di
China. Sementara total yang terjangkit virus itu mencapai 9.356 orang. Sejumlah kasus
terkait orang dengan positif terjangkit virus 2019-nCoV telah ditemukan di Vietnam,
Thailand, Filipina, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Amerika Serikat. (eks)

2.3 Pencegahan virus corona dilingkungan kerja


1. Memeriksa suhu tubuh
Memeriksa suhu tubuh setiap orang yang masuk kantor dapat menjadi salah satu
tindak pencegahan. Suhu tubuh yang tinggi dapat menjadi indikator tubuh terserang virus,
tidak sehat, dan membutuhkan istirahat. Setiap orang yang memiliki suhu tubuh yang tinggi
disarankan untuk beristirahat dirumah karena dapat menularkan penyakit dan rentan tertular
penyakit. “ Suhu normal tubuh itu 37,2 derajat celcius. Lebih dari itu sudah tergolong tinggi.
Sebaiknya, periksakan ke dokter dan istirahat dirumah,” kata dokter spesialis paru RSPI
Sulianti Saroso, Adria rusli dalam sosialisasi penyakit Virus Corona CT Corp, Jakarta
beberapa waktu lalu.
2. Mencuci tangan
Adria menyarankan untuk sering mencuci tangan ditempat kerja. Tangan merupakan
salah satu media penularan virus karena bersentuhan langsung dengan benda-benda lain.
Tangan pula yang menyentuh mulut, hidung, dan mata sehinga mikroorganisme bisa masuk
kedalam tubuh.
3. Mengelap Meja
Adria menjelaskan virus corona dan sejumlah virus lain dapat hidup pada benda
matioleh karena itu, rutinlah membersihkan dan mengelap meja.
4. Mengunakan Masker
Orang yang sakit tapi harus tetap bekerja dapat mengunakan masker bedah di kantor.
Menggunakan masker pada orang yang sakit dapat mengurangi resiko menularkan penyakit
ke orang lain.
5. Etika batuk dan bersin
Terapkan etika batuk dan bersin yang baik agar tidak menularkan kepda orang lain.
Adria menjelaskan, etika yang dapat diterapkan adalah dengan menutup mulut dan hidung
menggunakan tisu atau lengan bagian atas setiap kali batuk dan bersin. Jika menggunakan
tisu, langsung buang tisu ke tempat sampah. Selain itu, selalu cuci tangan dengan bersih agar
sisa kuman tidak tinggal ditangan.

KELOMPOK 14

Aya Aslama Azza : 2102013380


Nor Halimah : 2102013303
Putri Agustina : 2102013290
Resti Khoirotun Niswah : 2102013342
Siti Khasirotun Arofah : 2102013291

Anda mungkin juga menyukai